Anda di halaman 1dari 26

JILID 2

FATHAH DUA namanya FATHATAIN


(FathahTanwin) bersuara AN dan dibaca pendek.
Setiap FATHAH diikuti WAWU sukun bersuara AU
dan dibaca pendek.
KASROH DUA namanya KASROTAIN
(Kasroh Tanwin) bersuara IN dan dibaca pendek.
FATHAH berdiri (panjang) dibaca panjang satu ALIF.
KASROH berdiri (panjang) dibaca panjang satu ALIF.
DLOMMAH terbalik (panjang) dibaca panjang satu ALIF.
Setiap DLOMMAH diikuti WAWU sukun ada ALIF-nya
dibaca panjang satu ALIF, seperti panjangnya DLOMMAH
diikuti WAWU sukun.

Setiap DLOMMAH diikuti WAWU sukun dibaca panjang


DLOMMAH DUA namanya DLOMMATAIN
satu ALIF, namanya MAD THOBI’I. (Dlommah Tanwin) bersuara UN dan dibaca pendek.
FATHAH DUA namanya FATHATAIN
(FathahTanwin) bersuara AN dan dibaca pendek.
KASROH DUA namanya KASROTAIN
(Kasroh Tanwin) bersuara IN dan dibaca pendek.
DLOMMAH DUA namanya DLOMMATAIN
(Dlommah Tanwin) bersuara UN dan dibaca pendek.
Setiap DLOMMAH diikuti WAWU sukun dibaca
panjang satu alif, namanya MAD THOBI’I
Setiap FATHAH diikuti huruf Alif dibaca panjang
satu alif, namanya MAD THOBI’I.
Setiap KASROH diikuti YA’ sukun dibaca panjang
satu alif, namanya MAD THOBI’I.
FATHAH BERDIRI (panjang) dibaca panjang satu alif,
seperti panjangnya FATHAH diikuti huruf ALIF.
PETUNJUK MENGAJAR TILAAWATI JILID II

1. Ust.menyampaikan salam setelah santri tenang dan dijawab


dengan jawabus salam yang benar.
2. Ust.membaca do’a bersama-sama santri.
3. Ust.membacakan pokok pelajaran (yang bergaris bawah)
kemudian ditirukan oleh santri dengan bersama-sama
secukupnya.
4. FATHAH DUA namanya FATHATAIN (Fathah Tanwin)
bersuara AN dan dibaca pendek. Halaman 1.
5. KASROH DUA namanya KASROTAIN (Kasroh Tanwin)
bersuara IN dan dibaca pendek, tidak EN. Halaman 4.
6. DLOMMAH DUA namanya DLOMMATAIN (Dlommah
Tanwin) bersuara UN dan dibaca pendek. Halaman 8.
7. FATHAH DUA namanya FATHATAIN (Fathah Tanwin)
bersuara AN dan dibaca pendek.
KASROH DUA namanya KASROTAIN (Kasroh Tanwin)
bersuara IN dan dibaca pendek.
DLOMMAH DUA namanya DLOMMATAIN (Dlommah
Tanwin) bersuara UN dan dibaca pendek. Halaman 13.
8. Setiap FATHAH diikuti huruf ALIF dibaca panjang satu alif
namanya MAD THOBI’I. Halaman 15.
9. FATHAH berdiri (panjang) dibaca panjang satu alif, seperti
panjangnya FATHAH diikuti huruf ALIF. Halaman 20.
10. Setiap KASROH diikuti YA’ sukun dibaca panjang satu alif
namanya MAD THOBI’I. Halaman 22.
11. Setiap DLOMMAH diikuti WAWU sukun dibaca panjang satu
alif namanya MAD THOBI’I. Halaman 27.
12. Setiap DLOMMAH diikuti WAWU sukun ada ALIF-nya dibaca
panjang satu alif, seperti panjangnya DLOMMAH diikuti
WAWU sukun. Halaman 33.
13. FATHAH berdiri (panjang) dibaca panjang satu alif.
KASROH berdiri (panjang) dibaca panjang satu alif.
DLOMMAH terbalik (panjang) dibaca panjang satu alif.
Halaman 34.
14. Setiap FATHAH diikuti WAWU sukun bersuara AU dan dibaca
pendek, bukan “AO”. Halaman 39.
15. Setiap FATHAH diikuti YA’ sukun bersuara AI dan dibaca
pendek bukan “AE”. Halaman 41.
Setiap FATHAH diikuti YA’ sukun bersuara AI
dan dibaca pendek.
MUQODDIMAH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah mengajarkan Al Qur’an


kepada manusia. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW, yang telah memberikan
predikat kepada orang yang mempelajari dan mengajarkan Al Qur’an
sebagai orang yang terbaik di antara kalian.
Al Qur’an adalah kitab suci, sumber dari segala hukum baik
yang telah lewat, yang sedang berlangsung, maupun yang akan
datang. Al Qur’an juga sebagai mu’jizat Nabi Muhammad SAW, dan
tuntunan hidup bagi umat islam.
Dengan bahasanya yang begitu puitis tentunya kita tidak boleh
terlena meninggalkan Al Qur’an. Bahkan kita dituntut selalu tekun
membacanya, merenungi isi kandungannya serta mengamalkannya.
Tetapi, untuk menuju ke arah sana dibutuhkan bekal berbagai
macam alternatif pengetahuan tentang bacaan Al Qur’an, seperti
mengetahui Makhorijul Huruf, Shifatul Huruf, juga bacaan-bacaan
Qiro’ah Ghoribah wal Alfaadhul Musykilat.
Untuk itu, mulailah terlebih dahulu mempelajari dengan baik dan
benar dalam membaca A I U nya, panjang pendek bacaan,
mendengung tidaknya dan Mukhoffaf Musyaddadahnya. Kemudian
baru mempelajari bacaan-bacaan yang sulit. Sebab tidak mungkin
untuk menelan sekaligus seluruh pengetahuan bacaan yang ada di
dalam Al Qur’an.
Allah SWT, berfirman dalam S. Al Baqoroh : 121 yang artinya :
“Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenar-benarnya, mereka itu
beriman kepadanya”.
Oleh karena itu, saya berusaha untuk menyumbangkan pikiran
dengan sebuah buku yang berjudul “TILAAWATI” (Thoriqoh Belajar
Membaca Al Qur’an). Walaupun tentunya disadari pula disana-sini
masih terdapat banyak kekurangan. Maka saran dan kritik yang
membangun, sangat saya harapkan demi kesempurnaan buku ini.
Akhirnya saya hanya memohon kepada Allah SWT, semoga
buku ini dapat bermanfa’at dan menjadi amal baik untuk kemajuan
pendidikan Islam.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jum’at kliwon, 22 Juli 2005


Penyusun

Imron Ahmadi

Pesayangan Talang Tegal Telp. (0283)445173


Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah,
Berkat pertolongan Alloh SWT. Buku
TILAAWATI EDISI REFISI dapat terselesaikan.
Dengan ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada
Guru-guru Ngaji kami yang telah mendidik,
membimbing serta meneliti dan mengoreksi buku
TILAAWATI ini, Beliau adalah :
1. K.Mujahidin Mukhlas.
Pengasuh Pon-Pes Al Wahid - Demak.
2. K.Abdul Hadi Al Hafidh.
Pengasuh Pon-Pes Manarul Huda - Benda - Sirampog.
3. K.Muhammad Kho’if.
Pengasuh Pon-Pes Habibatain - Kalilangkap - Bumiayu.
4. Ust.M.Khafiy Zahri Sobirin.
Pengasuh Pon-Pes Al Manshuriyyah - Kalimati - Adiwerna
Tegal.
Semoga jerih payah Beliau merupakan
amal baik. Amin.

Dan harapan penulis, semoga dengan hadirnya buku


TILAAWATI ini, bermanfa’at dan merupakan
sumbangan pikiran para santri yang mendalami
bacaan Al Qur’an.

Sehingga menjadikan generasi Qur’ani yang faham


dengan bacaan Tartil.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

TANBIHUN
Perlu diketehui, bagi seluruh pembaca Al Qur’an bahwa bacaan
Al Qur’an yang fashohah, tergantung pada 4 perkara :
1. Mengetahui Makhorijul Huruf (tempat-tempat keluarnya huruf).
2. Mengetahui sifat-sifat / karakter huruf.
3. Mengetahui perubahan hukum bacaan yang disebabkan
perubahan susunan huruf / kalimah.
4. Melatih lisan (riyadloh) dan banyak membaca Al Qur’an.
PON-PES AT THOLIBIYYAH

THORIQOH BELAJAR
MEMBACA
AL-QUR’AN
UNTUK TK-TP AL-QUR’AN Alhamdulillah telah selesai jilid 2, mudah-mudahan
anak-anak diberi kelancaran dalam membaca.
Dan semoga di jilid 3 diberi kemudahan.
PON PES AT THOLIBIYYAH

UNTUK TK-TP AL-QUR’AN Q

Anda mungkin juga menyukai