Anda di halaman 1dari 27

PEMERINTAH KABUPTEN LAMPUNG BARAT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ALIMUDDIN UMAR

PEDOMAN PELAYANAN
INSTALASI FARMASI

(Pedoman tentang recall dan pemusnahan sediaan farmasi dn BMHP)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ALIMUDDIN UMAR


Jl.Teuku Umar No.03 Tel. (0728) 21651 Fax (0728) 21131 Liwa.34813
Email Rsudliwa@yahoo.com
H. PENARIKAN PERBEKALAN FARMASI
Apabila ada surat edaran resmi dari pabrik produsen, Instansi Pemerintah, dan
distributor mengenai perbekalan farmasi recall maka perbekalan farmasi tersebut
harus ditarik dari peredaran di rumah sakit. Penarikan perbekalan farmasi dapat
dilakukan oleh karena alasan tertentu. Alur penarikan perbekalan farmasi dilakukan
dari ruangan yang menyimpan perbekalan farmasi yang akan ditarik ke Instalasi
Farmasi. Untuk dilanjutkan dari Instalasi Farmasi ke distributor.

a. Jika ada informasi dari distributor baik karena poin recall atau
kadaluarsa maka Kepala Instalasi Farmasi akan menginformasikan
kepada seluruh KepalaInstalasi/ Pelayanan/ Perawatan untuk melihat
apakah ada perbekalan farmasi yang dimaksud atau tidak.

b. Untuk ruangan yang menyimpan perbekalan farmasi yang dimaksud,


Kepala Instalasi/ Pelayanan/ Perawatan harus mengembalikannya ke
Instalasi Farmasi.

c. Selain itu petugas farmasi yang melaksanakan pengawasan


penyimpanan perbekalan farmasi di ruangan atau petugas stok
random juga memeriksa ke seluruh ruangan apakah ada perbekalan
farmasi yang dimaksud atautidak.Jika ada, petugas farmasi
melakukan penarikan perbekalan farmasi ke Instalasi Farmasi,maka
dicatat di buku perbekalan farmasi yang rusak / kadaluarsa/ Recall,
kemudian dilaporkan kepada Kepala InstalasiFarmasi. Pelaporan
dilanjutkan kepada Kepala Sub Bidang Penunjang Medis untuk
ditindaklanjuti.

I. PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI RUSAK ATAU KADALUARSA

1. PENGERTIAN

a. Perbekalan farmasi rusak adalah perbekalan farmasi yang karena suatu hal
mengalami rusak ringan atau berat yang menyebabkannya tidak dapat
digunakan lagi dengan alasan apapun karena kondisinya sudah tidak sesuai
dengan standar yang diproduksi oleh pabrik pembuat baik kemasan, label
maupun isi atau kandungan zat aktifnya.
b. Perbekalan farmasi kadaluarsa adalah perbekalan farmasi yang sudah habis
masa pakainya sehingga tidak dianjurkan untuk digunakan karena efek
terapinya sudah berkurang atau habis sama sekali dan dikhawatirkan dapat
menimbulkan efek lain yang tidak diinginkan.Langkah dalam mengelola
perbekalan farmasi yang akan kadaluarsa yaitu dengan memberikan label pada
setiap obat berdaarkan pewarnaan. Label berwarna merah untuk obat yang
kadaluwarsa pada tahun berjalan (n). Label berwana kuning untuk obat yang
kadaluwarsa pada tahun berikut (n+1). Label berwarna hijau untuk obat yang
kadaluwarsa pada 2 tahun berikutnya lagi (n+2). Label berwarna biru untuk
obat yang masa kadaluwarsanya lebih dari 2 tahun berja Dan mencanutmkan
Beyond Use Date pada sediaan-sediaan khusus.

2. PELAPORAN

a. Petugas ruangan yang mempunyai obat rusak/ kadaluarsa di ruangannya


membuat kronologis penyebab dan laporan pengembalian perbekalan
farmasi rusak/ kadaluarsa.

b. Kemudian petugas ruangan melaporkannya kepada instalasi farmasi


dengan membawa laporan, kronologis dan perbekalan farmasi rusak/
kadaluarsa yang dimaksud.

c. Pelaporan juga bisa dilakukan oleh petugas yang melaksanakan stok random
atau stok opname yang menemukan adanya perbekalan farmasi rusak/
kadaluarsa.
3. PENGEMBALIAN

a. Setelah menerima laporan dari ruangan, Kepala Instalasi Farmasi.


berkoordinasi dengan Kepala Sub Bagian Penunjang Medis untuk menindak
lanjuti perbekalan farmasi rusak/ kadaluarsa tersebut, apakah bisa ditukar
dengan perbekalan farmasi yang sejenis yang dapat digunakan ke pabrik
pembuat atau tidak .

b. Untuk perbekalan farmasi yang rusak akibat proses penyimpanan dan


penggunaan, perbekalan farmasi akan langsung didata pada formulir
pemusnahan perbekalan farmasi.
c. Untuk perbekalan farmasi rusak yang rusak karena mutu produk dari pabrik
pembuat akan dilanjutkan pelaporannya oleh Kepala Instalasi Farmasi
kepada distributor dengan mengirimkan laporan, kronologis dan perbekalan
farmasi rusak yang dimaksud.

d. Sedangkan untuk perbekalan farmasi kadaluarsa, Kepala Instalasi Farmasi


akan berkoordinasi terlebih dahulu kepada staf distributor apakah perbekalan
farmasi tersebut masih dapat ditukar dengan perbekalan farmasi sejenis yang
kadaluarsanya lebih jauh ke pabrik pembuat atau tidak.. Jika bisa perbekalan
farmasi kadaluarsa tersebut dikirim ke distributor dengan disertai Formulir
Penyerahan Barang Rusak dan Kadaluarsa yang di dapat dari distributor
disertai dengan copy faktur dan jika tidak bisa, perbekalan farmasi kadaluarsa
tersebut di data pada buku Perbekalan Farmasi rusak/kadaluarsa/Recall untuk
direncanakan pemusnahannya.

4. PEMUSNAHAN

a. Setiap 1 tahun Kepala Instalasi Farmasi mengajukan formulir pemusnahan


perbekalan farmasi rusak/kadaluarsa kepada Kepala Sub Bagian Penunjang
Medis disertai dengan perbekalan farmasi yang akan dimusnahkan jika ada.
b. Pemusnahan perbekalan farmasi rusak/ kadaluarsa dilaksanakan oleh
Kepala Instalasi Farmasi atau Apoteker dan disaksikan Kepala Sub Bagian
Penunjang Medis, petugas farmasi lain dan petugas Rumah Tangga pada
waktu dan tempat yang telah disepakati. Pemusnahan perbekalan farmasi dapat
dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pihak ketiga. Kepala instalasi farmasi
mengirimkan surat permohonan untuk melakukan pemusnahan. Pihak ketiga
mengirimkan jawaban kapan waktu pemusnahandilakukan. Pemusnahan
dilakukan pihak ketiga dengan disaksikan oleh petugas farmasi yang ditunjuk.
c. jika salah satu perbekalan farmasi yang dimusnahkan terdapat obat golongan
narkotika dan psikotropika, maka pemusnahan juga harus disaksikan oleh
perwakilan petugas Dinas Kesehatan Lampung Barat.
d. Setelah selesai Kepala Instalasi Farmasi/ Apoteker membuat Berita Acara
Pemusnahan Perbekalan Farmasi yang Rusak/ Kadalursa sebanyak 2 (dua)
rangkap, kemudian berita acara tersebut ditanda tangani oleh Apoteker, Manajer
Penunjang Medis serta saksi pelaksanaan pemusnahan.
e. Untuk obat golongan narkotika dan psikotropika, satu lembar berita acara dikirim
ke Kantor Dinas Kesehatan Lampung Barat, sedangkan lembar lainnya diarsip di
Instalasi Farmasi.

J. PENGAWASAN

a. Sehubungan jenis dan jumlah perbekalan di Instalasi Farmasi sangat banyak


dan beragam, maka pengawasan untuk perbekalan farmasi rusak dan
kadaluarsa dilaksanakan bersamaan dengan stok random dan stokopname.

b. Petugas farmasi mengawasi seluruh perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi


yang rusak dan akan kadaluarsa dalam waktu satu tahun ke depan dan
melaporkan perbekalan farmasi yang akan kadaluarsa dalam waktu 6
(enam) bulan ke depan agar segera dapat ditindak lanjuti.
PENANGANAN PENGGUNAAN PERBEKALAN FARMASI
YANG DIKETAHUI TELAH KADALUARSA/RUSAK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
76FARM2021 01 1/4

Tanggal terbit : Ditetapkan,


Direktur RSUD Alimuddin Umar
Kabupaten Lampung Barat
STANDAR 31/03/2021
OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Iman Hendarman, Sp.A.,M.Kes


NIP. 19780613 200501 1 011
1. Perbekalan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, alat kesehatan
dan kosmetika.
2. Perbekalan farmasi kadaluarsa adalah perbekalan farmasi yang melewati
batas waktu penggunaan, sesuai dengan yang tercantum dalam kemasan.
PENGERTIAN
3. Dispensing adalah kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi,
interpretasi, menyiapkan atau meracik obat, memberi label atau etiket,
verifikasi, penyerahan obat dengan pemberian informasi yang memadai
disertai dokumentasi.
1. Mengetahui tindak lanjut yang harus dilakukan apabila ada peggunaan
perbekalan farmasi kadaluarsa.
TUJUAN 2. Mengantisipasi efek obat yang tidak diharapkan akibat melewati batas
penyimpanan (kadaluarsa).
3. Menghindari penyalahgunaan obat rusak/kadaluarsa.
Peraturan Direktur Nomor : 800 / 285.b /PER-DIR/III.02 / 2021
KEBIJAKAN Tentang Pedoman Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat Rumah Sakit
Umum Daerah Alimuddin Umar Kabupaten Lampung Barat
A. Penanganan
1. Segera hentikan penggunaan perbekalan farmasi yang diketahui rusak
atau kadaluarsa.
2. Laporkan kepada DPJP dan koordinasikan dengan Instalasi Farmasi.
3. Laporkan identifikasi penyebab terjadinya penggunaan perbekalan
PROSEDUR
farmasi yang diketahui rusak atau kadaluarsa, meliputi:
a. Pemeriksaan jenis obat yang diberikan;
b.Efeknya terhadap pasien;
c. Penelusuran obat dalam proses dispensing sampai obat diberikan
kepada psien.
PENANGANAN PENGGUNAAN PERBEKALAN FARMASI
YANG DIKETAHUI TELAH KADALUARSA/RUSAK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
76FARM2021 01 2/4

4. Laporkan hasil identifikasi kepaa tim KPRS (Keselamatan Pasien


Rumah Sakit).
5. Lakukan penarikan terhadap perbekalan farmasi kadaluarsa untuk
dilakukan pemusnahan.
B. Pelaporan
1. Petugas ruangan yang menemukan obat rusak/kadaluarsa di ruangannya
membuat kronologis penyebab dan laporan pengembalian perbekalan
farmasi rusak/kadaluarsa;
2. Petugas ruangan tersebut melaporkannya kepada manajer penunjang
medis dengan membawa insiden report dan perbekalan farmasi
rusak/kadaluarsa yang dimaksud atau;
3. Pelaporan juga bisa dilakukan oleh petugas yang melakukan stok random
atau stok opname yang menemukan adanya perbekalan farmasi
rusak/kadaluarsa.
C. Pengembalian
1. Setelah menerima laporan dari ruangan, menejer penunjang medis
berkoordinasi dengan kepala instalasi farmasi untuk menindaklanjuti
perbekalan farmasi rusak/kadaluarsa tersebut.
2. Untuk perbekalan farmasi yang rusak karena proses penyimpanan dan
penggunaan, perbekalan farmasi langsung didata pada formulir
pemusnahan perbekana farmasi.
3. Untuk perbekalan farmasi yang rusak karena mutu produk dari pabrik
pembuat (prinsipal), dilanjutkan pelaporannya oleh kepala instalasi
farmasi kepada distributor tersebut untuk menanyakan apakah
perbekalan farmasi yang rusak/kadaluarsa dapat ditukar/tidak.
PENANGANAN PENGGUNAAN PERBEKALAN FARMASI
YANG DIKETAHUI TELAH KADALUARSA/RUSAK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
76FARM2021 01 3/4

4. Jika obat dapat dikembalikan, maka perbekalan farmasi yang


rusak/kadaluarsa tersebut dikembalikan kedistributor terkait dengan
menggunakan formulir pengembalian obat rusak/kadaluarsa dan
didokumentasikan di buku obat rusak atau kadaluarsa.
5. Jika obat tidak dapat dikembalikan baik rusak maupun kadaluarsa maka
obat-obat tersebut didata pada formulir pemusnahan perbekalan farmasi.
D. Pengawasan
1. Pengawasan dilakukan oleh petugas khusus dengan melakukan
pengecekan pada setiap item dengan cara mencatat tanggal
kadaluarsanya pada buku expired date di instalasi farmasi.
2. Pertugas melakukan pengecekan terhadap perbekalan farmasi 6 bulan
mendekati tanggal kadaluarsa dan memberi label “GUNAKAN LEBIH
DULU” agar dapat ditindaklanjuti.
3. Pelaporan perbekalan farmasi rusak/kadaluarsa dilaksanakan setiap
bulan kepada manajer penungjang medis (jika ada).
E. Pemusnahan
1. Setiap bulan kepala instalasi farmasi mengajukan formulir pemusnahan
obat rusak/kadaluarsa kepada manajer penunjang medis disertai dengan
perbekalan farmasi yang akan dimusnahkan (jika ada).
2. Kepala Instalasi Farmasi/Apoteker melaksanakan pemusnahan
perbekalan farmasi kadaluarsa dengan disaksikan oleh manajer
penunjang medis, petugas farmasi lain, petugas ruah tanggan pada waktu
dan tempat yang telah disepakati.
PENANGANAN PENGGUNAAN PERBEKALAN FARMASI
YANG DIKETAHUI TELAH KADALUARSA/RUSAK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
76FARM2021 01 4/4

3. Pemusnahan dilakukan dengancara mengeluarkan terlebih dahulu isi


kemasan sehingga kemungkinan kecil dapat digunakan lagi lalu
diserahkan pada pihak ketiga.
4. Semua perbekalan farmasi yang akan dimusnahkan adalah sediaan padat
(kapsul,kalet,tablet), cair (sirup,suspense,eliksir), sediaan injeksi, cairan
infus dan obat-obat “high alert” atau “LASA” serta Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP), dan bila terdapat salah satu perbekalan farmasi yang
dimusnahkan terdapat obat golongan narkotika, psikotropika, dan
prekusor farmasi dalam bentuk apapun (padat ataupun cair), maka
PROSEDUR pemusnahan juga harus disaksikan oleh perwakilan petugas dinas
kesehatan Lampung Barat sesuai dengan SPO Pemusnahan Narkotika,
Psikotropika dan Prekusor Farmasi.
5. Setelah selesai, kepala instalasi farmasi/Apoteker membuat berita acara
pemusnahan perbekalan farmasi rusak/kadaluarsa sebanyak 4(empat)
rangkap, kemudian berita acara tersebut ditandatangani oleh kepala
instalasi farmasi/Apoteker, manajer penunjang medis serta saksi
pelaksanaan pemusnahan.
6. Satu lembar berita acara dikirim ke kantor dinas kesehatan Kabupaten
Lampung Barat sedangkan lebar lainnya diarsip di instalasi farmasi.
Departemen Logistik / Penunjang Medis, Instalasi Farmasi / Bidang Pelayanan
UNIT TERKAIT
Medis
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT
RSUD ALIMUDDIN UMAR
Jalan Teuku Umar nomor 03 Kubu Perahu Balik Bukit Liwa Lampung Barat 34813
Telepon (0728) 21651 faksimile (0728) 21131
LIWA, 34813

LAPORAN OBAT KADALUARSA

UNIT KERJA :

TANGGAL :

NO NAMA OBAT DAN ALKES BATCH TANGGAL KETERANGAN


KADALUARSA

Yang Menerima Yang Melaporkan

…………………………………… ……………………....

Anda mungkin juga menyukai