Anda di halaman 1dari 7

5.

2 Uji Aktivitas Enzim Lipase Pankreatik

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas enzim lipase pankreatik


dalam memecah lipid menjadi asam lemak dan gliserol dengan berbagai variasi kondisi
larutan sampel (minyak). Prinsip dari percobaan ini yaitu pemecahan lipid oleh enzim
lipase pankreatik dengan metode yang digunakan yaitu pemanasan, penambahan
indikator eksternal dan penginkubasian.

Percobaan dilakukan dengan membuat preparasi emulsi lemak, preparasi lemak


dibuat dengan mencampurkan minyak, alkohol, dan aquades yang kemudian digojog
dengan kuat agar larutan menjadi homogen dan reaksi berlangsung dengan cepat sebab
tumbukan antar partikelnya semakin cepat. Penggunaan alkohol bertujuan dalam
pengikatan antara molekul minyak (nonpolar) dan aquades (polar) karena alkohol dapat
berikatan dengan molekul polar dan nonpolar yang disebabkan oleh molekul alkohol
yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian nonpolar (rantai C) dan bagian polar (gugus
hidroksi –OH). Kemudian ditambahkan indikator fenol merah yang berfungsi sebagai
indikator. Indikator fenol merah memiliki rentang pH 7,3-7,4 dimana akan terbentuk
warna pink, sedangkan apabila turun pada rentang pH 7,0-7,1 akan menghasilkan warna
kuning. Lalu ditambahkan Na2CO3 hingga campuran emulsi lemak berwarna merah
muda.

Selanjutnya dilakukan uji aktivitas lipase. Pada uji aktivitas lipase dilakukan
dengan menggunakan emulsi lemak hasil preparasi yang dibagi kedalam 5 tabung reaksi.
Pada tabung 1 diisi dengan emulsi lemak hasil preparasi dan larutan pankreatik, tabung 2
diisi dengan emulsi lemak hasil preparasi dan larutan pankreatik yang telah dididihkan
selam 1 menit, tabung 3 diisi dengan emulsi lemak hasil preparasi, larutan inhibitor, dan
larutan pankreatik, tabung 4 diisi dengan emulsi lemak hasil preparasi dan larutan
inhibitor, dan tabung 5 diisi dengan aquades dan larutan pankreatik. Kemudian kelima
tabung reaksi tersebut diinkubasi selama 30 menit pada suhu 37 oC. Dilakukan inkubasi
pada suhu 37oC karena pada suhu tersebut merupakan suhu optimum inkubasi untuk
aktivitas enzim, (Bell, Gutierrez, Natarajan, & Somoskovi, 2018).

Hasil percobaan pada kelima tabung yaitu:


5.2.1 Tabung 1

Pada tabung 1 diisi dengan emulsi lemak hasil preparasi dan larutan
pankreatik sehingga diperoleh larutan sebelum diinkubasi berwana hijau tua dan
terdapat endapan. Selanjutnya setelah dilakukan inkubasi diperoleh larutan juga
berwarna hijau tua dan terdapat endapan. Hal ini terjadi karena emulsi lemak dan
larutan pankreatik tidak dilakukan penggojogan sehingga tidak terjadi reaksi
pemecahan asam lemak dan gliserol.

5.2.2 Tabung 2

Larutan awalnya berwarna hijau dan terdapat endapan hijau dan lapisan
lemak yang lebih banyak. Hal ini menunjukkan bahwa enzim lipase dapat
memecah lipid menjadi asam lemak dan gliserol. Akan tetapi, aktivitas enzim
lipase tidak optimal karena dilakukan pemanasan sehingga menyebabkan
konformasi atau struktur enzim berubah. Kemudian, dilakukan pengikubasian
larutan tetap berwarna hijau sedikit coklat. Warna larutan tidak mengalami
perubahan menandakan bahwa aktivitas enzim terhambat karena adanya proses
pemansan.

5.2.3 Tabung 3

Percobaan ini bertujuan mengetahui aktivitas enzim lipase dengan emulsi


lemak ysng dipengaruhi inhibitor. Percobaan ini berprinsip pada pemecahan lipid
oleh emulsifier (inhibitor). Sedangkan metode yang digunakan adalah inkubasi.
Langkah pada percobaan ini berawal dari mencampurkan emulsi lemak,
larutan inhibitor, dan larutan pankreatik pada tabung reaksi. Sedangkan larutan
inhibitor yang digunakan merupakan emulsifier, yaitu ekstrak daun teh dimana
mengandung senyawa tanin yang dapat berperan sebagai inhibitor (zat
penghambat enzim). (Gurudas, 1988). Sebelum inkubasi warna larutannya
menjadi hijau. Kemudian dilakukan penginkubasian pada suhu 37˚C suhu tersebut
termasuk optimum pada enzim lipase. Pada temperatur optimum, tumbukan
antara enzim dan substrat sangat efektif, sehingga pembentukan kompleks enzim
substrat makin mudah dan produk yang terbentuk meningkat. Peningkatan
temperatur mengakibatkan enzim mengalami denaturasi dan substrat mengalami
perubahan konformasi sehingga sisi aktif substrat tidak dapat lagi atau mengalami
hambatan dalam memasuki sisi aktif enzim dan menyebabkan turunnya aktivitas
enzim (Kosim & Putra, 2010). Hasil yang didapatkan setelah inkubasi adalah
larutan warna hijau. Hal ini menunjukkan hasil uji positif.
5.2.4 Tabung 4

Larutan awal berwarna hijau kekuningan dan setelah penginkubasian tetap


berwarna hijau kekuningan. Hal tersebut dikarenakan pada larutan tidak terdapat
enzim lipase pankreatik yang dapat memecah lipid menjadi asam lemak dan
gliserol.

5.2.5 Tabung 5

Pada percobaan ini, tabung reaksi 5 diisi dengan aquades dan dilakukan
penambahan larutan pankreatik. Dari pencampuran tersebut menunjukkan bahwa
larutan awal berwarna hijau. Hal tersebut terjadi karena larutan pankreatik
dilarutkan dalam aquadest sehingga tidak dapat memecah lipid serta tidak dapat
berfungsi dengan baik. Pemecahan lipid akan terjadi jika larutan pankreatik
tersebut ditambahkan dengan emulsi lemak. Selanjutnya dilakukan
penginkubasian pada suhu 37℃ selama 30 menit dan diperoleh hasil larutan tetap
berwarna hijau.
No Perlakuan Hasil Ket
Uji Aktivitas Enzim Amilase
1. 2 ml larutan pankreatik + 5 ml larutan Terbentuk endapan
amilum 1% + inkubasi 30 menit
 Tabung 1 (pengujian dengan iodin) Larutan berwarna coklat (+)
 Tabung 2 (pengujian dengan benedict) Warnanya menjadi hijau lebih (+)
tua + endapan merah bata
2. 2 ml larutan pankreatik (dididihkan) + 5 ml Warna hijau, tidak ada endapan
larutan amilum 1% + inkubasi 30 menit
 Tabung 1 (pengujian dengan iodin) Larutan berwarna coklat (+)
 Tabung 2 (pengujian dengan benedict) Warnanya menjadi hijau lebih (+)
tua + endapan merah bata
3. 2 ml larutan pankreatik + 1 ml larutan Hijau, ada endapan
inhibitor + 5 ml larutan amilum 1% +
inkubasi 30 menit
 Tabung 1 (pengujian dengan iodin) Menjadi coklat kebiruan (+)
 Tabung 2 (pengujian dengan benedict) Warnanya menjadi hijau lebih (+)
tua + endapan merah bata
4. 1 ml larutan inhibitor + 5 ml larutan amilum Larutan berwarna hijau pekat +
1% + inkubasi 30 menit endapan
 Tabung 1 (pengujian dengan iodin) (-)
 Tabung 2 (pengujian dengan benedict) Larutan menjadi kuning (-)
Larutan menjadi coklat
5. 2 ml aquades + 5 ml larutan amilum 1% + Larutan berwarna hijau pekat
inkubasi 30 menit
 Tabung 1 (pengujian dengan iodin) Menjadi coklat kebiruan (+)
 Tabung 2 (pengujian dengan benedict) Menjadi hijau terang + endapan (+)
Uji Aktivitas Enzim Lipase Pankreatik
2 ml sampel minyak + 10 ml alkohol + 12 ml Warna merah muda
aquades + 1 ml indikator fenol merah +
Na2CO3
1. 3 ml emulsi lemak + 3 ml larutan pankreatik Warna hijau, ada sedikit
endapan putih diatas (-)
inkubasi 30 menit Warna hijau tua, ada endapan
2. 3 ml emulsi lemak + 3 ml larutan pankreatik Larutan berwana hijau pekat
(dididihkan)
inkubasi 30 menit (+)
3. 3 ml emulsi lemak + 3 ml larutan pankreatik Larutan berwarna hijau bening
+ 1 ml larutan inhibitor + endapan (+)
inkubasi 30 menit
4. 3 ml emulsi lemak + 1 ml larutan inhibitor Larutan berwarna bening sedikit
inkubasi 30 menit kekuningan (-)
5. 3 ml aquades + 3 ml larutan pankreatik Larutan tetap bening (-)
inkubasi 30 menit
LAMPIRAN
Bell, D., Gutierrez, C., Natarajan, K., & Somoskovi, A. (2018). Need for better adherence to
optimal incubation temperature for quality laboratory diagnostics and antibiotic
resistance monitoring. African Journal of Laboratory Medicine, 7(2), 1-2.

Gurudas, Pedersen, M., and Harald, W.T. (1988). The Spiritual Properties of Herbs. California :
Cassandra Press, San Rafael.

Kosim, M., & Putra, S. R. (2010). Pengaruh suhu pada protease dari bacillus subtilis. Intitut
Teknologi Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai