Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Iman

Iman itu ialah keyakinan yang tersimpan kuat di dalam hati dan dikuatkan dengan lidah lalu diamalkan
oleh anggota badan. (H.R. Ibnu Majah)

Rukun (struktur) dari keimanan ada tiga yaitu kalbu, lisan dan perbuatan. Maka istilah iman identik
dengan kepribadian manusia seutuhnya atau pendirian yang konsisten.

2.Ciri-ciri keimanan dilengkapi dengan ayat Al-Qur'an yang sesuai

Tawakal

Tawakal yaitu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang diperintahkan oleh Allah. Dengan
kata lain, orang yang bertawakal adalah orang yang menyandarkan berbagai aktivitasnya atas perintah
Allah. Sesuai dengan ayat Al-Qur'an QS.Al-Anfaal (8):2 yang artinya "Sesungguhnya orang-orang yang
beriman adalah apabila disebut (nama) Allah, gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada
mereka ayat-ayat Nya bertambahlah iman mereka dan mereka bertawakal kepada Tuhannya".

Mawas diri dan bersikap ilmiah

Mawas diri dimaksudkan agar seseorang tidak terpengaruh oleh berbagai kasus dari mana pun asalnya,
baik dari kalangan jin dan manusia bahkan mungkin asalnya dari diri sendiri. QS. An-Naas (114):1-3 yang
artinya Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara manusia (1). Yang menguasai
manusia (2). Tuhan bagi manusia (3).

Mawas diri yaitu bersikap kritis dalam menerima informasi terutama dalam memahami nilai-nilai dasar
keislaman. Atas dasar tersebut hendaknya seseorang tidak dibenarkan menyatakan sesuatu sikap
sebelum mengetahui terlebih dahulu permasalahannya, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an
QS.Al-Israa'(17):36 yang artinya "Dan janganlah engkau turut apa-apa yang engkau tidak ada ilmu
padanya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya akan ditanya".
Optimis dalam menghadapi masa depan

Nabi Muhammad menyatakan bahwa orang yang hidupnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin adalah
orang yang merugi dan jika hidupnya hari ini sama dengan hari kemarin adalah orang yang teripu, dan
yang beruntung adalah orang yang hidupnya hari ini lebih baik dari pada hari kemarin. Jika optimisme
adahal perbuatan yang terpuji maka pesimisme merupakan perbuatan tercela.Sedangkan sikap putus
asa hanya dimiliki orang kafir.QS.Yusuf(12):87 yang artinya " Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka
carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah
melainkan kaum yang kafir"

Konsisten dan menepati janji

Janji adalah hutang. Menepati janji berarti membayar hutang. Sebaliknya ingkar janji adalah suatu
pengkhianatan. QS.Al-Maidah(5):1. " Hai orang-orang yang beriman, sempurnakanlah segala janji.
Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu (larangan-Nya). Tidak
diperbolehkan berburu ketika kamu sedang ihram. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum terhadap
apa yang di kehendaki-Nya.

Tidak sombong

Kesombongan merupakan suatu sifat dan sikap tercela yang membahayakan diri sendiri maupun orang
lain dan lingkungan hidup. Al-Qur'an Surat Luqman menyatakan suatu larangan terhadap sifat dan sikap
yang sombong. QS.Luqman(31):18 yang artinya "Dan janganlah engkau palingkan pipimu kepada
manusia dan janganlah berjalan dengan sombong di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi congkak".

3.Animisme/Dinamisme,Politeisme dan Henoteisme

Animisme adalah kepercayaan terhadap roh (makhluk ghaib) di dalamnya. Roh diyakini sebagai pemilik
benda alam tertentu seperti pohon atau hewan yang memiliki keanehan.

Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda yang mempunyai kekuatan. Benda yang dimaksud
dijadikan jimat yang perlu dijaga dan dirawat agar tidak menimbulkan akibat negatif terhadap diri
sendiri dan keluarga serta masyarakat.
Politeisme adalah kepercayaan terhadap dewa atau dewi. Sebagian masyarakat jawa berkeyakinan Dewi
Sri (dewi kesuburan) pengatur tanaman padi. Jadi petani jawa pada tahap awal memberi sesembahan
dalam bentuk sesajen dengan istilah mapag Sri (menjemput Dewi Sri) supaya padi yang ditanam
mendapatkan panen yang memuaskan.

Henoteisme adalah suatu kepercayaan bahwa hanya ada satu dewa yang berkuasa di dalam dunia tanpa
memungkiri akan keberadaan dewa dewa lainnya.

Tuhan Yang Maha Esa menurut paham Monoteisme terbagi menjadi tiga yaitu: Deisme, Panteisme,
Eklektisme.

Deisme

Paham ini beranggapan bahwa Tuhan Yang Maha Esa mempunyai sifat yang serba Maha. Karena
Kemahaannya, Tuhan menciptakan alam dengan komposisi yang serba maha pula. Sebab itulah alam
akan mampu bertahan hidup dan berkembang dengan sendirinya. Bagi alam tidak perlu pengawasan
serta peranan Tuhan. Sebaliknya Tuhan pun tidak memerlukan alam. Setelah Tuhan menciptakan alam,
Dia berpisah dengan alam. Akibat paham ini, Tuhan hanya diakui kehebatan-Nya, diagungkan
kebesaran-Nya, disanjung dan dipuja namun ajaran-Nya tidak berperan dalam kehidupan.

Panteisme

Paham ini berpendapat bahwa sebagai pencipta alam, Tuhan ada bersama alam. Dimana ada alam disitu
ada Tuhan. Alam sebagai ciptaan Tuhan merupakan bagian dari-Nya. Tuhan ada dimana mana, bahkan
setiap bagian dari alam itulah juga Tuhan.

Eklektisme

Eklektik yaitu gabungan antara manusia dengan Tuhan. Manusia mempunyai peranan sebagai
perencana, sedangkan Tuhan berperan sebagai penentu. Tuhan bukan alam, jauh di luar alam, namun
Dia dekat dengan alam.

Anda mungkin juga menyukai