Anda di halaman 1dari 11

ANAS BIN MALIK

A. Pendahuluan.
Dalam kajian-kajian ke-Islaman, seperti dalam bidang hukum
Islam, sejarah, pemikiran, hadis, tafsir dan sebagainya, para
sahabat mempunyai peranan yang sangat penting. Hal itu
dikarenakan sahabat merupakan wadah dan media pembawa ajaran
Islam bagi masyarakat yang tidak sempat bertemu dengan nabi
Muhammad saw.
Peran penting yang dipegang oleh sahabat itu pula yang
menyebabkan para sahabat banyak dipuji dan dielu-elukan. Di
samping itu, karena peran penting itu pula sahabat banyak dikritik.
Para pengkaji Islam, yang sering kita sebut sebagai aliran
konservatif (padahal sebenarnya mereka tidak tertutup terhadap
perubahan) sering menolak kritik terhadap sahabat. Orang-orang
yang mengkritik sahabat dengan berbagai maksud, seperti
mendudukkan porsi peran sahabat, sakralitas sahabat, kesucian
sahabat, atau mengakaburkan ajaran Islam, menggoyah orisinalitas
ajara Islam, biasanya menolak hadis-hadis yang menunjukkan
secara implisit kehebatan para sahabat.
Karena pentingnya peran sahabat dalam ilmu-ilmu ke-
Islaman, penting bagi kita untuk mengenal sahabat lebih dekat.
Makalah ini akan mencoba menguraikan salah satu tokoh sahabat
yang banyak meriwayatkan hadis.

B. Anas Bin Malik: Sebuah Biografi.


Nama lengkapnya Anas bin Malik bin an-Nadar bin Damdan
bi Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir binKhanam binAdi bin Najar

1
al-Khazraji al-Ansari Abu Hamzah al-Madani. Anas bin Malik
termasuk kedalam golongan sahabat meskipun saat Rasulullah saw.
hidup dia masih muda belia. Ketika Rasulullah saw. bearada di
Madina, Anas bin Malik bertugas sebagai pembantu (khadim) Nabi
SAW, oleh karena itu orang memanggilnya dengan khadim Rasul;
Anas sendiri bangga dengan panggilan itu.1
Riwayat yang menjelaskan bagaimana Anas bisa menempati
kedudukan sebagai khadim Rasul ialah ketika Rasul SAW menetap
di Madinah; Ibunda Anas, Ummu Sulaim al-Ansariyah (dari golongan
Ansar), mendatangi Rasul dan memohon agar putranya ini dapat
diterima untuk dapat mengabdi kepada Rasulullah SAW. Rasulullah
SAW langsung mengabulkan permintaan ibunda Anas tersebut, dan
sejak itulah Anas selalu mendampingi Rasulullah SAW.
Menurut riwayat Abbu Bakar bin muhammad bin muslim
Ubaidillah bin Andullah bin Syihal al–Qurasyi Az– Zuhri ( 51 H\ 670
M-124 H\742 M), seorang ahli hadis, Anas bin Malik sendiri yang
mengatakan bahwa ketika Rasullulah saw. hijrah ke Madinah, Anas
berusia sepuluh tahun, dan ketika Rasulullah saw. wafat, usia Anas
sudah mencapai dua puluh tahun. Ia di kenal dekat dengan
Rasulullah saw. dan karenanya tidak mengherankan jika anas
memperoleh banyak kesempatan untuk menerima hadis dari
Rasulullah saw. Di samping itu, ia juga meriwayatkan sejumlah
hadis dari para sahabat para nabi, saperti Abu Bakar ra., Umar ra.,
Utsman ra, Ali ra., dan lain-lain.
Dalam hal meriwayatkan hadis, Anas bin Malik menempati
urutan ketiga dalam kelompok sahabat. Orang yang meriwayatkan

1
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru, 1999), juz I, h. 143.

2
hadis dari Anas bin Malik antara lain Ibnu sirin, Abu Qatadah, dan
Hasan Basri.
Anas sendiri termasuk sahabat yang kuat hafalannya dengan
urutan sebagai berikut :
1. Abu hurairah,
2. Abdullah bin Umar bin Khattab,
3. Anas bin malik,
4. Aisyah binti Umar Bakar,
5. Abdullah Bin Abbas,
6. Jabir bin Abdullah al- Ansari ( w. 74 H|698 M ),
7. Abu Sa’id al- Khudri (w. 84 H ).
Anas bin Malik sudah pandai menulis ketika diserahkan ibunya
kepada nabi SAW, oleh karena itu ia banyak menulis hadis. Dengan
menurut riwayat yang di peroleh dari yasir Abdul Wahhab bin
Hibbatullah dari Abdullahbin Ahmad dari Yazid Humahid at- Tawil
Anas bin Malik.
Ada bermacam-macam riwayat mengenai lamanya Anas
berkhidmat kepada rasullulah SAW. Riwayat dari isla’il bin
Ubaidullah, dari Abi Isa dari Mahmud bin gilan dari Abu Dawud dari
Abu Khaldat mengatakan bahwa Ahmad malik mengabdi kapada
Rasullulah SAW selama sepuluh tahun. Riwayat lain menyebutkan
behwa berkhitad kepada Rasullulah SAW selama delapan tahun dan
ada pula yang mengatakan tujuh tahun.
Rasullulah SAW sangat besar perhatiannya kepada Anas dan
Malik, sebagimana riwayat dari Ja’far al-Faryabi dari Ibrahim bin
Usman dari Mukhalid bin Hasan dari Hisyam bin Hasan dari Hafsah
dari Anas sendiri menceritakan bahwa ketika Ummu Sulaim al-
Ansyariah-ibunda Anas menyerahkan anaknya kepada Raulullah

3
SAW, ia mengharapkan agar Rasul berkenan mendoakan anaknya.
Rasulullah mengabulkan permintaan ibunda Anas, seraya
memanjatkan doa ,“Allahumma aksir malahu wa waladuhu wa
adkilhu al-jannat,” artinya, “Ya Allah, limpahkan harta dan anak
keturunan yang banyak kepadanya (Anas) dan masukkanlah
dalam surga.” Dalam riwayat lain, doa yang dibacakan Rasul adalah
demikian, “Allahumma aksir malahu wa waladuhu wa bariklahu
fihi.” Artinya, “Ya Allah limpahkanlah harta dan anak keturunan
yang banyak kepadanya (Anas) dan berkatilah ia dengan harta dan
anaknya itu.”
Sebagai seorang pembantu Rasul SAW, Anas binMalik sering
menemani Rasulullah SAW ke pmedan perang sebagaimana
diriwayatkan Imam Bukhari dari Musa dari Ishaq bin Usman yang
pernah menanyakan kepada anaknya, Musa bin Anas, katanya, “
Berapa kali Anas mengikuti (peperangan) yang dipimpin Rasul?”
Musa bin Anas menjawab bahwa perang yang diikuti Anas bersama
Rasulullah SAW sebanyak delapan kali.
Berkat dekatnya Anas dengan Rasululah SAW, dan berkat doa
Rasululah SAW yang dikabulkan Allah SWT, Anas bin Malik
memperoleh keberuntungan karena ia diberitakan memiliki dua
bidang kebun yang subur yang dapat di panen dua kali dalam
setahun.
Berkat doa Rasul SAW, Allah juga memberikan nikmat lain
kepada Anas bin Malik, berupa anak keturunan yang banyak. Ada
riwayat yang menyebutkan bahwa Anas bin Malik mempunyai cucu
sebanyak seratus lima belas orang. Riwayat lain menyebutkan
bahwa Anas bin Malik dikaruniai anak sebanyak delapan puluh dua

4
orang, terdiri atas delapan puluh orang laki-laki dan dua orang
perempuan.
Dalam pada itu tidak diperoleh data yang pasti tentang ibu
para anaknya yang banyak itu, apakah Anas mempunyai istri yang
banyak atau ia sering kali menikah. Namun yang sudah pasti,
kekayaan dan keturunan yang banyak itu tidak menyebabkan ia
lupa mengabdi kepada Tuhan. Ia tetap memperbanyak ibadahnya,
seperti diungkapkan Abu Hurairah, “ Saya tidak meyaksikan
seseorang yang salatnya menyerupai salat Rasululah SAW kecuali
puta Ummu Sulaim (Anas).”
Anas bin Malik mempunyai seorang putra yang terkenal
dalam kajian Hadis dan Hukum Islam yakni Malik bin Anas, pendiri
mazhab Maliki di Madinah. Sama seperti ayahnya, Malik bin Anas
juga berkecimpung di dunia hadis. Salah satu karyanya adalah al-
Muwattha’.
Riwayat lain menggambarkan bahwa Anas bbin Malik
ibadahnya baik. Riwayat lain disampaikan oleh Ja’far dari Sabit yang
menceritakan secara singkat tentang kelebihan dari Anas bin Malik.
Pada suatu ketika di musim kemarau, Sabit tengah bersama Anas,
tiba-tiba seorang pembantu Anas menghampiri mereka dan
berkata, “Hai Abu Hamzah (gelar bagi Anas), betapa kering bumi
kita.” Anas bin Malik segera berwudhu, kemudian solat dua rokaat
dan berdoa kehadirat Allah SWT, tidak lama sesudah itu konon
awam hitam timbul di langit, lalu hujanpun turun. Setelah hujan
reda, Anas mengajak para kerabatnya untuk menyaksikan langit
yang sudah terang dan mengamati tanah yang sudah lembab
disiram air hujan.

5
Anas bin Malik mempunyai kegemaran memanah, dan ia
sering kali pergi memanah bersama anak-anaknya, Anas bin Malik
banyak menempatkan bidikannya pada sasaran yang tepat.
Kelebihan-kelebihan yang ada pada Anas bin Malik ini membuat
orang hormat kepadanya.
Di bidang pemerintahan, Anas bin Malik termasuk orang yang
terpandang. Ia pernah mendapat kehormatan untuk mengurusi
administrasi daerah Bahrein. Ketika Abu Bakar diangkat menjadi
khalifah, Anas yang usianya relatif masih muda dipilih Abu Bakar
untuk menjadi petugas di daerah Bahrein. Berkat kerja keras dan
kecakapannya dalam soal tulis-menulis (administrasi), Anas dapat
mengendalikan daerah Bahrein dengan sebaik-baiknya.
Anas bin Malik wafat di kota Basra dan ia merupakan sahabat
terakhir yang meninggal di sana. Ia dimakamkan di at-Taffi, suatu
tempat yang dihormati bangsa Arab di Irak yang terletak di sekitar
15km dari Basra. Tidak diketahui secara pasti tahun wafat Anas dan
berapa usianya yang sesungguhnya. Sebagian riwayat
menyebutkan bahwa usia Anas adalah seratus tujuah tahun,
sementara riwayat lainmenyebutkan sembilan puluh lima tahun.
Ada pula riwayat yang menyebutkan sembilan puluh satu tahun,
sembilan puluh dua tahun, dan sembilan puluh tiga tahun.

C. Anas bin M±lik dalam Ilmu Hadis


Nama lengkap beliau adalah Anas bin M±lik bin an-Na«r bin
¬am«am. Beliau adalah seorang sahabat bernasab al-An¡±r³ al-
Madan³. Kunianya adalah Ab ¦amzah, tinggal di Bashrah dan wafat
pada tahun 91 H.2
2
Abu Ishaq as-Syirazi, Tabaqat al-Fuqaha’ (Baghdad: Maktabah Nu’man al-
A’zhami, 1352) h. 19.

6
Ia berguru hadis kepada Ubay bin Ka’ab, Ummu ¦aram binti
Mil¥±n, J±bir bin ‘Abdullah, Ramlah binti Ab³ Sufy±n, Zaid bin
Arq±m, Ummu Sulaim (ibunya), ‘²isyah, Ab Hurairah, ‘Abdurra¥man
bin ‘Auf, ‘Abdullah bin ‘Abb±s, U£m±n bin ‘Aff±n, ‘Umar bin
Kha¯¯±b, F±¯imah, Mu’±© bin Jabal dan sebagainya.
Banyak orang yang berguru hadis kepada beliau, di
antaranya adalah Qat±dah, Abb±n bin ‘Iy±s, Abb±n bin ¢±li¥,
Ibr±h³m bin ‘Abdurra¥m±n, Ab Idr³s, Ab Asm±’, Ab Bakar
(putranya), Ab Bakar (cucunya), Ab Bakar (saudaranya), al-¦±ri£ bin
Nu’m±n dan sebagainya.3
Beliau adalah seorang sahabat yang ke£iqatannya tidak
dipertanyakan lagi.
Dalam kitab Mausu’ah fiL Kutub at-Tis’ah, tercatat Anas bin
Malik meriwayatkan 4964 hadis dengan perulangan yang tersebar
di setiap kitab hadis yang 9:
1. Sahih Bukhari (829 hadis).
2. Sahih Muslim (485 hadis)
3. Sunan at-Tirmidzi (367 hadis).
4. Sunan Abi Daud. (255 hadis).
5. Sunan an-Nasa’I (367 hadis).
6. Sunan Ibni Majah. (280 hadis).
7. Musnah Ahmad(2189 hadis).
8. Muwattha’ (35 hadis).
9. Sunan ad-Darimi (sisanya pada sunan ad-Darimi).

3
Abu Muhammad Abdurrahman b. Hatim, Kitab Jarh wa at-Ta’dil (Beirut:
Daar Kutub Ilmiyah, t.t), juz 1, h. 137.

7
‫‪Keseluruhan‬‬ ‫‪hadis‬‬ ‫‪tersebut,‬‬ ‫‪sebagian beliau dapatkan‬‬
‫‪langsung dari Rasulullah saw. Dan sebagian yang lain diriwayatkan‬‬
‫‪dari sahabat lain.‬‬

‫‪D. Contoh-Contoh Hadis Yang Diriwayatkan Dari Anas bin‬‬


‫‪Malik.‬‬
‫ة ع نححن قنتححاَدة ن ع نحح ن‬ ‫سد دد د نقاَ ن‬
‫س‬ ‫ن أن نحح س‬ ‫ح‬ ‫ح ن ن‬ ‫شححعحب ن ن‬ ‫ن م‬ ‫حي نححىَ ع نحح ح‬ ‫حححد دث ننناَ ي ن ح‬ ‫ل ن‬ ‫م ن‬ ‫حد دث ننناَ م‬ ‫ن‬
‫ن‬ ‫سححي ح س‬
‫ح ن‬ ‫ن م‬ ‫م ونع نحح ح‬ ‫سححل د ن‬‫ه ع نل ني حححهض ون ن‬ ‫صححدلىَ الل دحح م‬ ‫ي ن‬ ‫ن الن دب ضحح ي‬ ‫ه عن ح‬ ‫ه ع نن ح م‬ ‫ي الل د م‬ ‫ض ن‬ ‫نر ض‬
‫ل حدث نناَ قنتححاَدة م ع نحح ن‬
‫ه ع نل ني حححهض‬ ‫صححدلىَ الل دحح م‬ ‫ي ن‬ ‫ن الن دب ضحح ي‬ ‫س ع نحح ح‬ ‫ن أن نحح س‬ ‫ح‬ ‫معنل يم ض نقاَ ن ن د ن ن ن‬ ‫ال ح م‬
‫ب ضل ن ض‬ ‫ل نل يؤ حم ن‬
‫حد مك م ح‬ ‫م نقاَ ن‬ ‫سل د ن‬
‫‪4‬‬
‫سه ض‬
‫ف ض‬ ‫ب ل ضن ن ح‬ ‫ح ب‬ ‫ماَ ي م ض‬‫خيهض ن‬ ‫ح د‬ ‫حدتىَ ي م ض‬ ‫م ن‬ ‫نأ ن‬ ‫م ض م‬ ‫ون ن‬
‫ن ع نب حححد ض‬ ‫ة عنحح ح‬ ‫ن ع مل ني دحح ن‬ ‫ل ي نعحضني اب ححح ن‬ ‫مضعي م‬ ‫س ن‬ ‫حد دث ننناَ إ ض ح‬ ‫ب ن‬ ‫ححر س‬ ‫ن ن‬ ‫حد دث نضني مزهني حمر ب ح م‬ ‫و ن‬
‫ن‬ ‫ن‬ ‫ال حعزيز بن صهيب ع ن ن‬
‫ن‬ ‫من نعمن ضححي أ ح‬ ‫ه ل ني ن ح‬ ‫ل إ ضن دحح م‬‫ه قنححاَ ن‬ ‫ك أن دحح م‬ ‫ماَل ضحح س‬ ‫ن ن‬ ‫س ب ححح ض‬ ‫ن أن نحح ض‬ ‫ح‬ ‫ن ض ض ح ض م ن ح س‬
‫ن‬ ‫م‬
‫ن‬ ‫م ح‬ ‫ل ن‬ ‫م نقاَ ن‬ ‫سل د ن‬ ‫ه ع نل ني حهض ون ن‬ ‫صدلىَ الل د م‬ ‫ل الل دهض ن‬ ‫سوُ ن‬ ‫ن نر م‬ ‫ديثثاَ ك نضثيثرا أ د‬ ‫ح ض‬ ‫م ن‬ ‫حد يث نك م ح‬ ‫أ ن‬
‫ح‬
‫ي ك نذ ضثباَ فنل حي نت نب نوُدأ ن‬ ‫مد ن ع نل ن د‬
‫‪5‬‬
‫ن الدناَرض‬ ‫م ح‬‫قعند نه م ض‬ ‫م ح‬ ‫ت نعن د‬
‫ن‬ ‫أن ح‬
‫ن ع نب حد ض‬ ‫ن نزي حد س ع ن ح‬ ‫ماَد م ب ح م‬ ‫حد دث ننناَ ن‬
‫ح د‬ ‫صرضيب ن‬ ‫ي ال حب ن ح‬ ‫ضب ي ب‬ ‫ن ع نب حد نة ن ال د‬ ‫مد م ب ح م‬ ‫ح ن‬ ‫خب ننرنناَ أ ح‬
‫ن‬ ‫ال حعزيز بن صهيب ع ن ن‬
‫ه ع نل نحيحهض‬
‫صحدلىَ الدلح م‬
‫ي ن‬
‫ن الن دضبح د‬
‫كأ د‬‫ماَضلح س‬
‫ن ن‬
‫س بح ض‬
‫ن أن ن ض‬
‫ح‬ ‫ن ض ض ح ض م ن ح س‬

‫‪Bukhori, Shahih Bukhori (Kairo: Daar Matabi’ as-Sya’biyah) juz I, kitab:‬‬


‫‪4‬‬

‫‪iman, no. hadis: 12.‬‬


‫‪5‬‬
‫‪Muslim, Shahih Muslim (|Mesir: Maktabah, Misriyah, 1924), juz 1, kitab:‬‬
‫‪muqaddimah, no. 3‬‬

‫‪8‬‬
‫ث‬ ‫ن ال ح م‬
‫خب ححح ض‬ ‫محح ح‬ ‫ك ض‬ ‫م إ ضن يححي أ نعمححوُذ م ب ضحح ن‬ ‫ل الل دهم د‬‫خنلنء نقاَ ن‬ ‫ل ال ح ن‬‫خ ن‬‫ذا د ن ن‬‫ن إض ن‬‫كاَ ن‬‫م ن‬ ‫سل د ن‬‫ون ن‬
‫‪6‬‬
‫ح‬‫حي د‬‫ص ض‬ ‫ن ن‬ ‫س د‬‫ح ن‬ ‫ث ن‬ ‫دي د‬ ‫ح ض‬
‫ذا ن‬ ‫سىَ هن ن‬ ‫عي ن‬ ‫ل أ نمبوُ ض‬‫ث نقاَ ن‬ ‫خنباَئ ض ض‬‫نوال ح ن‬
‫ححد دث ننناَ ع نحبحد م‬ ‫سحىَ نقحاَنل ن‬ ‫موُ ن‬ ‫ن م‬ ‫ن حبح م‬ ‫مححنرا م‬ ‫ع ح‬ ‫سحعند نة ن ون ض‬ ‫م ح‬ ‫ن ن‬‫محيحد م حبح م‬ ‫ح ن‬ ‫خب ننرنناَ م‬ ‫أن ح‬
‫شعيب بن ال ححبحاَب ع نحح ن‬
‫ل‬ ‫ك قنححاَ ن‬ ‫ماَل ضحح س‬ ‫ن ن‬ ‫س ب ححح ض‬‫ن أن نحح ض‬ ‫ح‬ ‫ن ح ن ض‬ ‫حد دث ننناَ م ن ح م ح م‬ ‫ل ن‬ ‫ث نقاَ ن‬ ‫وُارض ض‬ ‫ال ح ن‬
‫ن‬
‫م فضححي‬ ‫ت ع نل ني حك محح ح‬ ‫م قنححد ح أك حث نحححر م‬ ‫سححل د ن‬
‫ه ع نل ني حححهض ون ن‬ ‫صدلىَ الل دحح م‬ ‫ل الل دهض ن‬ ‫سوُ م‬ ‫ل نر م‬ ‫نقاَ ن‬
‫‪7‬‬
‫ك‬
‫وُا ض‬
‫س ن‬‫ال ي‬
‫ن‬
‫ن‬‫ن اب ححح ض‬
‫ل ع نحح ح‬‫جحح س‬
‫ن نر م‬‫عن ح‬ ‫ش‬‫م ض‬ ‫ن احلع ح ن‬ ‫كيعد ع ن ح‬ ‫حد دث ننناَ ون ض‬ ‫ب ن‬ ‫ححر س‬ ‫ن ن‬ ‫حد دث ننناَ مزهني حمر ب ح م‬ ‫ن‬
‫ن‬ ‫ن‬
‫ة نل ي نحرفنححعم‬ ‫جحح ث‬
‫حاَ ن‬
‫أنراد ن ن‬ ‫ذا‬‫ن إض ن‬‫م ك نححاَ ن‬ ‫سل د ن‬
‫ه ع نل ني حهض ون ن‬ ‫صدلىَ الل د م‬ ‫ي ن‬ ‫ن الن دب ض د‬‫منر أ د‬ ‫عم ن‬
‫ث نوُبه حتىَ يححدنوُ مححن احل نرض قنححاَ ن ن‬
‫سححنلم ض ب ححح م‬
‫ن‬ ‫دامود نرنواه م ع نب حححد م ال د‬ ‫ل أب مححوُ ن‬ ‫ح ض‬ ‫حن م ن د ن حم ن ض ح‬
‫ل أ نب مححوُ‬‫ف قنححاَ ن‬ ‫ضححضعي د‬ ‫ك ونهمححوُن ن‬ ‫ماَل ضحح س‬‫ن ن‬ ‫س ب ححح ض‬
‫حرب ع نن احل نع حمححش ع نحح ن‬
‫ن أن نحح ض‬ ‫ح‬ ‫ض‬ ‫ن‬ ‫ح‬ ‫ن ح س‬
‫خب ننرن نححاَ‬‫ن أن ح‬‫ن ع نوُح س‬
‫ممرو ب ح م‬ ‫حد دث ننناَ ع ن ح‬ ‫ن ال حوُنضليد ض ن‬
‫مد م ب ح م‬‫ح ن‬
‫ن‬
‫حد دث ننناَ أ ح‬
‫ي ن‬ ‫مل ض ب‬‫سىَ الدر ح‬ ‫عي ن‬ ‫ض‬
‫‪8‬‬
‫سنلم ض ب ضهض‬ ‫ع نب حد م ال د‬

‫‪at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi (Maktaah wa Syrikah Muhammad Mahmud‬‬


‫‪6‬‬

‫‪al-Halabi, t.t.), juz IV, kitab: Taharah dari Rasulullah saw., no. hadis: 6.‬‬
‫‪7‬‬
‫‪Nasa’I, Sunan an-Nasa’i (Beirut: Daar Fikr, 1978), juz. I kitab: taharah,‬‬
‫‪no. hadis: 6.‬‬
‫‪8‬‬
‫‪Abu Daud, Sunan Abi Daud (Mesir: Syarikah Maktabah wa Matba’ah al-‬‬
‫‪Musthafa, 1952). juz I, kitab: Taharah, no. hadis: 13.‬‬

‫‪9‬‬
E. Penutup.
Nama lengkapnya Anas bin Malik bin an-Nadar bin Damdan bi
Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir binKhanam binAdi bin Najar al-
Khazraji al-Ansari Abu Hamzah al-Madani.
Beliau mendapatkan kepercayaan Rasulullah saw. Untuk
membantu beliau. Karena itulah beliau diberi julukan Khadim
Rasulullah saw.
Anas bin Malik sangat terkenal dalam kajian ilmu hukum Islam
dan ilmu Hadis, hal itu dikarenakan beliau merupakan salah satu
orang yang banyak meriwayatkan hadis, dan termasuk orang yang
kuat hapalannya.

Daftar Pustaka

10
Abdurrahman, Abu Muhammad, Kitab Jarh wa at-Ta’dil, juz I. Beirut:
Daar Kutub Ilmiyah, t.t.

Bukhori, Shahih Bukhori, juz I. Kairo: Daar Matabi’ as-Sya’biyah.

Daud, Abu, Sunan Abi Daud, juz I. Mesir: Syarikah Maktabah wa


Matba’ah al-Musthafa, 1952.

Muslim, Shahih Muslim, juz I. Mesir: Maktabah, Misriyah, 1924.

Nasa’I, Sunan an-Nasa’I, juz I. Beirut: Daar Fikr, 1978.

Syirazi, Abu Ishaq, Tabaqat al-Fuqaha’. Baghdad: Maktabah Nu’man


al-A’zhami, 1352.

Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, juz I. Jakarta: Ichtiar Baru, 1999.

Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, juz I. Maktaah wa Syrikah Muhammad


Mahmud al-Halabi, t.t.

11

Anda mungkin juga menyukai