Anda di halaman 1dari 10

NAMA AHMAD DALAM AL-QUR’AN

ABSTRAK

Sebuah nama menjadi hal yang terpenting dalam hidup setiap insan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, sebutan nama Ahmad sendiri sering kita
dengar, dan menjadi hal lumrah, jika seorang anak laki-laki memiliki nama
ahmad ataupun Muhammad. Arti kata Muhammad sendiri pun bagus dan baik,
yang mana juga tertuliskan dalam Al-Qur’an. Pembahasan nama Ahmad dan
Muhammad pun menjadi hal perbincangan. Nama Ahmad dan Muhammad juga
tertulis dalam kitab selain Kitab suci Al-Qur’an. Perbincangan mengenai nama
Ahmad pun menarik, dengan mengetahui banyak alasan-alasan dan sebabnya.
Nama Ahmad pun termaktub jelas dalam kitab suci AL-QUR’AN, yang mana kita
pun sebagai pemakalah mempunyai banyak pertanyaan dan pembahasan tentang
hal tersebut.
Kata kunci : Nama, Muhammad, Al-Qur’an

A. PENDAHULUAN

Nabi atau Rasul adalah seorang manusia biasa yang diangkat Allah SWT
untuk mengemban misi keTuhanan untuk setiap manusia dan umatnya. Disamping
itu, dengan terpilihnya nabi dan rasul sebagai manusia pilihan Allah SWT yang
bertugas membawakan berita langit dan risalah ketuhanan, seorang nabi dan rasul
mempunyai sejumlah kelebihan dibandingkan manusia umumnya, dan karenanya
sebutan-sebutan untuk mereka dalam Al-Qur’an pun bermacam-macam, termasuk
salah satunya ialah nabi terakhir kita yaitu Nabi Muhammad Saw.

Menurut biografi kelahiran Muhammad pada hari Senin. Tahun


kelahirannya dikenal dengan nama tahun Gajah (570 M). Muhammad lahir dalam
keadaan yatim karena ayahnya, Abdullah meninggal dunia tiga bulan setelah dia
menikahi Aminah. Muhammad Saw adalah seorang nabi dan rasul utusan Allah di
bumi untuk menyampaikan risalah atau wahyu kepada manusia dan
memerintahkan agar manusia beriman dan menyembah Allah SWT serta
beribadah kepada-Nya.1

Nama Muhammad tentunya sudah termaktub dalam Al-Qur’an. Namun,


nama Muhammad hanya disebutkan sebanyak 4 kali, dan Muhammad memiliki

1
Nurasiah, “Kerasulan Muhammad dalam perspektif AL-QUR’AN dan AL-KITAB” ,
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, Banda Aceh: 2017, hal. 8

1
nama lain yaitu Ahmad yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak satu kali.
Dari sini, banyak timbul pertanyaan “Jadi sebenarnya siapa nama rasul yang
terakhir? Muhammad atau Ahmad? Bukankah dua kata itu berbeda?”

Maka, pembahasan makalah ini ialah tentang bagaimana Muhammad


disebutkan dalam Al-Qur’an, berapa kali nama Muhammad disebutkan dalam Al-
Qur’an dan apa perbedaannya antara Muhammad dan Ahmad. Apakah kedua kata
tersebut memiliki arti yang sama, atau berbeda?

B. PEMBAHASAN

Sosok seorang Nabi Muhammad SAW. Dalam KITAB SUCI Al-Qur’an


memiliki beberapa panggilan atau sebutan. Yang mana benar-benar sudah
termaktub dalam kitab-Nya. Untuk sebutan Nabi Muhammad pun sekitar lima
sebutan dalam Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut : Ahmad, Muhammad, Rasul,
Nabi, dan Basyar (manusia biasa). Penyebutan ini terkait dengan misi Isa Ibnu
Maryam sebagai seorang Rasul yang membenarkan firman Allah dalam kitab
Taurat dan berita gembira tentang akan datangnya seorang Rasul yang bernama
Ahmad. Setiap sebutan pun, tentu saja mempunyai karakteristik khusus yang
dapat membedakan antara sebutan satu dengan sebutan yang lainnya. Meskipun
harus diakui bahwasanya masing-masing sebutan tersebut tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya, karena kelima sebutan tersebutan tetap bermuara
pada satu obyek, yakni sosok Muhammad.2

Sedangkan, dalam perspektif Al-kitab disebutkan kerasulan Muhammad


SAW. Misalnya dalam perjanjian lama yaitu kitab Ulangan yaitu sebagai berikut
ini : “ Seorang Nabi akan kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka,
seperti engkau ini, aku akan menaruh firmanku dalam mulutnya, dan ia akan
mengatakan kepada mereka segala yang kuperintahkan kepadanya. (Ulangan
18:18).3

2
Nabilatul Ulya, “Kajian Morfologis Nama-nama Nabi Muhammad Dalam Al-Qur’an”,
ALFAZ, vol. 7, no. 2, (UIN Sultan Maulana Hasanuddin : Banten, 2019) hal. 100
3
Nur Asiah, “Kerasulan Muhammad dalam perspektif AL-QUR’AN dan AL-KITAB” ,
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, Banda Aceh: 2017, hal. 4

2
Bahkan, para Ulama berbeda pendapat mengenai jumlah nama-nama nabi
Muhammad SAW. Ibnu Dihyah dalam kitab karangannya, berkata: sebagian
Ulama berpendapat bahwa, jumlah nama-nama nabi SAW. Itu sama seperti
jumlah asmaul husna yang jumlahnya 99 nama. Lalu, sebagian peneliti
berpendapat bahwa jumlah nama nabi itu 300 nama. Dan disebutkan dalam
karangannya tempat-tempatnya dalam Al-Qur’an dan Hadits, bentuk kata-katanya,
dan penjelasan maknanya. Ibnu ‘Arobi berkata bahwa sebagian ulama sufi
menyatakan bahwa Allah mempunyai 1000 nama dan bagi Rasulnya
(Muhammad) 1000 nama pula. Jadi, semua ulama pun mempunyai pendapat
tersendiri mengenai jumlah nama Nabi SAW.

Seperti halnya, Athif Qosim Amin al-Maliji dalam kitab karangannya


“Asma’ Nabi Fil al-Qur’an wa as-Sunnah”, memaparkan nama-nama Nabi itu
adalah Muhammad, Ahmad, ‘Abdullah, al-ummi, ar-rahim, al-basyir, asy-
syaahid/asy- syahiid, an-nadzir, ad-da’i ila allah, al-muballigh, al-hanif, al-mahi,
rasul al-malahim, al- hasyir, nab at-taubah, an-nur, as-sirojul munir, al-musthofa,
al-mudatsir, al muzammil, ath-thair, al-muthahar, al-muthahir, al-mutawakkal, al-
amin, ash-shadiq, thaha, al-jami’, al-wali, al-fatih, al-hadl, shohibul kautsar. Dan
yang masih banyak lainnya.4

MUHAMMAD DAN AHMAD

Nama Muhammad bermula dari kisah suatu misi dagang sebuah kafilah
yang mana di dalamnya terdapat Abdul Muthalib. Selain Abdul Muthalib, ada 3
orang mulia lainnya, yaitu: Sufyan bin Mujasyi’, Uhaihah bin Jallaj dan Himran
bin Rabi’ah. Keempatnya, termasuk Abdul Muthalib dalam satu misi dagang
menuju Syiria, dalam perjalanan tersebut mereka bertemu dengan pendeta yang
memberitahukan bahwa akan lahir nabi terakhir yang bernama Muhammad.
Karena keempatnya berharap bahwa nabi terakhir itu muncul dari keluarga
mereka, maka keempatnya memberi nama Muhammad kepada bayi yang paling
akhir lahirnya dalam keluarga mereka. Jadi, nama Muhammad yang paling awal
ada dalam keluarga 4 pedagang Makkah itu. Dan, keluarga Abdul Muthalib

4
Nabilatul Ulya, “Kajian Morfologis Nama-nama Nabi Muhammad Dalam Al-Qur’an”,
ALFAZ, vol. 7, no. 2, (UIN Sultan Maulana Hasanuddin : Banten, 2019) hal. 101

3
adalah yang pertama kali menggunakan nama Muhammad tersebut karena tidak
lama setelah dia pulang, Aminah melahirkan seorang bayi laki-laki.

Dan, nama Ahmad, dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman menceritakan


tentang Nabi Isa As. yang memberitakan bahwa akan datang rasul setelahnya
yang namanya Ahmad. Termaktub dalam surat Ash-shaff ayat 6 yang berbunyi:

‫ي ِم َن‬
َّ ‫ص ِّدقًا لِّ َم ا َبنْي َ يَ َد‬ ِ ِٰ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫َوا ْذ قَ َال عْي َس ى ابْ ُن َم ْرمَيَ ٰيبَيِن ْ ٓ ا ْس َراۤءيْ َل ايِّنْ َر ُس ْو ُل اللّ ه الَْي ُك ْم ُّم‬
ِ ‫التَّو ٰر ِىة ومبشِّراۢ بِرسو ٍل يَّْأيِت ِمنۢ بع ِدى امْس هٗ ٓ اَمْح ُدۗ َفلَ َّما جاۤءهم بِالْبِّين‬
‫ٰت قَالُْوا ٰه َذا ِس ْحٌر‬ َ ْ َُ َ َ ُ َْ ْ ْ ْ ُ َ ً َُ َ ْ

ٌ‫ُّمبِنْي‬

“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya
aku adalah utusan Allah kepadamum membenarkan kitab sebelumku, yaitu
Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan
datang sesudahku, yang namanya Ahmad”. Maka, tatkala rasul itu datang kepada
mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah
sihir yang nyata”.”5

Jadi, sebenarnya siapa nama rasul yang terakhir itu? Muhammad atau
Ahmad? Bukankah keduanya berbeda? Nabi Muhammad sendiri telah
menjelaskan tentang hal tersebut dalam sabdanya “Sesungguhnya aku memiliki
beberapa nama. Aku Muhammad, aku Ahmad, aku Al-Mahi yang sebab diriku
Allah menghapus kekafiran, aku Al-Hasyir tempat manusia akan berkumpul, dan
aku Al-Aqib.” (HR. Bukhari)

Kata Muhammad dan Ahmad ini memiliki akar kata yang sama. Hanya
saja, Muhammad adalah ismu maf’uul berarti ‘terpuji’, sedangkan Ahmad ismu
tafdhil yang berarti ‘paling terpuji’.6

5
Dr. Mohammad Nasih, https://baladena.id/sebenarnya-muhammad-atau-ahmad/ , jam
12:55 tanggal 8 Juli 2021
6
Dr. Mohammad Nasih, https://baladena.id/sebenarnya-muhammad-atau-ahmad/ , jam
12:57 tanggal 8 Juli 2021

4
Jika dijabarkan, nama Ahmad bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia,
maka ia berarti saya memuji. Ahmad merupakan fi’il madli, dari kata ha- mi- da,
yang artinya (sudah) memuji. Sementara kata Ahmad sendiri, ia masuk ke dalam
fi’il mudloi’ yang memiliki arti : saya sedang memuji, atau saya akan memuji.
Berbeda dengan kata Muhammad. Kata Muhammad, ia di dalam bahasa arab
dikenal dengan maf’uul. Maf’ul bisa diartikan ke dalam bahasa Indonesia sebagai
objek. Objek sendiri adalah orang yang dikenai suatu perkara. Jadi, kata
Muhammad, maka bisa diartikan orang yang dipuji.7

Sebutan Ahmad dalam Al-Qur’an hanya ditemukan dalam satu ayat saja,
yaitu yang tertulis dalam Qur’an surat As-Shaf ayat 6, yang berbunyi :

‫ي ِم َن الت َّْو ٰرى ِة‬


َّ ‫ص ِّدقًا لِّ َم ا َبنْي َ يَ َد‬ ِِٰ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫َوا ْذ قَ َال عْي َس ى ابْ ُن َم ْرمَيَ ٰيبَيِن ْ ٓ ا ْس َراۤءيْ َل ايِّنْ َر ُس ْو ُل اللّ ه الَْي ُك ْم ُّم‬
ِ ِ ‫ومبشِّر ۢا بِرسو ٍل يَّْأيِت ِمنۢ بع ِدى امْس هٗ ٓ اَمْح ُدۗ َفلَ َّما جاۤءهم بِالْبِّين‬
ٌ‫ٰت قَالُْوا ٰه َذا س ْحٌر ُّمبِنْي‬ َ ْ َُ َ َ ُ َْ ْ ْ ْ ُ َ ً َُ َ

Yang berartikan : Dan (ingatlah) ketika putra Maryam berkata, “Wahai Bani
Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang
turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul
yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Namun ketika
Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka
berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.”

Penyebutan ini, terkait dengan misi Isa Ibn Maryam sebagai seorang Rasul
yang membenarkan firman Allah dalam kitab Taurat dan berita gembira tentang
akan datangnya seorang Rasul yang bernama Ahmad. Ahmad adalah kalimat isim
yang berwazan “af’alun” yang merupakan isim tafdhil musytaq dari kata
“alhamdu”. Isim tafdhil sendiri ialah isim yang diambil dari fi’il yang
menunjukkan bahwa ada dua hal yang bersekutu dalam satu sifat akan tetapi yang
satu melebihi yang lain dalam sifat tersebut. Atau pendapat yang lain, bahwasanya
isim tafdhil ialah isim musytaq yang memiliki makna “lebih” dengan pola wazan

7
https://www.kompasiana.com/www.haris-berbagi.co.cc/550df968813311862cbc6060/
ahmad-dan-muhammad-dua-nama-masyhur-hasil-dialog-tuhan-dengan-nabi-saw , jam 16:56
tanggal 8 juli 2021

5
af’ala untuk mudzakar dan fa’alaa untuk muannats. Atas beberapa penjelasan
tersebut maka Muhammad disebut dengan Ahmad karena beliau lebih atau paling
terpuji daripada yang lain yan terpuji apalagi yang tidak.8

Sedangkan, untuk sebutan Muhammad dalam Al-Qur’an sendiri hanya


ditemukan dalam empat ayat saja, yang pertama dalam surat Ali-Imron ayat 144
yang berbunyi :

‫ِل ا ْن َقلَْبتُ ْم َع ٰلٓى اَ ْع َق ابِ ُك ْم‬‫ت‬‫ق‬


ُ ‫و‬َ‫ا‬ ‫ات‬ ‫م‬
َّ ‫ن‬ ‫ى‬
ِٕ ۟ ‫ا‬َ‫ف‬َ‫ا‬ ۗ ‫ل‬ ‫س‬ ‫الر‬
ُّ ِ ِ‫وما حُم َّم ٌد اِاَّل رسولٌۚ قَ ْد خلَت ِمن َقبل‬
‫ه‬
َ ْ َ ْ ُ ُ ْ ْ ْ َ ُْ َ َ ََ

ّٰ ُ‫ضَّر ال ٰلّهَ َشْيـًٔا ۗ َو َسيَ ْج ِزى ال ٰلّه‬ ِ ِ


‫الش ِك ِريْ َن‬ ِ
ُ َّ‫ب َع ٰلى َعقَبْيه َفلَ ْن ي‬
ْ ‫ۗ َو َم ْن يَّْن َقل‬

Yang artinya : “ Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya


telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke
belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan
merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang
bersyukur.”9

Untuk yang kedua tercantumkan dalam surat Al-Ahzab ayat 40, yang
berbunyi :

‫َم ا َك ا َن حُمَ َّم ٌد اَبَآ اَ َح ٍد ِّم ْن ِّر َج الِ ُك ْم َوٰل ِك ْن َّر ُس ْو َل ال ٰلّ ِه َو َخ امَتَ النَّبِيّٖ َ ۗن َو َك ا َن ال ٰلّ هُ بِ ُك ِّل‬

‫َش ْي ٍء َعلِْي ًما‬

Yang artinya : “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara


kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.”10

8
Nabilatul Ulya, “Kajian Morfologis Nama-nama Nabi Muhammad Dalam Al-Qur’an”,
ALFAZ, vol. 7, no. 2, (UIN Sultan Maulana Hasanuddin : Banten, 2019) hal. 104
9
Q.S Ali-Imron ayat 144
10
Q.S Al-Ahzab ayat 40

6
Yang ketiga,termaktub dalam surat Muhammad ayat 2 yang berbunyi :

‫ت َواٰ َمُن ْوا مِب َا نُِّز َل َع ٰلى حُمَ َّم ٍد َّو ُه َو احْلَ ُّق ِم ْن َّرهِّبِ ْم ۚ َكفََّر‬
ِ ‫الصلِ ٰح‬ ِ ِ
ّٰ ‫َوالَّذيْ َن اٰ َمُن ْوا َو َعملُوا‬
ِ‫هِت‬
ْ َ‫َعْن ُه ْم َسيِّاٰ ْم َوا‬
‫صلَ َح بَاهَلُ ْم‬

Artinya : “Dan orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan


mengerjakan kebajikan serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada
Muhammad; dan itulah kebenaran dari Tuhan mereka; Allah menghapus
kesalahan-kesalahan mereka, dan memperbaiki keadaan mereka.”11

Dan yang terakhir terdapat dalam Surat Al-Fath ayat 29, yang berbunyi :

‫حُمَ َّم ٌد َّر ُس ْو ُل ال ٰلّ ِه ۗ َوالَّ ِذيْ َن َم َعهٗ ٓ اَ ِش َّداۤءُ َعلَى الْ ُكفَّا ِر ُرمَحَ اۤءُ َبْيَن ُه ْم َت ٰر ُىه ْم ُر َّك ًع ا ُس َّج ًدا‬

‫لِك َمَثلُ ُهم ىِف‬ ِ ُّ ‫ض وانًا ۖ ِس يماهم يِف وج و ِه ِهم ِّمن اَثَ ِر‬ ِ ِٰ
ْ َ ‫الس ُج ْود ۗ ٰذ‬ ْ ْ ُْ ُ ْ ْ ُ َْ َ ْ ‫ض اًل ِّم َن اللّ ه َور‬
ْ َ‫يَّْبَتغُ ْو َن ف‬

ٖ‫اس َت ٰوى َع ٰلى ُس ْوقِه‬ ِِ ِ


ْ َ‫الت َّْو ٰرى ة ۖ َو َمَثلُ ُه ْم ىِف ااْل جْن ْي ِلۚ َك َز ْر ٍع اَ ْخ َر َج َشطَْٔـهٗ فَ اٰ َز َرهٗ ف‬
ْ َ‫اس َت ْغلَ َظ ف‬
‫ِر ًة‬ ِ ِ ِ ٰ ‫الز َّراع لِيغِي َظ هِبِم الْ ُكفَّار ۗوع َد ال ٰلّ ه الَّ ِذين اٰمُن وا وع ِملُ وا‬ ِ
َ ‫الص ل ٰحت مْن ُه ْم َّم ْغف‬
ّ َ َ ْ َ َْ ُ َ َ َ ُ ْ َ َ ُّ ‫ب‬ ُ ‫يُ ْعج‬
‫َّواَ ْجًرا َع ِظْي ًما‬

Artinya : “Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama


dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan
keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah
sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang
diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya,
kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas

11
Q.S Muhammad ayat 2

7
batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah
hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang
mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.”12

Dari ayat yang tertera diatas, semua ayat tersebut selalu dikaitkan secara
langsung dengan sebutan Rasul, kecuali surat Muhammad ayat 2, yang mana
harus selalu ditaati. Akan tetapi, secara tidak langsung Q.S Muhammad ayat 2
juga mengisyaratkan keharusan percaya (iman) terhadap risalah yang disampaikan
oleh Muhammad, karena risalah tersebut merupakan kebenaran dari Allah. Jadi
penyebutan Muhammad dalam Al-Qur’an selalu dikaitkan dengan fungsinya
sebagai seorang utusan (Rasul) Allah yang harus ditaati.13

C. KESIMPULAN

Kata Muhammad dan Ahmad ini memiliki akar kata yang sama. Hanya
saja, Muhammad adalah ismu maf’uul berarti ‘terpuji’, sedangkan Ahmad ismu
tafdhil yang berarti ‘paling terpuji’. Nama Ahmad dalam Al-Qur’an tersebut
hanya sekali, terletak di surat As-Shof ayat 6, dan tidak ada ayat lagi yang
menyebutkannya. Sedangkan, jika nama Muhammad di Al- Qur’an tersebutkan
sebanyak empat kali yang mana terdapat disurat : Al-Imron ayat 144, surat
Muhammad ayat 2, surat Al- Ahzab ayat 40, dan surat Al- Fath ayat 29. Ahmad
sebagai panggilan lain dari Muhammad.

12
Q.S Al-Fath ayat 10
13
Nabilatul Ulya, “Kajian Morfologis Nama-nama Nabi Muhammad Dalam Al-Qur’an”,
ALFAZ, vol. 7, no. 2, (UIN Sultan Maulana Hasanuddin : Banten, 2019) hal. 103

8
DAFTAR PUSTAKA

AL- QUR’AN

Nurasiah, Kerasulan Muhammad dalam perspektif AL-QUR’AN dan AL-KITAB,


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, Banda
Aceh: 2017

Nabilatul Ulya, Nabilatul , Kajian Morfologis Nama-nama Nabi Muhammad


Dalam Al-Qur’an, ALFAZ, vol. 7, no. 2, (UIN Sultan Maulana
Hasanuddin : Banten, 2019)

9
Dr. Mohammad Nasih, https://baladena.id/sebenarnya-muhammad-atau-ahmad/

https://www.kompasiana.com/www.haris-berbagi.co.cc/
550df968813311862cbc6060/ahmad-dan-muhammad-dua-nama-masyhur-
hasil-dialog-tuhan-dengan-nabi-saw

10

Anda mungkin juga menyukai