1. NURBAYA (P00620220025)
2. NURFADILLAH (P00620220026)
3. NURUL AHDIATUN (P00620220027)
4. NURUL LISTAIMUL (P00620220028)
5. NURUL MI’RAJ (P00620220029)
6. NURUL SALSABILAH (P00620220030)
7. PUTRI LESTARI (P00620220031)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2022
6
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………..
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………..
B. TUJUAN……………………………………………………………………..
C. TARGET
KOMPETENSI……………………………………………………………………..
BAB II PENGUMPULAN DAN ANALISA
DATA/SITUASI……………………………………………………………………..
1. PROFIL PUSKESMAS DOMPU
KOTA……………………………………………………………………..
a. LATAR
BELAKANG……………………………………………………………………..
b. VISI DAN MISI……………………………………………………………………..
c. TUJUAN……………………………………………………………………..
d. LUAS DAN BATAS BATAS
WILAYAH……………………………………………………………………..
e. DEMOGRAFI……………………………………………………………………..
f. SARANA PENDIDIKAN DAN TENAGA
KESEHATAN………………………………………………………………………
…………..………………………………………………………..
g. SARANA
PENDUKUNG……………………………………………………………………..
h. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
……………………………………………………………………..
i. PRESTASI DAN
PENGHARGAAN…………………………………………………………………….
.
j. PROGRAM PUSKESMAS……………………………………………..
k. KETENAGAAN………………………………………………..
l. 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS DOMPU
KOTA…………………………………….……………………..
BAB III PERENCANAAN
KEGIATAN……………………………………………………………………..
A. PLANNING OF ACTION (POA) PKK PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER………………………………………………………………..
BAB IV IMPLEMENTASI
KEGIATAN……………………………………………………………………..
7
A. PELAKSANAAN PROGRAM
KERJA……………………………………………………………………..
1) SAP STUNTING……………………………………………………………………..
2) SAP GIZI
BURUK……………………………………………………………………..
3) SAP COVID 19……………………………………………………………………..
4) SAP……………………………………………………………………..
HIPERTENSI……………………………………………………………………..
5) SAP DM……………………………………………………………………..
6) SAP ISPA……………………………………………………………………..
7) SAP DBD……………………………………………………………………..
B. RINGKASAN HASIL
KEGIATAN……………………………………………………………………..
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………..
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
FOTO DAN DOKUMENTASI
KEGIATAN……………………………………………………………………..
8
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1…………………………………………………………………………………..
TABEL 1.2…………………………………………………………………………………..
TABEL 1.3…………………………………………………………………………………..
9
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1…………………………………………………………………………………..
GAMBAR 1.2…………………………………………………………………………………..
GAMBAR 1.3…………………………………………………………………………………...
GAMBAR 1.4……………………………………………………………………………………
10
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK 1.1………………………………………………………………………………
GRAFIK 1.2………………………………………………………………………………
11
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh
Nurbaya (P00620220025)
Nurfadillah (P00620220026)
Nurul ahdiatun (P00620220027)
Nurul listaimul (P00620220028)
Nurul mi’raj (P00620220029)
Nurul salsabilah (P00620220030)
Putri lestari (P00620220031)
Telah disetujui dan disahkan sebagai syarat pelaksanaan praktik klinik Keperawatan Mk. Pelayanan
Keperawatan Primer Prodi D3 Keperawatan Bima.
Mengesahkan
Mengetahui
Ketua Program StudiKeperawatan
Abdul Haris,SST.M.Pd
NIP.196612081987031002
12
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengesahkan,
Mengetahui
Ketua Program StudiKeperawatan
Abdul Haris,SST.M.Pd
NIP.196612081987031002
13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan Laporan Praktek klinik praktek klinik
keperawatan mk. pelayanan keperawatan primer yang berisi mengenai memaksimalkan layanan
prima dalam upaya deteksi dini penyakit tidak menular dan menular di puskesmas dompu kota.
Halangan dan rintangan tak mampu kami hadapi tanpa ada dukungan dan bantuan. Maka, dalam
kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada:
Penyusun
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran (Praktik Klinik) mahasiswa mampu melaksanakan
pendidikan kesehatan tentang :
1) Mahasiswa mampu melaksanakan pendidikan kesehatan pada orang sehat dan sakit
2) Mahasiswa mampu melaksanakan sosialisasi tentang penyediaan makanan dan
perbaikan gizi
3) Mahasiswa mampu melaksanakan sosialisasi penyedian air bersih dan sanitasi
dasar
4) Mahasiswa mampu memahami pentingnya KIA, KB dan Imunisasi dasar
5) Mahasiswa mampu memahami cara pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Mahasiswa mampu melakukan sosialisasi tentang memanfaatkan pelayanan
15
kesehatan
16
C. TARGET KOMPETENSI
3. Pendidikan kesehatan pada orang sehat dan sakit
a. Pendidikan kesehatan pada orang sehat dan sakit
a) Persiapan tempat dan alat
b) Pelaksanaan kegiatan
SAP
Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet, gambar
balik
c) evaluasi proses dan hasil
1
6. Pentingnya KIA, KB dan Imunisasi dasar
a. Pentingnya KIA, KB dan Imunisasi dasar
a) Persiapan tempat dan alat
b) Pelaksanaan kegiatan
SAP
Alat Bantu / pendukung kegiatan leaflet, vidio, booklet, gambar
balik
c) evaluasi proses dan hasil
2
BAB II
PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA/SITUASI
a. Latar Belakang
3
Realisasi paradigma sehat yang sebagian besar tertuang di dalam Visi Indonesia
Sehat 2010 masih cukup jauh dari harapan. Faktor penyebab kondisi tersebut diantaranya
adalah kebijakan kesehatan kita yang masih terjebak dalam level kuratif (pengobatan) yang
sangat bertolak belakang dengan Paradigma Sehat yang lebih menomorsatukan
terbangunnya kesadaran sehat di masyarakat. Kesadaran sehat ini akan banyak
berpengaruh terhadap status kesehatan setiap orang.
Keberhasilan puskesmas ditentukan oleh beberapa hal, antara lain oleh semakin
menurunnya angka pengunjung orang sakit, disamping itu semakin hari mestinya semakin
banyak orang sehat yang datang berkunjung. Bayi sehat datang untuk imunisasi, ibu yang
minta nasihat gizi, vaksinasi kehamilan, ikut KB, dan remaja yang minta konsultasi
narkoba, AIDS, seksualitas, atau masalah kejiwaan, dan pengunjung penyuluhan kesehatan
semakin banyak. Di situ perbedaan besar puskesmas dengan rumah sakit. Puskesmas
adalah ujung tombak, barisan paling depan sektor kesehatan, yang tahu persis masalah
kesehatan masyarakat di wilayahnya, lalu berupaya mencari solusinya dengan sumber
daya, dana, dan fasilitas yang tersedia. Dengan upaya-upaya preventif demikian diharapkan
anggaran untuk obat semakin kecil, sebagai dampak positif dari tugas lapangan puskesmas
yang semakin besar dan meluas, yang sakit menjadi semakin sedikit. Sudah sangat
dipahami bahwa sebagian besar orang sakit yang datang berobat ke puskesmas tak perlu
terjadi jika semua jajaran puskesmas lebih sering datang mengunjungi warga. Seperti itu
seyogianya yang menjadi model pembangunan kesehatan di akar rumput.
Puskesmas sebagai sebuah lembaga atau institusi di bidang kesehatan tentu
keberadaannya tidak dapat terlepas dari persaingan dalam dunia industri jasa kesehatan.
Untuk mengantisipasi tuntutan pelayanan yang semakin tinggi dari masyarakat, puskesmas
4
sebenarnya sudah memiliki standar pelayanan minimal (SPM). Menurut surat edaran
Mendagri No. 100/756/OTODA, yang dimaksud SPM adalah suatu standar dengan batas-
batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang
berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup jenis pelayanan,
indikator, dan nilai. Rancangan kewenangan wajib dan standar pelayanan minimal
mencakup, antara lain: penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, penyelenggaraan
pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, penyelenggarakan pemberantasan penyakit
menular, penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat, penyelenggaraan promosi kesehatan,
penyelenggaraan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, penyelenggaraan
penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain,
penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dan pengamanan sediaan farmasi, alat kesehatan
serta makanan dan minuman.
Puskesmas Dompu Kota adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Dinas Kesehatan Kab. Dompu memiliki jumlah penduduk yang menjadi sasaran pelayanan
kesehatan Tahun 2020 sebanyak 35623 jiwa (BPS Kab. Dompu) dan luas wilayah ± 38,17
km2 dengan permasalahan kesehatan yang cukup kompleks dan bervariasi. Puskesmas
Dompu Kota adalah Puskesmas yang berada di Pusat Kota Dompu yang memilki wilayah
kerja 6 kelurahan dan 2 Desa. Berbagai program dan pelayanan telah dilakukan oleh
Puskesmas Dompu Kota dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi
masyarakat.
5
b. Visi Dan Misi
VISI :
“ Menjadikan Puskesmas Dompu Kota sebagai penyedia pelayanan kesehatan terbaik untuk
mewujudkan masyarakat Kecamatan Dompu yang Sehat dan Mandiri “
MISI :
MOTTO PELAYANAN :
Puskesmas Dompu Kota merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dari
Dinas Kesehatan Kab. Dompu. Dalam memberikan pelayanan dan melaksanakan berbagai program
kegiatan Puskesmas Dompu Kota berpedoman pada 4 fungsi pokok Puskesmas yaitu : Pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;
Wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota mencakup 6 Kelurahan dan 2 Desa dengan luas wilayah
kerja ± 38,17 km2, dan luas wilayah tiap-tiap kelurahan sebagai berikut :
1. Kelurahan Karijawa: ± 3,36 km2
2. Kelurahan Bali I: ± 3,22 km2
3. Kelurahan Dorotangga: ± 2,81 km2
4. Kelurahan Potu: ± 6,64 km2
5. Kelurahan Kandai I : ± 8,28 km2
6. Kelurahan Bada: ± 5,55 km2
7. Desa Mangge Asi : ± 3,29 km2
8. Desa Sorisakolo : ± 5,02 km2
Batas – Batas Wilayah Puskesmas Dompu Kota meliputi : Sebelah Utara : Desa O’O dan Desa
Serakapi
Sebelah Timur: Kabupaten Bima
Sebelah Selatan: Desa Kareke dan Desa Dorebara Sebelah Barat : Kelurahan Simpasai Kecamatan
Woja
e. Demografi
Wilayah Kec. Dompu merupakan Pusat aktifitas di Kabupaten Dompu dengan jumlah penduduk
sebanyak 52.551 jiwa yang tersebar di 15 Kelurahan dan Desa serta terbagi dalam 2 (dua) wilayah
Puskesmas yaitu Puskesmas Dompu Kota dan Puskemas Dompu Timur. Puskesmas Dompu Kota sendiri
memiliki wilayah kerja yang mencakup 6 kelurahan dan 2 Desa dengan jumlah penduduk yang tersebar
secara merata sebanyak 27760 jiwa. Dengan sex rasio di tahun 2021 menunjukkan jumlah jumlah laki-laki
sebanyak 14936 jiwa dan perempuan sebanyak 13364 jiwa (Berdasarkan data PIS-PK Tahun 2021).
7
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Laju pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk
memperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) di Wilayah
kerja Puskesmas Dompu Kota menunjukkan angka yang semakin bertambah tiap tahunnya.
Laju pertumbuhan penduduk dapat kita lihat pada grafik berikut ini :
Grafik 1.1
Laju Pertambahan Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Dompu Kota Tahun 2020 s/d 2021
Grafik 1.2
Laju Pertambahan Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Dompu Kota Berdasarkan Desa dan
Kelurahan Tahun 2020 s/d 2021
LAJU
120 PERTUMBUHAN
00 PENDUDUK
100
00
BERDASARKAN
800
KELURAHAN/DESA
KAR DO KANDA
BA BA PO
0 IJA LI ROT DA TU MANG
600 SORISA
0
400
0
200
0
0
8
Pada grafik laju pertambahan penduduk Wilayah Puskesmas Dompu Kota di atas dapat dilihat
jumlah populasi penduduk dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021. Sedangkan berdasarkan desa dan
kelurahan Wilayah yang paling banyak jumlah penduduknya yaitu Kel. Dorotangga dan yang terendah yaitu
Desa Sorisakolo.
Tabel I.1
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan Desa/Kel Puskesmas Dompu Kota Tahun 2021
JUMLAH RATA-
KEPADAT
PENDUDUK RATA
JUMLAH AN
N KELURAHAN/DE JUMLAH
RUMAH PENDUDU
O SA Laki- JIWA/RUM
Wanita Jmh TANGGA K per
Laki AH
km2
TANGGA
1. KARIJAWA 1667 1610 3277 1135 3.43 11.58
2. BADA 1938 1873 3811 1454 4.00 10.48
3. BALI I 1913 1867 3780 1333 4.11 16.99
4. SORISAKOLO 1442 1239 2681 610 3.76 4.57
5. MANGGE ASI 1724 1394 3118 811 3.98 9.81
6. DOROTANGGA 2040 1969 4009 1122 4.04 16.14
7. POTU 1436 1444 2880 942 4.36 6.19
8. KANDAI SATU 2236 1968 4204 1145 3.98 5.51
Jumlah 14396 13364 27760 8552 3.96 9.00
c. SD / MI : 23 buah
9
Puskesmas Dompu Kota merupakan Puskesmas yang sudah menjadi Puskesmas Perawatan
mulai Januari 2014 dan memiliki Jaringan pelayanan kesehatan yang ada di bawah Puskesmas Dompu Kota
yaitu :
e. Puskesmas Keliling.
Sedangkan sarana kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota meliputi 1 (satu) RSU
dan berbagai tempat praktek swasta bidan dan dokter umum, serta dokter spesialis.
Grafik I.2
1
Sumber : Admin Puskesmas Dompu Kota0 Tahun 2021
Adapun jumlah sasaran kesehatan berdasarkan target proyeksi di wilayah kerja Puskesmas
Dompu Kota Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel I.3
SASARAN PROGRAM
N
Desa/Kelurahan
O BUMIL Neonatal
BAYI BALITA BUMIL BULIN BUFAS Posyandu
Komplikasi Komplikasi
4 Sorisakolo 50 214 56 36 30 55 55 5
g. Sarana Pendukung
Sarana pendukung beserta peran serta masyarakat Puskesmas Dompu Kota adalah :
- Posyandu : 50 buah
Desa Siaga
UKS
Konseling Terpadu
Inspeksi Sanitasi
Pengawasan TTU
Pengawasan TPM
Klinik Sanitasi
STBM
Konseling Terpadu
Pelayanan ANC
1
3
5) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P ):
Konseling Kasus
6) Pelayanan Perkesmas
Pelayanan Persalinan
Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan Laboratorium
1
4
Admin Puskesmas
b. Lokakarya Mini
1) RUK Puskesmas
1) Kartu Inventaris
e. Manajemen Keuangan
f. Manajemen Ketenagaan
1) Daftar Kegegawaian
3) Penilaian DP3
1
5
Pelayanan Puskel dan Pelayanan Kesehatan Lainnya :
Posyandu : 50 Pos
4. Peringkat I Lomba PHBS Tingkat Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019
1
6
j. program puskesmas
1. Program Kia/Kb
a. Jumlah Kelahiran
Jumlah kelahiran yang terjadi selama tahun 2021 sebanyak 874 jiwa merupakan kelahiran
hidup. Kelahiran hidup tertinggi terjadi di kelurahan Bada sebanyak 151 jiwa dan kelahiran hidup
terendah terjadi di Sorisakolo Sebanyak 76 jiwa.
Untuk kelahiran dengan kematian sebanyak 2 orang, yaitu di Kelurahan Karijawa 1 orang dan
Desa Mangge Asi 1 orang.
Persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan sebesar 100% (874 persalinan dari 874 ibu
bersalin), dengan persalinan tertinggi terjadi di Kelurahan Bada sebesar 100 % (151persalinan dari
151 ibu bersalin) dan semua Persalinan yang ada di wilayah Puskesmas Kota sudah di lakukan
dengan tenaga kesehatan Ibu yang melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100% (874
persalinan dari 874 ibu bersalin) yang berarti semua ibu bersalin yang ada di wilayah Puskesmas
Kota sudah bersalin di tempat pelayanan Kesehatan
Perkiraan ibu hamil yang mengalami komplikasi selama kehamilan berdasarkan jumlah ibu
hamil yang ada yaitu sebanyak 182 ibu hamil. Jumlah ibu hamil yang diperkirakan mengalami
komplikasi ini sangat tergantung dari jumlah ibu hamil yang ada di wilayah desa/kelurahan.
Berdasarkan data capaian diketahui bahwa penanganan komplikasi yang ditangani melebihi
perkiraaan yang ditetapkan yaitu sebanyak 252 ibu hamil dari perkiraan 182 ibu hamil. Jumlah
penanganan komplikasi tertinggi terjadi di Kelurahan Bali sebanyak 50 kasus komplikasi
kehamilan yang ditangani dari perkiraan 29 ibu hamil yang mengalami komplikasi. Dan jumlah
penanganan terrendah terjadi di kelurahan Karijawa yaitu 16 kasus komplikasi yang ditangani dari
perkiraan ibu hamil dengan komplikasi 21 orang.
Adapun jumlah bayi di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota sebanyak 874 bayi dengan
jumlah bayi tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak 150 bayi dan jumlah bayi terrendah
terdapat di desa Sorisakolo sebanyak 75 bayi. Sedangkan perkiraan neonatal yang akan
mengalami komplikasi sebanyak 118 neonatal, dengan perkiraantertinggi terdapat di kelurahan
Bada sebanyak 20 neonatal dan perkiraan terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebanyak 8
neonatal.
Berdasarkan capaian diketahui bahwa jumlah penanganan komplikasi neonatal yang dilakukan
sebanyak 55.06% (65 neonatal dari perkiraan 118), Penanganan komplikasi neonatal tertinggi
terdapat di desa Sorisakolo sebesar 100 %,dan penanganan komplikasi neonatal terrendah terdapat
di kelurahan Bali sebesar 5.25 %. 1
8
Peserta KB aktif dengan menggunakan alat kontrasepsi MKJP (metode kontrasepsi jangka
panjang) sebesar 5,8 % (417 peserta), dengan peserta KB aktif MKJP tertinggi terdapat di
kelurahan Kandai 1 sebesar 6,7% (41 peserta) dan peserta KB aktif MKJP terrendah terdapat di
desa Mangge Asi sebesar 3,2% (22 peserta).
Adapun jenis-jenis MKJP antara lain IUD, MOW, MOP dan Implant. Peserta KB aktif
pengguna IUD sebanyak 0,9 %(22 peserta), dengan pengguna IUD tertinggi terdapat di kelurahan
Karijawa sebesar 0,5 % (3 peserta) dan pengguna IUD terrendah di desa Mangge Asi sebanyak
0,1% (1 peserta ).
Peserta KB aktif dengan alat kontarsepsi MOP penggunaan nya tidak ada di wilayah kerja
Puskesmas Dompu Kota. Sedangkan peserta KB aktif pengguna MOW hanya ada pemakaian
oleh 15 peserta yang tersebar di kelurahan Karijawa 3 peserta, kelurahan Bali 2 peserta, kelurahan
Bada 3 Peserta, kelurahan Dorotangga 2 peserta, kelurahan Potu 2 peserta, kelurahan kandai satu 1
peserta, Desa Mangge Asi 1 peserta dan desa Sorisakolo 1 peserta.
Peserta KB aktif pengguna alat kotrasepsi implant sebesar 13,8% ( 374 peserta ) dengan
pengguna implant tertinggi terdapat di kelurahan kandai satu sebesar 6,7% (37 peserta) dan
penguna implant terrendah terdapat di desa Mangge Asi sebesar 3,2% (19 peserta).
Adapun peserta KB aktif dengan alat kontarsepsi non MKJP seperti kondom,suntik,PIL,
obat vagina dan lainnya sebesar 60,9% (2293 peserta). Dengan rincian peserta KB aktif yang
menggunakan kondom sebesar 2,2% (59 peserta ) dengan pengguna kondom tertinggi terdapat di
kelurahan Bada sebanyak 1,5% (29 peserta) dan pengguna kondom terrendah sebesar 0,5% (6
peserta) di Desa Mangge Asi.
Sedangkan pengguna alat kontarsepsi suntik sebesar 76,5% (2077 peserta) dengan
pengguna suntik tertinggi di Desa Mangge Asi sebesar 32,1% (187 peserta) dan pengguna suntik
terrendah dikelurahan Potu sebesar 16,6% (112 peserta). Peserta KB aktif pengguna PIL sebanyak
5,8% (157 peserta) dengan pengguna pil tertinggi terdapat di desa Sorisakolo sebesar 3,4% (17
peserta ) dan pengguna pil terrendah di Kelurahan Potu sebesar 1,2% (8 peserta). Sedangkan
1 obat lainnya tidak ada.
peserta KB aktif dengan menggunakan obat vagina dan
9
Peserta KB baru yang menggunakan MOP tersebar di kelurahan Karijawa, Bada, Dorotangga,
Potu, Kandai I dan kelurahan Bali I, masing- masing 1 orang. Peserta KB baru yang menggunakan
MOW sebanyak 0,3% (6 peserta) yang tersebar di 6 kelurahan/desa masing – masing 1 orang
( Karijawa, Bali I, Bada, Potu, Mangge Asi dan sorisakolo). Sedangkan Peserta KB baru yang
menggunakan implant sebesar 10,9% (42 peserta ) dengan peserta KB baru pengguna implant
tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebesar 6,7% (12 peserta) dan pengguna implant terrendah
terdapat di Desa Mangge Asi sebesar 3,2 % (5 peserta).
Adapun peserta KB baru pengguna kondom sebesar 7,3% (28 peserta) dengan pengguna
kondom tertinggi terdapat di Desa mange Asi sebesar 1,4% (4 peserta ) dan pengguna kondom
terrendah terdapat di kelurahan Kandai 1 dengan 1,7 %(1 peserta). Peserta KB Baru pengguna
suntik sebesar 47,7% (184 peserta) dengan pengguna suntik tertinggi terdapat di kelurahan Bada
sebesar 32,1% (14 peserta) dan pengguna suntik terrendah terdapat di kelurahan Kandai 1 sebesar
38,9 % (17 peserta). Peserta KB baru pengguna PIL sebesar 18,4% (65 peserta) dengan pengguna
PIL tertinggi terdapat di kelurahan Bali sebesar 57,8% (10 peserta) dan pengguna PIL terrendah
terdapat di desa Mangge Asi sebesar 13,5% (4 peserta).
Jumlah PUS di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota selama tahun 2021 sebanyak 24.221
peserta dengan PUS tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak 12788 pus dan terrendah di
desa Sorisakolo sebanyak 1073 pus. Adapun jumlah peserta KB baru sebanyak 910 pus (12,5%),
dengan peserta KB baru tertinggi di kelurahan Kandai Satu sebesar 34,7% (315 peserta ) dan
peserta KB baru terrendah yaitu di desa Sorisakolo sebesar 7,9 % (45 peserta ). Sedangkan peserta
KB aktif sebesar 11,2 % (2716 peserta) dengan peserta KB aktif tertinggi di kelurahan Kandai 1
sebesar 976 peserta dan terrendah di kelurahan Potu sebesar 505 peserta.
2. PROGRAM GIZI
Adapun cakupan D/S sebesar 45% (1792 balita) dengan cakupan D/S tertinggi terdapat di
desa Sorisakolo sebesar 68,4 % (238 balita) dan cakupan D/S terrendah di kelurahan Karijawa
sebesar 31,4 % (136 balita ). Sedangkan untuk cakupan anak balita dengan Balita Gizi Kurang
sebesar 8,9% (229 anak balita ), dengan cakupan Balita Gizi Kurang tertinggi terdapat di Desa
Mangge Asi sebanyak 46 anak balita, dan terrendah di kelurahan bali dengan 13 kasus.
Jumlah kasus balita gizi buruk sebanyak 7 balita dengan rincian jenis kelamin laki- laki
sebanyak 4 orang dan 3 orang balita berjenis kelamin perempuan.
2
Kasus balita gizi buruk tersebut tersebar di desa/kelurahan yang ada yaitu di kelurahan Bada
2
sebanyak 3 balita, desa Mangge Asi sebanyak 1 balita dan di kelurahan Potu 1 balita, Semua balita
gizi buruk yang ditemukan tersebut mendapatkan perawatan.
2. PROGRAM P2P
a. Program TB paru
1) Kasus Baru TB BTA (+), seluruh kasus TB, TB pada anak, Care Notification Rate
( CNR )
Jumlah kasus baru TB BTA (+) sebanyak 32 kasus, dengan kasus baru TB tertinggi berada di
kelurahan Dorotangga sebanyak 9 orang dan kasus baru TB terrendah terdapat di kelurahan Potu
dan desa Sorisakolo dengan masing-masing 3 kasus. Adapun jumlah seluruh kasus TB sebanyak 30
kasus dengan kasus tertinggi berada di kelurahan Dorotangga sebanyak 9 orang dan terrendah
terdapat di kelurahan Potu dan desa Sorisakolo dengan masing-masing 3 kasus. Sedangkan jumlah
kasus TB anak usia 0-14 tahun tidak ada kasus di seluruh wilayah kerja puskesmas Dompu Kota.
4. Program Pneumonia
6. Program Diare
7. Program Kusta
Jumlah penderita kusta sebanyak 2 kasus, dimana tidak ada penderita terkategori kelompok
umur 0-14 dan tidak ada kasus penderita yang mengalami cacat tingkat 2.
c. Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut type / jenis
Untuk kasus kusta yang tercatat jumlahnya sama dengan kasus baru kusta yaitu kasus
kusta dengan tipe MB dan tipe PB tidak ada kasus tercatat.
1) Presentase penderita kusta selesai berobat ( release from treatment / RFT )
Jumlah penderita kusta PB yang diobati tahun 2021 tidak ada karena tidak ada kasus tercatat.
Adapun Presentase penderita kusta yang selesai berobat (Release from treatment/RFT) tidak
ada kasus.Jumlah kusta tipe MB yang diobati juga tidak ada kasus tercatat.
Sedangkan presentase penderita kusta yang selesai berobat (Release from treatment /RFT)
dengan kusta jenis MB yaitu 4 pasien.
8. Program AFP
9. Program PD3I 2
5
Untuk kasus PD3I lainnya seperti Campak,Polio dan Hepatitis B selama tahun 2021 tidak
ditemukan adanya kasus diseluruh wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota.
Kasus Penemuan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) sebanyak 106 kasus,dengan
jumlah kasus tertinggi sebanyak 32 kasus di kelurahan Potu dan terrendah di Desa Sorisakolo yaitu
0 kasus. Dari 106 kasus tersebut ada yang meninggal 4 orang yaitu di kelurahan Bada 2 orang yang
berjenis kelamin perempuan, kelurahan Karijawa 1 orang laki-laki dan kelurahan Bali 1 orang laki-
laki.
11. Program Malaria
Jumlah penderita suspek malaria di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota untuk tahun
2021 yaitu 12 kasus, Positif 1 kasus dan tidak ada kematian akibat penyakit malaria.
Selama tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota tidak ditemukan adanya
kasus penderita filariasis.
Untuk tahun 2021 diwilayah kerja Puskesmas Kota tidak terjadi KLB.
Jumlah imunisasi TT pada wanita usia subur (WUS) sebanyak 5 kali yaitu imunisasi TT1, TT2,
TT3, TT4 dan TT5 pada wus yaitu tidak ada
2) Cakupan desa/kelurahan UCI
Cakupan Desa/kelurahan UCI di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota tahun 2020 sudah
mencapai target 100% atau 8 desa/kelurahan sudah UCI.
Cakupan imunisasi HB < 7 hari sebesar 109,3% (873 bayi dari 798 sasaran ) dengan
cakupan imunisasi HB < 7 hari tertinggi terdapat di kelurahan Kandai 1, Kelurahan karijawa,
kelurahan Bada dan desa Sorisakolo sebesar 100% dan cakupan imunisasi HB < 7 hari terrendah
terdapat di kelurahan Bali sebesar 91,5%. Cakupan imunisasi BCG sebesar 101,8 % ( 813 bayi dari
798 sasaran) dengan cakupan imunisasi BCG tertinggi terdapat di kelurahan Karijawa, kelurahan
Potu, kelurahan Dorotangga, desa Mangge Asi dan desa Sorisakolo sebesar 100% dan cakupan
imunisasi BCG terrendah terdapat di kelurahan Bada sebesar 97,8%.
4) Cakupan imunisasi DPT –HB/DPT-HIB , Polio, Campak dan imunisasi dasar lengkap
Cakupan imunisasi DPT–HB3/DPT–HB-Hib 3 sebesar 115,5% (866 bayi dari sasaran 750)
dengan cakupan imunisasi tertinggi di desa Sorisakolo sebesar 165% dan cakupan imunisasi
terrendah terdapat di kelurahan Potu sebesar 96,4 %. Demikian juga dengan imunisasi polio
cakupannya sama karena pemberian imunisasi tersebut dilakukan secara bersamaan. Cakupan
imunisasi campak sebesar 115,8 % (868 bayi dari sasaran 750) dengan cakupan imunisasi campak
tertinggi terdapat di desa Sorisakolo sebesar 138 % dan cakupan imunisasi terrendah terdapat di
kelurahan Potu sebesar 90,8% . Sedangkan cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 115,8 % (868
2
bayi) dengan cakupan imunisasi dasar lengkap tertinggi
8 terdapat di desa Sorisakolo 127 % dan
cakupan imunisasi dasar lengkap terrendah terdapat di kelurahan Potu sebesar 94,1%.
2. PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
Jumlah rumah sehat hasil pemeriksaan selama tahun 2021 sebanyak 2956 rumah (40,55 %),
dengan cakupan rumah sehat tertinggi sebesar 49,5% (430 rumah) di kelurahan Potu dan cakupan
rumah sehat terrendah terdapat didesa Mangge Asi sebesar 16 % (131 rumah )
Adapun Jumlah rumah yang belum memenuhi syarat terkategori belum sehat yaitu 3654 rumah
dan semua rumah tersebut dilakukan pembinaan secara keseluruhannya.Berdasarkan hasil
pembinaan rumah sehat yang dilakukan selama tahun 2020 diketahui jumlah rumah sehat sebesar
508 rumah (84 %) dengan rumah sehat tertinggi terdapat di kelurahan Bada 89,1 % dan rumah
sehat terrendah terdapat di desa Mangge Asi sebesar 76,5 % .
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota sebesar 27760 jiwa dengan
sebaran penduduk tertinggi terdapat di kelurahan Kandai satu sebesar 4204 jiwa dan penduduk
terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebesar 2681 jiwa. Adapun sumber air bersih masyarakat
menurut jenis sarana air bersih yang digunakan antara lain Sumur gali terlindung, sumur gali
dengan pompa, sumur bor dengan pompa dan perpipaan (PDAM). Berdasarkan data capaian
diketahui jumlah sumur gali terlindung sebanyak 68 sarana dengan sebaran sumur gali terlindung
tertinggi terdapat di kelurahan Kandai Satu sebanyak 27 sarana dan sumur gali terrendah terdapat
di desa Sorisakolo dan Mangge Asi dengan masing – masing 2 sarana. Dari 68 sumur gali
terlindung yang ada hanya 49 sarana saja yang memenuhi syarat dan sarana tersebut digunakan
oleh 601 penduduk yang tersebar di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota, dengan pengguna
sarana tertinggi terdapat dikelurahan Kandai Satu sebanyak 327 sarana dari 70 sarana yang ada
dan pengguna sarana terrendah terdapat di desa Sorisakolo dan Mangge Asi dengan masing-
masing 7 pengguna. Sedangkan penggunaan Sumur gali dengan pompa tidak ada sarana dan
penggunanya.
Jumlah sumur Bor dengan pompa sebanyak 1564 sarana, dengan jumlah sarana tertinggi
terdapat di kelurahan Karijawa sebanyak 376 sarana dan sarana terrendah terdapat di desa
2
Sorisakolo dengan 29 sarana. Adapun jumlah penduduk
9 pengguna sumur bor dengan pompa
sebanyak 10414 pengguna, dengan pengguna sumur bor tertinggi terdapat di kelurahan Karijawa
sebanyak 2.095 sedangkan Pengguna mata air terlindung tidak ada sarana dan pengguna. Adapun
jumlah sarana perpipaan (PDAM) sebanyak 2.310 sarana, dengan sarana perpipaan tertinggi
terdapat di kelurahan Bali I sebanyak 550 sarana dan sarana perpipaan terrendah terdapat di
kelurahan Kandai I dengan 127 sarana.
Sarana perpipaan yang sudah memenuhi syarat sebanyak 2154 dari jumlah sarana 2310, dan
digunakan oleh 11732 penduduk, dengan pengguna perpipaan tertinggi terdapat di kelurahan Bali I
sebanyak 2111 penduduk dan pengguna perpipaan terrendah terdapat di kelurahan Kandai I
sebanyak 833 penduduk. Untuk jumlah penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
layak sebanyak 20545 penduduk (61,8 %) dengan cakupan akses tertinggi sebesar 107 % (4080
penduduk) yang terdapat di Bada dan cakupan terrendah terdapat di kelurahan Kandai I sebesar
1592 penduduk ( 35,6%).
c. Presentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yang memenuhi syarat
kesehatan
Presentase kualitas air minum di penyelenggara air minum tidak dilakukan
pemeriksaan selama tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota.
d. Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak ( jamban sehat )
Jumlah jamban berdasarkan jenisnya dapat diketahui sebagai berikut yaitu jumlah jamban
dengan jenis komunal sebanyak 24 sarana Yang tersebar di kelurahan Potu sebanyak 9, kelurahan
Dorotangga sebanyak 5 sarana, kelurahan Kandai I sebanyak 4 sarana, kelurahan karijawa dan Bali
I masing – masing 2 sarana dan di desa Mangge Asi dan Sorisakolo masing – masing 1 sarana,
dari 24 sarana Jamban tersebut terkategori sudah memenuhi syarat sebanyak 22, dan digunakan
oleh 1252 penduduk ( 96,88 % ), Jumlah jamban leher angsa sebanyak 4987 sarana dengan jamban
leher angsa tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak 928 sarana dan terrendah di desa
Sorisakolo sebanyak 223 sarana. Semua jamban leher angsa tersebut sudah memenuhi syarat
sebagai jamban sehat dan jamban tersebut digunakan oleh 24658 penduduk. Secara keseluruhan
akses sanitasi penduduk terhadap jamban sehat sebanyak 8289 penduduk (95,9%) dengan akses
3
tertinggi terdapat di kelurahan kandai 1 sebesar 26,78% (969 penduduk ) dan akses terrendah
0
terdapat di desa Sorisakolo sebesar 9,3% (224 penduduk).
e. Desa yang melaksanakan STBM
Desa yang sudah melaksanakan STBM sebanyak 8 kelurahan dari 8 kelurahan/desa yang
ada (100%) yaitu kelurahan Karijawa, kelurahan Dorotangga, kelurahan Potu, kelurahan Bali,
kelurahan Bada, kelurahan Kandai satu, desa Sorisakolo dan desa Mangge Asi.
Sedangkan desa yang sudah stop BAB (Stop BAB sembarangan) hanya dikelurahan Karijawa.
Adapun desa yang STBM selama tahun 2021 yaitu, desa Sorisakolo dan kelurahan Potu
Jumlah sarana pendidikan yang ada di wilayah puskesmas Dompu Kota sebanyak40 sarana
pendidikan dengan rincian SD/MI setingkat sebanyak 22 sekolah, SLTP/MTS sebanyak 10 sekolah
dan SLTA/MA sebanyak 8 sekolah.
Untuk sarana kesehatan yang ada terdapat puskesmas dan Rumah Sakit Umum Dompu dan
hotel non bintang sebanyak 10. Secara keseluruhan jumlah sarana pendidikan, sarana kesehatan
dan hotel sebanyak 50 sarana.Semua tempat-tempat umum tersebut sudah dilakukan pemeriksaan
sanitasi dasarnya dan hasil dari pemeriksaan sudah mencapai 100 % memenuhi syarat. Tempat
pengelolaan makanan ( TPM ) Jumlah Tempat pengolahan makanan (TPM) di wilayah kerja
Puskesmas Dompu Kota sebanyak 95 TPM yang tersebar di seluruh wilayah puskesmas Dompu
Kota. Dari 95 TPM yang ada 38 TPM yang sudah memenuhi syarat atau 40 % sedangkan jumlah
TPM yang belum memenuhi syarat sebanyak 57 TPM atau 60 %.
TPM yang ada di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota tidak dilakukan pemeriksaan
kondisi sanitasinya sehingga tidak ada TPM yang dilakukan pembinaan dan dilakukan UJI petik.
Jumlah rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota sebanyak 8647 rumah
tangga, dengan rumah tangga tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak 1423 rumah tangga
dan rumah tangga terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebanyak 591 rumah tangga.
3
2
Dari 8647 rumah tangga yang ada hanya 1680 rumah tangga yang dipantau, dengan
pemantauan rumah tangga tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebanyak 278 rumah tangga dan
pemantauan rumah tangga terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebanyak 113 rumah tangga.
Berdasarkan hasil pemantauan rumah tangga yang dilakukan diketahui jumlah rumah tangga sehat
(rumah tangga ber PHBS ) sebesar 28,3% (475 rumah tangga) dengan rumah tangga ber PHBS
tertinggi terdapat di kelurahan Bada sebesar 40,3% (112 rumah tangga dari 278 rumah tangga yang
dipantau) dan rumah tangga ber PHBS terrendah terdapat di kelurahan Kandai I sebesar 15,9 %
(40 rumah tangga dari 251 rumah tangga yang dipantau).
3
3
Sorisakolo,Mangge Asi,dan kelurahan Kandai Satu, dan stratifikasi madya sebanyak 5 kelurahan
yaitu di kelurahan Karijawa, Bada ,Bali I, Dorotangga dan kelurahan Potu. dan Montabaru.
Sedangkan stratifikasi desa siaga Purnama dan Mandiri belum ada desa/kelurahan yang berada
distrata tersebut.
c. Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan kunjungan gangguan jiwa di sarana
kesehatan pelayanan kesehatan.
Jumlah kunjungan rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota selama tahun
2021 sebanyak 3817 jiwa dengan rincian pengunjung laki-laki sebanyak 1378 jiwa dan pengunjung
perempuan sebanyak 2439 jiwa. Untuk kunjungan rawat inap di wilayah kerja Puskesmas Dompu
Kota selama tahun 2021 yaitu tidak ada di karenakan Pandemi Covid-19. Sedangkan kunjungan
penderita dengan gangguan jiwa sebanyak 60 pasien dengan rincian pasien gangguan jiwa berjenis
laki-laki sebanyak 39 orang dan perempuan sebanyak 21 orang.
3
4
4. PROGRAM USIA LANJUT
Jumlah lansia sebanyak 2663 orang dengan jumlah lansia tertinggi terdapat di kelurahan
Bada dan kelurahan Kandai 1 masing-masing sebanyak 443 orang dan jumlah lansia terrendah
terdapat di kelurahan Karijawa sebanyak 246 orang. Adapun jumlah lansia yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sebanyak 2719 orang (98,2%), dengan lansia tertinggi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan di desa Sorisakolo sebanyak 328 orang (109%) dan lansia terrendah yang
mendapatkan pelayanan kesehatan di kelurahan Dorotangga sebanyak 273 orang (98,5 %).
k. KETENAGAAN
1. Tenaga Medis
Jumlah tenaga medis di puskesmas Dompu Kota yaitu Dokter umum sebanyak 4 orang
dengan rincian 1 orang dokter laki-laki dan 3 orang dokter perempuan, ke tiga dokter tersebut
sudah berstatus sebagai pegawai negeri sipil dan 1 orang dokter masih sebagai dokter PTT(pegawai
tidak tetap). Adapun jumlah dokter gigi sebanyak 1 orang berjenis kelamin perempuan dan sudah
berstatus pegawai negeri sipil.
2. Tenaga keperawatan
Jumlah tenaga bidan sebanyak 50 orang dan tenaga perawat sebanyak 46 orang, dengan
rincian perawat laki-laki sebanyak 11 orang dan perawat perempuan sebanyak 35 orang.
Sedangkan perawat gigi sebanyak 4 orang dengan perawat gigi laki-laki sebanyak 1 orang dan 3
orang perawat gigi perempuan. Adapun perawat, perawat gigi dan bidan tersebut ada yang
berstatus pegawai negeri Sipil dan ada juga tenaga Honda ( Honor Daerah ) yang bertugas di
puskesmas Dompu Kota dan jaringannya seperti puskesmas Pembantu dan poskesdes.
3. Tenaga kefarmasian
Jumlah tenaga kefarmasian sebanyak 5 orang, 4 orang perempuan dan 1 orang laik-laki
dengan profesi sebagai apoteker 2 orang dan 1 orang berstatus sebagai pegawai negeri sipil
sedangkan lainnya berstatus tenaga Honorer 3
5
4.Tenaga kesehatan masyarakat & tenaga kesehatan lingkungan
5. Tenaga Gizi
3
6
8. Tenaga kesehatan lainnya
Jumlah bayi baru lahir yang ditimbang sebanyak 874 bayi (100% )
dengan penimbangan bayi baru lahir tertinggi terdapat di kelurahan Bada
sebanyak 151 bayi (100%) dan terrendah terdapat di desa Sorisakolo sebesar
76 bayi (100%). Dari jumlah kelahiran yang ada bayi dengan BBLR
sebanyak 19 bayi (2,1%) dengan kasus BBLR tertinggi terdapat di
kelurahan Potu sebesar 10,5% (6 bayi) dan kasus BBLR terrendah terdapat
di kelurahan Karijawa dengan 0 % (0 bayi).
3
7
2. gizi buruk
Jumlah kasus balita gizi buruk sebanyak 7 balita dengan rincian jenis
kelamin laki- laki sebanyak 4 orang dan 3 orang balita berjenis kelamin
perempuan.
Kasus balita gizi buruk tersebut tersebar di desa/kelurahan yang ada yaitu di
kelurahan Bada sebanyak 3 balita, desa Mangge Asi sebanyak 1 balita dan di
kelurahan Potu 1 balita, Semua balita gizi buruk yang ditemukan tersebut
mendapatkan perawatan.
3. TB paru
Jumlah kasus baru TB BTA (+) sebanyak 32 kasus, dengan kasus
baru TB tertinggi berada di kelurahan Dorotangga sebanyak 9 orang dan
kasus baru TB terrendah terdapat di kelurahan Potu dan desa Sorisakolo
dengan masing-masing 3 kasus. Adapun jumlah seluruh kasus TB sebanyak
30 kasus dengan kasus tertinggi berada di kelurahan Dorotangga sebanyak 9
orang dan terrendah terdapat di kelurahan Potu dan desa Sorisakolo dengan
masing-masing 3 kasus. Sedangkan jumlah kasus TB anak usia 0-14 tahun
tidak ada kasus di seluruh wilayah kerja puskesmas Dompu Kota.
4. pneumonia
Jumlah perkiraan penderita pneumonia di wilayah kerja puskesmas
Dompu Kota yaitu 254 balita dengan perkiraan balita tertinggi terdapat di
desa Sorisakolo sebanyak 39 balita dan perkiraan balita terrendah terdapat di
kelurahan Karijawa sebanyak 26 kasus.
Adapun cakupan penderita pneumonia yang ditemukan sebanyak 3,9% (10
balita ) dengan pneumonia tertinggi terdapat di kelurahan Bali I sebanyak 3
balita dan cakupan penemuan pneumonia terrendah terdapat di kelurahan
Karijawa dan Bada dengan 0 kasus.
3
8
5. HIV AIDS
Kasus HIV, AIDS dan Syphilis di wilayah kerja Puskesmas Dompu
Kota selama tahun 2021 yaitu sebanyak 7 kasus.
6. Diare
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Dompu Kota sebesar
27760 jiwa, berdasarkan jumlah tersebut diketahui bahwa target penemuan
penderita sebesar 2052 jiwa, dengan target penemuan penderita diare
tertinggi terdapat di kelurahan Kandai 1 sebanyak 350 jiwa dan target
penemuan p
enderita diare terrendah terdapat di kelurahan Karijawa sebanyak
200 jiwa. Adapun jumlah penemuan kasus diare sebanyak 44,4% (911 jiwa)
dengan cakupan penemuan diare tertinggi terjadi di kelurahan Kandai 1
dengan 82 kasus dan cakupan penemuan diare terrendah terjadi di desa
kelurahan karijawa sebanyak 47 kasus. Semua penderita diare yang
ditemukan langsung mendapatkan penanganan dari petugas kesehatan.
7. Kusta
Jumlah kasus Baru kusta menurut jenis kusta yang diderita oleh
pasien di wilayah puskesmas Dompu Kota yaitu kasus kusta baru dengan
jenis kusta Multi basiler (MB) sebanyak 2 kasus dengan kasus kusta jenis
MB yang tersebar di kelurahan Bada sebanyak 1 kasus dan kelurahan Potu 1
kasus.
Secara keseluruhan jumlah kasus kusta baru sebanyak 2 kasus dengan
rincian penderita kusta laki-laki sebanyak 1 orang dan 1 orang berjenis
kelamin perempuan.
8. DBD
Kasus Penemuan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) sebanyak 106
kasus,dengan jumlah kasus tertinggi sebanyak 32 kasus di kelurahan Potu dan
terrendah di Desa Sorisakolo yaitu 0 kasus. Dari 106 kasus tersebut ada yang
3
9
meninggal 4 orang yaitu di kelurahan Bada 2 orang yang berjenis kelaminperempuan,
kelurahan Karijawa 1 orang laki-laki dan kelurahan Bali 1 orang laki-laki.
9. Malaria
Jumlah penderita suspek malaria di wilayah kerja Puskesmas Dompu Kota untuk
tahun 2021 yaitu 12 kasus, Positif 1 kasus dan tidak ada kematian akibat penyakit
malaria.
10.Hipertensi
Jumlah di kasus dan kasus hipertensi di puskesmas dompu kota 261,5 tahun 2022.
4
0
BAB IV
IMPLEMENTASI KEGIATAN
4
1
B. Ringkasan hasil kegiatan harian.
4
2
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian hasil dari isi laporan kami. Kami ucapkan terimakasih untuk
semua staf dan pembimbing yang telah senantiasa memberikan arahan dan
juga dukungan yang sangat luar biasa dalam melaksanakan kegiatan yang
kami laksanakan selama 6 hari lamanya di puskesmas dompu kota. Dan
kami sama sekali tidak menemukan hambatan selama melaksanakan
kegiatan praktik klinik mata kuliah pelayanan Kesehatan primer.
B.Saran
1. Saran kepada pemerintah untuk menambah tenaga kesehatan
puskesmas, pada bagian promosi kesehatan. Hal ini bertujuan agar
pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dapat berjalan dengan
maksimal.
2. Saran kepada pemerintah untuk memberikan dana lebih kepada
puskesmas, agar kegiatan yang ada di puskesmas salah satunya
promosi kesehatan dapat terlaksana dengan maksimal.
3. Saran kepada pemerintah perlu membuat ketentuan tentang standar
operasional prosedur tentang pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan. Hal ini diperlukan agar pelaksanaannya sesuai dengan
standar yang telah di tentukan sehingga hasilnya dapat maksimal.
4. Puskesmas perlu meningkatkan kegiatan promosi kesehatan, hal
inidiperlukan agar masyarakat berpartisipasi. Keterlibatan masyarakat
sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat.
4
3
DAFTAR PUSTAKA
4
4
DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar 1.1
4
5
Gambar 1.2
(PENYULUHAN STUNTING)
Gambar 1.3
4
6
Gambar 1.4
(PENYULUHAN HIPERTENSI)
4
7