Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MEDIA SOSIAL
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Introduction To Digital Life & Computational Thingking
Dosen pengampu : Febriansyah,S.Kom.,MT.

Oleh :
Nama : Nursifa Kahfi
NIM : 2010421007

KELAS 03 DIGITAL LIFE


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Kesehatan jasmani dan
rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur kerena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
introduction to digital life & computational thingking dengan judul “Media
Sosial”. Disamping itu, penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah yg telah memberikan tugas ini dan semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari ketidaksempurnaan
maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki makalah kami di
waktu mendatang.

Makassar, 2 Desember 2021

Nursifa kahfi
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………………………………….. 4

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………………………………………………. 4

C. Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………………………………………. 4

BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Sejarah Media Sosial ……………………………………………………………………………………………………………………… 5

B. Colaborating Media ……………………………………………………………………………………………………………………….. 7

C. Sharing Media ……………………………………………………………………………………………………………………………….. 8

BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………………………………………. 9

B. Saran …………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengingat kembali apa itu sosial media dan bagaimana sejarah sosial media?
Yang dimana saat ini sosial media telah menjadi sesuatu yang populer dan dibutuhkan
sebagai gaya hidup. Sosial media merupakan suatu platform wahana interaksi
pergaulan dunia internet atau online. Para pengguna sosial media dapat melakukan
interaksi, komunikasi dan sharing di dunia maya yang tanpa ada batasan waktu dan
jarak, selama tersambung dengan internet.
Diawal perkembangan sosial media bertujuan untuk jalinan komunikasi antar
komunitas dengan ruang lingkup kecil untuk tujuan tertentu. Kini perkembangannya
tidak lagi sebatas media pergaulan sosial, namun telah berkembang menjadi media
informasi, komunikasi, interaksi, bahkan promosi era digital dan bisnis online.
Perkembangan sosial media begitu signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun
2002 kita mengenal yang namanya friendster. Friendster sempat merajai dunia sosial
media, mengingat penggunanya cukup tinggi. Tidak heran peminatnya tinggi
mengingat banyak orang yang ingin membuka pergaulan di dunia maya yang tanpa
batas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa Sejarah media social
2. Apa itu Collaborating media
3. Apa itu Sharing media

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahui apa sejarahnya media social, bagaimana bisa berkembang pesat
seperti sekarang. Dapat juga mengetahui apa itu collaborating media dan
sharing media.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Media Sosial
Awal mula terbentuknya media sosial terjadi pada tahun 1978 dari penemuan
sistem papan buletin, yang dapat memungkinkan kita untuk mengunggah, atau
mengunduh informasi, dapat berkomunikasi dengan menggunakan surat elektronik
yang koneksi internetnya masih terhubung dengan saluran telepon dengan modem.
Sistem papan buletin ini ditemukan oleh Ward Christensen dan Randy Suess yang
keduanya adalah sesama pecinta dunia komputer.
Pada tahun 1995 lahirlah situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu
layanan penyewaan penyimpanan data-data website agar halaman website tersebut
bisa di akses dari mana saja dan kemunculan GeoCities ini menjadi tonggak dari
berdirinya website-website lain.
Selanjutnya pada tahun 1997 muncul situs jejaring sosial pertama yaitu
Sixdegree.com walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs
Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring sosial, namun Sixdegree.com
di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding
Classmates.com.
Lalu pada tahun 1999 muncul situs untuk membuat blog pribadi yaitu Blogger.
Situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri.
Sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun, termasuk hal
pribadi ataupun untuk mengritisi pemerintah. Sehingga bisa di katakan blogger ini
menjadi tonggak berkembangnya sebuah media sosial.
Tentunya beberapa media sosial diatas yang sudah dijelaskan dinikmati oleh
generasi tradisionalis sampai generasi y atau generasi yang sudah hidup pada
tahun 1900an tersebut. Meskipun begitu, tidak semua orang menikmati media
sosial tersebut karena peminatnya yang sedikit. Lalu media sosial dibawah ini
adalah awal era media sosial berkembang dengan pesat. Yang tentunya
peminatnya pun tinggi bukan hanya untuk generasi yang sudah hidup pada tahun
1900an, tetapi generasi milenial yang mayoritas menggunakannya.
Media sosial mulai tumbuh pesat dengan kemunculan Friendster pada tahun
2002. Platform ini memungkinkan pengguna membuat profil dan terkoneksi secara
virtual denga orang di seluruh dunia. Friendster kemudian di gandrungi anak muda
pada masanya. Kesuksesan tersebut memicu munculnya jejaring pertemanan yang
lain.
Pada tahun 2003 berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial,
LinkedIn juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah
media sosial makin berkembang. Masih pada tahun yang sama mulai berdirinya
MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya, sehingga
MySpace dikatakan situs jejaring sosial yang user friendly.
Setelah itu pada tahun 2004, Mark Zuckerberg meluncurkan jejaring
pertemanan lain yaitu Facebook. Media sosial Facebook naik daun pada tahun
2008 dan mulai menggeser Friendster sebagai sarana berkenalan via dunia maya.
Fitu-fitur yang ditawarkan oleh Facebook juga jauh lebih beragam seperti terdapat
aplikasi games didalamnya.
Para pekerja kreatif terus mengembangkan media sosial jenis lain. Hingga
pada tahun 2005, Youtube diluncurkan. Youtube menjadi salah satu media sosial
menarik karena berbagi menggunakan video yang merupakan pembeda dari media
sosial yang lainnya.
Pada tahun 2006 Twiter muncul sebagai situs jejaring sosial yang lebih
simple dengan berfokus kepada penyajian timeline yang berisi status orang-orang
yang kita ikuti disertai kolom komentar, kolom retweet, dan kolom like atau
unlike. Situs ini juga dapat menjadi medium pertukaran pesan melalui direct
message, namun kita tidak bisa melihat pengguna yang sedang online.
Selanjutnya pada tahun 2010 Instagram ditemukan, Instagram menjadi situs
jejaring sosial di Indonesia yang diminati. Situs ini berfokus pada aktualisasi diri
melalui foto dan video yang dapat diedit. Interaksi pada situ ini dapat diwujudkan
melalui tombol like, berkomentar pada kolom komentar maupun mengirimkan
pesan kepada pengguna lain.
Pada tahun 2011 ditemukannya Line, yang digunakan sebagai media untuk
bertukar pesan sehari-hari, situs jejaring sosial ini berfokus kepada pertukaran
pesan baik kelompok maupun perindividu. Selain bertukar pesan, Line juga
dilengkapi denga fitur timeline dan beberapa fitur yang lain seperti games. Para
pengguna dapat saling menambahkan teman dengan menggunakan fitur add
friend. Masih pada tahun yang sama, layanan Snapchat diluncurkan. Aplikasi ini
berfokus pada berbagi cerita video yang hanya dapat dilihat dalam waktu 24 jam
saja. Pada tahun yang sama juga ditemukannya Google+, yang diluncurkan oleh
Google. Peluncuran Google+ ini pada awalnya hanya sebatas pada beberapa orang
yang telah diundang oleh pihak Google. Setelah itu baru Google+ diluncurkan
secara umum.
Banyaknya aplikasi yang terus berkembang membuat masyarakat kian sulit
melepaskan diri dari media sosial. Bahkan, sehari tanpa media sosial membuat
banyak orang merasa hampa. Itu karena media sosial sudah menjadi bagian
integral dalam kehidupan manusia masa kini. Media sosial bahkan telah
mempengaruhi perilaku, hubungan sosial, dan kesehatan mental kita.
Di zaman sekarang kita bisa dengan bebas mengekspresikan pendapat melalui
media sosial. Tapi ingat, dengan adanya Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE) kita tidak bisa sembarangan dalam mengekspresikan
pendapatmu. Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik mengatur
berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai
medianya, baik transaksi maupun pemanfaatan informasinya. Oleh karena itu, kita
harus pintar-pintar memakai media sosial dan tau batasan dalam menggunakannya.
Agar kita dapat mengikuti perkembangan zaman media sosial dengan baik.

B. Collaborating Media
Berbagai bentuk kolaborasi muncul di tengah masyarakat, salah satunya
adalah jasa transportasi online dan belanja online (e-commerce), hal ini salah satu
perubahan dalam penerapan kolaborasi masyarakat digital.
Disisi lain konsep kolaborasi digital adalah bekerjasama untuk berbagai
informasi dan menghasilkan tujuan bersama. Jadi konsep ini memungkinkan
menggabungkan beberapa pelaku industry satu dengan yang lain. Beberapa pelaku
industri dengan menggunakan sebuah teknologi misalnya aplikasi ataupun
perangkat lain yang berkaitan dengan teknologi untuk bekerjasama dalam
mencapai tujuan masing-masing.

Jenis Kolaborasi Digital


Dalam konsep kolaborasi digital dibagi ke dalam dua bentuk yaitu kolaborasi
sesuai dengan cara pembentukannya dan kolaborasi berdasarkan metode atau
perangkat. Adapun kolaborasi berdasarkan cara pembentukannya, antara lain :
 Kolaborasi Dalam Tim
Ini adalah kolaborasi yang dilakukan dalam tim kerja, setiap anggota tim
memiliki tugas, batas waktu, dan tujuan yang ditentukan dengan jelas.
Contoh : Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 anak dan
melaksanakan tugas menyusun sebuah makalah. Untuk menyelesaikannya
maka tim harus membagi tugas pada setiap anggota tim.
 Kolaborasi Dalam Komunitas
Ini adalah kolaborasi yang dibentuk dalam sebuah komunitas. Jenis
kolaborasi ini biasanya untuk mengembangkan komunitas sesuai dengan
minat yang sama. Tujuannya, untuk berbagi informasi dan pengetahuan
antar anggota komunitas, bukan untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu.
 Kolaborasi Dalam Jaringan
Ini adalah kolaborasi yang menghubungkan antar satu industri dengan
unsur lain berdasarkan dengan hubungan industri yang sama atau industri
yang saling berkaitan. Kolaborasi ini dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya disekolah, kampus, ataupun kantor dengan
menggunakan jaringan yang telah ada misalnya dengan internet.

Adapun untuk kolaborasi digital berdasarkan pada metode atau perangkat di bagi
ke dalam beberapa jenis antara lain :
 Kolaborasi Sederhana
Ini dilakukan dalam bentuk dialog, penyampaian pesan, dan pemberian
umpan balik pekerjaan. Jenis kolaborasi ini dapat dilakukan dengan
menggunakan media komunikasi seperti aplikasi Messenger, chat, dan
konfrensi video.
 Kolaborasi Dokumen
Ini adalah berkolaborasi untuk menghasilkan dokumen sebagai hasil
kolaborasi. Contoh : dalam menyelesaikan laporan praktik ilmiah sebagai
sebuah tim. Jenis kolaborasi ini akan membutuhkan berbagai dokumen di
antara anggota tim.
 Kolaborasi Struktur
Ini memiliki prosedur, aturan, dan batasan yang harus dipertimbangkan
oleh semua pihak. Contoh : kolaborasi antara pemasok (supplier), produsen,
distributor dan penjual (retailer). Setiap pihak berpartisipasi dalam
kolaborasi dengan aturan, prosedur, dan batasan yang telah disepakati.

C. Sharing Media
Sharing media adalah Sebuah aplikasi media sosial yang memungkinkan
pengguna untuk membuat, menyimpan, dan berbagi file multi media mereka (foto,
video, suara) dengan orang lain. Suatu sistem penyebaran informasi melalui proses
digital untuk tetap berhubungan dengan orang-orang dalam suatu masyarakat atau
komunitas. Ini adalah alat Web 2.0 yang memungkinkan untuk menyimpan,
mencari, menampilkan dan berbagi file media.
Situs ini merupakan situs yang khusus disediakan bagi pengguna untuk
mengunggah media seperti gambar, musik dan video agar dapat dilihat atau di
download oleh pengunjung lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosial media merupakan suatu platform wahana interaksi pergaulan dunia
internet atau online. Para pengguna sosial media dapat melakukan interaksi,
komunikasi dan sharing di dunia maya yang tanpa ada batasan waktu dan jarak,
selama tersambung dengan internet. Sosial media bertujuan untuk jalinan
komunikasi antar komunitas dengan ruang lingkup kecil untuk tujuan tertentu.
Dengan adanya social media kita dapat berinteraksi dengan orang lain lebih
mudah dan melakukan kalobarasi bisnis atau apapun itu dengan mudah.
Medianya yang mudah untuk dijangkau menjadikan social media mudah
berkembang pesat selama beberapa tahun belakang ini.

B. Saran
Social media sangat mudah diakses oleh siapapun. Banyak orang atau
pihak yang tidak bertanggungjawab sering menyalahgunakan social media
maka dari itu sebagai pengguna media social kita harus tetap berhati-hati dalam
bermedia social. Menggunakan media social seperlunya, menyebarkan dan
menyaring informasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai