MAKALAH
Disusun Untuk Menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan
di RSUD Palembang BARI
KELOMPOK III
APRELIA LUBIS NIM.22222011
IFROHATI FITRI NIM.22222030
KIKI MEILINDA SARI NIM.22222037
OKTA TRI LESTARI NIM.22222050
PUTRI DINANTI NIM.22222054
RISKA DAMAYANTI NIM.22222061
SAHADA NIM.22222064
SYAFRIZAL NIM.22222071
WAHYU HARIANSYAH NIM.22222075
Palembang, 2022
Menyetujui:
Mengetahui,
Kepala Bagian Pendidikan dan Pelatihan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
ii
VISI, MISI DAN MOTTO RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI
VISI
• Menjadi rumah sakit unggul, amanah dan terpercaya di Indonesia.
MISI
• Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan berorientasi pada
• keselamatan dan ketepatan sesuai standar mutu berdasarkan pada etika dan
• profesionalisme yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat
• Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan
• Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit pendidikan dan
• pelatihan di Indonesia
MOTTO
• Kesembuhan dan kupuasan pelanggan adalah kebahagiaan kami.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkanrahmat serta
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Ny.T Dengan Persalinan Normal Di Ruang Ponek RSUD Palembang
Bari” tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan kasus ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
menjalankan praktik klinik Profesi Ners di RSUD Palembang BARI tahun 2022. Dalam
penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Dr. Hj. Makiani, SH.,MM.,MARS sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI
2. Heri Shatriadi, M.Kes selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi
Muhammadiyah Palembang
3. Dr.Amalia, M.Kes sebagai Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI
4. Dr.Alfarobi, M.Kes sebagai Wakil Direktur Umum Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI
5. Bembi Farizal, S.ST.Pi.,MM sebagai Kepala Bagian Pendidikan Dan Pelatihan
(Diklat) Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
6. Bety Maryanti, SKM.,M.Kes sebagai kepala Sub Bagian Kerjasama Dan Pendidikan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
7. Hj. Masrianah, S.Kep.,Ns.,M.Kes Kabid Pelayanan Keperawatan RSUD Palembang
BARI
8. Ismardi, S.Kep.,Ns sebagai Koordinator Pembimbing Klinik RSUD Palembang BARI
9. dr. H. Yulius Fitora, M.Kes Kepala Instalani Rawat Inap RSUD Palembang BARI
10. Herdaisnita, SST.,M.Kes dan Lindawati, S.Kep.,Ners Pembimbing Klinik RSUD
Palembang BARI
11. Dewi Pujiana, M.Bmd selaku Pembimbing Akademik IKesT Muhammadiyah
Palembang
12. Seluruh karyawan dan karyawati RSUD Palembang BARI
13. Seluruh dosen dan staf IKesT Muhammadiyah Palembang
iv
Kami menyadari laporan kasus ini masih banyak kekurangan, dengan
demikian saran dan kritik yang sangat membantu kami harapkan dan kami terima
dengan senang hati. Kami berharap semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi
pembaca dan tenaga kesehatan lain pada khususnya
Palembang, 2022
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................................ii
VISI,MISI DAN MOTO RSUD PALEMBANG BARI.......................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Tujuan ............................................................................................................................2
C. Waktu dan tempat...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................4
A. Profil RSUD Palembang Bari........................................................................................4
1. Visi, Misi dan Motto..........................................................................................4
2. Sejarah RSUD Palembang Bari..........................................................................4
3. Sejarah Pemegang Jabatan Direktur...................................................................6
4. Fasilitas Dan Pelayanan......................................................................................6
B. Tinjauan Teori ...............................................................................................................9
1. Definisi ..............................................................................................................9
2. Jenis-jenis persalinan..........................................................................................9
3. Tanda-tanda persalinan.....................................................................................10
4. Fase-fase dalam persalinan...............................................................................10
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan.................................................12
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................................15
A. Pengkajian ...................................................................................................................15
B. Analisa Masalah Keperawatan ....................................................................................24
C. Masalah Keperawatan .................................................................................................25
D. Diagnosa Keperawatan.................................................................................................25
E. Prioritas Diagnosis Keperawatan.................................................................................25
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................33
A. Pola Nafas Tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy ditandai dengan....33
B. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan klien khawatir terjadi
sesuatu pada bayinya, klien tampak tegang dan gelisah..............................................34
vi
C. Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi servik ditandai dengan mengeluh nyeri
wajah klien tampak meringis, skala nyeri 6, klien tampak memegang area nyeri.......34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................36
A. Kesimpulan...................................................................................................................36
B. Saran ............................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis
dan berkesinambungan. (Marmi, 2015). Dan tidak bisa di pungkiri bahwa masa
kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan
kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar
kehamilan, persalinan serta masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu
membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik. Untuk peraturan pemerintahan
Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi menyatakan bahwa setiap
perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan untuk mencapai hidup
sehat dan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta
mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah, 2015).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sendiri masih sangat tinggi jika di
bandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.Menurut Survey Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 jumlah AKI di Indonesia sebanyak
305/100.000 KH (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Kematian Ibu maternal
paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar (49,5%), kematian waktu hamil
(26%) pada waktu nifas (24%) (Kementrian Kesehatan RI, 2012). Sedangkan
Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2015 di Indonesia sebanyak 22,23/1000
KH (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Kematian neonatal paling banyak
asfiksia (51%), BBLR (42,9%), SC (18,9%), prematur (33,3%), kelainan
kongenital (2,8%) dan sepsi (12%) (Riskerdas, 2015).
2
Berdasarkan data di atas masih banyak masalah yang terjadi pada proses
kehamilan sampai dengan keluarga berencana, penyebab tingginya AKI dan AKB
di Indonesia sendiri dikarenakan beberapa factor, salah satunya adalah tidak
dilakukannya asuhan secara berkesinambungan yang dapat meningkatkan resiko
terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi, komplikasi yang tidak ditangani ini
menyebabkan kematian yang berkontribusi terhadap peningkatannya Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
B. Rumusan Penelitian
Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Ny. T Dengan H 39-40 Minggu di Ruang
Ponek RSUD Palembang BARI
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada Ny.T Dengan
G1A0P0 Hamil 39-40 Minggu di Ruang Ponek RSUD Palembang BARI
3
2. Tujuan Khusus
a) Mampu melakukan analisa data dan menegakkan diagnosa keperawatan
prioritas pada Ny.T Dengan G1A0P0 Hamil 39-40 Minggu di Ruang
Ponek RSUD Palembang BARI
b) Mampu membuat rencana asuhan keperawatan pada Ny.T dengan
G1A0PO Hamil 39-40 Minggu di Ruang Ponek RSUD Palembang
BARI
c) Mampu melakukan implementasi pada Ny.TDengan G1A0P0 Hamil 39-
40 Minggu di Ruang Ponek RSUD Palembang BARI
d) Mampu melakukan evaluasi tindakan pada Ny.T dengan G1A0P0 Hamil
39-40 Minggu di Ruang Ponek RSUD Palembang BARI
e) Mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada Ny.T dengan
G1A0P0 Hamil 39-40 Minggu di Ruang Ponek RSUD Palembang BARI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2003 kemudian di tahun berikutnya 2004 dibuat Master Plan oleh Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Pembangunan gedung dimulai
dimulai pada tahun 2005 yakni Gedung Bedah Central dan dilanjutkan lagi
pada tahun berikutnya (2006) pembangunan Gedung Bank Darah. Pada tahun
2007 dilanjutkan dengan pembangunan : Gedung Administrasi, Gedung
Pendaftaran, Gedung Rekam Medik, Gedung Farmasi, Gedung
Laboratorium, Gedung Radiologi, Gedung Perawatan VIP, dan Cafetaria.
Pada5februari 2008, berdasarkan Kepmenkes RI Nomor :
YM.01.10/III/334/08 RSUD Palembang BARI memperoleh status Akreditasi
penuh tingkat lanjut. Serta Ditetapkan sebagai BLUDSKPD RSUD
Palembang BARI berdasarkan Keputusan Walikota Palembang No. 915.b
tahun 2007 penetapan RSUD Palembang Bari sebagai SKPD Palembang
yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD) secara
penuh. Adapun pembangunan yang dilaksanakan pada tahun 2008 meliputi
Gedung Poliklinik (3 lantai), Gedung Instalasi Gawat Darurat, Gedung
Instalai Gizi (Dapur), Gedung Loundry, Gedung VVIP, Gedung CSSD,
Gedung ICU, Gedung Genset dan IPAL.
Pada tahun 2009 RSUD Palembang BARI di tetapkan sebagai Rumah
Sakit Tipe B berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 241/MENKES/SK/IV/2009
tentang peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
milik pemerintah kota palembang provinsi sumatera selatan tanggal 2 april
2009. Adapun pembangunan gedung yang berlangsung di tahun 2009
meliputi : Gedung Kebidanan, Gedung Neonatus, Gedung Rehabilitasi
Medik serta Gedung Hemodialisa. Selanjutnya pembangunan gedung yang
berlangsung di tahun 2010-2011 meliputi: Perawatan Kelas I, II, III, Kamar
Jenazah, Gedung ICCU, Gedung PICU, Workshop dan Musholah.
a. Pada tahun 1985 sampai dengan tahun 1994 Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI merupakan geduang Poliklinik atau Puskesmas Panca
Usaha.
b. Pada tanggal 19 Juni 1995 di resmikan menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI. Maka dengan SK Depkes Nomor
1326/Menkes/SK/XI/1997, tanggal 10 November 1997 di tetapkan
menjadi Rumah Sakit Umum kelas C.
6
B. Tinjauan Teori
1. Definisi
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang dapat hidup ke dunia luar rahim melalui jalan lahir atau jalan lain
(Diana,2019). Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya
serviks sehingga janin dapat turun ke jalan lahir. Persalinan dan kelahiran
normal merupakanproses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu) dengan adanya kontraksi rahim pada ibu.
Prosedur secara ilmiah lahirnya bayi dan plasenta dari rahim melalui
proses yang dimulai denganterdapat kontraksi uterus yang menimbulkan
terjadinya dilatasi serviks ataupelebaran mulut rahim (Irawati, Muliani, &
Arsyad, 2019).
Persalinan adalah suatu kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayiyang cukup bulan atau hampir cukup bulan yang kemudian, disusul
dengan pengeluaran placenta dan selaput janin. Dalam proses persalinan
dapat terjadi perubahan-perubahan fisik yaitu, ibu akan merasa sakit
pinggang dan perutbahkan sering mendapatkan kesulitan dalam bernafas
dan perubahan-perubahanpsikis yaitu merasa takut kalau apabila terjadi
bahaya atas dirinya pada saatpersalinan, takut yang dihubungkan dengan
pengalaman yang sudah lalumisalnya mengalami kesulitan pada persalinan
yang lalu (Rinata, 2018).
2. Jenis-jenis Persalinan
Menurut Kusumawardani (2019) jenis-jenis persalinan dibagi menjadi tiga,
diantaranya:
a. Persalinan yang spontan adalah suatu proses persalinan secara
langsung
menggunakan kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan buatan adalah suatu proses persalinan yang berlangsung
denganbantuan atau pertolongan dari luar, seperti: ekstraksi forceps
(vakum) atau dilakukan operasi section caesaerea (SC).
c. Persalinan anjuran adalah persalinan yang terjadi ketika bayi sudah
cuku pmampu bertahan hidup diluar rahim atau siap dilahirkan. Tetapi,
dapat muncul kesulitan dalam proses persalinan, sehingga
10
3. Tanda-tanda Persalinan
Menurut (Rosyati, 2017) tanda dan gejala persalinan yaitu sebagai berikut:
a. Tanda Inpartu
1) Penipisan serta adanya pembukaan serviks.
2) Kontraksi uterus yang menyebabkan berubahnya serviks (frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit).
3) Keluar cairan lendir yang bercampur dengan darah melalui vagina
b. Tanda-tanda persalinan
1) Ibu merasa ingin meneran atau menahan napas bersamaan dengan
terjadinya kontraksi.
2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada bagian rectum
dan
vagina.
3) Perineum mulai menonjol.
4) Vagina dan sfingter ani mulai membuka.
5) Pengeluaran lendir yang bercampur darah semakin meningkat
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS/BIODATA
No.Register :62XXXX
Ruangan :RuanganPonek
2. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhanutama :
Saat masukRS :Mau melahirkan anak ke 1
SaatPengkajian :Pasien mengatakan cemas baru mau melahirkan
pertama kali
Masalah keperawatan : Ansietas
2. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
a. RiwayatKehamilan
HPHT :17-02-2022
16
b. Riwayat Persalinan
IBU
Perdarahan :
Plasenta :
Ketuban :
Warna :( ✔)Jernih
Bau :(✔)Tidak
BAYI
P = 2poin=>100kali/menit.
A = 1poin=Banyak gerakan
Anus :( ✔)Ada
Gambaran Diri:
Pasien mengatakan bahwa dia menerima bentuk dan penampilan
tubuhnya sekarang.
Identitas Diri:
Pasien mengatakan merasa sudah menjadi wanita sesungguhnya
karena telah berhasil melahirkan anak yang lucu.
Harga Diri:
Pasien mengatakan dia telah menjadi ibu sekaligus istri yang ideal
bagi suami dan anaknya.
Peran Diri:
Pasien mengatakan sangat senang akan perannya bertambah bukan
hanya menjadi istri saja tetapi sekarang telah menjadi ibu.
Keterangan (Jelaskan):
4. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah :120/80 mmHg
Denyut Nadi :80 x/menit
Pernafasan :20 x/menit
Suhu :36,5C
BB Hamil :55kg
BB sekarang :48 kg
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
a. Wajah
Oedema :( ✔)Tidak Ada
Conjungtiva :( ✔)Anemis
b. Leher
21
d. Abdomen
Bekas luka/operasi :( ✔) ada
Keadaan luka operasi :( ✔) Kering ( ✔) Tidak ada
PUS
Gavidarum striae :( ✔)Ada
Auskultasi abdomen
DJJ : 156x/mnt
e. Genatalia
Vulva dan Vagina
Nyeri : ( ✔) Tidak
Kebersihan : ( ✔) Cukup
f. Eliminasi
Berapa jam setelah post partum :
BAB : Frekuensi :1xsehari
Konsistensi :padat
Warna :kekuningan
Hemoroid :
(✔)tidak
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Satuan: Rujukan:
Hemoglobin :10.7 g/dL 12 - 14
:26% 35 - 47
Hemostasis
Masalahkeperawatan :Tidakadamasalahkeperawatan.
C. MASALAH KEPERAWATAN:
1 Ansietas
2 Nyeri Melahirkan
3 Pola Nafas Tidak Efektif
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Ansietas b.d krisis situasinonal
2 Nyeri melahirkan b.d Dilatasi Serviks
3 Pola Nafas Tidak Efektif b.d penurunan energy
26
seviks Setelah dilakukan tindakan
keperawatan dalam 1-3 kali 24 jam 1. Identifikasi skala nyeri
tingkat nyeri pasien dapat menurun 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
dengan kriteria hasil sebagai 3. Berikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi
berikut : rasa nyeri
a. Keluhan nyeri 4. Jelaskan strategi meredakan nyeri
b. Meringis 5. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
c. gelisah 6. Kolaborasi pemberian analgetik
2 5
Ket. 2. Cukup meningkat
1. Menurun
27
TD : 120 / 80 mmHg c. Pasien tanpak rileks dengan memberikan informasi tentang keadaan klien
N : 80 x / menit 2 5
RR : 20 x / menit Ket. 2. Cukup meningkat
S : 36,5 0C 2. Menurun
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
28
No Diagnosa Tanggal dan Waktu Implementasi Respon TTD
Pola nafas tidak efektif b.d 1. Memonitor pola napas
penurunan energy 2. Memonitor bunyi napas
tambahan
3. Mempertahankan kepatenan
jalan napas
4. Memberikan minum hangat
5. Memberikan oksigen
6. Mengajarkan Teknik batuk
efektuf
Nyeri Melahirkan b.d dilatasi 1. Mengidentifikasi skala nyeri
seviks 2. Mengidentifikasi respon nyeri
non verbal
3. Memberikan terapi
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
5. Menganjurkan memonitor
29
nyeri secara mandiri
6. Berkolaborasi pemberian
analgetik
Ansietas b.d krisis situasional Sabtu, 22 sabtu Manajemen Kecemasan 1. Pasien mengatakan
DS : Oktober 2022 Pukul Mengkaji tanda verbal dan non cemas karena mau
2) Pasien mengatakan cemas 08.45 WIB verbal ansietas melahirkan anak
karena mau bersalin. Mendampingi klien dan lakukan pertama
DO : tindakan bila klien menunjukan 2. Pasien mengatakan
3. Pasien terlihat cemas perilaku merusak baru pertama kali
4. TTV : Memulai lakukan tindakan untuk bersalin
TD : 120 / 80 mmHg mengurangi kecemasan 3. Pasien tampak
N : 80 x / menit Memberikan lingkungan yang nyaman dan tidak
RR : 20 x / menit tenang dan suasana penuh terlihat cemas
S : 36,5 0C istirahat kembali
30
Waktu
1
2 Nyeri Melahirkan b.d dilatasi S:
seviks Klien mengatakan nyeri yang di rasakan
berkurang dari 7 menjadi 2
Klien mengatakan lebih tenang dan nyaman
O:
Klien tampak berkurang nyerinya
Klien tampak tenang
Klien tampak lebih kooperatif
A: Nyeri Melahirkan
P: Intervensi dilanjutkan
31
6. TTV : S : 36,5 0C
TD : 120 / 80 mmHg A : Nyeri Akut
N : 80 x / menit P : Intervensi Dilanjutkan (Manajemen Nyeri )
RR : 20 x / menit
S : 36,5 0C
32
BAB IV
PEMBAHASAN
Data pengkajian yang kami lakukan pada studi kasus pada klien Ny. T dengan nyeri
ingin melahirkan persalinan normal yang dilakukan di ruang ponek Rumah Sakit
Umum Daerah Palembang BARI, data-data yang kami temukan diantaranya adalah
klien cemas karna baru mau melahirkan pertama kali G1P0A0, pada saat trimester 1
klien mengatakan mual dan muntah setiap pagi, di trimester ke 2 tidak ada apa-apa
dan saat di trimester ke 3 klien mengatakan pegal-pegal saat melakukan aktivitas dan
sering ingin buang air kecil. Klien jg mengatakan pola nafsu makan dari awal
kehamilan sampai saat ini baik, klien makan 3x sehari dengan jenis makanan sayur
nasi dan lauk.Personal hygiene baik klien selalu membersihkan diri dan lingkungan.
Dengan pemeriksaan fisik yaitu TD: 120/80, Nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu
36,5 C, BB hamil 55 kg dan BB sekarang 48 kg.
Dari uraian pengkajian diatas maka tidak ada masalah keperawatan yang serius, maka
kami mengambil 3 diagnosa yaitu Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
ditandai dengan klien khawatir terjadi sesuatu pada bayinya, klien tampak tegang dan
gelisah dan Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi servik ditandai dengan
mengeluh nyeri wajah klien tampak meringis, skala nyeri 6, klien tampak memegang
area nyeri dan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy
ditandai dengan
Pola nafas tidak efektif merupakan Inspirasi atau ekspirasi yang tidak
memberikan ventilasi adekuat D.0005 (SDKI 2019) Intervensi yang dilakukan
yaitu monitor pola nafas, monitor bunyi nafas tambahan, pertahankan
kepatenan jalan nafas berikan minuman hangat, berikan oksigen dan ajarkan
teknik batuk efektif.
Penanganan untuk nafas tidak efektif yaitu Indentifikasi pola nafas. Tindakan
keperawatan utama yang dilakukan yaitu melakukan observasi TTV,
melakukan monitoring pernafasan, melakukan fisioterapi dada dengan metode
postural drainase, mengkaji pengurangan kecemasan dan melakukan hasil
kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
A. Kesimpulan
1. Persalinan adalah suatu kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan yang kemudian, disusul dengan
pengeluaran placenta dan selaput janin. Dalam proses persalinan dapat terjadi
perubahan-perubahan fisik yaitu, ibu akan merasa sakit pinggang dan perut
bahkan sering mendapatkan kesulitan dalam bernafas dan perubahan-
perubahan psikis yaitu merasa takut kalau apabila terjadi bahaya atas dirinya
pada saat persalinan, takut yang dihubungkan dengan pengalaman yang sudah
lalu misalnya mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu (Rinata, 2018).
2. Ny. P berusia 22th pada tanggal 22 Oktober 2022 masuk Rumah Sakit dengan
keluhan mau melahirkan anak ke-1. TD : 120/80mmHg, RR : 29x/menit,
Nadi : 80x/menit, Suhu : 36,5 C
3. Diagnosa
1. Pola Nafas Tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy
ditandai dengan
Pola nafas tidak efektif merupakan Inspirasi atau ekspirasi yang tidak
memberikan ventilasi adekuat
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan klien
khawatir terjadi sesuatu pada bayinya, klien tampak tegang dan
gelisah.
Ansietas merupakan kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
3. Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi servik ditandai dengan
mengeluh nyeri wajah klien tampak meringis, skala nyeri 6, klien
tampak memegang area nyeri
Pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari menyenangkan
sampai tidak menyenangkan yang berhubungan dengan persalinan
37
4. Intervensi
1. Pola Nafas Tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy
ditandai dengan
Pola nafas tidak efektif merupakan Inspirasi atau ekspirasi yang tidak
memberikan ventilasi adekuat D.0005 (SDKI 2019) Intervensi yang
dilakukan yaitu monitor pola nafas, monitor bunyi nafas tambahan,
pertahankan kepatenan jalan nafas berikan minuman hangat, berikan
oksigen dan ajarkan teknik batuk efektif.
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan
klien khawatir terjadi sesuatu pada bayinya, klien tampak tegang
dan gelisah.
Ansietas merupakan kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).Intervensi yang dilakukan yaitu kaji
tanda verbal dan non verbal ansietas, damping klien dan lakukan tindakan
bila klien menunjukan prilaku merusak, beri lingkungan yang tenang dan
suasana penuh istirahat, kontrol sensasi klien dalam mengurangi ketakutan
dengan memberikan informasi tentang keadaan klien.
3. Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi servik ditandai
dengan mengeluh nyeri wajah klien tampak meringis, skala nyeri 6,
klien tampak memegang area nyeri
Pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari menyenangkan
sampai tidak menyenangkan yang berhubungan dengan persalinan
D.0079 (SDKI 2019)Intervensi yang dilakukan yaitu indentifikasi skala
nyeri, indentifikasi respon nyeri non verbal, berikan terapi non
farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri jelaskan strategi meredakan
nyeri, anjurkan memonitor nyeri secara mandiri dan kolaborasi pemberian
analgesik.
5. Implementasi
1. Pola Nafas Tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy
ditandai dengan
Penanganan untuk nafas tidak efektif yaitu Indentifikasi pola nafas.
Tindakan keperawatan utama yang dilakukan yaitu melakukan observasi
38
B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan mampu memahami pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada
pasien yang dirawat diRumah Sakit khususnya pada perawatan pasien ibu
dalam persalinan yaitu dengan melakukan pemberian oksigen dan lainnya
2. Bagi RSUD Palembang Bari
Diharapkan kepada seluruh perawat atau bidan di RSUD Palembang Bari,
dalam pemberian oksigen ataupun tindakan lainnya menggunakan
handscoone.
3. Bagi Institusi
Agar lebih mengarahkan dan membimbing para mahasiswa untuk lebih
terampil dalam keterampilan dasar praktik kllinik.