Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN


MK. PELAYANAN KEPERAWATAN PRIMER

“MEMAKSIMALKAN LAYANAN PRIMA


DALAM UPAYA DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN MENULAR DI
PUSKESMAS DOMPU KOTA”

OLEH KELOMPOK IV (EMPAT)

1. NURBAYA (P00620220025)
2. NURFADILLAH (P00620220026)
3. NURUL AHDIATUN (P00620220027)
4. NURUL LISTAIMUL (P00620220028)
5. NURUL MI’RAJ (P00620220029)
6. NURUL SALSABILAH (P00620220030)
7. PUTRI LESTARI (P00620220031)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022

6
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………..
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………..
B. TUJUAN……………………………………………………………………..
C. TARGET
KOMPETENSI……………………………………………………………………..
BAB II PENGUMPULAN DAN ANALISA
DATA/SITUASI……………………………………………………………………..
1. PROFIL PUSKESMAS DOMPU
KOTA……………………………………………………………………..
a. LATAR
BELAKANG……………………………………………………………………..
b. VISI DAN MISI……………………………………………………………………..
c. TUJUAN……………………………………………………………………..
d. LUAS DAN BATAS BATAS
WILAYAH……………………………………………………………………..
e. DEMOGRAFI……………………………………………………………………..
f. SARANA PENDIDIKAN DAN TENAGA
KESEHATAN………………………………………………………………………
…………..………………………………………………………..
g. SARANA
PENDUKUNG……………………………………………………………………..
h. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
……………………………………………………………………..
i. PRESTASI DAN
PENGHARGAAN…………………………………………………………………….
.
j. PROGRAM PUSKESMAS……………………………………………..
k. KETENAGAAN………………………………………………..
l. 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS DOMPU
KOTA…………………………………….……………………..
BAB III PERENCANAAN
KEGIATAN……………………………………………………………………..
A. PLANNING OF ACTION (POA) PKK PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER………………………………………………………………..
BAB IV IMPLEMENTASI
KEGIATAN……………………………………………………………………..

7
A. PELAKSANAAN PROGRAM
KERJA……………………………………………………………………..
1) SAP STUNTING……………………………………………………………………..
2) SAP GIZI
BURUK……………………………………………………………………..
3) SAP COVID 19……………………………………………………………………..
4) SAP……………………………………………………………………..
HIPERTENSI……………………………………………………………………..
5) SAP DM……………………………………………………………………..
6) SAP ISPA……………………………………………………………………..
7) SAP DBD……………………………………………………………………..
B. RINGKASAN HASIL
KEGIATAN……………………………………………………………………..
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………..
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
FOTO DAN DOKUMENTASI
KEGIATAN……………………………………………………………………..

8
DAFTAR TABEL

TABEL 1.1…………………………………………………………………………………..
TABEL 1.2…………………………………………………………………………………..
TABEL 1.3…………………………………………………………………………………..

9
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1…………………………………………………………………………………..
GAMBAR 1.2…………………………………………………………………………………..
GAMBAR 1.3…………………………………………………………………………………...
GAMBAR 1.4……………………………………………………………………………………

10
DAFTAR GRAFIK

GRAFIK 1.1………………………………………………………………………………
GRAFIK 1.2………………………………………………………………………………

11
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktik klinik dengan judul:

MEMAKSIMALKAN LAYANAN PRIMA DALAM UPAYA DETEKSI DINI PENYAKIT


TIDAK MENULAR DAN MENULAR DI PUSKESMAS DOMPU KOTA

Disusun oleh
Nurbaya (P00620220025)
Nurfadillah (P00620220026)
Nurul ahdiatun (P00620220027)
Nurul listaimul (P00620220028)
Nurul mi’raj (P00620220029)
Nurul salsabilah (P00620220030)
Putri lestari (P00620220031)
Telah disetujui dan disahkan sebagai syarat pelaksanaan praktik klinik Keperawatan Mk. Pelayanan
Keperawatan Primer Prodi D3 Keperawatan Bima.

Dompu, 17 september 2022

Mengesahkan

Pembimbing akademik pembimbing lahan

Syaiful,S.Kep.Ns.M.Pd Ns.H.Syarif Efendi,S.Kep.M.Mkes.


NIP: 196805231989031003 NIP:196812311989031095

Mengetahui
Ketua Program StudiKeperawatan

Abdul Haris,SST.M.Pd
NIP.196612081987031002

12
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK KLINIK

MEMAKSIMALKAN LAYANAN PRIMA


DALAM UPAYA DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN MENULAR DI
PUSKESMAS DOMPU KOTA

LAPORAN INI TELAH DISETUJUI OLEH :

Dompu, 17 september 2022

Mengesahkan,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Syaiful,S.Kep.Ns.M.Pd Ns.H.Syarif Efendi,S.Kep.M.Mkes.


NIP: 196805231989031003 NIP:196812311989031095

Mengetahui
Ketua Program StudiKeperawatan

Abdul Haris,SST.M.Pd
NIP.196612081987031002

13
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan Laporan Praktek klinik praktek klinik
keperawatan mk. pelayanan keperawatan primer yang berisi mengenai memaksimalkan layanan
prima dalam upaya deteksi dini penyakit tidak menular dan menular di puskesmas dompu kota.
Halangan dan rintangan tak mampu kami hadapi tanpa ada dukungan dan bantuan. Maka, dalam
kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Abdul Haris,SST.M.Pd selaku kaprodi D3 keperawatan Bima yang telah


memberikan kami kesempatan untuk melakukan praktek klinik Keperawatan MK.
Pelayanan keperawatan primer di puskesmas Dompu Kota.
2.Bapak Ns.H.Syarif efendi, S.Kep.M.Mkes. selaku kepala puskesmas dompu kota yang
telah menerima kami untuk melaksanakan praktek klinik keperawatan MK. Pelayanan
keperawatan primer di puskesmas dompu kota
3. Bapak selaku pembimbing akademik yang telah membimbing kami selama melaksanakan
praktikum serta menyelesaikan laporan kegiatan praktek klinik Keperawatan MK.
Pelayanan keperawatan primer di puskesmas Dompu Kota
4. B Pembimbing Klinik yang senantiasa membimbing kami selama melaksanakan
praktikum serta menyelesaikan laporan kegiatan klinik Keperawatan MK. Pelayanan
keperawatan primer di puskesmas Dompu Kota
5. Staf dan Dosen prodi D3 keperawatan Bima
6. Staf serta Pegawai Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di puskesmas dompu kota
7. Koordinator dan staf pendaftaran IGD,poli lansia, poli umum dan staf lainnya untuk
berbagi ilmunya kepada kami.
8. Ayah, Ibu, Kakak, Adik dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan
do’a kepada kami.
9.Teman-teman seperjuangan serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan
motivasi kepada kami.
Selaku penyusun, kami memohon maaf apabila masih terdapat kesalahan pada laporan ini.
Meski demikian, semoga laporan ini bisa bermanfaat sebagaimana mestinya. Maka dari itu
diperlukan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Dompu, 17 september 2022

Penyusun

14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Diploma III keperawatan adalah suatu program pendidikan yang


berbasis kompetensi yang bertujuan untuk melahirkan perawat professional pemula yang
berkualitas dan berkompeten dalam hal pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill)
dan sikap (Attitude). Untuk dapat mencapai hal tersebut maka mahasiswa diberikan
pengalaman belajar nyata dalam memberikan asuhan keperawatan dalam bentuk praktek
klinik keperawatan disuatu institusi pelayanan kesehatan.
Poses pembelajaran mata kuliah Pelayanan Keperawatan Primer dilaksanakan
dalam bentuk belajar aktif, dimana mahasiswa mengaplikasikan dan menerapkan konsep
yang diperoleh pada mata kuliah Pelayanan Keperawatan Primer. Mahasiswa diberi
kesempatan untuk mengindentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan
biopsikososial melalui interaksi dengan pasien dan keluarganya, merencanakan dan
melaksanakan tindakan yang tepat pada berbagai tatanan klinik atau situasi nyata.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan PHC (Primary Health Care)

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran (Praktik Klinik) mahasiswa mampu melaksanakan
pendidikan kesehatan tentang :
1) Mahasiswa mampu melaksanakan pendidikan kesehatan pada orang sehat dan sakit
2) Mahasiswa mampu melaksanakan sosialisasi tentang penyediaan makanan dan
perbaikan gizi
3) Mahasiswa mampu melaksanakan sosialisasi penyedian air bersih dan sanitasi
dasar
4) Mahasiswa mampu memahami pentingnya KIA, KB dan Imunisasi dasar
5) Mahasiswa mampu memahami cara pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Mahasiswa mampu melakukan sosialisasi tentang memanfaatkan pelayanan
15
kesehatan

16
C. TARGET KOMPETENSI
3. Pendidikan kesehatan pada orang sehat dan sakit
a. Pendidikan kesehatan pada orang sehat dan sakit
a) Persiapan tempat dan alat
b) Pelaksanaan kegiatan
 SAP
 Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet, gambar
balik
c) evaluasi proses dan hasil

4. Sosialisasi tentang penyediaan makanan dan perbaikan gizi


a. penyediaan makanan dan perbaikan gizi
a) Persiapan tempat dan alat
b) Pelaksanaan kegiatan
 SAP
 Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet, gambar
balik
c) evaluasi proses dan hasil

5. Sosialisasi penyedian air bersih dan sanitasi dasar


a. sosialisasi penyedian air bersih dan sanitasi dasar
a) Persiapan tempat dan alat
b) Pelaksanaan kegiatan
 SAP
 Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet, gambar
balik
c) evaluasi proses dan hasil

1
6. Pentingnya KIA, KB dan Imunisasi dasar
a. Pentingnya KIA, KB dan Imunisasi dasar
a) Persiapan tempat dan alat
b) Pelaksanaan kegiatan
 SAP
 Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet, gambar
balik
c) evaluasi proses dan hasil

7. Cara pencegahan dan pengendalian penyakit


a. Cara pencegahan dan pengendalian penyakit
a) Persiapan tempat dan alat
b) Pelaksanaan kegiatan
 SAP
 Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet, gambar
balik
c) evaluasi proses dan hasil

8. Sosialisasi tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan


a. Cara pencegahan dan pengendalian penyakit
a) Persiapan tempat dan alat
b) Pelaksanaan kegiatan
 SAP
 Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet, gambar
balik
c) evaluasi proses dan hasil

2
BAB II
PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA/SITUASI

1. Profil puskesmas dompu kota

a. Latar Belakang

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menyebutkan bahwa Fasilitas pelayanan kesehatan
adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan atau Masyarakat. Pusat kesehatan masayarakat yang selanjutnya
disebut puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja puskesmas tersebut.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang: a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat; b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu c. hidup dalam lingkungan sehat; dan d. memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan Untuk mencapai tujuan tersebut, maka puskesmas memiliki tiga fungsi, yaitu:
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

3
Realisasi paradigma sehat yang sebagian besar tertuang di dalam Visi Indonesia
Sehat 2010 masih cukup jauh dari harapan. Faktor penyebab kondisi tersebut diantaranya
adalah kebijakan kesehatan kita yang masih terjebak dalam level kuratif (pengobatan) yang
sangat bertolak belakang dengan Paradigma Sehat yang lebih menomorsatukan
terbangunnya kesadaran sehat di masyarakat. Kesadaran sehat ini akan banyak
berpengaruh terhadap status kesehatan setiap orang.
Keberhasilan puskesmas ditentukan oleh beberapa hal, antara lain oleh semakin
menurunnya angka pengunjung orang sakit, disamping itu semakin hari mestinya semakin
banyak orang sehat yang datang berkunjung. Bayi sehat datang untuk imunisasi, ibu yang
minta nasihat gizi, vaksinasi kehamilan, ikut KB, dan remaja yang minta konsultasi
narkoba, AIDS, seksualitas, atau masalah kejiwaan, dan pengunjung penyuluhan kesehatan
semakin banyak. Di situ perbedaan besar puskesmas dengan rumah sakit. Puskesmas
adalah ujung tombak, barisan paling depan sektor kesehatan, yang tahu persis masalah
kesehatan masyarakat di wilayahnya, lalu berupaya mencari solusinya dengan sumber
daya, dana, dan fasilitas yang tersedia. Dengan upaya-upaya preventif demikian diharapkan
anggaran untuk obat semakin kecil, sebagai dampak positif dari tugas lapangan puskesmas
yang semakin besar dan meluas, yang sakit menjadi semakin sedikit. Sudah sangat
dipahami bahwa sebagian besar orang sakit yang datang berobat ke puskesmas tak perlu
terjadi jika semua jajaran puskesmas lebih sering datang mengunjungi warga. Seperti itu
seyogianya yang menjadi model pembangunan kesehatan di akar rumput.
Puskesmas sebagai sebuah lembaga atau institusi di bidang kesehatan tentu
keberadaannya tidak dapat terlepas dari persaingan dalam dunia industri jasa kesehatan.
Untuk mengantisipasi tuntutan pelayanan yang semakin tinggi dari masyarakat, puskesmas

4
sebenarnya sudah memiliki standar pelayanan minimal (SPM). Menurut surat edaran
Mendagri No. 100/756/OTODA, yang dimaksud SPM adalah suatu standar dengan batas-
batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang
berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup jenis pelayanan,
indikator, dan nilai. Rancangan kewenangan wajib dan standar pelayanan minimal
mencakup, antara lain: penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, penyelenggaraan
pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, penyelenggarakan pemberantasan penyakit
menular, penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat, penyelenggaraan promosi kesehatan,
penyelenggaraan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, penyelenggaraan
penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain,
penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dan pengamanan sediaan farmasi, alat kesehatan
serta makanan dan minuman.
Puskesmas Dompu Kota adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Dinas Kesehatan Kab. Dompu memiliki jumlah penduduk yang menjadi sasaran pelayanan
kesehatan Tahun 2020 sebanyak 35623 jiwa (BPS Kab. Dompu) dan luas wilayah ± 38,17
km2 dengan permasalahan kesehatan yang cukup kompleks dan bervariasi. Puskesmas
Dompu Kota adalah Puskesmas yang berada di Pusat Kota Dompu yang memilki wilayah
kerja 6 kelurahan dan 2 Desa. Berbagai program dan pelayanan telah dilakukan oleh
Puskesmas Dompu Kota dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi
masyarakat.

5
b. Visi Dan Misi

Adapun Visi dan Misi Puskesmas Dompu Kota sebagai berikut :

VISI :

“ Menjadikan Puskesmas Dompu Kota sebagai penyedia pelayanan kesehatan terbaik untuk
mewujudkan masyarakat Kecamatan Dompu yang Sehat dan Mandiri “
MISI :

1. Menyelenggarakan upaya kesehatan meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan


rehabilitatif secara berkesinambungan.
2. Menyelenggarakan upaya kesehatan secara profesional dan bertanggung jawab sesuai dengan
standar mutu.
3. Mengembangkan upaya kesehatan inovatif sesuai dengan sumber daya yg dimiliki dan
berorientasi pada kebutuhan masyarakat
4. Mengoptimalkan semua sumber daya yang dimiliki.

MOTTO PELAYANAN :

“ Melayani Dengan Hati dan Senyuman “


c. Tujuan

Puskesmas Dompu Kota merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dari
Dinas Kesehatan Kab. Dompu. Dalam memberikan pelayanan dan melaksanakan berbagai program
kegiatan Puskesmas Dompu Kota berpedoman pada 4 fungsi pokok Puskesmas yaitu : Pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;

1) Pusat pemberdayaan masyarakat;

2) Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer;


6 dan

3) Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.


Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatan, untuk itu
perlu didukung kemampuan manajemen yang baik Manajemen Puskesmas merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengendalian,
pengawasan, serta penilaian sesuai dengan standar.

d. Luas Dan Batas – Batas Wilayah

 Wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota mencakup 6 Kelurahan dan 2 Desa dengan luas wilayah
kerja ± 38,17 km2, dan luas wilayah tiap-tiap kelurahan sebagai berikut :
1. Kelurahan Karijawa: ± 3,36 km2
2. Kelurahan Bali I: ± 3,22 km2
3. Kelurahan Dorotangga: ± 2,81 km2
4. Kelurahan Potu: ± 6,64 km2
5. Kelurahan Kandai I : ± 8,28 km2
6. Kelurahan Bada: ± 5,55 km2
7. Desa Mangge Asi : ± 3,29 km2
8. Desa Sorisakolo : ± 5,02 km2
 Batas – Batas Wilayah Puskesmas Dompu Kota meliputi : Sebelah Utara : Desa O’O dan Desa
Serakapi
 Sebelah Timur: Kabupaten Bima
 Sebelah Selatan: Desa Kareke dan Desa Dorebara Sebelah Barat : Kelurahan Simpasai Kecamatan
Woja

e. Demografi

Wilayah Kec. Dompu merupakan Pusat aktifitas di Kabupaten Dompu dengan jumlah penduduk
sebanyak 52.551 jiwa yang tersebar di 15 Kelurahan dan Desa serta terbagi dalam 2 (dua) wilayah
Puskesmas yaitu Puskesmas Dompu Kota dan Puskemas Dompu Timur. Puskesmas Dompu Kota sendiri
memiliki wilayah kerja yang mencakup 6 kelurahan dan 2 Desa dengan jumlah penduduk yang tersebar
secara merata sebanyak 27760 jiwa. Dengan sex rasio di tahun 2021 menunjukkan jumlah jumlah laki-laki
sebanyak 14936 jiwa dan perempuan sebanyak 13364 jiwa (Berdasarkan data PIS-PK Tahun 2021).

7
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Laju pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk
memperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) di Wilayah
kerja Puskesmas Dompu Kota menunjukkan angka yang semakin bertambah tiap tahunnya.

Laju pertumbuhan penduduk dapat kita lihat pada grafik berikut ini :

Grafik 1.1

Laju Pertambahan Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Dompu Kota Tahun 2020 s/d 2021

Grafik 1.2

Laju Pertambahan Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Dompu Kota Berdasarkan Desa dan
Kelurahan Tahun 2020 s/d 2021

LAJU
120 PERTUMBUHAN
00 PENDUDUK
100
00
BERDASARKAN
800
KELURAHAN/DESA
KAR DO KANDA
BA BA PO
0 IJA LI ROT DA TU MANG
600 SORISA
0
400
0
200
0
0

8
Pada grafik laju pertambahan penduduk Wilayah Puskesmas Dompu Kota di atas dapat dilihat
jumlah populasi penduduk dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021. Sedangkan berdasarkan desa dan
kelurahan Wilayah yang paling banyak jumlah penduduknya yaitu Kel. Dorotangga dan yang terendah yaitu
Desa Sorisakolo.

Tabel I.1

Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan Desa/Kel Puskesmas Dompu Kota Tahun 2021

JUMLAH RATA-
KEPADAT
PENDUDUK RATA
JUMLAH AN
N KELURAHAN/DE JUMLAH
RUMAH PENDUDU
O SA Laki- JIWA/RUM
Wanita Jmh TANGGA K per
Laki AH
km2
TANGGA
1. KARIJAWA 1667 1610 3277 1135 3.43 11.58
2. BADA 1938 1873 3811 1454 4.00 10.48
3. BALI I 1913 1867 3780 1333 4.11 16.99
4. SORISAKOLO 1442 1239 2681 610 3.76 4.57
5. MANGGE ASI 1724 1394 3118 811 3.98 9.81
6. DOROTANGGA 2040 1969 4009 1122 4.04 16.14
7. POTU 1436 1444 2880 942 4.36 6.19
8. KANDAI SATU 2236 1968 4204 1145 3.98 5.51
Jumlah 14396 13364 27760 8552 3.96 9.00

f. Sarana Pendidikan Dan Tenaga Kesehatan

Sarana pendidikan yang terdapat di Puskesmas Dompu Kota meliputi :

a. Taman Kanak-Kanak : 8 buah

b. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) : 13 buah

c. SD / MI : 23 buah

d. SLTP/ Sederajat : 8 buah

e. SLTA / Sederajat : 7 buah

9
Puskesmas Dompu Kota merupakan Puskesmas yang sudah menjadi Puskesmas Perawatan
mulai Januari 2014 dan memiliki Jaringan pelayanan kesehatan yang ada di bawah Puskesmas Dompu Kota
yaitu :

a. Pustu Rasanggaro di Desa Mangge Asi

b. Pustu Madakimbi di Kelurahan Kandai I

c. Pustu Sorisakolo di Desa Sorisakolo

d. Polindes Kandai I di Kelurahan Kandai I

e. Puskesmas Keliling.

Sedangkan sarana kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota meliputi 1 (satu) RSU
dan berbagai tempat praktek swasta bidan dan dokter umum, serta dokter spesialis.

Grafik I.2

Data Ketenagaan Kesehatan Puskesmas Dompu KotaTahun 2021

No Tenaga Kesehatan Jumlah Keterangan

Dokter Umum 5 orang 3 PNS, 1 PTT


2 Dokter Gigi 1 orang 1 PNS
3 Apoteker 2 orang 1PNS, 1 Non PNS
4 Sarjana Kes. Masyarakat 8 orang 1 PNS, 7 Non PNS
5 Perawat / Paramedis 43 orang 10 PNS, 33 Non PNS
6 Bidan / Bidan Desa 50 orang 21 PNS, 29 Non PNS
7 Analis Kesehatan 5 orang 1 PNS, 4 Non PNS
8 Perawat Gigi 4 orang 2 PNS, 2 Non PNS
9 Pelaksana Imunisasi 8 orang 1 PNS, 7 Non PNS
10 Petugas Gizi 8 orang 5 PNS, 3 Non PNS
11 Sanitarian / HS 6 orang 3 PNS, 3 Non PNS
12 Penata Rekam Medik 6 orang 1 PNS, 5 Non PNS
13 Tehnikal Gigi 1 orang 1 PNS
14 Pekaria Kesehatan 1 orang 1PNS
15 Petugas TU 9 orang 1 PNS, 8 Non PNS
16 Sopir 1 orang 1 Non PNS
17 Cleaning Service 3 orang 3Non PNS
54 PNS, 1 PTT, 117 Non
Total 172 orang
PNS

1
Sumber : Admin Puskesmas Dompu Kota0 Tahun 2021
Adapun jumlah sasaran kesehatan berdasarkan target proyeksi di wilayah kerja Puskesmas
Dompu Kota Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel I.3

Data Sasaran Kesehatan Puskesmas Dompu Kota Tahun 2021

SASARAN PROGRAM

N
Desa/Kelurahan
O BUMIL Neonatal
BAYI BALITA BUMIL BULIN BUFAS Posyandu
Komplikasi Komplikasi

1 Karijawa 87 376 107 19 17 97 97 5

2 Bada 129 556 156 13 12 144 144 9

3 Bali I 121 523 143 14 12 136 136 7

4 Sorisakolo 50 214 56 36 30 55 55 5

5 Mangge Asi 70 303 80 25 21 79 79 5

6 Dorotangga 100 433 120 17 15 112 112 5

7 Potu 92 396 109 18 16 103 103 7

8 Kandai Satu 100 433 119 17 15 112 112 7

TOTAL 750 3235 890 159 138 838 838 50

g. Sarana Pendukung

Sarana pendukung beserta peran serta masyarakat Puskesmas Dompu Kota adalah :

- Rumah Dinas Dokter : 1 buah

- Rumah Dinas Paramedis : 6 buah

- Posyandu : 50 buah

- Kader Posyandu : 250 orang


1
- Poskesdes : 3 Poskesdes
1
h. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )

 Upaya Kesehatan Essensial

1) Pelayanan Promosi Kesehatan :

 Penyuluhan dan Pemantauan PHBS (Rumah Tangga, Sekolah, TTU)

 Pembinaan Posyandu dan Kader Kesehatan

 Desa Siaga

 Penyuluhan Perorangan dan Kelompok

 UKS

 Konseling Terpadu

2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan :

 Inspeksi Sanitasi

 Abatesasi dan Kaporisasi

 Pengawasan TTU

 Pengawasan TPM

 Pembinaan Kelompok Pengguna Air Bersih (POKMAIR)

 Klinik Sanitasi

 STBM

 Konseling Terpadu

3) Pelayanan KIA dan KB yang bersifat UKM :

 Pelayanan ANC

 Pelayanan Puskesmas PONED


1
 Kemitraan Bidan dan Dukun 2

 P4K dan Pembentukan Kelas Ibu


 Pelayanan Kesehatan Remaja dan Lansia (PKPRT)

4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM :

 Pemantauan Status Gizi

 Pemantauan Tumbuh Kembang Balita

 Surveilans Kasus Gizi

 Penyediaan Ruang Laktasi

 Pemberian PMT Pada Bumil dan Balita

 Pemberian Vit. A (Bulan Pebruari dan Agustus)

 Konseling Terpadu Pelayanan

1
3
5) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P ):

 Penjaringan Kasus Penyakit

 Penanganan dan Pengobatan Penyakit menular

 Konseling Kasus

 Survey Kontak Penyakit

6) Pelayanan Perkesmas

 Upaya Kesehatan Pengembangan

 Pelayanan Kesehatan Jiwa

 Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

 Pelayanan Kesehatan Olahraga

 Pelayanan Kesehatan Haji

 Pelayanan Kesehatan Indera

 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

 Pelayanan Kesehatan Kerja

 Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )

 Pelayanan Pemeriksaan Umum

 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

 Pelayanan KIA dan KB yang bersifat UKP

 Pelayanan Gawat Darurat

 Pelayanan Persalinan

 Pelayanan Rawat Inap

 Pelayanan Kefarmasian

 Pelayanan Laboratorium
1
4
 Admin Puskesmas

b. Lokakarya Mini

1) Lokakarya Mini Bulanana

2) Lokakarya Mini Triwulan

c. Sistim Informasi Kesehatan

1) RUK Puskesmas

2) RPK PuskesmasProfil Puskesmas

3) Penilaian Kinera Puskesmas ( PKP )

4) Laporan Bulanan Sesuai SPM

5) Data 10 Penyakit Terbanyak

d. Manajemen Alat dan Farmasi

1) Kartu Inventaris

2) Updating Daftar Inventaris Alat

3) Kartu Stok Obat/ Bahan

4) Menerapkan FIFO dan FEFO

e. Manajemen Keuangan

1) Pencatatan Buku Kas Setiap Bulan

2) Pemeriksaan Berkala Oleh Kepala Puskesmas

f. Manajemen Ketenagaan

1) Daftar Kegegawaian

2) Uraian Tugas dan Tanggungjawab Petugas

3) Penilaian DP3

1
5
 Pelayanan Puskel dan Pelayanan Kesehatan Lainnya :

 Unit Puskesmas Keliling : 50 Tempat/Pos

 Unit Pelayanan Kesehatan Lansia : 50 Tempat/Pos

 Unit P3K : Insidentil

 Unit Puskesmas Pembantu : 3 Unit

 Unit Bidan Desa/Kelurahan : 8 unit

 Posyandu : 50 Pos

i. Prestasi Dan Penghargaan

2. Piagam Penghargaan Sebagai Puskesmas Dengan Angka Kematian Bayi ( AKB )


Terendah Selama Tiga ( 3 ) tahun Terakhir tahun 2017
3. Peringkat I Lomba PHBS Tingkat Kabupaten Dompu Tahun 2018

4. Peringkat I Lomba PHBS Tingkat Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019

5. Peringkat II Tingkat Provinsi Lomba kampung Sehat di Kelurahan Dorotangga Tahun


2020
6. Peringkat I Tingkat Kabupaten Bidan Teladan yang di wakili oleh Bidan Kandai 1,
Susilawati Septi Arini, SST

1
6
j. program puskesmas

1. Program Kia/Kb

a. Jumlah Kelahiran
Jumlah kelahiran yang terjadi selama tahun 2021 sebanyak 874 jiwa merupakan kelahiran
hidup. Kelahiran hidup tertinggi terjadi di kelurahan Bada sebanyak 151 jiwa dan kelahiran hidup
terendah terjadi di Sorisakolo Sebanyak 76 jiwa.
Untuk kelahiran dengan kematian sebanyak 2 orang, yaitu di Kelurahan Karijawa 1 orang dan
Desa Mangge Asi 1 orang.

b. Jumlah Kematian neonatal bayi dan balita


Untuk jumlah kematian neonatal yaitu pada umur 0 – 28 hari sebanyak 6 orang di
kelurahan Kandai 1 dengan penyebab lain-lain 1 orang, di kelurahan Dorotangga dengan penyebab
Asfiksia dan BBLR 2 orang, di kelurahan Potu penyebab kematian yaitu BBLR 1 orang dan di
Desa Mangge Asi 2 orang penyebab kematian yaitu Asfiksia dan penyebab lain-lain .

c. Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur


Untuk tahun 2021 tidak ada kasus kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Dompu
Kota

d. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil dan persalinan oleh tenaga kesehatan


Jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 908 jiwa dengan sebaran jumlah ibu hamil tertinggi
terdapat di kelurahan Bada sebanyak 161 ibu hamil dan jumlah ibu hamil terrendah terdapat di desa
Sorisakolo sebanyak 79 ibu hamil. Untuk cakupan kunjungan K1 ibu hamil sebanyak >100% (941
ibu hamil dari sasaran 908 ibu hamil), dengan cakupan kunjungan K1 semua sudah mencapai
100% yang tersebar merata di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota.
Sedangkan cakupan kunjungan ibu hamil K4 juga sudah mencapai target 98% yaitu sebesar
98.79% (898 ibu hamil dari sasaran 908). Cakupan 1K4 tertinggi terjadi dikelurahan Kandai satu
7
sebesar 101.64 % dan terrendah di Kelurahan Dorotangga 95.90%.
Adapun jumlah ibu bersalin sebanyak 874 ibu hamil dengan sebaran ibu bersalin tertinggi terdapat
di kelurahan Bada sebanyak 151 ibu bersalin dan terendah terdapat di Desa Sorisakolo sebanyak 76
ibu bersalin.

Persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan sebesar 100% (874 persalinan dari 874 ibu
bersalin), dengan persalinan tertinggi terjadi di Kelurahan Bada sebesar 100 % (151persalinan dari
151 ibu bersalin) dan semua Persalinan yang ada di wilayah Puskesmas Kota sudah di lakukan
dengan tenaga kesehatan Ibu yang melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100% (874
persalinan dari 874 ibu bersalin) yang berarti semua ibu bersalin yang ada di wilayah Puskesmas
Kota sudah bersalin di tempat pelayanan Kesehatan

e. Jumlah presentase penanganan komplikasi

Perkiraan ibu hamil yang mengalami komplikasi selama kehamilan berdasarkan jumlah ibu
hamil yang ada yaitu sebanyak 182 ibu hamil. Jumlah ibu hamil yang diperkirakan mengalami
komplikasi ini sangat tergantung dari jumlah ibu hamil yang ada di wilayah desa/kelurahan.
Berdasarkan data capaian diketahui bahwa penanganan komplikasi yang ditangani melebihi
perkiraaan yang ditetapkan yaitu sebanyak 252 ibu hamil dari perkiraan 182 ibu hamil. Jumlah
penanganan komplikasi tertinggi terjadi di Kelurahan Bali sebanyak 50 kasus komplikasi
kehamilan yang ditangani dari perkiraan 29 ibu hamil yang mengalami komplikasi. Dan jumlah
penanganan terrendah terjadi di kelurahan Karijawa yaitu 16 kasus komplikasi yang ditangani dari
perkiraan ibu hamil dengan komplikasi 21 orang.
Adapun jumlah bayi di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota sebanyak 874 bayi dengan
jumlah bayi tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak 150 bayi dan jumlah bayi terrendah
terdapat di desa Sorisakolo sebanyak 75 bayi. Sedangkan perkiraan neonatal yang akan
mengalami komplikasi sebanyak 118 neonatal, dengan perkiraantertinggi terdapat di kelurahan
Bada sebanyak 20 neonatal dan perkiraan terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebanyak 8
neonatal.
Berdasarkan capaian diketahui bahwa jumlah penanganan komplikasi neonatal yang dilakukan
sebanyak 55.06% (65 neonatal dari perkiraan 118), Penanganan komplikasi neonatal tertinggi
terdapat di desa Sorisakolo sebesar 100 %,dan penanganan komplikasi neonatal terrendah terdapat
di kelurahan Bali sebesar 5.25 %. 1
8

f. Proporsi Peserta KB aktif


Proporsi peserta KB aktif dapat dibedakan berdasarkan alat kontrasepsi yang digunakan yaitu
peserta KB aktif yang menggunakan MKJP dan peserta KB aktif dengan non MKJP.

Peserta KB aktif dengan menggunakan alat kontrasepsi MKJP (metode kontrasepsi jangka
panjang) sebesar 5,8 % (417 peserta), dengan peserta KB aktif MKJP tertinggi terdapat di
kelurahan Kandai 1 sebesar 6,7% (41 peserta) dan peserta KB aktif MKJP terrendah terdapat di
desa Mangge Asi sebesar 3,2% (22 peserta).
Adapun jenis-jenis MKJP antara lain IUD, MOW, MOP dan Implant. Peserta KB aktif
pengguna IUD sebanyak 0,9 %(22 peserta), dengan pengguna IUD tertinggi terdapat di kelurahan
Karijawa sebesar 0,5 % (3 peserta) dan pengguna IUD terrendah di desa Mangge Asi sebanyak
0,1% (1 peserta ).
Peserta KB aktif dengan alat kontarsepsi MOP penggunaan nya tidak ada di wilayah kerja
Puskesmas Dompu Kota. Sedangkan peserta KB aktif pengguna MOW hanya ada pemakaian
oleh 15 peserta yang tersebar di kelurahan Karijawa 3 peserta, kelurahan Bali 2 peserta, kelurahan
Bada 3 Peserta, kelurahan Dorotangga 2 peserta, kelurahan Potu 2 peserta, kelurahan kandai satu 1
peserta, Desa Mangge Asi 1 peserta dan desa Sorisakolo 1 peserta.
Peserta KB aktif pengguna alat kotrasepsi implant sebesar 13,8% ( 374 peserta ) dengan
pengguna implant tertinggi terdapat di kelurahan kandai satu sebesar 6,7% (37 peserta) dan
penguna implant terrendah terdapat di desa Mangge Asi sebesar 3,2% (19 peserta).
Adapun peserta KB aktif dengan alat kontarsepsi non MKJP seperti kondom,suntik,PIL,
obat vagina dan lainnya sebesar 60,9% (2293 peserta). Dengan rincian peserta KB aktif yang
menggunakan kondom sebesar 2,2% (59 peserta ) dengan pengguna kondom tertinggi terdapat di
kelurahan Bada sebanyak 1,5% (29 peserta) dan pengguna kondom terrendah sebesar 0,5% (6
peserta) di Desa Mangge Asi.
Sedangkan pengguna alat kontarsepsi suntik sebesar 76,5% (2077 peserta) dengan
pengguna suntik tertinggi di Desa Mangge Asi sebesar 32,1% (187 peserta) dan pengguna suntik
terrendah dikelurahan Potu sebesar 16,6% (112 peserta). Peserta KB aktif pengguna PIL sebanyak
5,8% (157 peserta) dengan pengguna pil tertinggi terdapat di desa Sorisakolo sebesar 3,4% (17
peserta ) dan pengguna pil terrendah di Kelurahan Potu sebesar 1,2% (8 peserta). Sedangkan
1 obat lainnya tidak ada.
peserta KB aktif dengan menggunakan obat vagina dan
9

g. Proporsi peserta KB baru


Jumlah peserta KB baru baik dengan MKJP maupun non MKJP sebesar 100% (386 peserta),
Adapun peserta KB baru menurut jenis alat kontrasepsi yang digunakan sebagai berikut peserta KB
baru yang menggunakan IUD sebanyak 9,8% (38 peserta) dengan peserta KB baru pengguna IUD
tertinggi terdapat di kelurahan Kandai Satu sebesar 14,9% (10 peserta) dan peserta KB baru
terrendah di desa Sorisakolo sebesar 2,7% (1 peserta).

Peserta KB baru yang menggunakan MOP tersebar di kelurahan Karijawa, Bada, Dorotangga,
Potu, Kandai I dan kelurahan Bali I, masing- masing 1 orang. Peserta KB baru yang menggunakan
MOW sebanyak 0,3% (6 peserta) yang tersebar di 6 kelurahan/desa masing – masing 1 orang
( Karijawa, Bali I, Bada, Potu, Mangge Asi dan sorisakolo). Sedangkan Peserta KB baru yang
menggunakan implant sebesar 10,9% (42 peserta ) dengan peserta KB baru pengguna implant
tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebesar 6,7% (12 peserta) dan pengguna implant terrendah
terdapat di Desa Mangge Asi sebesar 3,2 % (5 peserta).
Adapun peserta KB baru pengguna kondom sebesar 7,3% (28 peserta) dengan pengguna
kondom tertinggi terdapat di Desa mange Asi sebesar 1,4% (4 peserta ) dan pengguna kondom
terrendah terdapat di kelurahan Kandai 1 dengan 1,7 %(1 peserta). Peserta KB Baru pengguna
suntik sebesar 47,7% (184 peserta) dengan pengguna suntik tertinggi terdapat di kelurahan Bada
sebesar 32,1% (14 peserta) dan pengguna suntik terrendah terdapat di kelurahan Kandai 1 sebesar
38,9 % (17 peserta). Peserta KB baru pengguna PIL sebesar 18,4% (65 peserta) dengan pengguna
PIL tertinggi terdapat di kelurahan Bali sebesar 57,8% (10 peserta) dan pengguna PIL terrendah
terdapat di desa Mangge Asi sebesar 13,5% (4 peserta).

h. Jumlah peserta KB baru dan KB aktif

Jumlah PUS di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota selama tahun 2021 sebanyak 24.221
peserta dengan PUS tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak 12788 pus dan terrendah di
desa Sorisakolo sebanyak 1073 pus. Adapun jumlah peserta KB baru sebanyak 910 pus (12,5%),
dengan peserta KB baru tertinggi di kelurahan Kandai Satu sebesar 34,7% (315 peserta ) dan
peserta KB baru terrendah yaitu di desa Sorisakolo sebesar 7,9 % (45 peserta ). Sedangkan peserta
KB aktif sebesar 11,2 % (2716 peserta) dengan peserta KB aktif tertinggi di kelurahan Kandai 1
sebesar 976 peserta dan terrendah di kelurahan Potu sebesar 505 peserta.

i. BBLR ( Berat badan lahir rendah ) 2


0
Jumlah bayi baru lahir yang ditimbang sebanyak 874 bayi (100% ) dengan penimbangan
bayi baru lahir tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak 151 bayi (100%) dan terrendah
terdapat di desa Sorisakolo sebesar 76 bayi (100%).Dari jumlah kelahiran yang ada bayi dengan
BBLR sebanyak 19 bayi (2,1%) dengan kasus BBLR tertinggi terdapat di kelurahan Potu sebesar
10,5% (6 bayi) dan kasus BBLR terrendah terdapat di kelurahan Karijawa dengan 0 % (0 bayi).

j. Cakupan kunjungan neonatal


Dari jumlah bayi 874, yang melakukan kunjungan neonatal sebanyak 1 kali (KN 1)
sebanyak 100 % (874 bayi) dengan cakupan KN 1 tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak
100% ( 150 bayi) dan terrendah di desa Sorisakolo sebanyak 100 % ( 75 bayi).
Untuk cakupan kunjungan neonatal sebanyak 3 kali (KN3) sebesar 100% (871 bayi ) dengan
kunjungan KN3 tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebesar 100 % (149 bayi ) dan KN3
terrendah terdapat di kelurahan Bali sebesar 97.,64% (124 bayi ).Cakupan pelayanan kesehatan
bayi.Cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 100% (866 bayi) dengan cakupan pelayanan bayi
tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebesar 100% (146 bayi) dan cakupan pelayanan bayi
terrendah terdapat di Desa Sorisakolo sebanyak 90,6 % (66 bayi).

k. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita


Jumlah anak balita umur 12 – 59 bulan sebanyak 3150 balita, dengan cakupan pelayanan
kesehatan anak balita minimal 8 kali sebesar 88,60% (2791 Balita), dengan cakupan pelayanan
anak balita tertinggi terdapat di kelurahan Karijawa sebesar 92,56% (336 anak balita ) dan
cakupan pelayanan kesehatan anak balita terrendah terdapat di kelurahan Dorotangga sebesar
85,21% (432 anak balita).

2. PROGRAM GIZI

a. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe


Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah sebanyak 270 tablet sebesar 100 %
( 941 ibu hamil) , dengan cakupan 100% di semua kelurahan dan desa.

b. Jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif


Cakupan bayi yang diberi ASI Eksklusif usia 0-6 bulan sebesar 48 % (188 bayi), dengan cakupan
ASI eksklusif tertinggi terdapat di kelurahan Potu 2sebesar 75,5 % dan cakupan ASI eksklusif
1
terrendah terdapat di kelurahan Bali I sebesar 61,4 %.
c. Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita
Jumlah Bayi 6 -11 bulan sebanyak 770 bayi, dengan sebaran bayi tertinggi terdapat di
kelurahan Bada sebanyak 146 bayi dan bayi terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebanyak 66
bayi.
Adapun jumlah bayi 6-11 bulan yang mendapatkan vitamin A sebanyak 770 bayi (100 %), dengan
cakupan bayi 6-11 bulan yang mendapatkan vitamin A sudah mencapai 100 % di seluruh wilayah
kerja puskesmas Dompu kota. Sedangkan jumlah anak balita (12-59 bulan) sebanyak 2112 balita,
yang mendapatkan vitamin A sebesar 95,5 % (2017 balita) dengan cakupan balita yang
mendapatkan vitamin A tertinggi terdapat di kelurahan kandai 1 sebesar 61 % dan cakupan balita
yang mendapatkan vitamin A terrendah terdapat di kelurahan Karijawa sebesar 50,2 %.
Untuk jumlah anak balita keseluruhan dari umur 6-59 bulan sebanyak 2882 balita,
dengan sebaran balita tertinggi terdapat di kelurahan Kandai 1 sebanyak 669 balita dan sebaran
balita terrendah terdapat di kelurahan Karijawa sebanyak 349 balita. Secara keseluruhan cakupan
balita yang mendapatkan vitamin A sebesar 96,7% (2787 balita), dengan sebaran balita yang
mendapatkan vitamin A tertinggi terdapat di kelurahan Bali sebesar 69,7% dan cakupan balita
terrendah yang mendapatkan vitamin A terdapat di kelurahan Karijawa sebesar 53,3 %.

c. Jumlah balita ditimbang


Jumlah sasaran anak balita di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota sebanyak 3985 balita, dengan
sebaran balita tertinggi terdapat di kelurahan Bali sebanyak 634 balita dan sebaran balita terrendah
terdapat di kelurahan Sorisakolo sebesar 348 balita.

Adapun cakupan D/S sebesar 45% (1792 balita) dengan cakupan D/S tertinggi terdapat di
desa Sorisakolo sebesar 68,4 % (238 balita) dan cakupan D/S terrendah di kelurahan Karijawa
sebesar 31,4 % (136 balita ). Sedangkan untuk cakupan anak balita dengan Balita Gizi Kurang
sebesar 8,9% (229 anak balita ), dengan cakupan Balita Gizi Kurang tertinggi terdapat di Desa
Mangge Asi sebanyak 46 anak balita, dan terrendah di kelurahan bali dengan 13 kasus.

d. Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan.

Jumlah kasus balita gizi buruk sebanyak 7 balita dengan rincian jenis kelamin laki- laki
sebanyak 4 orang dan 3 orang balita berjenis kelamin perempuan.
2
Kasus balita gizi buruk tersebut tersebar di desa/kelurahan yang ada yaitu di kelurahan Bada
2
sebanyak 3 balita, desa Mangge Asi sebanyak 1 balita dan di kelurahan Potu 1 balita, Semua balita
gizi buruk yang ditemukan tersebut mendapatkan perawatan.
2. PROGRAM P2P

a. Program TB paru
1) Kasus Baru TB BTA (+), seluruh kasus TB, TB pada anak, Care Notification Rate
( CNR )
Jumlah kasus baru TB BTA (+) sebanyak 32 kasus, dengan kasus baru TB tertinggi berada di
kelurahan Dorotangga sebanyak 9 orang dan kasus baru TB terrendah terdapat di kelurahan Potu
dan desa Sorisakolo dengan masing-masing 3 kasus. Adapun jumlah seluruh kasus TB sebanyak 30
kasus dengan kasus tertinggi berada di kelurahan Dorotangga sebanyak 9 orang dan terrendah
terdapat di kelurahan Potu dan desa Sorisakolo dengan masing-masing 3 kasus. Sedangkan jumlah
kasus TB anak usia 0-14 tahun tidak ada kasus di seluruh wilayah kerja puskesmas Dompu Kota.

2) Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB paru BTA (+)


Jumlah kasus suspek TB di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota selama tahun 2021 sebanyak
84 kasus dengan rincian suspek tertinggi terdapat di kelurahan Bali dengan jumlah suspek
sebanyak 17 suspek dan suspek terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebanyak 5 suspek. Adapun
jumlah seluruh kasus TB sebanyak 47 kasus dengan kasus tertinggi berada di kelurahan
Dorotangga sebanyak 9 orang dan terrendah terdapat di kelurahan Potu dan desa Sorisakolo
dengan masing-masing 3 kasus.
3) Angka kesembuhan dan pengobatan lengkap TB paru BTA (+) keberhasilan pengobatan.
Jumlah BTA (+) yang diobati selama tahun 2021 sebanyak 30 kasus dengan kasus BTA (+)
yang diobati tertinggi terdapat di kelurahan Dorotangga sebanyak 9 kasus dan BTA (+) terrendah
yang diobati di kelurahan Potu dan desa Sorisakolo masing-masing 3 kasus. Dari 30 penderita BTA
(+) yang diobati, diketahui penderita BTA (+) yang sembuh yaitu tidak ada (0%). Adapun angka
pengobatan lengkap penderita TB BTA (+) sebanyak 30 pasien yang tersebar di kelurahan
Dorotangga 9 pasien, kelurahan Karijawa sebanyak 6 pasien,kelurahan Bali 3 pasien, kelurahan
2
Bada 3 pasien, kelurahan Potu 1 pasien, kelurahan Kandai
3 I yaitu 1 pasien, serta Desa Mangge Asi
dan Sosisakolo masing – masing 2 pasien. Jumlah kematian selama pengobatan TB yaitu tidak
ada

4. Program Pneumonia

a. Penemuan kasus pneumonia balita


Jumlah perkiraan penderita pneumonia di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota yaitu 254
balita dengan perkiraan balita tertinggi terdapat di desa Sorisakolo sebanyak 39 balita dan
perkiraan balita terrendah terdapat di kelurahan Karijawa sebanyak 26 kasus. Adapun cakupan
penderita pneumonia yang ditemukan sebanyak 3,9% (10 balita ) dengan pneumonia tertinggi
terdapat di kelurahan Bali I sebanyak 3 balita dan cakupan penemuan pneumonia terrendah
terdapat di kelurahan Karijawa dan Bada dengan 0 kasus.

5. Program HIV/AIDS dan Syphilis

a. Jumlah kasus HIV/AIDS dan syphilis


Kasus HIV, AIDS dan Syphilis di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota selama tahun
2021 yaitu sebanyak 7 kasus.

6. Program Diare

a. Kasus diare yang ditangani


Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota sebesar 27760 jiwa,
berdasarkan jumlah tersebut diketahui bahwa target penemuan penderita sebesar 2052 jiwa, dengan
target penemuan penderita diare tertinggi terdapat di kelurahan Kandai 1 sebanyak 350 jiwa dan
target penemuan penderita diare terrendah terdapat di kelurahan Karijawa sebanyak 200 jiwa.
Adapun jumlah penemuan kasus diare sebanyak 44,4% (911 jiwa) dengan cakupan
2
penemuan diare tertinggi terjadi di kelurahan Kandai4 1 dengan 82 kasus dan cakupan penemuan
diare terrendah terjadi di desa kelurahan karijawa sebanyak 47 kasus. Semua penderita diare yang
ditemukan langsung mendapatkan penanganan dari petugas kesehatan.

7. Program Kusta

a.Kasus Baru kusta


Jumlah kasus Baru kusta menurut jenis kusta yang diderita oleh pasien di wilayah
puskesmas Dompu Kota yaitu kasus kusta baru dengan jenis kusta Multi basiler (MB) sebanyak 2
kasus dengan kasus kusta jenis MB yang tersebar di kelurahan Bada sebanyak 1 kasus dan
kelurahan Potu 1 kasus.
Secara keseluruhan jumlah kasus kusta baru sebanyak 2 kasus dengan rincian penderita kusta laki-
laki sebanyak 1 orang dan 1 orang berjenis kelamin perempuan.

b. Kasus Baru kusta 0-14 tahun, cacat tingkat 2

Jumlah penderita kusta sebanyak 2 kasus, dimana tidak ada penderita terkategori kelompok
umur 0-14 dan tidak ada kasus penderita yang mengalami cacat tingkat 2.
c. Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut type / jenis
Untuk kasus kusta yang tercatat jumlahnya sama dengan kasus baru kusta yaitu kasus
kusta dengan tipe MB dan tipe PB tidak ada kasus tercatat.
1) Presentase penderita kusta selesai berobat ( release from treatment / RFT )
Jumlah penderita kusta PB yang diobati tahun 2021 tidak ada karena tidak ada kasus tercatat.
Adapun Presentase penderita kusta yang selesai berobat (Release from treatment/RFT) tidak
ada kasus.Jumlah kusta tipe MB yang diobati juga tidak ada kasus tercatat.

Sedangkan presentase penderita kusta yang selesai berobat (Release from treatment /RFT)
dengan kusta jenis MB yaitu 4 pasien.

8. Program AFP

a. Jumlah kasus AFP ( non Polio )


Jumlah kasus AFP ( non polio ) selama tahun 2021 tidak ada kasus di wilayah kerja
Puskesmas Dompu Kota

9. Program PD3I 2
5

a. Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi


Kasus PD3I ( penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) seperti penyakit Difteri,
Pertusis dan Tetanus baik tetanus non neonatorum maupun tetanus neonatorum tidak ditemukan
adanya kasus selama tahun 2021.
b. Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

Untuk kasus PD3I lainnya seperti Campak,Polio dan Hepatitis B selama tahun 2021 tidak
ditemukan adanya kasus diseluruh wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota.

10. Program DBD

a. Jumlah kasus DBD

Kasus Penemuan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) sebanyak 106 kasus,dengan
jumlah kasus tertinggi sebanyak 32 kasus di kelurahan Potu dan terrendah di Desa Sorisakolo yaitu
0 kasus. Dari 106 kasus tersebut ada yang meninggal 4 orang yaitu di kelurahan Bada 2 orang yang
berjenis kelamin perempuan, kelurahan Karijawa 1 orang laki-laki dan kelurahan Bali 1 orang laki-
laki.
11. Program Malaria

a. Kesakitan dan kematian akibat malaria

Jumlah penderita suspek malaria di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota untuk tahun
2021 yaitu 12 kasus, Positif 1 kasus dan tidak ada kematian akibat penyakit malaria.

12. Program Filariaris

a.Penderita Filariasis ditangani

Selama tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota tidak ditemukan adanya
kasus penderita filariasis.

13. Program PTM 2


6
a. Pemeriksaan obesitas
Pemeriksaan obesitas tidak pernah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota selama
tahun 2021.
b.Pengukuran tekanan darah penduduk usia > 18 Tahun
Untuk pengukuran tekanan darah pada penduduk usia 18 tahun keatas sebanyak 1372 jiwa
dengan pengukuran tekanan darah tertinggi terdapat di desa Mangge Asi sebanyak 310 jiwa dan
pengukuran tekanan darah terrendah terjadi di kelurahan Bali sebanyak 142 jiwa.
Berdasarkan jenis kelamin jumlah pengukuran tekanan darah tertinggi dilakukan pada jenis
kelamin Perempuan sebanyak 755 jiwa dan pada jenis kelamin Laki-laki sebanyak 617 jiwa.
Demikian pula halnya dengan hasil pengukuran tekanan darah diketahui jumlah penderita
hipertensi pada Laki – laki sebanyak 325 jiwa dan penderita hipertensi pada perempuan sebanyak
624 jiwa.

14. Program surveilans

a. Jumlah penderita dan kematian pada KLB

Untuk tahun 2021 diwilayah kerja Puskesmas Kota tidak terjadi KLB.

15. Program Imunisasi

a. Presentase cakupan imunisasi TT ibu hamil


Cakupan imunisasi TT pada ibu hamil dapat dilihat berdasarkan jenis imunisasi TT yang
didapatkan oleh ibu hamil selama kehamilannya. Adapun rinciannya sebagai berikut cakupan
imunisasi TT1 sebesar 15,3 % (136 ibu hamil) dengan cakupan imunisasi TT1 tertinggi terdapat di
kelurahan Bada sebesar 16,17 % (22 ibu hamil) dan cakupan imunisasi TT1 terrendah terdapat di
kelurahan Potu sebesar 8,82 % (12 ibu hamil)
Cakupan imunisasi TT2 sebesar 23,8 % (212 ibu hamil ) dengan cakupan imunisasi TT2
tertinggi terdapat di desa Sorisakolo sebesar 9,43% (20 ibu hamil) dan cakupan imunisasi TT2
terrendah di kelurahan Kandai I sebesar 1,8 % (5 ibu hamil).
Cakupan imunisasi TT3 sebesar 23,1 % (206 ibu hamil ) dengan cakupan TT3 tertinggi
terdapat di desa Sorisakolo sebesar 30,5 % (18 ibu hamil ) dan cakupan imunisasi TT3 terrendah
terdapat di kelurahan Potu sebesar 12,4% (13 ibu hamil ).
2
Cakupan imunisasi TT 4 sebesar 14,5 % (1297 ibu hamil) dengan cakupan imunisasi TT4
tertinggi terjadi di desa Sorisakolo sebesar 22 % (13 ibu hamil ) dan cakupan imunisasi TT4
terrendah terjadi di desa Mangge Asi sebesar 3,7% (3 ibu hamil ).
Cakupan imunisasi TT 5 sebesar 14,5 % (129 ibu hamil ) dengan cakupan imunisasi TT 5
tertinggi terdapat di desa Sorisakolo sebesar 25,4% (15 ibu hamil) dan cakupan imunisasi TT5
terrendah terdapat di keluraha Bali I sebesar 2,9 % (4 ibu hamil ). Cakupan imunisasi TT 2+
sebesar 76,0 % (676 ibu hamil ) dengan cakupan imunisasi TT2+ tertinggi terdapat di desa
Sorisakolo sebesar 93,2 % (55 ibu hamil ) dan cakupan imunisasi TT2+ terrendah terdapat di
Kelurahan Bada sebesar 26,8 % ( 40 ibu hamil ).
1) Presentase cakupan imunisasi TT pada WUS

Jumlah imunisasi TT pada wanita usia subur (WUS) sebanyak 5 kali yaitu imunisasi TT1, TT2,
TT3, TT4 dan TT5 pada wus yaitu tidak ada
2) Cakupan desa/kelurahan UCI

Cakupan Desa/kelurahan UCI di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota tahun 2020 sudah
mencapai target 100% atau 8 desa/kelurahan sudah UCI.

3) Cakupan imunisasi HB < 7 hari

Cakupan imunisasi HB < 7 hari sebesar 109,3% (873 bayi dari 798 sasaran ) dengan
cakupan imunisasi HB < 7 hari tertinggi terdapat di kelurahan Kandai 1, Kelurahan karijawa,
kelurahan Bada dan desa Sorisakolo sebesar 100% dan cakupan imunisasi HB < 7 hari terrendah
terdapat di kelurahan Bali sebesar 91,5%. Cakupan imunisasi BCG sebesar 101,8 % ( 813 bayi dari
798 sasaran) dengan cakupan imunisasi BCG tertinggi terdapat di kelurahan Karijawa, kelurahan
Potu, kelurahan Dorotangga, desa Mangge Asi dan desa Sorisakolo sebesar 100% dan cakupan
imunisasi BCG terrendah terdapat di kelurahan Bada sebesar 97,8%.

4) Cakupan imunisasi DPT –HB/DPT-HIB , Polio, Campak dan imunisasi dasar lengkap
Cakupan imunisasi DPT–HB3/DPT–HB-Hib 3 sebesar 115,5% (866 bayi dari sasaran 750)
dengan cakupan imunisasi tertinggi di desa Sorisakolo sebesar 165% dan cakupan imunisasi
terrendah terdapat di kelurahan Potu sebesar 96,4 %. Demikian juga dengan imunisasi polio
cakupannya sama karena pemberian imunisasi tersebut dilakukan secara bersamaan. Cakupan
imunisasi campak sebesar 115,8 % (868 bayi dari sasaran 750) dengan cakupan imunisasi campak
tertinggi terdapat di desa Sorisakolo sebesar 138 % dan cakupan imunisasi terrendah terdapat di
kelurahan Potu sebesar 90,8% . Sedangkan cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 115,8 % (868
2
bayi) dengan cakupan imunisasi dasar lengkap tertinggi
8 terdapat di desa Sorisakolo 127 % dan
cakupan imunisasi dasar lengkap terrendah terdapat di kelurahan Potu sebesar 94,1%.
2. PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

a. Presentase Rumah sehat

Jumlah rumah sehat hasil pemeriksaan selama tahun 2021 sebanyak 2956 rumah (40,55 %),
dengan cakupan rumah sehat tertinggi sebesar 49,5% (430 rumah) di kelurahan Potu dan cakupan
rumah sehat terrendah terdapat didesa Mangge Asi sebesar 16 % (131 rumah )
Adapun Jumlah rumah yang belum memenuhi syarat terkategori belum sehat yaitu 3654 rumah
dan semua rumah tersebut dilakukan pembinaan secara keseluruhannya.Berdasarkan hasil
pembinaan rumah sehat yang dilakukan selama tahun 2020 diketahui jumlah rumah sehat sebesar
508 rumah (84 %) dengan rumah sehat tertinggi terdapat di kelurahan Bada 89,1 % dan rumah
sehat terrendah terdapat di desa Mangge Asi sebesar 76,5 % .

b. Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas ( layak )

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota sebesar 27760 jiwa dengan
sebaran penduduk tertinggi terdapat di kelurahan Kandai satu sebesar 4204 jiwa dan penduduk
terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebesar 2681 jiwa. Adapun sumber air bersih masyarakat
menurut jenis sarana air bersih yang digunakan antara lain Sumur gali terlindung, sumur gali
dengan pompa, sumur bor dengan pompa dan perpipaan (PDAM). Berdasarkan data capaian
diketahui jumlah sumur gali terlindung sebanyak 68 sarana dengan sebaran sumur gali terlindung
tertinggi terdapat di kelurahan Kandai Satu sebanyak 27 sarana dan sumur gali terrendah terdapat
di desa Sorisakolo dan Mangge Asi dengan masing – masing 2 sarana. Dari 68 sumur gali
terlindung yang ada hanya 49 sarana saja yang memenuhi syarat dan sarana tersebut digunakan
oleh 601 penduduk yang tersebar di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota, dengan pengguna
sarana tertinggi terdapat dikelurahan Kandai Satu sebanyak 327 sarana dari 70 sarana yang ada
dan pengguna sarana terrendah terdapat di desa Sorisakolo dan Mangge Asi dengan masing-
masing 7 pengguna. Sedangkan penggunaan Sumur gali dengan pompa tidak ada sarana dan
penggunanya.
Jumlah sumur Bor dengan pompa sebanyak 1564 sarana, dengan jumlah sarana tertinggi
terdapat di kelurahan Karijawa sebanyak 376 sarana dan sarana terrendah terdapat di desa
2
Sorisakolo dengan 29 sarana. Adapun jumlah penduduk
9 pengguna sumur bor dengan pompa
sebanyak 10414 pengguna, dengan pengguna sumur bor tertinggi terdapat di kelurahan Karijawa
sebanyak 2.095 sedangkan Pengguna mata air terlindung tidak ada sarana dan pengguna. Adapun
jumlah sarana perpipaan (PDAM) sebanyak 2.310 sarana, dengan sarana perpipaan tertinggi
terdapat di kelurahan Bali I sebanyak 550 sarana dan sarana perpipaan terrendah terdapat di
kelurahan Kandai I dengan 127 sarana.
Sarana perpipaan yang sudah memenuhi syarat sebanyak 2154 dari jumlah sarana 2310, dan
digunakan oleh 11732 penduduk, dengan pengguna perpipaan tertinggi terdapat di kelurahan Bali I
sebanyak 2111 penduduk dan pengguna perpipaan terrendah terdapat di kelurahan Kandai I
sebanyak 833 penduduk. Untuk jumlah penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
layak sebanyak 20545 penduduk (61,8 %) dengan cakupan akses tertinggi sebesar 107 % (4080
penduduk) yang terdapat di Bada dan cakupan terrendah terdapat di kelurahan Kandai I sebesar
1592 penduduk ( 35,6%).

c. Presentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yang memenuhi syarat
kesehatan
Presentase kualitas air minum di penyelenggara air minum tidak dilakukan
pemeriksaan selama tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota.

d. Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak ( jamban sehat )
Jumlah jamban berdasarkan jenisnya dapat diketahui sebagai berikut yaitu jumlah jamban
dengan jenis komunal sebanyak 24 sarana Yang tersebar di kelurahan Potu sebanyak 9, kelurahan
Dorotangga sebanyak 5 sarana, kelurahan Kandai I sebanyak 4 sarana, kelurahan karijawa dan Bali
I masing – masing 2 sarana dan di desa Mangge Asi dan Sorisakolo masing – masing 1 sarana,
dari 24 sarana Jamban tersebut terkategori sudah memenuhi syarat sebanyak 22, dan digunakan
oleh 1252 penduduk ( 96,88 % ), Jumlah jamban leher angsa sebanyak 4987 sarana dengan jamban
leher angsa tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak 928 sarana dan terrendah di desa
Sorisakolo sebanyak 223 sarana. Semua jamban leher angsa tersebut sudah memenuhi syarat
sebagai jamban sehat dan jamban tersebut digunakan oleh 24658 penduduk. Secara keseluruhan
akses sanitasi penduduk terhadap jamban sehat sebanyak 8289 penduduk (95,9%) dengan akses
3
tertinggi terdapat di kelurahan kandai 1 sebesar 26,78% (969 penduduk ) dan akses terrendah
0
terdapat di desa Sorisakolo sebesar 9,3% (224 penduduk).
e. Desa yang melaksanakan STBM

Desa yang sudah melaksanakan STBM sebanyak 8 kelurahan dari 8 kelurahan/desa yang
ada (100%) yaitu kelurahan Karijawa, kelurahan Dorotangga, kelurahan Potu, kelurahan Bali,
kelurahan Bada, kelurahan Kandai satu, desa Sorisakolo dan desa Mangge Asi.
Sedangkan desa yang sudah stop BAB (Stop BAB sembarangan) hanya dikelurahan Karijawa.
Adapun desa yang STBM selama tahun 2021 yaitu, desa Sorisakolo dan kelurahan Potu

f. Presentase tempat – tempat umum yang memenuhi syarat

Jumlah sarana pendidikan yang ada di wilayah puskesmas Dompu Kota sebanyak40 sarana
pendidikan dengan rincian SD/MI setingkat sebanyak 22 sekolah, SLTP/MTS sebanyak 10 sekolah
dan SLTA/MA sebanyak 8 sekolah.

Untuk sarana kesehatan yang ada terdapat puskesmas dan Rumah Sakit Umum Dompu dan
hotel non bintang sebanyak 10. Secara keseluruhan jumlah sarana pendidikan, sarana kesehatan
dan hotel sebanyak 50 sarana.Semua tempat-tempat umum tersebut sudah dilakukan pemeriksaan
sanitasi dasarnya dan hasil dari pemeriksaan sudah mencapai 100 % memenuhi syarat. Tempat
pengelolaan makanan ( TPM ) Jumlah Tempat pengolahan makanan (TPM) di wilayah kerja
Puskesmas Dompu Kota sebanyak 95 TPM yang tersebar di seluruh wilayah puskesmas Dompu
Kota. Dari 95 TPM yang ada 38 TPM yang sudah memenuhi syarat atau 40 % sedangkan jumlah
TPM yang belum memenuhi syarat sebanyak 57 TPM atau 60 %.

g. TPM yang dibina dan diuji petik

TPM yang ada di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota tidak dilakukan pemeriksaan
kondisi sanitasinya sehingga tidak ada TPM yang dilakukan pembinaan dan dilakukan UJI petik.

2. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

a. Cakupan pelayanan kesehatan ( penjaringan ) siswa3SD/ setingkat


1
Jumlah siswa SD/MI setingkat yang kelas 1 sebanyak 620 siswa dengan jumlah siswa Kelas
1 tertinggi terdapat di Kelurahan Bada sebanyak 213 siswa dan jumlah siswa terrendah terdapat di
desa Sorisakolo sebanyak 24 siswa. Adapun cakupan pelayanan kesehatan (penjaringan kesehatan
siswa) kelas 1 SD/MI sebesar 78,4 % (486 siswa) dengan cakupan penjaringan kesehatan tertinggi
terdapat di kelurahan Bada sebesar 90,6 % (193 siswa dari 213 siswa) dan cakupan penjaringan
terrendah di desa Sorisakolo sebesar 33,3% ( 8 siswa dari 24 siswa yang ada). Sedangkan jumlah
SD/MI setingkat yang ada di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota sebanyak 22 SD/MI dengan
Jumlah SD/MI yang di periksa kondisi sanitasinya sebanyak 21 sekolah (98,11 %).

b. Presentase rumah tangga ber PHBS

Jumlah rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota sebanyak 8647 rumah
tangga, dengan rumah tangga tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak 1423 rumah tangga
dan rumah tangga terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebanyak 591 rumah tangga.

3
2
Dari 8647 rumah tangga yang ada hanya 1680 rumah tangga yang dipantau, dengan
pemantauan rumah tangga tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak 278 rumah tangga dan
pemantauan rumah tangga terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebanyak 113 rumah tangga.
Berdasarkan hasil pemantauan rumah tangga yang dilakukan diketahui jumlah rumah tangga sehat
(rumah tangga ber PHBS ) sebesar 28,3% (475 rumah tangga) dengan rumah tangga ber PHBS
tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebesar 40,3% (112 rumah tangga dari 278 rumah tangga yang
dipantau) dan rumah tangga ber PHBS terrendah terdapat di kelurahan Kandai I sebesar 15,9 %
(40 rumah tangga dari 251 rumah tangga yang dipantau).

c. Jumlah Posyandu menurut strata


Jumlah posyandu di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota sebanyak 50 posyandu yang
tersebar di 8 desa / kelurahan yang ada.
Berdasarkan hasil pemantauan posyandu diketahui Stratifikasi posyandu Purnama sebanyak 47
posyandu (94%) dengan stratifikasi purnama tertinggi di kelurahan Bali I dan Kandai I masing -
masing sebanyak 7 posyandu dan stratifikasi purnama terrendah terdapat di kelurahan Potu dengan
jumlah posyandu 4 posyandu.
Stratifikasi posyandu Mandiri sebanyak 3 posyandu (6%),posyandu dengan stratifikasi Mandiri
tersebut terdapat di kelurahan Bada.
Sedangkan jumlah posyandu aktif sebanyak 50 posyandu (100%) sebagian besar tersebar merata di
seluruh wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota.

d. Jumlah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKBM )


Jumlah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) menurut rinciannya yaitu
poskesdes sebanyak 3 buah yang tersebar di 2 desa 1 kelurahan dan 3 buah polindes yang tersebar
di 2 desa 1 kelurahan..

e. Jumlah Desa Siaga


Jumlah desa/kelurahan yang ada sebanyak 8 desa/kelurahan, semua desa/kelurahan yang
ada sudah dibentuk sebagai desa siaga. Adapun stratifikasi desa/kelurahan siaga yaitu stratifikasi
pratama sebanyak 3 desa yaitu di desa

3
3
Sorisakolo,Mangge Asi,dan kelurahan Kandai Satu, dan stratifikasi madya sebanyak 5 kelurahan
yaitu di kelurahan Karijawa, Bada ,Bali I, Dorotangga dan kelurahan Potu. dan Montabaru.
Sedangkan stratifikasi desa siaga Purnama dan Mandiri belum ada desa/kelurahan yang berada
distrata tersebut.

3. PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DASAR ( YANKESDAS)

a. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut


Untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut jenis pelayanan yang didapatkan oleh
masyarakat yang berkunjung ke puskesmas Dompu Kota yaitu masyarakat yang mendapatkan
pelayanan tumpatan gigi tetap tidak ada kasus yang dilayani.
Untuk pelayanan pencabutan gigi tetap sebanyak 181 orang dengan pencabutan gigi tetap tertinggi
terdapat di kelurahan Dorotangga sebanyak 32 orang dan pencabutan gigi tetap terrendah terdapat
di desa Mangge Asi sebanyak 8 orang

b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD/MI yaitu 1209 orang

c. Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan kunjungan gangguan jiwa di sarana
kesehatan pelayanan kesehatan.
Jumlah kunjungan rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota selama tahun
2021 sebanyak 3817 jiwa dengan rincian pengunjung laki-laki sebanyak 1378 jiwa dan pengunjung
perempuan sebanyak 2439 jiwa. Untuk kunjungan rawat inap di wilayah kerja Puskesmas Dompu
Kota selama tahun 2021 yaitu tidak ada di karenakan Pandemi Covid-19. Sedangkan kunjungan
penderita dengan gangguan jiwa sebanyak 60 pasien dengan rincian pasien gangguan jiwa berjenis
laki-laki sebanyak 39 orang dan perempuan sebanyak 21 orang.

3
4
4. PROGRAM USIA LANJUT

a. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut

Jumlah lansia sebanyak 2663 orang dengan jumlah lansia tertinggi terdapat di kelurahan
Bada dan kelurahan Kandai 1 masing-masing sebanyak 443 orang dan jumlah lansia terrendah
terdapat di kelurahan Karijawa sebanyak 246 orang. Adapun jumlah lansia yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sebanyak 2719 orang (98,2%), dengan lansia tertinggi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan di desa Sorisakolo sebanyak 328 orang (109%) dan lansia terrendah yang
mendapatkan pelayanan kesehatan di kelurahan Dorotangga sebanyak 273 orang (98,5 %).

k. KETENAGAAN

1. Tenaga Medis
Jumlah tenaga medis di puskesmas Dompu Kota yaitu Dokter umum sebanyak 4 orang
dengan rincian 1 orang dokter laki-laki dan 3 orang dokter perempuan, ke tiga dokter tersebut
sudah berstatus sebagai pegawai negeri sipil dan 1 orang dokter masih sebagai dokter PTT(pegawai
tidak tetap). Adapun jumlah dokter gigi sebanyak 1 orang berjenis kelamin perempuan dan sudah
berstatus pegawai negeri sipil.

2. Tenaga keperawatan

Jumlah tenaga bidan sebanyak 50 orang dan tenaga perawat sebanyak 46 orang, dengan
rincian perawat laki-laki sebanyak 11 orang dan perawat perempuan sebanyak 35 orang.
Sedangkan perawat gigi sebanyak 4 orang dengan perawat gigi laki-laki sebanyak 1 orang dan 3
orang perawat gigi perempuan. Adapun perawat, perawat gigi dan bidan tersebut ada yang
berstatus pegawai negeri Sipil dan ada juga tenaga Honda ( Honor Daerah ) yang bertugas di
puskesmas Dompu Kota dan jaringannya seperti puskesmas Pembantu dan poskesdes.

3. Tenaga kefarmasian

Jumlah tenaga kefarmasian sebanyak 5 orang, 4 orang perempuan dan 1 orang laik-laki
dengan profesi sebagai apoteker 2 orang dan 1 orang berstatus sebagai pegawai negeri sipil
sedangkan lainnya berstatus tenaga Honorer 3
5
4.Tenaga kesehatan masyarakat & tenaga kesehatan lingkungan

Jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 5 orang dengan jenis


kelamin perempuan dan laki – laki dengan pendidikan strata satu kesehatan
masyarakat yang berstatus PNS dan HONDA sedangkan jumlah tenaga
kesehatan lingkungan sebanyak 3 orang semuanya berjenis kelamin
perempuan dengan pendidikan DIII kesehatan lingkungan.

5. Tenaga Gizi

Jumlah tenaga gizi/nutrisionis sebanyak 4 orang dengan strata


pendidikan DIII gizi dengan rincian 1 orang tenaga gizi laki-laki dan 3 orang
tenaga gizi perempuan, semuanya berstatus pegawai negeri sipil yang
bertugas di puskesmas Dompu Kota.

6. Tenaga keterapian fisik

Tenaga keterapian fisik tidak ada di puskesmas Dompu Kota.

7. Tenaga keteknisan Medis

Jenis tenaga keteknisan meliputi radiographer, radioterapis, teknisi


elektromedis, teknisi gigi, analis kesehatan dan sebagainya. Dari jenis
tenaga keteknisan medis tersebut tidak ada di puskesmas Dompu Kota,
analis kesehatan sebanyak 5 orang, 4 orang berjenis kelamin perempuan dan
1 orang laki-laki dan berpendidikan analis kesehatan, dan tenaga Rekam
medis dan Informasi Kesehatan 1 orang yang berjenis kelamin laki – laki.

3
6
8. Tenaga kesehatan lainnya

Tenaga kesehatan lainnya tidak ada di puskesmas Dompu Kota

9. Tenaga Penunjang/pendukung kesehatan

Jenis tenaga penunjang/pendukung kesehatan meliputi pejabat


structural, staf penunjang administrasi, staf penunjang teknologi, staf
penunjang perencanaan, tenaga pendidik, tenaga penunjang kesehatan dan
sebagainya. Adapun tenaga penunjang yang ada di puskesmas Dompu Kota
yaitu staf penunjang administrasi sebanyak 2 orang yang berjenis kelamin
perempuan keduanya berpendidikan SMA. Sedangkan pejabat structural
sebanyak 2 orang yaitu kepala Puskesmas dan Kepala sub bagian Tata
usaha puskesmas.

l. 10 penyakit terbanyak di puskesmas dompu kota

1. BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah )

Jumlah bayi baru lahir yang ditimbang sebanyak 874 bayi (100% )
dengan penimbangan bayi baru lahir tertinggi terdapat di kelurahan Bada
sebanyak 151 bayi (100%) dan terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebesar
76 bayi (100%). Dari jumlah kelahiran yang ada bayi dengan BBLR
sebanyak 19 bayi (2,1%) dengan kasus BBLR tertinggi terdapat di
kelurahan Potu sebesar 10,5% (6 bayi) dan kasus BBLR terrendah terdapat
di kelurahan Karijawa dengan 0 % (0 bayi).

3
7
2. gizi buruk
Jumlah kasus balita gizi buruk sebanyak 7 balita dengan rincian jenis
kelamin laki- laki sebanyak 4 orang dan 3 orang balita berjenis kelamin
perempuan.
Kasus balita gizi buruk tersebut tersebar di desa/kelurahan yang ada yaitu di
kelurahan Bada sebanyak 3 balita, desa Mangge Asi sebanyak 1 balita dan di
kelurahan Potu 1 balita, Semua balita gizi buruk yang ditemukan tersebut
mendapatkan perawatan.
3. TB paru
Jumlah kasus baru TB BTA (+) sebanyak 32 kasus, dengan kasus
baru TB tertinggi berada di kelurahan Dorotangga sebanyak 9 orang dan
kasus baru TB terrendah terdapat di kelurahan Potu dan desa Sorisakolo
dengan masing-masing 3 kasus. Adapun jumlah seluruh kasus TB sebanyak
30 kasus dengan kasus tertinggi berada di kelurahan Dorotangga sebanyak 9
orang dan terrendah terdapat di kelurahan Potu dan desa Sorisakolo dengan
masing-masing 3 kasus. Sedangkan jumlah kasus TB anak usia 0-14 tahun
tidak ada kasus di seluruh wilayah kerja puskesmas Dompu Kota.

4. pneumonia
Jumlah perkiraan penderita pneumonia di wilayah kerja puskesmas
Dompu Kota yaitu 254 balita dengan perkiraan balita tertinggi terdapat di
desa Sorisakolo sebanyak 39 balita dan perkiraan balita terrendah terdapat di
kelurahan Karijawa sebanyak 26 kasus.
Adapun cakupan penderita pneumonia yang ditemukan sebanyak 3,9% (10
balita ) dengan pneumonia tertinggi terdapat di kelurahan Bali I sebanyak 3
balita dan cakupan penemuan pneumonia terrendah terdapat di kelurahan
Karijawa dan Bada dengan 0 kasus.

3
8
5. HIV AIDS
Kasus HIV, AIDS dan Syphilis di wilayah kerja Puskesmas Dompu
Kota selama tahun 2021 yaitu sebanyak 7 kasus.

6. Diare
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota sebesar
27760 jiwa, berdasarkan jumlah tersebut diketahui bahwa target penemuan
penderita sebesar 2052 jiwa, dengan target penemuan penderita diare
tertinggi terdapat di kelurahan Kandai 1 sebanyak 350 jiwa dan target
penemuan p
enderita diare terrendah terdapat di kelurahan Karijawa sebanyak
200 jiwa. Adapun jumlah penemuan kasus diare sebanyak 44,4% (911 jiwa)
dengan cakupan penemuan diare tertinggi terjadi di kelurahan Kandai 1
dengan 82 kasus dan cakupan penemuan diare terrendah terjadi di desa
kelurahan karijawa sebanyak 47 kasus. Semua penderita diare yang
ditemukan langsung mendapatkan penanganan dari petugas kesehatan.
7. Kusta
Jumlah kasus Baru kusta menurut jenis kusta yang diderita oleh
pasien di wilayah puskesmas Dompu Kota yaitu kasus kusta baru dengan
jenis kusta Multi basiler (MB) sebanyak 2 kasus dengan kasus kusta jenis
MB yang tersebar di kelurahan Bada sebanyak 1 kasus dan kelurahan Potu 1
kasus.
Secara keseluruhan jumlah kasus kusta baru sebanyak 2 kasus dengan
rincian penderita kusta laki-laki sebanyak 1 orang dan 1 orang berjenis
kelamin perempuan.
8. DBD
Kasus Penemuan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) sebanyak 106
kasus,dengan jumlah kasus tertinggi sebanyak 32 kasus di kelurahan Potu dan
terrendah di Desa Sorisakolo yaitu 0 kasus. Dari 106 kasus tersebut ada yang

3
9
meninggal 4 orang yaitu di kelurahan Bada 2 orang yang berjenis kelaminperempuan,
kelurahan Karijawa 1 orang laki-laki dan kelurahan Bali 1 orang laki-laki.

9. Malaria

Jumlah penderita suspek malaria di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota untuk
tahun 2021 yaitu 12 kasus, Positif 1 kasus dan tidak ada kematian akibat penyakit
malaria.

10.Hipertensi

Jumlah di kasus dan kasus hipertensi di puskesmas dompu kota 261,5 tahun 2022.

2. Analisa Data Atau Situasi

Data Yang Di Temukan Meningkatnya Prosentase Pada Penyakit Hipertensi Sehingga


Data Yang Ditemukan Paling Banyak Adalah Hipertensi. Dan Situasi Tempat Dan
Lingkungan Dari Data Tersebut Mendukung Untuk Di Jadikan Analisa Data

Rumusan Masalah Menggunakan Metode Pes

Problem: Banyaknya Masyarakat Yang Kurang Paham Tentang Penyakit Tidak


Menular Seperti Hipertensi.

Etiologi: Kurangnya Kesadaran Masyarkat Tentang Cara Pencegahan Dan


Penanganan Pada Penyakit Hipertensi

Sign/Symptom: Tandanya Adanya Kenaikan Tekanan Darah Melebihi Tekanan


Darah Normal. Gejalanya Meliputi Sakit Kepala, Gelisah,Jantung Berdebar-Debar,
Pusing,Penglihatan Kabur, Rasa Sakit Di Dada, Mudah Lelah

4
0
BAB IV

IMPLEMENTASI KEGIATAN

A. Pelaksanaan program kerja

4
1
B. Ringkasan hasil kegiatan harian.

Ringkasan praktik klinik keperawatan mata kuliah pelayanan


keperawatan primer selama enam hari, diantaranya sebagai berikut.

1. Penerimaan peserta PKK. Pelayanan Kesehatan primer di PKM


Dompu Kota dan sosialisasi dan orientasi program dan wilayah
PKM Dompu Kota
2. Musyawarah masyarakat puskesmas atau MMP
3. Penjaringan di wilayah SMAN 1 Dompu
4. Action atau promkes ( SAP stunting, hipertensi, gizi
buruk,covid19,ISPA,DBD,DM.
5. Musyawarah masyarakat puskesmas atau MMP
6. Pertemuan dengan pembimbing lahan membahas laporan akhir
kegiatan.

4
2
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demikian hasil dari isi laporan kami. Kami ucapkan terimakasih untuk
semua staf dan pembimbing yang telah senantiasa memberikan arahan dan
juga dukungan yang sangat luar biasa dalam melaksanakan kegiatan yang
kami laksanakan selama 6 hari lamanya di puskesmas dompu kota. Dan
kami sama sekali tidak menemukan hambatan selama melaksanakan
kegiatan praktik klinik mata kuliah pelayanan Kesehatan primer.

B.Saran
1. Saran kepada pemerintah untuk menambah tenaga kesehatan
puskesmas, pada bagian promosi kesehatan. Hal ini bertujuan agar
pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dapat berjalan dengan
maksimal.
2. Saran kepada pemerintah untuk memberikan dana lebih kepada
puskesmas, agar kegiatan yang ada di puskesmas salah satunya
promosi kesehatan dapat terlaksana dengan maksimal.
3. Saran kepada pemerintah perlu membuat ketentuan tentang standar
operasional prosedur tentang pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan. Hal ini diperlukan agar pelaksanaannya sesuai dengan
standar yang telah di tentukan sehingga hasilnya dapat maksimal.
4. Puskesmas perlu meningkatkan kegiatan promosi kesehatan, hal
inidiperlukan agar masyarakat berpartisipasi. Keterlibatan masyarakat
sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat.

4
3
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Profil SD Cemara Dua.


http://www.cemaradua.sch.id/2011/index.php?
option=com_content&view=category&layout=blog&id=14&Itemid=26.
diakses tanggal 7 juli 2011.
Amir A. 2008. “ Pengeruh penyuluhan model pendampingan terhadap
perubahan status gizi anak usia 6 – 24 bulan”. Tesis. Program pasca
sarjana, Universitas Diponegoro : Semarang.
Anwar M.C. 2000. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingginya
kejadianDBD di Kabupaten Tegal. , Buletin Keslingmas No 73,74 Tahun
XX,AKL Depkes, Purwokerto.
Arikunto S. 2005. Manajemen penelitian. Rienika Cipta : Jakarta.
Bapeda. 2008. Buku sistem informasi profil daerah kota Surakarta. Bapeda
Kota Surakarta.
Chen K, Pohan H.T & Sinto R. 2009. Diagnosis dan terapi cairan pada
demamberdarah dengue. Medicinus (Scientific Journal of Pharmaceutical
Development and Medical Application) Vol. 22, No.1, Edisi MaretMei 2009
: 3-7.Dahlan S. 2009. Statistik untuk kedokteran kesehatan. Salemba Medika
: Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi. 2007. Buku pedoman pemantauan
jentik anaksekolah. bidang pemberdayaan kesehatan masyarakat : Ngawi.

4
4
DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1.1

4
5
Gambar 1.2

(PENYULUHAN STUNTING)

Gambar 1.3

4
6
Gambar 1.4

(PENYULUHAN HIPERTENSI)

4
7

Anda mungkin juga menyukai