Anda di halaman 1dari 12

KLASIFIKASI NEGARA MENURUT R.M.

MAC IVER
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi
Tugas Kelompok Mata Kuliah
Ilmu Negara

Dosen : Muhammad Subkhan, M.Pd.

Disusun Oleh :
ALIT
AUDIA
CUT FINDI
DIKA
ELVINA
FARHAN YAZID
M PAHRIZAL
NABILA
SITI AFIFAH
SITI KHOLILAH
WANDA MANTOVANY

FAKULTAS PPKN
STKIP ARRAHMANIYAH
DEPOK
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena tanpa berkat
dan rahmat-Nya, mungkin saya tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Terlantun sholawat dan salam untuk Imam besar kita semua
Nabi Muhammad SAW. Rasa terima kasih juga banyak terucap kepada:
Muhammad Subkhan ,M.pd,selaku dosen mata kuliah Ilmu Negara.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun redaksinya. Makalah ini
masih jauh dari kesempumaan, karena itu saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi di masa
yang akan datang. Atas semua kesalahannya saya ucapkan mohon maaf yang
sebesar-besamya. Semoga makalah ini dapat berguna baik bagi saya sebagai
penulis maupun bagi pembaca.

Jakarta, Juni 2022

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
Hakekat Negara Menurut R.M Mac Iver ................................................... 2
1. A tri partite classification of state .......................................................... 4
2. A bipartite classification of state ........................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8
Kesimpulan ................................................................................................ 8
Saran ........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut R. Mac Iver (dalam Inu Kencana Syafiie, 2003:135), pemerintah
itu adalah sebagai suatu organisasi dari orang-orang yang mempunyai
kekuasaan, bagaimana manusia itu bisa diperintah. Bahkan ia juga melihat
pemerintah sebagai sebuah perusahaan besar dari segala perusahaan
manusia yang ada.

Sedangkan menurut Samuel E Ward Finer (dalam Inu Kencana Syafile,


2003:135), pemerintah harus mempunyai kegiatan yang terus menerus
(proses). wilyah negara tempat kegiatan itu berlangsung (state), pejabat
yang memerintah (the duty), dan cara, metode serta sistem (manner,
method, and system) duri pemerintah terhadap masyarakatnya..

Tujuan utama dibentuknya pemerintahan adalah untuk menjaga suatu


sistem ketertiban di mana masyarakat bisa menjalani kehidupan secara
wajar. Pemerintah diadakan tidaklah untuk melayani dirinya sendiri, tetapi
untuk melayani masyarakat, menciptakan kondisi yang mungkin setiap
anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi
mencapai kemajuan bersama. Menurut Rasyid (dalam Muhadam Labolo,
2011:35)..

Hyebutkan sumber penyaunan laporan, penulisan kritik atina beyazan


suatu masalah in bentuk apapun in UIN Suska Ru

Dengan demikian pemerintah dapat ditinjau dari sejumlah aspek penting


seperti kegiatan struktur fungsional, maupun tugas kewenangan. Kegiatan
pemerintah berkaitan dengan segala aktivitas yang terorganisasi,
bersumber pada kedaulatan dan berlandaskan pada dasar negara, mengenai
rakyat dan negara, serta demi tujuan negara. Struktur fungsional
menyangkut pemerintahan sebagai
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang
seperangkat fungsi negara yang satu sama lain saling berhubungan secara
fungsional dan melaksanakan fungsinya atas dasar tertentu demi tujuan
negara. Sementara itu, tugas dan kewenangannya berhubungan dengan
keseluruhan tugas dan kewenangan negara yang dilakukan oleh
pemerintah.

Sedangkan menurut Ndraha (2005:57) pemerintah adalah segenap alat


perlengkapan negara atau lembaga-lembaga kenegaraan yang berfungsi
sebagai alat untuk mencapai tujuan negara.

Semua negara pada hakikatnya memiliki keinginan untuk membentuk


pemerintahan yang kuat. Pemerintahan yang kuat tidaklah sekedar diukur

1
dari adanya kekuatan militer yang banyak dan terlatih, tetapi lebih dari itu
adalah seberapa besar akseptabilitas masyarakat dalam menyokong
penyelenggaraan pemerintah dapat memberikan pelayanan terbaik bagi
masyarakat. Terkait dengan upaya pelayanan itu, maka pemerintah
menggunakan aparaturnya yang disebut birokrasi, baik yang berada di
tingkat pusat maupun daerah. Pelayanan pada level daerah merupakan
wujud dari pemencaran kekuasaan yang sedemikian besar ke

B. Rumusan Masalah
 Berapa orang yang memegang kekuasaan pemerintahan negara . Ini
mempunyai tiga kemungkinan; yaitu bahwa kekuasaan pemerintahan
mungkin dipegang oleh satu orang , banyak orang maupun oleh
seluruh rakyat .

 Bagaimanakah sifat daripada pemerintahannya itu ? Ini maksudnya


pemerintahan itu ditujukan untuk pemenuhan kepentingan umum yang
baik, ataukah hanya ditujukan untuk pemenuhan keperpentingan
daripada orang-orang yang memegang kekuasaan pemerintahan itu
saja, ini adalah sifat pemerintah yang jelek.
C. Tujuan
Tujuan utama dibentuknya pemerintahan adalah untuk menjaga suatu
sistem ketertiban di mana masyarakat bisa menjalani kehidupan secara
wajar. Pemerintah diadakan tidaklah untuk melayani dirinya sendiri, tetapi
untuk melayani masyarakat, menciptakan kondisi yang mungkin setiap
anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi
mencapai kemajuan bersama. Menurut Rasyid (dalam Muhadam Labolo,
2011:35)

BAB II
PEMBAHASAN

Hakekat Negara Menurut R.M. MAC IVER


Ada banyak ahli yang telah merumuskan teori tentang Negara. Mulai Plato,
Aristoteles, Kranenburg, dan ahli-ahli yang lain. Salah satu ahli itu adalah R.M.
Mac Iver. R.M.Mac Iver adalah seorang sarjana Amerika . Beliau menulis
ajarannya tentang ilmu kenegaraan dalam dua buah buku yaitu The Web of
Government dan juga The Modern State . Melalui bukunya The Web of
Government beliau menjelaskan bahwa Negara itu terjadi dari pertumbuhan suatu
keluarga. Pertumbuhan itu terus berlangsung hingga terwujud menjadi Negara
dengan melewati beberapa fase .
Pada fase pertama pola kordinasi dan juga kerja sama masih sangat sederhana
namun telah ada nilai-nilai kebiasaan sederhana yang diyakini keluarga tersebut.
Selain itu mulai disini ada kekuasaan kecil yang dimiliki pemimpin keluarga

2
dalam hal kebiasaan yang keluarga tersebut miliki . Pemimpin keluarga ini disebut
dengan pater familias yang artinya tuan , laki-laki kepala keluarga atau suku atau
bisa disebut patriarch yang artinya Kepala keluarga / judul untuk kepala dari
Gereja Ortodoks Timur (dalam Istanbul dan Iskandariyah dan Moskow dan
Yerusalem) / laki-laki kepala keluarga atau suku / salah satu dari awal Biblika
karakter yang dianggap sebagai bapak ras manusia / seorang laki-laki yang lebih
tua dan lebih tinggi derajatnya daripada sendiri.
Fase selanjutnya menjelaskan bahwa keluarga tersebut terus berkembang dan
berkumpul menjadi suatu keluarga besar yang disebut dengan klan . Klan ini
dipimpin oleh seorang pemimpin klan yang disebut primus inter pares . Primus
inter pares (Latin) - 'yang pertama di antara sama' atau 'pertama di antara rekan-
rekan' adalah sebuah frase yang menunjukkan bahwa seseorang adalah yang
paling senior dari sekelompok orang berbagi peringkat yang sama atau kantor.
Seiring dengan perkembangan klan , primus inter pares lama-kelamaan memiliki
kekuasaan yang sebenarnya untuk memimpin klan tersebut dan sungguh-sungguh
menjadi pemimpin dari klan tersebut . Apabila sudah mangkat maka primus inter
pares akan meneruskan kekuasaannya kepada keturunannya secara turun –
temurun . Sehingga timbul pewarisan kekuasaan hingga terwujudnya keluarga
pemimpin / pemerintah ( ruling family ) yang secara turun – temurun memangku
kekuasaan dalam klan tersebut . Perkembangan ini terus berlanjut hingga klan
tersebut menjadi kerajaan dan keturunan keluarga penguasa menjadi rajanya .

Dalam pertumbuhannya serta perkembangan dari family sehingga menjadi negara,


di sini peranan perang tidak boleh dilupakan, karena memang dengan jalan
peperanganlah keluarga itu menjadi bertambah besar, tetapi tentunya disamping
itu juga ada cara-cara lain, misalnya karena ekspansi, karena adanya perkawinan
dari seorang anggota keluarga yang satu dengan seorang anggota keluarga yang
lain, dan kemudian kedua keluarga ini bergabung.

Dalam uraiannya itu Mac Iver baru menyebut hasil perkembangan keluarga
tersebut sebagai suatu negara setelah tercapai territorial-state. Sebelum mencapai
territorial state keluarga melewati jaman feodalisme namun hal ini tidak dibahas
secara jelas oleh Mac Iver . Feodalisme adalah sistem politik dan militer antara
seorang bangsawan feodal (bangsawan atau Paduka), dan pengikut-Nya.
Feodalisme berkembang dari abad kesembilan hingga abad kelima belas. Dalam
pengertian yang paling klasik, feodalisme mengacu pada sistem politik Abad
Pertengahan Eropa terdiri dari seperangkat kewajiban hukum dan militer timbal
balik antara bangsawan prajurit, bergulir di sekitar tiga konsep kunci dari tuhan,
pengikut, dan para tuan. Meskipun berasal dari kata Latin feodum (perdikan),
kemudian dalam penggunaannya, istilah feodalisme dan sistem itu
menggambarkan tidak dipahami sebagai sistem politik formal oleh orang-orang
yang tinggal di Periode Abad Pertengahan.

3
Sebelum menguraikan tentang teori terjadinya negara ini, Mac Iver telah terlebih
dahulu mengemukakan pendapatnya tentang perbedaan antara pemerintah
( government ) dengan negara / state. Menurut beliau perbedaannya ialah bahwa
negara itu adalah organisasinya, sedangkan pemerintahan adalah organ yang
menjalankan administrasi daripada organisasi tersebut .
Selanjutnya dalam uraiannya tentang bentuk-bentuk pemerinyahan sesungguhnya
yang dimaksudkan adalah uraian tentang bentuk negara, Mac Iver mengatakan
bahwa sebenarnya bentuk-bentuk pemerintahan itu sangatlah sukar untuk
diklasifikasikan, hal ini disebabkan karena sistem pemerintahar yang pernah ada
dalam sejarah ketatanegaraan tidaklah banyak yang dapat mempertahankan
dirinya agak lama. sistem itu mesti mendapatkan pengaruh dari kekuatan-
kekuatan baru karenanya secara cepat ataupun secara perlahan-lahan tentu
mengalami perubahan. Akibatnya meskipun namanya itu masih tetap, tetapi
pengertiannya telah mengalami perubahan-perubahan. Sebagai contoh misalnya
nama atau istilah demokrasi, ini pengertiannya adalah berlainan sekali apabila kita
bandingkan pengertian demokrasi kuno, misalnya yang berkembang pada jaman
Yunani kuno, dengan pengertian demokrasi pada jaman modern.

Jadi kesimpulannya, tidaklah ada satu bentuk pemerintahan pun yang dapat
bertahan secara kekal, meskipun ada beberapa tipe bentuk pemerintahan yang
utama, yang kadang-kadang secara relatif dapat bertahan agak lama.

Mac Iver mengemukakan adanya dua macam sistem pengklasifikasikan negara;


yaitu :
1. a tri partite classification of state,
2. a bi partite classification of state.

A. A tri partite classification of state


Sudah sejak jaman dahulu telah menjadi suatu kebiasaan dari para sarjana
untuk mengemukakan klasifikasi negara itu menjadi tiga macam bentuk sesuai
dengan sistem atau bentuk pemerintahannya. Jadi yang dipergunakan sebagai
dasar daripada klasifikasi negara itu adalah bentuk atau sistem
pemerintahannya, maka berdasarkan perbedaan bentuk pemerintahan ini
kemudian dikenal adanya penggolongan atau penjenisan atau klasifikasi dari
bentuk-bentuk negara.

Dari keterangan tersebut di atas ternyatalah bahwa pengertian bentuk negara


dengan bentuk pemerintahan dikacaukan, dan malahan adang-kadang
dianggap sama. Padahal kedua pengertian tersebut sebenarnya adalah sangat

4
berlainan, tetapi mempunyai hubungan yang sangat erat sehingga mudah
menimbulkan kecenderungan untuk menyamakannya.

Namun Mac Iver sendiri sering menyamakan pengertian bentuk negara dengan
bentuk pemerintahan. Karena dalam uraiannya tentang bentuk-bentuk
pemerintahan, sebenarnya ang dimaksudkan oleh Mac Iver adalah uraian
tentang bentuk-bentuk Negara

Klasifikasi tentang bentuk-bentuk negara dengan sistem yang pertama , yaitu


sistem a tri partite classification of state, disebut pula sistem klasifikasi
tradisional , mempergunakan dasar atau kriteria suatu pertanyaan siapakah
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara itu ? Pertanyaan ini
maksudnya adalah :

o Berapa orang yang memegang kekuasaan pemerintahan negara . Ini


mempunyai tiga kemungkinan; yaitu bahwa kekuasaan pemerintahan mungkin
dipegang oleh satu orang , banyak orang maupun oleh seluruh rakyat .

o Bagaimanakah sifat daripada pemerintahannya itu ? Ini maksudnya


pemerintahan itu ditujukan untuk pemenuhan kepentingan umum yang baik,
ataukah hanya ditujukan untuk pemenuhan keperpentingan daripada orang-
orang yang memegang kekuasaan pemerintahan itu saja, ini adalah sifat
pemerintah yang jelek.
Berdasarkan kriteria ini, maka sistem klasifikasi ini akan menghasilkan
bentuk-bentuk seperti yang pada umumnya telah diketemukan oleh sarjana
Yunani dan Romawi, antara lain.oleh : Plato, Aristoteles, Polybius dan
Aquinas. Terhadap hal ini Mac Iver mengemukakan beberapa keberatan atau
kritik, yang dianggap sebagai kelemahan daripada sistem tersebut . Keberatan
Mac Iver dapat dilihat seperti sebagai berikut :

o Dasar atau kriteria daripada klasifikasi negara dengan sistem tri partite
classification, adalah : perbedaan-perbedaan tentang bentuk
pemerintahan, dan perbedaan-perbedaan ini tergantung daripada jawaban
pertanyaan, siapakah yang memegang kekuasaan pemerintahan dalam negara
itu. Berdasarkan pertanyaan ini banyak jawaban tidak dapat dikemukakan
dengan tepat. Sepertinya pertanyaan tentang siapa yang memegang kekuasaan
pemerintahan tertinggi dalam negara sebenarnya tidaklah berguna. Sebab,
demikian Mac Iver beranggapan bahwa seluruh rakyat tidak pernah dapat
memerintah karena yang akan memegang kekuasaan tertinggi hanyalah
beberapa orang saja . Pendapat Mac Iver yang demikian ini telah dibuktikan
dalam bukunya tersebut di atas, di mana ia mengatakan bahwa daya tahan

5
pada negara-negara bukan primitif pasti diatur oleh tangan-tangan pembuat
aturan ( ruling - class ) kelas atau golongan yang yang memerintah sehingga
seolah-olah pemerintah itu adalah pemerintahan golongan ( class - government
)

o Klasifikasi negara dengan sistem tersebut dapat dikatakan tidak benar


karena tokh misalnya pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya dapat
dijawab sepertinya pertanyaan, berapa orangkah yang memegang kekuasaan
tertinggi pemerintahan negara itu, dijawab dengan jawaban kekuasaan
tertinggi pemerintahan negara itu hanya dipegang oleh satu saja, ini
sesungguhnya telah memuat atau terkandung di dalamnya bentuk-bentuk
pemerintahan yang sangat berbeda sekali, sebab pemerintahan satu orang itu
dapat meliputi : monarki, inipun banyak macamnya, karena dapat absolut,
terbatas atau konstitusionil. Kadang-kadang dapat juga sebagai diktator
ataupun tirani.

o Di dalam mengklasifikasikan negara itu tidaklah cukup kalau hanya


mempergunakan satu kriteria saja, misalnya hanya dengan kriteria siapakah
yang memegang kekuasaan pemerintahan tertinggi dalam negara itu, ataupun
tidak cukup kalau hanya berdasarkan konstitusinya saja, seperti yang dipakai
dalam sistem bi partite classification tetapi harus mempergunakan kriteria
lebih daripada itu seperti negara feodal yang sangat lain jika dibandingkan
dengan negara-negara kapitalis atau sosialis, meskipun kadang-kadang
namanya atau istilahnya itu sama, misalnya republik.

B. A bipartite classification of state


Dasar atau kriteria sistem klasifikasi ini adalah dasar atau alasan yang bersifat
praktis, yaitu mempergunakan dasar konstitusionil, yang meliputi pertanyaan-
pertanyaan :

o Bagaimanakah sifat hubungan antara satu orang yang memegang pucuk


pimpinan pemerintahan di negara itu ( the one ) dengan beberapa orang yang
memegang kekuasaan pemerintah negara sebagai pendukungnya ( the few ) .
Satu orang tersebut menggambarkan atau menunjuk kepada kepala negaranya,
sedangkan pendukungnya menunjukkan kepada atau menggambarkan ruling-
classnya?

o Bagaimanakah sifat hubungan antara beberapa orang yang memegang


kekuasaan pemerintahan negara itu ( the few ) dengan rakyat yang
diperintahnya ( the many ). Ini adalah pertanyaan yang lebih penting daripada
pertanyaan pertama tersebut di atas, karena yang dipersoalkan di sini adalah

6
soal pertanggung jawaban , yaitu adakah pertanggungan jawab atau tidak
antara beberapa orang yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
dengan rakyat yang diperintah?

Pertanyaan yang pertama tidak penting karena tidak menentukan bentuk


negaranya oleh karenanya tidak membutuhkan jawaban. Sedangkan
pertanyaan yang kedua mendapatkan dua macam jawaban, yaitu :

o Apabila beberapa orang yang memegang kekuasaan pemerintahan negara itu


sebagai pendukung daripada satu orang yang memegang pucuk pimpinan
pemerintahan negara, dengan rakyat yang diperintahnya jadi tegasnya bahwa
antara beberapa orang yang merupakan ruling-class dengan rakyat yang
diperintah itu ada hubungan pertanggung jawaban, maka negara tersebut
adalah negara demokrasi.

o Sedangkan kalau antara the few dengan the many itu tidak terdapat
hubungan pertanggung jawaban, maka negara tersebut adalah negara oligarki.

Jadi penggolongan negara dengan sistem bi partite classification menghasilkan


dua golongan besar negara, yaitu : demokrasi dan oligarki

Sesuai dengan kritikan atau kelemahan yang dikemukakan oleh Mac Iver
terhadap pemakaian sistem tri partite classification atau sistem tradisionil,
terutama kritikannya yang ketiga maka Mac Iver menyatakan bahwa adalah
perlu untuk diketahui, bahwa dalam proses perubahan politik pada setiap
bentuk pemerintahan atau negara yang ada pada suatu waktu, sering
didapatkan ciri-ciri yang sesuai atau sama daripada beberapa bentuk negara,
yaitu bila bentuk negara itu sedang berkembang menuju ke suatu arah tertentu.

Maka agar dalam mengklasifikasikan negara berdasarkan ciri-ciri


perkembangannya itu dapat pula dilaksanakan, Mac Iver mengemukakan
kriteria-kriteria lain di samping dasar konstitusionil tadi. Jadi menurut Mac
Iver dalam mengklasifikasikan negara itu belumlah cukup kalau hanya
mempergunakan satu kriteria saja.

Pendapat Mac lver ini kiranya dapatlah dipahami, sebab misalnya


menggolongkan negara A dalam golongan negara demokrasi, negara E dalam
golongan demokrasi. Jadi keduanya adalah sama yaitu demokrasi. Tetapi
dengan demikian ini saja, sesungguhnya kita belum dapat mengatakan bahwa
negara A dan negara B itu sama, sebab di samping itu ada beberapa ciri-ciri

7
tertentu yang membedakan antara negara A dengan negara B tersebut.
Misalkan berdasarkan sistem ekonominya negara A negara kapitalis,
sedangkan negara B adalah negara sosialis . Dan misalnya negara A adalah
negara kesatuan, sedangkan negara B adalah
negara federal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam mengklasifikasikan negara itu cukup baik jika hanya
menggunakan satu kriteria saja, misalnya dengan menilai siapa yang memegang
kekuasaan tertinggi di negara itu, atau tidak cukup jika hanya berdasarkan
konstitusinya saja, yang digunakan dalam sistem bi partite classification tetapi
harus menentukan kriteria lebih dari itu seperti negara feodal yang sangat lain jika
dibandingkan dengan negara-negara kapitalis atau sosialis, meskipun kadang-
kadang namanya atau istilahnya republik itu sama, misalnya. Jika beberapa orang
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara itu sebagai pendukung daripada
satu orang yang memegang pucuk pimpinan pemerintahan negara, dengan rakyat
yang diperintahnya jadi menegaskan bahwa antara beberapa orang yang
merupakan kelas penguasa dengan rakyat yang diperintah itu ada hubungan
pertanggung jawaban, maka negara tersebut adalah negara demokrasi. Sesuai
dengan kritikan atau kelemahan yang dikemukakan oleh Mac Iver terhadap
penggunaan sistem tri partite classification atau sistem tradisionil, terutama
kritikannya yang ketiga maka Mac Iver menyatakan bahwa perlu untuk diketahui,
bahwa dalam proses perubahan politik pada setiap bentuk pemerintahan atau
negara yang ada pada suatu waktu , sering didapatkan ciri-ciri yang sesuai atau
sama dari beberapa bentuk negara, yaitu bila bentuk negara itu sedang
berkembang menuju suatu arah tertentu.
B. Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

http://id.w3dictionary.org /318185/ wrdnet/dictionary/ m5r9-a906bf7f3


http://id. W3dictionary.org /318238/wrdnet/dictionary/m5r9-3cf17f396
http://en.wikipedia.org / Feudalism
http://id.wikipedia.org /
Soehino , S.H. 2010. Ilmu Negara . Yogyakarta : Liberty

Anda mungkin juga menyukai