II. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan Sediaan Krim Steril Antivirus
Acyclovir 3%
Mahasiswa dapat melakukan evaluasi Sediaan Krim Steril Antivirus Acyclovir
3%
Evaluasi fisik (penetapan ph, uji kebocoran, uji kejernian dan warna, bahan
partikulat dalam injeksi, penetapan volume injeksi, keseragaman sediaan).
A. Bahan Aktif
Car
Nama Ekiva Cara Khasi a Daftar
zat Sifat fisika, kimia, stabilitas lensi sterilisasi at/ peng Pustak
aktif NaCl dosis guna a
an
Acyclo Rumus Molekul: C8H11N5O3 - Dapat Anti- - (Farmak
vir Berat Molekul : 225 disterilkan virus ope
Nama Kimia: 9-[(2- dengan panas Indonesi
Hydroxyethoxy)methyl ] guanine 2- Amino- kering a Edisi
1,9-dihydro-9-(2- hydoxyethoxymethyl)- menggunaka IV
6H-purin-6-one. n oven pada hlm.57)
Pemerian : Serbuk hablur, putih hingga suhu 170ºC
selama 60 (Journal
hampir putih, melebur pada suhu lebih
menit. of
dari 250˚C disertai peruraian chromat
Kalarutan: Larut dalam Asam klorida 0,1 ographi
N, agak sukar larut dalam air, tidak larut c
dalam etanol (Farmakope Indonesia Edisi vo.45,Ju
IV hlm.57) ly 2007
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
rapat (Martin
Stabilita: dale
(OTT)Inkompabilita: edisi 36
a. Panas hlm.862
Stabil pada panas kering )
b. Oksidasi
nurun secara ekstensif dalam
kondisi asam dan oksidatif
c. Cahaya
Terlindung dari cahaya
d. pH Sediaan
5,10-7,63
IV. Formulasi
A. Formulasi Rujukan
R/ KS Acyclovir 3% No. III tube
m.f krim 5 gram
sue
Sebagai antivirus Topikal
B. Formulasi Jadi
R/ Acyclovir 3%
Vaselin Flavum 10%
Methyl Paraben 0,2
Propil Paraben 0,1
Cetosteril Alkohol 10%
Glyserin 10%
BHT 0,1
Propilen Glikol 15%
TEA 1,35%
Aqua PI ad 100%
Dalam praktikum ini, dilakukan pembuat sediaan salep mata dengan bahan aktif
Acyclovir 3% yang diberikan secara topikal. Sediaan ini mengandung satu atau lebih zat aktif
yang dilarutkan atau didispersikan dalam basis yang sesuai. Sediaan ini memiliki penampilan
yang homogen. Zat-zat ini tidak mempengaruhi tindakan obat yang dimaksudkan atau, pada
konsentrasi yang digunakan, menyebabkan iritasi lokal yang tidak semestinya (Felton, 2013).
Basis salep Vaselin dan Parrafin liquid tidak stabil apabila terdapat udara (Rowe dkk, 2009).
Dalam formulasi perlu ditambahakan antoksidan untuk mengurangi atau menghambat laju
oksidasi yang disebabkan adanya oksigen tersebut. Bahan antioksidan yang digunakan adalah
Alfa Tokoferol 0,05% (Rowe dkk, 2009) Pada saat proses pembuatan dapat terjadi
kehilangan bahan. Berdasarkan kemurniannya, maka pada formula ditambahkan 10% untuk
mencegah terjadinya kehilangan bahan pada saat proses pembuatan. Pada proses pembuatan,
bahan aktif tahan terhadap pemanasan, maka metode pembuatan yang digunakan adalah fusi
dengan menambahkan 20% perhitungan bahan untuk menghindari kehilangan pada saat
proses pemanasan.
Wadah:
Pencampuran bahan :
VIII Evaluasi
Evaluasi Fisika
c. Uji Homogenitas
Prinsip evaluasi : Menentukan berdasarkan jumlah partikel maupun distribusi ukuran
partikelnya dengan pengambilan sampel pada berbagai tempat yang ditentukan secara
visual.
Prosedur evaluasi :
Evaluasi Biologi
a. Uji sterilisasi
Prinsip evaluasi : Menguji suatu bahan dengan teknik inokulasi
langsung atau filtrasi langsung untuk melihat ada tidaknya pertumbuhan
mikroba, menggunakan media tioglikonat cair dan soybean casein digest.
(Farmakope Indonesia Edisi V, hlm 1359).
Prosedur evaluasi :
Metode penyaringan/filtrasi membran
1. Siapkan sampel 1 dalam 10 volume pengenceran dimana tidak lebih dari 1 gram
sediaan diuji.
2. Gunakan 10 mL atau jumlah yang sesuai dengan 1 g atau 1 mL, inokulasi ke dalam
media soybean-casein digest broth dengan jumlah yang sesuai.
3. Campur dan inkubasi pada suhu 30-35ºC selama 18-24 jam.
4. Jumlah sampel : tidak dilakukan pengujian
5. Persyaratan : jika koloni yang tumbuh tidak seperti yang dijelaskan pada hasil uji
konformasi identifikasi negative. Untuk bakteri S. aureus tidak ditumbuhi koloni
bakteri berwarna kuning atau putih dikelilingi zona kuning.
X. Packaging
A. Etiket
Acyclovir 3% @ 5 gram
.
UTA’45 PHARMACEUTIKAL INDUSTRI
Diproduksi Oleh :
Cream Acylovir 3%
C. Label
D. Brosure
ACYCLOVIR 3%
Komposisi :
Tiap gram mengandung 30 mg Acyclovir.
Dosis :
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
Oleskan 5 kali sehari setiap 4 jam selama 4-10 hari
Indikasi Umum :
Pengobatan infeksi herpes simpleks pada kulit & membran mukosa, termasuk
herpes genital awal & rekuren. Pencegahan infeksi herpes simpleks berulang pada
pasien imunokompeten. Profilaksis herpes simpleks pada pasien
immunocompromised. Pengobatan herpes zoster
Kontra Indikasi :
Hipersensitif
Efek Samping :
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi
dalam penggunaan obat adalah: Sensitisasi kontak
Peringatan Dan Perhatian :
Hati-hati penggunaan pada pasien immunocompromised, pasien yang menerima
dosis tinggi. Pastikan hidrasi yang cukup. Hindari ekstravasasi. Gangguan ginjal.
Anak-anak. Kehamilan dan menyusui. Monitoring : Pantau urinalisis, BUN,
kreatinin serum, haluaran urin, enzim hati, CBC. Kaji neurotoksisitas dan
nefrotoksisitas pada pasien anak yang menerima dosis tinggi. Pantau jumlah
neutrofil setidaknya dua kali seminggu pada neonatus. Kategori kehamilan:
Kategori B: Mungkin dapat digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan
uji tidak memperlihatkan ada nya risiko terhadap janin, namun belum ada bukti
penelitian langsung terhadap wanita hamil.
Interaksi :
Pemberian bersamaan dengan obat nefrotoksik lainnya (seperti amfoterisin B,
neomisin, atau siklosporin) meningkatkan risiko nefrotoksisitas. Probenecid dan
cimetidine menurunkan eliminasi acyclovir, diduga akibat kompetisi dengan
reseptor pada tubulus ginjal.Pemberian bersamaan dengan zidovudine dapat
menyebabkan somnolen.
Cara penyimpanan :
Simpan dalam wadah tertutu prapat, di tempat sejuk.
XI. Daftar Pustaka