TEKNOLOGI ELAPISAN
“Kuli Sintetis Untuk Pembuatan Perlak”
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 5
II. TUJUAN :
a. Mengetahui alat dan bahan pembuatan kulit sintetis untuk pembuatan perlak
b. Mengetahui cara pembuatan kulit sintetis untuk pembuatan perlak
c. Mengetahui pengujian yang dilakukan kulit sintetis untuk pembuatan perlak
III. ISI :
A. Devinisi :
• Perlak
Perlak atau underpad ini merupakan pelapis/cover yang dapat
menyerap dan menahan cairan dengan cepat dan mudah, pada umumnya
digunakan padarumah sakit atau pribadi bagi pasien atau orang yang
bermasalah dalam mengontrol keluarnya cairan sehingga tidak membasahi
atau mengotori Kasur atau matras.
Bahan umum yang digunakan untuk membuat perlak adalah
polyethylene vinyl acetate (PEVA), vinyl (PVC), Ethylene vinyl acetate (EVA),
dan polyurethane.
• Kulit Imitasi
Menurut Anonimus (1988), kulit imitasi adalah bahan pengganti
(material substitution) kuliat alam dalam pembuatan atasan sepatuh, atasan
sandal, koper, pelapis tempat duduk (jok), perlak, dan sebagainya.
Sedangkan menurut SNI 1294:2009, kulit imitasi adalah lembaran kulit tiruan
yang dibuat dari kompon PVC atau PU sebagai lapisan atasnya dan kain
sebagai lapisan dasar yang berfungsi sebagai penguat, ada yang diberi busa
pada lapisan tengah atau tanpa busa diproses secara calendaring, coating,
atau laminating.
Adapun penampung kulit sintetis adalah sebagai berikut :
Keterangan :
a. Top Coat (lapisan atas )
Top Coat adalah lapisan paling atas dari kulit imitasi yang
mencantumkan corak motif dari kulit imitasi yang dibuat dengan kertas
khusus yang disebut “release paper”. Lapisan ini mempunyai 0.12 mm.
c. Lubricant
Lubricant berfungsi untuk mengontrol derajat penempelan pada
permukaan roll dengan pemukaan akhir sheeting. Lubricant yang
biasa digunakan adalah metallic soaps dan wax rantai panjang.
e. Blowing agent
Blowing agent berfungsi sebagai bahan pembantu pengembang
pada lapissan tengah. Jenis yang paling umum digunakan adalah
azodikarbonamide / ACDM. Penggunaannnya tergantung dari rasio
PhR yang dikehendaki agar kulit imitasi tidak terlalu gembos namun
ketebalannya tercapai.
f. Bahan perwarna
Merupakan senyawa organik ataupun anorganik yang
ditambahkan pada resin polimer untuk mendapatkan warna-warna
tertentu, agar bahan plastik lebih menarik.Zat-zat warna yang
dipakai, harus mempunyai persyaratan tertentu, antara lain :
1) Mampu memberi warna yang baik
2) Dapat memantulkan sinar dengan baik
3) Tahan terhadap udara panas atau sinar matahari
4) Tahan terhadap steam.
h. Kain
Kain yang digunakan sebagai bahan penguat lapisan yang
merekat pada lapisan skin adalah jenis kain kaos / tricot dapat juga
dipakai kain oskar (kain berbulu). Jenis dan ketebalan dari kain yang
dipakai dapat bervariasi disesuaikan dengan kebutuhannya.
➢ Bahan :
Dasar Tengah Atas
PVC 100 100 100
DOP 50 50 50
Epoxy 3 3 3
Stabilizer 5 5 5
Asam Strearat - - 1
CaCo3 - 10 10
Kickers - 3 -
ADCM - 5 -
Pigmen - - 3
➢ Cara Kerja :
1. Pembuatan Lapisan Atas :
a). Campuran 1 : campur pigmen + sedikit DOP dengan mixer
b) Campuran 2 : campur DOP + stabilizer + epoxy dengan mixer
c) Compounding : satukan campuran 1 dan 2, tambahkan PVC dan filler
(CaCO3 dan asam stearat) sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan
mixer selama 30 menit jangan sampai terbentuk gelembung.
d) Lapisan atas dicoating setebal 0,4 mm dengan roll pada kertas embos
e) Memanaskan lapisan atas di dalam oven dengan suhu 150 ˚C selama
10 menit lalu didinginkan.
2. Pembuatan Lapisan Tengah :
a) Campuran 1 : campur DOP + stabilizer + epoxy dengan mixer
b) Compounding : satukan campuran 1 dengan PVC, CaCO3, Kikckers,
dan ADCM sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan mixer selama
30 menit jangan sampai terbentuk gelembung.
c) Lapisan tengah dicoating seebal 0,6mm dengan roll di atas lapisan
pertama
d) Memanaskan lapisan atas di dalam oven dengan suhu 150 ˚C selama
10 menit lalu didinginkan.
➢ Skema Kerja :
1. Pembuatan Lapisam Atas
Campuran 1: Campuran
Campuran 1 dan
Pigmen + sedikit Campuran 2
DOP dengan mixer
Campuran 2: Campuran
DOP + Stabilizer +
Epoxy dengan mixer
Compomding
PVC dan filer (CaCO3
Menambahkan
Dan asam stearat)
Memanaskan
Mendinginkan
Uap air
Lapisan atas
Campur DOP +
Campuran 1
Stabilizer + epoxy
Menggunakan mixer
dengan mixer
T= 30 menit Memgaduk
Jangan sampai berbentuk
gelembung
tebal 0.6 mm dengan roll Mengcoating
diatas lapisan pertama
Di oven
Memanaskan
T= 10 menit
t = 1500 C
Lapisan tengah
Campur DOP +
Campuran 1
Stabilizer + epoxy
Menggunakan mixer
dengan mixer
T= 30 menit Gelembung
Memgaduk
Embos
Melepaskan
Kulit Imitasi
Gambar 2. (a). Susunanan rantai PVC tanpa DOP, (b). susunan rantai PVC dengan DOP (Arakh,
2013)
E. Variabel yang diamati :
Hasil dari proses pembuatan perlak dari kulit sintetis yang diperoleh diuji
kualitasnya meliputi kekuatan Tarik, kemuluran, ketahanan sobek, ketahanan rekat,
ketahanan luntur warna terhadap pelekatan, ketahanan terhadap temperature
rendah, dan ketahanan terhadap pengusangan sesuai dengan JIS K 6772 (JIS,
1994). Pengujian ini dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali.
➢ Uji Kekuatan Tarik :
Uji kekuatan tarik dan kemuluran dilakukan dengan membuat cuplikan 3
buah arah melintang dan 3 buah arah membujur dengan ukuran panjang
250 mm dan lebar 30 mm. Cuplikan ditarik dengan alat uji kekuatan tarik pada
kecepatan 200 mm/menit.
Setelah suhu pada oven telah mencapai 150oC lapisan atas tersebut di oven
selama 10 menit dan didinginkan. Selanjutnya lapisan tengah dicoating masing-
masing setebal 0,5 mm dengan roll di atas lapisan atas. Lapisan tengah diperlukan
untuk memperoleh ketebalan tertentu juga memberikan kelemasan tertentu.
Lapisan tengah dipanaskan dengan oven pada suhu 150oC selama 10 menit.
Kemudian lapisan bawah dicoating setebal 0,4 mm dengan roll diatas lapisan
tengah dan dilapisi kain penguat atau kain pelapis. Kain pelapis yang digunakan
yaitu untuk kulit imitasi digunakan kain tetron berwarna putih. Lapisan bawah
Gambar 3. Grafik hubungan jumlag pemlastik DOP dalam kompon lapisan atas
terhadap kekuatan Tarik kulit sintetis
kadar DOP sebesar 55 bagian dengan nilai 61,38 kg/cm2 untuk kuat tarik
Gambar 4. Grafik hubungan jumlah pemlastik DOP dalam kompon lapisan atau
terhadap kemuluran kulit sintetis.
3. Ketahanan Sobek
Semakin banyak DOP yang ditambakan cenderung menurunkan
sifat ketahanan sobek, hal ini disebabkan oleh semakin banyak jumlah
DOP yang ditambahkan kulit sintetis makin lemas sehingga kekuatan yang
diperlukan untuk menyobek semakin kecil. Saat kompon dipanasi,
molekul-molekul pemlastik mendifusi ke dalam polimer dan melemahkan
interaksi dengan polimer.
4. Ketahanan Luntur Warna
Ketahanan luntur warna terhadap gosokan baik secara kering
maupun basah pada tabel 1 hasil yang bagus dengan minimal nilai
sebesar 4.5. Hal ini disebabkan oleh lapisan PU menutup atau
menghalangi lunturnya warna dari permukaan lapisan atas (top coat)
pada saat terjadi gosokan (Akovali et al.,2012).
V. Daftar Pustaka :
JIS,1994.JIS K 6772:1994 Polyvinylchloride coated fabric
Prakoso, Muhammad Ridwan . 2015 . Pembuatan Kulit Sintetis . Laporan
Praktikum.Politeknik ATK Yogyakarta .
Muhammad Sholeh dan Rochani . 2018 . Pengaruh Pemlastik Dioktil Ftalat Terhadap
Sifat Fisis dan Mekanik Kulit Sintetis . Jurnal Litbang Industri.
Utami, Septiana Dwi . 2015 . Pembuatan Kulit Imitasi . Laporan Praktikum. Politeknik
ATK Yogyakarta .