Anda di halaman 1dari 1

Teks editorial

Resesi 2023

Tesis
Isu resesi global tahun 2023 sudah sering muncul pada berita. Di awali dengan pak Jokowi
menginformasikan bahwa tahun 2023 seluruh dunia kemungkinan akan terjadi resesi besar- besaran.
Banyak masyarakat yang masih tidak percaya bahwa masyarakat berfikir kalau Jokowi hanya
menakut-nakuti padahal aslinya tidak, Jokowi menginformasikan kabar tersebut supaya masyarakat
bisa lebih waspada dan bisa mengatur keuangan lebih baik lagi supaya Indonesia bisa menghadapi
resesi walaupun belum/tidak berdampak. Tanda-tanda resesi sudah terlihat mulai dari inflasi, dan
kenaikan suku bunga. Dilihat dari bank sentral bahwa pada November nanti bank sentral akan
menaikkan lagi suku bunga menjadi 3,75%-4%. Namun tidak sampai disitu bank sentral masih akan
menaikkan hingga awal tahun depan. Jika inflasi sampai terjadi terus menerus bisa berdampak resesi
besar dan resesi tersebut akan menjadi semakin parah bahkan bisa menjadi stagflasi jika tidak
ditangani secepawokeyt mungkin. Menurut Dr.Doom yaitu seorang ekonom Nouriel Roubini
mengatakan resesi akan menghantam/terjadi pertama di negara Amerika Serikat pada akhir tahun
2022 sebelum menyebar secara global tahun depan. Ia mengatakan hal tersebut karena dia melihat
bahwa kondisi ekonomi saat ini mirip dengan tahun 2007/2008 dilihat dari tingginya utang negara.
Menurut Roubini angka rasio jumlah uang swasta dan publik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
global melonjak dari 200% tahun 1999 hingga 350% tahun 2022. Dari hasil data tersebut
kemungkinan akan terjadi gabungan resesi tahun 1970an dan tahun 2008 pada tahun 2023.

Argumentasi
Menurut saya, resesi 2023 ini bisa saja terjadi karena saya lihat banyak data yang menunjukkan
bahwa Amerika Serikat telah mencetak banyak uang selama masa pandemi ini dengan tujuan supaya
masyarakat lebih sejahtera dan adanya perputaran mata uang dolar di Amerika namun kebijakan yang
dibuat salah karena hal tersebut membuat semua harga barang naik sehingga timbul inflasi dari inflasi
itulah terjadi resesi. Kita tidak tahu kapan terjadi resesi besar-besaran dan kita juga tidak tahu apakah
resesi itu bisa berdampak atau tidak ke Indonesia, yg pasti kita sebagai masyarakat paling tidak
mengatur keuangan lebih baik lagi supaya bisa survive dimasa resesi nanti.

Penegasan
Simpulannya adalah resesi memang sangat berbahaya dan berdamapak bagi seluruh negara di dunia,
namun hal tersebut belum tentu terjadi. Jika ditangani dengan cepat maka resesi itu tidak akan terjadi,
itu balik lagi kepada kebijakan pemerintah di setiap negara suluruh dunia.

Saran aku adalah kita sebagai masyakarakat Indonesia harus lebih waspada pada situasi dan kondisi
apapun. Seharusnya kita saat ini mengurangi gaya hidup konsumtif dan pakai uang tersebut untuk
keperluan yang penting. Siapkan uang untuk berjaga-jaga jika perekonokian di seluruh dunia sedang
tidak baik baik saja. Jadi pergunakanlah uang dengan baik dan kelola uang dengan bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai