Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SURYA ASIH

NOMOR 008/ RSSA/AKR– SKP/IX/2016

TENTANG
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
DI RUMAH SAKIT SURYA ASIH

DIREKTUR RUMAH SAKIT SURYA ASIH


Menimbang : a. bahwa identifikasi pasien adalah sangat penting dalam
proses pelayanan demi mendukung keselamatan pasien;
b. bahwa untuk itu diperlukan Panduan Identifikasi Pasien di
Rumah Sakit Surya Asih sebagai acuan:
c. bahwa sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a dan b di
atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit Surya Asih

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran.
2. Undang–Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
5. Keputusan Direktur Rumah Sakit Surya Asih Nomor
001/ABCB/01/2011 tentang Visi, Misi, Falsafah, Tujuan,
dan Motto Rumah Sakit Surya Asih
6. Peraturan Direktur Rumah Sakit Surya Asih Nomor
009/RSSA/AKR-SKP/IX/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan medis Rumah Sakit Surya Asih
7. Keputusan Direktur Rumah Sakit Surya Asih Nomor
001/RSSA/AKR-SKP/IX/2016 tentang Kebijakan
Identifikasi Pasien di Rumah Sakit Surya Asih

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SURYA ASIH
TENTANG PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN DI
RUMAH SAKIT SURYA ASIH

Kedua : Panduan Identifikasi Pasien di Rumah Sakit Surya Asih


bagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Memberlakukan panduan seperti yang dimaksud Diktum


Kedua sebagai acuan bagi staf dalam melakukan identifikasi
pasien.

Keempat : Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan


ini dilakukan oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Surya Asih dan Manager terkait.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, maka
akan diadakan perubahan dan perbaikan kembali sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Pringsewu
Pada tanggal : 28 September 2016
Direktur RS Surya Asih

dr. Hetti Frawati BR.Simamora


NIK 01.43052013
Lampiran
Keputusan Direktur RS Surya Asih
Nomor : 9
Tanggal : 28 September 2016

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN


DI RUMAH SAKIT SURYA ASIH

A. Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam
identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian/kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi. Kesalahan
ini dapat berupa: salah pasien, salah prosedur, salah medikasi, salah transfusi, salah
pemeriksaan diagnostik dan salah pemberian diet/nutrisi.

B. Lingkup Area
1. Panduan ini diterapkan pada semua pasien rawat inap, pasien Unit Gawat Darurat (UGD),
rawat jalan dan pasien yang akan menjalani suatu tindakan/prosedur.
2. Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan dan
tenaga kesehatan lainnya), staf di ruang rawat, staf administratif dan staf pendukung yang
bekerja di rumah sakit.

C. Prinsip
1. Semua pasien rawat inap, UGD dan yang akan menjalani suatu prosedur harus
diidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama masa perawatannya.
2. Pasien rawat inap harus menggunakan gelang identitas dengan 3 data yaitu nama lengkap
pasien, tanggal lahir dan nomor rekam medik.
3. Tujuan utama tanda pengenal ini adalah untuk mengidentifikasi pemakainya.
4. Tanda identitas ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika :
a. Pemberian obat,
b. Pemberian darah atau produk darah : pengambilan sampel darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis
c. Pemberian pengobatan atau tindakan lain
d. Pemberian diet/nutrisi.

D. Kewajiban dan Tanggung Jawab


1. Seluruh staf rumah sakit
a. Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien.
b. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika:
1. Pemberian obat,
2. Pemberian darah atau produk darah : pengambilan sampel darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis
3. Pemberian pengobatan atau tindakan lain
4. Pemberian diet/nutrisi.

c. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien : termasuk hilangnya gelang identitas.


2. Perawat yang bertugas (perawat penanggung jawab pasien)
a. Bertanggung jawab memakaikan gelang identitas pasien dan memastikan
kebenaran data yang tercatat di gelang identitas.
b. Memastikan gelang identitas terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan data,
gelang identitas harus diganti dan bebas coretan.
c. Perawat yang bertanggung jawab memasang gelang harus menjelaskan : manfaat
pemasangan gelang, bahaya bila pasien menolak, melepas, menutupi gelang dan
lain-lain.
d. Meminta pasien mengingatkan petugas pada saat melakukan:
1. Pemberian obat,
2. Pemberian darah atau produk darah : pengambilan sampel darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis
3. Pemberian pengobatan atau tindakan lain
4. Pemberian diet/nutrisi.
3. Kepala Unit/Koordinator Ruangan
a. Memastikan seluruh staf di Unit memahami prosedur identifikasi pasien dan
menerapkannya.
b. Menyelidiki semua insiden salah identifikasi pasien dan memastikan terlaksananya
suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali insiden tersebut.
4. Manager
a. Memantau dan memastikan panduan identitifikasi pasien dikelola dengan baik oleh
Koordinator Unit.
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien.

E. Prosedur Pemakaian Gelang


1. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat, darah atau
produk darah; pengambilan sampel darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis;
atau pemberian pengobatan atau tindakan lain serta pemberian diet/nutrisi.

2. Perbaikan gelang identitas di pergelangan tangan pasien yang dominan, jelaskan dan
pastikan gelang terpasang dengan baik dan nyaman untuk pasien.

3. Pada pasien dengan fistula arterio-vena (pasien hemodialisis), gelang identitas tidak boleh
dipasang di sisi lengan terdapat fistula.

4. Jika tidak dapat dipakai di pergelangan tangan, pakaikan di pergelangan kaki. Pada situasi
dimana tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang identitas dapat dipakaikan di
baju pasien di area yang jelas terlihat. Hal ini harus dicatat di rekam medis pasien. Gelang
identitas harus dipasang ulang jika baju pasien diganti dan harus selalu menyertai pasien
sepanjang waktu.

5. Untuk pasien yang tidak dapat dipasang gelang identitas (pasien luka bakar luas, pasien
psikiatri yang tidak koorperatif/ psikosis gaduh gelisah, pasien dengan multi trauma
amputasi) petugas melakukan identifkasi dengan mencocokan wajah pasien dengan foto
pasien di status rekam medis.

6. Gelang identitas hanya boleh dilepas saat pasien keluar/pulang dari rumah sakit.

7. Gelang identitas pasien mencakup 3 detail wajib yang mengidentifikasi pasien, yaitu:
a. Nama lengkap pasien, minimal dengan 2 suku kata.
b. Tanggal lahir pasien (tanggal/bulan/tahun).
c. Nomor rekam medis pasien.

8. Detail lainnya adalah warna gelang identitas sesuai jenis kelamin pasien.

9. Nama tidak boleh disingkat. Namun harus sesuai dengan yang tertulis di rekam medis.

10. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang gelang identitas. Ganti gelang identitas jika
terdapat kesalahan penulisan data.

11. Jika gelang identitas pasien terlepas, segera berikan gelang identitas yang baru.

12. Gelang identitas harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di rumah sakit.

13. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien.

14. Periksa ulang 3 detail data di gelang pengenal sebelum dipakaikan ke pasien.

15. Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka, misalnya: ‘Siapa
nama lengkap anda?’ (jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti: ‘Apakah nama
anda Ibu Susi?’)

16. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak sadar,
bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien kepada keluarga/pengantarnya.
Jika mungkin, gelang identitas jangan dijadikan satu-satunya bentuk identifikasi sebelum
dilakukan suatu intervensi. Tanya ulang nama dan tanggal lahir pasien, kemudian
bandingkan jawaban pasien dengan data yang tertulis di gelang identitasnya.

17. Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur menggunakan 1 gelang
identitas. Untuk pasien anak dan neonatus, gunakan 2 gelang identitas pada ekstremitas
yang berbeda.

18. Pengecekan gelang identitas dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.

19. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan pastikan
gelang identitas terpasang dengan baik.

20. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan
membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang identitas.

21. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang identitas:


a. Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti:
1) Menolak penggunaan gelang identitas
2) Gelang identitas menyebabkan iritasi kulit.
3) Gelang identitas terlalu besar.
4) Pasien melepas gelang identitas
b. Pasien harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika gelang identitas tidak
dipakai. Alasan pasien harus dicatat direkam medis.
c. Jika pasien menolak menggunakan gelang identitas, petugas harus lebih waspada dan
mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar sebelum dilakukan
prosedur kepada pasien.
F. Warna Pada Gelang
1. Kepada pasien yang tidak memiliki alergi, gunakan gelang identitas sesuai dengan jenis
kelaminnya, biru untuk pria dan merah muda/merah jambu untuk wanita.
2. Semua pasien harus ditanyakan mengenai alergi yang dimiliki.
3. Jika pasien memiliki alergi, diberikan gelang identitas berwarna merah dengan tulisan
“alergi”.
4. Riwayat alergi dan jenis alergi pasien harus dicatat di rekam medis.
5. Untuk pasien dengan risiko jatuh, diberikan gelang dengan warna kuning dengan tulisan
“Fall Risk”.
6. Untuk pasien dengan keadaan terminal (do not resuscitate) diberikan gelang berwarna
ungu dengan tulisan “DNR”.

G. Prosedur Yang Membutuhkan Identifikasi Pasien Dengan Benar


1. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien:
a. Pemberian obat-obatan
b. Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgen, MRI dan sebagainya)
c. Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya.
d. Transfusi darah.
e. Pengambilan sampel (misalnya darah, tinja, urin dan sebagainya)
f. Transfer pasien.
g. Konfirmasi kematian.
h. Pemberian Nutrisi

2. Para staf Rumah Sakit Awal Bros Panam harus mengkonfirmasi identifikasi pasien
dengan benar dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian
membandingkannya dengan yang tercantum di rekam medis dan gelang identitas. Jangan
menyebutkan nama, tanggal lahir dan alamat pasien dan meminta pasien untuk
mengkonfirmasi dengan jawaban ya/tidak.

3. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang identitas.
Gelang identitas harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani pasien
secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur.

4. Identifikasi pasien yang akan menjalani prosedur pemeriksaan radiologi:


a. Operator harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan
prosedur, dengan cara:
1. Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
2. Periksa dan bandingkan data pada gelang identitas dengan rekam medis. Jika data
yang diperoleh sama, lakukan prosedur.
3. Jika terdapat ≥2 pasien di departemen radiologi dengan nama yang sama, periksa
ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya.
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum pajanan
radiasi (exposure) dilakukan.

5. Identifikasi pasien yang menjalani tindakan operasi:


a. Petugas di kamar operasi harus mengkonfirmasi tentang identitas pasien.
b. Jika diperlukan untuk melepas gelang identitas selama dilakukan operasi, tugaskanlah
seorang perawat yang sama di kamar operasi untuk bertanggung jawab melepas dan
memasang kembali gelang identitas pasien.
c. Gelang identitas yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam medis pasien.

H. Prosedur Pengambilan dan Pemberian Produk/Komponen Darah


1. Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan dan penyerahan komponen darah
(transfusi) merupakan tanggungjawab petugas yang mengambil darah.
2. Dua orang staf rumah sakit yang kompeten harus memastikan kebenaran: data
demografik pada kantong darah, jenis darah, golongan darah pada pasien dan yang tertera
pada kantong darah, waktu kadaluarsanya dan identitas pasien pada gelang identitas.
3. Staf rumah sakit meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
4. Jika staf rumah sakit tidak yakin/ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan lakukan
transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan benar.

I. Prosedur Identifikasi Pada Bayi Baru Lahir atau Neonatus


1. Gunakan gelang identitas di ekstremitas atas dan bawah.
2. Untuk bayi baru lahir diberikan gelang sesuai warna jenis kelamin, data di gelang
pengenal berisikan nama ibu, nomor rekam medis ibu, tanggal lahir dan jam kelahiran,
jenis kelamin bayi dan dipasangkan di kaki kanan.
3. Saat identitas bayi sudah didaftarkan, gelang pengenal berisi data ibu tetap dipakai dan
identitas bayi yang sudah didaftarkan dipasang di tangan kanan.
4. Gunakan gelang identitas berwarna merah muda (pink) untuk bayi perempuan dan biru
untuk bayi laki-laki.
5. Pada kondisi dimana jenis kelamin bayi sulit ditentukan, maka dipasang 2 warna gelang
pengenal yaitu biru dan merah muda.
6. Jika bayi lahir di luar Rumah Sakit Awal Bros Panam dan memerlukan rawat gabung
maka gelang dipakaikan sesuai identitas bayi.

J. Pasien Rawat Jalan


1. Tidak perlu menggunakan gelang identitas kecuali yang akan dilakukan tindakan atau
prosedur.
2. Sebelum melakukan suatu prosedur/terapi, tenaga medis harus menanyakan identitas
pasien berupa nama lengkap dan tanggal lahir. Data harus dikonfirmasikan dengan yang
tercantum pada rekam medis.
3. Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum/puskesmas/layanan kesehatan lainnya, maka
pasien tersebut harus mendaftar ke admission untuk kelengkapan identitas pasien.
4. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi data
dengan menanyakan keluarga/pengantar pasien.

K. Pasien Dengan Nama Yang Sama Di Ruang Rawat


1. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada perawat yang
bertugas setiap kali pergantian jaga.
2. Berikan label/penanda berupa “Pasien dengan nama yang sama” di lembar pencatatan,
lembar obat-obatan dan lembar tindakan.
3. Untuk pasien dengan nama yang sama tidak dibenarkan ditempatkan dalam kamar yang
sama.
L. Pasien Yang Identitasnya Tidak Diketahui
1. Jika ditemukan pasien yang tidak dikenal, maka identitas mengikuti huruf abjad, dimulai
dari huruf A dan seterusnya, ditambahkan dengan nomor rekam medis pasien. Apabila
terjadi wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dan abjad A sampai dengan Z sudah terpakai
maka selanjutnya akan dipakai penomoran A1, B1 dan seterusnya sesuai kebutuhan rumah
sakit, kemudian dilanjutkan A2, B2 dan seterusnya, nomor rekam medis dan foto pasien.
Setelah diketahui identitasnya, staf rumah sakit wajib membuat identitas baru untuk pasien
dengan memberikan gelang sesuai dengan ketentuan rumah sakit, identitas pada gelang
tersebut diverifikasi kepada pasien dan atau keluarga pasien bahwa identitas yang tercantum
sudah benar.
2. Jika gelang tidak dapat dipakai di pergelangan tangan, pakaikan di pergelangan kaki. Pada
situasi dimana tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang identitas dapat dipakaikan
di baju pasien di area yang jelas terlihat. Hal ini harus dicatat di rekam medis pasien. Gelang
identitas harus dipasang ulang jika baju pasien diganti dan pastikan gelang identitas pasien
harus selalu menyertai pasien sepanjang waktu.
3. Untuk pasien yang tidak dapat dipasang gelang identitas (pasien luka bakar luas, pasien
psikiatri yang tidak kooperatif/ psikosis gaduh gelisah, pasien dengan multi trauma
amputasi) petugas melakukan identifikasi dengan mencocokkan wajah pasien dengan foto
pasien di status rekam medis.

4. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang identitas baru dengan identitas yang
benar.

M. Melepas Gelang Identitas


1. Gelang identitas hanya dilepas saat pasien pulang, meninggal atau keluar dari rumah
sakit.
2. Yang bertugas melepas gelang identitas adalah perawat yang bertanggung jawab terhadap
pasien selama masa perawatan di rumah sakit dan untuk pasien yang meninggal gelang
identitas dilepaskan oleh petugas Instalasi Pemulasan Jenazah dengan cara digunting dan
dibuang ke tempat sampah medis.
3. Gelang identitas dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini meliputi:
pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan mengenai rencana
perawatan selanjutnya kepada pasien dan keluarga.
4. Gelang tidak diperkenankan untuk dibawa pulang.
5. Pada pasien bayi yang rawat gabung, gelang bayi dan gelang ibu dicocokkan sebelum
dilepaskan.
6. Gelang identitas hanya boleh dilepas saat pasien keluar/pulang dari rumah sakit. Untuk
pasien meninggal gelang identitas dilepaskan oleh petugas Instalasi Pemulasan Jenazah
7. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identitas sementara (saat
masih dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan gelang identitas mengganggu
suatu prosedur. Segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang identitas dipasang
kembali sesuai dengan identitas sebelumnya.

N. Pelaporan Insiden/Kejadian Kesalahan Identifikasi Pasien


1. Setiap petugas yeng menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien harus segera
melapor kepada petugas yang berwenang di ruang rawat/departemen tersebut, kemudian
melengkapi laporan insiden.
2. Petugas harus berdiskusi dengan Kepala Unit atau Manajer mengenai pemilihan cara
terbaik dan siapa yang memberitahukan kepada pasien/keluarga mengenai kesalahan
yang terjadi akibat kesalahan identifikasi.
3. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
a. Tidak adanya gelang pada pasien
b. Kesalahan data digelang identitas
c. Registrasi ganda saat masuk rumah sakit
d. Kesalahan Penulisan alamat di rekam medis
e. Kesalahan pemeriksaan radiologi
f. Kesalahan pemeriksaan laboratorium
g. Salah pelabelan identitas pada sampel darah
h. Salah memberikan obat ke pasien
i. Pasien menjalani prosedur yang salah
4. Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya misidentifikasi, dengan atau
tanpa menimbulkan bahaya dan juga insiden yang hampir terjadi dimana misidentifikasi
terdeteksi sebelum dilakukan suatu prosedur.
5. Beberapa penyebab umum tejadinya mis identifikasi adalah:
a. Kesalahan pada administrasi/tata usaha
1. Salah memberikan label.
2. Kesalahan mengisi formulir.
3. Kesalahan memasukkan nomor/angka pada rekam medis.
4. Penulisan alamat yang salah.
5. Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak terbaca.
b. Kegagalan verifikasi
1. Tidak adekuatnya/tidak adanya protokol verifikasi.
2. Tidak mematuhi protokol verifikasi.
c. Kesulitan komunikasi
1. Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien atau keterbatasan
bahasa.
2. Kegagalan untuk pembacaan kembali.
3. Kurangnya kultur/budaya organisasi.

6. Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal berikut ini:
a. Pastikan keamanan dan keselamatan pasien.
b. Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan.
c. Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau dilakukan di tempat
yang salah, para klinisi harus memastikan bahwa langkah-langkah yang penting telah
diambil untuk melakukan prosedur yang tepat pada pasien yang tepat.

O. Monitoring dan Evaluasi


1. Panduan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun.
2. Monitoring dan evaluasi dibawah komite keselamatan pasien.
3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan identifikasi pasien akan dipantau dan
ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

Ditetapkan di : Pringsewu
Pada tanggal : 28 September 2016
Direktur RS Surya Asih

dr. Hetti Frawati BR.Simamora


NIK 01.43052013
Algoritma Identifikasi Pasien

Pasien Masuk Rumah Sakit

Melalui UGD/Poli Dirawat untuk menjalani


operasi elektif
Apakah terdapat rekam
medis sebelumnya? Apakah terdapat rekam
medis sebelumnya

Ya Tidak
Ya Tidak

a. Identitas pasien a. Lengkapi identitas a. Identitas pasien a. Lengkapi identitas


diperiksa dari rekam pasien. diperiksa dan pasien.
medis. b. Gelang identitas bandingkan dengan b. Gelang identitas
b. Buatlah gelang dibuat dan diperiksa rekam medis. dibuat dan diperiksa
identitas berisi nama ulang pada pasien. b. Buatlah gelang ulang pada pasien.
depan dan tengah, identitas berisi nama
tanggal lahir, nomor depan dan tengah,
rekam medis. tanggal lahir dan nomor
c. Data di gelang rekam medis.
identitas diperiksa c. Data di gelang identitas
ulang pasien. diperiksa ulang pasien.

Gelang identitas dipakaikan ke pergelangan tangan pasien yang dominan


(misalnya: tangan yang digunakan untuk menulis)

Gelang identitas pasien diperiksa, pasien diminta untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya
sebelum menjalani prosedur, seperti:
a. Pengambilan darah/sampel cairan tubuh lainnya
b. Transfusi darah
c. Pemberian obat-obatan
d. Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya
e. Transfer pasien
f. Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgen, MRI dan sebagainya)

a. Gelang identitas harus diperiksa setiap pergantian


jaga oleh perawat berikutnya untuk memastikan Lepaskan gelang identitas saat
gelang terpasang dengan baik dan terbaca. keluar dari rumah sakit
b. Ganti gelang identitas jika terdapat kesalahan data
c. jangan mencoret atau menimpa tulisan sebelumnya
dengan yang data baru

Ditetapkan di : Pringsewu
Pada tanggal : 28 September 2016
Direktur RS Surya Asih

dr. Hetti Frawati BR.Simamora


NIK 01.43052013

Anda mungkin juga menyukai