Anda di halaman 1dari 2

Pembelajaran yang asyik dengan metode yang berbeda

Pada hari rabu, 18 Oktober 2022 adalah jadwal supervisi saya oleh kepala sekolah. Kelas yang
saya ajar adalah kelas X E3 dengan materi Hikayat. Oleh karena sebelumnya pada modul 1.1 ini
kita sudah belajar filosofi pendidikan oleh Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan berpihak
kepada murid dan tujuan pembelajaran untuk kebahagiaan murid secara pribadi maupun sebagai
anggota masyarakat maka saya berusaha memfasilitasi pembelajaran murid  berdasarkan gaya
belajarnya yang berbeda-beda. Gaya belajar murid pada rombel tersebut adalah audio , visual,
audiovisual, kinestetik, serta campuran dari ketiganya. aktivitas pembelajaran saya mulai dengan
menyiapkan psikis murid  dengan mengadakan game ringan  agar fokus dalam pembelajaran. 

Selanjutnya, untuk memfasilitasi, semua gaya belajar murid maka saya melaksanakan


pembelajaran diferensiasi proses. Diferensiasi proses saya laksanakan pada dua tahap, yaitu pada
pemberian materi dan pemberian tugas. Pertama, dalam pemberian materi.   murid dengan gaya
belajar audio dan visual saya fasilitasi dengan pemberian materi berupa penyajian video
pembelajaran. Kemudian murid dengan gaya belajar kinestetik saya sajikan materi dengan
sebuah permainan di luar kelas, yaitu siswa diberikan petunjuk-petunjuk dalam kertas warna-
warni untuk menemukan materi yang sudah saya sebar pada beberapa tempat. 

setelah semua murid terfasilitasi dalam mendapatkan materi maka langkah selanjutnya adalah
melihat pemahaman murid dari apa yang sudah mereka dapatkan dari materi. Kegiatan ini juga
saya arahkan berdasarkan gaya dan hobi mereka masing-masing. Beberapa murid memilih untuk
menceritakan pemahamannya di depan kelas, beberapa murid membuatkan pemahamannya
melalui peta konsep, beberapa murid menjabarkan pemahamannya pada catatan-catatan kecil
yang mereka pahami. Mereka bersemangat melakukannya karena sesuai dengan apa yang
mereka mampu dan suka lakukan. 

Aktivitas pembelajaran selanjutnya adalah murid mengerjakan tugas. Tugas yang harus mereka
kerjakan adalah membuat teks cerita rakyat pada kertas karton dengan disertai beberapa
pertanyaan sesuai materi yang sudah mereka dapatkan. Tugas ini mereka kerjakan di dalam
kelompok. Dalam kelompok tersebut mereka bisa bekerja sama sesuai dengan kompetensi yang
berbeda setiap murid. Bagi murid yang berbakat menulis maka tugas anak tersebut menulis
kembali teks hikayat. Bagi murid yang berbakat dalam seni, maka tugasnya merancang tampilan
tugas di karton sebagus mungkin. Selanjutnya, tugas di karton yang udah selesai di tempel di
dinding. Kemudian kelompok lain akan mengisi pertanyaan yang sudah disediakan oleh
kelompok tersebut. Disini gaya belajar kinestetik juga terfasilitasi. langkah terakhir kelompok
yang sudah mengisi pertanyaan tersebut akan mempresentasikan di depan kelas, dan kelompok
lain menanggapi. Dengan tugas kelompok ini, semua gaya belajar murid terfasilitasi dan mereka
bahagia mengikutinya

Pada saat saya melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid dengan cara
memfasilitasi gaya belajar setiap murid yang berbeda-beda, saya merasa bahagia karena melihat
mereka juga sangat gembira mengikuti setiap langkah pembelajaran yang saya rancang. 

Hal positif yang dapat saya rasakan dengan pembelajaran yang berpihak kepada murid ini adalah
Pertama, murid sangat bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Kedua, dapat
menciptakan kolaborasi antar murid. Ketiga, Nilai murid lebih meningkat karena mereka dapat
memahami pembelajaran dengan baik. Keempat, Meningkatkan kekompakkan murid-murid.
Kelima, tercapainya kebahagiaan murid dalam pembelajaran sehingga murid tidak lagi
menjadikan pembelajaran sebagai beban.

Namun, dalam pelaksanaan pembelajaran yang memfasilitasi gaya belajar murid yang berbeda
ini resikonya adalah kita sebagai guru memerlukan waktu relatif lama untuk mempersiapkan
pembelajaran karena harus menyiapkan beberapa materi ajar yang berbeda sesuai dengan gaya
belajar murid pada kelas tersebut. Pada pelaksanaan pembelajaran ini, saya harus menyiapkan
video serta materi tertulis pada kertas warna-warni yang cukup menyita waktu. 

Meskipun terdapat resiko dalam pelaksanaannya, tetapi juga tidak mengurangi segi positif yang
didapat dari apa yang sudah saya laksanakan. Kendala waktu ini bisa kita atasi dengan
menyediakan waktu yang cukup untuk mempersiapkan pembelajaran. Selain itu, pembelajaran
ini membuktikan bahwa murid dapat bersemangat dalam pembelajaran jika aktivitas
pembelajaran tersebut memfasilitasi apa yang membuat mereka gembira. Sehingga diharapkan
murid akan menjadikan pembelajaran suatu kesenangan dan kegembiraan.

Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang berpihak kepada murid dapat kita
wujudkan melalui usaha yang sungguh-sungguh. Selain itu pembelajaran yang berpihak kepada
murid menjadikan murid berbahagia dalam pembelajarannya sehingga tujuan pembelajaran
dapat terwujud dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai