Anda di halaman 1dari 6

Makalah Biografi Anas Bin Malik dan Keilmuannya

anekamakalah.com/2012/03/anas-bin-malik.html

Makalah Biografi Anas Bin Malik dan Keilmuannya

BAB I
PENDAHULUAN

Para pengkaji Islam, yang sering kita sebut sebagai aliran konservatif (padahal
sebenarnya mereka tidak tertutup terhadap perubahan) sering menolak kritik terhadap
sahabat. Orang-orang yang mengkritik sahabat dengan berbagai maksud, seperti
mendudukkan porsi peran sahabat, sakralitas sahabat, kesucian sahabat, atau
mengakaburkan ajaran Islam, menggoyah orisinalitas ajara Islam, biasanya menolak
hadis-hadis yang menunjukkan secara implisit kehebatan para sahabat. Karena
pentingnya peran sahabat dalam ilmu-ilmu ke-Islaman, penting bagi kita untuk mengenal
sahabat lebih dekat. Makalah ini akan mencoba menguraikan salah satu tokoh sahabat
yang banyak meriwayatkan hadis.

BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Biografi Anas Bin Malik dan Keilmuannya

A. Biografi Anas Bin Malik


Nama lengkapnya Anas bin
Malik bin an-Nadar bin Damdan bi Zaid bin Haram bin
Jundub bin Amir binKhanam binAdi bin Najar al-Khazraji al-Ansari Abu Hamzah al-
Madani. Anas bin Malik termasuk kedalam golongan sahabat meskipun saat Rasulullah
saw. hidup dia masih muda belia. Ketika Rasulullah saw. bearada di Madina, Anas bin
Malik bertugas sebagai pembantu (khadim) Nabi SAW, oleh karena itu orang
memanggilnya dengan khadim Rasul; Anas sendiri bangga dengan panggilan itu.[1]

Riwayat yang menjelaskan bagaimana Anas bisa menempati kedudukan sebagai khadim
Rasul ialah ketika Rasul SAW menetap di Madinah; Ibunda Anas, Ummu Sulaim al-
Ansariyah (dari golongan Ansar), mendatangi Rasul dan memohon agar putranya ini
dapat diterima untuk dapat mengabdi kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW langsung
mengabulkan permintaan ibunda Anas tersebut, dan sejak itulah Anas selalu
mendampingi Rasulullah SAW.

1/6
Menurut riwayat Abbu Bakar bin muhammad bin muslim Ubaidillah bin Andullah bin
Syihal al–Qurasyi Az– Zuhri ( 51 H\ 670 M-124 H\742 M), seorang ahli hadis, Anas bin
Malik sendiri yang mengatakan bahwa ketika Rasullulah saw. hijrah ke Madinah, Anas
berusia sepuluh tahun, dan ketika Rasulullah saw. wafat, usia Anas sudah mencapai dua
puluh tahun. Ia di kenal dekat dengan Rasulullah saw. dan karenanya tidak
mengherankan jika anas memperoleh banyak kesempatan untuk menerima hadis dari
Rasulullah saw. Di samping itu, ia juga meriwayatkan sejumlah hadis dari para sahabat
para nabi, saperti Abu Bakar ra., Umar ra., Utsman ra, Ali ra., dan lain-lain. Dalam hal
meriwayatkan hadis, Anas bin Malik menempati urutan ketiga dalam kelompok sahabat.
Orang yang meriwayatkan hadis dari Anas bin Malik antara lain Ibnu sirin, Abu Qatadah,
dan Hasan Basri.  Anas sendiri termasuk sahabat yang kuat hafalannya dengan urutan
sebagai berikut :

1. Abu hurairah
2. Abdullah bin
Umar bin Khattab
3. Anas bin malik

4. Aisyah binti Umar Bakar


5. Abdullah Bin Abbas

6. Jabir bin Abdullah al- Ansari ( w. 74 H|698 M )


7. Abu Sa’id al- Khudri (w. 84 H )

Anas bin Malik sudah pandai menulis ketika diserahkan ibunya kepada nabi SAW, oleh
karena itu ia banyak menulis hadis. Dengan menurut riwayat yang di peroleh dari yasir
Abdul Wahhab bin Hibbatullah dari Abdullahbin Ahmad dari Yazid Humahid at- Tawil
Anas bin Malik. Ada bermacam-macam riwayat mengenai lamanya Anas berkhidmat
kepada rasullulah SAW. Riwayat dari isla’il bin Ubaidullah, dari Abi Isa dari Mahmud bin
gilan dari Abu Dawud dari Abu Khaldat mengatakan bahwa Ahmad malik mengabdi
kapada Rasullulah SAW selama sepuluh tahun. Riwayat lain menyebutkan behwa
berkhitad kepada Rasullulah SAW selama delapan tahun dan ada pula yang mengatakan
tujuh tahun.

Rasullulah SAW sangat besar perhatiannya kepada Anas dan Malik, sebagimana riwayat
dari Ja’far al-Faryabi dari Ibrahim bin Usman dari Mukhalid bin Hasan dari Hisyam bin
Hasan dari Hafsah dari Anas sendiri menceritakan bahwa ketika Ummu Sulaim al-
Ansyariah-ibunda Anas menyerahkan anaknya kepada Raulullah SAW, ia mengharapkan
agar Rasul berkenan mendoakan anaknya. Rasulullah mengabulkan permintaan ibunda
Anas, seraya memanjatkan doa ,“Allahumma aksir malahu wa waladuhu wa adkilhu al-
jannat,” artinya, “Ya Allah, limpahkan harta dan anak keturunan yang banyak kepadanya
(Anas) dan masukkanlah dalam surga.” Dalam riwayat lain, doa yang dibacakan Rasul
adalah demikian, “Allahumma aksir malahu wa waladuhu wa bariklahu fihi.” Artinya, “Ya
Allah limpahkanlah harta dan anak keturunan yang banyak kepadanya (Anas) dan
berkatilah ia dengan harta dan anaknya itu.”

Sebagai seorang pembantu Rasul SAW, Anas binMalik sering menemani Rasulullah
SAW ke pmedan perang sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dari Musa dari Ishaq
bin Usman yang pernah menanyakan kepada anaknya, Musa bin Anas, katanya, “Berapa

2/6
kali Anas mengikuti (peperangan) yang dipimpin Rasul?” Musa bin Anas menjawab
bahwa perang yang diikuti Anas bersama Rasulullah SAW sebanyak delapan kali. Berkat
dekatnya Anas dengan Rasululah SAW, dan berkat doa Rasululah SAW yang dikabulkan
Allah SWT, Anas bin Malik memperoleh keberuntungan karena ia diberitakan memiliki
dua bidang kebun yang subur yang dapat di panen dua kali dalam setahun.

Berkat doa Rasul SAW, Allah juga memberikan nikmat lain kepada Anas bin Malik,
berupa anak keturunan yang banyak. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Anas bin
Malik mempunyai cucu sebanyak seratus lima belas orang. Riwayat lain menyebutkan
bahwa Anas bin Malik dikaruniai anak sebanyak delapan puluh dua orang, terdiri atas
delapan puluh orang laki-laki dan dua orang perempuan. Dalam pada itu tidak diperoleh
data yang pasti tentang ibu para anaknya yang banyak itu, apakah Anas mempunyai istri
yang banyak atau ia sering kali menikah. Namun yang sudah pasti, kekayaan dan
keturunan yang banyak itu tidak menyebabkan ia lupa mengabdi kepada Tuhan. Ia tetap
memperbanyak ibadahnya, seperti diungkapkan Abu Hurairah, “Saya tidak meyaksikan
seseorang yang salatnya menyerupai salat Rasululah SAW kecuali puta Ummu Sulaim
(Anas).”

Anas bin Malik mempunyai seorang putra yang terkenal dalam kajian Hadis dan Hukum
Islam yakni Malik bin Anas, pendiri mazhab Maliki di Madinah. Sama seperti ayahnya,
Malik bin Anas juga berkecimpung di dunia hadis. Salah satu karyanya adalah al-
Muwattha’. Riwayat lain menggambarkan bahwa Anas bbin Malik ibadahnya baik.
Riwayat lain disampaikan oleh Ja’far dari Sabit yang menceritakan secara singkat
tentang kelebihan dari Anas bin Malik. Pada suatu ketika di musim kemarau, Sabit
tengah bersama Anas, tiba-tiba seorang pembantu Anas menghampiri mereka dan
berkata, “Hai Abu Hamzah (gelar bagi Anas), betapa kering bumi kita.” Anas bin Malik
segera berwudhu, kemudian solat dua rokaat dan berdoa kehadirat Allah SWT, tidak
lama sesudah itu konon awam hitam timbul di langit, lalu hujanpun turun. Setelah hujan
reda, Anas mengajak para kerabatnya untuk menyaksikan langit yang sudah terang dan
mengamati tanah yang sudah lembab disiram air hujan.

Anas bin Malik mempunyai kegemaran memanah, dan ia sering kali pergi memanah
bersama anak-anaknya, Anas bin Malik banyak menempatkan bidikannya pada sasaran
yang tepat. Kelebihan-kelebihan yang ada pada Anas bin Malik ini membuat orang
hormat kepadanya. Di bidang pemerintahan, Anas bin Malik termasuk orang yang
terpandang. Ia pernah mendapat kehormatan untuk mengurusi administrasi daerah
Bahrein. Ketika Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, Anas yang usianya relatif masih
muda dipilih Abu Bakar untuk menjadi petugas di daerah Bahrein. Berkat kerja keras dan
kecakapannya dalam soal tulis-menulis (administrasi), Anas dapat mengendalikan
daerah Bahrein dengan sebaik-baiknya.

Anas bin Malik wafat di kota Basra dan ia merupakan sahabat terakhir yang meninggal di
sana. Ia dimakamkan di at-Taffi, suatu tempat yang dihormati bangsa Arab di Irak yang
terletak di sekitar 15km dari Basra. Tidak diketahui secara pasti tahun wafat Anas dan
berapa usianya yang sesungguhnya. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa usia Anas

3/6
adalah seratus tujuah tahun, sementara riwayat lainmenyebutkan sembilan puluh lima
tahun. Ada pula riwayat yang menyebutkan sembilan puluh satu tahun, sembilan puluh
dua tahun, dan sembilan puluh tiga tahun.

B. Anas bin Malik dalam Ilmu Hadis


Nama lengkap beliau adalah Anas bin Malik bin an-Nasr bin amam. Beliau adalah
seorang sahabat bernasab al-An al-Madan. Kunianya adalah Ab amzah, tinggal di
Bashrah dan wafat pada tahun 91 H.[2]. Ia berguru hadis kepada Ubay bin Ka’ab, Ummu
aram binti Miln, Jbir bin ‘Abdullah, Ramlah binti Abi Sufyan bin, Zaid bin Arqam, Ummu
Sulaim (ibunya), ‘aisyah, Ab Hurairah, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ‘Abdullah bin ‘Abbas,
Usman bin ‘Affan, ‘Umar bin Khattab, Fatimah, Mu’az bin Jabal dan sebagainya. Beliau
adalah seorang sahabat yang kesiqatannya tidak dipertanyakan lagi. Dalam kitab
Mausu’ah fiL Kutub at-Tis’ah, tercatat Anas bin Malik meriwayatkan 4964 hadis dengan
perulangan yang tersebar di setiap kitab hadis yang 9:

1. Sahih Bukhari (829 hadis).


2. Sahih Muslim (485 hadis)

3. Sunan at-Tirmidzi (367 hadis).


4. Sunan Abi Daud. (255 hadis).

5. Sunan an-Nasa’I (367 hadis).


6. Sunan Ibni Majah. (280 hadis).

7. Musnah Ahmad(2189 hadis).

8. Muwattha’ (35 hadis).


9. Sunan ad-Darimi (sisanya pada sunan ad-Darimi).

Keseluruhan hadis tersebut, sebagian beliau dapatkan langsung dari Rasulullah saw.
Dan sebagian yang lain diriwayatkan dari sahabat lain.

D. Contoh-Contoh Hadis Yang Diriwayatkan Dari Anas bin Malik

‫َح َّد َثَنا ُمَس َّد ٌد َقاَل َح َّد َثَنا َيْح َيى َع ْن ُش ْع َبَة َع ْن َقَتاَد َة َع ْن َأَن َر ِض َي اُهَّلل َع ْنُه َع ْن الَّن ِّي َص َّلى اُهَّلل َع َلْيِه َوَس َّلَم َوَع ْن ُح َس ْي اْلُمَع ِّل َقاَل‬
‫ِم‬ ‫ٍن‬ ‫ِب‬ ‫ٍس‬
]4[ ‫َح َّد َثَنا َقَتاَد ُة َع ْن َأَنٍس َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى اُهَّلل َع َلْيِه َوَس َّلَم َقاَل اَل ُيْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى ُيِح َّب َأِلِخ يِه َم ا ُيِح ُّب ِلَنْف ِس ِه‬

‫و َح َّد َثِني ُز َه ْيُر ْبُن َح ْر ٍب َح َّد َثَنا ِإْس َمِع يُل َيْع ِني اْبَن ُع َلَّيَة َع ْن َع ْبِد اْلَع ِز يِز ْبِن ُص َهْيٍب َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِلٍك َأَّنُه َقاَل ِإَّنُه َلَيْم َنُعِني َأْن‬
]5[ ‫ُأَح ِّد َثُك ْم َح ِد يًثا َك ِثيًر ا َأَّن َر ُس وَل اِهَّلل َص َّلى اُهَّلل َع َلْيِه َوَس َّلَم َقاَل َم ْن َتَعَّم َد َع َلَّي َك ِذ ًبا َفْلَيَتَبَّو ْأ َم ْق َعَدُه ِم ْن الَّناِر‬

‫َأْخ َبَر َنا َأْح َم ُد ْبُن َع ْبَد َة الَّض ِّبُّي اْلَبْص ِر ُّي َح َّد َثَنا َح َّم اُد ْبُن َز ْيٍد َع ْن َع ْبِد اْلَع ِز يِز ْبِن ُص َهْيٍب َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِلٍك َأَّن الَّنِبَّي َص َّلى اُهَّلل َع َلْيِه‬
]6[ ‫َوَس َّلَم َك اَن ِإَذ ا َد َخ َل اْلَخ اَل َء َقاَل الَّلُه َّم ِإِّني َأُع وُذ ِبَك ِم ْن اْلُخ ْبِث َو اْلَخ َباِئِث َقاَل َأُبو ِع يَس ى َه َذ ا َح ِد يٌث َح َس ٌن َص ِح يٌح‬

‫َأْخ َبَر َنا ُح َمْيُد ْبُن َمْس َع َد َة َوِع ْم َر اُن ْبُن ُموَس ى َقااَل َح َّد َثَنا َع ْبُد اْلَو ا ِث َقاَل َح َّد َثَنا ُش َعْيُب ْبُن اْلَح ْبَح ا َع ْن َأَن ْب َم اِلٍك َقاَل َقاَل‬
‫ِس ِن‬ ‫ِب‬ ‫ِر‬
]7[ ‫َر ُس وُل اِهَّلل َص َّلى اُهَّلل َع َلْيِه َوَس َّلَم َقْد َأْك َثْر ُت َع َلْيُك ْم ِفي الِّس َو اِك‬

‫َح َّد َثَنا ُز َه ْيُر ْبُن َح ْر ٍب َح َّد َثَنا َوِكيٌع َع ْن اَأْلْع َم ِش َع ْن َر ُج ٍل َع ْن اْبِن ُع َمَر َأَّن الَّنِبَّي َص َّلى اُهَّلل َع َلْيِه َوَس َّلَم َك اَن ِإَذ ا َأَر اَد َح اَج ًة اَل َيْر َفُع‬
‫َثْو َبُه َح َّتى َيْد ُنَو ِم ْن اَأْلْر ِض َقاَل َأُبو َداُود َر َواُه َع ْبُد الَّس اَل ِم ْبُن َح ْر ٍب َع ْن اَأْلْع َم ِش َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِلٍك َو ُه َو َض ِع يٌف َقاَل َأُبو ِع يَس ى‬
]8[ ‫الَّر ْم ِلُّي َح َّد َثَنا َأْح َم ُد ْبُن اْلَوِليِد َح َّد َثَنا َع ْم ُر و ْبُن َع ْو ٍن َأْخ َبَر َنا َع ْبُد الَّس اَل ِم ِبِه‬

4/6
BAB III
PENUTUP
Makalah Biografi Anas Bin Malik dan Keilmuannya

Nama lengkapnya Anas bin Malik bin an-Nadar bin Damdan bi Zaid bin Haram bin
Jundub bin Amir binKhanam binAdi bin Najar al-Khazraji al-Ansari Abu Hamzah al-
Madani. Beliau mendapatkan kepercayaan Rasulullah saw. Untuk membantu beliau.
Karena itulah beliau diberi julukan Khadim Rasulullah saw. Anas bin Malik sangat
terkenal dalam kajian ilmu hukum Islam dan ilmu Hadis, hal itu dikarenakan beliau
merupakan salah satu orang yang banyak meriwayatkan hadis, dan termasuk orang yang
kuat hapalannya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Abu Muhammad, Kitab Jarh wa at-Ta’dil, juz I. Beirut: Daar Kutub
Ilmiyah, t.t.
Bukhori, Shahih Bukhori, juz I. Kairo: Daar Matabi’ as-Sya’biyah.
Daud, Abu, Sunan Abi Daud, juz I. Mesir: Syarikah Maktabah wa Matba’ah al-
Musthafa, 1952.
Muslim, Shahih Muslim, juz I. Mesir: Maktabah, Misriyah, 1924.
Nasa’I, Sunan an-Nasa’I, juz I. Beirut: Daar Fikr, 1978.
Syirazi, Abu Ishaq, Tabaqat al-Fuqaha’. Baghdad: Maktabah Nu’man al-A’zhami,
1352.
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, juz I. Jakarta: Ichtiar Baru, 1999.
Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, juz I. Maktaah wa Syrikah Muhammad Mahmud al-
Halabi, t.t.

Footnote

--------------------------------

[1] Tim Penulis, Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru, 1999), juz I, h. 143.

[2] Abu Ishaq as-Syirazi, Tabaqat al-Fuqaha’ (Baghdad: Maktabah Nu’man al-A’zhami,
1352) h. 19.

[3] Abu Muhammad Abdurrahman b. Hatim, Kitab Jarh wa at-Ta’dil (Beirut: Daar Kutub
Ilmiyah, t.t), juz 1, h. 137.

[4] Bukhori, Shahih Bukhori (Kairo: Daar Matabi’ as-Sya’biyah) juz I, kitab: iman, no.
hadis: 12.

[5] Muslim, Shahih Muslim (|Mesir: Maktabah, Misriyah, 1924), juz 1, kitab: muqaddimah,
no. 3

[6] at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi (Maktaah wa Syrikah Muhammad Mahmud al-Halabi,


t.t.), juz IV, kitab: Taharah dari Rasulullah saw., no. hadis: 6.

[7] Nasa’I, Sunan an-Nasa’i (Beirut: Daar Fikr, 1978), juz. I kitab: taharah, no. hadis: 6.

5/6
[8] Abu Daud, Sunan Abi Daud (Mesir: Syarikah Maktabah wa Matba’ah al-Musthafa,
1952). juz I, kitab: Taharah, no. hadis: 13.

6/6

Anda mungkin juga menyukai