Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN KESEPIAN DENGAN INTERAKSI SOSIAL

PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


SIMPANG IV SIPIN KOTA JAMBI 2019

SKRIPSI
KEPERAWATAN GERONTIK

OLEH

RIRIN ILMA
NIM. 1514201 010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN HARAPAN IBU JAMBI
TAHUN 2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran fisik dengan

ditandai kulit mengendur, rambut mulai memutih, gigi mulai ompong,

pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat

dan figure tubuh yang tidak proporsional (IPPK,2017)

Menurut WHO lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang

berumur 60 tahun atau lebih. Secara global pada tahun 2013 proporsi dari

populasi penduduk berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi

dunia dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan

peningkatan usia harapan hidup. Data WHO menunjukan pada tahun 2000 usia

harapan hidup orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi

70 tahun dan pada tahun 2013 menjadi 71 tahun. Jumlah proporsi lansia di

Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun 2009

menunjukan lansia berjumlah 7,49% dari total populasi, tahun 2011 menjadi

7,69% dan pada tahun 2013 didapatkan proporsi lansia sebesar 8,1% dari total

populasi (WHO, 2015).

Secara global populasi lansia di prediksi terus mengalami

peningkatan. Populasi lansia di indonesia meningkat lebih tinggi dari pada

populasi lansia didunia setelah tahun 2100. Indonesia dari tahun 2015 sudah

mememasuki era penduduk menua karena jumlah penduduk yang 60 tahun

keatas melebihi angka 7% dari jumlah lansia 20,34 jiwa, berdasarkan data
diperkirakan pada tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk Indonesia

(9,03 %). Pada tahun 2020 di perkirakan (11,5%) kenaikan jumlah penduduk

meningkat (27,08 juta),provinsi dengan jumlah lansia tertinggi adalah di DI

Yogyakarta (13,14%) dan terendah adalah papua (2,8%) untuk di provinsi

jambi adalah (6,4%), dari hal ini permasalahan yang sering dialami lansia

adalah kemuduran fisik-biologis yang berhubungan dengan gangguan

kemandirian aktifitas pada lansia, hal ini mengakibatkan timbulnya gangguan

kebutuhan hidupnya sehingga dapat ketergantungan pada orang lain

(Kemenkes RI, 2013).

Berdasarkan data Kemenkes Republik Indonesia (2017), diperkirakan

tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia (9,03%).

Diprediksi jumlah penduduk lansia tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69

juta), tahun 2030 (40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19 juta).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dina Kesehatan Kota Jambi

Tahun 2017 diketahui jumlah gangguan kognitif pada lansia sebanyak 223

orang yang terdiri dari 98 laki-laki dan 128 perempuan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


Tabel 1.1
Data Gangguan Mental Pada Lansia di Puskesmas
Kota Jambi Tahun 2016-2017
Lansia Dengan Lansia Dengan
NO NAMA Gangguan Mental Gangguan Mental
PUSKESMAS Emosional Emosional
-2016 -2017
L P L P
1 Aurduri 1 1 1 9
2 Simpag IV Sipin 339 381 200 259
3 Tanjung Pinang 31 47 0 1
4 Talang Banjar 61 38 5 7
5 Pakuan Baru 34 44 38 52
6 Kebun Kopi 17 30 0 1
7 Olak Kemang 12 15 10 14
8 Tahtul Yaman 59 67 0 0
9 Koni - - 0 0
10 Paal Lima 19 18 23 26
11 Paal X 1 - 0 0
12 Simpang Kawat 26 16 21 12
13 Kebun Handil 51 49 50 44
14 Putri Ayu 11 8 3 9
15 Talang Bakung 3 9 1 1
16 Payo Selincah 141 196 0 0
17 Paal Merah 1 6 28 0 7
18 Paal Merah 2 2 5 3 10
19 Kenali Besar 6 15 0 0
20 Rawasari - - 24 16
Jumlah 823 967 12 379
Sumber: Dinas kesehatan kota jambi, 2017-2019

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa puskesmas dengan

gangguan emosional tertinggi adalah Puskesmas Simpang IV Sipin yaitu pada

tahun 2016 sebanyak 720 dan pada tahun 2017 sebanyak 459. Hal ini

menunjukkan bahwa gangguan emosional meruapakan masalah yang harus


ditanggulangi di Puskesmas Simpang IV Sipin baik dari segi fiik dan pisikis

bagi penderitanya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Simpang IV Sipin

diketahui dara demensia dari Januari – Desember 2018 yang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini

Tabel 1.2
Data Lansia (Kunjungan Baru) di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota
Jambi Pada Bulan Januari-Desember 2018
No Bulan Lansia
1 Januari 35
2 Februari 55
3 Maret 6
4 April 7
5 Mei 11
6 Juni 39
7 Juli 3
8 Agustus 2
9 September 3
10 Oktober 3
11 November 4
12 Desember 13
Jumlah 182
Sumber : Puskesmas Simpang IV SIPIN, 2018

Berdasarkan tabel 1.2, diketahui jumlah lansia dari Januari-Desember

2018 sebanyak 182 orang.

Lansia sering kehilangan kesempatan partisipasi dan hubungan sosial.

Interaksi sosial cenderung menurun disebabkan oleh kerusakan kognitif,

kematian teman, fasilitas hidup atau home care (Estelle, Kirsch, & Pollack,

2010). Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik, saling

mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan, serta tidak bisa terlepas dari satu
hubungan yang terjadi antar individu, sosial, dan masyarakat dalam kehidupan

sehari-hari. (Maryati dan Suryawati, 2009).

Namun, sebagian dari individu masih merasa kesepian ketika tidak

memiliki lawan interaksi untuk berbagi masalah (Annida, 2010). National

Council Ageing and Older People yang bekerja sama dengan School of Nursing

and Midwifery, University Collage Dublin menyatakan bahwa di Irlandia

terdapat 435.000 orang yang berusia 65 tahun atau 11.2% dari seluruh populasi

mengalami peningkatan untuk hidup sendiri atau dengan pasangan hidupnya.

Sebuah badan internasional dan penelitian di Irlandia menyebutkan bahwa

kesepian dan isolasi sosial merupakan bagian dalam pengalaman hidup lansia.

Penelitian ini juga mengeksplorasi prevalensi kesepian dan isolasi sosial yang

terjadi antara orang Irlandia. Penelitian internasional memiliki prevalensi yang

berbeda-beda tentang kesepian. siden kesepian tertinggi terjadi pada orang-

orang Amerika. Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan insiden

kesepian yang ada di Cina yaitu 3,5 % dari sampel lansia yang melaporkan

bahwa mereka mengalami kesepian tingkat tinggi (Wang dalam Treacyet al,

2012).

Sebuah laporan yang dipublikasikan oleh British Gas menemukan

bahwa 90% dari populasi, termasuk di dalamnya 82% dari pensiunan yang

berumur di atas 55 tahun menyatakan bahwa kesepian adalah masalah yang

berhubungan dengan bertambahnya usia, 32% dari lansia yang diwawancarai

menyatakan bahwa kesepian itu adalah masalah personal mereka. Beberapa

penelitian pada orang Eropa menyatakan bahwa 2/3 dari lansia tidak merasakan
kesepian, 1/5 kadang-Kadang merasakan kesepian, serta 1/10 mengatakan

sering merasa kesepian. Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada 10

orang lansia di Inggris, 1 orang diantaranya menyatakan bahwa kesepian

adalah masalah bagi dirinya (Forbes, 2013).

Kesepian merupakan masalah psikologis yang paling banyak terjadi

pada lansia, merasa terasing (terisolasi), tersisihkan, terpencil dari orang lain

karena merasa berbeda dengan orang lain. Perasaan ini bisa menimbulkan

kesedihan yang mendalam sehingga bisa menekan kesehatan fisik dan mental

pada lansia (Juniarti, 2012). Kesepian merupakan suatu perubahan yang secara

tidak langsung dialami oleh setiap orang. Pada beberapa individu, kesepian

merupakan bentuk yang persistent dalam hidup mereka. Johson et al (2010)

menyatakan bahwa sebanyak 62% lansia di Amerika merasakan kesepian.

Hasil penelitian Umi Romayati Keswara (2015) tentang Hubungan

Interaksi Sosial Lansia Dengan Kesepian Pada Lansia Di UPT Panti Sosial

Usia Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang bejumlah 100

responden dengan menggunakan tehknik sampel total populasi dan

menggunakan uji chi-square. Dari hasil penelitian –value < 0,05 yang artinya

terdapat hubungan antara interaksi sosial dengan kesepian pada lansia Di

UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kacamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan Tahun 2015 dengan p-value 0,020 dan di dapatkan nilai OR

sebesar 0,318 termasuk dalam kategori 0,20 – 0,399 yang artinya kekuatan

kolerasi antara interaksi sosial dengan kespian masuk dalam kategori lemah.

Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat melakukan konseling kepada


lansia yang mengalami kesepian, sehingga petugas kesehatan dapat membantu

menurunkan angka kejadian kesepian.


Beberapa peneliti terdahulu mengatakan perlunya melakukan sesuatu

yang merupakan kunci untuk mengatasi kesepian seperti menjalin kontak sosial

dengan teman dan tetangga. Penelitian yang dilakukan oleh Nuraini,dkk (2016)

tentang hubungan interaksi sosial dengan kesepian pada lansia di kelurahan

tlogomas kota malang, menunjukkan bahwa ada hubungan onteraksi sosial

dengan kesepian pada lansia.

Berdasarkan hasil survey awal yang di lakukan pada tanggal 6 Juli

2019. Pada saat wawancara dengan 10 lansia yang sedang mengikuti senam

yang terdaftar sebagai pasien di Puskesmas Simpang IV Sipin yang rumahnya

di wilayah Simpang IV Sipin Jambi tersebut dari hasil wawancara didapatkan

bahwa 4 lansia memiliki hubungan yang kurang dekat dengan orang lain selain

keluarga dan memilih melakukan hal sendiri-sendiri 3 lansia merasa tersisih

dan merasa sering merasa di abaikan dan merasa kurang di perhatikan dirumah

karna anaknya yang sibuk bekerja dan 3 lansia lainnya baik dalam

bersosialisasi dan memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dirumah dan

dekat dengan cucunya.

Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang “Hubungan Kesepian dengan Interaksi Sosial Di Wilayah Kerja

Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi 2019”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah adakah “Hubungan Kesepian dengan Interaksi

Sosial Di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi 2019”


1.3 Tujuan Masalah

1.3.1 Tujuan umum

Diketahuinya “Hubungan Kesepian dengan Interaksi Sosial Di Wilayah

Kerja Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi 2019”

1.3.2 Tujuan khusus

1.3.2.1 Diketahuinya gambaran interaksi sosial di wilayah kerja

Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi 2019

1.3.2.2 Diketahuinya gambaran kesepian di wilayah kerja Puskesmas

Simpang IV Sipin Kota Jambi 2019

1.3.2.3 Diketahuinya hubungan kesepian dengan interaksi sosial di

wilayah kerja Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi 2019

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi

Sebagai langkah awal untuk mengambil langkah-langkah

kebijaksanaan di masa depan, agar dapat menjadi bahan masukan dan

memberikan informasi tentang informasi sosial, dan kesepian pada lansia

sehingga dapat di terapkannya metode baru dalam meningkatkan

interaksi sosial terhadap lansia sehingga berkurangnya gangguan mental

emosional/ kesepian terhadap lansia

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Manfaat yang bisa diperoleh bagi instituis Pendidikan adalah

diharapkan dapat memberi informasi untuk mengembangkan Pendidikan


keperawatan khususnya tentang kesepian pada lansia. Penelitian ini dapat

digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang diberikan kepada

peserta didik dan diharapkan dalam pelaksanaan perkuliahan

memperdalam pengetahuan tentang kesepian pada lansia sehingga

peserta didik dapat lebih memahami tentang upaya terhadap kesepian

dengan interaksi sosial pada lansia

1.4.3 Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam melakukan

penelitian-penelitian lebih lanjut dengan variable penelitian yang

berbeda.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan kuantitatif, yang menggunakan desain Cross

sectional. Dimana pendekatan bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan

antara kesepian dengan interaksi sosial pada lansia. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh lansia dari Januari – Desember 2018 sebanyak 182.

Pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner. Penelitian ini telah

dilakukan pada tangga 17 s/d 23 Juli Tahun 2019 di wilayah kerja puskesmas

Simpang IV Sipin Kota Jambi. Teknik pengambilan yang digunakan yaitu

Purposive Sampling. Analisa data di ketahui secara univariat dan bivariat untuk

melihat frekuensi dari setiap variabel sebagian bivariat menggunakan uji Chi-

squere.
DAFTAR PUSTAKA

Ali.(2011).Pengertian Interaksi Sosial.diambil tanggal 12 Mei 2019 dari


http://belajarpsikologi.com
Alvin. (2010). Interaksi Sosial dalam Hubungan Antar Manusia. Diambil tanggal
15 Mei 2019 dari http://stikunsap.forumotion.net
Andesty. (2017). Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Unit
Pelayanan Terpadu (Uptd) Griya Werdha Kota Surabaya Tahun 2017.
Jurnal Kesehatan. Vol.6, No.1
Annida (2010). Memahami Kesepian. Diambil tanggal 09 Juli 2019 dari
http://www.scribd.com/doc
Azizah, (2011) keperawatan lanjut usia. Yogyakarta: Garaha Ilmu.

Badan Pusat Statistik. (2013). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Katalog BPS:
4104001

Beare, P. G & Standly. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC

Beyene, Y., Becker, G., and Mayen, N. (2009). Perception of aging and sense of
well-being among Latino elderly. J. Cross. Cult. Gerontol, 17, 155-172.

Brehm, Miller, Perlman, Campbell. (2008). Intimate Relationship 3 rd edition. USA


: McGraw-Hill, Co

Burns, R. B. (2010). Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku


(terjemahan:Edy). Jakarta: Penerbit Arcan.

Chiharu.(2015). Overcome loneliness and resource factors of single parent : Japan


Darmojo, B. (2009). Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. (Edisi 4.). Jakarta:
FKUI.

Dewi, Sofia Rosma. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta.


Deepublish

Data Lansia Di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi. (2018)

Dinas Kesehatan Kota Jambi. (2017). Format Pencatatan Dan Pelaporan Kesehatan
Lanjut Usia Dinas Kesehatan Kota Jambi. Jambi : Dinas Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Jambi. (2016). Format Pencatatan Dan Pelaporan Kesehatan
Lanjut Usia Dinas Kesehatan Kota Jambi. Jambi : Dinas Kesehatan.
Estelle, Kirsch, & Pollack, (2010). Enhancing Social Interaction in Elderly
Communities. Diakses tanggal 23 April 2019
Forbes. (2013). The World’s Most Innovative Companis. Diambil kembali dari
Forbes.com: http://www.forbes.com/innovative-companies/list/;
Gierveld, D.J., dan Tillburg, T.(2004). Rash type loneliness scale, Measures of
Personality and Social Psychological Attitudes
Gunarsa, D. Dan Gunarsa, D. (2009). Psikologi Untuk Pembimbing. Jakarta: PT
BPK Gunung Mulia.
Hardywinoto & Setiabudi (2005). Kesehatan Lansia. Jakarta. Rineka Cipta.
Diakses tanggal 23 April 2019.
Hurlock. B, Elisabeth, (2000). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Suatu
Rentang Kehidupan), Bandung : Airlangga.
Ikasi. (20140. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap
Kesepian (Lonelinnes) Pada Lansia. Jurnal Kesehatan. Vol.3, No.1
Ippki. (2017). Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok dan
Komunitas dengan Modifikasi NANDA, UCNP, NOC, dan NIC. Jakarta
: EGC.
Johnson et al, (2010), Effect of a Static Calf Muscle-Tendon Unit Stretching
Program on Ankle Dorsiflexion Range of Motion of Older Women,
diakses tanggal 2 juni 2019. dari http://findarticles.com/ p/articles/ mi
_qa4055/is_200701/ai_n 19511360/
Juniarti. (2012). Keperawatan Gerontik Edisi II. Jakarta. Salemba Medika
Kaplan, H.I.; Saddock, B.J.; Grebb, J.A. (2010). Sinopsis Psikiatri: Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid Satu. Jakarta : Bina Rupa
Aksara
Kartadinata, Prof. Dr. Sunaryo. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandumg : Universitas Pendidikan Indonesia.
Keswara. (2017). Hubungan Interaksi Sosial Lansia Dengan Kesepian Pada Lansia
Di Upt Panti Sosial Usia Lanjut Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan Tahun 2015. Jurnal Kesehatan, Vol.11, No.1
Khairai.(2015). Gambaran Tipe Kesepian Pada Lansia di Gampong Lamme Garot
Kecamatan Mntasik Kabupaten Aceh Besar, Vol. 1 No. 1. Diakses
tanggal 13 April 2019
Kemenkes RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI. (2017). Analisis Lansia di Indonesia. Jakarta
:Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2016). PMK (Peraturan Mentri Kesehatan) No 25 . Tentang
Rencana Aksi Kesehatan Lanju Usia Tahun 2016-2019
Marika. (2007). Kamus psikologi. Bandung: Pionir Jaya
Martono, H. (2011). Geriarti (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) : Olahraga Dan
Kebugaran Pada Lanjut Usia. Jakarta. FKUI
Maryam, R.S, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika
Maryati dan Suryawati. (2009). Interaksi Sosial, Defenisi, Bentuk dan Ciri. Diambil
dari http://jurnal--sdm .blogspot.com di unduh pada tanggal 09 Juli 2019
Masun, Biagito dan Hen. (2008) . kesepian pada lansia. Jakarta
Mokhtar, Jamil. (2010). Kepuasan Interaksi Sosial Dengan Tipe Kepribadian.
Diakses tanggal 15 April 2019
Mubarak, Wahit Iqbal dkk. (2006). Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: CV.
Segung Seto.
Murwani, A. Priyantari, W. (2010). Gerontik Konsep Dasar dan Asuhan
Keperawatan Home Care dan Komunitas. Fitramaya: Jogjakarta.
Nasrullah, Dede. (2016). Buku Ajar Keperawatan Gerontik Jilid 1 Dengan
Pendekatan Asuhan Keperawatan NANDA, NIC dan NOC. Jakarta :
Trans Info Media.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta :
Jakarta
Nugroho, Wahjudi, (2012). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta : EGC.
Nuraini, dkk. (2016). Kepuasan Interaksi Sosial Lansia Dengan Tipe Kepribadian.
Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian ilmu Keperwatan
Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. (2011). Konsep Dan Penerapan Metedologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. (2011). Proses Dan Dokumentasi Keperawatan, konsep dan praktek. .
Jakarta : Salemba Medika
Pam.(2007).Interaksi Sosial.Diambil pada tanggal 13 Mei 2019 dari
http://mrpams.multiply.com/journal/item/1
Pei, Xiomei, Chen P., Hu Y. (2009). The Pratice of Old Age Support During a
Period of Social Ransition: the Case of Rural China. SPA Working
papers 2009
Peplau, L.A., Sears, D.O. Taylor, E.S. (2009). Social Psychology. New Delhi:
PrenticeHall International, Inc.
Potter, P.A, Perry. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Pudjiastuti. (2003). Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta : EGC.
Putri. (2016). Hubungan Partisipasi Sosial Dengan Kesepian Pada Lansia. Jurnal
Kesehatan
Rahmi.(2015). Gambaran tingkat kesepian pada lansia di panti tresna werdha
pandaan. Seminar psikologi & kemanusian, 978- 979-796-324-8, 257-
259. Diakses tanggal 23 April 2019
Ramlah. (2011). Hubungan pelaksanaan tugas kesehatan dan dukungan keluarga
dengan lansia di wilayah kerja puskesmas kassi-kassi Makassar.
Riwidikdo, H. (2008). Statistika Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data
Dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS).
Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Sahrantika. (2017). Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Kualitas Hidup
Lanjut Usia Yang Mengalami Hipertensi Di Posyandu Lanjut Usia Peduli
Insani Mendungan Pabelan Sukoharjo. Jurnal Kesehatan. Vol.7, No.2
Samper. (2017). Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Bplu
Senja Cerah Provinsi Sulawesi Utara. Vol.5, No.2
Sanjaya, Agung. (2018). Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kesepian Pada Lansia.
Jurnal Kesehatan. Vol.8, No.2
Santrock, J. W. (2003). Perkembangan Masa Hidup Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
Setiadi. (2008). Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Smelzer & Bare (2014) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGV
Soerjono, Soekanto. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : P.T Graha
Repindo
Stanly, M. Beare. (2006). Buku Ajar Keperatan Gerontik. Jakarta : EGC
Suardiman, S. (2011). Psikologi Usia Lanjut. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
Sukardi, (2009). Metodeologi Penelitian Pendidikan, Kopetensi dan Praktiknya.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sunaryo, dkk. (2016). Asuhan Keperawatan Gerontik. CV Andi Offset.
Yogyakarta.
Sugiyono. 206. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta:
Bandung.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta:
Bandung.
Treacyet, et al.(2012). National Council on Ageing and Older People Loneliness
and Social Isolation Among Older Irish People. Diunduh pada tanggal 5
Juli 2019 dari http://www.ncaop.ie/publications/research/
reports/84_Lone_Soc_Iso.pdf
Umi, Romayanti Kaswara. (2015). Hubungan Interaksi Sosial Lansia Dengan
Kesepian Pada Lansia Di UPT Panti Sosial Usia Lanjut Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015. Diakses tanggal 14
April 2019
Vicky, T. (2012). Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Rw
Xi Kelurahan Ganting Parak Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Andalas
Padang Tahun 2012. Diakses di http://repository.unand.ac.id/18627/
pada tanggal 17 September 2016. Diakses tanggal 14 April 2019
Veer-Tazelaar. (2009). Depression In Old Age, The Piko Study. Journal Of Affective
Disorders., 106:, 295–299.
Wasis. (2015). Faktor-faktor Penyebab Kesepian Terhadap Tingkat Depresi pada
Lansia Penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Kota
Samarinda. e-Journal psikologi. Vol 4 no 1. hal 13-30
WHO. 2015. Global Health Observatory data repository. Diakses pada tanggal 13
Januari 2018 dari http://apps.who.int/gho/data/view.
main.60750?lang=en

Anda mungkin juga menyukai