Bab 4
Bab 4
28
2. Bulaksumur Residence, Jalan Fauna 4 Kampus Universitas Gadjah
Mada. Asrama mahasiswi ini berada di tengah – tengah lokasi kampus Universitas
Gajah Mada. Asrama ini memiliki 2 buah blok hunian di mana tiap blok berbentuk
letter H seperti halnya pada Asrama Mahasiswa UII. Masing – masing blok
memiliki karakter bangunan masa memanjang dan berorientasi memanjang
menghadap Barat Daya (BD) dan Timur Laut (TL). Bangunan ini memiliki 4 level
lantai, 2 sampai 4 lantainya tipikal beserta jenis kamar unitnya.
29
4.2 Analisis Eksisting
DAFTAR PUSTAKA
30
Gb.4.7. Konfigurasi unit hunian tipikal asrama UGM (sumber : pengurus asrama)
BARAT
TENGGARA
LAUT
Gb.4.8. Konfigurasi unit hunian berdasarkan orientasi unit ruang (UII) (sumber : penulis)
TIMUR
BARAT
LAUT
DAYA
Gb.4.9. Konfigurasi unit hunian berdasarkan orientasi unit ruang (UGM) (sumber : penulis)
31
Blok pada kedua asrama tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan
dalam hal komposisi ruang dalam. Persamaannya mempunyai ukuran 19.5 m2,
dan terdiri dari ruang tidur dan meja belajar tanpa partisi di mana terdapat 2 kasur
tingkat 2 yang masing masing kamar dapat dihuni oleh 4 mahasiswa (UII), dan 2
kasur bersebelahan untuk 2 mahasiswi (UGM). Perbedaanya hanya terdapat pada
orientasi unit hunian yang saling berhadapan dan berlawanan arah.
Pada kedua unit ini juga terdapat bukaan pintu dan jendela tersambung,
sedangkan sisi yang menghadap ke inner court memiliki jendela dan pintu yang
terpisah diantara keduanya.
Gb.4.10. Fasad luar unit hunian memiliki WWR 8.4% (sumber : penulis)
Gb.4.11. Fasad inner unit hunian memiliki WWR 4.5% (sumber : penulis)
32
Pada blok Asrama Mahasiswa UII bukaan jendela menerangi langsung
ke arah tempat tidur yang berasal dari fasad luar bangunan dengan jumlah WWR
nya 8.4% sedangkan pada bagian fasad inner nya memiliki WWR 4.5%.
Representasi sampel diambil pada tiap arah fasad. Pada kedua blok diambil
dua arah fasad serta arah sebaliknya. Oleh karena itu ada 2 unit dan disimulasikan
pada spot yang berbeda berdasarkan lokasi unit. Sebanyak 4 unit masing masing
asrama teridiri dari 2 unit akan disimulasikan pada momen pencahayaan ekstrim,
yaitu pada tanggal 21 Mei pukul 8.00 pagi dan 14.30 sore; serta pada tanggal 21
Desember pukul 8.00 pagi dan 14.30 sore juga.
33
4.3 Data Survey
Berikut adalah hasil simulasi dari Dialux Evo 6.1 untuk mengetahui titik
lokasi pengambilan data menggunakan light/lux meter berdasarkan hasil
pembayangannya.
34
Sudut ruang 207 08.00 wib 160 14.30 wib cerah
35
Cahaya dekat 1060 08.00 wib 780 14.30 wib cerah
jendela
36
Pengukuran intensitas cahaya dalam dua waktu yang berbeda yaitu dalam
keadaan pagi hari dan dalam keadaan sore hari untuk mengetahui dan guna
memaksimalkan cahaya alami yang dapat dimasukan kedalam unit hunian
asrama. Berikut hasil dari data survey yang diperoleh :
Tabel 10. Hasil Observasi Survey Tabel 11. Hasil Observasi Survey
Asrama UII Asrama UGM
21-Mei 21-Des
Variabel Unit Variabel Unit
08.00 14.30 08.00 14.30
E Min 1 6,06 12 TT E Min 1 2,38 6,6 TL
(lux) 2 4,97 9,66 BL (lux) 2 3,4 4,49 BD
E Max 1 987 870 TT E Max 1 1060 780 TL
(lux) 2 568 1283 BL (lux) 2 647 1130 BD
E Avg 1 248,26 229,5 TT E Avg 1 265,5 196,6 TT
(lux) 2 143,24 330,41 BL (lux) 2 162,6 283,6 BD
4.4 Pembahasan
Tabel 12. Hasil observasi berdasarkan standar fungsi ruang (UII dan
UGM) (sumber : penulis)
37
Kamar Tidur 120 - 250 100 - 280 Pada
beberapa
bagian
melebihi
persyaratan
38
4.5 Kesimpulan
Dengan unit hunian di tipe yang sama, orientasi fasad luar yang
memberikan kualitas pencahayaan tertinggi pada arah Barat Laut pada waktu
sore hari untuk asrama mahasiswa Universitas Islam Indonesia sedangkan untuk
asrama mahasiswi Universitas Gadjah Mada berunjuk pada orientasi Barat Daya
pada waktu sore hari. Seperti di dalam tabel berikut :
Tabel 15. Hasil simulasi rata – rata iluminan asrama mahasiswa UII
Tabel 16. Hasil simulasi rata – rata iluminan asrama mahasiswi UGM
Dari hasil survey yang telah dilakukan dan dibadingkan dengan hasil
kajian intensitas cahaya sebagai acuan penelitian, disimpulkan bahwa intensitas
cahaya yang ada pada kedua masing masing bangunan asrama sudah memenuhi
standar tapi ada catatan yang perlu diperhatikan.
Tabel 17. Hasil analisis berdasarkan standar fungsi ruang (UII dan UGM)
(sumber : penulis)
39
Kamar Tidur 120 - 250 100 - 280 Pada beberapa bagian
melebihi persyaratan.
Tabel 18. Hasil analisis berdasarkan standar aktivitas fungsi ruang (UII
dan UGM) (sumber : penulis)
Baca 250 143 - 248 229 - 330 162 - 265 196 - 283 √
Makan Minimal 143 - 248 229 - 330 162 - 265 196 - 283 √
70
Tidur Maksimal 143 - 248 229 - 330 162 - 265 196 - 283 ***
50
40
pencahayaan seperti gorden atau atribut pada fasad luar (shading) sangat
diperlukan terkait dengan tercapainya faktor kenyamanan pengguna.
Gb.4.20. Sun Shading yang bersifat pasif maupun aktif bisa dijadikan
rekomendasi untuk memecah pasokan cahaya matahari yang masuk ke
dalam ruangan (sumber : www.archiexpo.com/prod/terreal-facade/product-
60746-146521)
41
DAFTAR PUSTAKA
Lam,J.C. and Li, D.H.W (1996), Study of Solar Radiation Data Significant
Energy and Environmental Implications for Hong Kong, Energy Conversion and
Management, Vol 37.
42