MAKALAH
Disusun Untuk Menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah
Di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari
KELOMPOK : III
NO. NAMA NIM
1. DESI PERMATA SARI 22222015
2. RONALDI PRATAMA 22222064
3. PRISILIA MONIKA PUTRI 22222053
4. NILAM CAHYA 22222049
5. SHINTA FEBRINA 22222069
6. AYU QORIMAH ISLAMIAH 22222014
7. NOVIANA 22222050
8. DINDA WULANDARI 22222022
9. DEVI NINA INDRIANI 22222017
10. MEILINDA ARISTIANI 22222042
i
JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. R DENGAN GANGGUAN
Mengetahui,
Kepala Bagian Pendidikan dan Pelatihan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PEMBIMBING
iii
Pembimbing Akademik : Apriyani, S.Kep., Ns., M.Kep (.................................)
- Visi:
- Misi:
iv
c. Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai Rumah Sakit pendidikan
- Motto:
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan laporan kasus kelompok ini dengan judul ”Asuhan
Keperawatan Pada An. R Dengan Gangguan Sistem Pencernaan ; Appendicitis
Akut di Ruang Bedah Sentral (OK) Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI Tahun 2022” Penulisan laporan kasus ini dilakukan dalam rangka tugas
Profesi Ners di Institut Ilmu Kesehatandan Teknologi Muhammadiyah Palembang.
Dalam penyusunan laporan kasus ini kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan maka dari itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun. Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari akademik maupun lahan praktik, sangat sulit untuk menyelesaikan
laporan kasus ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
vi
Palembang Bari
9. Bapak Yandrimon, S.ST., selaku CI di ruang bedah sentral (OK) RSUD
Palembang Bari.
10. Bapak Ns. Ronal Sinaga, S.Kep, selaku CI di ruang bedah sentral (OK)
RSUD Palembang Bari.
11. Bapak Ns. Imawan Saputra, S.Kep, selaku CI di ruang bedah sentral (OK)
RSUD Palembang Bari.
12. Ibu Siti Romadhoni, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan.
13. Ibu Apriyani ,S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku dosen pembimbing pada Profesi
Ners Institut Ilmu Kesehatandan Teknologi Muhammadiyah Palembang.
14. Bapak Sutrisno, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.K, selaku dosen pembimbing
pada Profesi Ners Institut Ilmu Kesehatandan Teknologi Muhammadiyah
Palembang.
Akhir kata kami berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga laporan kasus ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu kedepannnya. Aamiin.
Kelompok 3
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii
VISI, MISI DAN MOTTO........................................................................ iv
KATA PENGANTAR................................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian............................................................................. 3
C. Waktu dan Tempat............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 8
A. Profil RSUD Palembang BARI............................................ 5
B. Konsep Teori........................................................................ 12
C. Konsep Asuhan Keperawatan Secara Teoritis...................... 22
D. NCP...................................................................................... 26
BAB III TINJAUAN KASUS.................................................................... 50
A. Pengkajian............................................................................ 50
B. Analisa Data......................................................................... 80
C. Diagnosa Keperawatan.................................................................... 80
D. Intervensi.......................................................................................... 101
E. Implementasi........................................................................ 110
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 136
A. Hasil Asuhan Keperawatan. . 136
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 138
A. Kesimpulan.................................................................. 138
B. Saran............................................................................. 139
viii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 140
LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk melakukan penerapanAsuhan Keperawatan pada
An.R dengan gangguan sistem pencernaan “Apendisitis Akut”
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu memahami konsep teori penyakit Apendistis
b. Mampu memahami tentang pengkajian dalam memberikan
asuhan keperawatan pada An.R dengan apendisitis
c. Mampu merumuskan diagnose keperawatan pada pasien
Apendistis.
d. Mampu merencanakan ashuan keperawatan pada pasien
Apendistis.
e. Mampu mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan
pada pasien Apendistis.
f. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan
pasien Apendistis.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Visi:
Misi:
masyarakat.
1
2
Motto:
Tujuan:
2.1.3 Sejarah
a. Sejarah Berdirinya
Pada awal berdiri di tahun 1986 sampai dengan 1994
dahulunya merupakan gedung Poliklinik/Puskesmas Panca Usaha,
kemudian diresmikan menjadi RSUD Palembang BARI tanggal19
Juni 1995 dengan SK Depkes Nomor 1326/Menkes/SK/XI/1997
lalu ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kelas C pada
tanggal 10 November 1997. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor :
HK.00.06.2.2.4646 , RSUD Palembang BARI memperoleh status
Akreditasi penuh tingkat dasar pada tanggal 7 November 2003
kemudian di tahun berikutnya 2004 dibuat Master Plan oleh
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.Pembangunan gedung dimulai dimulai pada tahun 2005
yakni Gedung Bedah Central dan dilanjutkan lagi pada tahun
3
2) Pelayanan
Pelayanan Rawat Jalan (Spesialis)
a) Poliklinik Spesialis Penyakit dalam
b) Poliklinik Spesialis Bedah
c) Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
d) Poliklinik Spesialis Anak
e) Poliklinik Spesialis Mata
f) Poliklinik Spesialis THT
g) Poliklinik Spesialis Syaraf
h) Poliklinik Spesialis Kulit dan kelamin
i) Poliklinik Spesialis Jiwa
j) Poliklinik Jantung
k) Poliklinik Gigi
l) Poliklinik Psikologi
m) Poliklinik Terpadu
n) Poliklinik Akupuntur
o) Poliklinik Rehabilitasi Medik
b) Ambulans 24 Jam
5) Pelayanan Penunjang
a) Instalasi Laboratorium Klinik
b) Instalasi Radiologi
c) Instalasi Farmasi
d) Instalasi Bedah Sentral
e) Instalasi Gizi
f) Bank Darah
g) Instalasi Pemulasan Jenazah
h) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
i) Instalasi Laundry
j) Central Sterilized Suplay Departement (CS SD)
k) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
l) Kasir
m) Hemodialisa
6) Fasilitas kendaraan operasional
a) Ambulance 118
b) Ambulance bangsal
c) Ambulance siaga
d) Ambulance trauma center
e) Mobil jenazah
2.2.1 Definisi
2.2.2 Etiologi
2.2.4 Komplikasi
a. Abses
Abses yaitu peradangan pada usus buntu yang
mengandung nanah. Massa jaringan lunak dapat teraba di kuadran
12
1) Perforasi
Usus buntu pecah berisi nanah yang memungkinkan
bakteri menyebar dalam perut. Perforasi akan jarang dalam
rentang waktu 12 jam setelah timbulnya nyeri, tetapi
meningkat dengan cepat setelah 24jam.
2) Peritonitis
Peradangan peritoneum atau komplikasi berbahaya
yang dapat terjadi.Peritonitis sistemik ditimbulkan oleh
infeksi luas pada permukaan peritoneum. Peristaltik
mengembangkan ileus paralitik dan berkurang sampai usus
meregang dan kehilangan elektrolit, menyebabkan dehidrasi,
syok, gangguan peredaran darah, dan pollakiuria (Sulekale,
2016).
2.2.5 Penatalaksanaan
2.2.6 Patofisiologi
2.2.7 Pathway/WOC
Hiperplasi jaringan limfoid, fekalit tumor
APPENDISITIS
18
2.3.1 Pengkajian
Pre Operasi Intra Operasi Pintu
Pascamasuk
Operasi
berlebihan Pengkajian
tindakan pada pasien post operasi apendiktomi Infeksi
Usus buntu Terpapar suhu Kerusakan Jaringan
Melakukan insisi
pada lumenmenurut (Saputro, 2018) antara lain :
tersumbat Kekhawatiran lingkungan Ujung saraf terputus
Appendika. Data umum pasien Pintu masuk
feses, kanker, mengalami MK :
teregang Meliputi nama pasien,MK : umur (remajakuman
- dewasa),
Pelepasan prostaglandin
Peradangan kegagalan Gangguan
MK : Nyeri jenis kelamin
MK : (Laki –Hipotermia
laki lebih berisiko daripada
MK : Resiko
pada jaringan StimulasiIntegritas
dihantarkan
Akut perempuan),
Ansietassuku bangsa, pekerjaan, pendidikan,
Infeksi alamat,
usus
MKrumah
:
Febristanggal masuk sakit dan diagnosa medis.
Kerusakan kontrol Spinal cord
Sumber : Nurarif & kusuma, 2016 Riwayat penyakit sekarang dikaji dimulai dari
keluhan yang dirasakan pasien sebelum masuk rumah
sakit,ketika mendapatkan perawatan di rumah sakit sampai
dilakukannyapengkajian. Pada pasien post operasi
apendiktomi biasanya didapatkan adanya keluhan seperti
nyeri pada luka insisi operasi. Keluhan nyeri dikaji
menggunakan PQRST: P (provokatif), yaitu faktor yang
mempengaruhi berat atau ringannya nyeri. Q (Quality),
yaitu kualitas dari nyeri, seperti apakah rasa tajam, tumpul
atau tersayat. R (Region), yaitu daerah / lokasi perjalanan
nyeri.S (Severity), yaitu skala/ keparahan atau intensitas
nyeri.T (Time), yaitu lama/waktu serangan atau frekuensi
nyeri
d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Biasanya berhubungan dengan masalah kesehatan
pasien sekarang, bisa juga penyakit ini sudah pernah
dialami oleh pasien sebelumnya (Wijaya dan Putri, 2013).
19
2) Pemeriksaan Fisik
3) Pemeriksaan Diagnostik
6. Resiko infeksi
7. Resiko defisit nutrisi
22
- sulit berkonsentrasi
Do : Appendisitis
- Tampak gelisa
- Sulit tidur
Minor operasi
Ds :
- Anoreksia kegagalan
- Palpitasi
Do :
- Frekuensi nafas
23
meningkat
- Frekuensi nadi
meningkat
- Tekanan darah
meningkat
- Diaphoresis
- Tremor
- Suara bergetas
- Sering berkemih
- Berorientasi pada
masa lalu
Ds :- appendik, infeksi,
dan sulit
Minor
24
Ds : - Pre operasi
- Kejang
- Takipnea usus
terhadap inflamasi
Febris
Hipertermia
Ds : appendik, infeksi,
Do :
- Gelisah
meningkat
25
Do :
meningkat
- Nafsu makan
beruabah
- Menarik diri
sendiri
- diaforesis
mengalamiasupan
kebutuhan metabolik
- Ketidakmampuan
26
- Ketidakmampuan
mengabsorbsi
kebutuhan usus
metabolisme Faktor
- Faktor psikologis
makan )
Mual muntah
anoreksia
Ds : appendik, infeksi,
dibawah nilai
normal Appendisitis
Ds :
Do : Tindakan pembedahan
- Akrosianosis
sianotik
- Hipoglikemia Hipotermia
- Pengisiaan kapiler
>3 detik
- Konsumsi oksigen
meningkat
- Ventilasi menurun
- Piloereksi
- Takikardia
- Vasokonstruksi
perifer
- Kutis memorata
- mlnutrisi
pathogen
lingkungan Appendisitis
- ketidakadekuatan
primer
pertahan tubuh
Resiko Infeksi
- mlnutrisi
pathogen
lingkungan Appendisitis
- ketidakadekuatan
primer
pertahan tubuh
minor
Ds : - Appendisitis
Do:
2. perdarahan
3. kemerahan
kerusakan jaringan
Gangguan integritas
kulit/jaringan
Ds : appendik, infeksi,
Do :
- Gelisah
meningkat
Ds :
Do : kerusakan jaringan
- Tekanan darah
beruabah
31
- diaforesis
Nyeri di persepsikan
Nyeri akut
32
2.3.4 NCP
RENCANA KEPERAWATAN
Resiko infeksi adalah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam - Observasi :
beresiko mengalami diharapkan tingkat infeksi menurun dengan : 1) Monitor tanda dan gejala
busuk
sputum
√
berwarna
hijau
√
drainasee
34
purulen
purian √
periode √
menggigil
letargi √
gangguan √
kognitif
kadar sel √
darah putih
kultur darah √
kultur urine √
kultur √
sputum
√
kultur area
luka
√
kultur feses
35
kadar sel √
darah putih
Lanjutan.
Nyeri akut adalah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam - Observasi :
36
pengalaman sensori atau diharapkan tingkat infeksi menurun dengan : 1) Identifikasi lokasi, karakteristik,
- Bersikap mengalamicede
√
- Terapeutik :
ra berulang
protektif 9) Berikan teknik nonfarmakologi
anoreksia
√
- Gelisa perineum terasa untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
√
tertekan
- Frekuensi nadi Hipnosis, terapi musik, terapi
uterus teraba
√
meningkat membulat pijat, aromaterapi, teknik
ketegangan otit
- Sulit tidur √
imajinasi terbimbing, kompres
pupil dilatasi
muntah
√ hangat atau dingin, terapi
√
Gejala dan Tanda mual bermain, relaksasi nafas dalam,
√
Minor dll)
memburu Cukup Cukup
sedang membaik
Ds : k memburuk baik 10) Kontrol lingkungan yang
38
secara tepat
- Kolaborasi :
jika perlu
Lanjutan.
Hiportermia adalah suhu Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam - Observasi
40
tubuh dibawah rentang diharapkan termoregulasi membaik dengan : 1) Monitor suhu tubuh
Ditandai dengan : Kriteria Cukup Cukup Menur (mis. eksposur lingkungan rendah,
Meningkat Sedang
Meningkat menurun un
pakaian tipis, kerusakan
1 2 3 4 5
- Takikardia - Edukasi
perifer
- Kutis memorata
43
Lanjutan.
Hipertermia adalah suhu Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam - Observasi
tubuh meningkat diatas diharapkan termoregulasi membaik dengan : 1) Identifikasi penyebab hipertermia
8) mempersembahkan antipiretik
atau aspirin
- Edukasi
- Kolaborasi
Lanjutan.
Ansietas adalah Kondisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam - Observasi
emosi pengalaman diharapkan tingkat ansietas menjurun dengan : 1) identifikasi saat tingkat ansietas
terhadap onjek yang Kriteria Cukup Cukup Menur stressor Identifikasi kemampuan
Meningkat Sedang
Meningkat menurun un
tidak jelas dan spesifik mengambil keputusan tanda
1 2 3 4 5
meningkat
- Diaphoresis - Kolaborasi
pucat
- Suara bergetas
- Kontak mata
50
buruk
- Sering berkemih
- Berorientasi pada
masa lalu
Lanjutan.
6. Gangguan integritas Integritas kulit dan jaringan (L.14215) Perawatan integritas kulit (I.11353)
Gangguan integritas diharapkan integritas kulit meningkat dengan : 1) Identifikasi penyebab gangguan
Gejala dan tanda abrasi kornea √ sensitif akibat produk berbahan dasar
Cukup memba
minor memburuk sedang Cukup baik alkohol pada kulit kering
memburuk ik
Ds : -
suhu kulit √
Do: sensasi √
tekstur √
1. nyeri - Edukasi
pertumbuhan √
2. perdarahan rambut 4) Anjurkan menggunakan fleksibilitas (
nutrisi
dan sayur
ekstrem
53
rumah
sabun secukupnya
Observasi
Terapeutik
perlahan
jika perlu
jika perlu
Edukasi
secara mandiri
Kolaborasi
jika perlu
Lanjutan.
57
Resiko defisit nutrisi diharapkan status nutrisi membaik dengan : 1) Identikasi status nutrisi
Verbalisas
3 . Ketidakmampuan Edukasl
keinginan √
tentang
√
standar
asupan
nutrisi yang
59
tepat
Penyiapan
dan √
penyimpanan
yang aman
makanan
Penyapen
dan
penyimpanan
minuman √
yang aman
Sikap
terhadap
makanan /
minuman
sesuai
dengan
tujuan
kesehatan
Meningkat menurun un
1 2 3 4 5
Perasaan √
cepat
kenyang
Nyen √
abdomen
Sariawan √
Rambut
√
rontok
Diare
√
Cukup memba
memburuk sedang Cukup baik
memburuk ik
Berat badan √
Indeks Massa
Tubuh
( IMT )
Frekuensi √
makan
61
Nalsu makan √
Bising usus √
Tebal lipatan √
kulit trisep
Membran
√
mukosa
62
2.3.5 Implementasi
2.3.6 Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Intra
Data subjektif :
Pasien dalam proses pembedahan
Data Objektif :
- Tampak ada tindakan pembedahan di perut sebelah kanan
bawah
- Terdapat sayatan +- 7 cm
- Tampak kemerahan
- Pasien dilakukan anestesi umum
67
Post
Data subjektif :
- Pasien mengatakan nyeri bekas operasi
P : Nyeri dirasakan saat pasien bergerak dan beraktivitas
Q : Nyeri seperti ditusuk – tusuk
R : Nyeri dibagian perut sebelah kanan bawah
S : Skala nyeri 5 (sedang) : “WBP”
T : Nyeri dirasakan terus menerus
- Pasien mengatakan badan lemas
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan kedinginan
Data Objektif :
- Pasien terlihat lemas
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampang menangis
- Pasien tampak menggigil (perubahan suhu lingkungan)
- Pasien tampak mengepalkan tangan
- Pasien hanya berbaring di tempat tidur
- Bersikap protektif
- Nafsu makan berkurang
68
D. Riwayat Keluarga
Keluarga pasien menjelaskan bahwa tidak ada keluarga yang
mempunyai penyakit apendisitis
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
: Perempuan
70
Intra operasi
Data subjektif:
- Keluarga pasien mengatakan bahwa tindakan operasi adalah
keputusan yang tepat agar pasien bisa sembuh tampak terlihat
tenang pada saat pasien dalam proses operasi
Data objektif:
- keluarga pasien tampak terlihat tenang pada saat pasien dalam
proses operasi
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
71
Post Operasi
Data Subjektif :
- Keluarga pasien mengatakan lega pada saat pasien sudah
selesai operasi
Data Objektif :
- Keluarga pasien terlihat antusias dalam menjaga pasien yang
sudah selesai operasi
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Nutrisi
Pre
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
- Pasien mengatakan mulutnya pahit
- Keluarga pasien mengatakan anaknya makan 3x/hari akan
tetapi hanya dengan porsi yang sangat sedikit
Data Objektif :
- Mukosa kering
- Tampak pucat
- Tampak lesu
- CRT < 2 detik
- BB : 35 kg
Masalah keperawatan : Resiko Defisit Nutrisi
Post
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan mulutnya pahit
Data Objektif
- Mukosa kering
- Tampak pucat
- Tampak lesu
72
3. Eliminasi
Pre
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan memiliki kebiasaan buang air besar 2 kali
sehari, dan kebiasaan buang air kecil 3-5 kali sehari
Data Objektif :
- Tampak tidak menggunakan kateter
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Intra
Data subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data subjektif :
- Tampak menggunakan kateter
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan rasa ingin buang air besar
Data Objektif :
- Tampak menggunakan kateter
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Aktivitas/Istirahat
Pre
Data subjektif :
73
- Kekuatan Otot :
5555 5555
5555 5555
Intra
Data subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
74
Data subjektif :
- Pasien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- Pasien di lakukan anastesi umum
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Post
Data subjektif :
- Pasien dalam pengaruh pembiusan
Data Objektif :
- Skala Aktivitas (2 : dibantu orang lain)
Kemampuan Perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas ditempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Keterangan :
0 : Mandiri 3 : Dibantu orang lain dan alat
1 : Alat Bantu 4 : Ketergantungan Total
2 : Dibantu orang lain
- Kekuatan Otot :
5555 5555
5555 5555
5. Persepsi/Kognitif
Pre
75
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan bahwa sakitnya karena pola makannya
tidak baik
Data Objektif :
- Pasien tampak menerima kondisinya
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Intra operasi
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anastesi umum
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif :
- Keluarga pasien mengatakan bahwa operasi yang telah
dilakukan adalah tindakan yang dapat membuat pasien segera
sembuh
Data Objektif :
- Keluarga pasien tampak menjaga pasien dengan baik
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
6. Persepsi Diri
Pre
Data subjekti :
- Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa melakukan
aktivitas kembali
76
Post
Data Subjektif :
- Pasien berdoa agar cepat sembuh dan dapat melakukan
aktivitas kembali. Pasien berharap keluarganya selalu
mendukung dalam proses penyembuhan.
Data Objektif :
- Keluarga pasien tampak lega karena operasinya berjalan lancar
Masalah keperawaan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Peran Hubungan
Pre
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga baik dan
tidak ada masalah ataupun perselisihan
Data Objektif :
- Pasien tampak berinteraksi dengan baik pada keluarga.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
77
Intra
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anastesi umum
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif : -
- Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga baik dan
tidak ada masalah ataupun perselisihan
Data Objektif :
- Pasien tampak berinteraksi dengan baik pada keluarga.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8. Seksualitas
Pre
Data Subjektif :
- Tidak Dikaji
Data Objektif :
- Tidak dikaji
Masalah keperawatan : Tidak dikaji
Post
Data Subjektif :
- Tidak Dikaji
Data Objektif :
- Tidak dikaji
Masalah keperawatan : Tidak dikaji
9. Toleransi/Koping Stress
78
Pre
Data Subjektif :
- pasien mengatakan takut pada saat mengetahui akan dilakukan
operasi
- pasien mengatakan khawtir dengan kondisinya setelah
dilakukannya operasi
- pasien tampak tidak berkonsetrasi
Data Objektif :
- Pasien tampak gelisah
- Pasien taampak tegang
- Pasien terlihat susah tidur
Masalah keperawatan : Ansietas
Intra
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anastesi umum
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan ingin cepat sembuh
- Pasien mengatakan tidak akan makan sembarangan lagi
Data Objektif :
- Pasien tampak menerima kondisinya sekarang
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Data Subjektif :
- Budaya : Pasien mengatakan budaya yang diikuti pasien yaitu
budaya masyarakat Sumatera Selatan
- Spritual / Religius : Pasien mengatakan berusaha melaksanakan
sholat 5 waktu, pasien merasa penyakitnya saat ini merupakan
ujian dan bentuk kasih sayang Allah terhadapnya.
- Psikologis : Pasien mengatakan berharap segera sembuh
- Sosial : Pasien mengatakan sering mengikuti kegiatan di
lingkungan tempat tinggalnya.
Data Objektif :
- Pasien dan keluarga pasien tampak sedang berdoa
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Intra
Data Subjektif
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anastesi umum
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif :
- Budaya : Pasien mengatakan budaya yang diikuti pasien yaitu
budaya masyarakat Sumatera Selatan
- Spritual / Religius : Pasien mengatakan berusaha melaksanakan
sholat 5 waktu, pasien merasa penyakitnya saat ini merupakan
ujian dan bentuk kasih sayang Allah terhadapnya.
- Psikologis : Pasien mengatakan berharap segera sembuh
- Sosial : Pasien mengatakan sering mengikuti kegiatan di
80
11. Keselamatan/Perlindungan
Pre
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan merasa aman selama dirumah sakit
Data Objektif :
- pasien tampak terlihat tidak tertekan dan terlihat merasa
dilindungi
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Intra
Data Subjektif
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anastesi umum
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan merasa aman selama dirumah sakit
Data Objektif :
- pasien tampak terlihat tidak tertekan dan terlihat nyaman
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Kenyamanan
Pre
81
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan demam nyeri pada bagian perut nyeri mulai
dirasakan 1minggu yang lalu
P : Nyeri dirasakan saat pasien bergerak dan beraktivitas
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri dibagian perut sebelah kanan bawah
S : Skala nyeri 6 (sedang) : “WBP”
T : Nyeri dirasakan terus menerus
Data Objektif:
- TTV :
P : 98 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 380C
BB : 35 kg, TB : 143 cm
Masalah keperawatan : nyeri akut, hipertermia
Intra
Data Subjektif
82
Post
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan nyeri bekas operasi
P : Nyeri dirasakan saat pasien bergerak dan beraktivitas
Q : Nyeri seperti ditusuk – tusuk
R : Nyeri dibagian perut sebelah kanan bawah
S : Skala nyeri 5 (sedang) : “WBP”
T : Nyeri dirasakan terus menerus
- Pasien mengatakan badan lemas
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan kedinginan
Data Objektif :
- Pasien terlihat lemas
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampang menangis
- Pasien tampak menggigil (perubahan suhu lingkungan)
- Pasien tampak mengepalkan tangan
- Pasien hanya berbaring di tempat tidur
- Bersikap protektif
- Nafsu makan berkurang
83
Intra
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- RR : 22 x/menit
- P : 98 x/menit
- Pasien dilakukan anestesi umum
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Post
84
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak sesak
Data Objektif :
- Inspeksi : Simetris
- Palpasi : Tidak ada nafas cuping hidung, bernafas normal tidak
ada bantuan otot nafas
- Perkusi :Sonor
- Auskultasi : Vesikuler
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Sistem Kardiovaskuler
Pre
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak ada riwayat nyeri dada
Data Objektif :
- Inspeksi : dada terlihat simetris
- Palpasi : tidak ada massa
- Perkusi : Dullness (Redup)
- Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2, tidak ada bunyi
tambahan
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
3. Sistem Persarafan
Pre
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Data Objektif :
- Memori : Panjang
- Perhatian : dapat mengulang
- Bahasa : Baik ( dengan komunikasi verbal bahasa daerah)
- Kognisi : Baik
- Orientasi : Baik
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
85
Intra
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anestesi umum
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Data Objektif :
- Memori : Panjang
- Perhatian : dapat mengulang
- Bahasa : Baik ( dengan komunikasi verbal bahasa daerah)
- Kognisi : Baik
- Orientasi : Baik
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Sistem Perkemihan
Pre
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan memiliki kebiasaan buang air besar 2 kali
sehari, dan kebiasaan buang air kecil 3-5 kali sehari
Data Objektif :
- Inspeksi : -
- Palpasi : Tidar terdapat nyeri tekan
- Perkusi : -
- Auskultasi : -
Intra
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anestesi umum
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan memiliki kebiasaan buang air besar 2 kali
sehari, dan kebiasaan buang air kecil 3-5 kali sehari
Data Objektif :
- Inspeksi : -
- Palpasi : Tidar terdapat nyeri tekan
- Perkusi : -
- Auskultasi : -
5. Sistem Pencernaan
Pre
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan mengalami penurunan nafsu makan
Data Objektif:
- Inspeksi: abdomen simetris
- Palpasi : ada nyeri tekan pada abdomen
- Perkusi : Tympani
- Auskultasi : Bising usus 18 x/menit
Masalah keperawatan : nyeri akut
Intra
87
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anestesi umum
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan nafsu makan mulai membaik
Data Objektif:
- Inspeksi: simetris
- Palpasi : ada nyeri tekan pada abdomen
- Perkusi : Tympani
- Auskultasi : Bising usus 12 x/menit
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
6. Sistem Muskuloskeletal
Pre
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Data Objektif :
- Inspeksi : Tidak terdapat edema di ekstremitas bawah dan
atas
- Palpasi : CRT < 2 detik
Kekuatan Otot
5555 5555
5555 5555
Intra
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anestesi umum
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Data Objektif :
- Inspeksi : Tidak terdapat edema di ekstremitas bawah dan
atas
- Palpasi : CRT < 2 detik
Kekuatan Otot
5555 5555
5555 5555
7. Sistem integumen :
Pre
Data subjektif :
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Data objektif :
- Inspeksi : Tidak terdapat ada luka
- Palpasi : Tidak terdapat ada luka, turgor kulit elastis
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
89
Intra
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Inspeksi : Terdapat ada sayatan di perut bawah +- 7 cm
- Dilakukan pemotongan pembuluh darah pada apendik +- 5cm
- Palpasi : -
Masalah keperawatan : gangguan integritas kulit/jaringan dan
resiko infeksi
Post
Data subjektif :
- Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi di bagian perut bawah
Data objektif :
- Inspeksi : Terdapat ada luka jahitan +- 7 cm, kemerahan,
- Palpasi : tedapat nyeri tekan
Masalah keperawatan : Gangguan Integritas Kulit/jaringan
8. Sistem endokrin
Pre
Data subjektif : pasien mengatakan tidak ada keluhan
Data Objektif : tudak ada keluhan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Intra
Data subjektif : pasien tidak sadar
Data Objektif : tudak ada keluhan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Post
Data subjektif : pasien mengatakan tidak ada keluhan
Data Objektif : tudak ada keluhan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
90
9. Sistem penginderaan
a. Penglihatan
Pre
Data subjektif :
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Data Objektif :
- Inspeksi : Simetris, sklera ikterik
- Palpasi : konjungtiva anemis
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Intra
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anestesi umum
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Post
Data subjektif :
- Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Data Objektif :
- Inspeksi : Simetris, sklera ikterik
- Palpasi : konjungtiva anemis
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
b. Pendengaran
Pre
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan suara terdengan jelas
Data Objektif
- Inspeksi : telinga pasien tampak bersih
- Palpasi : simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan
91
Intra
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anestesi umum
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan suara terdengar jelas
Data Objektif
- Inspeksi : telinga pasien tampak bersih
- Palpasi : simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
c. Penghidung :
Pre
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan bisa mencium bau dan membedakan bau
Data Objektif :
Inspeksi : hidung simestris
Palpasi : tidak ada benjolah dan nyeri tekan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Intra
Data Subjektif :
- Pasien dalam proses pembedahan
92
Data Objekytif :
- Pasien tampak tidak sadar
- Pasien dilakukan anestesi umum
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Post
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan dapat mencium bau dan membedakan bau
Data Objektif :
Inspeksi : hidung simestris
Palpasi : tidak ada benjolah dan nyeri tekan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
VI. Terapi
Pre operasi
menurunkan
demam
Untuk
sefalopor
2. Ceftriaxon 2x1 gr injeksi mengatasi
in
infeksi bakteri
Untuk
mencegah
3. Omeprazol 1x2mg PPI Injeksi perdarahan
saluran cerna
(lambung)
500 ml gtt Kristaloi Kebutuhan
4. Inf. RL IVFD
20pm d cairan
Intra operasi
Kaltrofen
ketofren 100 mg / 12
1 NSAID Rektum Anti nyeri
supposito jam
ry
500 ml gtt Kebutuhan
2. Inf. RL Kristaloid IVFD
20pm cairan
Post operasi
Untuk
Ceftriaxo Sefalospor
1. 2x1 gr Injeksi mengatasi
n in
infeksi
2. Metronid 3x250 mg Antibiotik Tablet Untuk
95
menangani
azon
infeksi
500 ml gtt Kebutuhan
3. Inf. RL Kristaloid IVFD
20pm cairan
ANALISA DATA
PRE OPERASI :
MASALAH
NO. DATA/PROBLEM ETIOLOGI
KEPERAWATAN
yang lalu
saat pasien
beraktivitas
- R : Nyeri dibagian
kanan bawah
(sedang) : “WBP”
- T : Nyeri
dirasakan terus
menerus
DO :
- Pasien terlihat
lemas
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
pucat
- Pasien tampak
meringis
- Pasien tampak
mengepalkan
tangan sesekali
memegang
perutnya
- Nafsu makan
berkurang
97
- Kesadaran Compos
Mentis
- TTV :
P : 98 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 380C
BB : 35 kg,
TB : 143 cm
dilakukan operasi
kondisinya setelah
gelisah
tegang kegagalan
TTV : Ansietas
RR : 22 x/menit
- Pasien terlihat
Pengeluaran feses lama
lemas
dan sulit
- Suhu kulit teraba
hangat
Appendisitis
- Pasien tampak
pucat
Pre operasi
- Kulit tampak
merah
Usus buntu tersumbat
- Kesadaran Compos
feses, kanker, benda asing
Mentis
- TTV :
Peradangan pada jaringan
P : 98 x/menit
usus
RR : 22 x/menit
T : 380C
Kerusakan kontrol suhu
99
terhadap inflamasi
Febris
Hipertermia
Masalah Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Ansietas
3. Hipertermi
Prioritas Masalah Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Hipertermi
3. Ansietas
Diagnosa Keperawatan (PES)
1. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik d.d keluhan nyeri pada perut bagian
bawah sebelah kanan, nyeri dirasakana saat bergerak seperti tertusuk-tusuk
skala nyeri 6, nyeri dirasakan terus menerus
2. Hipertermi b.d Proses penyakit d.d demam, suhu kulit hangat, dan tampak
memerah
3. Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan d.d tampak gelisah
Pasien tampak tegang, pasien terlihat susah tidur
100
ANALISA DATA
INTRA OPERASI :
MASALAH
NO. DATA/PROBLEM ETIOLOGI
KEPERAWATAN
Tindakan pembedahan
Melakuakn insisi
Resiko Infeksi
101
Intra operasi
Tindakan pembedahan
rendah
Hipotermia
Masalah Keperawatan
1. Hipotermia
2. Resiko Infeksi
Prioritas Masalah Keperawatan
1. Hipotermia
2. Resiko Infeksi
Diagnosa Keperawatan (PES)
102
ANALISA DATA
POST OPERASI :
MASALAH
NO. DATA/PROBLEM ETIOLOGI
KEPERAWATAN
Nyeri di persepsikan
Nyeri akut
Pasca operasi
Resiko Infeksi
- Inspeksi :
Pengeluaran feses lama
Terdapat ada luka
jahitan +- 7 cm, dan sulit
kemerahan,
Pasca operasi
luka insisi
kerusakan jaringan
Gangguan integritas
kulit/jaringan
Masalah Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Gangguan Integritas Kulit
3. Resiko infeksi
Prioritas Masalah Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Gangguan Integritas Kulit
3. Resiko infeksi
106
RENCANA KEPERAWATAN
PRE OPERASI
(sedang) : “WBP”
- T : Nyeri dirasakan
109
terus menerus
DO :
- Pasien tampak
meringis
- Pasien tampak
mengepalkan tangan
sesekali memegang
perutnya
- Nafsu makan
berkurang
- Kesadaran Compos
110
Mentis
- TTV :
P : 98 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 380C
BB : 35 kg,
TB : 143 cm
- Pasien terlihat lemas 4 Suhu kulit 1 5 5) Kolaborasi pemberian yang terbaik pada
. analgetik dan obat serta pasien
- Suhu kulit teraba cairan, jika perlu
hangat
- Kesadaran Compos
Mentis
- TTV :
P : 98 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 380C
3. Ansietas b.d SLKI : Tingkat Ansietas SIKI : Reduksi ansietas 1) Untuk mengetahui
kekhawatiran mengalami Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Observasi : tingkat perubahan
kegagalan d.d tampak selama 1 x 24 jam diharapkan tingkat 1) Identifikasi saat tingkat ansietas
gelisah, Pasien tampak ansietas menurun dengan : ansietas berubah 2) Untuk melihat
tegang 2) Monitor tanda-tanda ukuran tanda tanda
112
Keterangan :
Cukup
Men Seda Menin
DO: Kriteria
urun
Cukup
ng
Menin
gkat
Hasil gkat
1 2 3 4 5
- Pasien tampak gelisah Verbalisasi √
khawatir
113
RENCANA KEPERAWATAN
INTRA OPERASI
pembedahan di
- Terdapat sayatan +-
7 cm
- Tampak kemerahan
117
RENCANA KEPERAWATAN
POST OPERASI
- Pasien tampak
meringis
- Pasien tampak
mengepalkan tangan
sesekali memegang
perutnya
- Nafsu makan
berkurang
- Kesadaran Compos
Mentis
- TD :
- P : 99 x/menit
120
- RR : 21 x/menit
- T : 360C
- BB : 35 kg
- TB : 143 cm
2. Gangguan integritas SLKI : Gangguan integritas kulit/jaringan SIKI : Perawatan Luka Untuk menghindari
kulit/jaringan b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Observasi : terjadinya infeksi pada
pembedahan selama 1 x 24 jam diharapkan Gangguan 1) Monitor karakteristik luka pasca operasi
DS : integritas kulit/jaringan menningkat 2) Monitor tanda- tanda
Pasien mengatkan nyeri dengan : infeksi
pada luka operasi N Kriteria Aw Tuju
DO : o al an - Terapeutik
- Terdapat ada luka 1 Elastisitas 3) Lepaskan baluran dan
3 5
jahitan +-7 cm plester secara perlahan
- Kemerahan 2 Kerusakan 3 5 4) Bersihkan dengan cairan
- Nyeri kulit/jaringan NaCl
- K/U : Compos 3 Nyeri 3 5 5) Berikan salep sesuai lesi,
Mentis . jika perlu
P : 98 x/m 4 Kemerahan 3 5 6) Pasang balutan sesuai
RR : 22 x/m . jenis luka
T : 36oC 5 Suhu kulit 3 5 7) Pertahankan teknik steril
. saat melakukan perawatan
121
BB : 35 kg luka
- TB : 143 cm
- Edukasi
8) Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
9) Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
10) Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
- Kolaborassi :
11) Kolaborasi pemberian
farmakologi, jika perlu
3. Resiko Infeksi (0142) Tingkat infeksi (L.14137) Pencegahan infeksi (l.14539) 9) Untuk mengetahui
Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Observasi : tanda dan gejala
DS : selama 1 x 24 jam diharapkanTingkat 1) Monitor tanda dan gejala infeksi
- Infeksi menurun dengan : infeksi 10) Untuk menghindari
- Terapeutik terjadi nya infeksi
122
tindakan
pembedahan di
- Terdapat sayatan +-
7 cm
- Tampak kemerahan
123
Gelisah √
Cuku Cuku
- Pasien tampak 5) Menganjurkan Mem p Sedan p Mem
17.26 WIB menggunakan analgetik buruk Mem g Mem baik
buruk baik
gelisah secara tepat 1 2 3 4 5
Frek
R : Keluarga pasien √
- Pasien tampak pucat Nadi
mengatakan akan menyuruh Proses
√
Berpikir
- Pasien tampak anaknya untuk minum obat
secara teratur nantinya
meringis P : Pasien di pindahkan keruangan
6) Mengajarkan teknik operasi
- Pasien tampak nonfarmakologis untuk
17.28 WIB Intervensi dilanjutkan
mengurangi nyeri
mengepalkan tangan
R : Memberikan teknik
sesekali memegang relaksasi nafas dalam pada
pasien
perutnya (pasien mengikutinya secara
benar dan dilakukan secara
- Nafsu makan teratur sebelum masuk
126
BB : 35 kg,
TB : 143 cm
127
6) Kolaborasi
Jam : pemberian
17.20 analgetik dan obat
WIB antiansietas, jika
130
perlu
R : Obat sudah
diberikan
PCT 3x400 mg
Ceftriaxon 2x1 gr
Omeprazol 1.2mg
Inf. RL (500 ml
gtt 20pm)
- Pasien dilakukan
Kriteria Hasil Cukup
Meni Seda Cukup
Meningk Menurun
anestesi umum ngkat ng menurun
at
1 2 3 4 5
134
- Kulit teraba
Menggigil √
dingin Kulit √
merah
P : 89 x/menit pucat √
Suhu
RR : 22 x/menit √
tubuh
Suhu kulit √
T : 35,90C
Menggigil
P : Pasien di pindahkan keruangan operasi
Intervensi dilanjutkan
Jam Jam
2. Resiko Infeksi Tanggal 1) Memonitor tanda Tanggal S :
DS : : 29-09- dan gejala infeksi : 29-09- - Pasien dalam proses pembedahan
- R : adanya
2022 2022 - Pasien dalam anastesi umum
pembedahan di
DO : Jam ; perut sebelah O:
18.48 kanan bawah, dan Jam : - K/U : Composmetis
- Pasien tampak
WIB terdapat sayatan +- - Pasien dilakukan anastesi umum
19.00
tidak sadar 7 cm - Terdapat luka jahitan bekas operasi yang
WIB
dibalut dengan kasa dan plester sesuai
diberi anastesi dengan ukuran luka
Jam :
2) memberikan - Tampak kemerahan
umum 18.55
perawatan kulit - TTV :
WIB
R : dilakukan P : 90 x/menit
- Tampak ada
jahitan pada luka
tindakan operasi dan dibalut RR : 22 x/menit
dengan kasa di
pembedahan plester sesuai T : 35,90C
ukuran luka
di perut Menggigil
3) Memberikan BB : 35 kg
sebelah kanan Jam :
perawatan luka TB : 143 cm
18.55
- Terdapat jahitan
WIB
R : Perawatan luka
sayatan +- 7 akan dilakukan
136
Hari, Hari,
DIAGNOSA Tanggal Tanggal
NO. Implementasi Evaluasi Paraf
KEPERAWATAN dan Jam dan
Jam
1. Nyeri Akut b.d Tanggal: 1) Mengidentifikasi Tanggal: S :
agen pencedera 29-09- lokasi, 29-09- - Pasien masih terasa nyeri pada perut bagian
fisik 2022 karakteristik,
2022 kanan bawah
DS: 19.20 durasi, frekuensi,
Nyeri Akut b.d WIB kualitas, intensitas 20.10 - Pasien mengatakan nyeri agak berkurang
agen pencedera nyeri WIB P : nyeri dirasakan pasien saat bergerak
fisik R : Pasien Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
mengatkan nyeri R : Nyeri pada perut kuadran kanan bawah
DS: pada bagian luka S : Skala nyeri 4 (Sedang) : “WBP”
- Pasien operasi T : Nyeri dirasakan terus menerus,
Pasien tampak
mengeluh nyeri gelisah
O:
P : nyeri
pada bagian - Pasien tampak meringis
dirasakan pasien
saat bergerak - Tampak gelisah
perut, disertai
Q : nyeri seperti - Tampak meringis
demam dan ditusuk-tusuk - Bersikap protektif (posisi menghindari nyeri,
R : Nyeri pada sambil menangis)
mual, nyeri perut kuadran - K/U : Composmetis
kanan bawah - TTV :
mulai dirasakan
S : Skala nyeri 5 TD :
138
(sedang) : 4) Menjelaskan
penyebab, priode,
“WBP” dan pemicu nyeri
19.26
R : Keluarga
- T : Nyeri WIB
pasien mengerti
dirasakan terus dan memahami
dengan yang
menerus telah di
sampaikan
DO : tentang penyakit
pada anaknya dan
- Pasien terlihat
cara
lemas mengatasinya
mengepalkan 6) Mengajarkan
teknik
tangan sesekali
nonfarmakologis
memegang 19.25 untuk
mengurangi nyeri
WIB
perutnya R : memberikan
teknik relaksasi
- Nafsu makan nafas dalam pada
pasien (Pasien
berkurang
masih
- Kesadaran melakukannya
sama seperti
Compos Mentis sebelum operasi)
- TD : 7) Berkolaborasi
P : 99 x/m dengan tim medis
RR : 21 x/m pemberian
T : 36oC
analgetik
BB : 35 kg
19.20 R : Obat sudah
TB : 143 cm
WIB diberikan
141
Ceftriaxon 2x1 gr
Metronidazon
3x250 mg
Inf RL 500 ml gtt
20pm
Hari, Hari,
NO DIAGNOSA Tanggal Tanggal
Implementasi Evaluasi Paraf
. KEPERAWATAN dan dan
Jam Jam
2. Gangguan Tanggal 1) Memonitor Tanggal S :
integritas : 29-09- karakteristik luka : 29-09- - Pasien mengatakan badan lemas
kulit/jaringan b.d R: terdapat jahitan - Pasien mengatakan masih nyeri di bagian
2022 2022
pembedahan operasi +- 7 cm perut bawah bekas luka operasi
DS : Jam :
Pasien mengatkan Jam : 20. 10
19.22 O:
nyeri pada luka
WIB
operasi WIB - K/U : Composmetis
DO : - Kulit tampak kemerahan dekat luka operasi
- Terdapat ada - Pasien tampak kemerahan
luka jahitan +-7 2) Monitor tanda- - Kulit dekat jahitan tampak hangat
Jam :
cm tanda infeksi - Pasien tampak pucat
19. 25
- Kemerahan R : Tampak - TTV :
WIB
- Nyeri kemerahan TD :
- K/U : Compos 3) Melepaskan P : 88 x/m
Mentis baluran dan RR : 21 x/m
P : 98 x/m plester secara T : 36,5oC
RR : 22 x/m perlahan BB : 35 kg
T : 36oC R : dilakukan di TB : 143 cm
BB : 35 kg ruangan setelah
beberapa hari A : Gangguan integritas kulit/jaringan teratasi
143
5) Memaasang
Jam :
balutan sesuai
19.24
jenis luka
WIB
R : dilakukan di
ruangan setelah
beberapa hari
operasi dan akan
dilakukan dengan
144
berkolaborasi
dengan tim medis
6) Mempertahankan
Jam : teknik steril saat
19.25 melakukan
WIB perawatan luka
R : dilakukan di
ruangan setelah
beberapa hari
operasi dan akan
dilakukan dengan
berkolaborasi
dengan tim medis
7) Menjelaskan tanda
Jam : dan gejala infeksi
19.50 R : menjelaskan
WIB kepada keluarga
tentang tanda dan
gejala jika terjadi
infesi (keluarga
memahami yang
dijelaskan
145
perawat)
8) Menganjurkan
mengkonsumsi
Jam : makanan tinggi
19.53 kalori dan protein
WIB R : menjelaskan
kepada keluarga
makanan yang
tinggi serat untuk
mempercepat
penyembuhan
luka (Keluarga
pasien mengerti
dengan apa yang
di jelaskan)
9) Mengajarkan
prosedur
Jam : perawatan luka
19.55 secara mandiri
WIB R : menjelaskan
kepada keluarga
cara perawatan
luka operasi
146
(Keluarga pasien
tampak sedikit
memahami yang
di jelaskan
perawat)
10) Kolaborasi
pemberian
farmakologi, jika
Jam : perlu
19.42 Ceftriaxon 2x1 gr
WIB Metronidazon
3x250 mg
Inf RL 500 ml gtt
20pm
147
hangat di
dekat luka
operasi
P : 98 x/m
RR : 22 x/m
T : 36oC
BB : 35 kg
- TB : 143 cm
EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN
POST OPERASI
Diagnosa Tanggal
Evaluasi Paraf
Kep dan Waktu
Nyeri akut 29-09-2022 S:
b.d agen Jam : 20.10 - Pasien masih terasa nyeri pada perut bagian
pencedera
WIB kanan bawah
fisik
- Pasien mengatakan nyeri agak berkurang
P : nyeri dirasakan pasien saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada perut kuadran kanan bawah
S : Skala nyeri 4 (Sedang) : “WBP”
T : Nyeri dirasakan terus menerus,
O:
- Pasien tampak meringis
- Tampak gelisah
- Tampak meringis
- Bersikap protektif (posisi menghindari
nyeri, sambil menangis)
- K/U : Composmetis
- TTV :
TD :
P : 88 x/m
RR : 21 x/m
T : 36,5oC
BB : 35 kg
TB : 143 cm
151
O:
- K/U : Composmetis
- Kulit tampak kemerahan dekat luka operasi
- Pasien tampak kemerahan
- Kulit dekat jahitan tampak hangat
- Pasien tampak pucat
- TTV :
TD :
P : 88 x/m
RR : 21 x/m
T : 36,5oC
BB : 35 kg
TB : 143 cm
O:
- K/U : Composmetis
- Terdapat luka jahitan bekas operasi yang
dibalut dengan kasa dan plester sesuai
dengan ukuran luka
- Tampak ada jahiatan +- 7 cm di bagian perut
bawah
- Tampak kemerahan di pinggir luka operasi
- Kulit terasa hangat di dekat luka operasi
- Tampak kemerahan
- TTV :
P : 88 x/m
RR : 21 x/m
T : 36,5oC
BB : 35 kg
TB : 143 cm
BAB IV
PEMBAHASAN
2. Intra operasi
Pada diagnosa risiko infeksi d.d inspeksi : terdapat ada sayatan di
perut bawah +- 7 cm, pemotongan pembuluh darah pada apendik +-
5cm. Data Subjektif : Pasien dalam proses pembedahan. Data
Objektif : Inspeksi : Terdapat ada sayatan di perut bawah +- 7 cm,
Dilakukan pemotongan pembuluh darah pada apendik +- 5cm akan
dilakukan tindakan keperawatan : Pencegahan infeksi, Observasi :
Monitor tanda dan gejala infeksi, Terapeutik : Berikan perawatan kulit,
Berikan perawatan luka jahitan. Edukasi : Ajarkan cara mencuci
tangan yang benar.
3. Post operasi
Pada diagnosa Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik d.d keluhan
nyeri pada luka operasi di perut bagian bawah sebelah kanan, nyeri
dirasakana saat bergerak seperti tertusuk-tusuk skala nyeri 5 (sedang),
nyeri dirasakan terus menerus. Data Subjektif : Pasien mengeluh nyeri
pada bagian perut yang sudah dioperasi, P : Nyeri dirasakan saat pasien
bergerak dan beraktivitas, Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk, R : Nyeri
dibagian perut sebelah kanan bawah, S : Skala nyeri 5 (sedang), T :
Nyeri dirasakan terus menerus. Data Objektif : Pasien terlihat lemas,
Pasien tampak gelisah, Pasien tampak pucat, Pasien tampak meringis,
Pasien tampak mengepalkan tangan sesekali memegang perutnya,
Nafsu makan berkurang, Kesadaran Compos Mentis GCS: E:4 V:5
M:6. TV : P : 98 x/menit, RR : 22 x/menit, T : 36˚C, BB : 35 kg, TB :
143 cm, akan dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri :
Observasi : Indikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri, Indikasi skala nyeri, Monitor efek samping
penggunaan analgetik. Terapeutik : Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (misal suhu ruangan, pencahayaan, dan
kebisingan, Fasilitasi istirahat dan tidur. Edukasi : Jelaskan penyebab,
priode, dan pemicu nyeri, Anjurkan menggunakan analgetik secara
159
D. Implementasi Keperawatan
Tindakan keperawatan pada apendisitis dengan diagnosa Nyeri
Akut Indikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri, Indikasi skala nyeri. Monitor efek samping penggunaan analgetik,
kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (misal suhu ruangan,
pencahayaan, dan kebisingan, Fasilitasi istirahat dan tidur, jelaskan
penyebab, priode, dan pemicu nyeri, Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat, Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
nyeri,kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu. Diagnosa hipertermi
Identifikasi penyebab hipertermi, Monitor suhu tubuh, sediakan
lingkungan yang dingin, anjurkan tirah baring, Kolaborasi pemberian
analgetik dan obat serta cairan, jika perlu. Diagnosa ansietas Identifikasi
saat tingkat ansietas berubah, Monitor tanda tanda ansietas, ciptakan,
160
E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan disusun dengan metode SOAP. Evaluasi
keperawatan dilaksanakan selama 1x24 jam melaksanakan asuhan
keperawatan. Hasil evaluasi dari diagnosa nyeri akut didapatkan S : Pasien
masih terasa nyeri pada perut bagian kanan bawah. P : nyeri dirasakan
pasien saat bergerak, Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk, R : Nyeri pada perut
kuadran kanan bawah, S : Skala nyeri 4 (Sedang), T : Nyeri dirasakan
terus menerus. O : Pasien tampak meringis, Terdapat nyeri tekan, Tampak
gelisah, Bersikap protektif (posisi menghindari nyeri), Nafsu makan
berkurang, K/U : Compos mentis, TTV :TD : P : 88 x/m, RR : 21 x/m, T :
36,5oC, BB : 35 kg, TB : 143 cm, A : Nyeri akut belum teratasi, P: Pasien
di pindahkan keruangan Intervensi dilanjutkan di ruangan
161
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Alnaz, Ahmad Razi Maulana, Abdul Hakim Nasution, And Aqyl Hanif Abdillah.
2020. “Matriks Metalloproteinase (Mmp) Sebagai Biomarker Terjadinya
Perforasi Pada Apendisitis Akut.” Jimki: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kedokteran Indonesia 8(2): 117–27.
Maros, Hikmah, And Sarah Juniar. 2016. “Uji Diagnostik (Sensitivitas Dan
Spesifisitas) Pemeriksaan Usg Berdasarkan Pemeriksaan Histopatologi
Sebagai Baku Emas Pada Pasien Suspek Apendisitis Aku.” : 1–23.
Sani, N., Febriyani, A., & Hermina, Y. F. (2020). Karakteristik Pasien Apendistis
Akut Di Rumah Sakit Umum Dr. H Moeloek Provinsi Lampung. Malahayati
Nursing Journal , 577-586.
Snyder, Matthew J., Marjorie Guthrie, And Stephen Cagle. 2018. “Acute
Appendicitis: Efficient Diagnosis And Management.” American Family
164
LAMPIRAN
SOP PERAWATAN LUKA
Petunjuk:
Terdapat aspek criteria enilaian pada kompetensi perawatan luka yang meliputi
tahap pra interaksi, orientasi, interaksi, keja, terminasi, dan dokumentasi. peserta
ujian di evaluasi kompetensinya secara obyektif, dengan criteria:
Ya (1) : Bila menyebutkan/ mengerjakan prosedur dengan benar
Tidak (0): Bila tidak menyebutkan/ tidak mengerjakan prosedur dengan benar
Penilaian Catatan
N Prosedur
Ya Tida
o
k
1. Tahap Pra Interaksi
1. Identifikasi kebutuhan pasien
yang akan dilakukan tindakan
2. Perawat Mencuci tangan
3. Melakukan persiapan alat
a. Alat-alat yang steril:
1) Pinset anatomi 2 buah
2) Pinset chirurgi 1 buah
3) Gunting runcing bila
ingin mengangkat jahitan
4) Kom kecil 2 buah
5) Betadine
6) Tule, Foarmdressing
7) NaCL 0,9%
8) Kapas beberapa gelintir
9) Kain kasa secukupnya
10) Bengkok / kapas
166
jendela.
7. Posisikan klien di tempat yang
nyaman, dan tutupi dengan
selimut khusus untuk
memaparkan area luka.
8. Letakkan kantung sekali pakai
di antara area kerja. Lipat
ujungnya untuk membuat
mangkuk.
9. Gunakan masker dan
pelindung mata (google) jika
memungkinkan terjadi
cipratan.
10. Pakai sarung tangan sekali
pakai, dan singkirkan selang,
balutan atau tali.
11. Angkat plester; tarik balutan
searah paralel pada kulit
menuju balutan; angkat plester
yang masih melekat pada kulit.
12. Dengan tangan yang masih
memakai sarung tangan sekali
pakai, buang semua kasa
balutan dalam satu waktu, hati-
hati agar tidak menarik
drainase atau selang. Catatan
pada pembukaan balutan
adalah:
13. Jika balutan menempel pada
168
menyentuh kulit di
sekitarnya.
f. Luka juga bisa diberikan
tule atau foarmdressing
sesuai kebutuhan.
g. Tutupi dengan kasa kering
yang steril dan penutup
balutan
22. Fiksasi balutan
a. Gunakan plester non
alergi untuk memfiksasi
balutan
b. Untuk balutaan pada
ekstremitas, fiksasi
balutan dengan kasa
gulung atau jaring elastis
bisa dilakukan
23. Buka sarung tangan dan
buang ke kantung. Lepaskan
masker dan pelindung mata.
24. Catat tanggal dan waktu
penggantian balutan
menggunakan tinta (bukan
spidol) pada plester.
25. Rapikan semua alat dan cuci
tangan.
26. Bantu klien ke posisi yang
nyaman
4. Tahap Terminasi (6)