Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

A. Gerak Taksis pada Cacing Berdasarkan Stimulus Cahaya


Berdasarkan pengamatan yang telah kelompok kami lakukan dalam
praktikum ini, maka kami dapat mengetahui gerak taksis cacing terhadap
stimulus berupa cahaya. Yang dilakukan dengan memasukan 10 ekor cacing
yang mempunyai ukuran lebih kurang sama, ke dalam beaker glass 1000 ml
yang di dalamnya telah di beri sekat berlubang diantara yang terang (tidak
ditutupi beaker glassnya dengan kertas karbon) dan yang gelap (di tutupi beaker
glassnya dengan kertas karbon) serta telah di isi dengan tanah yang berwarna
kekuning-kuningan. Masing-masing pada setiap sekatnya itu 5 ekor di bagian
yang terang dan 5 ekornya lagi di bagian gelap. Kemudian di simpan di tempat
yang tersinari oleh cahaya matahari selama lebih kurang 2-3 jam.
Dibawah ini merupakan tabel hasil pengamatan pada cacing dengan
stimulus berupa cahaya. Dengan keterangan:
+ : di beri perlakuan
- : tidak di beri perlakuan

Stimulus Kel. Kel. Kel. Kel. Kel. Kel. Kel. Kel. Kel. Kel.1 Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 -rata
cahay + 0 3 1 3 7 4 2 6 4 1 3
a - 10 7 9 7 3 6 8 4 6 9 7

Dari proses pengamatan yang telah kelompok kami lakukan (kel.6)


dengan stimulus berupa cahaya di dapatkan hasil +4 dan -6. Dan rata-rata dari
setiap kelompok di dapatkan hasil +3 dan -7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
respon yang terjadi pada cacing tanah setelah diberi ransangan cahaya yaitu
negatif, sehingga dapat disebut fototaksis negatif. Hal ini karena masing-masing
cacing tanah bergerak menjauhi cahaya dan menuju ke daerah gelap. Orientasi
negatif cacing tanah ini menunjukkan bahwa pernyataan Soetjipta (1993) sesuai,
bahwa cacing tanah yang terkena cahaya menerima energi panas secara
langsung. Hal ini akan menyebabkan cacing tanah bergerak menjauhi cahaya,
oleh sebab itulah cacing tanah, lebih menyukai tempat yang lembab dan
terlindung dari cahaya.
Cacing tanah selalu menjauhi cahaya karena cacing tanah merupakan
hewan yang menyukai lingkungan yang lembab. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Cacing tanah menyukai lingkungan yang lembab dengan bahan
organik yang berlimpahan dan banyak banyak kalsium yang tersedia. Akibatnya,
cacing tanah terdapat paling melimpah dalam tanah berstruktur halus dan kaya
bahan organik dan tidak terlalu asam. Cacing tanah pada umumnya membuat
liang dangkal dan hidup mencerna bahan organik yang terdapat didalam tanah
(Nukmal, 2012).
Penyebab lainnya yang membuat cacing tanah selalu bergerak menjauhi
cahaya itu mungkin karena lapisan epidermis kulit cacing sangat tipis, sehingga
dengan sedikit panas saja akan mempengaruhi organ dalam tubuhnya. Sistem
sirkulasi darah cacing cukup minim dibandingkan dengan panas yang dapat ia
terima sehingga tingkat pengaturan suhu tubuhnya cukup minim. Dan juga
bentuk tubuhnya yang membulat panjang sangat mendukung penerimaan panas
yang optimum dari berbagai sudut penyinaran matahari.

Anda mungkin juga menyukai