Anda di halaman 1dari 3

Menurut Anda kenapa terjadi perbedaan ulama tafsir dalam memahami satu ayat seperti

ayat tentang wudhu tadi? karena para ulama berbeda pendapat. Kalau saya boleh


menyimpulkan maka ada dua sebab utama: Sebab internal, yaitu berbeda dalam memahami
al-Qur'an dan Hadis serta berbeda dalam menyusun metode ijtihad mereka. Sebab
eksternal, yaitu perbedaan sosio-kultural dan geografis.
mengapa terjadi perbedaan pemahaman ulama terhadap sebuah ayat? karena Dari sekian
banyak tafsir atas al-Quran, bisa dikatakan hasil penafsiran masing-masing tafsir tidak ada
yang sama persis. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, antara lain latar belakang
mufassir, sumber penafsiran, metode tafsir dan lainnya.

A. Tulislah 5 konsep dan deskripsinya yang Anda temukan di dalam Bahan Ajar.
1. wudhu
Wudhu adalah sebuah syariat kesucian yang Allah ‘Azza Wa Jalla tetapkan kepada kaum
muslimin. Sebagai pendahuluan bagi shalat dan ibadah-iabadah lain yang mensyaratkan
suci baik dari hadats besar maupun hadats kecil dalam pelaksanaannya. Di dalamnya
terkandung sebuah hikmah yang mengisyaratkan kepada kita bahwa hendaknya
seorang muslim memulai ibadah dan kehidupannya dengan kesucian lahir batin.
2. variasi bacaan
Dalam segi bacaan, ada beberapa perbedaan pembacaan dalam ayat ini antara Imam
Qurra’. Imam Nafi’, Ibnu ‘Amir, ‘Ashim riwayat Imam Hafsh dan ‘Aly Al Kisa’i membaca{
‫ { ككمم ل أ مر كجل لول‬dengan dibaca fathah huruf Lamnya, sedangkan Imam Hamzah, Abu
‘Amr dan ‘Ashim riwayat Imam Syu’bah membaca { ‫ { ككككمم أ مر ك ِجل لول‬dengan kasroh
huruf Lamnya. [ 2 ]Mayoritas ahli qurra’ membaca lafadz { ‫ } تمم أ مو لممسك ل‬dengan
menetapkan alif antara lam dan mim, sedangkan Imam Hamzah dan ‘Ali Al Kisai
membaca dengan membuang huruf alif (lam dibaca pendek).[3 ]
3. asbabun nuzul
Asbabun Nuzul ayat ini diceritakan dalam hadits riwayat Imam Bukhori, yaitu hadits
yang bersumber dari ‘Aisyah RA, ia bercerita : “kalungkuterjatuh di padang pasir ketika
hampir memasuki kota Madinah. Lalu Rasulullah SAW menghentikan kendaraannya dan
turun, kemudian beliau meletakkan kepalanya di pangkuanku dalam keadaan tertidur.
Tibatiba Abu Bakar datang dan memukulku dengan keras seraya berkata,” Kamu telah
menahan orang-orang di sini karena kalung itu.” Maka pada saat itu aku berharap mati
karena kedudukan Rasulullah SAW dariku, dan itu Menyakitkanku.
4. isi kandungan ayat menurut para mufassir
Banyak dari ulama salaf yang berpendapat mengenai firman-Nya { ‫ةِصصلل ال لل إ ِ تمم قممك‬
‫“ } ِ إل ذا ك‬apabila kamu hendak mengerjakan shalat” bahwa maksudnya adalah,
sedangkan kalian dalam keadaan berhadats. Sedangkan ulama lainnya berpendapat,
“(yaitu) apabila kalian bangun tidur dan hendak mengerjakan shalat”. Kedua pendapat
ini berdekatan. Pendapat yang lain lagi mengatakan, “bahwa maknanya adalah lebih
umum dari itu semua. Ayat ini memerintahkan untuk berwudhu ketika hendak shalat,
tetapi hal tersebut wajib bagi orang yang berhadats, dan disukai (sunnah) bagi orang
yang suci (dari hadats). Ada juga pendapat yang mengatakan, “bahwa perintah wudhu
untuk setiap kali shalat adalah wajib pada masa permulaan Islam, kemudian hal itu
dihapuskan (dinasakh).
5. hal-hal yang menyebabkan hadats besar dan mandi wajib
1. Bersetubuh/junub, yakni bertemunya dua alat kelamin
2. Keluarnya mani, baik karena bersetubuh, mimpi, atau disengaja dengan istimna’
3. Sebab selesai haidh
4. Sebab selesai melahirkan 5. Sebab nifas
6. Sebab mati

B. Lakukan evaluasi dan refleksi atas pemaparan materi pada Bahan Ajar.
Apa itu terjemah, tafsir, dan takwil
1. terjemah
menurut azarqoni adalah mentransformasikaan dari bahasa yang satu ke bahasa yang
lain dalam hal ini dari bahasa arab ke bahasa indonesia.
Menurut adz dzalabi terjemah dibagi 2 yaitu : 1) terjemah harfiah, secara huruf atau
secara teks atau secara susnan kalimat bahasa aslinya tapi dalam al-quran sangat sulit
bahkan mustahil menterjemahkannya ke harfiah karena susunannya berbeda debgab
bahasa indonesia 2) terjemah maknawiah, sering disebut terjemah tafsiriah ini berbeda
dengan terjemah harfiah. Terjemah maknawiah atau tafsiriah ini sering ditemukan di
kitab atau al-quran terjemahan.
2. tafsir
Berasal dari kata al fasru – al bayan artinya menjelaskan.
Menurut husein adz dzalabi tafsir adalah mengungkap maksa-makna yang masih sulit
3. takwil
Perbedaan tafsir dan takwil yaitu kalau tafsir ialah mengungkap makna yang dzohir
sedangkan takwil adalah mengungkap makna yang batin.
Kemudian dari pendekatannya tafsir itu menggunakan pendekatan riwayat tapi kalau
takwil menggunakan pendekatan diroyat dan juga tafsir adalah mengungkap makna
tersurat sedangkan takwil menggungkap makna tersirat.
Sebagaimana, para ahli tafsir lainnya, al-Maudu > di > memandang > bahwa al-Qur’an
adalah kitab yang sangat istimewa yang tidak dapat disamapersiskan dengan kitab atau
buku lainnya dalam menginterpretasikan kandungan pesannya. Kompleksitas yang
berlaku pada al-Qur’an menjadikannya senantiasa mengalami varian interpretatif yang
dinamis. Sejalan dengan itu, tafsi>r dan ta’wi>l yang merupakan bagian tererat dalam
proyek interpretasi al-Quran juga mengalami hal tersebut. Hanya saja bagi al-
Maudu>di> meskipun kedua terma itu tidak dia bedakan secara konseptual, namun dari
penggunaan ungkapan yang dipergunakannya, dia membedakannya dan mengikuti
pembedaam umum yang ada di kalangan ahli tafsi>r. Dengan demikian tampaknya al-
Maudu>di> lebih memandang terma muh}kam dan mutasya>bih yang menjadi garapan
kerja tafsi>r dan ta’wi>l, lebih sebagai istilah teknis dalam pengkajian al-Qur’an yang
muncul pasca al- Qur’an, dan tidak mengkaitkan kedua terma tersebut dengan kisah-
kisah pengazaban umat-umat terdahulu sebagaimana yang digunakan dalam al-Qur’an.

C. Tulislah kelebihan dan kekurangan terkait dengan penjelasan materi pada Bahan Ajar.
kelebihan dan kekurangan takwil:
Kelebihan takwil
Pertama, mempunyai ruang lingkup yang luas. Karena ta'wil yang masuk pada tafsir bi
al-Ra’yi, sehingga dia dapat dikembangkan dalam berbagai corak sesuai dengan
keahlian masing-masing penafsir.  Kedua, memuat berbagai ide. Penafsir relatif
mempunyai kebebasan dalam memajukan ide-ide dan gagasan gagasan baru dalam
penafsiran al-Quran.
Adapun Kekurangan takwil, yaitu
Pertama, menjadikan petunjuk al-Quran menjadi parsial, yaitu al-Quran terasa seakan-
akan memberikan pedoman yang tidak utuhdan tidak konsisten karena penafsiran yang
diberikan pada ayat-ayat lain yang sama dengan lainnya. Kedua, melahirkan penafsiran
subyektif. Dari pemberian peluang yang luas pada mufassir untuk mengemukakan ide-
ide atau pemikiranya.

D. Kaitkan isi Bahan Ajar dengan nilai moderasi beragama.


Moderasi beragama merupakan jalan tengah pemahaman  dan pengamalan 
antara tatharruf tasyaddud (ekstrim keras radikal, ekstrim kanan) dan tatharruf
tasahhul (ekstrim meremehkan, esktrim kiri),  antara ifrath (terlalu berlebihan)
dan tafrith (terlalu berkekurangan), antara ekstrim eksklusif kebenaran tunggal dan
ekstrim semua benar, antara ekstrim lahiriah dan ekstrim batiniah, antara ekstrim
absolutisme  dan ekstrim relativisme, antara ektsrim tekstual yang terlalu kaku dan
ekstrim kontekstual yang terlalu lentur. Pertama, moderasi beragama dapat dipahami
sebagai cara pandang, sikap, dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah,
selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama. Dengan cara inilah masing-
masing umat beragama dapat memperlakukan orang lain secara terhormat, menerima
perbedaan, serta hidup bersama dalam damai dan harmoni.

Anda mungkin juga menyukai