Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KONSELING LINTAS BUDAYA

UJIAN AKHIR SEMESTER


Mata Kuliah : Konseling Lintas Budaya

Dosen Pengampu :
Nuraini Siregar, M.Pd. Kons

Disusun oleh :
Andini Puspa Ningrum
1901015004

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2022
1. IDENTITAS KONSELI
Nama : FR
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 21 Tahun
Agama : Islam
Suku Budaya : Sunda
Jejang Pendidikan : Kuliah
Pekerjaan :-
Alamat : Jalan Banjarsari IV no. 10 Jakarta Selatan, DKI
Jakarta

2. DESKRIPSI MASALAH
FR merasa bahwa hidupnya selama berada dirumah selalu dibawah
tekanan ayahnya yang menyebabkan ia tidak betah dirumah dan
inginya selalu berada diluar rumah. Ia meanggap bahwa saat ia
berada dirumah terkadang permasalahan yang sudah ia alami diluar
rumah akan bertambah jika ia pulang ke rumah. Ia merasa takut
untuk bertindak apapun didepan rumah, bahkan untuk bersuara
ataupun berkonfrontasi dengan ayahnya ia tidak berani.
Walaupun begitu saat FR berada diluar rumah iapun terkadang
cemas karena sudah terbiasa diatur oleh ayahnya yang keras jadi
saat ia berada diluar rumah dengan tujuan yang tidak terlalu jelas ia
akan berbohong kepada ayahnya agar ayahnya tidak memerahinya
dan tidak melarangnya untuk keluar rumah.
Ini disebabkan karena kebiasan ayahnya sedari kecil yang suka
mengontrol alur kehidupannya. Ia juga mengatakan bahwa ayahnya
terkadang sering mengaikatkan suatu persoalan pada kebiasannya
contohnya, jika ia belum hafal pada satu surah ayahnya akan berkata
“kamu sii main mulu kerjaannya” hal seperti itulah yang membuat ia
tertekan saat berada di rumah.
Menurut dia semua ini akibat dari masa kecil ia, saat ia kecil ia selalu
ditekankan dengan aturan-aturan yang berat selain itu ia sering
melihat orang tuanya bertengkar bahkan sampai melihat ibunya
menangis, inilah yang membuat FR merasa takut dan tertekan
dengan ayahnya.

3. ANALISA MASALAH
Setelah melakukan 2 kali pertemuan awal dan mencoba menggali
infotmasi, perasaan serta permasalahan yang FR rasakan maka saya
mengetahui bahwa FR merupakan merupakan anak pertama
perumpuan, ia lahir dari keluarga yang sangat berkucukupan
ayahnya merupakan seorang PNS inilah yang membuat ayahnya
memiliki aturan yang keras dan juga kemauan yang terkadang
berlebihan.
Sedari kecil FR sudah sering melihat aturan aturan yang ayahnya
buat sangatlah ketat dan berat ada fase saat FR kecil dimana ibunya
membuat kesalahan dan melanggar aturan ayahnya langgsung
memarahi ibunya sampai ibunya menangis. Memori inilah yang terus
berbekas kepada FR hingga sampai saat ini.
FR sudah memasuki bangku perkuliahan dari SD-SMA ia bersekolah
di sekolah negeri pada saat kelulusan SMA ia gagal memasuki PTN
tetapi ayahnya terus meminat ia agar belajar kembali dan mencoba
untuk ikut tes tahun depan agar ia bisa masuk PTN akhirnya tahun
berikutnya FR lulus PTN. FR pernah kata bahwa jika pada tahun ini
ia tidak lulus PTN ayahnya akan mencoba jalur belakang untuk FR
masuk PTN tetapi PTN yang dituju oleh ayahnya sangat tidak
diminati oleh FR sehinga FR semnagat untuk belajar agar dapat PTN
yang ia mau.
Kerena banyaknya kemauan serta aturan-aturan dari ayahnya inilah
yang menyebabkan FR merasa tertekan dengan apa yang dilakukan
ayahnya, sehingga membuat ia tidak betah dirumah dan inginnya
berada diluar rumah. Walaupun begitu saat FR berada diluar rumah
ia juga tidak bisa sembarangan keluar, butuh informasi kejelasan
yang jelas untuk apa tujuan ia keluar rumah pada ayahnya sampai
terkadang ia suka membuat alas an palsu untuk membohongi
ayahnya agar ia bisa tetap keluar rumah. Ia memiliki kecemasan dan
ketakutan saat diluar rumah jika belum menemukan alas an yang
tepat untuk disampaikan pada ayahnya.

4. SINTESA
Setelah mendengar permasalahan apa yang dirasakan oleh FR maka
saya membuat kesimpulan :
• FR merasa bahwa dirinya selalu dalam tekanan ayahnya
apalagi saat ia berada didalam rumah ia merasa tidak bebas
untuk mengekspresikan dirinya karena takut dengan ayahnya.
• Ia lebih memilih diam dan pergi dari rumah jika merasa bahwa
tekanan yang diberikan oleh ayanya sudah tidak ia bisa tahan.
• Ia merasa bahwa apa yang terjadi sekarang pada dirinya
akibat dari masa kecil yang ia rasakan.
• Sedari kecil ia sudah merasakan Push Parenting walaupun
sekarang ia sudah bisa mengambil beberapa langkah sesuai
kemauannya tetapi tetap dibawah persetujuan ayahnya
• Selain itu komunikasi antara FR dan ayahnya juga terbilang
tidak baik karena saat dirumah mereka hanya berbicara
seperlunya dan seadanya saja, FR tidak pernah bercerita atau
berkomunikasi yang panjang dengan ayahnya

5. DIAGNOSA
Dari permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa FR merasakan
tekanan dari seorang yang terkadang dapat menimbulkan
kekhawitran dalam dirinya ia beranggapan bahwa apa yang terjadi
sekarang merupakan hasil dari kejadian masa kecilnya. Berdasarkan
data yang telah didapat, penyebab timbulnya masalah FR bisa
dikatakan sebagai berikut :
a. Faktor dari diri FR
• FR yang kurang berkomunikasi dengan ayahnya
• Fikiran-fikiran FR tentang ayahnya sedari kecil
membuat persepsi mengenai ayahn ya jelek
• FR yang ingin merasa bebas dalam bertindak diluar
aturan ayahnya
b. Faktor dari luar diri FR
• Ayahnya yang selalu menerapkan push parenting
• Aturan yang berat dari ayahnya membuat FR merasa
tertekan
• Ayahnya membatasi kegiatan FR
• Terkadang ada beberapa hal yang selalu di tuntut oleh
ayahnya
• Ayahnya menerapkan komunikasi satu arah jadi FR
sulit untuk berpendapat
6. PROGNOSA
Apabila permasalahan yang dihadapi oleh FR tidak segara ditangani
maka kemungkinan yang akan terjadi pada diri FR :
• Rasa tertekan akan terus timbul
• Selalu merasa takut dan tegamh jika bersama ayahnya
• Memiliki komunikasi yang buruk dengan ayahnya
• FR akan terus membohongi ayahnya jika ingin keluar rumah
• FR akan merasa bosan dan ingin terus keluar rumah
Apabila permasalahan yang dihadapi oleh FR segara ditangani maka
kemungkinan yang akan terjadi pada diri FR :
• Hubungan FR akan baik dengan ayahnya
• Persepsi jelek FR kepada ayahnya tidak ada lagi
• Komunikasi 2 arah antara FR dan ayahnya akan tercipta
• Kenyaman dalam keluarga saat berada dirumah bisa terjadi

7. TREATMENT
Pada konseling dengan FR terjadi 4 sesi konseling yang dimana tiap
sesi dilakukan di hari yang berbeda-beda :
1) SESI 1
Pada sesi 1 ini merupakan konseling awal pada sesi ini
hubungan awal antar saya dengan FR, saya berupaya untuk
membangun hubungan dengan FR agar ia memiliki rasa aman
dan nyaman. Selain itu saya juga menjelaskan mengenai
asas-asas konseling agar FR dapat menambah keyakinan FR
bahwa dalam konseling ini dapat terjaga kerahasiannya
dengan aman. Dalam hal membangun hubungan ini saya
mencoba untuk berbincang dengan topic pembahasan yang
ringan yang sama-sama kita ketahui.
Setelah saya merasa dan melihat FR telah nyaman berbincang
dengan saya selanjutnya saya membangun kontrak perjanjian
konseling dengan FR seperti jangka wakt u konseling pada
sesi 1 yang disepakti bersama oleh kami, dan juga hal-hal
yang sekiranya tidak ingin dulu FR ceritakan pada waktu sesi
1 dipersilhakan tidsk diceritakan terlebih dahulu.
Setelah kontrak konseling selesai, saya coba untuk
meembantu memperjelas masalah FR dengan memancing FR
bercerita terkait apa permasalahannya, saya mencoba
memahami dan mendegarkan dengan baik apa yang
dirasakan oleh FR dan terselip apa saja kemauan dari FR. Saya
juga memncoba memberika bebrepa pertanyaan pancingan
agar FR dapat bercerita lebih leluasa. Setelah pertemuan 1
saya menjadwalkan kembali untuk melakukan sesi konseling
selanjutnya.
Kesimpulan :
• Pada sesi 1 ini FR bersedia untuk melakukan konseling
dengan kontrak perjanjian awal yang telah disepakati
bersama
• FR bercerita bahwa ia tertekan oleh orang tuanya
• Ia merasa bahwa orang tuanya terkadang memberi
aturan yang berat
• Pada beberapa kali pertanyaan baru lah ia bercerita
bahwa sebenarnya yang membuat FR tertekan lebih
kepada sikap ayahnya
• Terkadang ia suka melakukan tindakan berbohong
demi ayahnya mengizinkan dia keluar rumah
Pada hal ini saya mencoba memahami dan mendengarkan apa
yang diceritakan oleh FR, saya juga menayakan apa yang
sebenarnya ia inginkan dengan kondisinya sekarang. Saya
juga mennayakan terkait apakah yang FR lakukan termasuk
dalam hal yang baik? Sebab jika ia merasa tertekan ia keluar
rumah begitu saja degan memberi alasan bohong pada
ayahnya.
2) SESI 2
Pada sesi ke 2 ini perbincanv diawali dengan menyakan kabar
dan sebagainya, dilanjutkan dengan mengulang pembahasan
sedikit yang telah dibahas pada sesi sebelumnya. Memastikan
kembali bahwa apa yang diceritakan oleh FR pada sesi
sebelumnya benar keadannya.
Selanjutnya saya mencoba eksplorasi keadan dari diri FR,
mencoba memancing FR agar FR bercerita lebih dalam
mengnai kondisi serta tingkah laku yang ia lakukan saat ia
merasa dalam tekanan ayahnya. Memastikan apakah perilaku
tersebut tepat atau tidak menurut FR. Apakah dengan cara ia
pergi dari rumah saat merasa tekanan akan membuat rasa itu
akan pergi secara menyeluruh dengan segara atau tidak.
Saat FR sudah mengetahui bagaimana dengan tindakannya,
mencoba memancing FR bagimana cara ia mengubah
tindakannya lebih baik yang dimana tindakan tersebut dapat
membantu FR dan ayahnya dalam kondisi yang sama sama
baik.
Kesimpulan :
• Pada sesi 2 ini FR menceritakan lebih dalam, dia
terkadang merasa takut saat melanggar aturan
ayahnya maka dari itu ia mencoba mencari alas an-
alasan bohong yang dapat membtu ia untuk melanggar
aturan ayahnya
• FR menyadari bahwa yang ia lakukan adalah salah
• FR mengatakan bahwa ia ingin mencoba lebih jujur dan
terbuka dengan ayahnya
• Ia ingin berkomunikasi sesuai kenyataan tanpa
menutupi atau membohongi ayahnya
• Ia tidak ingin lagi merasa cemas saat membohongi
ayahnya
3) SESI 3
Pada sesi 3 dimulai dengan mengulang pembahasan pada sesi
sebelumnya, memastikan apa yang sudah dikatakan oleh FR
pada sesi seblumnya akan dilaksanakan sesuai dengan apa
yang Ia katakana. FR mengatakan bahwa ia akan melakukan
apa yang dikatakannya pada sesi sebelumnya.
Meminta FR untuk membuat komitmen pada dirinya sendiri
demi kebaikan hubungan ia dengan ayahnya. FR berjanji akan
mencoba melakukan apa yang telah kita rencanakan untuk
membuat hubungan ia baik dengan ayhnya agar ia tidak
merasa tertekan oleh ayahya.
Konseling ini diakhiri dengan saya yang memberikan
pemahaman serta motivasi agar FR dapatr menjalankan
komitmennya demi kondisinya sendiri dan juga hubungan FR
dengan ayahnya. Meyakinkan FR bahwa ia bisa mencoba
menjalin komunikasi yang baik dengan sang ayah

8. FOLLOW UP
Tindak lanjut pada konseling ini akan dilaksanakan pada beberapa
waktu kedepan, untuk menanykan bagiamana perkembangan FR
dalam menjalakan rencananya. Apakah ia bisa menepati
komitmennya untuk membangun hubungan ia dengan ayahnya atau
tidak.
9. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai