Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa :
NPM :
Kelas :
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayahNya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal
Review Profesi Kependidikan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga penulis berterima kasih kepada Ibu/Bapak dosen pengampu yang memberikan
tugas ini.
Penulis sangat berharap hasil Critical Jurnal Review ini dapat berguna bagi semua
pembacanya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam Critical Jurnal Review ini
terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan Critical Jurnal Review yang akan di buat di masa yang akan datang, karena tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga Critical Jurnal Review tentang Profesi Kependidikan ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan pembaca serta penulis
memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan Critical Jurnal
Review diwaktu yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pembaca harap Critical
Jurnal Review ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Medan, 19 Maret 2018

Penulis
JURNAL 1
1 Judul Profesionalisme Guru Dalam Meningkatkan Kualitas
Sumberdaya Manusia
2 Jurnal Jurnal Curricula
3 Download http://dx.doi.org/10.22216/jcc.2017.v2i1.1472

4 Volume & Halaman Vol 2, No. 1 (2017)


5 Tahun 2017
6 Penulis Yusutria
7 Reviewer Rafita
8 Tanggal 19 Maret 2018
9 Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Untuk mengetahui definisi profesionalisme, faktor yang
mempengaruhi guru profesional serta kompetensi guru
profesional. Meningkatkan kualitas SDM, dilakukan
dengan jalur kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi
pendidik. Profesionalisme guru tercermin pada
pelaksanaan tugas yang ditandai dengan keahlian baik
dalam materi maupun metode. Sosok profesional guru
ditunjukkan melalui tanggung jawab dalam melaksanakan
seluruh pengabdian
-Subjek Penelitian Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI
Sumatera Barat, Civitas Akademika STKIP PGRI
Sumatera Barat.
-Assesment Data Meningkatkan kualitas SDM, dilakukan dengan jalur
kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi pendidik.
Profesionalisme guru tercermin pada pelaksanaan tugas
yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun
metode. Sosok profesional guru ditunjukkan melalui
tanggung jawab dalam melaksanakan seluruh pengabdian.
Profesional hendaknya mampu memikul dan
melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada
peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa negara, dan
agamanya. Guru professional mempunyai tanggung
jawab sosial, intelektual, moral, dan spiritual.
-Kata Kunci profesionalisme, meningkatkan, sumber daya manusia
10 Pendahuluan
-Latar Belakang dan Persaingan bebas dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan
Teori teknologi khususnya teknologi informasi, sehingga
menjadi tantangan bagi kehidupan masa depan sekaligus
ancaman bagi seluruh bangsa yang belum siap
menghadapinya. Upaya peningkatan sumber daya
manusia kemudian menjadi wacana yang mendesak untuk
direalisasikan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut berkaitan dengan sumber daya manusia yang
akan membuat dan mengelola serta menerapkannya,
sehingga sumber daya manusia menjadi asset dalam
kemajuan berbangsa dan bernegara. Aset paling strategis
bagi suatu bangsa dan negara adalah sumber daya
manusia, karena kemajuan suatu bangsa dan Negara
bukan hanya bertumpu pada ketersediaan sumberdaya
alam, namun juga ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia. Kualitas sumber daya manusiatiap negara satu
dengan negara lain pasti berbeda dan memiliki
karakteristik sendiri-sendiri. Setiap orang yang bekerja di
suatu negara, harus menyesuaikan kualitas SDM di
negara tersebut dan harus dapat menyesuaikan pula
dengan karakter Negara tersebut. Kualitas sumber daya
manusia ditentukan oleh mutu dan tingkat pendidikan.
Kualitas pendidikan yang rendah menyebabkan kualitas
sumber daya manusia rendah; makin tinggi tingkat
pendidikan maka makin tinggi pula kualitas sumber daya
manusia. Hal ini berpengaruh terhadap cara pikir, nalar,
wawasan, keluasan dan kedalaman pengetahuan. Dengan
tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan akan lebih
mudah memperoleh kesempatan guna mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik dengan penghasilan yang relatif
lebih tinggi, dan dengan penghasilan yang relatif tinggi
akan dengan sendirinya dapat memelihara kesehatan yang
relatif lebih baik. Upaya peningkatan kualitas SDM
haruslah diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan
dan guru. Dengan komitmen pemerintah untuk berperan
dalam peningkatan mutu pendidikan dan juga guru, serta
upayaupaya agar peningkatan mutu pendidikan dan guru
dapat terlaksana dengan baik, diharapkan dimasa depan
akan muncul generasi yang cerdas, kreatif, dan kompetitif
untuk berpartisipasi dalam membangun bangsa dan
negara guna mewujudkan bangsa dan Negara yang maju
dimasa mendatang.
11 Metode Penelitian
-Langkah Penelitian
-Hasil Penelitian Peningkatan kualitas pendidikan ditentukan 3 komponen
yaitu in put, proses dan out put.Adapun in put terdiri dari
pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik(in put pola
rekruitmen pendidik dan tenagapendidik), pengalaman
guru dalam mengajar dan pengembangankompetensi serta
peserta didik. Adapun proses bisa dilihat bagaimana
pendidik melakukan proses pembelajaran dan tenaga
kependidikan mendukung proses pembelajaran tersebut
serta peserta didik yang dapat memahami proses
pembelajaran yang di sampaikan, barulah dapat diketahui
akankualitas out put dari lembaga pendidikan tersebut.
Rekomendasi yang bisa diberikan terhadap
profesionalisme guru dalam pengembangan kualitas
sumber daya manusia hendaknya dilaksanakan secara
sungguh-sungguh. Selama pemerintah tidak sungguh-
sungguh mewujudkan profesionalisme guru dalam
pengembangan kualitas sumber daya manusia, bisa
dipastikan bahwa mutu pendidikan stagnan dan bahkan
menurun dalam pengembangan kualitas sumber daya
manusia.
-Diskusi Penelitian Tuntutan untuk peningkatan kualitas profesionalisme
guru, maka guru harus selalu berusaha melakukan hal-hal
sebagai berikut: Pertama, memahami tuntutan standar
profesi yang ada, yaitu guru berupaya memahami
tuntutan standar profesi yang ada dan ditempatkan
sebagai prioritas utama jika guru ingin meningkatkan
profesionalisme. Kedua mencapai kualifikasi dan
kompetensi yang dipersyaratkan, artinya upaya untuk
mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan
bagi guru. Maka, dengan dipenuhinya kualifikasi dan
kompetensi yang memadai, guru memiliki posisi tawar
yang kuat dan memenuhi syarat yang dibutuhkan. Ketiga,
membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas
termasuk lewat organisasi profesi. Upaya membangun
hubungan kesejawatan yang baik dan luas dapat
dilakukan guru dengan membina jaringan kerja atau
networking.
-Daftar Pustaka Anwar.Us.Kasful.2015. Jaminan Mutu dan Upaya
Pengembangan Profesionalitas Guru Pada Abad
Pengetahuan.Jurnal Nur El-Islam.
Arifin, I. 2000. “Profesionalisme Guru: Analisis Wacana
Reformasi Pendidikan dalam Era
Globalisasi”.Simposium Nasional Pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Malang, 25-26 Juli 2001.
Asmarani, Nuraeni. 2014. Peningkatan Kompetensi
Profesional Guru di Sekolah Dasar. Jurnal Administrasi
Pendidikan. Volume 2 Nomor 1, Juni 2014.
Danim, Sudarwan. 2003. .Agenda pemabruan sistem
pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dantes.Nyoman. 2004. Profesionalisme Guru Dalam
Kaitannya Dengan Pelaksanaan Kurikulum Dan
Implementasinya Pada Model Asesmen Berbasis
Kompetensi Makalah (disampaikan pada Seminar tentang
profesionalisme Guru di Kabupaten Gianyar, tanggal 27
Nopember 2004)
D. Mardapi, 2012. Strategi Meningkatkan
Profesionalisme Guru.Makalah pada Seminar Regional
Pendidikan Pusat Kajian dan Advokasi Pendidikan
Yogyakarta.
Mahsunah.Dian.dkk. 2012. Kebijakan Pengembangan
Profesi Guru. Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan, Penjaminan Mutu
Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Penelitian Jurnal ini memuat bagaimana cara untuk menjadi seorang
guru yang professional. Dan dalam jurnal ini dimuat
sumber daya manusia yang bagaimana untuk menjadi
seorang guru.
-Kelemahan Penelitian 1.Di dalam jurnal tidak disebutkan latar belakang
penelitian.
2.Di dalam jurnal tidak disebutkan langkah-langkah
penelitian.
3.Bukti dari penelitian di dalam jurmal kurang banyak,
sehingga kurang meyakinkan pembaca jurnal tersebut.
13 Kesimpulan Berdasarkan dari paparan di atas dapat disimpulkan
bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusia dari pada kekayaan sumber daya
alam.Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
diperlukan pendidikan yang berkualitas. Peningkatan
kualitas pendidikan ditentukan 3 komponen yaitu in put,
proses dan out put. Adapun in put terdiri dari pendidik,
tenaga kependidikan, peserta didik (in put pola
rekruitmen pendidik dan tenaga pendidik), pengalaman
guru dalam mengajar dan pengembangan kompetensi
serta peserta didik. Adapun proses bisa dilihat bagaimana
pendidik melakukan proses pembelajaran dan tenaga
kependidikan mendukung proses pembelajaran tersebut
serta peserta didik yang dapat memahami proses
pembelajaran yang disampaikan, barulah dapat diketahui
akan kualitas out put dari lembaga pendidikan tersebut.
Rekomendasi yang bisa diberikan terhadap
profesionalisme guru dalam pengembangan kualitas
sumber daya manusia hendaknya dilaksanakan secara
sungguh-sungguh. Selama pemerintah tidak
sungguhsungguh mewujudkan profesionalisme guru
dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia, bisa
dipastikan bahwa mutu pendidikan stagnan dan bahkan
menurun dalam pengembangan kualitas sumber daya
manusia.
14 Saran Diharapkan kepada peniliti agar lebih melengkapi isi
jurnal nya. Agar para pembaca mudah untuk membaca isi
jurnal nya.

JURNAL 2
1 Judul Pengaruh Sertifikasi Profesi Guru Terhadap Motivasi
Kerja Dan Kinerja Guru Di SMK Negeri Se-Surakarta
2 Jurnal Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi
3 Download -

4 Volume & Halaman Vol.1 No. 1 Tahun 2013


5 Tahun 2013
6 Penulis Hesti Murwati
7 Reviewer Rafita
8 Tanggal 19 Maret 2018
9 Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh sertifikasi profesi terhadap
motivasi kerja guru di SMK Negeri Se-Surakarta. 2)
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sertifikasi
profesi terhadap kinerja guru di SMK Negreri Se-
Surakarta
-Subjek Penelitian SMK Negeri Se-Surakarta
-Assesment Data Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif..
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Teknik
analisis data dengan menggunakan analisis regresi
sederhana. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan: (1) terdapat pengaruh sertifikasi profesi
guru terhadap motivasi kerja, hal ini ditunjukkan oleh t
hitung>t table yaitu 10,664>1,664. (2) terdapat
pengaruh sertifikasi profesi guru terhadap kinerja guru,
hal ini ditunjukkan oleh t hitung>t table yaitu
8,226>1,991.
-Kata Kunci sertifikasi guru, motivasi kerja, kinerja
10 Pendahuluan
-Latar Belakang dan Kemajuan suatu bangsa tidak dapat lepas dari sumber
Teori daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Baik
buruknya kualitas sumber daya manusia yang ada
menjadi tolok ukur majunya perkembangan suatu
bangsa. Adapun sarana yang dapat mempengaruhi baik
tidaknya kualitas sumber daya manusia dipengaruhi
oleh baik tidaknya system pendidikan yang ada, hal ini
tentunya memerlukan upaya secara terus menerus dari
pemerintah baik daerah maupun pusat untuk menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap
warga negaranya. Sesuai dengan Undang-Undang No.2
Tahun 1989 Pasal 4 tentang tujuan pendidikan nasional,
dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya yaitu bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur yang
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan
memperhatikan komponen pendidikan khususnya
sumber daya manusia yang mempunyai peranan sangat
penting dalam menentukan keberhasilan sekolah untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru
memiliki peran penting dalam pendidikan, bahkan
sumber daya pendidikan lain yang memadai sering kali
kurang berarti apabila tidak disertai dengan kualitas
guru yang memadai, dengan kata lain guru merupakan
ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas
layanan dan hasil pendidikan. Tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sertifikasi
profesi guru terhadap motivasi kerja guru di SMK
Negeri Se-Surakarta berdasarkan persepsi guru.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sertifikasi
profesi guru terhadap kinerja guru di SMK Negeri Se-
Surakarta berdasarkan persepsi guru. Ruang lingkup
pembahasan dalam penelitian ini adalah membahas
mengenai masalah sertifikasi profesi guru dan
pengaruhnya terhadap motivasi kerja dan kinerja guru
yang berdasarkan pada persepsi guru.
11 Metode Penelitian
-Langkah Penelitian 1.Uji Koefisien Determinan (R2) Sertifikasi Guru (X)
Terhdap Motivasi Kerja (Y1)
2.Uji Koefisien Determinasi (R2) Sertifikasi
Guru (X) Terhadap Kinerja (Y2)
3. Uji Parsial (Uji t) Sertifikasi Guru (X) Terhadap
Motivasi Kerja (Y1)
-Hasil Penelitian Uji Parsial Variabel Sertifikasi Profesi (X) terhadap
Motivasi Kerja (Y1)
Pengaruh parsial dari variabel sertifikasi profesi (X)
menunjukkan bahwa thitung sebesar 10,641dengan
taraf signifikansi 5% dan memiliki nilai probabilitas
0,000. Oleh karena thitung > ttabel atau 10,641 > 1,664
dan probabilitas 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan antara variabel sertifikasi profesi (X)
terhadap motivasi kerja guru (Y1). Perolehan ini sesuai
dengan perolehan Mika Marsely (2008) bahwa program
sertifikasi guru berpengaruh secara langsung yang
positif dan signifikan terhadap motivasi kerja guru di
SMA Negeri Se- Kota Malang. Guru dalam bekerja
melaksanakan tugasnya akan didasari oleh dorongan
yang melatarbelakangi dia melakukan pekerjaan
tersebut. Dorongan itulah yang disebut dengan
motivasi. Dalam tugasnya sebagai seorang pendidik,
guru memerlukan motivasi baik dari dalam maupun
dari luar. Motivasi biasa muncul dari dalam diri guru
maupun dari luar diri guru. Menurut Hasibuan (2003),
motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang yang
meliputi: prestasi yang dimiliki, rasa tanggung jawab,
pengembangan potensi individu, pengakuan kedudukan
guru, dan kemampuan(ability) atau kompetensi guru
yang harus dimiliki sebagai syarat menjadi seorang
guru. Sedangkan motivasi dari luar individu lebih
cenderung pada gaji atau upah, kondisi kerja dan
hubungan antar pribadi. Guru yang telah lulus program
sertifikasi serta menguasai empat kompetensi, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian
lebih termotivasi dalam mengembangkan
kemampuannya. Hal tersebut dikarenakan adanya
pengakuan, penghargaan, pengalaman, rasa tanggung
jawab dan ilmu yang didapat selama guru-guru tersebut
mengikuti ujian sertifikasi keprofesionalan. Hasil
analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat persepsi yang baik oleh guru di SMK Negeri
Se-Surakarta terhadap program sertifikasi profesi guru.
Artinya semakin tinggi guru mempunyai persepsi yang
baik tentang program sertifikasi profesi guru, maka
motivasi kerja guru akan semakin meningkat. Dalam
hal ini motivasi instrisiknya adalah keinginan untuk
untuk berprestasi, keinginan untuk maju, pengakuan
dan penghargaan dalam melakukan tugas, dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas. Sedangkan motivasi
ekstrinsiknya adalah insentif yang berupa gaji
tunjangan sertifikasi.
-Diskusi Penelitian Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis yaitu:
1. Terdapat pengaruh sertifikasi profesi guru terhadap
motivasi kerja guru di SMK Negeri Se-Surakarta
berdasarkan persepsi guru.
2. Terdapat pengaruh sertifikasi profesi guru terhadap
kinerja guru di SMK Negeri Se- Surakarta berdasarkan
persepsi guru. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri
Se-Surakarta yang terdiri dari delapan sekolah yang
dimulai dari Bulan Maret 2011 sampai dengan
selesainya penelitian ini yaitu Bulan Desember 2012.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini dengan menggunakan kuesioner dan
dokumentasi. Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis tertutup dalam bentuk check
list, dan guna mempermudah pengukuran data yang
diperoleh dari responden, digunakan skala likert skala 1
sampai 4.
-Daftar Pustaka Fasli, J. (2007). Sertifikasi Guru untuk Mewujudkan
Pendidikan yang Bermutu. Surabaya: Kencana.
Istiarini, R & Sukanti. (2012). Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, Vol. X, No.1. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) dan
Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT.Rajawali
Pers.
Mangkunegara, P. (2004). Manajemen Sumber Daya
Manusia . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi
Guru. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.
Rahardja, A.T. (2004). Hubungan Antara Komunikasi
antar Pribadi Guru dan Motivasi Kerja dengan Kinerja
Guru SMUK BPK PENABUR Jakarta. Jakarta:
Jurnal Pendidikan Penabur-No.03/
Th.III/ Desember 2004.
Sudjanto, B.( 2009). Cara Efektif Menuju
Sertifikasi Guru. Jakarta: RAS.
12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Penelitian Jurnal dilengkapi dengan data yang jelas, dan di sertai
dengan beberapa table sehingga mempermudah
pembaca untuk memahami data tersebut.
-Kelemahan Penelitian Jurnal ini tidak dilampirkan kapan penelitian dilakukan.

13 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis


yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan
bahwa ada pegaruh sertifikasi profesi terhadap motivasi
kerja guru di SMK Negeri se- Surakarta, hal ini dapat
dilihat dari hasil uji t yang diperoleh hasil thitung >
ttabel yaitu 10,641
> 1,664 pada taraf signifikansi 5%. Kesimpulan kedua
yaitu ada pengaruh sertifikasi profesi terhadap kinerja
guru di SMK Negeri se-Surakarta, hal ini dapat dilihat
dari hasil uji t yang diperoleh hasil thitung > ttabel
yaitu 8,226 > 1,664 pada taraf signifikansi 5%.
14 Saran Bagi Guru
1. Agar lebih membangun motivasi kerja yang lebih
baik dalam bentuk internal maupun eksternal, maka
disarankan guru lebih terbuka dalam menerima tugas
sebagai guru, disamping dilandasi kesejahteraan guru
juga dilandasi karena suatu pengabdian dan tanggung
jawab.
2. Guru lebih meningkatkan kinerjanya dalam berbagai
bidang kompetensi, baik kompetensi pedagogik,
kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional.
3. Guru disarankan untuk benar-benar mengaplikasikan
ilmu yang didapat dari program sertifikasi guru,
misalnya mendemonstrasikan kompetensi secara riil di
kelas yakni mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
hingga tahap penutupan dalam siklus pembelajaran.
4. Guru lebih mengembangkan media dan metode
pembelajaran, tidak hanya terpacu pada satu media dan
metode yang sudah ada.
5. Dengan sertifikat yang telah didapatkan, guru
mampu menjaga citra diri sebagai seorang pendidik dan
dapat menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat
sekitar
JURNAL 3
1 Judul The Effectiveness Of Counseling On Students` Learning
Motivation In Open And Distance Education Efektivitas
(Konseling pada siswa di sekolah Motivasi Belajar Terbuka dan
Pendidikan Jarak Jauh)
2 Jurnal Jurnal Penelitian dalam Kemanusiaan dan Ilmu Sosial
3 Volume 2
4 Tahun Juli 2015
5 Penulis Farirai Musika dan Prof. Richard Bukaliya
6 ISSN 2394-6298
7 Reviewer Rafita
8 Tanggal 19 Maret 2018
9 Abstrak Dalam abstrak ini dijelaskan bahwa dilakukan penelitian
mengenai dampak motivasi konseling tentang motivasi belajar
siswa.
-Tujuan Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk menyelidiki dampak
Penelitian motivasi konseling tentang motivasi belajar siswa ODL di
Universitas Terbuka Zimbabwa/Zimbabwe Open University
(ZOU).
-Subjek Subjek penulisan jurnal tertulis ini adalah 460 mahasiswa di
Penelitian ZOU, Masholand wilayah timur dan Student Advisor/Konselor.
-Kata Kunci Konseling, Siswa di sekolah Belajar, motivasi, pendidikan jaraj
jauh

10 Pendahuluan

-Latar Belakang Karena sifat terbuka dan jarak belajar (ODL) yang dihadapi siswa
dan Teori sehingga motivasi belajarnya rendah. Jika siswa tidak menerima
konseling yang efektif dan memotivasi mereka dalam belajar
maka mereka tidak akan dapat belajar dengan baik. Untuk itu
siswa perlu memiliki motivasi pelajar diri yang efektif dan
keterampilan belajar yang baik, disiplin, dan atribut yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
11 Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan multi-teknik untuk
Penelitian pengumpulan data untuk mendapatkan pandangan menyeluruh
atau total mata pelajaran di bawah penyelidikan tentang isu-isu
pendidikan yang berkualitas. Sebuah kombinasi dari kuesioner
dan wawancara, sebagai instrumen pengumpulan data
-Langkah Desain penelitian utama yang diadopsi adalah strategi survey
Penelitian deskriptif yang mensyaratkan memperoleh data pada satu titik
dalam waktu dan menggunakan hanya satu kuesioner atau
instrumen pengumpulan data lainnya. Penelitian ini menggunakan
pendekatan multi-teknik untuk pengumpulan data untuk
mendapatkan pandangan menyeluruh atau total mata pelajaran di
bawah penyelidikan tentang isu-isu pendidikan yang berkualitas.
Sebuah kombinasi dari kuesioner dan wawancara, sebagai
instrumen pengumpulan data
-Hasil dan Studi ini membuktikan bahwa karakteristik konselor seperti
diskusi Penelitian didekati, kompetensi konselor membangun hubungan, empati,
kehangatan, hal positif, keaslian, penerimaan, rasa hormat,
kepercayaan, dan membuka jalan sikap untuk konseling yang
efektif. Sebuah dukungan keluarga yang kuat, jujur, sukarela,
keterbukaan, ketahanan, motivasi, asumsi tentang konselor dan
penerimaan tanggung jawab adalah beberapa variabel siswa yang
penting bagi hasil konseling yang efektif.
12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Kekuatan/kelebihan dari hasil penelitian jurnal ini adalah ia
Penelitian menunjukan bahwa konselor sangat berpengaruh dalam
memberikan motivasi kepada siswa/mahasiswa yang ada di ZOU.
Adapun karakteristik dari konselor itu yaitu membangun
hubungan, empati, kehangatan, hal positif, kepercayaan, dan
membuka jalan ikap untuk konseling yang efektif.
Metode konseling yang digunakan adalah tatap muka,
konseling kelompok, serta konseling telepon dan surat.
-Kelemahan Kelemahannya adalah pemilihan dalam hal keterampilan dan
Penelitian pelaksanaan konseling harus sesuai. Selain itu terkadang terjadi
ketidakefektifan proses konseling pada motivasi belajar
siswa/mahasiswa.
13 Kesimpulan 1. karakteristik konselor seperti didekati, kompetensi
konselor membangun hubungan, empati, kehangatan, hal
positif, keaslian, penerimaan, rasa hormat, kepercayaan,
dan membuka jalan sikap untuk konseling yang efektif.
2. Sebuah dukungan keluarga yang kuat, jujur, sukarela,
keterbukaan, ketahanan, motivasi, asumsi tentang
konselor dan penerimaan tanggung jawab adalah beberapa
variabel siswa yang penting bagi hasil konseling yang
efektif.
3. Metode yang paling dipekerjakan konseling pada motivasi
belajar di Universitas Terbuka Zimbabwe adalah tatap
muka konseling, konseling kelompok dan pada waktu
konseling telepon dan surat sampai batas minimum.
4. The ZOU counsellor`s keterampilan konseling dan
pemilihan pengobatan yang tepat.
5. Kualifikasi Advisor Mahasiswa / Counsellor`s sesuai
untuk pekerjaan sejak ia memegang gelar master `di
Psikologi Pendidikan dan memiliki tiga tahun pengalaman
pada pekerjaan.
6. Dengan tidak menerima konseling pribadi, ini kehilangan
Mahasiswa Counselor / Penasehat pengalaman yang
diperlukan dan pengetahuan untuk secara efektif
memberikan konseling pada motivasi belajar.
7. Nomor tidak memadai Mahasiswa Konselor / Advisors
adalah sebagian menyalahkan ketidakefektifan proses
konseling siswa pada motivasi belajar.

14 Saran 1. Untuk konselor siswa untuk menjadi efektif ia / dia harus


didekati, kompeten dalam membangun hubungan, empati,
hangat, memiliki hal positif, asli, memiliki penerimaan,
hormat, percaya dan memiliki sikap.
2. Penasehat siswa harus mendidik siswa pada kewajiban
mereka untuk proses konseling melalui bersikap jujur,
terbuka, motivasi dan menghindari asumsi tentang
konselor antara lain karena ini penting untuk hasil
konseling yang efektif terhadap motivasi belajar siswa.
3. The Zimbabwe Universitas Terbuka harus tetap sejajar
dengan teknologi modern untuk menjangkau siswa di
mana pun berada, untuk menawarkan konseling akademik
dan psikososial bila diperlukan. TIK harus digunakan
untuk membuat konseling lebih efektif.
4. Konselor harus memperbaiki daerah dinilai miskin
terutama dalam komunikasi dan teknik konseling seleksi
sehingga ia menjadi efektif dalam belajar konseling
motivasi.
5. Mahasiswa Advisor / Counsellor`s adalah untuk didorong
untuk melanjutkan studinya di kemahasiswaan meskipun
memiliki kualifikasi yang tepat sehingga ia dapat
melakukan lebih baik dalam menawarkan belajar
konseling motivasi kepada siswa ZOU.
6. Konselor harus menerima konseling pribadi untuk
melengkapi dirinya dengan pengalaman pengetahuan
untuk secara efektif memberikan konseling pada motivasi
belajar.
7. Koordinator program untuk siapa beberapa siswa dirujuk
ke kurangnya pengetahuan konseling sehingga perlu
dilatih dalam konseling jika mereka menjadi apapun
bantuan pada motivasi belajar siswa.
8. Jumlah Mahasiswa Konselor / Advisors harus
ditingkatkan secara signifikan sehingga konselor dapat
mengatasi karena beberapa kelemahan dari sistem
konseling itu sebagian karena fakta bahwa konselor
mahasiswa berada di bawah tekanan dari nomor besar
membutuhkan bantuan.

Anda mungkin juga menyukai