2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat, hidayah,
taufiq, dan inayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW oleh kita sampai akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Indonesia Masa
Kolonial yang berjudul “KERAJAAN MARITIM DI INDONESIA”. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca. Namun penyusun
menyadari masih banyak kekurangan dari isi makalah ini. Untuk itu kami
berterimakasih atas saran dan kritik yang membangun guna kebaikan bagi kami.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat ...................................................................................
BAB 2. PEMBAHASAN
A. Kerajaan Maritim di Indonesia...................................................................
B. Kerajaan Samudra dan Majapahit..............................................................
C. Kerajaan Majapahit.....................................................................................
BAB 3. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................
DAFTR PUSTAKA .........................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
Dari pernyataan I-Tsing terlihat bahwa kapal asing itu datang di Kedah
dan Melayu pada waktu-waktu tertentu. Mereka tinggal di kedua tempat itu
selama beberapa lamanya sambil menunggu datangnya angin baik, baru
melanjutkan perjalanan ke tempat tujuannya masing-masing. Selama tinggal
di Pelabuhan, kapal dagang itu berkesempatan membongkar dan memuat
barang dagangan. Sementara itu dari daerah Sriwijaya sendiri dihasilkan
penyu, gading, emas, perak, kemenyan, kapur barus, damar, lada, dan lain-
lain. Barang dagangan tadi dibeli oleh pedagang asing atau ditukar dengan
porselin, kain katun, dan kain sutera. Sriwijaya berusaha memonopoli dan
menguasai daerah pesisir di kedua belah pantai Selat Malaka.
Pada abad ke-13 ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa Sriwijaya
masih mengawasi kedua Selat Malaka dan Sunda. Belum sampai putus
pengawasannya, kekuasaan Sriwijaya telah musnah. Catatan Chou-ju-kua
tentang ibu kota Sriwijaya merupakan semacam tipe kota air penuh anak
sungai, penduduk bertempat tinggal di kapal atau rumah-rumah yang dibangun
di atas rakit seperti Mrohaung, kota tua Arakan, Bangkok sekarang dan
banyak kota-kota tua yang lain yang sama dengan zaman Funan.
Kerja sama dengan Cola pada awalnya berjalan dengan baik. Sebagai
contoh Raja Balaputra dari Sriwijaya membangun di Negapatam di pantai
Coromandel, sebuah candi Bhudda yang diberi nama Vihara
Chulamaniwarmadewa. Raja Chola menghadiahkan hasil pajak tahunan
sebuah desa besar untuk memeliharanya. Seperti pemberian Nalanda
sebelumnya yang di Negapatam dibangun untuk melengkapi sebuah tempat
bagi saudagar Sriwijaya yang berdiam dan memuja menurut kepercayaan
agama mereka sendiri. Ini membuktikan pentingnya hubungan dagang antara
Palembang dan Pantai Coromandel, yang membawa perkembangan
perdagangan barang kelontong India di Asia Tenggara.
Pada tahun 1275 “Pamaluyu“ dimulai, yaitu suatu ekspedisi perang dari
Jawa Timur ke Sumatra dengan membawa panji-panji merah dan putih.
Angkatan perang ini bertolak dari Tuban. Sebagai hasil dari ekspedisi ini,
maka kita dapati dalam tahun 1286 sebuah negara Melayu yang takluk kepada
kerajaan Jawa, yang lambat laun mengalahkan Sriwijaya. Pada tahun 1300
Sriwijaya kehilangan tanah genting Kra yang direbut oleh raja Siam. Konflik
Sriwijaya dan Jawa pada abad ke-10 pernah menempatkan Sriwijaya dalam
bahaya besar hingga tahun 1006.
Duta Sriwijaya yang muncul di Istana Kaisar tahun 988 dan kembali
tahun 990, mendengar ketika tiba di Canton bahwa negrinya sedang diserang
oleh orang-orang Jawa. Setelah menunggu satu tahun di Canton, ia berlayar
pulang. Tetapi ketika tiba di Champa mendengar kabar buruk dan ia kembali
lagi ke Cina minta dikeluarkannya pernyataan atau dekrit yang menempatkan
negrinya dibawah pengawasan kaisar. Pada tahun 992 pasukan Jawa muncul
sebelum kaisar mengeluh tentang perang yang berkelanjutan di San-fo-tsi.
Perang itu dikobarkan oleh Dharmawangsa pada abad ke-11.
C. Kerajaan Majapahit
a.perang saudara
4. SEKTOR PERDAGANGAN
3. Letak Demak yang tidak terlalu jauh dari pantai menjadikan kota ini
banyak dikunjungi oleh para pedagang, diperkirakan sudah sejak abad
ke-14. Namun hingga sekarang pengetahuan kita tentang kota Demak
hanya terbatas pada kedudukannya sebagai pusat politik kerajaan Islam
pertama di Jawa. Dan belum banyak hal yang diungkapkan tentang
perannya dalam jalur rempah.
https://123dok.com/article/hubungan-perdagangan-ekspansi-dan-konflik.z3e847eq
https://nasional.okezone.com/read/2021/12/27/337/2522977/misteri-serangan-
majapahit-ke-kesultanan-samudra-pasai-dan-pengkhianatan-sumpah-palapa
https://brainly.co.id/tugas/23676587
https://www.gogle.com/search?
source=univ&tbm=isch&q=masa+kelabu+majapahit&client=firefox-b-
https://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit
https://123dok.com/article/kota-kota-maritim-di-pantai-utara-jawa-
tuban.z3e847eq
https://tirto.id/sejarah-daftar-kerajaan-kerajaan-maritim-islam-di-indonesia-f7Kx
https://tirto.id/sejarah-keruntuhan-kerajaan-demak-penyebab-dan-latar-belakang-
f9LR
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20210716151215-574-668658/sejarah-
kerajaan-banten-masa-ja
https://www.cirebonkota.go.id/profil/sejarah/sejarah-kerato