Anda di halaman 1dari 1

Nama : Siti Rahmah Yulfiani

NIm : 2004466
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Penelitian Tindakan Kelas
Secara umum, penelitian merupakan kegiatan mengamati suatu objek dengan
menggunakan prosedur yang ada untuk meningkatkan kualitas mutu. Tindakan adalah
perlakuan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana. Sedangkan kelas merupakan tempat
sekelompok peserta didik menerima pelajaran dari guru. Jadi, Penelitian tindak kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guri di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan unttuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat. Hal ini sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh Suparno, menurutnya penelitian Tindakan kelas yang dilakukan oleh guru
dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pelaksanaan pembelajaran di kelasnya. Hopkins pun
mendefiniskan penelitian Tindakan kelas sebagai penelitian untuk membantu pencapaian
tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.
Penelitian Tindakan kelas bersifat on the job problem oriented, problem solving
oriented, improvement oriented, cycle (siklus), action oriented, specific contextual,
partisipatory collaborative, penelitian sekaligus praktisi refleksi, dan dilaksanakan dalam
rangkaian langkah-langkah dengan beberapa siklus. Adapun prinsip dari penelititan Tindakan
kelas diantaranya; 1) Masalah yang dikaji benar adanya. 2) Dimulai dari permasalahan
pembelajaran yang sederhana, konkret, jelas dan tajam. 3) Tepat dna terpercaya. 4) Tidak
menyita waktu. 5) Tidak mengganggu kegiatan PMB. 6) Guru terbiasa melakukan aktivitas
yang bernilai akademik dan ilmiah. 7) Memegang etika kerja. 8) Bertujuan untuk
meningkatkan mutu. 9) Menjadi media guru berpikir kritis dan sistematis, dan 10)
Pengumpulan data atau informasi dalam penelitian tindakan kelas tidak boleh terlalu banyak
menyita waktu dan terlalu rumit.
Zainal Arifin mengemukakan bahwa tujuan dari penelitian Tindakan kelas yaitu untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dan LPTK, meningkatkan kemampuan dan layanan professional
guru dan tenaga kependidikan, Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi
masalah pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas, mengembangkan budaya akademik di
lingkungan sekolah dan LPTK, sehingga tercipta sikap proaktif untuk melakukan perbaikan
mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (substainable), meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan guru dan tenaga kependidikan khususnya di sekolah dalam
melakukan PTK, meningkatkan kerjasama profesional diantara guru dan tenaga kependidikan
di sekolah dan LPTK. Menurut Kemmis dan Mc Taggart, peneletian Tindakan kelas
dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat
momentum esensial yaitu penyusunan rencana, Tindakan, observasi, dan refleksi.
Terdapat beberapa desain penelitian Tindakan kelas diantaranya, Model Kurf Lewin
Kurf, Model Suharsimi, Model Hopskins, Model Mc Kerman, Model John Elliot, dan Model
kemmis & McTaggart. Penelitian Tindakan kelas dapat dilakukan dengan menggunakan
instrument penelitian observasi, catatan harian, wawancara, dan juga tes.

Anda mungkin juga menyukai