Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

UJI INGENHOUSZ

Disusun Oleh :

Nama : Umi Kona’ah


NIM : 2108086075
Kelas/Kelompok : PB-5C/02
Dosen : Chusnul Adib Achmad, M.Si

LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO SEMARANG
2023
Acara 5
“Uji Ingenhousz”

A. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan
oksigen.

B. Dasar Teori
Tumbuhan merupakan tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses
yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang
memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan
tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam
daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Menurut Kimball (1993), fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena
dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi. Reaksi dalam fotosintesis yang menghasilkan glukosa ialah sebagai berikut:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2. Cahaya matahari merupakan salah satu faktor
yang berperan penting dalam laju fotosintesis. Cahaya matahari berasal dari cahaya putih yang
dapat diuraikan menjadi komponen-komponen warna karena panjang gelombang cahaya yang
berbeda untuk setiap warna yang berbeda. Komponen-komponen warna tesebut adalah merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada
gelombang cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang
pendek menyimpan lebih banyak energi (Maleh, 2020).
Menurut Loveless (1991), cahaya matahari memiliki sifat polikromatik bila dibiaskan akan
menghasilkan cahaya-cahaya monokromatik. Cahaya-cahaya monokromatik inilah yang ditangkap
oleh klorofil dan digunakan dalam proses fotosintesis. Dalam suatu percobaan diketahui bahwa
gelombang cahaya biru dan cahaya merah adalah yang paling efektif dalam melakukan proses
fotosintesis. Hal ini memotivasi untuk dilakukannya suatu percobaan pula untuk mengetahui
pengaruh spektrum cahaya tampak terhadap laju fotosintesis. Percobaan Ingenhousz adalah salah
satu percobaan yang digunakan untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis pada tumbuhan
menghasilkan oksigen. Jan Ingenhousz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan
Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong
terbalik dan di atasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu
diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu
yang menandakan adanya oksigen. Digunakan tumbuhan Hydrilla verticillata karena tumbuhan
hydrilla berukuran kecil, hidup di air, dan memudahkan praktikan untuk melacak keberadaan
oksigen dalam bentuk gelembung (Rizaludin, 2020).
Peranan cahaya matahari dalam fotosintesis sangat penting untuk membantu menyediakan
energi matahari untuk diubah menjadi energi kimia dengan bantuan klorofil. Maka dari itu, cahaya
matahari memegang peran besar dalam kelangsungan hidup makhluk hidup. Sesuai dengan firman
Allah dalam QS. Al- An'am ayat 96 yang menjelaskan tentang manfaat cahaya matahari dengan
bunyi sebagai berikut.
ُِ ‫سُ َو االقَ َم َُرُح اس َبانًاُۗ ٰذ ِلكَُُتَ اق ِديارُُ اال َع ِزي‬
ُ‫ازُ اال َع ِلي ِام‬ َّ ‫س َكنًاُ َّوال‬
َُ ‫ش ام‬ َُ ‫لُالَّ اي‬
َ ُ‫ل‬ َُ ‫احُِ َو َج َع‬
ُ ‫ص َب‬ ِ ‫فَا ِلقُُ ا‬
‫اْل ا‬
Artinya : “Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan)
matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha
Mengetahui.” (QS. Al-An’am : 96).

C. Metode
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari, Tanggal : Senin, 2 Oktober 2023
Waktu : 12.50 – 14.30 WIB
Tempat : Laboratorium Biokimia

b. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan untuk praktikum ini yaitu gelas beker, lux meter, handcounter, batang
pengaduk, plastik warna : merah, kuning, hijau, biru. Kemudian bahan yang digunakan pada
praktikum kali ini yaitu Hydrilla sp., dan air.

c. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu pertama sebanyak 250 ml air
disiapkan dalam gelas beker, kemudian 3 batang Hydrilla sp. direndam ke dalam gelas beker.
Selanjutnya gelas beker yang telah berisi Hidrilla sp. ditutup dengan plastik berwarna. Setelah
itu gelas beker diletakkan pada lingkungan ternaungi cahaya matahari dan lingkungan yang
terpapar cahaya matahari secara langsung. Berikutnya intensitas cahaya matahari pada masing-
masing lingkungan diukur dengan menggunakan lux meter. Terakhir, jumlah gas oksigen yang
dihasilkan Hydrilla sp. dihitung setiap 10 menit dan hasil pengamatan dimasukkan pada tabel
pengamatan.
D. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Jumlah Gelembung Pada Cahaya Warna Kuning
Waktu
Lokasi Gambar
10 menit 20 menit 30 menit

Ternaungi 5 gelembung 17 gelembung 33 gelembung

Gambar 1.
Pengamatan di lokasi
ternaungi dengan lux =
15
Kelompok 2 kloter 1

Cahaya Matahari 149 415 818


Langsung gelembung gelembung gelembung
Gambar 2.
Pengamatan di lokasi
ternaungi dengan lux =
594
Kelompok 2 kloter 1

Tabel 2. Hasil Pengamatan Jumlah Gelembung Pada Cahaya Merah, Biru, Kuning, dan Hijau
Warna Waktu
Lokasi
Kloter 10 menit 20 menit 30 menit
Merah Ternaungi (84 lux) 15 24 180
(Kloter 1) Cahaya Langsung (35 lux) 886 1.471 3.538
Merah Ternaungi (10 lux) 14 18 47
(Kloter 2) Cahaya Langsung (549 lux) 1.186 2.822 4.378
Biru Ternaungi (25 lux) 34 65 112
(Kloter 1) Cahaya Langsung (549 lux) 3.527 7.818 11.666
Biru Ternaungi (10 lux) 23 66 83
(Kloter 2) Cahaya Langsung (47 lux) 411 775 1.447
Kuning Ternaungi (15 lux) 5 17 33
(Kloter 1) Cahaya Langsung (549 lux) 149 415 818
Kuning Ternaungi 22 45 67
(Kloter 2) Cahaya Langsung 1.791 4.542 6.049
Hijau Ternaungi 0 0 0
(Kloter 1) Cahaya Langsung 1.094 2.707 2.332
Hijau Ternaungi (17 lux) 6 10 18
(Kloter 2) Cahaya Langsung (549 lux) 1.165 4.128 7.441

E. Pembahasan
Praktikum ingenhousz yang telah dilakukan pada tumbuhan Hydrilla sp. yang ditutup dengan
mika berwarna kuning pada lokasi ternaungi dan lokasi dengan cahaya matahari langsung
menujukkan hasil jumlah gelembung yang berbeda pula. Pada tabel 1, Hydrilla sp.yang
ditempatkan di lokasi ternaungi menghasilkan paling banyak 33 gelembung pada menit ke 30,
sedangkan Hydrilla sp.yang ditempatkan di lokasi cahaya matahari langsung menghasilkan paling
banyak 818 gelembung pada menit ke 30. Maka diketahui bahwa warna plastik yang sejenis pada
lokasi dengan cahaya matahari langsung menghasilkan jumlah gelembung oksigen lebih banyak
dibandingkan lokasi ternaungi. Hal ini dikarenakan pada lokasi dengan cahaya matahari langsung
membuat Hydrilla sp. mendapatkan cahaya matahari yang cukup sehingga dapat melakukan proses
fotosintesis dengan baik dan menghasilkan oksigen lebih banyak dibanding pada lokasi ternaungi
yang kurang cahaya matahari. Diperkuat dengan pendapat A.R. Loveless (1991) yang mengatakan
pada intensitas cahaya tinggi laju fotosintesis menjadi konstan karena cahaya digunakan oleh
tumbuhan untuk memecah air, pemecahan ini disebut fotolisis. fotolisis mengakibatkan molekul
air pecah menjadi hydrogen dan oksigen (Handoko, dkk., 2008).
Pada tabel 2 data kelas, terlihat hasil praktikum ingenhousz yang telah dilakukan pada lokasi
ternaungi dan lokasi dengan cahaya matahari langsung terhadap tumbuhan Hydrilla sp. yang
ditutup dengan mika berwarna merah, biru, hijau, dan kuning menunjukkan bahwa pada menit ke
10 hingga menit ke 30 terlihat gelembung semakin lama semakin bertambah jumlahnya. Menurut
Campbell (1999) betambahnya gelembung ditiap menit tersebut menandakan bahwa semakin
banyak oksigen yang dihasilkan Hydrilla sp. seiring waktu. Lamanya penyinaran berpengaruh
terhadap laju fotosintesis dan gelembung oksigen yang dihasilkan yaitu karena semakin lama
tanaman mendapatkan penyinaran, maka proses fotosintesis akan berjalan semakin intensif,
sehingga lama penyinaran berpengaruh terhadap fotosintat yang dihasilkan oleh suatu tanaman
(Sutoyo, 2011).
Adapun pengaruh spektrum warna terhadap laju fotosintesis dan jumlah gelembung oksigen
yang dihasilkan. Warna mika yang berbeda-beda (merah, biru, kuning, dan hijau) menunjukkan
spektrum warna yang mengartikan panjang gelombang. Dapat dilihat pada tabel 2 data kelas,
terdapat Hydrilla sp. yang dibungkus dengan mika berwarna merah, biru, hijau, dan kuning. Dari
empat warna tersebut, jumlah gelembung oksigen yang paling banyak dihasilkan oleh Hydrilla sp.
yang dibungkus dengan mika berwarna biru yaitu paling banyak 11.666 gelembung (pada lokasi
dengan cahaya langsung). Kemudian disusul oleh Hydrilla sp. yang dibungkus dengan mika hijau,
yaitu paling banyak 7.741 gelembung (pada lokasi dengan cahaya langsung). Lalu disusul oleh
Hydrilla sp. yang dibungkus dengan mika kuning, yaitu paling banyak 6.049 gelembung (pada
lokasi dengan cahaya langsung). Dan yang paling sedikit dihasilkan oleh Hydrilla sp. yang
dibungkus dengan mika berwarna merah, yaitu 4.378 gelembung (pada lokasi dengan cahaya
langsung).
Maka dapat diurutkan jumlah gelembung dari yang paling tinggi ke rendah yaitu warna biru –
hijau – kuning – merah. Hal ini tidak sesuai dengan teori spektrum warna, gelombang cahaya biru
dan cahaya merah adalah yang paling efektif dan cahaya hijau yang paling tidak efektif dalam
melakukan fotosintesis. Diperkuat dengan pendapat Handoko (2008) yang mengatakan jika berkas
cahaya yang sama kuatnya dari cahaya monokromatik berbagai panjang gelombang dipancarkan
pada daun hijau kecepatan fotosintesis pada setiap panjang gelombang diukur, ternyata gelombang
cahaya biru dan cahaya merah adalah yang paling efektif dan cahaya hijau yang paling tidak efektif
dalam melakukan fotosintesis. Fotosintesis dan reaksi fotokimia lainnya tidak tergantung pada
energi total cahaya, namun pada jumlah foton atau kuanta yang diserap. Foton berenergi tinggi
pada spektrum biru yang memiliki energi hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan foton pada
spektrum merah, namun kedua foton memiliki efek yang persis sama dalam fotosintesis (Salisbury,
1995).
Pada praktikum menunjukkan warna hijau dan kuning menempati urutan kedua dan ketiga
terbanyak jumlah gelembung, dan warna hijau serta kuning menyaingi jumlah gelembung yang
dihasilkan warna merah. Hal inilah yang menjadi ketidaksesuaian dengan teori sepktrum warna.
Beberapa hal yang menyebabkan ketidaksesuaian tersebut kemungkinan dikarenakan kekeliruan
dalam menghitung oksigen yang terbentuk dan kesalahan dalam merangkai alat praktikum. Hingga
saat ini belum terdapat sumber yang mengatakan bahwa warna hijau dan kuning merupakan
spektrum warna yang baik untuk fotosintesis, justru warna kuning dan hijau kurang efektif untuk
memberikan hasil fotosintesis yang maksimal dan spektrum warna merah dan biru adalah spektrum
warna yang paling baik untuk digunakan pada proses fotosintesis. Karena panjang gelombang
terbaik dari cahaya tampak untuk fotosintesis berada dalam kisaran biru (425–450 nm) dan merah
(600–700 nm) (Santoso, dkk., 2020).

F. Pertanyaan Diskusi
1. Bagaimana pengaruh durasi waktu pengamatan terhadap jumlah gas oksigen yang dihasilkan
pada masing – masing lokasi pengamatan?
Jawab:
Pada kedua lokasi pengamatan (ternaungi dan mendapat cahaya langsung) sama-sama
menunjukkan pada menit ke 10 hingga menit ke 30 terlihat gelembung semakin lama semakin
bertambah jumlahnya. Menurut Campbell (1999) betambahnya gelembung ditiap menit
tersebut menandakan bahwa semakin banyak oksigen yang dihasilkan Hydrilla sp. seiring
waktu. Lamanya penyinaran berpengaruh terhadap laju fotosintesis dan gelembung oksigen
yang dihasilkan yaitu karena semakin lama tanaman mendapatkan penyinaran, maka proses
fotosintesis akan berjalan semakin intensif, sehingga lama penyinaran berpengaruh terhadap
fotosintat yang dihasilkan oleh suatu tanaman (Sutoyo, 2011).

2. Bagaimana pengaruh perbedaan intensitas cahaya matahari terhadap hasil fotosintesis pada
warna plastik yang sejenis?
Jawab:
Warna plastik yang sejenis pada lokasi dengan cahaya matahari langsung menghasilkan jumlah
gelembung oksigen lebih banyak dibandingkan lokasi ternaungi. Hal ini dikarenakan pada
lokasi dengan cahaya matahari langsung membuat Hydrilla sp. mendapatkan cahaya matahari
yang cukup sehingga dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik dan menghasilkan
oksigen lebih banyak dibanding pada lokasi ternaungi yang kurang cahaya matahari. Diperkuat
dengan pendapat A.R. Loveless (1991) yang mengatakan pada intensitas cahaya tinggi laju
fotosintesis menjadi konstan karena cahaya digunakan oleh tumbuhan untuk memecah air,
pemecahan ini disebut fotolisis. fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi hydrogen
dan oksigen (Handoko, dkk., 2008).

3. Bagaimana pengaruh warna plastik yang berbeda terhadap hasil fotososintesis pada Uji
Ingenhouz?
Jawab:
Warna plastik yang berbeda-beda (merah, biru, kuning, dan hijau) menunjukkan spektrum
warna yang mengartikan panjang gelombang. Seharusnya panjang gelombang terbaik dari
cahaya tampak untuk fotosintesis berada dalam kisaran biru (425–450 nm) dan merah (600–
700 nm). Gelombang cahaya biru dan cahaya merah adalah yang paling efektif dan cahaya
hijau yang paling tidak efektif dalam melakukan fotosintesis. Namun pada hasil praktikum
menunjukkan urutan jumlah gelembung dari yang paling tinggi ke rendah yaitu warna biru –
hijau – kuning – merah. Maka hal ini tidak sesuai dengan teori spektrum warna (Santoso, dkk.,
2020).

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan oksigen. Durasi waktu pengamatan (lamanya penyinaran) berpengaruh terhadap laju
fotosintesis, karena semakin lama menghasilkan semakin banyak jumlah gelembung / gas oksigen
pada masing – masing lokasi. Kemudian intensitas cahaya berpengaruh terhadap laju fotosintesis,
karena pada lokasi dengan cahaya matahari langsung membuat Hydrilla sp. menghasilkan gas
oksigen lebih banyak dibanding intensitas cahaya pada lokasi ternaungi namun tetap pada warna
mika yang sejenis. Lalu warna mika yang berbeda-beda (merah, biru, kuning, dan hijau)
menunjukkan spektrum warna yang mengartikan panjang gelombang dan berpengaruh terhadap
laju fotosintesis. Hasil menunjukkan urutan jumlah gelembung dari yang paling tinggi ke rendah
yaitu warna biru –hijau – kuning – merah. Seharusnya panjang gelombang terbaik dari cahaya
tampak untuk fotosintesis berada dalam kisaran biru (425–450 nm) dan merah (600–700 nm).

H. Daftar Pustaka
Campbell, N.A., Reece, J., Mitchell, L.G. (1999). Biologi. Jilid 2. Edisi Kedua. Alih Bahasa:
Wasmen. Jakarta: Erlangga.

Handoko, P. dan Fajaryanti, Y. (2008). Pengaruh Spektrum Cahaya Tampak Terhadap Laju
Fotosintesis Tanaman Air Hydrilla Verticillata. Seminar Nasional X Pendidikan
Biologi FKIP UNS, 1–5.

Kimball, J. W. (1993). Biologi umum. Jakarta: Erlangga.

Loveless. (1991). Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Maleh, Unru. (2020). Modifikasi Alat Percobaan Ingenhousz Untuk Meningkatkan Efektifitas Dan
Efisiensi Pembelajaran Fotosintesis Pada Siswa Kelas VIII-3 SMP Negeri 4 Palangka
Raya. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 8(1), 1–10.

Rizaludin, A. (2020). The Effect of LED Light Radiation on Photosynthesis Process Using
Ingenhousz Experiment. Jurnal Kartika Kimia, 3(2), 77–80.
https://doi.org/10.26874/jkk.v3i2.61

Salisbury, Frank, B. dan Cleon, W. R. (1995). Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB.

Santoso, J., Suhardjono, H., & Wattimury, A. (2020). The Study of Color Spectrum Curs Value
Against Sunlight Color and Artificial Light for Plant Growth. 2020, 11–22.
https://doi.org/10.11594/nstp.2020.0602

Sutoyo. (2011). Fotoperiode dan Pembungaan Tanaman. Jurnal Buana Sains, 11(2):137-144.
LAMPIRAN

A. Laporan Sementara

B. Dokumentasi pengamatan

Gambar 1. Pengamatan di lokasi ternaungi Gambar 2. Pengamatan di lokasi ternaungi


dengan lux = 15 dengan lux = 594
Kelompok 2 kloter 1 Kelompok 2 kloter 1

Anda mungkin juga menyukai