Disusun Oleh:
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah swt. Atas segala rahmat dan karunia-Nya, makalah ini yang
berjudul “Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Rumah Tangga di Jago
Laundry” dapat terselesaikan dengan lancar. Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diampu oleh Ibu
Asih Puji Utami, S.KM., M.Kes.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga
dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk
pembaca mengenai hal yang berhubungan dengan Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di Industri Rumah Tangga. Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Wassalamualaikum wr.wb.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 16
B. Rekomendasi ........................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 17
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya dan manusia pada umumnya.
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada pasal 1 menyebutkan bahwa tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan,
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya.
Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja,
karena kesehatan merupakan keadaan atau situasi seseorang dalam keadaan sehat baik
jasmani maupun rohani. Sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan dimana para
pekerja mendapat jaminan keselamatan pada saat bekerja baik dalam menggunakan
mesin, pesawat, alat bekerja dan lingkungannya juga yang terjamin. Apabila para
pekerja dalam kondisi prima serta didukung oleh sarana dan prasarana yang dapat
terjamin keselamatannya maka produktivitas dalam bekerja akan semakin meningkat.
Saat ini perkembangan industri berlangsung dengan cukup pesat, baik industri
pada sektor informal seperti industri rumah tangga, pertanian dan perkebunan. Di
Indonesia tingginya peran sektor informal dalam perekonomian disebabkan oleh
pertumbuhan angkatan tenaga kerja baru yang lebih tinggi dari ketersediaan lapangan
kerja formal.
Usaha laundry merupakan industri rumah tangga yang saat ini sudah banyak
tersebar mulai dari di desa-desa hingga daerah perkotaan. Laundry menjadi salah satu
pilihan tersendiri terutama bagi orang yang memiliki jadwal yang padat untuk pekerjaan
bahkan kegiatan yang lain sehingga tidak ada waktu untuk mencuci.
Jago Laundry merupakan salah satu usaha laundry yang berada dilingkungan
yang strategis, berada dipinggir jalan serta tak jauh dari kampus Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta menjadikan banyaknya mahasiswa memilih untuk mencucikan pakaiannya
kepada pemberi jasa tersebut.
Jika dilihat dengan pintas mungkin kita banyak tidak menyadari mengenai
bahaya dan resiko kerja yang ditempat laundry. Beberapa bahaya yang mungkin dapat
1
terjadi mulai dari bahaya yang timbul dari alat-alat hingga paparan bahan kimia yang
terdapat pada pewangi dan deterjen pakaian yang biasa digunakan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan K3 di Jago Laundry?
C. Tujuan
Untuk mengetahui penerapan K3 di Jago Laundry.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian K3
Agar memudahkan kita dalam memahami pengertian K3, maka kita dapat
merujuk pada beberapa pendapat ahli. Berikut ini adalah pengertian K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) menurut pandangan beberapa ahli:
1. Mathis dan Jackson
Menurut Mathis dan Jackson pengertian K3 adalah kegiatan yang menjamin
terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan
mental melalui pembinaan dan pelatihan, pengarahan dan kontrol terhadap
pelaksanaan tugas dari karyawan dan pemberian bantuan sesuai dengan
aturan yang berlaku, baik dari lembaga pemerintah maupun perusahaan
dimana mereka bekerja.
2. Ardana
Menurut Ardana, pengertian K3 adalah upaya perlindungan yang ditujukan
agar tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja selalu dalam keadaan
selamat da sehat sehingga setiap sumber produksi bisa digunakan secara
aman dan efisien.
3. Widodo
Menurut Widodo, definisi K3 adalah bidang yang berhubungan dengan
kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan manusia yang bekerja disebuah
institusi maupun lokasi proyek.
4. World Health Organization (WHO)
Menurut WHO pengertian K3 adalah upaya yang bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial
yang setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jenis pekerjaan, pencegahan
terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
faktor yang merugikan kesehatan.
3
pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik atau
mental, maupun sosial dengan usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-
penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan
lingkungan kerja, seta terhadap penyakit-penyakit umum. K3 adalah suatu ilmu
pengetahuan da penerapan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja yang
ditujukan untuk pekerja agar pekerja terlindungi dengan aman.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. (OHSAS 18001).
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012, pengertian keselamatan
dan kesehatan kerja atau K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja.
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering kita temui dalam lingkungan
kerja meliputi:
1. Hazard (Sumber Bahaya)
Suatu keadaan yang memungkinkan/dapat menimbulkan kecelakaan,
penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja.
4
Gambar 2. Gambar bahaya listrik tegangan tinggi
3. Risk (Risiko)
Prediksi tingkat keparahan apabila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
5
Gambar 4. Contoh form laporan insiden
5. Accident
Kejadian yang merupakan hasil dari serangkaian kejadian yang tidak
diinginkan dan tak terkendali. Kejadian bahaya yang disertai adanya
korban dan kerugian baik benda maupun manusia.
6
B. Tujuan K3
Menurut UU No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, tujuan dari K3
adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan. Selain itu,
K3 juga berfungsi untuk melindungi semua sumber produksi agar dapat digunakan
secara efektif. Berikut ini merupakan fungsi dan tujuan K3:
1. Untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan tenaga
kerja sehingga kinerjanya dapat meningkat.
2. Untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang
yang berada dilingkungan kerja.
3. Untuk memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat
digunakan secara aman dan efisien.
C. Bahaya
Bahaya ditempat kerja adalah segala sesuatu ditempat kerja yang dapat melukai
pekerja, baik secara fisik maupun mental. Bahaya merupakan potensi yang dimiliki oleh
bahan/material, proses atau cara dari pekerja yang dapat menimbulkan kerugian
terhadap keselamatan dan kesehatan jiwa seseorang (Dharma, 2017).
Bahaya atau hazard adalah suatu sumber yang berpotensi menimbulkan
kerugian baik berupa luka terhadap manusia, penyakit, kerusakan properti, lingkungan
atau kombinasinya (frank bird-loss control management). Bahaya dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu: (Dharma, 2017)
1. Bahaya keselamatan kerja (Safety Hazard)
Bahaya keselamatan kerja merupakan bahaya yang berdampak pada
timbulnya kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan luka, cacat hingga
kematian serta kerusakan properti. Jenis bahaya keselamatan kerja dapat
diklasifikasikan menjadi:
a. Bahaya mekanis, yaitu bersumber dari peralatan mekanis atau benda
bergerak baik secara manual maupun penggerak. Gerakan mekanis ini
dapat menimbulkan cedera atau kerusakan seperti tersayat, terpotong,
terjatuh dan lain-lain.
b. Bahaya elektrikal, yaitu bahaya yang berasal dari energi listrik yang
dapat mengakibatkan berbagai bahaya seperti kebakaran, sengatan
listrik dan hubungan pendek.
7
c. Bahaya kebakaran dan peledakan, yaitu bahaya yang berasal dari bahan
kimia yang bersifat flammable dan explosive.
2. Bahaya kesehatan kerja (Health Hazard)
Bahaya kesehatan kerja merupakan bahaya yang mempunyai dampak
terhadap kesehatan manusia dan penyakit akibat kerja. Dampak yang
ditimbulkan bersifat kronis. Jenis bahaya kesehatan kerja dapat
diklasifikasikan menjadi: (Dharma, 2017)
a. Bahaya fisik (Physical Hazard) dapat berupa radiasi, temperatur
ekstrim, cuaca, pencahayaan, getaran dan terkanan udara.
b. Bahaya kimia (Chemical Hazard) bahaya berbentuk gas, cair, padat
yang mempunyai sifat racun (toxic), iritasi (irritant), sesak nafas
(asphyxia), mudah terbakar (flammable), meledak (explosive) dan
berkarat (corrosive).
c. Bahaya biologis (Biological Hazard) bahaya yang dapat berasal dari
mikroorganisme khususnya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti bakteri, jamur dan virus.
d. Bahaya ergonomik merupakan bahaya yang dapat menimbulkan
gangguan pada tubuh secara fisik sebagai akibar dari ketidak sesuaian
dan cara kerja yang salah
e. Bahaya psikologi (Psychological Hazard) dapat berupa tekanan
pekerjaan, kekerasan dutempat kerja, dan jam kerja yang panjang
kurang teratur.
8
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. Gambaran Usaha
Usaha Jago Laundry terletak di Jalan Godean. Jago Laundry ini merupakan
usaha milik Ibu Fetty dan memiliki 3 karyawan dengan 2 shift. Untuk shift pertama,
dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB kemudian untuk shift kedua,
pada pukul 15.00 hingga pukul 20.00 WIB. Laundry ini memiliki waktu operasional
mulai dari pukul 08.00 – 20.00 WIB. Didalam rumah dilakukan untuk aktivitas mencuci
hingga menyetrika pakaian milik pelanggan. Tarif yang dikenakan berbeda-beda
tergantung dari waktu yang diinginkan, untuk pilihan paketnya sendiri terdiri dari
Reguler (3 hari kerja), Kilat (2 hari kerja), Kilat (1 hari kerja) dan Express (6 jam). Jika
ditaksir besar laundry yang masuk sekitar 30-50 kg per harinya. Pernah dalam sehari
Jago Laundry menerima 150 kg pakaian milik pelanggan.Nama Deterjen yang
digunakan yaitu Momo dan pewangi yang digunakan adalah Racika Falah. Selain itu di
Jago Laundry ini tidak hanya menerima laundry pakaian saja tetapi selimut, bed cover,
bantal, boneka hingga gorden.
1. Deterjen cair
2. Pelembut pakaian
3. Pewangi pakaian
9
Perlengkapan lainnya yang digunakan yaitu alat tulis, nota, plastik kemasan,
keresek, seperangkat selotip.
10
Proses setrika cucian bersih dilakukan oleh agian setrika dengan sebagai
berikut:
1. Keranjang yang berisi cucian bersih ditaruh didekat tempat menyetrika.
2. Penyetrika harus menyetrika pakaian pada keranjang satu pelanggan sebelum
berganti ke keranjang pelanggan lain untuk menghindari tertukarnya pakaian
pelanggan yang satu dengan pelanggan yang lain.
3. Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang
akan disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis setrika tidak boleh
terlalu panas.
Proses serah terima dan pembayaran dilakukan bagian kasir dengan sebagai
berikut:
1. Konsumen yang akan mengambil pakaian, diminta untuk menunjukkan nota
rangkap ke-1.
2. Kemudian petugas mengambil pakaian ditempat penyimpanan sesuai dengan
nota yang ditunjukkan oleh pelanggan.
3. Jika konsumen belum mebayar, maka petugas wajib mengingatkan
pelanggan untuk membayarnya.
11
4. Kemudian cucian yang sudah selesai diproses tersebut diserahkan kepada
konsumen.
5. Konsumen dipersilahkan untuk mengecek pakaiannya, apakai sudah sesuai
atau tidak.
12
2. Chemical Hazard (Bahaya Kimia)
Bahan-bahan kimia yang ada ditempat laundry berasal dari deterjen,
desinfektan, zat pemutih, zat pelembut dan zat pewangi.
1. Eleminasi/menghilangkan bahaya.
Eleminasi adalah cara pengendalian risiko yang paling baik karena
risiko terjadinya kecelakaan dan sakit akibat potensi bahaya ditiadakan
(Tarwaka, 2008). Di Jago Laundry telah melakukan ini seperti memeriksa
13
apakah terdapat kabel-kabel yang terbuka sehingga mengakibatkan
korsleting listrik.
2. Subsitusi
Subsitusi adalah menggantikan bahan-bahan dan peralatan yang
lebih berbahaya dengan bahan-bahan dan peralatan yang kurang berbahaya
atau lebih aman sehingga pemaparannya selalu dalam batas yang masih
dapat diterima (Tarwaka, 2008). Di Jago Laundry juga telah melakukan ini
seperti menggunakan deterjen dan pewangi yang aman untuk pakaian dan
para pekerjanya.
3. Kontrol Teknik
Pengendalian ini bertujuan untuk memisahkan bahaya dengan
pekerja dari yang berbahaya menjadi yang tidak berbahaya. Seperti
menggunakan mesin cuci dan pengering yang sesuai standar. Dan
dilakukannya sistem bekerja per shift.
4. Kontrol Administrasi
Administrasi dilakukan dengan menyediakan sistem kerja yang dapat
mengurangi kemungkinan seseorang terpapar potensi bahaya. Berikut
kontrol administrasi yang dilakukan oleh Jago Laundry:
a) Melakukan pekerjaan sesuai SOP dan pedoman serta kebijakan yang
telah ditentukan.
b) Rotasi kerja dan prosedur lainnya yang dapat mengurangi kemungkinan
kecelakaan kerja, seperti melakukan dua shift dalam sehari.
c) Waktu kerja, waktu operasional yang dikerjakan yakni dari pukul 08.00
WIB – 20.00 WIB.
d) Waktu istirahat, saat pergantian shift pekerja yang shift pertama bisa
langsung beristirahat dan shift yang kedua bergantian begitu seterusnya.
e) Izin kerja, disini para pekerja akan diberikan waktu libur seperti 4 hari
kerja dan 4 hari libur untuk memberikan pekerja waktu untuk istarahat.
14
diimplementasikan. APD merupakan pilihan terakhir dari suatu sistem
pengendalian risiko ditempat kerja (Tarwaka, 2008).
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di
Jago Laundry antara lain:
1. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah upaya untuk menciptakan tempat
kerja yang sehat dan aman. Tujuannya untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan karyawan saat ditempat kerja serta meningkatkan keefesienan dalam
bekerja.
2. Prosedur pengelolaan laundry mulai dari pengambilan, penimbangan, pencucian,
pengeringan, penyertrikaan, penyimpanan sampai pendistribusian sudah dapat
berjalan dengan lancar.
3. Sikap bekerja ditempat laundry yaitu sikap kerja berdiri, duduk dan angkat pakaian.
B. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat kami sampaikan antara lain:
1. Meningkatkan penyuluhan terhadap tenaga kerja tentang K3 terutama dalam
penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
2. Menyetrika dengan posisi duduk dengan menggunakan sandaran atau mengganti
posisi menjadi berdiri dengan meja setrika setinggi pinggang serta berganti posisi
setiap merasa tidak nyaman.
3. Menambah ventilasi udara agar kondisi didalam tidak terasa gerah.
4. Menambahkan kipas angin untuk memberikan kenyamanan pada karyawan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18
Gambar 6.3. Pilihan layanan yang ditawarkan Jago Laundry
19
Gambar 6.7. Deterjen dan pewangi yang digunakan
A B
Gambar 6.8 (A) dan (B) Proses pencucian dan pengeringan pakaian menggunakan mesin
20