Anda di halaman 1dari 13

Nama : Bernadeta V.

Ikun
Kelas : XII Mipa 1
Tugas : Biologi

LKPD 01-BIO/KD 3.2 /XII/SMAK GIOVANNI

ENZIM

Kompetensi Dasar:
3.2. Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup
4.2. Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan
respirasi anaerob

A. PENDAHULUAN
Enzim disebut juga sebagai biokatalisator. Mengapa? Karena enzim adalah senyawa
organik (protein) bermolekul besar berbobot hingga ribuan molekul dengan fungsi
sebagai katalis dalam metabolisme tubuh. Katalis ialah suatu zat yang berperan dalam
mempercepat laju reaksi-reaksi yang terjadi dalam tubuh pada suhu tertentu. Akan tetapi,
zat katalis itu sendiri tidak ikut bereaksi.
Berarti, enzim dapat mempercepat reaksi biologi tanpa adanya perubahan struktur kimia.
Percepatan ini dapat terwujud sebagai akibat dari penurunan energi aktivasi, yakni energi
yang diperlukan untuk reaksi.
Enzim terdiri atas dua komponen penyusun, yakni apoenzim dan kofaktor. Apoenzim
merupakan bagian enzim aktif dengan protein yang mudah berubah terhadap faktor
lingkungan sebagai penyusunnya. Sementara itu, kofaktor merupakan bagian non protein
berupa ion-ion anorganik, gugus prostetik, dan koenzim.

B. KOMPONEN PENYUSUN ENZIM


1. Lengkapilah tabel komponen enzim berikut!

No Komponen Enzim Deskripsi Contoh


1 Apoenzim Apoenzim merupakan Karbonat anhidrase,
bagian enzim yang hemoglobin, sitokrom
berupa oksidase,Alkohol
protein.Apoenzim adalah dehidrogenase, piruvat
enzim yang tidak kinase,Piruvat
aktif,bersifat tidak tahan karboksilase,Asetil-KoA
panas, dan berfungsi karboksilase,
menentukan kekhususan Monoamine Oksidase,
dari enzim. Laktar
dehidrogenase,Katalase
2 Gugus Prostetik merupakan senyawa non – FAD  Vitamin
protein, sifatnya relative B2/Riboflavin 
tahan panas dan terdiri menerima atom hidrogen
dari Koenzim dan – Ion Logam: Sitokrom
Kofaktor.  sebagai pembawa
elektron pada Fe
a. Koenzim Koenzim merupakan NAD,NADP,FAD,FMN,
molekul organic NADH,NADPH dan Vit.
kompleks dan B.
kebanyakan merupakan
derivative dari vitamin.
b. Kofaktor Kofaktor yaitu bagian Cu,Fe,Mn,Zn.Ca,K dan
yang berupa senyawa Co
anorganik.

2. Apa perbedaan antara koenzim dengan kofaktor?


Jawab :
Perbedaannya yaitu :
 Koenzim tersusun atas zat organik, Kofaktor tersusun atas zat non-organik.
 Koenzim adalah molekul kimia, Kofaktor adalah senyawa kimia.
 Koenzim terikat longgar pada enzim, Kofaktor terikat erat pada enzim.
 Koenzim membawa substrat ke enzim, Kofaktor sebagai katalis untuk
meningkatkan kecepatan reaksi enzim.

 Koenzim berfungsi sebagai pembawa ke enzim, Kofaktor meningkatkan laju


reaksi yang dikatalisis oleh enzim yang relevan.
 Koenzim berfungsi sebagai pembawa ke enzim, Kofaktor meningkatkan laju
reaksi yang dikatalisis oleh enzim yang relevan.
 Koenzim dapat dihilangkan dari enzim dengan mudah karena mereka terikat
secara longgar ke enzim, Kofaktor hanya dapat dihilangkan dengan
mendenaturasi enzim.

3. Apa perbedaan antara holoenzim dan apoenzim?


Jawab :
Perbedaannya yaitu :
 Haloenzim adalah enzim aktif yang terdiri dari apoenzim yang terikat pada
kofaktornya, Apoenzim adalah komponen protein yang kekurangan
kofaktornya.
 Haloenzim terikat pada kofaktornya, Apoenzim adalah komponen enzim
tanpa kofaktor
 Haloemzim aktif secara katalik, Apoenzim tidak aktif secara katalik
 Haloenzim lengkap dan dapat memulai reaksi, Apoenzim tidak lengkap dan
tidak dapat memulai reaksi
4. Apa fungsi dari kofaktor?
Jawab :
Kofaktor berfungsi sebagai katalis yang mampu meningkatkan kerja enzim,
contohnya antara lain ion Klor (Cl) dan Kalsium (Ca) yang bertugas
mengoptimalkan kerja enzim ptyalinpada mulut untuk menguraikan molekul gula
kompleks.
5. Apa fungsi koenzim?
Jawab :
Koenzim ini berfungsi untuk memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain. 

C. SIFAT-SIFAT ENZIM
6. Lengkapilah tabel sifat-sifat enzim berikut!

No Sifat –sifat Deskripsi


1 Biokatilivator bersifat biokatalisator artinya enzim
merupakan sebuah senyawa katalis yakni
sebuah senyawa yang mempercepat sebuah
reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Karena
enzim ini berasal dari organisme, maka
enzim disebut juga ialah sebagai senyawa
biokatalisator.
2 Termolabil Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika
suhu rendah, kerja enzim akan lambat.
Semakin tinggi suhu reaksi kimia yang
dipengaruhi enzim semakin cepat, tetapi jika
suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami
denaturasi.
3 Bekerja secara spesifik dan Enzim hanya dapat mempengaruhi satu
selektif reaksi dan tidak dapat mempengaruhi reaksi
lain yang bukan bidangnya. Satu enzim
khusus untuk satu substrat
4 Bekerja bolak balik Sifat-sifat enzim selanjutnya adalah bekerja
bolak-balik karena dapat ikut bereaksi tanpa
mempengaruhi hasil akhir dan akan
terbentuk kembali pada hasil reaksi sebagai
enzim. Ketika ikut bereaksi, struktur kimia
enzim berubah, tetapi pada akhir reaksi
struktur kimia enzim akan terbentuk
kembali seperti semula.

5 Sifat seperti protein Enzim memiliki sebagian besar sifat protein


yaitu dipengaruhi oleh suhu dan pH. Pada
suhu rendah protein enzim akan mengalami
koagulasi dan pada suhu tinggi akan
mengalami denaturasi.
6 Merupakan koloid Karena enzim tersusun atas komponen
protein, maka sifat-sifat enzim tergolong
koloid. Enzim memiliki permukaan antar
partikel yang sangat besar sehingga bidang
aktivitasnya juga besar.
7 Mampu mernurunkan Suatu reaksi kimia dapat terjadi jika
energi aktivasi molekul yang terlibat memiliki cukup energi
internal untuk membawa ke puncak bukit
energi menuju bentuk reaktif yang disebut
tahap berpindah-pindah. Energi aktivasi
suatu reaksi adalah jumlah energi dalam
kalori yang diperlukan untuk membawa
semua molekul pada 1 mol senyawa pada
suhu tertentu menuju tingkat transisi pada
puncak batas energi. Apabila suatu reaksi
kimia ditambahkan katalis -yaitu enzim,
maka energi aktivasi dapat diturunkan dan
reaksi akan berjalan dengan lebih cepat.
8 Dipengaruhi PH Sama halnya seperti suhu, pH atau derajat
keasaman juga turut dalam memengaruhi
kerja enzim. Pada dasrnya , enzim tersebut
bekerja pada suasana netral (6,5 – 7). Tetapi
beberapa enzim optimum pada pH asam
seperti Pepsinogen, ataupun pada pH yang
basa seperti Tripsin.
9 Tidak menentukan arah Perubahan senyawa A menjadi B atau
reaksi dibalik bukanlah enzim yang menentukan
kemana arah reaksitersebut akan berjalan.
Senyawa yang lebih dibutuhkan ialah poin
dari arah sebuah  reaksi kimia. Misalnya,
tubuh kekurangan glukosa maka akan dapat
memecah gula cadangan (glikogen) serta
juga sebaliknya.
10 Hanya diperlukan dalam Oleh karena enzim berfungsi sebagai
jumlah sedikit katalisator, tetapi tidak ikut bereaksi, maka
jumlah yang dipakai sebagai katalis tidak
perlu banyak. Satu molekul enzim dapat
bekerja berkali-kali, selama molekul
tersebut tidak rusak.

D. CARA KERJA ENZIM


7. Lengkapilah tabel berikut!

No Cara Kerja Enzim Deskripsi Gambar


1 Teori gembok dan Emil Fischer pada 1894
kunci ialah yang menemukan
teori ini. Menurut
beliau , enzim akan
berikatan dengan
substrat yang
mempunyai bentuk yang
sama (spesifik) dengan
sisi aktif dari enzim.
Dengan kata lain, hanya
substrat yang punya
bentuk yang cocok
secara spesifik yang bisa
berhubungan dengan
enzim.

Oleh karena itulah


kenapa disebut sebagai
teori gembok dan kunci,
yang mana enzim
diilustrasikan sebagai
kunci dan substrat
diistilahkan dengan
gembok. karena Gembok
dan kunci akan memiliki
kecocokan sisi yang
sama untuk bisa
membuka ataupun
sebaliknya.

Teori tersebut memiliki


kekurangan yakni tidak
mampu menjelaskan
mengenai kestabilan
enzim pada saat
peralihan titik reaksi
enzim. Teori kedua
adalah teori induksi.

2 Teori Induksi Daniel Koshland pada


1958 adalah yang
menggungkan teori ini,
enzim mempunyai sisi
aktif yang fleksibel.
Meski demikian, sisi
aktif enzim tersebut
memiliki titik – titik
pengikatan yang sama /
spesifik. Sehingga hanya
substrat yang memiliki
titik – titik pengikatan
yang spesifik sama yang
akan menginduksi sisi
aktif dari enzim sehingga
pas (membentuk seperti
substrat).

Teori induksi Induksi


inilah yang mampu
menjawab kekurangan
dari teori Gembok dan
Kunci sebelumnya. Oleh
karena itu, teori induksi
yang dikemukakan oleh
Daniel Koshland pada
1958 merupakan sebuah
teori yang paling banyak
diakui oleh para peneliti
untuk dapat menjelaskan
cara kerja enzim.

8. Bagaimana cara kerja enzim di dalam suatu reaksi metabolisme pada tubuh
organisme ?
Jawab :
dengan menurunkan energi aktivasi yakni energi yang dibutuhkan untuk dapat
memulai suatu reaksi. Dengan meminimalkan “cost” maka proses yang berlangsung
juga akan dapat lebih cepat. Energi aktivasi didalam suatu reaksi kimia tersebut dapat
diperumpakan ialah sebagai “biaya jalan” dalam sebuah proses produksi. Semakin
rendah “biaya jalannya”, maka makin akan cepat prosesnya.
9. Cara kerja enzim jenis manakah yang paling diterima? Mengapa demikian?
Jawab :
Teori Induksi. Karena Teori induksi Induksi inilah yang mampu menjawab
kekurangan dari teori Gembok dan Kunci sebelumnya. Oleh karena itu, teori induksi
yang dikemukakan oleh Daniel Koshland pada 1958 merupakan sebuah teori yang
paling banyak diakui oleh para peneliti untuk dapat menjelaskan cara kerja enzim.

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM

10. Lengkapilah tabel berikut!

No Faktor-faktor yang Deskripsi


mempengaruhi kerja enzim
1 Suhu Enzim bersifat termolabil, dimana seluruh
aktivitas enzim dapat dilihat oleh
suhu. Aktivitas enzim akan terus meningkat
sampai dengan batas suhu tertentu, dimana
batas suhu tersebut dinamakan suhu
optimum. Seandainya enzim berada di
bawah suhu optimum, maka kerja enzim
akan terhambat. Enzim pada suhu 0 o C
maupun di bawahnya bersifat nonaktif,
tetapi pada suhu tersebut enzim tidak rusak.
Peningkatan suhu dapat meningkatkan
akivitas enzim. Namun, saat suhu melebihi
batas optimal enzim bisa mengalami
denaturasi / kerusakan. Hal tersebut akan
mengakibatkan enzim tidak dapat berfungsi
sebagai katalis lagi. Seperti contoh, enzim
manusia mempunyai suhu optimum 35 o C -
40 o C, enzim pada bakteri yang hidup di
udara panas mempunyai suhu optimum
70 o C atau lebih.

2 Derajat Keasaman/pH Molekul enzim biasanya terdiri dari protein


globular, dimana bentuk dan fungsinya
dapat dibangun oleh perubahan pH pada
cairan di sekitarnya, yang dapat menentukan
pH optimum yang bersifat basa atau asam.

Sebagian besar enzim mempunyai pH


optimum antara 6 - 8. Perubahan pH akan
mengakibatkan sisi aktif enzim yang
berubah keefektifannya didalam membentuk
kompleks enzim substrat, sehingga bisa
menghalangi substrat tersebut pada sisi aktif
enzim.

Selain itu, perubahan pH juga


mengakibatkan proses denaturasi atau
kerusakan enzim. Denaturasi oleh pH yang
umumnya bersifat bolak - balik, namun
tidak bolak - balik pada denaturasi yang
terjadi karena suhu panas.

Dengan peningkatan suhu, maka akan


meningkatkan laju tumpukan antara enzim
dengan substrat molekul, sehingga nantinya
akan meningkatkan laju pelaporan kompleks
enzim substrat dan juga meningkatkan
kecepetan reaksinya.

Hal ini bertentangan dengan peningkatan


denaturasi enzim terhadap suhu optimum
karena reaksi tersebut
teralampaui. Akhirnya reaksi itu berhenti,
kadang - kadang hanya pada temperatur
lebih dari 100 o C.

Misalnya, enzim ptialin di mulut hanya bisa


bekerja pada pH netral, enzim pepsin di
lambung bekerja pada pH asam, sebaliknya
enzim tripin di usus bekerja pada pH basa.

3 Jumlah Enzim Makin banyak jumlah enzim, makin cepat


jumlah reaksi yang dikatalisis hingga
mencapai kecepatan maksimum. Setelah
mencapai kecepatan maksimum,
penambahan jumlah enzim tidak
mempercapat laju reaksi sehingga kecepatan
reaksi menjadi konstan.
4 Konsentrasi Substrat Makin tinggi konsentrasi substrat, makin
cepat laju reaksi yang terjadi hingga
mencapai kecepatan maksimum. Setelah
mencapai kecepatan maksimum,
penambahan substrat tidak akan
mempercepat laju reaksi sehingga laju
reaksi menjadi konstan.
5 Zat - Zat Penggiat / Aktivator adalah suatu zat atau molekul,
Aktivator berfungsi untuk memacu maupun
mempercepat reaksi enzim. Seperti contoh
dari aktivator yaitu garam- garam dari
logam alkali pada kondisi encer (2% - 5%),
serta ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn, dan
Cl. Hal ini juga merupakan suatu Faktor
yang Mempengaruhi Kerja Enzim.

6 Zat - Zat Penghambat/ Inhibitor adalah suatu molekul yang dapat


Inhibitor menghambat aktivitas enzim. Zat ini dapat
dibedakan menjadi dua macam inhibitor
enzim, yaitu inhibitor kompetitif dengan
inhibitor nonkompetitif

11. Sebutkan 2 jenis inhibitor!


Jawab :
 Inhibitor Reversible
1. Inhibitor konpetitif
2. Inhibitor nonkompetitif
 Inhibitor Irreversible
12. Jelaskan persamaan antara inhibitor kompetitif dan nonkompetitif!
Jawab :
 Keduanya sama-sama menghambat kerja enzim
 Keduanya bersifat reversible
13. Jelaskan perbedaan antara inhibitor kompetitif dan nonkompetitif!
 Inhibitor Kompetitif akan lebih serupa pada bagian konformasi dengan hal
yang substrat, Inhibitor Nonkompetitif akan jmemiliki sebuah konfrontasi
yang dimana akan berbeda dengan substrat.
 Pada Inhibitor Kompetitif masing-masing molekul akan menjadi lebih
bersaing dengan substrat guna untuk melakukan pengikatan kepada situs aktif
enzim, Inhibitor Nonkompetitif masing-masing molekul akan melakukan
pengikatan terhadap enzim yang berada pada situs lain daripada situs aktif
enzim itu sendiri.
 Inhibitor Kompetitif memiliki sebuah kemampuan untuk melakukan blokir
situs aktif enzim, Inhibitor Nonkompetitif memiliki tanggung jawab
padabagian distorsi yang berada didalam sebuah ukuran maupun ke dalam
bentuk daripada situs aktif enzim.

F. JENIS-JENIS ENZIM
14. Sebutkan jenis-jenis enzim dan peranannya !
Jawab :
 Enzim metabolik – Enzim yang bekerja mengatur, mengontrol dan
mengelola kesehatan tubuh melalui jaringan tubuh, sel darah dan organ, yang
berfungsi sebagai:
 Pertumbuhan, perkembangan dan perbaikan sel
 Memelihara semua jaringan organ tubuh.
 Menyusun banyaknya reaksi yang saling berbeda namun dilakukan
dalam waktu  yang sama

 Enzim makanan  – Enzim yang mengandung zat nutrisi yang berasal dari
buah buahan, sayuran hijau dan orange serta dari sumber makanan tambahan
lain yang berfungsi
 menghancurkan zat protein
 melumatkan lemak
 memecah karbohidrat dan nutrisi lain menjadi senyawa dan partikel
kecil bermanfaat yang dapat diserap tubuh secara simbolik
 Enzim Pencernaan – Enzim pencernaan manusia yang bertugas
menghancurkaan daan mencerna segala makanan lalu menyerap nutrisinya
untuk disebarkan keseluruh jaringan tubuh. Enzim pencernaan  ada 4 bagian ,
diantaranya:
 Enzim amilolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan
karbohidrat dan sari tepung gula
 Enzim Lipolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan
asaam lemak dan gliserol
 EnzimProteolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan
protein asam amino
 Enzim Nucleolytic yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan
Asam nukleat
 Enzim Renin – Berkaitan dengan kelenjar penghasil enzim diseputar dinding
lambung yang berguna untuk menyimpan protein dan nutrisi lain yang ada
pada produk susu agar manfaatnya dapat  disebarkan keseluruh bagian tubuh.
 Enzim pepton – Mempunyai kemampuan menhancurkan dan memecah
protein komplek agar dapat berubah menjadi molekul molekul pepton.
 Enzim pepsin – Enzim penting yang terletak didalam lambung yang berguna
untuk merubah protein dan nutrisi lainnya agar dapat diserap dengan baik lalu
disebarkan keseluruh jaringan tubuh.
 Enzim Tripsin – Enzim yang mampu mengubah pepton menjadi zat asam
amino yang berguna untuk proses penyerapan protein oleh jaringan usus
 Enzim Sukrase – Enzim yang mampu mengubah sukrose menjadi glukosa
dan fruktosa yang sederhana. keberadaan enzim ini dihasilkan lewat saluran
getah usus halus
 Enzim Ptialin – Enzim yang terletak diseputar rongga mulut yang terletak
pada kelenjar air liur.yang berguna menagatur dan mengontrol zat tepung atau
pati menjadi glukosa yang naantinya diubah menjadi sebuah energi
 Enzim Laktase – Enzim  yang menyusun sekaligus mengatur jalnnya enzim
menjadi laktosa menjadi galaktosa dan glukosa. kedua enzim tersebut akan
diserap menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh semua jaringan yang ada
didalam tubuh.
 Enzim Peptidase – Enzim yang akan keluar bersama getah usus halus dan
mengubahnya menjadi sari  protein penting yang dibutuhkan jaringan tubuh.
 Enzim Isomaltase – Enzim yang dihasilkan oleh getah usus agar dapat
menggabungkan zat maltase menjadi kameltosa yang lebih efesien.
 Enzim Ribonuklease – Enzim yang mampu  melakukan penggandaan atau
replikasi DNA enzim yang sudah pasti menghasilkan RNA.
 Enzim lipase –  Fungsi enzim lipaseyang bertugas menghancurkan dan
mencerna makanan lemak dan lipid untuk menjaga dan melindungi kantung
empediu agar tetap dalam keadaan normal.
 Enzim Katalse – Berfungsi melindungi dan menjaga hati serta menetralisir
gerak dan pertumbuhan semua racun yang ada pada tubuh. Jika organ hati
mengalami gangguan maka racun yang memasuki tubuh sulit untuk
dinetralisir dan dibuang lewat urin dan keringat.
 Enzim Arsinase – Berfungsi menyupali dan menyebarkan asam amino
arginin menjadi ornitin dan urea. Sifat zat ornitin sangat membatasi dan
membelenggu amonia dan karbon dioksida yang bersifat racun. Kemudian
Ornitin dinetralisir oleh hati agar racun daapat segera dihilangkan.
 Enzim Troponin – Berfungsi mengontrol dan mengatur otot jantung untuk
merespon sinyal yang diterima untuk reaksi atau kontraksi.
 Enzim Aminotransferase alanin – Enzim yang ada pada sel hati, otot
jantung, ginjal dan otot rangka yang berfungsi melindungi dan meningkatkan
kesehatan tubuh dengan cara mereka masing masing.
 Enzim Lisozim – yang berfungsi untuk menyaring, menghambat sekaligus
membunuh  bakteri dengan cara menghancurkan dinding selnya. Enzim  yang
berperan sebagai anti bakteri ini terdapat pada :
 cairan mulut (saliva)
 ASI (air susu ibu)
 Cairan keringat
 Airmata
 Cairan minyak alami yang ada dibawah kulit
 Enzim yang ada pada lensa mata – Enzim yang ada pada lensa mata
berfungsi melindungi dan mempertahankan fungsinya pada bagian bagian
mata dari degenerasi. Tetapi seiring bertambahnya usia Enzim akan menurun
kualitas fungsinya sehingga menyebabkan perubahan kimia terhadap protein
yang menjadikan koagulasi seperti kabut putih yang menghalangi  penglihatan
serta jalan masuknya cahaya kedalam retina. ini biasa terjadi pada mata
katarak, Mata keruh, Rabun ayamRabun senja, Rabun jauh, Rabun dekat
 Enzim Lizosim  – Lizosim adalah sekumpulan protein yang ada pada air mata
yang bermanfaat untuk melemahkan, menurunkan dan mematikan aktifitas
kinerja dari bakteri, karena air mata dapat bertindak sebagai anti biotik alami
yang lebih ampuh daripada obat mata. Lizosim bertindaak sebagai anti
kekeringan yang mampu melumasi permukaan retina agar tetap lembab dan
terhindar dari iritasi akibat masuknya debu dan partikel kecil lainnya.
 Enzim Bradikinin – Enzim Bradikinin mampu mempengaruhi kelenjar
keringat yang menyebabkan cairan keringat mengurai dalam bentuk garam
dan urea dari dalam kapiler darah kemudian dikirim melalui permukaan kulit
dan terbentuklah yang namanya keringat. Cairan keringat bermanfaat sebagai
penyembuh luka, pengontrol keseimbangan kelembaban kulit dan dapat
memblokir aktifitas bakteri. Cairan keringat dapat bertindak sebagai antibiotik
alami yang lebih baik daripada pemakaian hand body lotion.
 Enzim Lisozim  – Air susu ibu bersifat penyembuh alami yang lebih ampuh
daripada imunisasi bayi yang biasa dilakukan oleh manusia, karena  ASI sarat
dengan nutrisi yang sanggup memberikan pertahanan dan perlindungan kuat
terhadap kesehatan dan pertumbuhan bayi, mampu mengatasi infeksi melalui
sel fagosit  (pembunuh sel bakteri ) dan Imuniglobulin (antibodi). ASI
mengandung dari berbagai bentuk zat kekebalan tubuh yang bisa dijadikan
antibiotik alami dan   kinerjanya didukung oleh kinerja enzim Lisozim dan
bahkan Enzim Lisozim sudah menjadi bagian yang mengikat dari ASI yang
gunanya agar ASI selalu sehat dan terhindar dari serangan bakteri.
 Enzim yang ada pada minyak alami kulit – Kulit adalah benteng untuk
menghambat dan memperlambat aktifitas pertumbuhan virus dan bakteri.
Kemudian ada enzim yang menyertai minyak alami kulit yaitu Enzim fagosit
yang fungsinya membunuh bakteri dengan zat antibiotiknya. Bagian bagian
kulit memiliki minyak alami yang tersembunyi dibawah kulit dekat sel
kolagen yang berfungsi untuk melembabkan kulit didalam kondisi cuaca
apapun dan mengatur volume keringat agar racun yang keluar bersama
keringat dapat segera disaring agar tidak menjadi tumpukan bakteri.
 Enzim saliva yang ada pada air liur – Air liur berfungsi mempercepat dan
mempermudah penghancuran dan pencernaan yang terjadi secara kimiawi. Air
liur mampu mempercepat pembuhan luka dan memperbaiki jaringan kulit
yang rusak karena infeksi, karena cairan air mengandung antibiotik
alami. (baca : fungsi air liur dalam proses pencernaan)

15. Sebutkan pH optimum dari enzim:
a. Ptyalin = 7 (netral)
b. Pepsin = 2-4 (asam)
c. Tripsin = 8,5 (basa)
d. Renin = 6-7 (asam ke netral)
e. Lipase = 6 (asam)
f. Amilase = 6,8-7 (hampir netral)
g. Enzim lainnya : Sebagian besar enzim ph optimumnya 7 (netral)

Anda mungkin juga menyukai