Dhita Rismayani Priatna, M. Pd. Click to add Text • Filsafat pendidikan, menurut Al-Syaibany (1979):
Filsafat pendidikan berusaha untuk mendalami
konsep-konsep pendidikan dan memahami sebab-sebab yang hakiki dari masalah pendidikan
• Filsafat pendidikan, menurut Kneller (1971):
Filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat dalam lapangan pendidikan • Filsafat pendidikan harus dapat menjawab empat pertanyaan pendidikan:
1. Apakah pendidikan itu?
2. Mengapa manusia harus melaksanakan pendidikan? 3. Apakah yang seharusnya dicapai oleh pendidikan? 4. Dengan cara bagaimana cita-cita pendidikan yang tersurat maupun yang tersirat dapat dicapai? Tiga masalah utama filsafat pendidikan
• Masalah keberadaan termasuk masalah
kenyataan (Being and reality) Metafisika • Masalah pengetahuan termasuk masalah kebenaran (knowledge) Epistemologi • Masalah nilai (value) Aksiologi A. Metafisika (masalah keberadaan)
• Ada tiga tingkatan keberadaan:
1. Being (yang-ada) 2. Reality (yang-nyata/kenyataan) 3. Existence (yang-bereksistensi) • Metafisika merupakan bagian filsafat yang mempelajari masalah hakikat: hakikat dunia, hakikat manusia (termasuk hakikat anak)
• Tujuan: untuk mengontrol secara implisit
tujuan pendidikan, untuk mengetahui dunia anak, apakah ia merupakan makhluk rohani atau jasmani saja, atau keduanya. • Metafisika meliputi: 1. Theologi filsafati Tuhan 2. Antropologi filsafati Manusia 3. Kosmologi filsafati Alam semesta Kaitan antara antropologi filsafati (filsafat manusia) dan filsafat pendidikan:
• Filsafat pendidikan melanjutkan apa yang
telah dikaji oleh antropologi filsafati • Maksudnya: Setelah mengenal hakekat manusia secara utuh (multidimensional), kemudian pendidikan berperan untuk mengembangkan manusia dengan segala potensi kemanusiaannya. 1. Teologi
• Cabang filsafat yang membicarakan tentang Tuhan
• Mengajukan pertanyaan sekitar Tuhan dan bagaimana
hubungannya dengan realitas, bagaimana hubungan Tuhan dengan manusia dan dengan kosmos
• Kesemuanya akan melandasi konsep pendidikan yang
akan dilakukan manusia, yang akan diimplementasikan dalam menentukan tujuan dan proses pencapaian tujuan pendidikan 2. Kosmologi
• Membicarakan realitas jagat raya, yakni keseluruhan
sistem alam raya
• Peserta didik harus mengenal alam yang menjadi tempat
ia hidup, mengenal lingkungannya, mengenal hukum- hukum alam, hukum kausal. Sehingga ia akan mengerti dan memahami keteraturan yang terjadi pada jagat raya.
• Pandangan tentang kosmologi akan mempengaruhi
konsep pendidikan 3. Manusia
• Pendidikan merupakan kegiatan antar manusia, oleh
manusia, dan untuk manusia.
• Manusia adalah subjek pendidikan dan sekaligus pula
sebagai objek pendidikan
• Sebagai subjek pendidikan, manusia (khususnya
manusia dewasa) bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pendidikan
• Sebagai objek pendidikan, manusia (khususnya anak),
merupakan "sasaran" pembinaan dalam melaksanakan proses pendidikan a. Manusia sebagai makhluk individu b. Manusia sebagai makhluk sosial c. Manusia sebagai makhluk susila d. Manusia sebagai makhluk ber-Tuhan B. Epistemologi
• Pengetahuan apa yang benar? Bagaimana
mengetahui itu berlangsung? Bagaimana kita memutuskan antara dua pandangan pengetahuan yang berlawanan?Apakah kebenaran itu konstan?
• Bagi guru, tidak hanya mengetahui bagaimana
siswa memperoleh pengetahuan, melainkan juga bagaimana siswa belajar, menentukan kurikulum dan metode mengajar yang sesuai C. Aksiologi
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita