Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

T DENGAN PERSALINAN NORMAL DI


RUANG PONEK RSUD PALEMBANG BARI
TAHUN 2022

MAKALAH
Disusun Untuk Menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan
di RSUD Palembang BARI

KELOMPOK III
APRELIA LUBIS NIM.22222011
IFROHATI FITRI NIM.22222030
KIKI MEILINDA SARI NIM.22222037
OKTA TRI LESTARI NIM.22222050
PUTRI DINANTI NIM.22222054
RISKA DAMAYANTI NIM.22222061
SAHADA NIM.22222064
SYAFRIZAL NIM.22222071
WAHYU HARIANSYAH NIM.22222075

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH


PALEMBANG PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TAHUN 2022
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN PERSALINAN


NORMAL DI RUANG PONEK RSUD PALEMBANG BARI

Palembang, 2022

Menyetujui:

Pembimbing Klinik (CI) Dosen Pembimbing

Herdaisnita, SST., M.Kes Dewi Pujiana, M.Bmd


NIP. NBM. 1056204

Mengetahui,
Kepala Bagian Pendidikan dan Pelatihan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI

Bembi Ferizal, S.ST.Pi.,MM


NIP. 198707012010011001

ii
VISI, MISI DAN MOTTO RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI

VISI
• Menjadi rumah sakit unggul, amanah dan terpercaya di Indonesia.

MISI
• Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan berorientasi pada
• keselamatan dan ketepatan sesuai standar mutu berdasarkan pada etika dan
• profesionalisme yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat
• Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan
• Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit pendidikan dan
• pelatihan di Indonesia

MOTTO
• Kesembuhan dan kupuasan pelanggan adalah kebahagiaan kami.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkanrahmat serta
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Ny.T Dengan Persalinan Normal Di Ruang Ponek RSUD Palembang
Bari” tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan kasus ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
menjalankan praktik klinik Profesi Ners di RSUD Palembang BARI tahun 2022. Dalam
penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Dr. Hj. Makiani, SH.,MM.,MARS sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI
2. Heri Shatriadi, M.Kes selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi
Muhammadiyah Palembang
3. Dr.Amalia, M.Kes sebagai Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI
4. Dr.Alfarobi, M.Kes sebagai Wakil Direktur Umum Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI
5. Bembi Farizal, S.ST.Pi.,MM sebagai Kepala Bagian Pendidikan Dan Pelatihan
(Diklat) Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
6. Bety Maryanti, SKM.,M.Kes sebagai kepala Sub Bagian Kerjasama Dan Pendidikan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
7. Hj. Masrianah, S.Kep.,Ns.,M.Kes Kabid Pelayanan Keperawatan RSUD Palembang
BARI
8. Ismardi, S.Kep.,Ns sebagai Koordinator Pembimbing Klinik RSUD Palembang BARI
9. dr. H. Yulius Fitora, M.Kes Kepala Instalani Rawat Inap RSUD Palembang BARI
10. Herdaisnita, SST.,M.Kes dan Lindawati, S.Kep.,Ners Pembimbing Klinik RSUD
Palembang BARI
11. Dewi Pujiana, M.Bmd selaku Pembimbing Akademik IKesT Muhammadiyah
Palembang
12. Seluruh karyawan dan karyawati RSUD Palembang BARI
13. Seluruh dosen dan staf IKesT Muhammadiyah Palembang

iv
Kami menyadari laporan kasus ini masih banyak kekurangan, dengan
demikian saran dan kritik yang sangat membantu kami harapkan dan kami terima
dengan senang hati. Kami berharap semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi
pembaca dan tenaga kesehatan lain pada khususnya

Palembang, 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................................ii
VISI,MISI DAN MOTO RSUD PALEMBANG BARI.......................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Tujuan ............................................................................................................................2
C. Waktu dan tempat...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................4
A. Profil RSUD Palembang Bari........................................................................................4
1. Visi, Misi dan Motto..........................................................................................4
2. Sejarah RSUD Palembang Bari..........................................................................4
3. Sejarah Pemegang Jabatan Direktur...................................................................6
4. Fasilitas Dan Pelayanan......................................................................................6
B. Tinjauan Teori ...............................................................................................................9
1. Definisi ..............................................................................................................9
2. Jenis-jenis persalinan..........................................................................................9
3. Tanda-tanda persalinan.....................................................................................10
4. Fase-fase dalam persalinan...............................................................................10
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan.................................................12
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................................15
A. Pengkajian ...................................................................................................................15
B. Analisa Masalah Keperawatan ....................................................................................24
C. Masalah Keperawatan .................................................................................................25
D. Diagnosa Keperawatan.................................................................................................25
E. Prioritas Diagnosis Keperawatan.................................................................................25
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................33
A. Pola Nafas Tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy ditandai dengan....33
B. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan klien khawatir terjadi
sesuatu pada bayinya, klien tampak tegang dan gelisah..............................................34

vi
C. Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi servik ditandai dengan mengeluh nyeri
wajah klien tampak meringis, skala nyeri 6, klien tampak memegang area nyeri.......34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................36
A. Kesimpulan...................................................................................................................36
B. Saran ............................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis
dan berkesinambungan. (Marmi, 2015). Dan tidak bisa di pungkiri bahwa masa
kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan
kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar
kehamilan, persalinan serta masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu
membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik. Untuk peraturan pemerintahan
Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi menyatakan bahwa setiap
perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan untuk mencapai hidup
sehat dan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta
mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah, 2015).

Pelayanan kesehatan tersebut sangat dibutuhkan selama periode ini.Karena


pelayanan kesehatan yang bersifat berkelanjutan (continuity of care) saat di
memang sangat penting untuk ibu.Dan dengan pelayanan kesehtan tersebut
tenaga kesehatan seperti bidan, perawat dan dokter dapat memantau dan
memastikan kondisi ibu dari masa kehamilan, bersalin, serta sampai masa nifas.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sendiri masih sangat tinggi jika di
bandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.Menurut Survey Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 jumlah AKI di Indonesia sebanyak
305/100.000 KH (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Kematian Ibu maternal
paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar (49,5%), kematian waktu hamil
(26%) pada waktu nifas (24%) (Kementrian Kesehatan RI, 2012). Sedangkan
Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2015 di Indonesia sebanyak 22,23/1000
KH (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Kematian neonatal paling banyak
asfiksia (51%), BBLR (42,9%), SC (18,9%), prematur (33,3%), kelainan
kongenital (2,8%) dan sepsi (12%) (Riskerdas, 2015).
2

Berdasarkan data di atas masih banyak masalah yang terjadi pada proses
kehamilan sampai dengan keluarga berencana, penyebab tingginya AKI dan AKB
di Indonesia sendiri dikarenakan beberapa factor, salah satunya adalah tidak
dilakukannya asuhan secara berkesinambungan yang dapat meningkatkan resiko
terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi, komplikasi yang tidak ditangani ini
menyebabkan kematian yang berkontribusi terhadap peningkatannya Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Dalam menyikapi tingginya AKI di Indonesia sendiri pemerintah membentuk


suatu program yaitu Safe Motherhood Initiatif yang terdiri dari 4 pilar yang
diantaranya adalah Keluarga Berencana, Asuhan Antenatal, Persalinan yang
Aman atau Bersih serta Pelayanan Obstetrik Neonatal Esensial atau Emergensi
(Prawirohardjo, 2016). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan sendiri yang bersifat menyeluruh dan
bermutu untuk ibu dan bayi dalam lingkup keperawatan adalah melakukan
asuhan keperawatan secara komprehensif (continuity of care).Dengan rencana
yang sesuai strategis ini, ibu, bayi, balita dan Keluarga Berencana (KB)
(Kemenkes, 2014). Diharapkan dengan dilakukan asuhan keperawatan secara
continuity of care dapat mencegah sedini mungkin terjadinya komplikasi dan
meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi dari masa kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir, dan kontrasepsi berencana.

Berdasarkan uraian di atas, kelompok tertarik untuk menyusun Asuhan


Keperawatan Pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
keluarga berencana secara continuty of care dengan menggunakan pendekatan
managemen keperawatan dan di dokumentasikan dengan pendekatan metode
SOAP.

B. Rumusan Penelitian
Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Ny. T Dengan H 39-40 Minggu di Ruang
Ponek RSUD Palembang BARI

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada Ny.T Dengan
G1A0P0 Hamil 39-40 Minggu di Ruang Ponek RSUD Palembang BARI
3

2. Tujuan Khusus
a) Mampu melakukan analisa data dan menegakkan diagnosa keperawatan
prioritas pada Ny.T Dengan G1A0P0 Hamil 39-40 Minggu di Ruang
Ponek RSUD Palembang BARI
b) Mampu membuat rencana asuhan keperawatan pada Ny.T dengan
G1A0PO Hamil 39-40 Minggu di Ruang Ponek RSUD Palembang
BARI
c) Mampu melakukan implementasi pada Ny.TDengan G1A0P0 Hamil 39-
40 Minggu di Ruang Ponek RSUD Palembang BARI
d) Mampu melakukan evaluasi tindakan pada Ny.T dengan G1A0P0 Hamil
39-40 Minggu di Ruang Ponek RSUD Palembang BARI
e) Mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada Ny.T dengan
G1A0P0 Hamil 39-40 Minggu di Ruang Ponek RSUD Palembang BARI
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil RSUD Palembang BARI


Rumah Sakit umum Daerah palembang BARI merupakan unsur penunjang
pemerintah daerah di bidang kota pelayanan kesehatan yang merupakan satu -
satunya Rumah sakit milik pemerintah kota palembang BARI terletak di jalan
panca usaha N0.1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan seberang Ulu 1 dan berdiri diatas
tanah seluas 4,5 H. Bangunan berada lebih kurang 800 meter dari jalan raya
jurusan Kertapati. Sejak tahun 2001, dibuat jalan alternatif dari Jakabaring
menuju RSUD Palembang BARI dari jalan poros Jakabaring.
1. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
a. Visi
Menjadi rumah sakit unggul, amanah dan terpercaya di Indonesia
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan berorientasi pada
keselamatan dan ketepatan sesuai standar mutu berdasarkan pada
etika dan profesionalisme yang menjangkau seluruh lapisan
masyarakat
2) Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan
3) Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit pendidikan
dan pelatihan di Indonesia.
c. Motto
Kesembuhan dan kupuasan pelanggan adalah kebahagiaan kami
2. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
Pada awal berdiri di tahun 1986 sampai dengan 1994 dahulunya
merupakan gedung Poliklinik/Puskesmas Panca Usaha, kemudian diresmikan
menjadi RSUD Palembang BARI tanggal 19 Juni 1995 dengan SK Depkes
Nomor 1326/Menkes/SK/XI/1997 lalu ditetapkan menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah kelas C pada tanggal 10 November 1997. Berdasarkan
Kepmenkes RI Nomor : HK.00.06.2.2.4646, RSUD Palembang BARI
memperoleh status Akreditasi penuh tingkat dasar pada tanggal 7 November
5

2003 kemudian di tahun berikutnya 2004 dibuat Master Plan oleh Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Pembangunan gedung dimulai
dimulai pada tahun 2005 yakni Gedung Bedah Central dan dilanjutkan lagi
pada tahun berikutnya (2006) pembangunan Gedung Bank Darah. Pada tahun
2007 dilanjutkan dengan pembangunan : Gedung Administrasi, Gedung
Pendaftaran, Gedung Rekam Medik, Gedung Farmasi, Gedung
Laboratorium, Gedung Radiologi, Gedung Perawatan VIP, dan Cafetaria.
Pada5februari 2008, berdasarkan Kepmenkes RI Nomor :
YM.01.10/III/334/08 RSUD Palembang BARI memperoleh status Akreditasi
penuh tingkat lanjut. Serta Ditetapkan sebagai BLUDSKPD RSUD
Palembang BARI berdasarkan Keputusan Walikota Palembang No. 915.b
tahun 2007 penetapan RSUD Palembang Bari sebagai SKPD Palembang
yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD) secara
penuh. Adapun pembangunan yang dilaksanakan pada tahun 2008 meliputi
Gedung Poliklinik (3 lantai), Gedung Instalasi Gawat Darurat, Gedung
Instalai Gizi (Dapur), Gedung Loundry, Gedung VVIP, Gedung CSSD,
Gedung ICU, Gedung Genset dan IPAL.
Pada tahun 2009 RSUD Palembang BARI di tetapkan sebagai Rumah
Sakit Tipe B berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 241/MENKES/SK/IV/2009
tentang peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
milik pemerintah kota palembang provinsi sumatera selatan tanggal 2 april
2009. Adapun pembangunan gedung yang berlangsung di tahun 2009
meliputi : Gedung Kebidanan, Gedung Neonatus, Gedung Rehabilitasi
Medik serta Gedung Hemodialisa. Selanjutnya pembangunan gedung yang
berlangsung di tahun 2010-2011 meliputi: Perawatan Kelas I, II, III, Kamar
Jenazah, Gedung ICCU, Gedung PICU, Workshop dan Musholah.
a. Pada tahun 1985 sampai dengan tahun 1994 Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI merupakan geduang Poliklinik atau Puskesmas Panca
Usaha.
b. Pada tanggal 19 Juni 1995 di resmikan menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI. Maka dengan SK Depkes Nomor
1326/Menkes/SK/XI/1997, tanggal 10 November 1997 di tetapkan
menjadi Rumah Sakit Umum kelas C.
6

c. Kepmenkes RI Nomor: HK.00.06.2.2.4646 tentang pemberian statu


akreditas penuh tingkat dasar kepada Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI, tanggal 07 November 2003.
d. Kepmenkes RI Nomor: YM.01.10/III/334/08 tentang pemberian status
akreditasi penuh tingkat lanjut kepada Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI, tanggal 05 Februari 2008.
e. Kepmenkes RI Nomro: 24l/MENKES/SK/IV/2009 tentang peningkatan
kelas Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI menjadi kelas B,
tanggal 02 April 2009.
f. Ditetapkan sebagai BLUD-SKPD Rumah Sakit Umum Daerah
palembang BARI berdasarkan keputusan wali kota Palembang No. 915 B
tahun 2008 tentang penetapan RSUD Palembang BARI sebagai SKPD
Palembang yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD (PPK-
BLUD) secara penuh.
g. KARS-SERT/363/1/2012 tentang status akreditas lulus tingkat lengkap
kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI, tanggal 25
Januari 2012
3. Sejarah Pemegang Jabatan Direktur
a. Tahun 1985 s.d 1995: dr. Jane Lidya Titahelu sebagai Kepala Poliklinik
atau Puskesmas Panca Usaha.
b. Tanggal 1 Juli 1995 s.d 2000: dr. Eddy Zarkary Monasir, SpOG sebagai
Direktur RSUD Palembang BARI.
c. Bulan Juli 2000 s.d November 2000: Pelaksana Tugas dr. H. Dahlan
Abbas, SpB.
d. Bulan Desember 2000 sampai dengan Februari 2001: Pelaksana Tugas
dr. M. Faisal Soleh, SpPD.
e. Tanggal 14 November 2000 s.d Februari 2012: dr. Hj. Indah Puspita, H.
A, MARS sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.
f. Bulan Februari tahun 2012 s.d sekarang: dr. Hj. Makiani, S.H., M.M.,
MARS sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.
4. Fasilitas dan Pelayanan
a. Fasilitas
1) Instalasi Rawat Darurat (IRD) 24 Jam
2) Farmasi atau Apotek 24 Jam
7

3) Rawat Jalan atau Poliklinik Spesialis


4) Bedah Sentral
5) Central Sterilized Suplay Separtemen (CSSD)
6) Unit Rawan Intensif (PICU, NICU & CICU)
7) Rehabilitation Medik
8) Radiologi 24 jam
9) Laboratorium Klinik 24 Jam
10) Patologi Anatomi
11) Bank Darah
12) Hemodialisa
13) Medical Check Up
14) ECG dan EEG
15) USG 4 Dimensi
16) Endoskopi
17) KamarJenazah
18) Ct Scan 64 Slides
b. Pelayanan
1) Pelayanan Rawat Jalan (Spesialis)
2) Poliklinik Spesialis Penyakit dalam
3) Poliklinik Spesialis Bedah
4) Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
5) Poliklinik Spesialis Anak
6) Poliklinik Spesialis Mata
7) Poliklinik Spesialis THT
8) Poliklinik Spesialis Syaraf
9) Poliklinik Spesialis Kulit dan kelamin
10) Poliklinik Spesialis Jiwa
11) Poliklinik Jantung
12) Poliklinik Gigi
13) Poliklinik Psikologi
14) Poliklinik Terpadu
15) Poliklinik Akupuntur
16) Poliklinik Rehabilitasi Medik
8

c. Pelayanan Rawat Inap


1) Rawat Inap VIP dan VVIP
2) Rawat Inap Kelas I, II, dan III
3) Rawat Inap Penyakit Dalam Perempuan
4) Rawat Inap Penyakit Dalam Laki-Laki
5) Perawatan Anak
6) Perawatan Bedan
7) Perawatan ICU
8) Perawatan Kebidanan
9) Perawatan Neonatus/Nicu/PICU
d. Instalasi Gawat Darurat
1) Dokter j aga 24 jam
2) Ambulans 24 Jam
e. Pelayanan Penunjang
1) Instalasi Laboratorium Klinik
2) Instalasi Radiologi
3) Instalasi Farmasi
4) Instalasi Bedah Sentral
5) Instalasi Gizi
6) Bank Darah
7) Instalasi Pemulasan Jenazah
8) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
9) Instalasi Laundry
10) Central Sterilized Suplay Departement (CS SD)
11) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
12) Kasir
13) Hemodialisa
f. Fasilitas kendaraan operasional
1) Ambulance 118
2) Ambulance bangsal
3) Ambulance siaga
4) Ambulance trauma center
5) Mobil jenazah
9

B. Tinjauan Teori
1. Definisi
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang dapat hidup ke dunia luar rahim melalui jalan lahir atau jalan lain
(Diana,2019). Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya
serviks sehingga janin dapat turun ke jalan lahir. Persalinan dan kelahiran
normal merupakanproses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu) dengan adanya kontraksi rahim pada ibu.
Prosedur secara ilmiah lahirnya bayi dan plasenta dari rahim melalui
proses yang dimulai denganterdapat kontraksi uterus yang menimbulkan
terjadinya dilatasi serviks ataupelebaran mulut rahim (Irawati, Muliani, &
Arsyad, 2019).
Persalinan adalah suatu kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayiyang cukup bulan atau hampir cukup bulan yang kemudian, disusul
dengan pengeluaran placenta dan selaput janin. Dalam proses persalinan
dapat terjadi perubahan-perubahan fisik yaitu, ibu akan merasa sakit
pinggang dan perutbahkan sering mendapatkan kesulitan dalam bernafas
dan perubahan-perubahanpsikis yaitu merasa takut kalau apabila terjadi
bahaya atas dirinya pada saatpersalinan, takut yang dihubungkan dengan
pengalaman yang sudah lalumisalnya mengalami kesulitan pada persalinan
yang lalu (Rinata, 2018).

2. Jenis-jenis Persalinan
Menurut Kusumawardani (2019) jenis-jenis persalinan dibagi menjadi tiga,
diantaranya:
a. Persalinan yang spontan adalah suatu proses persalinan secara
langsung
menggunakan kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan buatan adalah suatu proses persalinan yang berlangsung
denganbantuan atau pertolongan dari luar, seperti: ekstraksi forceps
(vakum) atau dilakukan operasi section caesaerea (SC).
c. Persalinan anjuran adalah persalinan yang terjadi ketika bayi sudah
cuku pmampu bertahan hidup diluar rahim atau siap dilahirkan. Tetapi,
dapat muncul kesulitan dalam proses persalinan, sehingga
10

membutuhkan bantuan rangsangan dengan pemberian pitocin atau


prostaglandin (Kusumawardani,2019).

3. Tanda-tanda Persalinan
Menurut (Rosyati, 2017) tanda dan gejala persalinan yaitu sebagai berikut:
a. Tanda Inpartu
1) Penipisan serta adanya pembukaan serviks.
2) Kontraksi uterus yang menyebabkan berubahnya serviks (frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit).
3) Keluar cairan lendir yang bercampur dengan darah melalui vagina
b. Tanda-tanda persalinan
1) Ibu merasa ingin meneran atau menahan napas bersamaan dengan
terjadinya kontraksi.
2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada bagian rectum
dan
vagina.
3) Perineum mulai menonjol.
4) Vagina dan sfingter ani mulai membuka.
5) Pengeluaran lendir yang bercampur darah semakin meningkat

4. Fase-fase Dalam Persalinan


a. Fase Persalinan Kala I
Menurut Girsang beberapa jam terakhir dalam kehamilan ditandai
adanya kontraksi uterus yang menyebabkan penipisan, dilatasi serviks,
dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir normal. Persalinan kala
satu disebut juga sebagai proses pembukaan yang dimulai dari
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10cm) (Girsang, 2017).
Kala satu persalinan terdiri dari 2 fase, yaitu sebagai berikut :
1) Fase Laten
Fase laten dimulai dari permulaan kontraksi uterus yang regular
sampaiterjadi dilatasi serviks yang mencapai ukuran diameter 3
cm. Fase ini berlangsung selama kurang lebih 6 jam. Pada fase ini
dapat terjadiperpanjangan apabila ada ibu yang mendapatkan
analgesic atau sedasi berat selama persalinan. Pada fase ini terjadi
11

akan terjadi ketidaknyamanan akibat nyeri yang berlangsung secara


terus- menerus.
2) Fase Aktif
Selama fase aktif persalinan, dilatasi serviks terjadi lebih cepat,
dimulai dari akhir fase laten dan berakhir dengan dilatasi serviks
dengan diameter kurang lebih 4 cm sampai dengan 10 cm. Pada
kondisi ini merupakan kondisi yang sangat sulit karena kebanyakan
ibu merasakan ketidaknyamanan yang berlebih yang disertai
kecemasan dan kegelisahan untuk menuju proses melahirkan.
b. Fase Persalinan Kala II
Kala dua disebut juga kala pengeluaran.Kala ini dimulai dari
pembukaan lengkap (10 cm) hingga bayi lahir. Proses ini berlangsung
selama kurang lebih 2 jam pada ibu primigravida dan kurang lebih 1
jam pada ibu multigravida. Adapun tanda dan gejala yang muncul pada
kala dua adalah sebagai berikut:
1) Kontraksi (his) semakin kuat, dengan interval 2-3 menit dengan
durasi 50-100 detik.
2) Menjelang akhir kala satu, ketuban akanpecah yang ditandai
dengan pengeluaran cairan secara mendadak dan tidak bisa
dikontrol.
3) Ketuban pecah pada pembukaan yang dideteksi lengkap dengan
diikuti rasa ingin mengejan.
4) Kontraksi dan mengejan akan membuat kepala bayi lebih terdorong
menuju jalan lahir, sub occiput akan berindak sebagai hiomoklion,
kemudian bayi lahir secara berurutan dari ubun-ubun besar, dahi,
hidung, dan seluruhnya.
c. Fase Persalinan Kala III
Kala tiga disebut juga kala persalinan plasenta. Lahirnya plasenta dapat
diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda sebagai berikut:
1) Uterusmenjadi bundar
2) Uterus terdorong keatas karena plasenta dilepas kesegmen bawah
Rahim
3) Tali pusat bertambah panjang
4) Terjadi perdarahan (adanya semburan darah secara tiba-tiba)
12

5) Biasanya plasenta akan lepas dalam waktu kurang lebih 6-15


menit setelah bayi lahir.
d. Persalinan Kala IV
Kala empat adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan
plasenta lahir yang bertujuan untuk mengobservasi persalinan terutama
mengamati keadaan ibu terhadap bahaya perdarahan postpartum. Pada
kondisi normal tidak terjadi perdarahan pada daerah vagina atau organ
setelah melahirkan plasenta.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan


Menurut (Saragih, 2017), ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses
persalinan normal yang dikenal dengan istilah 5P, yaitu: Power, Passage,
Passenger, Psikis ibu bersalin, dan Penolong persalinan yang dijelaskan
dalam uraian berikut.
a. Power (Tenaga)
Power (tenaga) merupakan kekuatan yang mendorong janin untuk
lahir. Dalam proses kelahiran bayi terdiri dari 2 jenis tenaga, yaitu
primer dan sekunder.
1) Primer : berasal dari kekuatan kontraksi uterus (his) yang
berlangsung sejak muncul tanda-tanda persalinan hingga
pembukaan lengkap.
2) Sekunder : usaha ibu untuk mengejan yang dibutuhkan setelah
pembukaanlengkap.
b. Passenger (Janin)
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor janin,
yangmeliputi berat janin, letak janin, posisi sikap janin (habilitus),
serta jumlah janin. Pada persalinan normal yang berkaitan dengan
passenger antara lain:janin bersikap fleksi dimana kepala, tulang
punggung, dan kaki berada dalam keadaan fleksi, dan lengan bersilang
di dada. Taksiran berat janin normal adalah 2500-3500 gram dan DJJ
normal yaitu 120-160x/menit.
c. Passage (Jalan Lahir)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yaitu bagian tulang padat, dasar
panggul,vagina dan introitus vagina (lubang luar vagina). Meskipun
13

jaringan lunak,khususnya lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut


menunjang keluarnya bayi,tetapi panggul ibu jauh lebih berperan
dalam proses persalinan. Oleh karena itu, ukuran dan bentuk panggul
harus ditentukan sebelum persalinan dimulai.
d. Psikis Ibu Bersalin
Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologis yang menyertai
kehidupan hampir setiap wanita. Pada umumnya persalinan dianggap
hal yang menakutkan karena disertai nyeri hebat, bahkan terkadang
menimbulkan kondisi fisik dan mental yang mengancam jiwa. Nyeri
merupakan fenomena yang subjektif, sehingga keluhan nyeri
persalinan setiap wanita tidak akansama, bahkan pada wanita yang
samapun tingkat nyeri persalinannya tidakakan sama dengan nyeri
persalinan yang sebelumnya. Sehingga persiapan psikologis sangat
penting dalam menjalani persalinan. Jika seorang ibu sudahsiap dan
memahami proses persalinan maka ibu akan mudah bekerjsama dengan
petugas kesehatan yang akan menolong persalinannya.
Dalam proses persalinan normal, pemeran utamanya adalah ibu yang
disertai dengan perjuangan dan upayanya. Sehingga ibu harus
meyakini bahwa ia mampu menjalani proses persalinan dengan lancar.
Karena jika ibu sudahmempunyai keyakinan positif maka keyakinan
tersebut akan menjadi kekuatan yang sangat besar saat berjuang
mengeluarkan bayi. Sebaliknya, jika ibu tidak semangat atau
mengalami ketakutan yang berlebih maka akan
membuat proses persalinan menjadi sulit.
e. Penolong Persalinan
Orang yang berperan sebagai penolong persalinan adalah petugas
kesehatan yang mempunyai legalitas dalam menolong persalinan,
antara lain: dokter,bidan, perawat maternitas dan petugas kesehatan
yang mempunyai kompetensi dalam pertolongan persalinan,
menangani kegawatdaruratan serta melakukan rujukan jika diperlukan.
Petugas kesehatan yang memberi pertolongan persalinan dapat
menggunakan alat pelindung diri, serta melakukan cuci tangan untuk
mencegah terjadinya penularan infeksi dari pasien. Pemanfaatan
pertolongan persalinan oleh tenaga professional di masyarakat masih
14

sangat rendah dibandingkan dengan target yang diharapkan. Pemilihan


penolong persalinan merupakan faktor yang menentukan terlaksananya
proses persalinan yang aman (Nurhapipa, 2015).
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS/BIODATA

Nama :Ny.T Nama Suami :Tn.L

Umur : 22Tahun Umur :28Tahun

Suku/Bangsa :Sumatera Suku/Bangsa :Sumatera

Agama :Islam Agama :Islam

Pendidikan :SMA Pendidikan :SMA

Pekerjaan :IRT Pekerjaan :Wiraswasta

Alamat :Palembang Alamat :Palembang

Tanggal MRS :22-10-2022 Pukul :15 : 20

Tanggal Pengkajian :23-10-2022 Pukul :16 : 00

No.Register :62XXXX

Ruangan :RuanganPonek

2. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhanutama :
 Saat masukRS :Mau melahirkan anak ke 1
 SaatPengkajian :Pasien mengatakan cemas baru mau melahirkan
pertama kali
Masalah keperawatan : Ansietas
2. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
a. RiwayatKehamilan
HPHT :17-02-2022
16

Taksiranpartus :24 November 2021 (39 Minggu)


Kode Kehamilan : G1P0A0
ANC
Frekuensi :
Tempat :Bidan
Keluhan :

Trimester I :Mengeluh mual dan muntah setiap pagi hari

Trismester II :Tidak ada keluhan

Trimester III :Mengeluh pegal-pegal dan sering buang air kecil

Imunisasi :(✔) Tidak Ada

Imunisasi minggu I :tidak ada

Imunisasi minggu II :tidak ada

b. Riwayat Persalinan
IBU

Tanggal persalinan : 22/10/2022 waktu:06.25

Tempat Persalinan :RSUD Palembang Bari ditolong oleh: Dokter

Jenis Peralinan :( ) Operasi Sectio Cesarea

Perdarahan :

Plasenta :

Dilahirkan dengan :( ✔) Spontan

Keadaan plasenta :( ✔) lengkap

Sisa plasenta :(✔) Tidak Ada

Ukuran diameter :22 cm

Berat :500 gram

Kelainan :tidak ada


17

Ketuban :

Warna :( ✔)Jernih

Bau :(✔)Tidak

BAYI

Jenis Kelamin :( ✔) laki-laki

BBL : 3000gram PB :48cm

APGAR SCORE : 9dari10

A =2poin=Warna kulit kemerahan pada tubuh dan ekstremitas

P = 2poin=>100kali/menit.

G = 2poin=Bayi menangis,batuk atau bersin

A = 1poin=Banyak gerakan

R =2poin= Pernapasan baik dan teratur, menangis kuat

Anus :( ✔)Ada

Masa Gestrasi :38 Minggu

Cacat Bawaan :(✔)TidakAda

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3. Pengkajian Post Partum


a. Keadaan Umum :baik
b. Kesadaaran :composmentis
c. Riwayat Keluarga Berencana :(✔)Ya
Jenis (Sebutkan) :Suntik
d. Aspek Psikososial Kultural
1) Konsep Dir i(fasetakingin–takingon)
 Ideal Diri:
Pasien mengatakan ingin menjadi Ibu dan Isteri yang baik bagi
anak dan suaminya.
18

 Gambaran Diri:
Pasien mengatakan bahwa dia menerima bentuk dan penampilan
tubuhnya sekarang.
 Identitas Diri:
Pasien mengatakan merasa sudah menjadi wanita sesungguhnya
karena telah berhasil melahirkan anak yang lucu.
 Harga Diri:
Pasien mengatakan dia telah menjadi ibu sekaligus istri yang ideal
bagi suami dan anaknya.
 Peran Diri:
Pasien mengatakan sangat senang akan perannya bertambah bukan
hanya menjadi istri saja tetapi sekarang telah menjadi ibu.

Keterangan (Jelaskan):

 Fasetakingin : ibu mengatakan pada hari pertama partus ibu


merasa Kelelahan dan nyeri, serta berfokus kedirinya sendiri.
 Fasetakingon : Pasien mengatakan merasa senang dalam
mengurus bayinya dan dapat menerima tanggungjawab.
 Lettinggo :Pasien mengatakan menerima tanggung jawab
akan peranyang baru sebagai ibu.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

c. Penerimaan bayi oleh:


 Ibu : ibu menerima keadaan bayinya.
 Suami : keluarga dan lingkungan :
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

d. Pengalaman melahirkan dan perawatan anak sebelumnya (lettinggo): Ibu


mengatakan ini kelahiran pertama.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
e. Koping terhadap masalah : ibu mengatakan dapat menyesuaikan diri
dengan keadaannya.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
f. Faktor Sosial dan Keterikatan kekeluargaa
19

 Tipe keluarga : Keluarga pasien Ny.S termasuk tipe keluarga inti


yang terdiri dari suaminya, Ny.T,dan 1 anaknya.
 Hubungan pasien dengan kepala keluarga : Pasien mengatakan
hubungannya dengan suaminya baik dan selalu harmonis.
 Pengambilan keputusan dalam anggota keluarga: Pasien mengatakan
pengambilan keputusan dalam anggota keluarganya adalah suami.
 Kegiatan yang dilakukan dimasyarakat: pasien mengatakan tidak
terlalu aktif dalam kegiatan masyarakat.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
g. Faktor nilai budaya dan gaya hidup
 Bahasa yang digunakan: Sumatera
 Kebiasaan membersihkan diri : pasien mengatakan mandi pagi jam
08.00 dan mandi sore jam 17.00.
 Kebiasaan makan : ibu mengatakan setelah melahirkan ibu selalu
makan sayuran dan buah-buahan.
 Makan pantangan yang berkaitan dengan kondisi sakit : ibu
mengatakan tidak terlalu sering makan makanan luar seperti bakso,
mie ayam dll.
 Sarana hiburan yang biasa dimanfaatkan : televisidanhp
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
h. Persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari: pasien mengatakan
kelelahan saat melakukan aktivitas sehari-hari saat hamil trimester ke 3.
i. Faktor ekonomi
Sumber biaya pengobatan : Mandiri
j. Faktor pendidikan
 Tingkat pendidikan keluarga : baik
 Jenis pendidikan : SMA
k. Aspek Psikospiritual.
Komponen mental, emosional dan spiritual : baik
 Konsep diri : Pasien mengatakan sangat senang sekali dengan
kelahiran anak, pasien mengatakan jika keluarganya sangat senang
sekali dengan kelahiran anak, pasien beragama islam dan rajin
menunaikan sholat 5 waktu dan rajin berdoa.
20

 Kepuasan sexualitas : ibu mengatakan Kepuasan sexualitas baik


 Praktek keagamaan : pasien beragama islam dan rajin
menunaikan sholat 5 waktu dan rajin berdoa.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
l. Kebutuhan Dasar Khusus
Pola Nutrisi

 Frekuensi makan : 3x sehari


 Nafsu makan: (✔)baik
 Jenis makanan rumah : nasi, lauk dan sayur
 Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan: -
Pola Eliminasi : baik
Pol a Personal Hygiene : baik

Pola Istirahat dan Tidur : tidur jam 22.00 wib

Pola aktifitas dan latihan : baik

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah :120/80 mmHg
Denyut Nadi :80 x/menit
Pernafasan :20 x/menit
Suhu :36,5C
BB Hamil :55kg
BB sekarang :48 kg
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
a. Wajah
Oedema :( ✔)Tidak Ada

Conjungtiva :( ✔)Anemis

Sklera :( ✔)Tidak Ikterik

b. Leher
21

Pembesaran Kelenjar tiroid : (✔)Tidak ada


Peningkatan vena jungularis : (✔)Tidak ada
c. Dada
 Payudara
Kesan umum :
Bentuk payudara : ( ✔) Simetris
Puting susu : ( ✔) Menonjol
Hiperpegmentasi : ( ✔) Ada
Colostrum : ( ✔) Keluar
Kebersihan : ( ✔) Cukup
Kelainan : ( ✔) Tidak ada
Data tambahan : ASI keluar dan bayi mau menghisap dan menelan.

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

d. Abdomen
Bekas luka/operasi :( ✔) ada
Keadaan luka operasi :( ✔) Kering ( ✔) Tidak ada
PUS
Gavidarum striae :( ✔)Ada

Auskultasi abdomen

Bising Usus : ( ✔ ) < 15 x/mnt

DJJ : 156x/mnt

Data Tambahan : Tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak ada

e. Genatalia
Vulva dan Vagina

Varises : ( ✔) Tidak ada

Luka : ( ✔) Tidak ada

Kemerahan : ( ✔) Tidak ada


22

Nyeri : ( ✔) Tidak

Kebersihan : ( ✔) Cukup

f. Eliminasi
Berapa jam setelah post partum :
BAB : Frekuensi :1xsehari

Konsistensi :padat

Warna :kekuningan

Keluhan :tidak ada

Hemoroid :
(✔)tidak

BAK : Frekuensi :3kali

Warna :kuning jernih


Keluhan :tidakada
DataTambahan :pasien mengatakan dia mulai BAB pada
tanggal 22 November 2021 pukul 10.00 WIB
Masalah keperawatan :tidak ada masalah keperawatan
g. Ekstermitas
Oedematangan/jari :(✔)TidakAda
Oedema Kaki :( ✔)TidakAda
Varises Tungkai :(✔)TidakAda
Tromboplebitis :( ✔)Tidak Ada
Data Tambahan :TidakAda

Masalah keperawatan :TidakAda

3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Satuan: Rujukan:
Hemoglobin :10.7 g/dL 12 - 14

Eritrosit :4,1 106/Ul 4,0 – 5,0


23

Leukosit :11.4 106/uL 5 - 10

Trombosit :296 103/mm3 150 – 400

:26% 35 - 47

Hemostasis

Masaperdarahan (BT) :3menit

Masapembekuan (CT) :9menit

Masalahkeperawatan :Tidakadamasalahkeperawatan.

B. ANALISA MASALAH KEPERAWATAN

DATA ETIOLOGI ANALISA MASALAH


DS : Air Ketuban Berlebih Ansietas b.d. krsis
1. Klien mengatakan
24

cemas/khawatir terjadi Tali Pusar Panjang situasional


sesuatu pada bayinya
DO : Ketuban pecah

1. Klien tampak gelisah


Kontraksi abdomen
dan tegang
2. TTV :
TD : 120 / 80 mmHg
Nyeri abdomen
N : 80 x / menit
RR : 20 x / menit Merangsang Area
S : 36,5 C0
Sensorik Motorik
DJJ: 156x/menit
Kecemaasan
DS : Klien mengatakan Proses persalinan Nyeri melahirkan b.d
nyeri di bagian bawah dilatasi serviks
DO :
1 Klien tampak meringis
2 Klien tampak
memegang bagian yang
terasa nyeri
3 Klien tampak mencari
posis yang bias
meringankan nyeri
DS: Klien mengatakan Penurunan Energi Pola nafas tidak efektif
sesak dadanya
DO: Klien tampak sesak
25

C. MASALAH KEPERAWATAN:
1 Ansietas
2 Nyeri Melahirkan
3 Pola Nafas Tidak Efektif

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Ansietas b.d krisis situasinonal
2 Nyeri melahirkan b.d Dilatasi Serviks
3 Pola Nafas Tidak Efektif b.d penurunan energy

E. Prioritas Diagnosis Keperawatan


INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan/SLKI Intervensi


Pola nafas tidak efektif b.d Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas (I.01011)
penuruan energy Setelah dilakukan tindakan  Monitor pola napas
keperawatan dalam 1-3 kali 24 jam  Monitor bunyi napas tambahan
pola napas pasien dapat membaik  Pertahankan kepatenan jalan napas
dengan kriteria hasil sebagai  Berikan minum hangat
berikut :  Berikan oksigen
1. Penggunaan otot bantu napas  Ajarkan Teknik batuk efektuf
2 5
Ket.
2: Cukup meningkat
5: menurun
2. FrekuensI Napas
3. Kedalam napas
2 5
Ket.
2: Cukup memburuk
5: membaik
I Nyeri Melahirkan b.d dilatasi Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I.08238)

26
seviks Setelah dilakukan tindakan
keperawatan dalam 1-3 kali 24 jam 1. Identifikasi skala nyeri
tingkat nyeri pasien dapat menurun 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
dengan kriteria hasil sebagai 3. Berikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi
berikut : rasa nyeri
a. Keluhan nyeri 4. Jelaskan strategi meredakan nyeri
b. Meringis 5. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
c. gelisah 6. Kolaborasi pemberian analgetik
2 5
Ket. 2. Cukup meningkat
1. Menurun

2 Ansietas berhubungan dengan Kontrol Kecemasan Manajemen Kecemasan


krisis situasional Setelah dilakukan tindakan  Kaji tanda verbal dan non verbal ansietas
DS : keperawatan dalam 1-3 kali 24 jam  Dampingi klien dan lakukan tindakan bila klien
1) Pasien mengatakan cemas kecemasan pasien dapat menurun menunjukan perilaku merusak
karena mau bersalin. dengan kriteria hasil sebagai  Mulai lakukan tindakan untuk mengurangi kecemasan
DO : berikut :  Beri lingkungan yang tenang dan suasana penuh
1. Pasien terlihat cemas a. Keluhan cemas berkurang istirahat
2. TTV : b. Skala berkurang (0-2)  Kontrol sensasi klien dalam mengurangi ketakutan

27
TD : 120 / 80 mmHg c. Pasien tanpak rileks dengan memberikan informasi tentang keadaan klien
N : 80 x / menit 2 5
RR : 20 x / menit Ket. 2. Cukup meningkat
S : 36,5 0C 2. Menurun

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

28
No Diagnosa Tanggal dan Waktu Implementasi Respon TTD
Pola nafas tidak efektif b.d 1. Memonitor pola napas
penurunan energy 2. Memonitor bunyi napas
tambahan
3. Mempertahankan kepatenan
jalan napas
4. Memberikan minum hangat
5. Memberikan oksigen
6. Mengajarkan Teknik batuk
efektuf
Nyeri Melahirkan b.d dilatasi 1. Mengidentifikasi skala nyeri
seviks 2. Mengidentifikasi respon nyeri
non verbal
3. Memberikan terapi
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
5. Menganjurkan memonitor

29
nyeri secara mandiri
6. Berkolaborasi pemberian
analgetik
Ansietas b.d krisis situasional Sabtu, 22 sabtu Manajemen Kecemasan 1. Pasien mengatakan
DS : Oktober 2022 Pukul  Mengkaji tanda verbal dan non cemas karena mau
2) Pasien mengatakan cemas 08.45 WIB verbal ansietas melahirkan anak
karena mau bersalin.  Mendampingi klien dan lakukan pertama
DO : tindakan bila klien menunjukan 2. Pasien mengatakan
3. Pasien terlihat cemas perilaku merusak baru pertama kali
4. TTV :  Memulai lakukan tindakan untuk bersalin
TD : 120 / 80 mmHg mengurangi kecemasan 3. Pasien tampak
N : 80 x / menit  Memberikan lingkungan yang nyaman dan tidak
RR : 20 x / menit tenang dan suasana penuh terlihat cemas
S : 36,5 0C istirahat kembali

 Mengkontrol sensasi klien dalam


mengurangi ketakutan dengan
memberikan informasi tentang
keadaan klien
EVALUASI KEPERAWATAN

No Tanggal dan Diagnosa Evaluasi TTD

30
Waktu
1
2 Nyeri Melahirkan b.d dilatasi S:
seviks  Klien mengatakan nyeri yang di rasakan
berkurang dari 7 menjadi 2
 Klien mengatakan lebih tenang dan nyaman
O:
 Klien tampak berkurang nyerinya
 Klien tampak tenang
 Klien tampak lebih kooperatif
A: Nyeri Melahirkan
P: Intervensi dilanjutkan

3 Sabtu, 22 Ansietas berhubungan dengan S :


oktober 2022 krisis situasional  Pasien mengatakan cemasnya berkurang dan
Pukul 08.45 DS : terkadang tidak ada
WIB 3) Pasien mengatakan cemas  Pasien tidak tampak cemas lagi
karena mau bersalin. TD : 120 / 80 mmHg
DO : N : 80 x / menit
5. Pasien terlihat cemas RR : 20 x / menit

31
6. TTV : S : 36,5 0C
TD : 120 / 80 mmHg A : Nyeri Akut
N : 80 x / menit P : Intervensi Dilanjutkan (Manajemen Nyeri )
RR : 20 x / menit
S : 36,5 0C

32
BAB IV

PEMBAHASAN

Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan.


Pengkajian yang kami lakukan dalam asuha keperawatan pada klien Ny.T dengan
keluhan nyeri ingin melahirkan anak ke 1 yang dilakukan di ruang Ponek Rumah
Sakit Umum Daerah Palembang BARI meliputi, biodata, keluhan utama (saat masuk
RS), riwayat kehamilan dan persalinan, pengkajian post partum, kebutuhan dasar
khusus, hingga pemeriksaan fisik sampai data penunjang. Pengkajian kami lakukan
dengan menggunakan instrumen sebagai pedoman yaitu menurut 12 domain NANDA.

Data pengkajian yang kami lakukan pada studi kasus pada klien Ny. T dengan nyeri
ingin melahirkan persalinan normal yang dilakukan di ruang ponek Rumah Sakit
Umum Daerah Palembang BARI, data-data yang kami temukan diantaranya adalah
klien cemas karna baru mau melahirkan pertama kali G1P0A0, pada saat trimester 1
klien mengatakan mual dan muntah setiap pagi, di trimester ke 2 tidak ada apa-apa
dan saat di trimester ke 3 klien mengatakan pegal-pegal saat melakukan aktivitas dan
sering ingin buang air kecil. Klien jg mengatakan pola nafsu makan dari awal
kehamilan sampai saat ini baik, klien makan 3x sehari dengan jenis makanan sayur
nasi dan lauk.Personal hygiene baik klien selalu membersihkan diri dan lingkungan.
Dengan pemeriksaan fisik yaitu TD: 120/80, Nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu
36,5 C, BB hamil 55 kg dan BB sekarang 48 kg.

Dari uraian pengkajian diatas maka tidak ada masalah keperawatan yang serius, maka
kami mengambil 3 diagnosa yaitu Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
ditandai dengan klien khawatir terjadi sesuatu pada bayinya, klien tampak tegang dan
gelisah dan Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi servik ditandai dengan
mengeluh nyeri wajah klien tampak meringis, skala nyeri 6, klien tampak memegang
area nyeri dan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy
ditandai dengan

A. Pola Nafas Tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy


ditandai dengan
34

Pola nafas tidak efektif merupakan Inspirasi atau ekspirasi yang tidak
memberikan ventilasi adekuat D.0005 (SDKI 2019) Intervensi yang dilakukan
yaitu monitor pola nafas, monitor bunyi nafas tambahan, pertahankan
kepatenan jalan nafas berikan minuman hangat, berikan oksigen dan ajarkan
teknik batuk efektif.
Penanganan untuk nafas tidak efektif yaitu Indentifikasi pola nafas. Tindakan
keperawatan utama yang dilakukan yaitu melakukan observasi TTV,
melakukan monitoring pernafasan, melakukan fisioterapi dada dengan metode
postural drainase, mengkaji pengurangan kecemasan dan melakukan hasil
kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

B. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan klien


khawatir terjadi sesuatu pada bayinya, klien tampak tegang dan gelisah.
Ansietas merupakan kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
Intervensi yang dilakukan yaitu kaji tanda verbal dan non verbal ansietas,
damping klien dan lakukan tindakan bila klien menunjukan prilaku merusak,
beri lingkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat, kontrol sensasi klien
dalam mengurangi ketakutan dengan memberikan informasi tentang keadaan
klien.
Penanganan untuk ansietas menurut SIKI yaitu Identifikasi saat tingkat
ansietas berubah (mis. kondisi, waktu, stressor) dan Monitor tanda ansietas
(verbal dan non verbal).Tindakan utaman pada klien nyeri melahirkan
G1A0P0 adalah ansietas yaitu kecemasan kliet saat mau melahirkan.
Indentifikasi kecemasan dengan ciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan, Menjelaskan prosedur serta sensasi mungkin
dialami, Menganjurkan menganbil posisi nyaman, dan Mendemonstrasikan
dan melatih teknik relaksasi (napas dalam) Mendemonstrasikan dan melatih
teknik relaksasi (napas dalam)
C. Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi servik ditandai dengan
mengeluh nyeri wajah klien tampak meringis, skala nyeri 6, klien
tampak memegang area nyeri
35

Pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari menyenangkan


sampai tidak menyenangkan yang berhubungan dengan persalinan D.0079
(SDKI 2019)
Intervensi yang dilakukan yaitu indentifikasi skala nyeri, indentifikasi respon
nyeri non verbal, berikan terapi non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
jelaskan strategi meredakan nyeri, anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
dan kolaborasi pemberian analgesik.
Penanganan untuk nyeri persalinan yaitu indentifikasi masalah tingkat nyeri
yang di rasakan, dapat berubah. Tindakan utama pada klien mau melahirkan
G1A0P0 adalah mengurangi tingat nyeri yang dirasakan, yaitu dengan
mengidentifikasi masalah emosional dan spiritual, memberikan posisis yang
nyaman, mengajarkan terapi relaksasi dan mengkolaborasi pemberian
analgesic, antipruritus dan antihisramin jika perlu.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Persalinan adalah suatu kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan yang kemudian, disusul dengan
pengeluaran placenta dan selaput janin. Dalam proses persalinan dapat terjadi
perubahan-perubahan fisik yaitu, ibu akan merasa sakit pinggang dan perut
bahkan sering mendapatkan kesulitan dalam bernafas dan perubahan-
perubahan psikis yaitu merasa takut kalau apabila terjadi bahaya atas dirinya
pada saat persalinan, takut yang dihubungkan dengan pengalaman yang sudah
lalu misalnya mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu (Rinata, 2018).
2. Ny. P berusia 22th pada tanggal 22 Oktober 2022 masuk Rumah Sakit dengan
keluhan mau melahirkan anak ke-1. TD : 120/80mmHg, RR : 29x/menit,
Nadi : 80x/menit, Suhu : 36,5 C
3. Diagnosa
1. Pola Nafas Tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy
ditandai dengan
Pola nafas tidak efektif merupakan Inspirasi atau ekspirasi yang tidak
memberikan ventilasi adekuat
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan klien
khawatir terjadi sesuatu pada bayinya, klien tampak tegang dan
gelisah.
Ansietas merupakan kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
3. Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi servik ditandai dengan
mengeluh nyeri wajah klien tampak meringis, skala nyeri 6, klien
tampak memegang area nyeri
Pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari menyenangkan
sampai tidak menyenangkan yang berhubungan dengan persalinan
37

4. Intervensi
1. Pola Nafas Tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy
ditandai dengan
Pola nafas tidak efektif merupakan Inspirasi atau ekspirasi yang tidak
memberikan ventilasi adekuat D.0005 (SDKI 2019) Intervensi yang
dilakukan yaitu monitor pola nafas, monitor bunyi nafas tambahan,
pertahankan kepatenan jalan nafas berikan minuman hangat, berikan
oksigen dan ajarkan teknik batuk efektif.
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan
klien khawatir terjadi sesuatu pada bayinya, klien tampak tegang
dan gelisah.
Ansietas merupakan kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).Intervensi yang dilakukan yaitu kaji
tanda verbal dan non verbal ansietas, damping klien dan lakukan tindakan
bila klien menunjukan prilaku merusak, beri lingkungan yang tenang dan
suasana penuh istirahat, kontrol sensasi klien dalam mengurangi ketakutan
dengan memberikan informasi tentang keadaan klien.
3. Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi servik ditandai
dengan mengeluh nyeri wajah klien tampak meringis, skala nyeri 6,
klien tampak memegang area nyeri
Pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari menyenangkan
sampai tidak menyenangkan yang berhubungan dengan persalinan
D.0079 (SDKI 2019)Intervensi yang dilakukan yaitu indentifikasi skala
nyeri, indentifikasi respon nyeri non verbal, berikan terapi non
farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri jelaskan strategi meredakan
nyeri, anjurkan memonitor nyeri secara mandiri dan kolaborasi pemberian
analgesik.
5. Implementasi
1. Pola Nafas Tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy
ditandai dengan
Penanganan untuk nafas tidak efektif yaitu Indentifikasi pola nafas.
Tindakan keperawatan utama yang dilakukan yaitu melakukan observasi
38

TTV, melakukan monitoring pernafasan, melakukan fisioterapi dada


dengan metode postural drainase, mengkaji pengurangan kecemasan dan
melakukan hasil kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi.
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan
klien khawatir terjadi sesuatu pada bayinya, klien tampak tegang
dan gelisah.
Penanganan untuk ansietas menurut SIKI yaitu Identifikasi saat tingkat
ansietas berubah (mis. kondisi, waktu, stressor) dan Monitor tanda
ansietas (verbal dan non verbal). Tindakan utaman pada klien nyeri
melahirkan G1A0P0 adalah ansietas yaitu kecemasan kliet saat mau
melahirkan. Indentifikasi kecemasan dengan ciptakan suasana terapeutik
untuk menumbuhkan kepercayaan, Menjelaskan prosedur serta sensasi
mungkin dialami, Menganjurkan menganbil posisi nyaman, dan
Mendemonstrasikan dan melatih teknik relaksasi (napas dalam)
Mendemonstrasikan dan melatih teknik relaksasi (napas dalam)
3. Nyeri Persalinan berhubungan dengan dilatasi servik ditandai
dengan mengeluh nyeri wajah klien tampak meringis, skala nyeri 6,
klien tampak memegang area nyeri
Penanganan untuk nyeri persalinan yaitu indentifikasi masalah tingkat
nyeri yang di rasakan, dapat berubah. Tindakan utama pada klien mau
melahirkan G1A0P0 adalah mengurangi tingat nyeri yang dirasakan, yaitu
dengan mengidentifikasi masalah emosional dan spiritual, memberikan
posisis yang nyaman, mengajarkan terapi relaksasi dan mengkolaborasi
pemberian analgesic, antipruritus dan antihisramin jika perlu.
6. Evaluasi
Dari mulai diagnosa, intervensi, serta implementasi keperawatan yang sudah
disusun serta telah diterapkan kepada pasien maka hasil dari evaluasinya
pasien mengalami peningkatan kesehatan serta masalah keperawatan yang
dialami oleh pasien berkurang dan teratasi dengan baik. Sehingga dalam hal
ini pasien dapat kembali lingkungannya lagi dengan kondisi yang lebih
optimal dan baik.
39

B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan mampu memahami pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada
pasien yang dirawat diRumah Sakit khususnya pada perawatan pasien ibu
dalam persalinan yaitu dengan melakukan pemberian oksigen dan lainnya
2. Bagi RSUD Palembang Bari
Diharapkan kepada seluruh perawat atau bidan di RSUD Palembang Bari,
dalam pemberian oksigen ataupun tindakan lainnya menggunakan
handscoone.
3. Bagi Institusi
Agar lebih mengarahkan dan membimbing para mahasiswa untuk lebih
terampil dalam keterampilan dasar praktik kllinik.

Anda mungkin juga menyukai