Disusun oleh :
WAHYU ADIE SAPUTRA
21272046
Alat inkubator ini sangat penting bagi pekerja laboratorium dirumah sakit yang
digunakan untuk menginkubasi suatu bakteri agar dapat hidup pada suatu media atau
substrat. Sebelum bakteri dapat dimanfaatkan, maka bakteri harus dikembangbiakkan
terlebih dahulu. Bakteri dalam waktu tertentu membutuhkan suhu yang sesuai untuk
mengembangbiakkan bakteri dengan kondisi bakteri. Bakteri di inkubasi atau di
kembangbiakkan dengan alat penginkubasian bakteri yang disebut inkubator
laboratorium.
Penelitian ini akan dilaporkan dengan sistematika penulisan yang terdiri atas
pendahuluan pada bagian pertama, yang menguraikan latar belakang, masalah, tujuan,
dan batasan penelitian. Kemudian pada badian dua diurakan tentang tinjauan pustaka,
pada bagian tiga tentang perencanaan penelitian, pada bagian empat tentang
pelaksanaan penelitian, dan pada bagian lima adalah kesimpulan dan saran.
Yang paling umum digunakan adalah incubator untuk bakteri seperti E. coli
sering digunakan serta untuk sel mamalia adalah sekitar 37 C, sebagai organisme ini
tumbuh baik di bawah kondisi seperti itu. Untuk organisme lain yang digunakan
dalam eksperimen biologi, seperti Saccharomyces cerevisiae bagi pemula, suhu
pertumbuhan 30 C adalah optimal.
Inkubator yang lebih rumit juga dapat mencakup kemampuan untuk menurunkan
suhu (melalui pendinginan), atau kemampuan untuk mengendalikan kelembaban atau
tingkat CO2. Hal ini penting dalam budidaya sel mamalia, dimana kelembaban relatif
biasanya> 95% dan pH yang agak asam dicapai dengan mempertahankan tingkat
CO2 dari 5%.
Sistem kerja dari inkubator lab adalah saat kabel power dihubungkan ke sumber
tegangan listrik dan main switch diposisikan on, maka tegangan listrik akan
mensupply power supply, dan power supply mendistribusikan ke semua komponen
pada alat inkubator. saat tombol timer ditekan maka tombol timer men-trigger
microkontroler untuk mengatur kerja dari heater, mikrokontroler akan memberikan
sinyal pada switch supply heater untuk mengalirkan listrik menuju heater, dan heater
akan mulai pemanasan pada Chamber inkubator.
Sensor panas akan mendeteksi suhu pada Chamber dan mengirimkan sinyal ke
mikrokontroler. pada saat yang suhu aktual mencapai suhu setting maka
mikrokontroler akan menghentikan sinyal listrik menuju switch pada supply heater,
maka heater tidak mendapatkan tegangan listrik maka heater berhenti memanaskan
Chamber. mikrokontroler juga mengirimkan sinyal digital menuju display di mana
display akan menampilkan suhu setting dan suhu aktual dari Chamber inkubator.
1 Uji Kualitatif
Pemeriksaan kondisi fisik alat beserta bagian-bagiannya
Pemeriksaan fungsi komponen alat
2 Uji Kuantitatif
Pengukuran catu daya
Pengukuran temperatur dan kelembaban ruang
Pengukuran aspek keselamatan
Pengukuran kinerja
2.11 Prosedur IPM (Inspection & Preventive Maintenance)
Lakukan inspeksi pencegahan dan pemeliharaan pada alat incubator, lakukan
pengontrolan agar alat tetap dalam keadaan baik dan bisa digunakan, bersihkan alat
setelah melakukan pengoperasian.
2.15 Prosedur K3
Penggunaan alat harus berdasarkan manual alat agar tidak terjadi kecelakaan
kerja, dan berhati- hati saat penggunaan atau pengoperasian alat
Flowchart kerja alat inkubator bakteri suhu dingin berbasis arduino. Pertama
adalah start yang menandakan bahwa alat sudah dinyalakan kemudian setting suhu
sesuai yang diperlukan dan sensor suhu atau LM35 sudah bekerja untuk menunjukan
real time suhu pada inkubator lalu peltier akan bekerja dan sensor suhu akan
membaca nilai suhu yang diberikan oleh peltier kemudian dilakukan pengkondisian
suhu. Nilai pembacaan sensor suhu akan ditampilkan pada LCD.
BAB III
PERENCANAAN
Perencanaan dalam penelitian ini menjelakan tentang metoda analisis dan tahapan
pelaksanan analisis kerusakan dan perbaikan Inkubator Laboratorium Type (Glotech
Gtli-9082a). Tahapan pelaksanaannya yang terdiri atas tahapan pengamatan visual,
pengukuran-pengukuran, identifikasi kerusakan, evaluasi kerusakan, rencana
perbaikan, penentuan alat dan bahan, kegiatan perbaikan, pengujian fungsi, dan
kalibrasi.
III.9 Kalibrasi
Kalibrasi merupakan suatu proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat-
alat kesehatan dengan cara membandingkan dengan standar atau tolak ukur. kalibrasi
diperlukan untuk memastikan hasil pengukuran atau pemeriksaan yang dilakukan
oleh alat tersebut akurat dan konsisten dengan instrumen lainnya. Kegiatan kalibrasi
dalam penlitian ini akan dilakukan hanya jika diperlukan sesuai hasil evaluasi dari
tahapan-tahapan sebelumnya. Hasil kalibrasi kemudian dicatat dan dilaporkan sebagai
laporan hasil kalibrasi.