LANDASAN TEORI
1.1 Larutan
Suatu larutan dikatakan ideal, jika larutan tersebut mengikuti hukum Raoult
pada seluruh kisaran komposisi dari sistem tersebut. Hukum Raoult secara umum
didefinisikan sebagai fugasitas dari tiap komponen dalam larutan yang sama
dengan hasil kali fugasitasnya dalam keadaan murni pada temperatur dan tekanan
yang sama serta fraksi molnya dalam larutan tersebut, yakni fi = xi fi (Dogra,
1990).
Dalam larutan ideal, semua mengikuti kompenen (pelarut dan zat terlarut)
mengikuti hukum Raoult pada seluruh selang konsentrasi. Bunyi dari hukum
Raoult adalah: “tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan
uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung
dalam larutan tersebut” (Syukri,1999).
Dalam semua larutan encer yang tidak mempunyai interaksi kimia diantara
komponen-komponennya, hukum Raoult berlaku bagi pelarut, baik ideal maupun
tidak ideal. Tetapi hukum Raoult tidak berlaku bagi larutan tidak ideal encer.
Perbedaan ini bersumber pada kenyataan molekul-molekul pelarut yang luar biasa
banyaknya. Hal ini menyebabkan lingkungan molekul terlarut sangat berbeda
dalam lingkungan pelarut murni. Zat terlarut dalam larutan tidak ideal encer
mengikuti hukum Henry, bukan hukum Raoult (Petrucci, 1987).
1.2 Larutan Non –Elektrolit
Suatu larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion
dari dua zat atau lebih. Suatu larutan disebut suatu campuran karena susunannya
dapat berubah-ubah. Disebut homogen karena susunannya begitu seragam
sehingga tak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan
mikroskop optis sekalipun. Dalam campuran heterogen permukaan-permukaan
tertentu dapat dideteksi antara bagian-bagian atau fase-fase yang terpisah. Contoh
zat terlarut dalam suatu campuran 50 : 50 dari etil alkohol dan air (Dogra, 1990).
Fasa cair mempunyai beberapa sifat fisika diantaranya : titik didih, berat
jenis, titik beku, tekanan uap, dan tekanan osmosis. Suatu zat yang dapat larut,
jika ditambahkan pada pelarut maka akan mengakibatkan berubahnya sifat fisika
dari pelarut murni. Sifat koligatif larutan dimaksud sebagai sifat-sifat fisika
larutan yang hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak
tergantung pada jenis zat terlarut (Oxtoby, 2001).
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit,
molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang
bermuatan yang dapat menghantarkan arus listrik (Oxtoby, 2001).
Jika dua macam cairan dicampur dan tekanan uap parsialnya masing-masing
diukur, maka menurut hukum Raoult untuk tekanan uap parsial A berlaku (Dogra,
1990):
PB = XB PoB ...................................(1.2)