Anda di halaman 1dari 13

Makalah

ILMU QIRO’AT

Dosen pengampu: Bpk Amin

Di susun oleh:
Wahyudi
Moh.Suri
Faisol Anam

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


IAI MIFTAHUL ULUM PAMEKASAN
TAHUN PELAJARAN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................... i2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 14
A. Ilmu qiro’at................................................................................ 14
B. Sejarah singkat ilmu Qiro’at..................................................... 14
C. Pembagian ilmu qiro’at............................................................. 36
BAB II SEJARAH............................................................................................ 79
D. Sejarah singkat Qira’at.............................................................. 79
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 911
DAFTAR PUSTAK.......................................................................................... 1012

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Ilmu qiro’at

Secara etimologis qira’at merupakan bentuk jama’ dari qiraah dan juga merupakan


masdar dari qara-a yaqra-u qiraatan, menurut ar-Raghib dalam kitabnya Mu’jam
Mufradat Alfazh al-Qur’an yang berarti dham al-huruf wa al-kalimat ba’dhihaa ila
ba’dhin fi at-tartil (mengabungkan antara huruf dan kalimat satu sama lain dalam
bacaan).

Sedangkan secara terminologis yang dimaksud qiraah adalah cara membaca al-Qur’an


oleh seorang imam ahli qiraah berbeda dengan cara baca imam yang lain.

Kata qiraat merupakan bentuk jamak dari kata " ‫"ةأرﻗ‬, yang berasal dari ‫اةارﻗ‬-‫ارﻘﯾ‬-‫ارﻗ‬.
Lafadz tersebut adalah bentuk masdar yang artinya bacaan.

Ada banyak pendapat dari para ulama yang mendefinisikan pengertian qiraat ini.
Menurut Muhammad Aly al-Shabuni, qiraat diartikan sebagai suatu mazhab tertentu
dalam cara pengucapan Al Quran berdasarkan sanad-sanadnya yang sampai kepada
Nabi SAW.
Menurut Imam Syihabuddin al-Qasthalani mengartikan qiraat sebagai ilmu untuk
mengetahui kesepakatan serta perbedaan cara pengucapan lafaz-lafaz Al Quran. Seperti
I'rab, hazf, isbat, fashl, washl, ibdal yang diperoleh dengan periwayatannya.
Dengan pendekatan ini, ilmu qiraat adalah cara pengucapan lafaz-lafaz Al Quran
sebagaimana diucapkan Nabi SAW dan para sahabatnya. Qiraat Al Quran terkadang
hanya satu, namun ada kalanya punya beberapa versi.

B. Sejarah singkat ilmu Qiro’at

Meluasnya wilayah Islam dan menyebarnya para sahabat dan tabi’in mengajarkan
al-Qur’an di berbagai kota menyebabkan timbulnya berbagai qira’at. Perbedaan

1
pembacaan antara satu qira’at dengan lainnya bertambah besar pula sehingga sebagian
riwayatnya tidak bisa lagi dipertanggungjawabkan.

Sehingga para ulama menulis qiraah-qiraah ini dan sebagaiannya menjadi masyhur,


sehingga lahirlah istillah qiraah tujuh, qiraah sepuluh, dan qiraah empat belas. Adapun
imam dan ahli qiraah yang di percaya dan diikuti kebanyakan orang.

As-Suyuthi dalam kitaabnya al-Itqan Fi Ulum al-Qur’an, menjelaskan bahwa imam


dan ahli qiraah itu tersebar kesemua penjuru pusat Islam, Mereka antara lain adalah:

 Di madinah : Abu ja’far yazid ibn al-Qa’qa’, Syaibah ibn Nafshah, dan Nafi’
ibn adirrahman.
 Di makkah : Abdulllah ibn Katsir dan Humaid ibn Qais al-A;raj.
 Di kuffah : Yahya ibn watsab, ‘Ashim ibn abi an-Nujud.
 Di bashrah : Abdullah ibn abi Ishaq, ‘Isa ibn ‘aru.
 Di syam : Abdullah ibn ‘Amir, Athiyyah ibn qais al-Kilabi

Dan jibril membaca al-Qur’an kepada Nabi tidak hanya dalam satu logat atau lahjah
saja yaitu logat Quraisy, akan tetapi juga dalam beberapa lahjah. Sebagaimana yang
terlihat dalam kisah perbedaan bacaan antara Umar ibn Khathab dan Hisyam ibn Hakim.

Ilmu qiro’at adalah


Sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasi seluruh aktivitas
ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga
masyarakat atau swasta.
Aktivitas ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

2
Sistem ekonomi yang digunakan suatu negara berbeda-beda, karena secara historis
suatu negara mempunyai keadaan alam, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga
sosial, falsafah, dan ideologi yang berbeda.

C. Pembagian ilmu qiro’at

Secara umum, sistem ekonomi terdiri dari lima jenis


1. Sistem ekonomi tradisional
Aktivitas ekonomi pada sistem ini berhubungan erat dengan tradisi dan
kebudayaan. Sistem ini identik diterapkan di masyarakat pedesaan dengan hasil
ekonomi berupa pertanian.
Tujuan utama sistem ekonomi ini sendiri hanya sampai kepada kebutuhan
hidup sehari-hari masyarakatnya yang terpenuhi bukan mencari keuntungan.
Cara produksi yang digunakan masih sangat sederhana dan tidak memiliki
struktur kerja, ia juga tidak menggunakan fasilitas terpusat, teknologi dan hal-hal
yang menjadi simbol kemajuan.
 Kelebihan sistem ekonomi tradisional
 Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
 Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen Memiliki
sifat kekeluargaan yang sangat erat.
 Jarang terjadi kecurangan atau saling menjegal demi
keuntungan salah satu pihak.
 Tingkat kesenjangan ekonomi antar masyarakat rendah
 Pemerintah menjadi pengawas saja dan tidak melakukan
monopoli.
 Kekurangan sistem ekonomi tradisional
 Kualitas dan kuantitas produksi sulit diprediksi sehingga akhirnya
dilakukan standarisasi karena mengandalkan hasil alam.
 Efektivitas kerja rendah sebab tidak adanya struktur kerja yang
jelas sehingga segala aktivitas yang dilakukan tidak terkontrol
dan terevaluasi dengan baik.
 Pertumbuhan ekonomi berlangsung dengan sangat lambat

3
 Pola pikir masyarakat di sistem ekonomi tradisional umumnya
sulit menerima perubahan.
2. Sistem ekonomi komando
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi yang terpusat. Sebagian
besar sistemnya akan dikendalikan oleh pemerintah yang terlibat dalam proses
produksi mulai dari peralatan hingga ke fasilitasnya.
 Kelebihan sistem ekonomi komando
 Pemerintah mudah melakukan pengawasan dan pengendalian
harga barang di pasar.
 Pemerintah dapat mengendalikan berbagai permasalahan
ekonomi seperti tingginya pengangguran, kemiskinan, inflasi, dan
lain-lain sebab ia berperan sebagai pengontrol.
 Pemerintah juga dapat menjaga kondisi ekonomi lebih stabil
karena semua dijalankan berdasarkan desainnya.
 Tidak terjadi kesenjangan sebab semua masyarakat memiliki
kondisi ekonomi yang relatif stabil.
 Pemerataan pendapatan dapat tercapai dan lebih jarang
mengalami krisis ekonomi.
 Kekurangan sistem ekonomi komando
 Hak individu tidak diakui, karenanya meski seseorang memiliki
kreativitas, hal ini tidak diperbolehkan.
 Pemerintah memonopoli perekonomian hingga kemudian pihak
lain tidak diberikan kesempatan untuk ikut terlibat.
 Pertumbuhan ekonomi cenderung lambat, meski pemerataan
pendapatan bisa dicapai, tetapi bila ditilik secara global,
perkembangan ekonomi cenderung lebih lambat.
 Sistem pasar tergantung oleh kualitas pemerintahannya. Bila
kualitas pemerintah baik, maka bagus pula kondisi perekonomian.
Sebaliknya, bila pemerintah tidak memiliki kualitas yang cukup
tinggi, maka akan berimbas pada perekonomian.
3. Sistem ekonomi liberal

4
Dikutip dari Kompas.com, sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana
negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan
ekonomi.Sistem ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723–
1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang diterbitkannya
pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan kebebasan perseorangan di
setiap sektor ekonomi.

Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal di antaranya hak milik atas alat produksi di
tangan perorangan. Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di
pasar.

Selain itu, dalam sistem ini ada persaingan bebas serta tidak ada campur tangan
pemerintah dalam perekonomian.

Modal memegang peran penting pada sistem ekonomi liberal. Meski bergitu,
sistem ekonomi liberal terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar
keuntungan.

 Kelebihan sistem ekonomi liberal


 Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi.
 Terdorong untuk mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri.
 Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan.
 Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan.
 Kekurangan sistem ekonomi liberal
 Menimbulkan persaingan tidak sehat.
 Terdapat kesenjangan kaya dan miskin.
 Menimbulkan monopoli.
 Terdapat eksploitasi SDM.
 Pemanfaatan SDA sering tidak memerhatikan kelestarian
lingkungan.
4.

Secara etimologis qira’at merupakan bentuk jama’ dari qiraah dan juga merupakan masdar


dari qara-a yaqra-u qiraatan, menurut ar-Raghib dalam kitabnya Mu’jam Mufradat Alfazh
al-Qur’an yang berarti dham al-huruf wa al-kalimat ba’dhihaa ila ba’dhin fi at-
tartil (mengabungkan antara huruf dan kalimat satu sama lain dalam bacaan).

Dalam KBBI qiraah berarti bacaan atau membaca. Sedangkan secara terminologis  yang


dimaksud qiraah adalah cara membaca al-Qur’an oleh seoranng imam ahli qiraah berbeda
dengan cara baca imam yang lain.

5
qiraat adalah cabang dari ilmu Ulum Al Quran. Kata qiraat merupakan bentuk jamak
dari kata " ‫"ةأرﻗ‬, yang berasal dari ‫اةارﻗ‬-‫ارﻘﯾ‬-‫ارﻗ‬. Lafadz tersebut adalah bentuk masdar
yang artinya bacaan.

 Lafadz qara'a (‫ )أرﻗ‬juga memiliki arti mengumpulkan dan menghimpun. Artinya,


mengumpulkan dan menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lainnya
dalam suatu ucapan yang tersusun rapi.

Ada banyak pendapat dari para ulama yang mendefinisikan pengertian qiraat ini. Menurut
Muhammad Aly al-Shabuni, qiraat diartikan sebagai suatu mazhab tertentu dalam cara
pengucapan Al Quran berdasarkan sanad-sanadnya yang sampai kepada Nabi SAW.
Senada dengan itu, Imam Syihabuddin al-Qasthalani mengartikan qiraat sebagai ilmu untuk
mengetahui kesepakatan serta perbedaan cara pengucapan lafaz-lafaz Al Quran. Seperti
I'rab, hazf, isbat, fashl, washl, ibdal yang diperoleh dengan periwayatannya.
Dengan pendekatan ini, ilmu qiraat adalah cara pengucapan lafaz-lafaz Al Quran
sebagaimana diucapkan Nabi SAW dan para sahabatnya. Qiraat Al Quran terkadang hanya
satu, namun ada kalanya punya beberapa versi.

6
BAB II
SEJARAH

D. Sejarah singkat Qira’at

Meluasnya wilayah Islam dan menyebarnya para sahabat dan tabi’in mengajarkan al-Qur’an
di berbagai kota menyebabkan timbulnya berbagai qira’at. Perbedaan pembacaan antara
satu qira’at dengan lainnya bertambah besar pula sehingga sebagian riwayatnya tidak bisa
lagi dipertanggungjawabkan.

Sehingga para ulama menulis qiraah-qiraah ini dan sebagaiannya menjadi masyhur,


sehingga lahirlah istillah qiraah tujuh, qiraah sepuluh, dan qiraah empat belas. Adapun
imam dan ahli qiraah yang di percaya dan diikuti kebanyakan orang.

As-Suyuthi dalam kitaabnya al-Itqan Fi Ulum al-Qur’an, menjelaskan bahwa imam dan ahli
qiraah itu tersebar kesemua penjuru pusat Islam, Mereka antara lain adalah

 Di madinah : Abu ja’far yazid ibn al-Qa’qa’, Syaibah ibn Nafshah, dan Nafi’ ibn
adirrahman.

 Di makkah : Abdulllah ibn Katsir dan Humaid ibn Qais al-A;raj

 Di kuffah : Yahya ibn watsab, ‘Ashim ibn abi an-Nujud

 Di bashrah : Abdullah ibn abi Ishaq, ‘Isa ibn ‘aru

 Di syam : Abdullah ibn ‘Amir, Athiyyah ibn qais al-Kilabi


Dan jibril membaca al-Qur’an kepada Nabi tidak hanya dalam satu logat atau lahjah saja
yaitu logat Quraisy, akan tetapi juga dalam beberapa lahjah. Sebagaimana yang terlihat
dalam kisah perbedaan bacaan antara Umar ibn Khathab dan Hisyam ibn Hakim.

 Macam macam qiroat

 Qiraat Mutawatir. Yakni yang disampaikan sekelompok orang mulai dari awal sampai akhir
sanad, ...

 Qiraat Masyhur. ...

7
 Qiraat Ahad. ...

 Qiraat Syadz (menyimpang), ...

 Qiraat Maudhu' (palsu), seperti qiraat al-Khazzani.

 As-Suyuthi kemudian menambah qiraat yang keenam,

Qira’at mutawatirah adalah qiraat yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi pada
setiao tingkata sanad yang mustahil untuk berdusta. Qira’at Masyhurah adalah
sanadnya shahih tetapi tidak sampai derajat mutawatir. Qira’at Ahad adalah qiraat
yang menyalahi msuhaf Ustmani dan kaidah bahasa arab. Qira’at Syadzah adalah
yang sanadnya tidak shahih. Qira’at Maudhu’ah adalah yang riwayatnya palsu.
Sedangkan Qira’at Mudrajah adalah qiraah yang di tambahkan kedalam qiraah
sebagai bentuk penafsiran. Wallahu a’lam []

8
BAB III
PENUTUP

BHBHDBNJBNMXNNBHCBNNCHC BDCHJNCDNBCXVNJHFHBN

NVJFMNHUSJXMNCJVHUVNJKBHFDUHNBNNBCKJNJFDNVJS,VBYUFCMHUHJ

KCNVSHKHYUSFIJBCVNDVBYDVCB N VNUFDHFVUIFBJNBKSAVHAD CHUHBDFHSBVCHFFV

VM CHNSHVF BJVBC VNDFHDVJBNVB YH QWNJ BJ V

9
DAFTAR PUSTAK

10

Anda mungkin juga menyukai