Seminar VK
Seminar VK
K DENGAN
PERSALINAN NORMAL DI RUANGAN VK RSIA SITI KHADIJAH KOTA
GORONTALO
DI SUSUN OLEH :
Dengan sepenuh hati yang meliputi pengertian Syukur dan Puji, kami kelompok IA
dan IB memanjatkan syukur kepada Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Seminar Kasus Keperawatan
Maternitas dengan Intranatal Care (INC) pada “Ny F.K dengan Intranatal Care (INC)
Dengan G1P0A0 Di Ruangan Persalinan RSIA SITTI KHADIJAH Kota Gorontalo.
Kelompok III dan IV selama menyelesaikan penyusunan laporan ini banyak
mendapat bantuan dari berbegai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ns. Harismayanti, S.Kep.,M.Kep Selaku Pembimbing Akademik 2 Sekaligus Dosen
Penanggung Jawab Pada Stase Keperawatan Maternitas
2. Ns. Ani Retni, S.Kep.,M.Kep Selaku Pembimbing Akademik 1 Pada Stase
Keperawatan Maternitas .
3. Ns. Junita Djojohikrat, S.Kep Selaku Preseptor Klink Di Ruangan Persalinan RSIA
SITTI KHADIJAH Kota Gorontalo.
4. Teman-teman Seperjuangan Profesi Ners Angkatan XIV dan Yang Paling
Teristimewah Teman-teman Kelompok Yang Selalu Memberikan Motifasi Satu
Sama Lain Dan Yang Selalu Menjaga Kekompakan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, wawasan dan kemampuan
kami. Oleh karena itu, kelompok kami sangat mengharapkan masukan guna
menyempurnakan dalam penulisan laporan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para
pengambil keputusan.
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................
KATA PEMGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................
BAB II LAPORAN PENDAHULUAN...............................................................................
A. Konsep Dasar Medis..................................................................................................
B. Konsep Dasar Keperawatan.......................................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. F.K DENGAN INTRANATAL CARE
(INC) DENGAN G1P0A0 DI RUANGAN PERSALINAN SITTI KHADIJAH KOTA
GORONTALO................................................................................................................
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan Wanita.
Proses persalinan memiliki arti yang berbeda dosetiap Wanita, dengan belum adanya
pengalaman akan memunculkan kecemasan dan ketakutan yang berlebih selama proses
persalinan. Keadaan ini sering terjadi pada Wanita yang pertama kali melahirkan .
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan ataupun tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Sulistyowati & Nugraheny,
2018)
Proses persalinan persalinan dipengaruhi 3 faktor berupa passage (jalan lahir),
passamger (janin), power (kekuatan). Persalinan dapat berjalan dengan normal(Euthocia)
apabila ketiga factor terpenuhi dengan baik. Selain itu terdapata factor lain yang
mempengaruhi proses persalinan yaitu psikologis dan penolong. Pada ibu yang pertama
kali menjalan proses persalinan akan takut,cemas,khawatir yang berakibat pada
peningkatan nyeri selama proses persalinan dan dapat mengganggu jalan persalinan
menjadi tidak lancer. Sehingga dalam suatu bersalinan seorang istri membutuhkan
dukungan fisik maupun psikis agar dapat meringankan kondisi psikologis ibu yang tidak
stabil, peran suami sangat dibutuhkan selama proses persalinan.
Beberapa wujud nyata peran laki-laki saat istrinya melahirkan adalah memberi
dukungan berupa : Pendampingan selama proses persalinan terjadi, sehingga dapat
mempermudah proses persalinan, memberikan perasaan nyaman,semangat,raasa percaya
diri ibu meningkat, serta mengurangi tindakan medis. Dukungan seorang suami dalam
proses persalinan merupakan sumber kekuatan yang tidak dapat diberikan oleh tenaga
Kesehatan. Dukungan suami berupa penguatan, memberikan semangat istri baik
moralmaupun material seperti memberikan dukungan fisik, psikologis, e,osi, informasi,
penilaian dan keuangan atau finansial selain memberikan dukungan dan pendampingan
peran seorang suami selama persalinan diantaranya mengambil keputusan tentang tempat
pengiriman/tempat rujukan persalinan, menyiapkan transportasi untuk menuju tempat
persalinan dan juga yang terpenting adalah mengetahui akan komplikasi saat kehamilan
dan persalinan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan praktek klinik stase keperawatan
maternitas
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan tugas ini adalah sebagai berikut
a. Mampu melakukan pengkajian Kala I- kala IV pada Ny. R.B
b. Mampu membuat diagnose keperawatan menurut prioritas sesuai tahapan kala I-
IV persalinan Ny.R.B
c. Mampu membuat rencana asuhan keperawatan sesuai tahapan kala I-IV persalina
pada Ny. R.B
d. Mampu menerapkan Tindakan keperawatan pada pasien sesuai tahapan kala I-IV
persalinan Ny. R.B
e. Mengevaluasi hasil Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang diterapkan
C. Manfaat penulisan
1. Bagi kelompok penulis
Mengetahui lebih jauh lagi tentang asuhan keperawatan pada klien
2. Bagi institusi Pendidikan
Sebagai tambahan referensi dan sebagai acuan dalam pembuatan asuhan
keperawatan
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar Medis
1. Definisi
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun
kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar
melalui jalan lahir. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan ari)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kelahiran
aterm (bukan premature atau post matur), mempunyai onset yang spontan (tidak di
induksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak awitannya, mempunyai janin
tunggal dengan presentasi verteks dan oksiput pada bagian anterior pelvis, terlaksana
tanpa bantuan artifisial (seperti forcep), tidak mencakup komplikasi dan mencakup
pelahiran plasenta yang normal.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.
2. Jenis-jenis persalinan
a. Menurut cara persalinan :
Persalinan spontan
Persalinan buatan
Persalinan anjuran
b. Menurut usia :
Abortus
Partus imaturis
Partus premature
3. Tahap-tahap persalinan normal
a. Kala I
Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala
pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih
dapat berjalan-jalan.(Manuaba, 2010). Kala I persalinan terdiri dari dua fase,
yaitu:
1) Fase laten dalam kala I persalinan
Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks secara bertahap.
Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
2) Fase aktif dalam kala I persalinan
Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan terus meningkat secara
bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga
kali atau lebihdalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik
atau lebih).
Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10
cm,akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm/ jam (nulipara
atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm.
Terjadi penurunan bagian terbawah janin
Fase aktif terbagi atas :
Fase akselerasi berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 3cm sampai
4cm
Fase dilatasi maksimal (steady) berlangsung selama 2 jam
pembukaanberlangsung cepat sampai 9 cm.
Fase deselerasi berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).
Gangguan yang mungkin terjadi selama kala I persalinan :
Ketuban pecah dini atau lama
Risiko terjadinya infeksi
Perdarahan pervaginam
Plasenta previa
b. Kala II
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi (Kurniawati dkk, 2009). Tanda dan gejala kala II
persalinan, yaitu sebagai berikut :
Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum dan/atau
vaginanya
Perineum terlihat menonjol
Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka
Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
Lamanya kala II (sejak pembukaan lengkap sampai lahir), rata-rata
berlangsung 50 menit untuk primigravida dan 30 menit pada multigravida, tetapi
hal ini dapat sangat bervariasi (Manuaba, 2010). Kemampuan ibu untuk
menggunakan otot-otot abdomennya dan posisi bagian presentasi
berpengaruh pada durasi kala II. Beberapa proses kala II persalinan yaitu :
His semakin kuat dengan interval 2-3 menit, dengan durasi 50-100 detik.
Menjelang akhir kala I ketuban pecah dan ditandai dengan pengeluaran
cairansecara mendadak.
Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti
keinginan mengejan karena tertekannya pleksus Frankenhauser.
Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi
sehingga terjadi kepala membuka pintu, suboksiput bertindak
sebagai hipomoglion berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi,
hidung dan muka, dan kepala seluruhnya.
Kepala lahir seluruhnya diikuti oleh putar paksi luar, yaitu penyesuaian
kepala terhadap punggung
Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong
dengan jalan: kepala dipegang pada os oksiput dan di bawah dagu,
ditarik curam kebawah untuk melahirkan bahu depan, dan curam ke atas
untuk melahirkan bahu belakang, setelah kedua bahu lahir ketika dikait
untuk melahirkan sisabadan, bayi lahir diikuti oleh sisa air ketuban
(Manuaba, 2010).
Gangguan yang mungkin terjadi pada kala II persalinan :
Distosia Bahu, kesulitan melahirkan bahu setelah kepala lahir.
Ruptura Uteri, robeknya dinding uterus pada saat kehamilan atau
persalinan dimana umur kehamilan > 28 minggu.
Atonia Uteri, kegagalan miometrium untuk berkontraksi sehingga
uterus dalam keadaan relaksasi penuh, melebar, lembek, tidak mampu
menjalankan fungsi, oklusi pembuluh darah.
Laserasi Jalan Lahir, diskontinuitas jaringan tubuh (dengan segala
akibatnya) yang disebabkan oleh trauma proses persalinan atau tindakan
yang diterapkan, yang terjadi pada serviks, vagina, vulva dan perineum.
Terjadinya syok, tanda dan gejala yaitu nadi cepat, lemah (110 kali/
menit atau lebih),tekanan darah rendah (sistolik kurang dari 90
mmHg),pucat pasi,berkeringat dingin, kulit lembab, napas cepat (lebih
dari 30 kali/menit), cemas, tidak sadar, produksi urine sedikit (kurang
dari 30 ml/ jam)
Dehidrasi Tanda dan gejala yaitu perubahan nadi (100 kali/menit atau
lebih), urine pekat, produksi urine sedikit( < 30 ml/jam).
Adanya infeksi Tanda dan gejala yaitu nadi cepat (110x/menit/ lebih),
temperature tubuh lebih dari 380C, menggigil, air ketuban atau cairan
vagina yang berbau.
Pre eklamsia ringan Tanda dan gejala yaitu tekanan darah diastolic 90-
110 mmHg, proteinuria 2+9) Pre eklamsia berat/ eklamsia Tanda dan
gejala yaitu tekanan darah diastolic 110 mmHg atau lebih, tekanan darah
diastolic 90 mmHg atau lebih dengan kejang, nyeri kepala, gangguan
penglihatan, kejang setiap saat
c. Kala III
Kala III adalah dimulai ketika bayi lahir dan berakhir pada saat plasenta
seluruhnya sudah dilahirkan. Pada kala III, otot uterus (miometrium)
berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi.
Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan
plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi semkin kecil, sedangkan ukuran
plasenta tidak berubah maka pasenta akan terlipat, menebal dan kemudian
lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah
uterus atau ke dalam vagina. Pengawasan pada kala pelepasan dan
pengeluaran ini cukup penting, karena kelalaian dapat menyebabkan
risiko perdarahan yang dpaat membawa kematian.
Kala ini berlangsung mulai dari bayi lahir sampai uri keluar lengkap. Kala III
terdiri dari 2 fase yaiu fase pelepasan uri dan fase pengeluaran uri. Dalam waktu
1-5 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir
spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri.Seluruh
proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta
bisertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Gangguan yang
mungkin terjadi adalah perdarahan post partum. Hal-hal yang menyebabkan
perdarahan post partum ialah:
Atonia uteri
Retensio plasenta
Inversio Plasenta
d. Kala IV
Kala IV (observasi) dimaksudkan untuk melakukan observasi
karena perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya syok hipovolemia pada ibu yang dapat
mengancam jiwa. Persalinan kala empat dimulai setelah lahirnya plasenta dan
berakhir dua jam setelah itu. Observasi dilakukan untuk menghindari terjadinya
perdarahan postpartum.
Observasi yang dilakukan melihat tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan
tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi dan pernapasan), kontraksiuterus dan
terjadinya pendarahan. Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak
melebihi 400-500cc. Adapun 7 pokok penting yang harus diperhatikan pada
persalinan kala IV, diantaranya adalah :
Kontraksi uterus harus baik
Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
Kandung kencing harus kosong
Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
Resume keadaan umum bayi meliputi Appearance, Pulse, Grimace,
Activity, Respiration (warna kulit, denyut jantung, respons refleks, tonus
otot/keaktifan,dan pernapasan)
4. Pemeriksaan Fisik
Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan
bayinya serta kenyamanan fisik ibu bersalin, meliputi pemeriksaan abdomen dan
pemeriksaan dalam.
a. Pemeriksaan abdomen digunakan untuk :
Menentukan tinggi fundus uterus
Memantau kontraksi usus
Memantau denyut jantung janin
Menentukan presentasi
Menentukan penurunan bagian terbawah janin
b. Pemeriksaan dalam diperlukan untuk menilai :
Vagina, terutama dindingnya, apaka ada bagian yang menyempit, serta
melihat keadaan dan pembukaan serviks
Kapasitas panggul
Ada atau tidak adanya penghalang (tumor) pada jalan lahir
Sifat fluor albus dan apakah ada alat yang sakit umpamanya
bartholmitis, urethritis, sistitis, dan sebagainya.
Pecah tidaknya ketuban
Presentasi kepada janin
Turunnya kepala dalam ruang panggul
Penilaian besarnya kepala terhadap panggul
Apakah partus telah mulai atau sampai dimanakah partus telah berlangsung
(Prawirohardjo, 2006).
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium seperti :
a. Pemeriksaan urine protein (Albumin)
Uuntuk mengetahui adanya risiko pada keadaan preeklamsi maupun
adanya gangguan pada ginjal dilakukan pada trimester II dan III.
Pemeriksaan urin gula
Menggunakan reagen benedict dan menggunakan diastic.
Pemeriksaan darah
b. Ultrasonografi (USG)
Alat yang menggunakan gelombang ultrasound untuk mendapatkan
gambaran dari janin, plasenta dan uterus.
c. Stetoskop Monokuler
Mendengar denyut jantung janin, daerah yang paling jelas terdengar DJJ,
daerah tersebut disebut fungtum maksimum.
d. Memakai alat Kardiotokografi (KTG)
Kardiotokografi adalah gelombang ultrasound untuk mendeteksi frekuensi
jantung janin dan tokodynomometer untuk mendeteksi kontraksi uterus
kemudian keduanya direkam pada kertas yang sama sehingga terlihat
gambaran keadaan jantung janin dan kontraksi uterus pada saat yang sama
2. Kala II
a) Pengkajian pada ibu
1) Aktivitas/istirahat
- Melaporkan kelelahan
- Melaporkan ketidak mampuan dorongan sendiri/terelaksasi
- Lingkaran hitam diatas mata.
2) Sirkulasi
Tekanan darah meningkat (5-10 mmHg)
3) Integritas ego
Dapat merasa kehilangan control/sebaliknyad.
4) Eliminasi
Keinginan untuk defikasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih.
5) Nyeri/ketidak nyamanan
- Dapat merintih/menangis selama kontraksi
- Melaporkan rasa terbakar/meregang pada perineum
- Kaki dapat bergetar selama upaya mendorong. Kontraksi kuat terjadi
dalam1.5-2 menit
6) Pernapasan
Peningkatan frekwensi pernafaasan
7) Seksualitas
- Servik dilatasi penuh (10 cm)
- Peningkatan pendarahan pervaginam
- Membrane mungkin rupture bila masih utuh
- Peningkatan pengeluaran cairan amnion selam kontraksi
b) Pengkajian pada bayi baru lahir (BBL)
1) Penilaian APGAR meliputi pernapasan, frekuensi jantung, warna kulit,
tonusotot, dan reflex
2) Pengukuran Antropometri, meliputi berat badan, panjang badan,
lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas, dan lingkar perut
3) Pengukuran suhu tubuh
4) Pemeriksaan Head to Toe
(a) Kepala dan wajah
Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala, keadaan fontanel, apakah ada molase,
caputsuccadenum dan chepal hematoma, perdarahan atau kelainan
lainnya
Palpasi : Sutura kepala, benjolan pada kepala, pemeriksaan
lingkar kepala bayi
Mata
Inspeksi : Reaksi pupil, sclera, konjungtiva, gerakan mata bayi, tidakada
kotoran/secret
Mulut
Inspeksi : Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian
yang terbelah, lidahnya rata dan simetris
Palpasi : Adanya refleks isap, menelan, dan rooting
Tubuh
Inspeksi kulit : Adanya veniks kaseosa, milia (bintik keputihan yang
khas terlihat pada hidung , dahi, dan pipi), lanugo (rambut halus
yang melapisi janin), deskuamasi (pelepasan kulit yang secara
normal terjadiselama 2-4 minggu pertama kehidupan), eritema
toksikum (alergi kemerahan yang terlihat sebagai bercak-bercak
kemerahan pada kulitbayi normal), warna keseluruhan tubuh bayi
(merah muda, kebiruan,atau ikterik)
Dada
Inspeksi : Gerakan dinding dada, frekuensi pernapasan
Palpasi : Ukur lingkar dada
Auskultasi : Bunyi napas dan bunyi jantung
Abdomen
4. Kala IV
a) Pengkajian
(1) Aktivitas/istirahat
Pasien tampak “berenergi” atau keletihan / kelelahan, mengantuk.
(2) Sirkulasi
- Nadi biasanya lambat (50 - 70x / menit) karena hipersensitivitas vagal
- TD bervariasi : Mungkin lebih rendah pada respon terhadap
analgesia/anastesia, atau meningkat pada respon terhadap pemeriksaan
oksitosin atau hipertensi karena kehamilan
- Edema : Bila ada mungkin dependen (misal : pada ekstremitas bawah),
atau dapat juga pada ekstremitas atas dan wajah atau mungkin umum
(tanda hipertensi pada kehamilan)
- Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran sampai 400 - 500 ml
untuk kelahiran per vagina atau 600-800 ml untuk kelahiran sesaria
(3) Integritas Ego
- Reaksi emosional bervariasi dan dapat berubah-ubah misal : Eksitasi
atau perilaku menunjukkan kurang kedekatan, tidak berminat
(kelelahan), atau kecewa
- Dapat mengekspresikan masalah atau meminta maaf untuk
perilaku intrapartum atau kehilangan kontrol, dapat mengekspresikan
rasa takut mengenai kondisi bayi baru lahir dan perawatan segera pada
neonatal
(4) Eliminasi
- Hemoroid sering ada dan menonjol
- Kandung kemih mungkin teraba di atas simpisis pubis atau kateter
urinarius mungkin dipasang
- Diuresis dapat terjadi bila tekanan bagian presentasi menghambat
aliran urinarius dan atau cairan IV diberikan selama persalinan dan
kelahiran.
(5) Makanan/Cairan
Dapat mengeluh haus, lapar, mual
(6) Neurosensori
Hiper refleksia mungkin ada (menunjukkan terjadinya dan menetapnya
hipertensi, khususnya pada pasien dengan diabete mellitus, remaja, atau
pasien primipara)
(7) Nyeri/Ketidaknyamanan
Pasien melaporkan ketidaknyamanan dari berbagai sumber misalnya setelah
nyeri, trauma jaringan/perbaikan episiotomi, kandung kemih penuh, atau
perasaan dingin/otot tremor dengan “menggigil”
(8) Keamanan
- Pada awalnya suhu tubuh meningkat sedikit (dehidrasi)
- Perbaikan episiotomi utuh dengan tepi jaringan merapati.
(9) Seksualitas
- Fundus keras berkontraksi, pada garis tengah dan terletak
setinggi umbilikus
- Drainase vagina atau lokhia jumlahnya sedang, merah gelap dengan
hanyabeberapa bekuan kecil
- Perineum bebas dari kemerahan, edema, ekimosis, atau rabas Striae
mungkin ada pada abdomen, paha, dan payudara
- Payudara lunak dengan puting tegang
(10) Penyuluhan/Pembelajaran Catat obat-obatan yang diberikan, termasuk waktu
dan jumlah
(11) Pemeriksaan Diagnostik Hemoglobin/Hematokrit (Hb/Ht), jumlah darah
lengkap, urinalisis. Pemeriksaan lain mungkin dilakukan sesuai indikasi dari
temuan fisik
b) Diagnosa Yang Mungkin Muncul
- Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks dan pengeluaran janin
- Resiko Perdarahan berhubungan dengan komplikasi setelah persalinan
BAB III
ANALISA KASUS
PENGKAJIAN INTRANATAL CARE
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. F.K
Umur : 23 Tahun
Alamat : Desa Tenilo
Agama : Islam
Suku Bangsa : Gorontalo
Staus Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : IRT
Status Obstetri : G1P0A0
I. KALA III
Tanda dan gejala : pengeluaran semburan darah, dan tali pusat menjalar keluar
Tindakan :
- Suntik oksitosin
- Mengeluarkan plasenta
- memeriksa kembali sisa plasenta
- massase Uterus
- Hecting
Plasenta lahir jam : 13.00
Cara lahir plasenta : Lahir dengan spontan, tali pusat terkandali dan searah
jarum jam
Karakteristik Plasenta : Kesan Komplit dan utuh, lebar 18cm, tebal 3cm
Panjang tali pusat : 35 cm
Jumlah pembuluh darah : 2, vena : 1 Arteri
Pengeluaran Pervaginam : Ketuban 50cc
Jumlah laseras : 5 Jahitan
Karakteristik : Plasenta utuh, jumlah pembuluh darah 2 arteri 1
vena, berwarna merah tua
Psikososial : Klien nampak lelah, klien nampak terharu, dan
bahagia
Pengobatan : Oksitosin 1 ampul / 5 unit
J. KALA IV
Mulai jam : 13.30
Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Frekuensi Nadi : 110x/menit
- Frekuensi Nafas : 23x/menit
- Suhu tubuh : 36,0
Tindakan : Pantau tanda-tanda vital, TFU, Kandung Kemih dan
perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama , dan
setiap 30 menit pada 1 jam berikutnya
Kontraksi uterus : Baik, 3 jari di bawah pusat
Perdarahan : ± 150 cc, Karakteristik : Merah Tua segar
Bonding bayi dan ibu : Baik (Sudah dilakukan saat bayi dilahirkan)
Gorontalo, 17-Oktober-2022
Mahasiswa Yang Mengkaji
Proses Persalinan
Resiko Perdarahan
Dilatasi serviks Merangsang Nyeri perlukan jalan
Lahir
Nyeri Melahirkan
Peregangan otot
Ketidaknyamanan
Polos Pasca Partum
Peningkatan ujung
Sarahf simpati
Dan sensoris
Merangsang nyeri
Nyeri Melahirkan
K
KLASIFIKASI / PENGELOMPOKAN DATA BERDASARKAN GANGGUAN
KEBUTUHAN
1. Gangguan Nyeri dan Kenyamanan
Kala I Nyeri Melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks
Data Subjektif :
o Klien mengeluh nyeri perut menjalar sampai ke pinggang
o Klien mengatakan ketuban belum pecah
Data Objektif :
o Klien nampak meringis
o Pembukaan Serviks 2 cm
o Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 98x/menit
Frekuensi Nafas : 21x/menit
Suhu Tubuh : 36,0
2. Gangguan Nyeri dan Kenyamanan
Kala II Nyeri Melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin
Data Subjektif :
o Klien mengatakan Semakin Nyeri
o Klien mengatakan ingin BAB
Data Objektif :
o Pembukaan serviks lengkap 10cm
o Nampak keluar kepala bayi
o Vulva dan anus membuka
3. Gangguan Sirkulasi
Kala III Risiko perdarahan ditandai dengan proses persalinan
Data Subjektif : -
Data Obejktif :
o Perdarahan ± 200cc
o Pengeluaran plasenta
o Laserasi
4. Gangguan nyeri dan kenyamanan
Kala IV Ketidaknyaman paasca partum b.d trauma persalinan dan kelahiran
Data Subjektif :
o Klien mengeluh tidak nyaman karena terdapat luka di perineum
Data Objektif :
o Nampak ada luka diperineum
o Luka 5 Jahitan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Nyeri melahirkan Setelah dilakukan Manajemen nyeri
ditandai dengan tindakan keperawatan Observasi
dilatasi serviks 1x8 jam maka status 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
intrapartum membaik durasi, frekuensi, kualitas dan
ditandai dengan criteria intensitas nyeri
hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
1. Dilatasi serviks Terapeutik
meningkat 3. Berikan teknik nonfarmakologis
2. Nyeri dengan untuk mengurangi nyeri
kontraksi menurun Edukasi
4. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
2. Nyeri melahirkan Setelah dilakukan Manajemen nyeri
berhubungan dengan tindakan keperawatan Observasi
pengeluaran oasih 1x8 jam maka status 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
intrapartum membaik durasi, frekuensi, kualitas dan
ditandai dengan criteria intensitas nyeri
hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
1. Frekuensi kontraksi Terapeutik
uterus meningkat 3. Berikan teknik nonfarmakologis
2. Intensitas kontraksi untuk mengurangi nyeri
uterus membaik Edukasi
4. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
3. Resiko perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan perdarahan
ditandai dengan tindakan keperawatan Observasi
proses persalinan 1x8 jam maka tingkat 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
perdarahan menurun 2. Monitor tanda-tanda vital
ditandai dengan criteria Terapeutik
hasil: 3. Pertahankan bedrest selama
1. Perdarahan vagina perdarahan
menurun Edukasi
2. Tekanan darah 4. Jelaskan tanda dan gejala
membaik perdarahan
5. Anjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan
4. Ketidaknyamanan Setelah dilakukan Perawatan pasca persalinan
pasca partum tindakan keperawatan Observasi
berhubungan dengan 1x8 jam maka status 1. Monitor tanda-tanda vital
trauma selama kenyamanan meningkat 2. Monitor keadaan lokia
persalinan dan lahiran ditandai dengan criteria 3. Periksa robekan atau perineum
hasil: Terapeutik
1. Keluhan tidak 4. Dukung ibu untuk melakukan
nyaman menurun ambulasi
2. Meringis menurun Edukasi
3. Luka episiotomy 5. Ajarkan cara perawatan perineum
menurun yang tepat
4. Kontraksi uterus
menurun
IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa TGL/JAM Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Nyeri Senin 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Jam : 11.15
melahirkan 17/10/2022 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri S : klien masih mengeluh nyeri perut
ditandai DH: melingkar sampai kepinggang
dengan dilatasi 09.30 P: klien mengatakan nyeri ingin melahirkan O:
serviks Q: nyeri dirasakan seperti diiris-iris o Skala nyeri 8
R: nyeri perut menjalar ke pinggang o Klien Nampak meringis dan
S: skala nyeri 10 (1-10) nyeri berat merintih
T: nyeri hilang timbul A : masalah nyeri melahirkan belum
2. Mengidentifikasi skala nyeri teratasi
10.00 DH: skala nyeri 10 (1-10) nyeri berat P : lanjutkan intervensi
3. Memberikan teknik non farmakologi untuk 1. Berikan teknik nonfarmakologis
10.30 mengurangi rasa nyeri untuk mengurangi nyeri
DH: mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, tarik 2. Anjurkan memonitor nyeri secara
nafas dari hidung keluarkan dari mulut mandiri
4. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
DH: klien mau melakukan nyerinya secara mandiri
11.00
2. Nyeri Senin 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Jam : 13.05
melahirkan 17/10/2022 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri S : klien masih mengeluh nyeri perut
berhubungan 12.30 DH: O : skala nyeri 7 berat
dengan P: klien mengatakan nyeri ingin melahirkan A : masalah nyeri melahirkan belum
pengeluaran Q: nyeri dirasakan seperti diiris-iris teratasi
oasih R: nyeri perut menjalar ke pinggang P : lanjutkan intervensi
S: skala nyeri 10 (1-10) nyeri berat 1. Berikan teknik nonfarmakologis
T: nyeri hilang timbul untuk mengurangi nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri 2. Anjurkan memonitor nyeri secara
12.45 DH: skala nyeri 10 (1-10) nyeri berat mandiri
3. Memberikan teknik non farmakologi untuk
12.50 mengurangi rasa nyeri
DH: mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
4. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
DH: klien mau melakukan nyerinya secara mandiri
13.00
3. Resiko Senin 1. Memonitor tanda dan gejala perdarahan Jam : 13.30
perdarahan 17/10/2022 DH: jumlah perdarahan ± 200 cc S:-
ditandai 12.40 2. Memonitor tanda-tanda vital O:
dengan proses DH: o perdarahan ± 200 cc
persalinan Tekanan darah : 110/70 mmhg o karakteristik darah merah tua
12.50 Frekuensi nadi : 110 x/menit A : masalah resiko perdarahan belum
Frekuensi nafas : 23 x/menit teratasi
Suhu badan : 36,0 °C P : lanjutkan intervensi
3. Mempertahankan bedrest selama perdarahan 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
13.10 DH: klien sementra bedrest ditempat tidur 2. Pertahankan Bedrest
4. Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan 3. Anjurkan melapor jika terjadi
DH: klien mendengarkan dan mengerti apa yang perdarahan
13.20 dijelaskan
5. Menganjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan
DH: klien akan melapor jika terjadi perdarahan
13.25
4.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian, menganalisa, merencanakan dan
melakukan penatalaksanaan asuhan keperawatan terhadap Ny. F.K dapat
disimpulkan bahwa :
Pada asuhan persalinan normal terjadi pada tanggal 17 Oktober 2022 Ibu
mengeluh nyeri perut melingkar sampai ke pinggang, nyeri seperti ditusuk
– tusuk dengan skala nyeri 10 yang dirasakan terus menerus. Klien tampak
meringis kesakitan, keluar darah dan lender, hasil pemeriksaan TFU 29
cm, LP 108cm,, DJJ 142 x/m, bagian terendah janin sudah masuk pintu
atas panggul dengan presentase kepala. Pemeriksaan vagina Touch
didapatkan pembukaan serviks 10 cm, portio tidak teraba, ketuban utuh
perineum menonjol, fase aktif dan tidak ada hambatan jalan lahir. Ibu
dalam keadaan baik, kala I tidak terdapat penyulit, Kala II berlangsung
normal, Kala III tidak terjadi perdarahan dan kala IV berlangsung normal
tidak terjadi infeksi
Diagnose keperawatan yang ditegakkan ;1). Nyeri melahirkan
berhubungan dengan dilatasi serviks dan pengeluaran janin dan 2). Resiko
Perdarahan dibuktikan dengan komplikasi pasca partum.3)
Ketidaknyamanan pasca partum b.d involusi uterus. Rencana Keperawatan
yang dilakukan yaitu manajemen nyeri, pemantauan tanda-tanda vital,
pencegahan infeksi.
4. 2. Saran
Sebagai upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan dapat disimpulkan saran sebagai berikut :
a. Bagi pasien dan keluarga
Setelah mendapatkan pelayanan keperawatan secara continuity pasien
dan keluarga dapat bertambah wawasannya sehingga dapat mendeteksi
dini jka ada penyulit dan dapat meminimalkan resiko-resikonya.
b. Bagi mahasiswa
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapatkan selama
perkuliahan dan praktik lapangan sehingga dapat melakukan asuhan
keperawatan kepada pasien dengan baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA