Anda di halaman 1dari 2

Psikodiagnostika Bab IX – Pengertian Bakat, Jenis Bakat, Perbedaan Tes Bakat

Dengan Minat, Testing Kelompok

A. Pengertian Bakat
Kata lain dari bakat adalah ‘Aptitude’ atau ‘Talent’. Merupakan kapasitas
seseorang untuk menguasai suatu pengetahuan khusus (dengan latihan), keterampilan
atau serangkaian respon yang terorganisir.
Misalnya : Kemampuan berbicara Bahasa Inggris, Kemampuan musical, dsb.
Kemampuan yang dimaksud disini adalah kemampuan yang lebih menonjol atau
istimewa daripada yang lain (mudah dan komunikatif). Misalnya : secara emosional
Alina terpengaruh oleh music, ia mampu menyimpan nada dan mengingat irama.

Dalam genetika manusia, anak mewarisi gen-gen orang tuanya atau nenek
moyang. Sebab, bakat tidak selalu menurun langsung tetapi dapat juga berselang
generasi. Sesuai dengan prinsip perbedaan individual, setiap anak memiliki
kemampuan bakat sendiri-sendiri (pembawaan) dan bakat tidak sama dengan
kecerdasan, tetapi kecerdasan menjadi dasar untuk mengembangkan bakat.
Jadi dengan kata lain, kecerdasan dipandang sebagai faktor umum sedangkan bakat
merupakan faktor khusus.

Konsep bakat awal mulanya muncul berdasarkan pada suatu ketidakmampuan


terhadap tes intelligensi yang menghasilkan skor tunggal yaitu Intelligensi Quation
(IQ). Pada awalnya, IQ yang dipergunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
perencanaan diberbagai bidang. Namun demikian, ternyata IQ hanya memberi sedikit
informasi. Jika dua orang memiliki IQ yang sama, mereka akan memiliki perbedaan (bisa
beda) dibidang lain, seperti prestasi kerjanya atau prestasi belajarnya (Anastasia, 1997).
Tes Intelligensi tidak dapat memberikan rekomendasi untuk melakukan analisis
kemampuan secara diferensial. Sebab itu para ahli yang melakukan analisis diferensial
tes intelligensi diragukan validasinya.

Bakat adalah suatu konsistensi karakteristik yang menunjukan kapasitas


individu untuk mengetahui dan menguasai pengetahuan khusus dengan latihan (misal
seperti contoh diatas, kemampuan berbahasa Inggris dan kemampuan musikal). Bakat
memperkenalkan suatu kondisi dimana menunjukan potensi individu untuk menunjukan
kecakapannya dalam bidang tertentu. Perwujudan potensi ini biasanya bergantung
pada kemampuan belajarnya dalam bidang tertentu, motivasi dan kesempatan-
kesempatannya untuk memanfaatkan kemampuan yang dimiliki.

Menurut Cow, bakat merupakan kualitas yang dimiliki individu dalam tingkat
yang beragam. Sementara menurut Guilford bahwa bakat adalah kemampuan kinerja
yang mencangkup dimensi perseptual, psikomotor dan intelektual.
Bakat seseorang dapat diukur dengan tes bakat. Oleh karena itu, tes bakat
adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan potensial seseorang dalam
suatu jenis aktivitas khusus dalam rentang tertentu. Bakat merupakan salah satu
wujud dari kemampuan manusia yang sangat menonjol dibandingkan kemampuan-
kemampuan lainnya.

B. Tujuan Mengetahui Bakat


Tujuan mengetahui bakat adalah agar kita dapat melakukan suatu diagnosis
dan membuat suatu prediksi. Dengan mengetahui bakat individu maka akan dipahami
potensi yang ada pada diri seseorang. Dengan demikian dapat membantu untuk
menganalisis permasalahan yang dihadapi testee (klien) secara lebih cermat, baik dalam
Pendidikan, klinis, perkembangan, maupun industri.
Maka demikian para psikolog dapat memberikan suatu treatmen yang tepat bagi
klien. Sementara itu untuk melakukan suatu prediksi kegagalan ataupun keberhasilan
terhadap hasil yang dicapai, maka dapat dilakukan seleksi, penempatan atau hal apapun
yang dipersyaratkan oleh perusahaan.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Bakat


Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi individu, Faktor Internal dan
Faktor Eksternal. Faktor Internal meliputi faktor kematangan fisik/biologis.
Kematangan dapat terjadi dalam segi mental psikologisnya, artinya bahwa semakin
individu dapat mencapai kematangan fisik dan mental, maka bakatnya juga akan
mengalami suatu perkembangan lebih nyata.
Sementara itu, terkait Faktor Eksternal meliputi lingkungan dan pengalaman.
Apabila lingkungan individu baik maka akan menunjukan perkembangan bakatnya
dengan baik pula demikian sebaliknya. Bakat menunjukan suatu keistimewaan terhadap
kemampuan khusus yang ada pada diri individu. Oleh sebab itu, bakat dapat juga
disebut sebagai tes batas kemampuan (power ability test) atau disebut juga differential
aptitude test (Anastasia, 1997).

Anda mungkin juga menyukai