1. Satu-satunya SMK Negeri di Kab. Musi Rawas Utara 1. Ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan pihak luar 1. Mengoptimalkan penggunaan sarana yang ada untuk 2. Sekolah sudah terakreditasi B (akreditasi pertama) (pemerintah, DUDI, asosiasi profesi) yang dapat diikuti meningkatkan kompetensi peserta didik 3. Jumlah ruang kelas belajar melebihi standar oleh guru dalam rangka meningkatkan komptensinya 2. Mengoptimalkan kerjasama dengan pemerintah daerah 4. Jumlah gedung RPS cukup sejumlah program keahlian 2. Ada penawaran dari beberapa DUDI untuk bekerjasama dalam rangka meningkatkan kompetensi peserta didik yang ada dalam pengembangan sekolah utamanya terkait memberi jalan bagi lulusan melanjutkan ke perguruan 5. Memiliki sarana gedung penunjang pembelajaran yang pengembangan kompetensi dan karakter warga sekolah tinggi melalui jalur beasiswa meningkatkan cukup (ruang kantor dan administrasi, perpustakaan, WC, (guru dan peserta didik) keterampilan lulusan, dan penyaluran ke dunia kerja ruang BK, UKS) 3. Ada dukungan dari pemrintah daerah bagi lulusan untuk 3. Meningkatkan kualitas pembinaan minat bakat dan 6. Kebutuhan dasar sarana praktik cukup untuk semua melanjutkan ke perguruan tinggi dan Diklat Keterampilan karakter unggul peserta didik serta memanfaatkan program keahlian yang ada 4. Ada dukungan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten untuk setiap event kegiatan agar mencapai prestasi hingga 7. Lingkungan sekolah nyaman (bersih, rindang, ada sumber mengembangkan BKK level terbaik air, bersih, lahan parkir luas, dan bebas dari banjir) 5. Ada sekolah di luar Kabupaten yang mengajak kerjasama 4. Memanfaatkan jalinan komjunikasi dengan berbagai 8. Memiliki lapangan upacara/olahraga yang cukup dalam pengembangan BKK khususnya dalam penyaluran pihak melalui berbagai platform media yang ada untuk 9. Selain jaringan PLN memiliki generator listrik yang mobile lulusan ke IDUKA meningkatkan karakter unggul peserta didik dan 10. Selain sarana komputer PC dan laprtop (150 buah), 6. Ada berbagai tawaran bantuan sarana dari pemerintah membuka peluang terserapnya luusan ke IDUKA. memiliki tablet yang dapat diperguanakan secara mobile pusat maupun daerah 5. Menggunakan segala sumber dana yang tersedia secara sebanyak 287 buah 7. Ada dukungan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah optimal, partisipatif, transparan dan akuntabel guna 11. 15% lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi dalam Pengembangan Bakat dan Minat peserta didik mendukung usaha memberikan layanan terbaik bagi 12. Memiliki ekskul yang cukup beragam dan beberapa telah 8. Ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan pihak luar warga sekolah berprestasi hingga level nasional (pemerintah, DUDI, asosiasi profesi, sekolah, OKP/Ormas) 13. Jumlah lulusan yang masuk ke perguruan tinggi negeri dari yang dapat diikuti oleh peserta didik dalam rangka berbagai jalur cukup kompetititf dibandingkan dengan mengembangkan minat dan bakat lulusan SMA terdekat 9. Selain adanya program dana BOS ada program bantuan 14. Setiap kelas memiliki grup untuk dapat berkomunikasi pemerintah melalui dana program sekolah gratis melaljui jaringan media sosial daring seperti WA dan 10. Ada program bantuan kuota dari kemdikbud dan operator Facebook seluler bagi guru dan peserta didik 15. Memiliki grup media sosial untuk menjalin komunikasi 11. Ada tenaga ahli dari luar sekolah yang dapat membantu dengan alumni menjadi nara sumber dalam meningkatkan kompetensi 16. Beberapa peserta didik telah memiliki jiwa kewirausahaan peserta didik maupun guru dalam bentuk jual beli online 17. Manajemen sekolah sudah transparan dan partisipatif Matriks SWOT Strenght Threats Strategi ST 1) Satu-satunya SMK Negeri di Kab. Musi Rawas Utara 1) Di wilayah tempat SMKN Rawas Ulu berada belum ada 1. Mengusahakan jaringan/pengadaan alat, agar jaringan 2) Sekolah sudah terakreditasi B (akreditasi pertama) jaringan Fiber Optik dan jaringan internet dari internet di sekolah dapat memenuhi kebutuhan 3) Jumlah ruang kelas belajar melebihi standar provider masih lemah. 2. Berusaha mengoptimalkan sarana sekolah untuk 4) Jumlah gedung RPS cukup sejumlah program keahlian yang 2) Sekolah ada di daerah 3T, sangat minim DUDI skala meningkatkan kompetensi peserta didik ada industri yang dapat menjadi mitra Praktik Kerja 3. Berusaha mencari peluang kerjasama pelaksanaan PKL 5) Memiliki sarana gedung penunjang pembelajaran yang Lapangan dan kerjasama lainnya. yang memungkinkan peserta didik mendapatkan cukup (ruang kantor dan administrasi, perpustakaan, WC, 3) DUDI berskala industri yang memiliki fasilitas program bantuan yang memungkinkan berkurangnya beban ruang BK, UKS) pelatihan dan rekruitmen lulusan berada sangat jauh biaya orang tua (misalnya bantuan makan siang di 6) Kebutuhan dasar sarana praktik cukup untuk semua dari lokasi sekolah sehingga membutuhkan biaya yang tempat prakerin, adanya temat tinggal di tempat program keahlian yang ada cukup besar dalam proses kerjasama yang harus prakerin, atau mendapatkan upah dengan nominal 7) Lingkungan sekolah nyaman (bersih, rindang, ada sumber dijalani tertentu dari tempat prakerin) air, bersih, lahan parkir luas, dan bebas dari banjir) 4) Waktu belajar di SMKN Rawas Ulu lebih lama 4. Mengelola pembelajaran secara efektif sehingga waktu 8) Memiliki lapangan upacara/olahraga yang cukup dibandingkan dengan waktu belajar di SMA tatap muka di sekolah dapat dikurangi tanpa 9) Selain jaringan PLN memiliki generator listrik yang mobile 5) Jarak tempuh ke SMKN Rawas Ulu rata-rata calon mengurangi beban kurikulum 10) Selain sarana komputer PC dan laprtop (150 buah), memiliki peserta didik lebih jauh dengan rata-rata jarak 5. Terus meningkatkan jalinan komunikasi yang baik antar tablet yang dapat diperguanakan secara mobile sebanyak tempuh calon peserta didik ke SMA terdekat pihak (seklahguru, peserta didik, orang tua, 287 buah 6) Pelaksanaan PKL/Prakerin dinilai masyarakat menjadi masyarakat, pemerintah) untuk mengurangi dampak 11) 15% lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi salah satu faktor biaya menyekolahkan anak ke SM K negatif pergauan peserta didik di masyarakat. 12) Memiliki ekskul yang cukup beragam dan beberapa telah lebih mahal dibandingkan ke SMA (biaya yang 6. Melaksanakan dan memastikan terlaksananya PJJ berprestasi hingga level nasional dimaksud untuk sewa tempat menginap, makan, dan daring dengan sukses dengan biaya tidak membebani 13) Jumlah lulusan yang masuk ke perguruan tinggi negeri dari trasnportasi, karena biasanya PKL dilaksanakan di orang tua berbagai jalur cukup kompetititf dibandingkan dengan lokasi yang jauh dari rumah tempat tinggal peserta lulusan SMA terdekat didik) 14) Setiap kelas memiliki grup untuk dapat berkomunikasi 7) Pengaruh negatif masyarakat terhadap peserta didik melaljui jaringan media sosial daring seperti WA dan masih cukup kuat Facebook 8) Sistem pembelajaran berubah-ubah karena pengaruh 15) Memiliki grup media sosial untuk menjalin komunikasi pandemi corona dengan alumni 9) Adanya keterlambatan dalam pencairan dana 16) Beberapa peserta didik telah memiliki jiwa kewirausahaan program sekolah gratis dari pemerintah daerah dalam bentuk jual beli online 17) Manajemen sekolah sudah transparan dan partisipatif Weakness Opportunity Strategi WO 1) 75% guru dan pegawai (64 orang) berstatus honorer 1) Ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan pihak luar 1. Meningkatkan kompetensi guru dan pegawai dengan 2) Jumlah guru mata pelajaran produktif masih kurang (pemerintah, DUDI, asosiasi profesi) yang dapat diikuti melaksanakan IHT maupun mengikutkan dalam 3) Guru yang bersertifikasi profesi baru 2 orang oleh guru dalam rangka meningkatkan komptensinya berbagai diklat yang memungkinkan dengan 4) Guru produktif bersertifikat asesor baru 3 orang seharusnya 2) Ada penawaran dari beberapa DUDI untuk memanfaatkan segala sumber daya internal eksternal minimal 10 orang bekerjasama dalam pengembangan sekolah utamanya yang ada 5) Dana dari pemerintah yang dialokasikan untuk gaji guru sering terkait pengembangan kompetensi dan karakter warga 2. Memanfaatkan berbagai tawaran bantuan dan terlambat sekolah (guru dan peserta didik) kerjasama dari berbagai pihak untuk mempercepat 6) Guru dan pegawai honorer memiiki jabatan di luar sekolah 3) Ada dukungan dari pemrintah daerah bagi lulusan tercapainya pemenuhan stndar nasional pendidikan 7) SDM belum memahami dan melaksanakan tupoksi dengan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan Diklat dengan berbagai cara, misalnya melalui pengisian baik Keterampilan aplikasi takola dan menyampaikan proposal ke 8) Kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran berbasis IT 4) Ada dukungan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten dinas/lembaga terkait. masih rendah untuk mengembangkan BKK 3. Melalui sumber daya yang ada di internal dan eksternal 9) Kompetensi guru dalam dibidang kewirausahaan masih 5) Ada sekolah di luar Kabupaten yang mengajak berusaha membangun dan mengembangkan kurikulum rendah kerjasama dalam pengembangan BKK khususnya dalam yang link n mack dengan IDUKA, Tecahing Factory, Unit 10) Ruang praktik belum standar industri penyaluran lulusan ke IDUKA produksi, lembaga LSP P1 11) Belum memiliki Teaching Factory dan unit produksi 6) Ada berbagai tawaran bantuan sarana dari pemerintah 12) Belum memiliki lembaga LSP P1 pusat maupun daerah 13) BKK belum cukup aktif menjembatani peluang kerja dengan 7) Ada dukungan dari berbagai Organisasi Perangkat lulusan Daerah dalam Pengembangan Bakat dan Minat peserta 14) Kurikulum belum dirancang bersama IDUKA didik 15) Peserta didik umumnya berasal dari keluarga kurang mampu 8) Ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan pihak luar dengan latar pendidikan orang tua setara SMP (pemerintah, DUDI, asosiasi profesi, sekolah, 16) Masih ditemukan peserta didik yang belum menggunakan OKP/Ormas) yang dapat diikuti oleh peserta didik media sosial dan internet secara sehat dalam rangka mengembangkan minat dan bakat 9) Selain adanya program dana BOS ada program bantuan pemerintah melalui dana program sekolah gratis 10) Ada program bantuan kuota dari kemdikbud dan operator seluler bagi guru dan peserta didik 11) Ada tenaga ahli dari luar sekolah yang dapat membantu menjadi nara sumber dalam meningkatkan kompetensi peserta didik maupun guru Weakness Threats Strategi WT 1) 75% guru dan pegawai (64 orang) berstatus honorer 1) Di wilayah tempat SMKN Rawas Ulu berada belum ada 1. Selama pandemic corona melaksanakan PKL system 2) Jumlah guru mata pelajaran produktif masih kurang jaringan Fiber Optik dan jaringan internet dari projek yang antara lain diarahkan untuk menghasilkan 3) Guru yang bersertifikasi profesi baru 2 orang provider masih lemah. produk seperti booster signal dan PC (untuk prodi TKJ), 4) Guru produktif bersertifikat asesor baru 3 orang seharusnya 2) Sekolah ada di daerah 3T, sangat minim DUDI skala dan alat praktik otomotif (untuk prodi TKR) minimal 10 orang industri yang dapat menjadi mitra Praktik Kerja 2. Berusaha mencari terobosan kerjasama dalam berbagai 5) Dana dari pemerintah yang dialokasikan untuk gaji guru Lapangan dan kerjasama lainnya. kegiatan yang memungkinkan adanya masukan dana sering terlambat 3) DUDI berskala industri yang memiliki fasilitas program ke sekolah/ke peserta didik untuk membantu peserta 6) Guru dan pegawai honorer memiiki jabatan di luar sekolah pelatihan dan rekruitmen lulusan berada sangat jauh didik mengikuti kegiatan PKL dengan biaya murah, dan 7) SDM belum memahami dan melaksanakan tupoksi dengan dari lokasi sekolah sehingga membutuhkan biaya yang bantuan lainnya baik cukup besar dalam proses kerjasama yang harus 3. Mengelola jadwal penugasan SDM yang bekerja ganda 8) Kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran berbasis IT dijalani dengan diluar sekolah agar dapat bekerja secara masih rendah 4) Waktu belajar di SMKN Rawas Ulu lebih lama optimal di sekolah 9) Kompetensi guru dalam dibidang kewirausahaan masih dibandingkan dengan waktu belajar di SMA 4. Menyepakati tupoksi dan peraturan terhadap tata rendah 5) Jarak tempuh ke SMKN Rawas Ulu rata-rata calon tertib kehidupan di sekolah 10) Ruang praktik belum standar industri peserta didik lebih jauh dengan rata-rata jarak 5. Mengelola keuangan dengan menyeimbangkan 11) Belum memiliki Teaching Factory dan unit produksi tempuh calon peserta didik ke SMA terdekat berbagai kebutuhan yang dapat menjamin guru 12) Belum memiliki lembaga LSP P1 6) Pelaksanaan PKL/Prakerin dinilai masyarakat menjadi medapatkan hak-haknya secara wajar tepat waktu 13) BKK belum cukup aktif menjembatani peluang kerja dengan salah satu faktor biaya menyekolahkan anak ke SM K 6. Membuat berbagai kebijakan lainnya yang mengarah lulusan lebih mahal dibandingkan ke SMA (biaya yang pada upaya meringankan beban pembiayaan yang 14) Kurikulum belum dirancang bersama IDUKA dimaksud untuk sewa tempat menginap, makan, dan ditanggung orang tua 15) Peserta didik umumnya berasal dari keluarga kurang trasnportasi, karena biasanya PKL dilaksanakan di mampu dengan latar pendidikan orang tua setara SMP lokasi yang jauh dari rumah tempat tinggal peserta 16) Masih ditemukan peserta didik yang belum menggunakan didik) media sosial dan internet secara sehat 7) Pengaruh negatif masyarakat terhadap peserta didik masih cukup kuat 8) Sistem pembelajaran berubah-ubah karena pengaruh pandemi corona 9) Adanya keterlambatan dalam pencairan dana program sekolah gratis dari pemerintah daerah