Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NY.

I PADA DIABETES MILLITUS


DI RUANG CEMPAKA BAWAH

Dosen pembimbing :

Ns. Ni Bodro Ardi, M. Kep

Disusun Oleh:

Mega Triana Putri

Nim: 221030230530

PROGRAM PROFESI NERS, STIKES WDH

TANGERANG, TAHUN 2022


LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA PASIEN DENGAN RESIKO KETIDAKSTABILAN
KADAR GLUKOSA DARAH

Dosen pembimbing :

Ns. Ni Bodro Ardi, M. Kep

Disusun Oleh:

Mega Triana Putri

Nim: 221030230530

PROGRAM PROFESI NERS, STIKES WDH TANGERANG,

TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN

DIABETES MELITUS

A. Pengertian
Kata diabetes berasal dari bahasa latin yang berarti "melewati", mengacu pada poliuria - gejala khas
diabetes mellitus (DM). Kata mellitus berarti "dari madu", yang berarti glikosuria, merupakan ciri
dari diabetes insipidu (Rodriguez-Saldana, 2019). Diabetes Melilitus (DM) adalah penyakit kronis
yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem
metabolisme dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut disebabkan karena kurangnya produksi
hormon insulin yang diperlukan tubuh. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit kencing manis
atau penyakit gula darah. Penyakit diabetes merupakan penyakit endokrin yang paling banyak
ditemukan(Susanti, 2019).
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter,dengan tanda –
tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanyagejala klinik akut ataupun
kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif didalam tubuh, gangguan primer terletak pada
metabolisme karbohidrat yang biasanyadisertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein.
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai denganhiperglikemi yang
berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak,dan protein yang disebabkan
oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitasinsulin atau keduanya dan menyebabkan
komplikasi kronis mikrovaskuler, danneuropati (Yuliana elin, 2009 dalam NANDA NIC-NOC,
2013)

B. Etiologi
1. Diabetes Melitus
DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapatmenyebabkan insufisiensi
insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas DM. Faktor
lain yang dianggap sebagai kemungkinan etiologi DM yaitu :

a) Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalansel beta melepas
insulin.
b) Faktor-faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen yangdapat
menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yangdiproses secara
berlebihan, obesitas dan kehamilan.
c) Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yangdisertai
pembentukan sel-sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkankerusakan sel- sel penyekresi
insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel betaoleh virus.
d) Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringanterhadap insulin
akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membransel yang responsir terhadap
insulin.

C. Klasifikasi

1. Klasifikasi klinis :

 DM
Tipe I : IDDM
Disebabkan oleh destruksi sel beta pulau langerhans akibat proses autoimun
Tipe II : NIDDM
Disebakan oleh kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin.
Resistensiinsulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilanglukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh
hati :
Tipe II dengan obesitas
Tipe II tanpa obesitas
 Gangguan toleransi glukosa
 Diabetes kehamilan

2. Klasifikasi resiko statistik :

 Sebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa


 Berpotensi menderita kelainan glukosa
Gangren kaki diabetik dibagi menjadi enam tingkatan, yaitu :
o Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan
o disertai kelainan bentuk kaki seperti “ claw,callus “.
o Derajat 1 : Ulkus superfisial terbatas pada kulit.
o Derajat 2 : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang.
o Derajat 3 : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.
o Derajat 4 : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis.
o Derajat 5 : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.
D. Patofisiologi

DM tipe 2 merupakan suatu kelainan metabolik dengan karakteristik utama adalah terjadinya
hiperglikemik kronik. Meskipun pola pewarisannya belum jelas, faktor genetik dikatakan memiliki
peranan yang sangat penting dalam munculnya DM tipe 2. Faktor genetik ini akan berinteraksi
dengan faktor-faktor lingkungan seperti gaya hidup, obesitas, rendahnya aktivitas fisik, diet, dan
tingginya kadar asam lemak bebas (Smeltzer dan Bare, 2015). Mekanisme terjadinya DM tipe 2
umumnya disebabkan karena resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin
akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan
reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa didalam sel. Resistensi
insulin pada DM tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian insulin
menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Untuk mengatasi
resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah, harus terjadi peningkatan jumlah
insulin yang disekresikan (Smeltzer dan Bare, 2015).

Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat (selama bertahuntahun) dan progresif, maka
awitan DM tipe 2 dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalanya dialami pasien, gejala tersebut
sering bersifat ringan, seperti: kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang lama-
lama sembuh, infeksi vagina atau pandangan kabur (jika kadar glukosanya sangat tinggi). Salah satu
konsekuensi tidak terdeteksinya penyakit DM selama bertahun-tahun adalah terjadinya komplikasi
DM jangka panjang (misalnya, kelainan mata, neuropati perifer, kelainan vaskuler perifer) mungkin
sudah terjadi sebelum diagnosis ditegakkan (Smeltzer dan Bare, 2015)

E. Manifestasi Klinis
1. Seseorang dapat dikatakan menderita diabetes mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala
yaitu : 1. Keluhan TRIAS : banyak minum, banyak kencing, dan penurunan berat badan.

2. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120mg/dl

3. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl keluhan yang sering
terjadi pada penderita diabetes mellitus adalah polyuria, polidipsi, polifagia, berat badan
menurun, lemah, kesemutan gatal, visus menurun, bisul/luka, keputihan (M.Clevo Rendy
Margaret TH, 2019)

Adapun manifestasi klinis DM Tipe II menurut (Priscilla LeMone dkk, 2015) Penyandang
DM tipe II mengalami awitan, manifetasi yang lambat dan sering kali tidak menyadari
penyakit sampai mencari perawatan Kesehatan untuk beberap masalah lain. Polifagia jarang
dijumpai dan penurunan berat badan tidak terjadi. Manifestasi lain juga akibat hiperglikemi,
penglihatan buram, keletihan, paratesia, dan infeksi kulit.
F. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes.
Tujuan penatalaksanaan meliputi :

1. Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas hidup, dan
mengurangi risiko komplikasi akut.
2. Tujuan jangka panjang : mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati dan
makroangiopati.
3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM. Untuk mencapai
tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan
profil lipid (mengukur kadar lemak dalam darah), melalui pengelolaan pasien secara
komprehensif.

Menurut Smeltzer dan Bare (2015), tujuan utama penatalaksanaan terapi pada Diabetes Mellitus adalah
menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosas darah, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah
untuk menghindari terjadinya komplikasi. Tatalaksana diabetes terangkum dalam 4 pilar pengendalian
diabetes. Empat pilar pengendalian diabetes, yaitu :

1. Edukasi
Penderita diabetes perlu mengetahui seluk beluk penyakit diabetes. Dengan mengetahui faktor
resiko diabetes, proses terjadinya diabetes, gejala diabetes, komplikasi penyakit diabetes,
penderita diharapkan dapat lebih menyadari pentingnya pengendalian diabetes
2. Pengaturan Makan Atau Diet
Pengaturan makan pada penderita diabetes bertujuan untuk mengendalian gula darah, tekanan
darah, kadar lenak darah, serta berat badan ideal. Dengan demikian, komplikasi diabetes dapat
dihindari, sambil tetap mempertahankan kenikmatan makan itu sendiri.
3. Olahraga
Pengendalian kadar gula, lemak darah, serta berat badan membutuhkan aktifitas fisik teratur.
Selain itu aktivitas fisik juga memberikan efek sangat baik untuk meningkatkan sensitivitas
insulin
ASUHAN KEPERAWATAN NY. I PADA DIABETES MILLITUS DI RUANG
CEMPAKA BAWAH RS WIDYA DHARMA HUSADA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. PENGKAJIAN
Jam :-
Pengkajian tgl : 14 Oktober 2019 NO. RM : 02.50.90.13
Tanggal MRS : 10 Oktober 2019 Dx. Masuk : DM 2
Ruang/Kelas : Cempaka Bawah Dokter yang merawat :-

Nama : Ny.i
Umur : 40 Thn
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Identitas

Suku/Bangsa : Batak
Alamat : jl. Komarudin Dalam II no4 Pengilingan,
Cakung
Keluhan utama :
klien mengatakan sakit kepala (pusing) terasa berputar-putar diseluruh kepala, lemas, mual,
mata buram, kaki terasa kesemutan kanan dan kiri dan mengeluh sering BAK malam hari dan
cepat lapar.
1. klien mengatakan tidak ada penurunan berat badan dalam 1 bulan terakhir

2. klien mengatakan menyukai minuman manis

3. klien mengatakan sudah mengalami DM sejak tahun 2009

4. klien mengatakan dirumah sudah pernah menggunakan obat insulin novorapid 18 unit

5. klien mengatakan ibunya meninggal akibat DM

6. klien mengatakan bahwa DM adalah penyakit keturunan

7. klien mengatakan mata sebelah kanannya sudah tidak jelas melihat atau kabur akibat
penyakit DM

8. klien mengatakan tanda gejala DM adalah lemas, cepat lapar dan sering BAK terutama
malam hari

Kronologis keluhan :
 Faktor pencetus : DM tipe 2 dan Hiponatremi
 Timbulnya keluhan : tiba-tiba dan saat beraktivitas
 Lamanya : 2 menit
 Cara mengatasi : dengan menahan keluhan tersebut

Riwayat Kesehatan Masa Lalu


a. Riwayat Alergi ( obat, makanan, binatang, lingkungan ) : tidak ada

b. Riwayat kecelakaan : Jatuh dari tangga saat dirumah ketika masih anak-anak
Riwayat Sakit dan Kesehatan

c. Riwayat dirawat di Rumah sakit ( kapan, alasan, dan berapa lama ) :

Dirawat di RS Islam Pd. Kopi selama 6 hari tahun 2016 karena gula darah mencapai 600 mg/dl

d. Riwayat pemakaian obat : Insulin Novorapid 18 Unit

Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor resiko :
Orang tua klien memiliki riwayat diabetes mellitus dan hipertensi. Ibu klien meninggal karena
diabetes mellitus. Klien menderita DM sejak tahun 2009 dan menderita hipertensi sejak tahun
2019.

Riwayat penyakit keluarga : Diabetes melitus

Riwayat alergi: 🌕 ya ● tidak Jelaskan :

Irama jantung: ●Reguler 🌕 Ireguler S1/S2 tunggal 🌕 Ya 🌕 Tidak


Nyeri dada: 🌕 Ya ● Tidak
ardiovaskuler

Bunyi jantung: ●Normal 🌕 Murmur 🌕 Gallop lain-lain


CRT: ●< 3 dt 🌕> 3 dt
Akral: 🌕 Hangat ● Panas 🌕 Dingin kering 🌕 Dingin basah
Masalah:

GCS Eye:4 Verbal: 5 Motorik:5 Total: 14


Refleks fisiologis: 🌕 patella 🌕 triceps 🌕 biceps ● lain-lain: tidak ada
Persyarafan

Refleks patologis: 🌕 🌕 budzinsky 🌕 kernig ● lain-lain: tidakada


Lain-lain: tidak ada babinsky
Istirahat / tidur: 2 kali hari (tidak lama) Gangguan tidur:
Masalah: mata sebelah kanan sudah tidak
jelas, buram, kabur

Penglihatan (mata)
Pupil : ● Isokor 🌕 Anisokor 🌕 Lain-lain:
Sclera/Konjungtiva : 🌕 Anemis 🌕 Ikterus 🌕 Lain-lain:
Lain-lain :
Pendengaran/Telinga :
Penginderaan

Gangguan pendengaran : 🌕 Ya ● Tidak Jelaskan:


Lain-lain :
Penciuman (Hidung)
Bentuk : ●Normal 🌕 Tidak Jelaskan:
Gangguan Penciuman : 🌕 Ya ● Tidak Jelaskan: Lain-
lain
Masalah:

Kebersihan: ● Bersih 🌕 Kotor


Urin: Jumlah: cc/hr Warna: jernih Bau: bau
Alat bantu (kateter, dan lain-lain):
Perkemihan

Kandung kencing: Membesar 🌕 Ya ●Tidak


Nyeri tekan 🌕 Ya ● Tidak
Gangguan: 🌕 Anuria 🌕 Oliguri 🌕
Retensi
🌕 Nokturia 🌕 Inkontinensia ● Lain-lain: tidak ada gangguan
Masalah:
Nafsu makan: 🌕 Baik ● Menurun Frekuensi: 2 x/hari
Porsi makan: 🌕 Habis ● Tidak Ket:
Diet :
Minum: 12 cc/hari Jenis: air
putih Mulut dan Tenggorokan
Mulut: ● Bersih 🌕 Kotor 🌕 Berbau
Mukosa 🌕 Lembab ● Kering 🌕 Stomatitis
Tenggorokan 🌕 Nyeri telan ● Kesulitan menelan
Pencernaan

🌕 Pembesaran tonsil 🌕 Lain-lain:

Abdomen 🌕 Tegang 🌕 Kembung 🌕 Ascites 🌕 Nyeri tekan,


lokasi: Peristaltik x/mnt
Pembesaran hepar 🌕 Ya ● Tidak
Pembesaran lien 🌕 Ya ● Tidak
Buang air besar 1x/2 hari Teratur: 🌕Ya ● Tidak
Konsistensi: keras Bau: menyengat Warna: kuning
kehijauan Lain-lain:

Masalah:

Kemampuan pergerakan sendi: 🌕 Bebas ●Terbatas


Kekuatan otot: 5 5
4 4
Muskuloskeletal/ Integumen

Kulit
Warna kulit: 🌕 Ikterus 🌕 Sianotik 🌕 Kemerahan 🌕 Pucat ● Hiperpigmentasi
Turgor: ● Baik 🌕 Sedang 🌕 Jelek
Odema: 🌕Ada ● Tidak ada Lokasi
Luka 🌕 Ada ● Tidak ada Lokasi
Tanda infeksi luka 🌕 Ada ● Tidak ada Yang ditemukan :
kalor/dolor/tumor/Nyeri/Fungsiolesa
Lain-lain :

Masalah:

Pembesaran Tyroid 🌕 Ya ● Tidak


Endokrin

Hiperglikemia ● Ya 🌕 Tidak Hipoglikemia 🌕 Ya 🌕


Tidak Luka gangren 🌕 Ya ● Tidak Pus 🌕 Ya ● Tidak
Masalah:GDS : 350 mg/dl
Mandi :

Sikat gigi : klien sikat gigi 2x/ hari pagi dan malam
Personal Higiene

Keramas : klien mengatakan tidak mau


keramas
Memotong kuku: klien memotong kuku jika kuku klien sudah mulai panjang

Ganti pakaian : klien mengganti pakaian 2x/hari Masalah

Masalah:
Orang yang paling dekat: anak
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar: baik
Kegiatan ibadah: Aktivitas agama klien beribadah 5 waktu tidak di tinggalkan karena sebagai
spiritual

kewajiban yang harus di laksanakan.


sosio-
Psiko-

Lain-lain :
Masalah:
DATA PENUNJANG

( Hasil Pemeriksaan diagnostik yang menunjang masalah : Lab, Radiologi, Endoskopi, dll ) lengkapi dngan
tanggal pemeriksaan

Pemeriksaan Penunjang (11.10.2019)


Pemeriksaan Hasil Unit Nilai rujukan
Trigliserida 205 H mg/dl <150: optimal
150-199: borderline tinggi
200-499: tinggi
>500: sangat tinggi
Kolesterol total 201 H mg/dl <200: optimal
200-239: borderline tinggi
>240: tinggi
Kolesterol HDL 31 mg/dl <40: rendah
>60:tinggi
Kolesterol LDL 144 H mg/dl <100: optimal
100-129: hampir optimal
130-159: borderline tinggi
160-189: tinggi
>190: tinggi sangat
Gliko Hb (HbA1c) 11.6 H % <5.7: optimal
5.7-6.4: resiko tinggi
>6.5: diabetes

Pemeriksaan Penunjang (14.10.2019)


Pemeriksaan Hasil Unit Nilai Rujukan
Urine Lengkap
Warna Kuning muda - Kuning
Kejernihan Jernih - Jernih

Sedimen
Leukosit 1-3 /LPB 0-5
Eritrosit 1-3 /LPB 0-2
Inder
Negatif
Sel epitel 1+
Nilai rujukan +1
(ada), sel epitel
gepeng
Kristal
Negatif Negatif Negatif
Berat jenis 1.010 1.005-1.030
pH 6.5 4.5-8.0
Albumin 1+ Negatif
Glukosa 3+ Negatif
Keton Negatif Negatif
Darah/Hb Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen 3.4 µ mol/L 3.4-17.0
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit Esterase Negatif Negatif
Pemeriksaan Penunjang (16.10.2019)
Pemeriksaan Hasil Unit Nilai rujukan
Hematologi
Hemoglobin 11.6 L g/dl 12.0-14.0
Hematokrit 32.1 L % 37.0-43.0
Eritrosit 4.09 10ˆ6/µL 4.00-5.00
MCV/VER 78.5 L fL 82.0-92.0
MCH/HER 28.4 pg 27.0-31.0
MCHC/KHER 36.1 H g/dl 32.0-36.0
Jumlah trombosit 394 10ˆ3/µL 150-400
Jumlah leukosit 8.45 10ˆ3/µL 5.00-10.00
Hitung Jenis
Basofil 0.6 % 0-1
Eosinofil 2.9 % 1-3
Neutrofil 69.9 % 52.0-76.0
Limfosit 20.4 % 20-40
Monosit 6.5 % 2-8
RDW-CV 11.9 % 11.5-14.5
Kimia Klinik
Ureum darah 23 mg/dl 15-40
Kreatinin
Kreatinin darah 0.9 mg/dl 0.6-1.2
eGFR (MDRD) 91 mL/min/1.73m^2

Elektrolit Hasil Unit Nilai rujukan


Tanggal 11/10 12/10 13/10 14/10 16/10
Natrium darah 133 L 135 127 L 133 L 135 mEq/L 135-145
Kalium darah 2.80 L 2.70 L 3.00 L 3.20 L 3.50 mEq/L 3.50-5.00
Klorida darah 89.0 92.0 89.0 96.0 99.0 mEq/L 89.0-107.0
PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Cairan : Wida KN-2 62,5 ml/jam (500 ml/8 jam)

Kandungan: NaCl 0.9 % (9 gram) dan KCL 0.3%(3 gram)

Fungsi: perawatan, kontrol, pencegahan dan perbaikan penyaki, kondisi dan gejala
(kekurangan kalium, kalium rendah, natrium rendah, ketidakseimbangan elektrolit, kalium
& magnesium rendah)

2. Diet : NDM 1500 kalori, Energi 200 gram

3. Obat :

 Insulin Core dose kelipatan 5 iU

>200-250 = 5 iU

>250-300 = 10 iU

>300-350 = 15 iU

>350 = 20 iU

 KSR 3x1200 mg via oral (06.00, 12.00, 18.00)

Fungsi: mencegah jumlah kalium rendah dalam darah

 Sucralfat 3x10 mg via oral (06.00, 12.00, 18.00)

Fungsi: mencegah dan mengobati ulkus doudenum

 Domperidon 3x10 mg via oral (06.00, 12.00, 18.00)

Fungsi: mengobati mual muntah, gangguan perut, dan refluks asam lambung

 Betahistine 3x12 mg via oral (06.00, 12.00, 18.00)

Fungsi: mengobati vertigo atau pusing berputar

 Captopril 3x25 mg via oral (06.00, 12.00, 18.00)

Fungsi: mengobati hipertensi

 Amlodipin 1x10 mg via oral (18.00)

Fungsi: menurunkan darah tinggi

 Paracetamol 3x500 mg via oral (06.00, 12.00, 18.00)

Fungsi: meredakan demam dan nyeri

 Lantus 1x16 iU via SC (22.00)

Fungsi: menurunkan kadar gula darah

 Novorapid 3x6 iU via SC (06.00, 12.00, 18.00)

Fungsi: hormon yang berfungsi untuk mengubah gula menjadi energi


ANALISA DATA

Data Masalah Etiologi

Ketidakstabilan kadar Ketidaktepatan pemantauan


1. DS :
glukosa darah glukosa darah
- Klien mengatakan kepala
pusing terasa berputar- (D.0038)
putar diseluruh kepala
- Klien mengatakan lemas
- Klien mengatakan cepat
lapar dan sering BAK
terutama dimalam hari
DO :
GDS Terakhir : 312mg/dl
Klien tampak memegang
kepalanya

2. DS: Intoleransi Aktifitas Kelemahan


- Klien mengatakan
( D.0056)
lemas, tiba- tiba saat
beraktifitas
- Klien mengatakan
penglihatan kaburdan
tidak jelas
- klien mengatakan kaki
kanan dan kiri terasa
kesemutan
DO :
klien terlihat lemas
persendian pasien terlihat kaku
3. DS: Risiko Tidak seimbangan Gangguan mekanisme
- Klien mengatakan elektrolit regulasi ( diabetes melitus)
mual (D.0037)
- Klien mengatakan
sering BAK
DO:
Klien tampak kekamar mandi
untuk BAK
Output: urine (1810 cc) +
IWL (780 cc) = 2590 cc

DiagnosaKeperawatan

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d ketidaktepatan pemantauan glukosa darah d.d
Hiperglekimia ( badan lemas, gula darah : 350 (D.0038)
2. Intoleransi Aktifitas b.d kelemahan d.d mengeluh lelah, kaki kanan dan kiri sering
kesemutan ( D.0056)
3. Risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d gangguan mekanisme regulasi diabetes
melitus (D.003
RENCANA KEPERAWATAN

Nama :Ny.I
Ruang : Cempaka
No. RM : 02.50.90.13

No Diagnose Tujuan dan Intervensi rasional


Kriteria Hasil

1 Ketidakstabilan Setelah dilakukan Manajemen Upaya untuk


kadar glukosa darah tindakan hiperglikemia menstabilkan kadar
b.d ketidaktepatan keperawatan glukosa darah agar
Observasi :
pemantauan glukosa tetap berada pada
selama 3 x 24 jam
- Identifikasi
darah d.d rentan normal
risiko ketidakstabilan
kemungkinan
Hiperglekimi
gula
penyebab
(D.0038)
darah membaik hiperglikemia
DS :
- Monitor kadar
- Klien mengatakan KH :
glukosa
kepala pusing terasa
berputar- putar - Kestabilan - Monitor tanda
diseluruh kepala kadar gejala
- Klien mengatakan glukosa hiperglekimia
lemas
darah - Monitor keton
- Klien mengatakan
cepat lapar dan membaik urin, tekanan darah
sering BAK terutama - Status nutrisi Terapeutik :
dimalam hari
membaik
DO : - Berikan asupan
- Kontrol
GDS Terakhir : cairan oral
312mg/dl resiko
Edukasi :
Klien tampak - Tingkat
memegang kepalanya pengetahuan - Ajurkan kepatuhan
membaik terhadap diet
(HAL.185) Kolaborasi :

- Kolaborasi
pemberian insulin
( I.03115)
2 Intoleransi Aktifitas Setelah dilakukan Menejemen energi Upaaya untuk
b.d kelemahan d.d Observasi
tindakan menstabilkan energi
mengeluh lelah, kaki - Indentivikasi
kanan dan kiri sering keperawatan selama gangguan fungsi mengatasi kelelahan
kesemutan ( D.0056) tubuh yang
DS: 8 jam diharapkan
mengakibatkan
- Klien toleransi aktivitas kelelahan
mengatakan - Monitor kelelhan
lemas, tiba- tiba meningkat, dengan
fisik
saat beraktifitas kriteria hasil : - Monitor lokasi dan
- Klien ketidaknyamnanan
mengatakan - Kemudahan
selama aktivitas
penglihatan kabur dalam
dan tidak jelas Terapeutik
- klien beraktivitas
- Lakukan latihan
mengatakan kaki sehari- hari rentang gerakpasif /
kanan dan kiri
- Kecepatan aktif
terasa kesemutan
DO : berjalan Edukasi
klien terlihat lemas
- ajurkan mel;akukan
persendian pasien meningkat
aktivitas secara
terlihat kaku
- Kekuatan tubuh bertahap
Kolaborasi
bagian bawah
- kolaborasi dengan
meningkat ahli gizi
- Keluhan leleh (I.05178)
menurun
- Tekanan darah
membaik
- Frekuensi nafas
membaik
(L.05047)
3 Risiko Setelah dilakukan Menejemen mual Upaaya untuk
ketidakseimbangan Observasi
tindakan menstabilkan
elektrolit b.d gangguan - Identifikasi faktor
mekanisme regulasi keperawatan selama penyebab mual ketidakseimbangan
diabetes melitus d.d - Monitor mual
24 jam diharapkan elektrokit agar tetap
diabetes militus - Monitor asupan
(D.0037) risiko elektrolit b.d nutrisi dan kalori berada dalam rentang
S: Terapeutik
gangguan normal
- Klien - Berikan makan
mengatakan mekanisme regulasi dalam jumlah kecil
mual & sehat
- Klien diabetes melitus d.d
Kolaborasi
mengatakan diabetes militus Dengan ahli gizi untuk
sering BAK diabetes miletus
DO: membaik dengan

Klien tampak kekamar kriteria hasil : (I.03117)


mandi untuk BAK - Keseimbangan
Output: urine (1810 cc)
+ IWL (780 cc) = 2590 elektrolit
cc - Keseimbangan
cairan
- Status nutrisi
- Tingkat mual
(HAL. 185)
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama :Ny.I

Ruang : Cempaka

No. RM 02.50.90.13

Tanggal/jam No Implementasi SOAP


DX

14 Okt 2019 1 Observasi :


S : Klien mengatakan kepala pusing terasa
12:00 berputar- putar diseluruh kepala
- Identifikasi
• Klien mengatakan lemas
kemungkinan penyebab
• Klien mengatakan cepat
Terapeutik : lapar dan sering BAK
terutama dimalam hari
- Berikan asupan cairan
oral O : GDS Terakhir : 312mg/dl
Edukasi : Klien tampak memegang kepalanya

- Ajurkan kepatuhan A :
terhadap diet
- Masalah belum teratasi
Kolaborasi :
P:
- Kolaborasi pemberian
- Lanjutkan Intervensi
insulin 10 Iu
- Monitor tanda dan gejalahi
Edukasi
perglikemia
- program pengobatan - Berikan asupan cairan oral
- Ajurkan kepatuhan terhadap
diet
- Kolaborasi pemberian
insulin 10 Iu
15 Okt 2019 Hari ke-2

16.00 S : Klien mengatakan kepala pusing terasa


berputar- putar diseluruh kepala
- Klien mengatakan lemas
- Klien mengatakan cepat lapar dan
sering BAK terutama dimalam hari

O : GDS : 160 mg/dl


Sehabis makan
A:

- Masalah teratasi

P:
- Intervensi selesai
Tanggal/jam No Implementasi SOAP
DX

14 Okt 2019 2 Observasi S:


12:00 - Indentivikasi gangguan - Klien mengatakan lemas, tiba-
fungsi tubuh yang tiba saat beraktifitas
mengakibatkan kelelahan - Klien mengatakan penglihatan
- Monitor kelelhan fisik kaburdan tidak jelas
- Monitor lokasi dan - klien mengatakan kaki kanan
ketidaknyamnanan selama dan kiri terasa kesemutan
aktivitas O:
klien terlihat lemas
Terapeutik persendian pasien terlihat kaku
- Lakukan latihan rentang
gerakpasif / aktif
A:
Edukasi
- Masalah teratasi
- ajurkan mel;akukan aktivitas
secara bertahap
Kolaborasi P:
- kolaborasi dengan ahli gizi
- Selesai Intervensi
Tanggal/jam No Implementasi SOAP
DX

14 Okt 2019 3 Observasi S:


20:00 - Identifikasi faktor penyebab - Klien mengatakan mual
mual - Klien mengatakan sering
- Monitor mual BAK
- Monitor asupan nutrisi dan O:
kalori Klien tampak kekamar mandi untuk
Terapeutik BAK
- Berikan makan dalam jumlah
kecil & sehat Output: urine (1810 cc) + IWL (780
Kolaborasi cc) = 2590 cc
Dengan ahli gizi untuk diabetes
miletus A:

- Masalah teratasi

P:

- Selesai Intervensi
Daftar pustaka
SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta.

SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta.

SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai