Anda di halaman 1dari 4

RSUD KRITERIA MASUK / KELUAR PICU

MOKOPIDO
TOLITOLI No. Dokumen No. Revisi Halaman
……………………………… ………. ……..

Ditetapkan
STANDAR Tanggalterbit Direktur RSUD MokopidoKab.Tolitoli
PROSEDUR ……………………
OPERASIONAL
(SPO) dr. HAYYATUNNUFUS, Sp.S
Pembina UtamaMuda (IV/c)
NIP. ………………..
Suatu mekanisme yang mengatur masuk / keluar pasien yang di
PENGERTIAN rawat di ruang PICU untuk membuat prioritas berdasarkan kondisi
medik

TUJUAN Menjadi acuan penerapan kriteria masuk / keluar pasien di PICU

1. SK Direktur No 009/Dir/RSSK/SK/III/2014 tentang


KEBIJAKAN Penatalaksanaan Pasien Di Instalasi Rawat Inap
2. SK Direktur No 008/Dir/RSSK/SK/III/2014 tentang
Penatalaksanaan Pasien Di Instalasi Rawat Jalan
A. Kriteria Pasien Masuk
1. Sistem Respirasi
Yaitu pasien dengan gangguan / potensi gangguan respirasi
berat yang mengancam nyawa. Kondisi ini meliputi (namun
tidak terbatas pada):
a. Kebutuhan penggunaan Endotracheal Tube dan ventilator
mekanik
b. Gangguan sistem pernafasan (atas dan bawah) yang
progresif dengan risiko tinggi gagal nafas dan atau obstruksi
PROSEDUR total
c. Kebutuhan terapi oksigen dengan FiO2 > 0.5
d. Pasca pemasangan trakeostomi
e. Barotrauma akut
f. Kebutuhan terapi inhalasi/nebulisasi yang sering
2. Sistem Kardiovaskuler
Yaitu pasien dengan gangguan kardiovaskuler yang
mengancam nyawa, antara lain (namun tidak terbatas pada) :
a. Syok
b. Pasca resusitasi jantung paru
c. Aritmia yang mengancam nyawa
d. Gagal jantung kongestif (dengan atau tanpa kebutuhan
ventilator)
e. Kelainan jantung bawaan (dengan atau tanpa kebutuhan
ventilator)
f. Pasca tindakan berisiko tinggi (contoh kateterisasi)

KRITERIA MASUK / KELUAR PICU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


128/SPO/Med/RSSK/II/ 00 2/5
2016
g. Kebutuhan akan pemantauan tekanan darah invasif,
tekanan vena sentral atau tekanan arteri pulmonal
h. Kebutuhan pemasangan alat pacu jantung (pace maker)
3. Neurologis
Yaitu pasien dengan kelainan neurologis yang mengancam
nyawa, antara lain:
PROSEDUR a. Kejang yang tidak berespon dengan terapi standar atau
membutuhkan antikonvulsan kontinu secara intravena
b. Gangguan kesadaran berat dan gangguan neurologis lain
yang belum dapat diperkirakan perkembangannya atau
koma yang disertai dengan potensi gangguan pernafasan
c. Pasca bedah syaraf yang memerlukan pemantauan ketat
d. Inflamasi akut atau infeksi medula spinalis, selaput otak
atau otak dengan depresi neurologis, gangguan metabolik
dan hormonal gangguan pernafasan dan atau
hemodinamik atau kemungkinan peningkatan tekanan
intracranial
e. Trauma kepala dengan peningkatan tekanan intrakranial
f. Perawatan praoperatif bedah syaraf dengan penurunan
status neurologis
g. Disfungsi neuromuskuler progresif tanpa gangguan
kesadaran yang membutuhkan pemantauan respirasi dan
kardiovaskuler
h. Trauma spinal
i. Penggunaaan drain ventrikel eksternal
4. Hematologi dan Onkologi
Pasien dengan gangguan hematologi dan onkologi yang
mengancam nyawa, antara lain:
a. Transfusi tukar
b. Plasmaferesis atau leukoferesis dengan kondisi klinik
tidak stabil
c. Koagulopati berat
d. Anemia berat dengan gangguan hemodinamik dan/ atau
respirasi
e. Komplikasi krisis sickle cell
f. Kemoterapi dengan antisipasi terjadinya sindroma lisis
tumor
g. Tumor yang menekan pembuluh darah vital jalan nafas,
atau organ vital lainnya

KRITERIA MASUK / KELUAR PICU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


128/SPO/Med/RSSK/II/ 00 3/5
2016
5. Endokrin dan Metabolik
Pasien dengan gangguan endokrin dan metabolik yang
mengancam nyawa antara lain:
a. Ketoasidosis diabetik
b. Gangguan elektrolit seperti:
1) Hiperkalemia yang membutuhkan pemantauan
PROSEDUR jantung dan terapi intervensi
2) Hipo- atau hipernatremi berat
3) Hipo- atau hiperkalsemi
4) Hipo- atau hiperglikemia dengan keadaan klinis tidak
stabil
5) Asidosis metabolik berat
6) Gangguan kesimbangan cairan kompleks
c. Inborn errors of metabolism dengan kegawatan yang
mengancam nyawa.
6. Gastrointestinal
Yaitu pasien dengan gangguan saluran cerna yang
mengancam jiwa antara lain:
a. Perdarahan saluran cerna akut dan berat
b. Pasca endokospi darurat
c. Gagal hati akut
7. Bedah
Yaitu kondisi pasca bedah yang umumnya membutuhkan
pemantauan dan tindakan invasif antara lain:
a. Bedah kardiovaskuler
b. Bedah thorak
c. Bedah saraf
d. Bedah THT
e. Bedah kraniofasial
f. Bedah ortopedi dan tulang belakang
g. Bedah umum dengan gangguan hemodinamik dan
respirasi
h. Transplantasi organ
i. Trauma multipel dengan atau tanpa gangguan
kardiovaskuler
j. Kehilangan darah dalam jumlah besar
8. Ginjal dan Saluran Kemih
Yaitu pasien dengan gangguan ginjal dan saluran kemih
yang mengancam nyawa, antara lain:
a. Gagal ginjal
b. Kebutuhan hemodialisa, dialisa peritoneal atau renal

KRITERIA MASUK / KELUAR PICU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


128/SPO/Med/RSSK/II/2 00 4/5
replacement therapy lain dalam keadaan tidak stabil
c. Rhabdomyolisis akut dengan insufisiensi ginjal
9. Gangguan lain
Yaitu pasien dengan gangguan lain yang mengancam
nyawa antara lain:
a. Keracunan atau overdosis obat dengan potensi kegagalan
PROSEDUR organ
b. Gagal organ multipel
c. Hipernatremia maligna
d. Trauma elektrik atau trauma lingkungan lain: luka bakar >
10% luas permukaan kulit

B. Kriteria Pasien Keluar


1. Parameter hemodinamik stabil
2. Status respirasi stabil (tanpa ETT, jalan nafas bebas, gas
darah normal)
3. Kebutuhan suplementasi oksigen minimal (tidak melebihi
standar yang dapat dilakukan diluar ruang intensif pediatrik)
4. Tidak lagi dibutuhkan tunjangan inotropik, vasodilator,
antiaritmia, atau bila masih dibutuhkan, digunakan dalam
dosis rendah dan dapat diberikan dengan aman diluar ruang
intensif
5. Disritmia jantung terkontrol
6. Alat pemantau tekanan intrakranial invasif tidak terpasang
lagi
7. Neurologi stabil kejang terkontrol
8. Kateter pemantau hemodinamik telah dilepas.
9. Pasien dengan ketergantungan ventilator mekanik kronik
harus telah mengatasi keadaan akutnya hingga hanya
dibutuhkan perawatan dengan ventilator biasa diluar ruang
intensif atau dirumah
10. Pasien dengan peritoneal dialisa atau hemodialisa kronik
telah mengatasi keadaan akutnya hingga tidak dibutuhkan
tindakan khusus lain diluar standar perawatan diluar ruang
intensif atau dirumah
11. Pasien dengan trakeomalasia, tidak lagi membutuhkan
pengisapan lendir eksesif
12. Staf medik dan keluarga telah melakukan penilaian
bersama dan menyepakati bahwa tidak lagi ada
keuntungannya untuk tetap mempertahankan anak diruang
intensif.

KRITERIA MASUK / KELUAR PICU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


128/SPO/Med/RSSK/II/ 00 5/5
2016

1. Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT 2. Unit Gawat Darurat
3. Unit OK

Anda mungkin juga menyukai