Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN

Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah

Pengantar Akutansi

Dosen Pengajar : Ary Yudianto S.sos.MM

Oleh:

Siti Norfatimah

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) AMUNTAI

PROGRAM STUDI D3 ADMINISTRASI NIAGA

2022
KATA PENGANTAR

Panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan

hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Laporan

Keuangan" dengan tepat waktunya.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Akutansi.

Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Laporan Keuangan,

bagi para pembaca dan juga bagi kami.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapa Ary Yudianto S.sos.MM

selaku dosen Mata Kuliah Analisis Kebijakan. yang telah membantu

diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,

saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Siti Norfatimah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4

A. Laporan Posisi Keuangan .................................................................. 4

B. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ............... 11

C. Laporan Arus Kas ............................................................................ 19

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 41

A. Kesimpulan ...................................................................................... 41

B. Saran ................................................................................................ 42

1. Pembaca .................................................................................... 42

2. Pemakalah ................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 43

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi

yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja

sebuah perusahaan. Perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya

perusahaan yang go public diharuskan membuat laporan keuangan setiap

periodenya. Laporan keuangan tersebut mempunyai tujuan untuk memberikan

informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka

membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan

pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-

sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Dewasa ini, banyak perusahaan berskala besar atau kecil, mempunyai

perhatian yang besar di bidang keuangan. Dalam perkembangan dunia usaha

yang semakin maju, persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan

lainnya semakin tinggi mengakibatkan adanya perusahaan yang tiba-tiba

mengalami kemunduran. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan dan

bisa tumbuh berkembang, perusahaan harus mencermati kondisi dan kinerja

perusahaan. Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi dan kinerja

perusahaan maka dibutuhkan pula suatu analisis yang tepat.

Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanya sebagai

alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya, laporan keuangan

1
tidak hanya sebagai alat penguji saja, tetapi juga sebagai dasar untuk dapat

menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan yang bersangkutan

dengan melakukan analisis kinerja keuangan. Melalui hasil analisis tersebut,

dapat diketahui pengunaan sumber-sumber ekonomi, kewajiban yang harus

dipenuhi dan modal yang dimiliki oleh perusahaan, serta hasil-hasil yang

telah dicapai perusahaan tersebut.

Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja perusahaan adalah

laporan keuangan. Laporan keuangan adalah gambaran tentang hasil atau

perkembangan usaha perusahaan. Laporan keuangan tersebut digunakan

untuk membantu para pemakai laporan keuangan dalam menilai kinerja

perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana laporan

keuangan?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang

laporan keuangan

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan adalah laporan yang bersifat sistematis

mengenai posisi finansial sebuah perusahaan, termasuk pada perusahaan jasa,

manufaktur, ataupun dagang. Laporan keuangan ini berisi ringkasan dari

kondisi aset, ekuitas, dan juga liabilitas dari sebuah perusahaan.

Di beberapa kondisi, laporan posisi keuangan atau statement of

financial position bisa juga disebut sebagai balance sheet atau neraca. Terkait

urutan akun di dalam laporan tersebut, yang pertama adalah informasi terkait

sejumlah kelompok akun atau item yang memang bersifat likuid, kemudian

disusul dengan informasi terkait kelompok akun yang memiliki tingkat

likuiditas lebih rendah.

Secara umum, fungsi laporan posisi keuangan adalah untuk mengetahui

kondisi dari aktiva, modal, dan utang sebuah entitas di sebuah periode waktu

tertentu. Dengan mengetahui informasi terkait kondisi keuangan tersebut,

sebuah perusahaan atau entitas mampu menjadikannya sebagai bahan

pertimbangan dalam mengambil sebuah kebijakan atau keputusan strategis

pada operasional bisnisnya.

Oleh karena itu, selayaknya jenis laporan keuangan lainnya, statements

of financial position ini penting disusun dan dipahami oleh perusahaan. Tidak

hanya itu, pihak lainnya yang ingin mengetahui posisi keuangan sebuah

entitas perlu memahami cara membaca laporan ini, sebagai contoh, investor.

4
Menurut Harahap (2009:107), neraca atau daftar neraca disebut juga

laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aset,

kewajiban dan ekuitas pada saat tertentu. Neraca atau balance sheet adalah

laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan

atau aset kewajiban-kewajiban atau utang, dan hak para pemilik perusahaan

yang tertanam dalam perusahaan tersebut atau ekuitas pemilik suatu saat

tertentu. Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan

gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu

neracatepatnya dinamakan statements of financial position. Karena neraca

merupakan potret atau gambaran keadaan pada suatu saat tertentu maka

neraca merupakan status report bukan merupakan flow report.

Menurut Djarwanto (2004:20) mendefinisikan neraca adalah yang

sistematis tentang aktiva (asset), utang (liabilities) dan modal sendiri (owner’s

equity) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Menurut Riyanto

(2010:19), aset dapat dibagi atas dua kelompok besar, yaitu aset lancar adalah

aset yang habis dalam satu kali perputaran dalam proses produksi dan proses

berputarnya adalah dalam waktu yang pendek (umumnya kurang dari satu

tahun).

Dalam perputarannya yang satu kali ini, elemen-elemen dari aset lancar

tidak sama cepatnya ataupun tingkat perputarannya, misalnya piutang

menjadi kas adalah lebih cepat daripada inventory (apabila penjualan

dilakukan secara kredit), karena piutang menjadi kas hanya membutuhkan

satu langkah saja, sedangkan inventory melalui piutang dahulu barulah

5
menjadi kas. Dengan kata lain, aset lancar ialah aset yang dapat diuangkan

dalam waktu pendek. Sedangkan aset tetap adalah aset yang tahan lama yang

tidak atau secara berangsur- angsur habis turut serta dalam proses produksi.

Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan sebagai aset tetap selain aset itu

dimiliki perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang bersifat

permanen (aset tersebut mempunyai umum kegunaan jangka panjang atau

tidak akan habis dipakai dalam satu periode kegiatan perusahaan).

Menurut Munawir (2010:18), hutang adalah semua kewajiban-

kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana

hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari

kreditur. Hutang atau kewajiban-kewajiban perusahaan dapat dibebankan ke

dalam kewajiban lancar (kewajiban jangka pendek) dan kewajiban jangka

panjang. Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar adalah kewajiban

keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan

dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan

aset lancar yang dimiliki perusahaan, sedangkan kewajiban jangka panjang

adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayaran (jatuh tempnya)

jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca).

Menurut Riyanto (2010:240), modal sendiri merupakan ekuitas yang

berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam di dalam perusahaan untuk

waktu yang tidak tertentu lamanya. Ekuitas dari sumber ini merupakan dana

yang berasal dari pemilik perusahaan atau dapat pula bersumber dari

pendapatan atau laba yang ditahan. Menurut Brigham dan Houston (2001:39)

6
menjelaskan bahwa neraca adalah laporan posisi keuangan suatu perusahaan

pada waktu tertentu. Melihat neraca pada saat tertentu akan dapat diketahui

posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu.

Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan

informasi kumulatif mengenai aktiva, kewajiban, dan modal pemegang

saham, yang disajikan pada akhir periode tertentu. Salah satu dari bagian

laporan keuangan ini, menyajikan informasi terkait sifat dan jumlah investasi

dalam sumber daya perusahaan atau dalam hal ini kekayaan perusahaan,

kewajiban kepada kreditor, dan modal pemilik. Sehingga, neraca dapat

membantu meramalkan jumlah, waktu, dan sebuah ketidakpastian arus kas di

masa mendatang.

Dilihat dari isinya, neraca adalah dasar perhitungan tingkat

pengembalian dan dasar evaluasi struktur modal perusahaan. Informasi dalam

neraca juga dapat digunakan untuk menilai risiko perusahaan dan arus kas

masa depan.

Terdapat beberapa fungsi dari laporan neraca, yaitu sebagai berikut.

1. Jika dilihat dari isinya, laporan ini berfungsi sebagai dasar perhitungan

tingkat pengembalian dan dasar evaluasi struktur modal perusahaan.

2. Untuk menilai risiko perusahaan dan arus kas di masa yang akan datang.

3. Untuk menganalisis likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan

pada perusahaan.

a. Likuiditas

7
Likuiditas ini bisa dikatakan sebagai acuan atau tolak ukur dalam

mencerminkan jumlah waktu yang diperlukan sampai kewajiban bisa dilunasi

atau dibayar. Rasio ini bisa membantu para investor dan juga kreditor untuk

menilai seberapa besar kemampuan dari perusahaan dalam melunasi utang

jangka pendeknya.

Sedangkan bagi para pemegang saham, rasio likuiditas ini digunakan

untuk mengevaluasi kemungkinan deviden tunai di masa yang akan datang

atau untuk menentukan apakah akan membeli lagi saham perusahaan tersebut

atau tidak.

Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa semakin besar angka rasio

likuiditas suatu perusahaan, maka risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan

semakin kecil. Namun sebaliknya jika angka rasio likuiditas suatu perusahaan

kecil, maka risiko yang dihadapi suatu perusahaan semakin besar.

b. Solvabilitas

Solvabilitas adalah adalah rasio yang beracuan pada kemampuan suatu

perusahaan dalam membayar semua utangnya ketika jatuh tempo. Dengan

kata lain suatu perusahaan dikatakan beresiko jika perusahaan yang

mempunyai utang (jangka pendek / panjang), dan utang tersebut dilunasi

dengan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Seharusnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan digunakan untuk

melakukan ekspansi dan pengembangan perusahaan, bukan malah untuk

menutupi utang – utang perusahaan. Oleh karena itu risiko yang dihadapi

8
bukan hanya aktiva perusahaan saja yang berkurang, tapi yang lebih buruk

adalah aktiva habis namun hutang belum bisa dilunasi.

c. Fleksibilitas

Fleksibilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam hal mengambil berbagai keputusan yang efektif. Keputusan

efektif tersebut adalah dalam hal pengembangan perusahaan terkait dengan

kondisi keuangan perusahaan. Jika kondisi keuangan suatu perusahaan

dikatakan tidak sehat, maka berbagai keputusan yang dapat diambil ini akan

sangat terbatas. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya aktiva yang dimiliki

pada saat ini.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat

fleksibilitas suatu perusahaan, maka akan semakin kecil resiko yang akan

dihadapi oleh perusahaan tersebut.

Beberapa kritik terhadap laoran posisi keuangan adalah dalam hal

keterbatasan penilaian. Keterbatasan ini sebagian disebabkan oleh karena hal-

hal sebagai berikut.

1. Pilihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan biaya perolehan

atau biaya perolehan terdepresiasi, bukan pada nilai kininya. Hal ini

banyak dikritik karena kurang mencerminkan nilai wajar dari aset.

2. Tidak diperkenankan mengakui aset tak berwujud yang mengandung

nilai manfaat,namun sulit diukur nilainya secara objektif karena

dihasilkan secara internal, misalnya merek yang dihasilkan secara

internal.

9
3. Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan dilakukan untuk

menghasilkan pembiayaan off-balance sheet.

4. Beberapa pengukuran dinilai untuk beberapa unsur di laporan posisi

keuangan melibatkan pertimbangan dan estimasi, misalnya penentuan

masa manfaat aset tetap dan estimasi kewajiban garansi.

Unsur posisi Laporan Keuangan adalah sebagai berikut

1. Laporan posisi keuangan (statement of financial position)

2. Laporan laba rugi (statement of income)

3. Laporan arus kas (statement of cashflows)

4. Laporan laba ditahan atau saldo laba (statement of retained earning)

5. Laporan perubahan dana investasi terikat (statement of change in

restricted investment)

6. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah

(statement of source and use of fund in zakat and charity fund)

7. Laporan sumber dan penggunaan dana qadhuk hasan (statement of source

of fund in qard fund)

Empat laporan pertama adalah unsur laporan keuangan yang sudah

dikenal selama ini secara konvensional, sedangkan tiga yang terakhir bersifat

khas. Ketiga laporan yang terakhir muncul akibat perbedaan peran dan fungsi

bank syariah, dibandingkan bank konvensional.

10
Format laporan posisi keuangan

B. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Laporan laba rugi merupakan laporan prestasi perusahaan selama

jangka waktu tertentu. Tujuan utama dari laporan laba rugi adalah

melaporkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya untuk memperoleh

laba. Menurut Machfoedz dan Mahmudi (2008:1.21) laporan laba rugi

(perhitungan sisa hasil usaha) adalah laporan tentang hasil usaha/operasi

perusahaan atau badan lain selama jangka waktu periode akuntansi tertentu

misalnya satu tahun.

Menurut Munawir (2010:26), laporan laba-rugi merupakan suatu

laporan yang sistematis tentang penghasilan, beban, laba-rugi yang diperoleh

oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Walaupun belum ada

11
keseragaman tentang susunan laporan laba-rugi bagi tiap-tiap perusahaan,

namun prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagian yang pertama menunjukan penghasilan yang diperoleh dari usaha

pokok perusahaan (penjualan barang dagangan atau memberikan service)

diikuti dengan harga pokok dari barang yang dijual, sehingga diperoleh

laba kotor.

2. Bagian kedua menunjukan beban-beban operasional yang terdiri dari

beban penjualan dan beban umum/administrasi (operating expenses).

3. Bagian ketiga menunjukan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi

pokok perusahaan, yang diikuti dengan beban-beban yang terjadi di luar

usaha pokok perusahaan (non operating/financial income dan expenses).

4. Bagian keempat menunjukan laba atau rugi yang insidentil (extra

ordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum

pajak pendapatan.

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang bisa membantu kamu

menilai apakah perusahaan mampu menghasilkan profit atau tidak. Selain itu,

kamu juga bisa menilai beberapa hal terkait kondisi keuangan perusahaan

seperti di bawah ini.

1. Mengevaluasi pendapatan dan pengeluaran perusahaan

Income statement dapat menjadi alat bantumu untuk melihat

apakah selama ini pengeluaran perusahaan lebih tinggi dari pada

pendapatan.

12
Hal ini tentunya penting untuk mengevaluasi kegiatan bisnis, agar

dapat ditinjau kembali mengapa misalnya pengeluaran di kuarter ini jauh

lebih tinggi dari pada pendapatan.

2. Mengevaluasi biaya yang dikeluarkan

Apakah kadang kamu bingung kemana larinya sebagian besar

pengeluaranmu? Nah, laporan laba rugi adalah laporan yang bisa

menunjukkanmu biaya apa yang paling banyak dan paling sedikit

menyita keuangan perusahaan. Selain itu, kamu juga bisa melihat berapa

besar biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa.

3. Merencanakan investasi ke depannya

Dari laporan ini, perusahaan bisa melihat berapa laba bersih yang

mereka dapatkan. Nah, perusahaan akhirnya dapat menilai apakah

mereka memiliki uang untuk diinvestasikan kembali untuk bisnis ke

depannya.

4. Mengambil keputusan bisnis di masa mendatang

Akuntan, investor, dan pemilik usaha pasti memeriksa laporan ini

untuk memahami seberapa baik performa perusahaan dan apakah sesuai

dengan ekspektasi awal atau tidak. Dari situ, perusahaan bisa

menggunakan pemahaman tersebut sebagai pedoman pengambilan

keputusan di kemudian hari.

Misalnya, ketika pemilik usaha ternyata tidak mencapai target

profit, mereka mungkin akan merumuskan strategi pivot yang lebih baik

di kuarter selanjutnya.

13
Karena laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan

sejumlah asumsi, para pemakai laporan laba rugi perlu menyadari

keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi,

diantaranya :

1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam

laporan laba rugi. Praktek yang berlangsung saat ini melarang pengakuan

pos-pos tertentu ketika menentukan laba, meskipun pengaruh dari pos-

pos ini cukup untuk mempengaruhi kinerja perusahaan. Contoh,

keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi atas sekuritas investasi

tertentu tidak dicatat dalam laporan laba-rugi apabila terdapat

ketidakpastian bahwa perubahan nilai tersebut akan betul-betul

terealisasi.

2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.

Contoh, sebuah perusahaan mungkin memilih untuk menyusutkan aktiva

pabriknya atas dasar dipercepat, sementara perusahaan lainnya memilih

penyusutan garis lurus. Dengan mengasumsikan semua faktor lainnya

adalah sama, laba dari perusahaan pertama akan lebih rendah dibanding

laba perusahaan kedua.

3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan. Contoh, sebuah

perusahaan mungkin mengestimasikan umur manfaat suatu aktiva selama

20 tahun sementara perusahaan lainnya memilih umur manfaat 15 tahun

untuk jenis aktiva sama. Sejumlah perusahaan mungkin membuat

estimasi yang terlalu optimis untuk biaya garansi masa depan dan

14
penghapusan piutang tertagih, sehingga menciptakan beban yang lebih

rendah dan laba yang lebih tinggi.

Setiap perusahaan atau badan usaha memiliki kebijakan, jenis operasi,

dan valuasi yang berbeda. Hal ini juga akan mengarah kepada adanya

perbedaan dalam laporan keuangan laba rugi masing-masing badan usaha.

Mengingat keuntungan dan pengeluaran bisnis tidak selalu sama.

Meski punya kebijakan yang berbeda sesuai dengan usaha yang

dijalankan, ada unsur-unsur mendasar yang sama di dalam setiap laporan laba

rugi. Unsur-unsur dalam laporan tersebut meliputi pendapatan (revenue),

beban (expense), laba (profit), dan rugi (loss). Berikut penjelasan ringkasnya.

1. Pendapatan (revenue)

Unsur laporan laba rugi ini adalah peningkatan aktiva atau arus

masuk perusahaan yang dihasilkan dari kegiatan operasional. Nilai

pendapatan diperoleh dari total pendapatan kotor perusahaan yang telah

dikurangi potongan harga atau diskon, retur, dan tunjangan lainnya.

2. Beban (expenses)

Unsur ini merupakan arus keluar atau pemakaian aktiva akan

memunculkan liabilitas dalam suatu periode tertentu dikarenakan

pengiriman ataupun produksi barang.

3. Keuntungan (profit)

Unsur laporan laba rugi ini hadir karena adanya peningkatan

ekuitas karena terjadi transaksi perusahaan atau yang dihasilkan dari

pendapatan atau investasi dari pemilik perusahaan.

15
4. Kerugian (loss)

Sementara untuk unsur kerugian, yaitu penurunan ekuitas karena

adanya transaksi yang dilakukan oleh perusahaan atau akibat dari beban

dan pendistribusian kepada pemilik perusahaan.

Terdapat dua jenis income statement yang biasa digunakan oleh

perusahaan, yaitu single-step income statement dan multi-step income

statement.

Berikut penjelasan singkat dan contohnya.

1. Single-step income statement

Single-step income statement adalah laporan yang paling sederhana

karena kalkulasinya yang tidak terlalu rumit. Pelaporan yang sederhana

ini memiliki kelebihan, di antaranya adalah:

a. Akuntan tidak perlu membuat laporan keuangan yang terlalu

mendetail

b. Investor dapat memahami laporan dengan mudah

Selain itu, pemegang saham juga terbantu karena mereka hanya

perlu berfokus pada laba bersih untuk mendapatkan gambaran

keseluruhan kegiatan perusahaan.

Secara sederhana, perhitungannya menggunakan formula seperti di

bawah ini:

Net Income = (Revenue + Gains) – (Expenses + Losses)

Berikut contoh dari laporan single-step income statement.

16
2. Multi-step income statement

Kebalikan dari sebelumnya, multi-step income statement memiliki

kalkulasi yang cukup kompleks. Bagi perusahaan yang skalanya sudah

luas, mereka pasti memiliki berbagai jenis produk dan kemitraan dengan

beberapa partner bisnisnya. Maka dari itu, biaya dan pendapatan yang

mereka dapatkan juga pasti ada banyak jenisnya dan biasanya memiliki

regulasi pelaporan yang berbeda. Berikut contoh dari laporan multi-step

income statement.

17
18
Format Laporan laba rugi

Sedangkan Penghasilan Komprehensif Lain Merupakan

penghasilan dan beban yang tidak diakui dalam laba rugi sebagaimana

diisyaratkan oleh SAK. Sederhanannya penghasilan komprehensif lain

adalah keuntungan atau kerugian yang tidak berpengaruh pada arus kas

yang disebabkan penggunaan Nilai Wajar (Fair Value) pada beberapa

komponen dalam laporan keuangan.

C. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas atau laporan perubahan posisi keuangan menyajikan

informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari

tiga kegiatan pokok perusahaan adalah operasi, investasi, dan pendanaan.

19
Aliran kas diperlukan terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan

yang sebenarnya dalam mengetahui kewajiban- kewajibannya.

Kas merupakan alat pengukur dari setiap aktifitas pembiayaan dalam

kegiatan pertukaran barang dan jasa.Setiap aktifitas perusahaan

membutuhkan penyelesaian dengan menggunakan alat tukar.Alat tukar yang

standar adalah kas, sehingga hampir semua kegiatan perusahaan melibatkan

kas baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun pos ini memberi

dasar bagi pengukuran dan akuntansi untuk semua pos yang lain. Menurut

Arief Sugiono, yanuar dan Synthia yang mendefinisikan kas kas merupakan

alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan perusahaan.

Penilaian kas dan setara dengan kas adalah sebesar nilai nominal. Kasa di

perusahaan dapat berupa kas yang ada pada perusahaan itu sendiri (cash on

hand) atau kas yang ada di bank (cash in bank).

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Kas terdiri dari saldo kas

(cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah

investasi yang sifatnya sangat likuid berjangka pendek dan yang dengan cepat

dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko

perubahan yang signifikan.

Sedangkan menurut Dyckman, dkk Akun kas hanya mencakup pos-pos

yang tersedia untuk membayar kewajiban.Kas mencakup saldo simpanan

pada lembaga keuangan, giro dan kartal, kas kecil serta instrumen lainnya

yang diterima oleh lembaga keuangan untuk setoran langsung dan

penarikan.Dokumen tersebut meliputi cek biasa, cek kasir, cek sertifikasi dan

20
money order. Ekuivalen kas (cash equivalent) adalah unsur yang mirip kas

namun tidak diklasifikasikan sebagai kas. Unsur ini mencakup treasury bills,

kertas komersial, dan dana pasar uang, ekuivalen kas sangat mendekati kas

tetapi tidak dalam bentuk yang diterima sehingga tidak dimasukkan dalam

akun kas.

Dari ketiga defenisi diatas dapat diambil pengertian bahwa kas adalah

aktiva lancar yang paling likuid, merupakan alat pembayaran yang diterima

umum, yangtersedia untuk pembayaran kewajiban jangka pendek, yang tidak

dibatasi penggunaannya, baik yang berada ditangan (cash on hand) maupun

yang berada di bank. Selain kas ada juga setara kas (cash equivalent) yang

sangat mirip dengan kas namun tidak dapat dijadikan sebagai alat

pembayaran karena tidak dalam bentuk yang diterima umum seperti hal uang

tunai.

Perkiraan kas terdiri dari kas yang ada dalam perusahaan disebut “Kas”,

sedangkan kas yang ada di bank disebut “Bank”.Kas terdiri dari uang tunai

(uang logam dan kertas), alat pembayaran yang dapat dinegoisasikan

(negotiable instrument), simpanan di bank dan hal-hal lain yang dapat

disamakan dengan uang kas. Contoh negotiable instrument adalah wesel, cek,

cek pribadi dan lain-lain. Perkiraan kas juga meliputi kas kecil dan dana kas

lainnya, seperti penerimaan uang tunai dan cek yang disetor ke bank.

Kas yang berupa uang tunai adalah alat pembayaran yang lazim atau

sering dipergunakan sebagai alat pembayaran.Uang tunai sering kali hilang

dan besar resikonya bila dipindahkan dalam jumlah yang banyak.Oleh karena

21
itu seiring dengan perkembangan bisnis, maka semakin meluaslah pemakaian

cek sebagai alat pembayaran.Menurut Warren dkk, cek adalah: dokumen

tertulis yang ditandatangani oleh deposan yang memerintahkan bank untuk

membayar sejumlah uang tertentu kepada perorangan atau badan usaha. tetapi

tidak dalam bentuk yang diterima sehingga tidak dimasukkan dalam akun kas.

Dari ketiga defenisi diatas dapat diambil pengertian bahwa kas adalah

aktiva lancar yang paling likuid, merupakan alat pembayaran yang diterima

umum, yangtersedia untuk pembayaran kewajiban jangka pendek, yang tidak

dibatasi penggunaannya, baik yang berada ditangan (cash on hand) maupun

yang berada di bank. Selain kas ada juga setara kas (cash equivalent) yang

sangat mirip dengan kas namun tidak dapat dijadikan sebagai alat

pembayaran karena tidak dalam bentuk yang diterima umum seperti hal uang

tunai.

Perkiraan kas terdiri dari kas yang ada dalam perusahaan disebut “Kas”,

sedangkan kas yang ada di bank disebut “Bank”.Kas terdiri dari uang tunai

(uang logam dan kertas), alat pembayaran yang dapat dinegoisasikan

(negotiable instrument), simpanan di bank dan hal-hal lain yang dapat

disamakan dengan uang kas. Contoh negotiable instrument adalah wesel, cek,

cek pribadi dan lain-lain. Perkiraan kas juga meliputi kas kecil dan dana kas

lainnya, seperti penerimaan uang tunai dan cek yang disetor ke bank.

Kas yang berupa uang tunai adalah alat pembayaran yang lazim atau

sering dipergunakan sebagai alat pembayaran.Uang tunai sering kali hilang

dan besar resikonya bila dipindahkan dalam jumlah yang banyak.Oleh karena

22
itu seiring dengan perkembangan bisnis, maka semakin meluaslah pemakaian

cek sebagai alat pembayaran.Menurut Warren dkk, cek adalah: dokumen

tertulis yang ditandatangani oleh deposan yang memerintahkan bank untuk

membayar sejumlah uang tertentu kepada perorangan atau badan usaha.

Arus kas merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam

menjalankan aktivitas kerja operasional keuangan baik untuk perencanaan

atau pelaksanaan audit maupun investasi baru sebagai salah satu tonggak

berjalannya aktivitas operasional keuangan.Dengandemikian upaya

manajemen untuk mencapai tujuan organisasi yang bertumpu pada fungsi

anggaran keuangan yaitu dengan menggunakan Cashflow sebagai Aliran

Arus Kas.

Menurut Sofyan Syafari Harahap, arus kas adalah suatu laporan yang

memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran

suatu pembukuan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan

transaksi pada kegiatan operasional, pembiayaan dan investasi.

Menurut Henry Simamora dalam bukunya pengambilan keputusan

bisnis edisi ke 2.Laporan aliran kas (cashflow) adalah laporan keuangan

ysang memperhatikan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan,

dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu

dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas.

Menurut Donald E. Kieso dkk.dalam bukunya Akuntansi Intermediate,

Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas dan

perubahan bersih pada kas yang berasal pada kas yang berasal pada aktifitas

23
operasi,investasi, dan pendanaan darisuatu perusahaan selama suatu periode

dalam format yang merekonsiliasi saldo kas dan akhir.

Sedangkan menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-Dasar

Pembelanjaan Perusahaan laporan arus kas adalah suatu laporan yang

menggambarkan dimana datangnya dan untuk apa dan itu di gunakan.

Dari beberapa definisi yang telah disampaikan dapat diambil pengertian

bahwa laporan arus kas merupakan laporan memberikan informasi keluar dan

masuknya kas dalam suatu perusahaan, yang disebabkan oleh adanya

aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.Laporan arus kas biasanya dibuat

dalam bentuk anggaran dan realisasi.

Aktivitas operasi meliputi transaksi-transaksi yang tergolong sebagai

penentu besarnya laba/rugi bersih.Penerimaan kas dari penjualan barang atau

pemberian jasa merupakan sumber arus kas masuk yang utama. Penerimaan

kas lainnya berasal dari pendapatan bunga, dividen dan penjualan sekuritas

yang diperdagangkan. Sedangkan arus kas keluar meliputi pembayaran untuk

membeli barang dagangan, membayar gaji/upah, beban pajak, bunga, beban

utilitas, sewa dan pembelian sekuritas yang diperdagangkan.Perlu

diperhatikan disini, kas yang diterima dari pendapatan bunga dan dividen

tidaklah dikategorikan sebagai aktivitas investasi, melainkan aktivitas

operasi.Seluruh akun pendapatan dan beban yang merupakan komponen

penentu laba bersih menggambarkan (identik dengan) aktivitas operasi

perusahaan. Pendapatan bunga dan dividen dilaporkan dalam laporan laba

rugi sebagai pendapatan lain-lain yang akan mempegaruhi besarnya laba/rugi

24
bersih, sehingga kas yang diterima dari pendapatan bunga dan dividen akan

dilaporkan dalam laporan arus kas dari aktivitas operasi, bukan aktivitas

investasi.

Aktivitas investasi adalah membeli atau menjual tanah, bangunan dan

peralatan. Di samping itu, aktivitas investasi juga meliputi pembelian dan

penjualan instrument keuangan yang bukan untuk tujuan diperdagangkan

(non- trading securities), penjualan segmen bisnis dan pemberian pinjaman

kepada entitas lain, termasuk penagihannya. Sedangkan aktivitas pendanaan

meliputi transaksi-transaksi yang dimana kas diperoleh atau dibayarkan

kembali ke pemilik dana (investor) dan kreditur. Aktivitas investasi dan

pendanaan tidak memengaruhi arus kas perusahaan (non-cash investing and

financing activities). Sebagai contoh dari aktivitas investasi dan pendanaan

yang tidak memengaruhi arus kas adalah penerbitan saham biasa atau surat

utang dalam rangka pembelian aktiva tetap, konversi obligasi menjadi saham

biasa, pertukaran aktiva tetap dan penerbitan saham biasa untuk ditukar

dengan saham preferen konvertibel.

Kegunaan arus kas dalam PSAK No.2 disebutkan bahwa jika laporan

arus kas digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain,

laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para

pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan,

struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan

untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi

dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk

25
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan

memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan

membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows)

dari berbagai perusahaan. Dengan melakukan analisis Aliran kas ini, kita

dapat mengetahui:

1. Kemampuan perusahaan meng”generate” kas, merencanakan,mengontrol

arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan masa lalu;

2. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan ke luar,arus kasbersih

perusahaan, termasuk kemampuan membayar dividen dimasa yang akan

datang.

3. Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari

sumber kekayaan perusahaan.

4. Kemampuan perusahaan untuk memasukan kas keperusahaandi masa

yang akan datang.

5. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan

dan pengeluaran kas.

6. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya

terhadap posisi keuangan selama satu periode tertentu.

Tujuan arus kas sendiri dalam PSAK No.2 memiliki pengertian bahwa

informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai

laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk

menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan

26
ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian

perolehannya. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009: 21)

Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja

operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan

perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang

sama. Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dalam PSAK No.2 perusahaan

harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah

satu dari metode berikut:

1. Metode tidak langsung: Dengan metode ini laba atau rugi bersih

disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,

penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk

operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban

yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

2. Metode langsung: Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan

kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.

Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan

informasi mengenai aliran kas dana perusahaan. Laporan arus kas akan

bermanfaat untuk mencapai tujuanlebih jauh lagi, laporan keuangan

diharapkan bisa memberi informasi mengenai likuiditas perusahaan,

fleksibilitas keuangan perusahaan, kemampuan operasional perusahaan.

Laporan arus kas bermanfaat karena bisa memberikan informasi yang yang

27
bisa memenuhi tujuan di atas. Laporan keuangan apabila di gunakan bersama

laporan lain akan membantu pihak eksternal menganalisis:

1. Kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas masa datang yang

positif.

2. Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dan membayar

dividen.

3. Kebutuhan perusahaan akan pendanaan eksternal.

4. Aspek tejadinya perbedaan-perbedaan antara laba bersih perusahaan

dalam penerimaan dan pengeluaran kasnya.

5. Aspek kas dan non kas dari transaksi investasi dan pendanaan selama

periode tertentu.

Berbeda dengan laporan keuangan utama lainnya seperti neraca dan

laporan laba-rugi, laporan arus kas tidak disusun dari neraca saldo setelah

penyesuaian.

Semua arus kas masuk dan arus kas keluar diklasifikasikan kedalam salah
satu dari tiga katagori yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Pengklasifikasian
arus kas ini penting dilakukan untuk mengevalusai arus kas yang telah terjadi dan
memprediksi arus kas masa depan.

Menurut Sukamulja (2019:147), berpendapat bahwa “Arus kas


diklasifikasikan berdasarkan pada kegiatan arus kas operasi, investasi, dan
pendanaan”. Adapun karakteristik klasifikasi arus kas adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas Arus Kas Operasi


Arus kas operasi dalam laporan arus kas merupakan kas yang
diterima atau dibayarkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasi.

28
Arus kas operasi adalah arus kas yang paling penting bagi
pengambilan keputusan oleh investor, karena arus kas inilah yang
menggambarkan kas yang diperoleh dari kegiatan utama perusahaan. Arus
kas operasi berhubungan dengan laporan laba rugi. Saldo laba bersih
dalam laporan laba rugi akan masuk dalam perhitugan arus kas bersih dari
kegiatan operasinya, arus kas juga menggambarkan keberlangsungan
usaha organisasi. Tanpa adanya arus kas operasi yang bernilai positif,
tidak ada sisa kas dimiliki perusahaan. Sisa kas operasi sangat penting bagi
suatu perusahaan karena dapat digunakan sebagai investasi maupun
pengembangan usaha.
Berikut beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas operasi baik
arus kas masuk (cash inflows) maupun arus kas keluar (cash outflows):
Arus kas masuk antara lain:
 Penerimaan kas dari pelanggan
 Penerimaan pendapatan bunga
 Penerimaan deviden kas atas investasi
 Penerimaan dari kalim asuransi
 Penerimaan pajak penghasilan

Arus kas keluar antar lain:

 Pembayaran kas untuk pembelian persediaan


 Pembayaran gaji dan upah
 Pembayaran beban operasi
 Pembayaran beban bunga
 Pembayaran pajak
 Pembayaran premi asuransi
2. Aktivitas Arus Kas Investasi
Investasi tidak hanya dilakukan oleh orang-perorangan, suatu
perusahaan juga melakukan investasi. Investasi merupakan cara
bagaimana perusahaan untuk menumbuhkan modal dan mengembangkan

29
bisnis. Komponen kedua dalam laporan arus kas operasi adalah laporan
arus kas investasi. Arus kas investasi meliputi arus kas masuk dan arus kas
keluar dari kegiatan investasi perusahaan. Aktivitas investasi yang
dimaksud adalah semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan
penanaman dana dalam aset jangka panjang seperti akuisisi dan pelepasan
aset tetap, pembelian dan penjualan peralatan, serta penagihan atas
pinjaman jangka panjang yang masuk dalam katagori investasi.
Semakin banyak investasi yang digunakan perusahaan selama satu
periode tertentu maka, kas yang dibayarkan untuk aktivitas investasi juga
akan semakin bertambah. Berikut beberapa contoh arus kas yang berasal
dari aktivitas investasi baik arus kas masuk (cash inflows) maupun arus
kas keluar (cash outflows):
Arus kas masuk dari aktivitas investasi:
 Penjualan tanah
 Pelepasan aset tetap
 Penjualan peralatan
 Penerimaan hasil penjualan aset keuangan
 Penerimaan bunga
 Penerimaan deviden kas

Arus kas keluar dari aktivitas investasi:

 Pembelian tanah
 Pembelian peralatan
 Investasi pada aset tak berwujud
 Penempatan pada properti investasi
3. Aktivutas Kas Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam memperoleh sumber dana, baik secara internal maupun
eksternal untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan. Arus kas
pendanaan berkaitan dengan saldo pinjaman jangka panjang dan modal
perusahaan.

30
Arus kas pendanaan dapat bernilai positif apabila dalam satu
periode perusahaan memperoleh dana lebih besar dari pada dana yang
dikeluarkan. Sama seperti arus kas operasi dan arus kas investasi,
komponen arus kas pendanaan juga terdiri atas kas masuk dan arus kas
keluar.
Berikut beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan
baik arus kas masuk (cash inflows) maupun arus kas keluar (cash
outflows):
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan:
 Kenaikan saldo pinjaman bank
 Kenaikan saldo utang sewa usaha
 Kenaikan saldo utang wesel
 Penerbitan obligasi
 Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan:

Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan:

 Pembayaran pokok pinjaman pada pihak ketiga


 Penurunan saldo utang sewa usaha
 Pelunasan utang wesel
 Pembayaran beban yang berkaitan dengan pinjaman
3.4 Transaksi Non-Kas Pada Aktivitas Investasi dan Pendanaan
Bank mengeluarkan dari Laporan Arus Kas, transaksi investasi dan
pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas. Bank
mengungkapkan transaksi tersebut dalam Laporan Keuangan sehingga
memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi
dan pendanaan tersebut.
Banyak aktivitas investasi dan pendanaan yang tidakmempunyai
dampak langsung terhadap arus kas saat inimeskipun mempengaruhi
struktur aset dan modal Bank. Tidak dimasukkannya transaksi non kas
dalam Laporan Arus Kas adalah konsisten dengan tujuan Laporan Arus

31
Kas sebab transaksi tersebut tidak mempengaruhi arus kas dalam periode
berjalan.
Contoh ransaksi non-kas adalah:
 perolehan aset secara utang atau melalui sewa pembiayaan.
 akuisisi suatu entitas melalui emisi saham.
 konversi utang menjadi modal.

Bunga adalah jumlah uang yang dibayarkan secara berkala


kepada pemberi pinjaman untuk penggunaan uang pada tanggal yang
ditentukan. Kapanpun perusahaan membutuhkan uang untuk
mengembangkan bisnisnya, ia meminjam uang dari bank, lembaga
keuangan, atau menerbitkan surat utang, perusahaan harus membayar
harga untuk penggunaan dana yang di himpun bersama dengan jumlah
pokok yang di kenal sebagai bunga.

Tingkat dimana bunga dibebankan di kenal salebagai suku


bunga, yang di dasarkan pada nilai waktu dari uang yaitu nilai
sekarang dari arus kas masa depan. Di bayar secara berkala seperti
setiap tahun, setengah tahun atau triwulan, dll. Bunga di bebankan
pada jumlah pinjaman, obligasi, surat utang, dan surat berharga
pemerintah.

Jenis-jenis bunga adalah sebagai berikut:

 Bunga sederhana
Merupakan bunga yang dihitung sebagai presentase dari
jumlah yang dipinjamkan atau pokok, untuk seluruh priode
pinjaman.
Rumus
Bunga sederhana=p x i x n
P: jumlah pokok
i: tingkat bunga
n; jumlah tahun

32
 Bunga majemuk
Merupakan bunga yang dihitung sebagai presentase dari
pokok yang direvisi, yaitu pokok asli ditambah bunga Yang
terakumulaai dari priode sebelumnya.
Rumus:
Bunga Majemuk=p{(p+u) n-1}

Deviden adalah bagian dari laba yang di bagikan kepada


pemegang saham perusahaan, setelah rokomendasi dari direksi. Ketika
sebuah perusahaan ingin mengumpulkan modal untuk tujuan memulai
usaha atau untuk memperluas bisnis yang sudah ada, perusahaan
tersebut akan menawarkan saham pada pihak lain untuk berlangganan.

Saham-saham ini dibeli oleh pemegang saham dari pasar


terbuka. Setelah itu, setiap pemegang saham berhak atas deviden
untuk porsi modal yang di investasikan oleh mereka pada perusahaan.
Perusahaan kemudian mengumumkan deviden atas saham dari tahun
ke ttahun Baik dengan tingkat bunga tetap atau berbeda.

Deviden kepada pemegang saham dapat dibayarkan secara


tunai, barang , atau dengan memberikan saham tambahan dari entitas
dalam bentuk bonus saham atau saham kanan. Perusahaan membayar
pajak deviden korporat untuk pembagian deviden.

Jenis-jenis deviden adalah sebagai berikut:

 Deviden Tunai
Merupakan jenis deviden yang dibagikan perusahaan
kepada pemegang saham atau investor berupa uang tunai.
 Deviden Saham
Merupakan pembagian deviden dari perusahaan untuk
investor dalam bentuk saham, investor tidak akan mendapatkan

33
uang tunai dalam pembagian deviden. Namun akan ada akan
ada peningkatan pada jumlah saham .
 Deviden Properti
Merupakan pembagian deviden dari perusahaan berupa
aset
 Deviden Likuidasi
Merupakan pembagian deviden berupa pngambilan
sebagian modal atau sebagian laba. Biasanya, dilakukan saat
perusahaan mengalami kebangkrutan atau akan menghentikan
operasi.
 Deviden Janji Hutang
Merupakan deviden yang di bagikan perusahaan kepada
investor dalam bentuk surat janji hutang, perjanjian dari
perusahaan untuk membayarkan hak Deviden investor dalam
jangka waktu tertentu.
Perbedaan antara Bunga dan Deviden adalah sebagai
berikut;
 Bunga adalah uang atau jumlah yang dibayarkan untung
membayar pinjaman, sedangkan deviden adalah bagian dari
laba yang akan didistribusikan di antara pemilik nyata
perusahaan baik dalam bentuk uang tunai atau barang .
 Bunga adalah beban tetap laba, sedangkan deviden adalah
alokasi laba.
 Bunga harus dibayarkan secara wajib, pada saat bunga itu
membutuhkan pembayaran. Sedangkan pembayaran
defiden bersifat sukarela.
 Tingkat bunga tetap, sedangkan tingkat deviden ditetapkan
dalam kasus saham preferensi dan berfluktuasi dalam kasus
saham ekuitas.

34
 Bunga di bebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi
dan karenanya dikurangkan dari laba yang akhirnya
mengurangi pajak, sedangkan pajak defiden perusahaan
harus di bayarkan oleh perusahaan untuk pembagian
deviden.
Pajak merupakan penghasilan negara yang dapat digunakan
untuk melaksanakan pembangunan. Terdapat empat fungsi pajak
antara lain:
1. Fungsi regulasi:
Merupakan program pemerintah yang dpat mengelola
kebijakan megara pada bidang sosial dan ekonomi.
Fungsi-fungsi sebagai berikut:
 Memperlambat laju inflamasi dalam negri.
 Mendukung aktivitas ekspor
 Perlindungan pada barang yang diproduksi dalam negri
 Menciptakan iklim yang ramah dengan investasi, sehingga
dapat meningkatkan produktivitas ekonomi dalam negri.
Fungsi angaran
Pajak merupakan negara, sehingga dapat
menyeimbangkan neraca keuangan Indonesia.
2. Fungsi distribusi/Pemerataan
Merupakan program yang dapat di gunakan untuk
menyeimbangkan pembagian pendapatan dalam masyarakat
dan kesejahteraan mereka.
3. Fungsi stabilisasi
Merupakan pemasukan negara yang juga dapat menjadi
stabilisator kondisi ekonomi Indonesia.

Informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan arus kas umumnya

diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:

35
1. Neraca komparatif yang memberikan informasi tentang perubahan

aktiva, utang dan simpanan anggota selama periode tertentu.

2. Laporan laba rugi yang memberikan informasi tentang laba bersih dan

komponennya serta pembayaran dividen selama suatu periode.

3. Informasi pendukung, yang diperoleh dari hasil analisis perubahan

rekening- rekening neraca yang memberikan informasi tentang sebab-

sebab perubahan kas dan setara kas.

Format laporan arus kas

Nama Perusahaan LAPORAN ARUS KAS


Periode Tercakup

Kas yang dihasilkan (digunakan untuk):


Arus kas dari aktivitas operasi Rp xxx
Arus kas dari aktivitas investasi Rp xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan Rp xxx
Kenaikan (penurunan) bersih dalam kas Rp xxx
Kas pada awal periode Rp xxx
Kas pada akhir periode Rp xxx
Untuk menyusun Laporan Arus Kas diperlukan:

1. Laporan laba rugi lengkap, Sebaiknya laporan laba/rugi ini juga

menjelaskan berbagai transaksi penting yang diperlukan dalam analisis

arus kas.

2. Neraca perbandingan, Neraca juga harus “full disclosure”, sehingga

informasi perubahan antar tahun dapat kita ketahui. Untuk laporan baru

yang belum ada laporan perbandingan dianggap neraca sebelumnya

dianggap nol, sehingga penyusunannya lebih gampang.

3. Buat kertas kerja yang membandingkan neraca dalam dua periode.

Hitungan perubahan naik turunnya antara dua periode itu. Dalam hal ini

pergunakan saja rumus debet kredit pegangan kita adalah sebagai berikut:

36
a. Pertambahan asset dicatat sebelah debet dan di anggap sebagai

penggunaan dana kas atau arus kas keluar. Sebaliknya penurunaan

asset dianggap sebagai penerimaan dana atau arus kas keluar.

Sebaliknya penurunan aet dianggap sebagai penerimaan dana atau

arus kas masuk.

b. Pertambahan utang dan modal dicatat sebelah kredit dan dianggap

sebagai pertambahan dana atau arus kas masuk. Sebaliknya

penurunan dana atau arus kas keluar.

4. Perubahan pada no. 3 di atas adalah perubahan bersih dalam mengetahui

lebih lanjut arus dana ini kita harus melakukan analisa atas perkiraan

dana dan berubah itu yang menggambarkan berbagai jenis transaksi dan

kejadian yang mempengaruhi dana kas baik langsung maupun tidak

langsung. Analisis ini akan memberikan penjelasan tentang penyebab

terjadinya transaksi dana.

5. Hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan

pengelompokan dana. Kemudian disajikan laporan arus dana baik berupa

kas atau dana dalam arti modal kerja. Perbedaan antara analisis arus kas

dengan analisis arus dana sebenarnya hanya terletak pada perkiraan yang

di analisis dalam analisis arus kas dana kita harus mendefinisikan

pengertian dana yang di maksud dengan dana itu biasanya adalah:

a. Aktiva cepat (quick asset).

b. Modal kerja bersih atau Aktiva Lancar dikurangi Utang Lancar. Ada

dua metode yang dapat digunakan dalam menyusun arus kas yaitu:

37
1) Metode Langsung (Direct Method), Dalam metode ini,

pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan

kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari

kegiatan operasi secara lengkap (gross), tanpa melihat laporan

laba/rugi dan di lanjutkan dengan kegiatan investasi dan

pembiayaan. Metode langsung (direct method)

mengkonpersikan pos-pos laporan laba rugi dari dasar akrual

kedasar kas atau tunai. Akuntan harus mempertimbangkan

perubahan akun neraca yang berhubungan dengan pos-pos di

laporan laba rugi. Akun-akun yang terlibat semuanya aktiva

lancar atau kewajiban jangka pendek. Laporan bertitik tolak dari

penerimaan kas penjualan dan potongan pembayaran kas untuk

pembelian, beban operasi, pembayaran bunga, perusahaan

dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. Di

Indonesia, perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas

dari aktivitas operasi dengan memakai metode langsung.

Metode langsung menampilkan informasi yang berfaedah untuk

menaksir arus kas dimasa depan yang tidak dapat disajikan

dengan metode tidak langsung.

2) Metode Tidak Langsung (Indirect method), Dalam metode tidak

langsung penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan

selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi

38
kegiatan operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva

lancar dan utang lancar.

a.Dalam metode ini net income disesuaikan (Reconile) dengan

menghilangkan non cash transaction.

b.Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasikan (defered) dari

arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah

persediaan deferral income, arus kas masuk dan keluar yang “accured” seperti

piutang, utang.

c.Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan

pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti: penyusutan, amortisasi,

laba/rugi dari penjualan aktiva tetap dari operasi yang di hentikan (yang

berkaitan dengan kegiatan investasi), laba/rugi pembatalan utang atau

transaksi pembiayaan.

Metode tidak langsung (disebut juga metode rekonsiliasi) berawal dari

laba bersih dan mengkonversikannya menjadi kas bersih yang disediakan oleh

aktivitas operasi, aplikasi metode tidak langsung tidak mensyaratkan

pembuatan penyesuaian untuk setiap pos laporan laba rugi (sebagai mana

dalam metode langsung) namun hanya penyesuaian yang di perlukan untuk

mengkonversikan laba bersih menjadi arus kas dari aktivitas operasi. Metode

tidak langsung berfokus pada pos-pos laporan laba rugi yang harus

disesuaikan untuk merekonsiliasi laba bersih dengan arus kas bersih dari

aktivitas operasi. Pos-pos yang memerlukan penyesuaian adalah yang tidak

mempengaruhi arus kas masuk kas bersih. Pos tersebut terdiri atas dua

39
kategori. Kategori pertama adalah pos-pos yang muncul dilaporan laba rugi

namun tidak mengakibatkan pengeluaran kas ataupun penerimaan kas.

Contohnya adalah beban penyusutan dan untung serta rugi. Kategori kedua

adalah aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek yang saldonya berubah

selama periode akuntansi. Akun tersebut; piutang usaha, utang usaha,

pembayaran dimuka, dan persediaan harus dianalisis pengaruhnya terhadap

kas.

40
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

. Pelaporan keuangan meliputi laporan keuangan dan cara lain untuk

melaporkan informasi. Laporan keuangan merupakan unsur utama pelaporan

keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan

laporan perubahan posisi keuangan laporan arus kas. Memberikan informasi

guna membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dalam

menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang

akan datang dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, pelunasan, atau

jatuh tempo dari sekuritas atau pinjaman.

Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi perusahan dan

klaim atas sumber daya itu (kewajiban untuk mentransfer sumber daya

kepada kesatuan lain dan ekuitas pemilik) dan dampak dari transaksi,

kejadian dan situasi yang akan memperngaruhi sumber daya dan klaim

terhadap sumber daya itu. Laporan arus kas merupakan laporan memberikan

informasi keluar dan masuknya kas dalam suatu perusahaan, yang disebabkan

oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas

biasanya dibuat dalam bentuk anggaran dan realisasi. Aktivitas operasi

meliputi transaksi-transaksi yang tergolong sebagai penentu besarnya

laba/rugi bersih. Aktivitas investasi adalah membeli atau menjual tanah,

41
bangunan dan peralatan.Sedangkan aktivitas pendanaan meliputi transaksi-

transaksi yang dimana kas dperoleh atau dibayarkan kembali ke pemilik dana

(investor) dan kreditur.

B. Saran

1. Pembaca

Saya berharap agar pembaca dapat menambah ilmu dan memahami

lebih dalam pengetahuan tentang Laporan Keuangan. Sehingga kelak

ilmu tersebut berguna dan membantu mahasiswa dalam memahami

tentang Pengantar Akuntasi.

2. Pemakalah

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih

terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Penulis

akan memperbaiki makalah terseebut dengan berpedoman pada banyak

sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca. Kami berharap

kepada pemakalah selanjutnya agar dalam pembuatan makalah lebih baik

dari makalah yang kami buat atau mungkin lebih sempurna daripada

makalah yang kami.

42
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama.

Penerbit.Ghalia Indonesia.

Baridwan, Zaki .2008. Intermediate Accounting. Edisi delapan. Cetakan kedua.

BPFE-Yogyakarta.

Erick A Helfert, 1993, Teknik Analisa Keuangan, diterjemahkan oleh Wisnu

Widjaya dan Moh. Badjuri, Erlangga, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi

Pertama. Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta:

Salemba Empat.

Kasmir, 2003. Pengantar Manajemen keuangan, Edisi Pertama. Kencana Prenada

Media Grup..

Martani, Dwi, dkk. 2012. “Akuntansi Keuangan Menengah”. Jakarta : Salemba

Munawir, 2010, Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Penerbit. Liberty,

Yogyakarta.

Sugiarso, G dan Winarwi. 2006. Manajemen Keuangan. Cetakan kedua.

MediaPersindo, Yokyakarta.

Weygandt, Jerry dan kieso, Donald dan Kimmel, Paul D. 2007. Accounting

Principles, Edisi 7. Penerbit. Salemba Empat.

43

Anda mungkin juga menyukai