Anda di halaman 1dari 2

NILAI

TES TENGAH SEMESTER NAMA : Nanda Fadhil Azmi


REKAYASA PROSES BISNIS I NPM : 20011336
PENGAJAR : S.A.F. DHARMA TILAAR SEMESTER : 5
WAKTU : 60 Menit

KETERANGAN PENGERJAAN :
 Tes bersifat open book
 Gunakan jawaban tidak lebih dari 1 (satu) paragraf ( maksimum 4 kalimat )
 Menyontek maka nilai langsung 0 (nol)
 Tidak ada waktu perpanjangan
 Jawaban ditulis pada soal test
 Jawaban dikirim ke UBL APPS dengan format <RPBI NPM.Doc>
 Paling Lambat Jam 15.00 hari ini

“TAKUT AKAN TUHAN PERMULAAN SEGALA ILMU”


SOAL TEST
1. Mengapa perusahaan perlu melakukan proses rekayasa ulang proses bisnis?
2. Bagaimana prinsip rekayasa ulang proses bisnis?
3. Apa yang dimaksud dengan rekayasa ulang proses bisnis?
4. Apakah tujuan akhir dari implementasi BPR?
5. Apakah bisnis proses reengineering dapat mengalami kegagalan?
6. Siapa saja yang terlibat dalam business process reengineering?
7. Sebutkan nama lengkap dari Dekan Fakultas Ekonomi UBL?

JAWAB

1. Manfaat yang didapat dengan rekayasa ulang oleh perusahaan adalah kemungkinan
memenangkan persaingan di pasar, melakukan perubahan budaya kerja yang ada di dalam
perusahaan sehingga dapat melakukan efesiensi dan meningkatkan produktivitas, maupun
memberikan pelayanan yang lebih baik dan cepat kepada pelanggan eksternal maupun
internal. Dan juga meningkatkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan barang atau
jasa yang khusus serta mempertahankan produksi massal. Serta meningkatkan kepuasan
atas barang atau jasa sehingga pelanggan akan memilih barang atau jasa perusahaan
daripada perusahaan pesaing.

2. Dalam melakukan rekayasa ulang proses bisnis harus berlandaskan pada beberapa prinsip
rekayasa ulang bisnis, yaitu terdiri dari :
 Mengorganisasikan hasil dari seluruh langkah dalam proses, bukan satu langkah saja
 Orang yang mengusulkan design proses baru tersebut harus bisa melakukannya
dengan tepat
 Pekerjaan dalam memproses informasi diusahakan menjadi kerja nyata yang
menghasilkan informasi akurat yang dibutuhkan
 Sumber-sumber produksi yang letaknya menyebar harus dibuat agar seolah-olah
disentralisasikan
 Lebih menghubungkan aktivitas paralel dari pada mengintegerasikan hasilnya
 Meletakan titik keputusan dimana pekerjaan tersebut dilakukan dan menentukan
kontrol atas proses tersebut
 Menerima informasi satu kali saja dari pada menerima informasi berulang kali

3. Rekayasa Ulang Proses Bisnis atau Business Process Reengineering (BPR) merupakan
salah satu keilmuan baru dan telah diterapkan di berbagai industri dan organisasi di dunia,
BPR merupakan teknik manajemen yang mengubah organisasi secara radikal agar
menghasilkan peningkatan pada produktifitas dan efisiensi yang signifikan.

4. Tujuan akhir dari implementasi Business Process Reengineering (BPR) adalah bagaimana
membuat semua proses yang ada di organisasi atau perusahaan menjadi meningkat.
Beberapa tujuan BPR menurut Andrews dan Stalick antara lain: Meningkatkan
kemampuan organisasi dalam menghasilkan barang atau jasa yang khusus serta
mempertahankan produksi massal.

5. Proses Reengineering akan menghadapi kemungkinan kegagalan yang sangat besar tanpa
adanya komitmen penuh pucuk pimpinan dalam arti mereka harus memahami bagaimana
peran pimpinan dalam suatu organisasi yang sedang mengalami perubahan radikal dan
membangun konsensus semua jenjang hirarki.

6. Semua pihak harus terlibat dalam proses reegineering (CEO, leader, process owners, dan
reengineering team) untuk menjaga motivasi dan sukses mencapai tujuan dari proses ini.

7. Dr. Iskandar Ali Alam, S.E, M.M

Anda mungkin juga menyukai