Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

DOSEN
PAK RABU
DISUSUN OLEH:

DONI GUSMARDI : (211153173)


FEBRIAN RAMONDA : (211150042)
QARIN VIRGIANA N.B : (211150017)
SURYA OKTAVIA SINAGA : (211150136)

PRODI HUKUM

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat serta
karuniannya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan bagi Kami untuk dapat
menyelesaikan tugas ‘HUKUM ADMINISTRASI NEGARA’ dengan lancar.

Kami juga memohonkan maaf kepada semuanya apabila dalam makalah yang kami buat ini
masih terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan dalam bentuk maupun isinya. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Harapan kami dalam membuat makalah ini semoga dapat memberikan manfaat bagi semua
yang membacannya.

Akhir kata, kami ucapkan terimakasih dan semoga Allah Swt senantiasa meridahi segala urusan
kita.Amin.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4

A. Latar Belakang........................................................................................................ 4
B. Tujuan..................................................................................................................... 4
C. Rumusan masalah.................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 5

A. Pengertian HAN………..…………………………………………………………..5
B. Kedudukan HAN dalam cabang ilmu Hukum………...…...……………................5
C. Sumber Hukum Administrasi Negara….…………………...…...…………………6
D. Negara Hukum dan HAN..........................................................................................7
E. Negara Hukum Dasar Teoritis HAN………………………..……………………...7
F. Negara Hukum Demokrasi……………………...………………………………….8

BAB III PENUTUP............................................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum Administrasi Negara adalah hukum untuk mengatur Pemerintah atau
penyelenggaraan pemerintahan, sebagian dibuat atau berasal dari Pemerintah,
dan hukum itu digunakan dalam mengatur hubungan dengan Pemerintah atau
untuk memengaruhi terhadap tindakan Pemerintah.Hukum administrasi dalam
praktiknya menempati posisi dominan dalam penanganan tindak pidana korupsi,
oleh karena hakekat hukum administrasi adalah hukum yang berkaitan dengan
wewenang Pemerintah, dan kontrol terhadap penggunaan wewenang yang
tujuannya untuk melindungi individu dan masyarakat.

Berdasarkan definisi, terdapat dua aspek, yaitu :


 Aturan-aturan hukum yang mengatur dengan cara bagaimana alat-alat
perlengkapan negara itu melakukan tugasnya.
 Aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan hukum (rechtsbetrekking)
antara alat perlengkapan administrasi negara atau pemerintah dengan para
warga negaranya.
Konsep wewenang dalam kajian hukum khususnya hukum administrasi dan
tindak pidana korupsi merupakan dua aspek hukum yang saling terkait. Menurut
tradisi ilmu hukum, titik-taut “hukum administrasi” berada di antara norma
hukum pemerintahan dan hukum pidana, sehingga dapat dikatakan sebagai
“Hukum antara”.
B.   Tujuan

a. Untuk memberikan informasi sumber Hukum Administrasi Negara


b. Menambah ilmu pengetahuan tentang Hukum Administrasi Negara   

C.   Rumusan Masalah

 Bagaimana Negara Hukum Dasar Teoritis HAN?


 Bagaimana Analisis dan Pembahasan tentang Kekuasaan administrasi
negara dalam bidang legislatif
 Bagaimana dalam pembahasan Hukum Dasar Teoritis HAN?

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Administrasi Negara

Pengertian Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang mengatur


hubungan hukum antara warga negara dengan organ negara, organ negara yangg
satu dengan organ negara lainnya. Hukum Administrasi Negara merupakan
hukum dan peraturan-peraturan yang berkenaan dengan pemerintah. Peraturan-
peraturan tersebut dibentuk oleh lembaga legislatif untuk mengatur tindakan
pemerintahan dalam hubungannya dengan warga negara. Pengertian gampang :
HAN adalah hukum yang mengatur tentang pemerintah dengan segala
aktivitasnya.
Berdasarkan definisi, terdapat dua aspek, yaitu :
 Aturan-aturan hukum yang mengatur dengan cara bagaimana alat-alat
perlengkapan negara itu melakukan tugasnya.
 Aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan hukum (rechtsbetrekking)
antara alat perlengkapan administrasi negara atau pemerintah dengan para
warga negaranya.

Prajudi Atmosudirdjo membagi Hukum Administrasi Negara dalam dua bagian :


HAN HETERONOM
Bersumber pada UUD, TAP MPR, UU. Contoh : UU RI No. 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi
HAN OTONOM HAN yang berbentuk Perpres, Perda prov dan perda kab/kota
Contoh : PERDA Prov. Aceh No. 7 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Kehidupan
Adat

HAN UMUM peraturan umum peraturan dan prinsip prinsip yang


(algmeen deel) mengenai tindakan berlaku untuk
Berkenaan dengan hukum dan semua bidang
peraturan hubungan HAN HAN.

v
atau peraturan
HAN KHUSUS peraturan yang bidang tertentu
(bijzonder deel) berkaitan dengan seperti peraturan tata
Peraturan bidang ruang, peraturan
tentang kepegawaian,
pertanahan,
kesehatan,perpajakan,
pendidikan,
pertambangan, dsb.

B. KEDUDUKAN HAN DALAM CABANG ILMU HUKUM HTN

Pada pokoknya mengatur pembagian kewenangan antara lembaga negara


termasuk lembaga eksekutif suatu negara. HAN mengatur cara kekuasaan
eksekutif melaksanakan fungsi dan kewenangannya sehari-hari. HAN dengan
hukum Pidana Untuk mengatur sanksi pidana dalam penegakan hukum
administrasi negara. misal : Terhadap Pegawai Negeri yang melakukan
penyimpangan dan penyalahgunaan kewenangannya HAN dengan hukum
Perdata. HAN menggunakan praktek yang ada dalam hukum perdata dalam
penyelesaian sengketa hukum administrasi, contoh : PTUN menggunakan
berbagai prinsip yang ada dalam KUHPerdata Ketentuan hukum perdata dipakai
pejabat administrasi negara dalam pembuatan kontrak untuk pembangunan
sarana dan prasarana serta pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan
pemerintah. HAN dengan hukum Internasional Berkaitan dengan kegiatan
pemerintah yang bersifat lintas negara, misal : utk mengatur koordinasi antara
pejabat pemerintah dari berbagai negara dalam kerjasama antar kawasan
regional di bidang pemerintahan maupun perekonomian (ASEAN, APEC,
AFTA).

C. SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

vi
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan hukum
(sumber hukum dalam arti materil) serta tempat ditemukannya aturan hukum
(sumber hukum dalam arti formil).
a. Sumber hukum materiil yaitu faktor-faktor yang ikut mempengaruhi isi
(materi) dari aturan hukum, antara lain :
1. Sumber hukum historis meliputi sistem hukum masa lalu yg pernah berlaku
pada tempat tertentu
2. Sumber hukum sosiologis meliputi faktor-faktor sosial yang mempengaruhi
isi hukum positif
3. Sumber hukum filosofis sebagi sumber untuk isi hukum yang adil

b. Sumber Hukum Formal; berkaitan degan bentuk atau cara yang menyebabkan
peraturan hukum itu formal berlaku ( tempat atau sumber darimana suatu
peraturan memperoleh kekuatan hukum )
1. Peraturan Perundang-undangan ( hukum administrasi negara tertulis)
2. Praktik administrasi negara (HAN yang merupakan hukum kebiasan)
3. Yurisprudensi
4. Anggapan para ahli hukum administrasi Negara

D. Negara Hukum dan HAN


Menurut Hamid. S . Attamini :
● Negara hukum secara sederhana adalah negara yang menempatkan hukum
sebagai dasar kekuasaan negara dan penyelenggaraan kekuasaan dalam segala
bentuknya dilakukan di bawah kekuasaan hukum
● Sebagai negara hukum pasti memiliki HAN sebagai instrumen untuk
mengatur dan menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan Negara.

E. Negara Hukum Dasar Teoritis HAN


Menurut para ahli Negara Hukum Dasar Teoritis Han antara lain :
● Plato : Penyelenggaraan negara yang baik adalah yang didasarkan pada
pengaturan (hukum) yang baik
● Aristoteles : Negara yang baik adalah negara yang diperintah dengan
konstitusi dan berkedaulatan hukum.
Ada 3 unsur pemerintahan yang berkonstitusi :

vii
1. Pemerintahan dilaksanakan untnk kepentingan umum
2. Pemerintahan dilaksanakan menurut hukum
3. Pemerintahan dilaksanakan atas kehendak rakyat Menurut Stahl,
unsur-unsur negara hukum (rechtstaat) adalah :
1. Perlindungan hak-hak asasi manusia;
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu;
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
4. Peradilan administrasi dalam perselisihan.
Di Indonesia, beberapa peraturan perundang-undangan mencerminkan bahwa
Indonesia merupakan negara hukum,
1) Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum. (UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM
dan UU No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM)
2) Pemisahan atau pembagian kekuasaan adanya 3 pembagian kekuasaan di
Indonesia antara lain kekuasaan eksekutif ( presiden dan wakil presiden),
kekuasaan legislatif ( DPR), kekuasaan yudikatif (MA,MK) dan (KY).
3) Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan (UU No 15 Tahun
2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan)
4) Peradilan Administrasi yang terdapat dalam sistem negara hukum Indonesia
disebut Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Pembentukan PTUN tersebut memiliki landasan hukum antara lain:
1. UUD Tahun 1945
2. UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
3. UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara
4. UU No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
Freidrich Julius Stahl : Unsur-unsur Negara Hukum (rechtsstaat) adalah :
1. perlindungan hak-hak asasi manusia
2. pemisahan atau pembagian kekuasaan utk menjamin hak-hak itu
3. pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan
4. peradilan administrasi dalam perselisihan

viii
F. Negara Hukum Demokratis

Negara hukum yang bertopang pada sistem demokrasi Mengakomodasi prinsip-


prinsip negara hukum dan prinsip-prinsip demokrasi adalah :

a.. Prinsip negara hukum


1. Asas legalitas
2. Perlindungan hak-hak asasi
3. pemerintah terikat pada hukum
4. monopoli paksaan pemerintah untnk menjamin penegakan hukum
5. pengawasan oleh hakim yang merdeka

b. Prinsip-Prinsip demokrasi :
1. perwakilan politik
2. pertanggungjawaban politik
3. pemencaran kewenangan
4. pengawasan dan control
5. kejujuran dan keterbukaan pemerintahan utk umum
6. rakyat diberi kemungkinan utk mengajukan keberatan

c. Tugas-Tugas Pemerintah dalam Negara Hukum Modern ( welvaarts staat)


● Ajaran hukum yang kini dianut oleh negara-negara di dunia khususnya
setelah perang dunia ke dua adalah Negara Kesejahteraan (welfare state)
● Konsep ini muncul sebagai reaksi atas kegagalan konsep legal state
● Dalam konsep legal state terdapat ”prinsip staatsonthouding”, yaitu
pembatasan peranan negara dan pem dlm bidang politik
● Akibat pembatasan ini pem menjadi pasif shg disebut negara penjaga
malam (nachtwakerstaat)
● Kegagalan nachtwakerstaat memunculkan gagasan yg menempatkan pem
Sebagai pihak yg bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat
● Ciri utama negara welfare state adalah adanya kewajiban pemerintah
ix
untuk mewujudkan kesejahteraan umum bagi warganya ( bestuurzorg)
● Agar dapat menjalankan tugas menyelenggarakan kesejahteraan rakyat secara
baik, maka pemerintah administrasi negara memerlukan kemerdekaan untuk
bertindak atas inisiatif sendiri terutama dalam penyelesaian soal-soal genting yang
timbul sedangkan peraturan penyelenggaraannya belum dibuat oleh badan
kenegaraan yang diserahi fungsi legislatif .
● Pemberian kewenangan kepada administrasi negara utk bertindak atas inisiatif
sendiri dikenal dgn istilah Diskresi/ Freies Ermessen/ discretionary power.
● Nata Saputra : Freies ermessen adalah suatu kebebasan yg diberikan kepada alat
administrasi yaitu kebebasan yang pada asasnya memperkenankan
alat administrasi Negara
mengutamakan keefektifan tercapainya suatu tujuan drpd berpegang teguh pd
ketentuan hukum, atau Kewenangan utk turut campur dlm kegiatan sosial guna
melaksanakan tugas-tugas untuk mewujudkan kepentingan umum dan
kesejahteraan sosial.
● Pemberian diskresi kepada pemerintah atau administrasi negara konsekuensi
tertentu dalam bidang legislasi artinya bersamaan dengan
pemberian kewenangan yang luas untuk
bertindak diberikan pula kewenangan untuk membuat instrumen hukumnya.

D. Kekuasaan administrasi negara dalam bidang legislatif


1. Kewenangan untuk membuat peraturan atas inisiatif sendiri, terutama
menghadapi soal-soal genting yang belum ada pengaturannya, tanpa tergantung
pada pembuat UU pusat.
2. Kekuasaan administrasi negara utk membuat peraturan atas dasar delegasi, karena
pembuat UU hanya membuat garis besarnya saja dan aturan detailnya diserahkan
kpd pemerintah yg disesuaikan dgn keadaan yang sungguh-sungguh terjadi di
masyarakat.
3. Droit function yaitu kekuasaan administrasi negara untuk menafsirkan sendiri
berbagai peraturan yang berarti administrasi negara berwenang mengoreksi hasil
pekerjaan pembuat UU.

x
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Hukum Administrasi Negara mengatur hubungan antara pemerintah dan
warga negara dan juga administrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam negara hukum, seperti Indonesia maka kehadiran Hukum
Administrasi Negara menjadi penting karena segala tindakan yang diambil
oleh pemerintah harus berdasarkan pada hukum.
2. Saran
1. Dengan adanya fungsi hukum administrasi negara yang sedemikian rupa di
sebuah pemerintahan sebuah negara di harapkan pemerintah merevisi peraturan-
peraturan yang sudah ada supaya lebih efektif lagi dalam mewujudkan
penyelenggara pemerintahan yang baik dan berwibawa.
2. Perlu di bentuk lagi lembaga-lembaga independen yang tidak memihak di
daerah-daerah supaya lebih efektif untuk memantau kegiatan penyelenggara
pemerintahan dalam pelayanan publik sehingga tidak ada lagi masyarakat yang
di rugikan.

xi

Anda mungkin juga menyukai