Kelemahan:
1) Sarana pendukung untuk pengembangan potensi/skill yang terbatas
(tidak memiliki lapangan olahraga yang sesuai standar SNP);
2) Akses jaringan internet yang sangat buruk menghambat proses
pembelajaran yang berbasis network
3) Kondisi infrastruktur di musim hujan yang menyulitkan akses ke sekolah
sehingga membuat banyak siswa terpaksa tidak masuk
4) Kondisi alam yang sering terjadi banjir ketika hujan lebat sehingga
menggenangi lapangan dan halaman sekolah; namun hal tersebut
tidak mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar.
Peluang:
Dari rumusan kekuatan yang Anda berikan, terdapat beberapa peluang yang
dapat dimanfaatkan oleh sekolah tersebut:
1) Peningkatan Kualitas Pendidikan:
Memanfaatkan dukungan keluarga yang peduli terhadap
pendidikan peserta didik untuk meningkatkan partisipasi
orangtua dalam proses pendidikan anak.
Memperkuat hubungan antara sekolah, orangtua, dan
masyarakat desa untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik.
2) Pengembangan Kemitraan:
Membangun kemitraan dengan kantor desa dan pemerintah
setempat untuk mendukung kegiatan sekolah dan
meningkatkan akses sumber daya dan dukungan.
Berkolaborasi dengan sekolah-sekolah SD penunjang untuk
bertukar pengalaman dan sumber daya, memperkaya proses
pembelajaran dan pengajaran.
3) Pengembangan Program Pendidikan Lokal:
Memanfaatkan kultur masyarakat desa dan tradisi lokal sebagai
sumber pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman dan
apresiasi peserta didik terhadap budaya lokal.
Mengintegrasikan nilai-nilai dan norma-norma positif dari
masyarakat desa ke dalam kurikulum dan kegiatan
ekstrakurikuler.
4) Optmalisasi Sarana dan Prasarana:
Menggunakan sarana pendukung yang memadai untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, misalnya dengan
memanfaatkan teknologi pendidikan.
Memperbaiki atau mengatasi masalah kondisi jalan dengan
berkoordinasi dengan pemerintah setempat, sehingga
aksesibilitas sekolah menjadi lebih baik.
5) Pengembangan Kepemimpinan dan Tenaga Pendidik:
Mendukung pengembangan kepemimpinan kepala sekolah dan
guru-guru melalui pelatihan dan pembinaan, sehingga mereka
dapat menjadi agen perubahan yang efektif.
Mendorong guru-guru sertifikasi untuk terus meningkatkan
kualifikasi dan kompetensinya, serta berbagi pengetahuan
dengan rekan-rekan sejawat.
6) Pemberdayaan Masyarakat:
Melibatkan masyarakat desa dalam kegiatan-kegiatan sekolah,
seperti kegiatan sosial, seni, olahraga, dan proyek-proyek
pembelajaran bersama.
Mengadakan forum terbuka antara sekolah dan masyarakat
untuk mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat
sekitar, sehingga sekolah dapat merespons kebutuhan mereka
dengan lebih baik.
Ancaman:
1) Pengembangan Potensi Terbatas:
Kurangnya sarana pendukung, terutama lapangan olahraga
yang memadai, dapat menghambat pengembangan potensi dan
keterampilan siswa dalam bidang olahraga dan seni.
Peserta didik mungkin kehilangan kesempatan untuk mengasah
keterampilan dan bakat mereka karena keterbatasan fasilitas.
2) Pembatasan Pembelajaran Berbasis Internet:
Akses internet yang buruk dapat menghambat implementasi
pembelajaran berbasis online, membatasi akses siswa terhadap
sumber daya pendidikan online dan berinteraksi dengan
pendidik secara virtual.
Siswa mungkin mengalami kesulitan dalam mencari informasi,
mengerjakan tugas online, dan berpartisipasi dalam diskusi
online.
3) Kesulitan Akses Sekolah selama Musim Hujan:
Kondisi infrastruktur yang buruk selama musim hujan dapat
menyulitkan siswa, guru, dan orangtua untuk mengakses
sekolah.
Absensi siswa mungkin meningkat karena sulitnya perjalanan
ke sekolah, yang dapat berdampak negatif pada tingkat
kehadiran dan pencapaian akademik siswa.
4) Ancaman Banjir:
Banjir yang sering terjadi dapat merusak fasilitas sekolah,
termasuk peralatan, buku, dan barang-barang lainnya,
mengakibatkan kerugian finansial dan pemborosan sumber
dayaBanjir juga dapat menyebabkan gangguan terhadap proses
pembelajaran dan membuat sekolah harus ditutup sementara
waktu, mengganggu kontinuitas pendidikan (Hambatan apa
yang sedang dihadapi sekarang? Adakah perubahan peraturan
pemerintah yang akan berdampak bagi perkembangan satuan
pendidikan?)
2 Keselarasan
3 Analisis Kondisi SMP Negeri 29 adalah sekolah negeri tingkat menengah pertama satu-satunya
Lingkungan pada yang ada di desa Trimulya kec. Rantau Rasau. Sekolah ini berada di tengah
satuan pendidikan pemukiman penduduk dengan kultur yang cukup menunjang proses pendidikan
dalam menyusun terutama terhadap lembaga penddikan ini. Dalam upaya mensukseskan program
KOSP pendidikan di tingkat menengah sekolah ini didukung oleh 15 orang guru dan 1
kepala sekolah, ditambah 1 orang TU, 1 orang operator, 1 orang penjaga sekolah
dan 1 orang tukang. Selain hal tersebut di atas beberapa hal yang meggambarkan
lingkungan sekolah adalah;
1. Sosial dan Budaya:
Meski berada di pedesaan dengan kondisi jaringan internet yang bisa
dikatakan cukup sulit tetapi pengenalan terhadap tren sosial dan budaya
banyak dipengaruhi oleh tontonan dan informasi yang bersumber dari
internat seperti youtube dan game online. Kondisi ini sangat
mempengaruhi karakteristik peserta didik bahkan tak jarang budaya dan
kebiasaan yang tak seharusnya ada dilingkungan sekolah justru dibaa
oleh sebagian siswa kedalam lingkungan sekolah
2. Ekonomi:
Secara ekononomi masyarakat sekitar lembaga pendidikan ini tergolong
ekonomi menengah ke bawah sehingga hal ini juga mempengaruhi
terhadap terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara tidak
langsung.
3. Sumber Daya:
Kebutuhan sumber daya manusia (guru, staf administrasi) dan
infrastruktur fisik (kelas, perpustakaan, fasilitas olahraga) untuk
mendukung pembelajaran yang efektif di SMP Negeri 29 Tanjab. Timur
cukup mendukung dengan ketersediaa guru setiap mata pelajarannya.
4. Proses Pembelajaran:
Proses pembelajaran diaksanakan oleh guru dengan metode pengajaran
dan strategi pembelajaran yang variatif, termasuk penggunaan teknologi
dalam pembelajaran.
Muhammad Shallahuddin
LK-1b: Pengorganisasian Pembelajaran (satu semester)
Jumlah JP
Sem Struktur Keterangan
Juli Agus Sept Okt Nop Des
Intra kurikuler BAB 1
1.1. Melalui pembelajaran tutor sebaya, peserta didik dapat membaca Q.S anNisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya
1 JP
hukum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah.
1.2 Melalui pembelajaran praktik, peserta didik dapat menghafal Q.S anNisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah tajwid. 2 JP
1.3 Melalui pembelajaran inquiry, peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 tentang kedudukan hadis
1 JP
terhadap Al-Qur’an, sehingga sehingga dapat menampilkan perilaku semangat dalam mengamalkan Al-Qur’an dan hadis.
1.4 Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik membuat karya berupa peta konsep definisi hadis dan fungsinya atas Al-Qur’an dalam Simple
2 JP
Mind Lite.
BAB 2
2.1 Melalui pembelajaran discovery, peserta didik dapat memahami sifat dan makna nama Allah Swt. yang berkaitan dengan al-Asmā’ al-Husnā al-
1 JP
‘Ali̅m, al- Khabi̅r, al-Sami̅’, dan al-Baṣi̅r.
2.2 Melalui teknik pembelajaran diskusi, peserta didik dapat menemukan cara menampilkan perilaku percaya diri, tekun, teliti, menjadi pendengar
2 JP
yang baik, dan visioner.
2.3 Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik dapat membuat poster mengenai sikap beriman kepada Allah Swt melalui al-Asmā alḤusnā. 3 JP
BAB 3
3.1 Melalui pembelajaran inkuiri, peserta didik dapat menghubungkan hakikat salat dan zikir dengan pencegahan perbuatan keji dan munkar. 2 JP
3.2 Melalui teknik pembelajaran teknik every one is teacher, peserta didik dapat menuliskan contoh perilaku ketakwaan sebagai pemaknaan salat dan
1 JP
zikir dalam mencegah perbuatan keji dan munkar di lingkungan sosial.
3.3 Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik dapat membuat quote tentang salat dan zikir mencegah perbuatan keji dan munkar dalam
3 JP
media sosial atau media lainnya.
BAB 4
4.1 Melalui pembelajaran teknik jigsaw, peserta didik dapat menjelaskan dapat menjelaskan perintah agama untuk untuk sujud syukur, sahwi dan
2 JP
tilawah.
4.2 Melalui pembelajaran discovery, peserta didik dapat menjelaskan tata cara sujud sahwi, tilawah, dan syukur sebagai sikap patuh terhadap aturan
2 JP
Allah Swt.
4.3 Melalui pembelajaran diskusi, peserta didik dapat memahami hikmah melaksanakan sujud syukur, sahwi dan tilawah. 2 JP
4.4 Melalui pembelajaran demonstrasi, peserta didik dapat mempraktikkan sujud sahwi, tilawah, dan syukur sesuai ketentuan. 2 JP
BAB 5
5.1 Melalui pembelajaran inquiry, peserta didik dapat menceritakan sejarah berdirinya Bani Umayyah di Damaskus 2 J
P
5.2 Melalui pembelajaran discovery, peserta didik dapat menjelaskan kemajuan peradaban Islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus dalam 2
bidang pemerintahan, hukum, sosial, ekonomi, keagamaan, dan pendidikan. J
5.3 Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik dapat membuat bagan time line perkembangan peradaban Islam pada masa Bani Umayyah
2 JP
sehingga dapat memetik nilai Islami dari kemajuan peradaban.
Suara Demokrasi
1. Pendaftaran calon ketua dan wakil ketua OSIS 1 JP
2. Penyampaian visi-misi bakal calon 1 JP
3. Pemilihan dan perhitungan suara, dan 4 JP
4. Pengumuman ketua dan wakil ketua OSIS terpilih periode 2023/2024. 1 JP
Ko kurikuler P5
Gaya Hidup Berkelanjutan
dan PPRA
1. Pengenalan 1 JP
2. Kontektualisasi 2 JP
3. Aksi 3 JP
4. Refleksi 1 JP
5. Tindak Lanjut 1 JP
Ekstra kurikuler Pramuka 4 JP 10 JP 8 JP 8 JP 10 JP 4 JP