Anda di halaman 1dari 10

kewirausahaan

Rancangan
Wirausaha
Andini Puspa Ningrum
1901015004
Profil Produk
Produk yang kami produksi merupakan kue kering
dengan berbagai jenis kue kering yang beranekaragam
seperti kastengel, nastar, putri salju, lidah kucing, sagu
keju dan lain sebaginya. Produk ini kami produksi
mengingat banyak sekali konsumen yang menyukai kue
kering karena dapat bertahan lama dibandingkan jenis
kue basah. Kue kering yang kami produksi dikemas
menggunakan toples bening dengan ukuran 450gr.
Potensi Sumber Daya
Produk kue kering kami pastinya berbahan
dasar tepung terigu dan butter yang
dikombinasikan dengan berbagai jenis bahan
lainnya seperti selai nanas untuk nastar, keju
untuk kastengel dan lain sebagainya. Bahan-
bahan kami merupakan bahan yang mudah
ditemukan di pasar, di toko kue, maupun di
toko klontongan sehingga untuk sumber
bahan sangatlah mudah dicari. Tim produksi
dalam membuat produk ini selain saya ada 2
orang lainnya yang turut membantu ia ahli
dalam membuat bahan adonan yang enak
dan juga pas.
Jangkuan Pasar
Produk kami memiliki sasaran berbagai jenis
konsumen karena peluang untuk bisnis kue
kering terbilang sangat bagus dan sangat
cerah. Bisnis kue kering menjadi suatu pilihan
bisnis makanan kering dengan berbagai jenis
kue kering yang menjanjikan hingga banyak
orang yang tertarik menekuni bisnis tersebut.
Peluang usaha makanan kering dengan
berbagai jenis kue kering masih terbuka lebar
serta sangat menguntungkan oleh siapa saja.
Maka melihat peluang tersebut kami ingin
membuat produksi kue kering.
STP
(Segmentation, Targetting, Positioning)

SEGMENTATION (SEGMENTASI TARGETING (SASARAN POSITIONING (POSISI


PASAR) PASAR) PRODUK)
Produk kue kering kami memiliki Melihat produk yang sejenis
Sasaran produk kue kering ini
sasaran konsumen pada wilayah beredar di pasaran, maka produk
adalah seluruh kalangan tanpa
perkotaan maupun pedesaan kami memiliki keunggulan dari segi
terkecuali mengingat kue kering
karena produk kue kering Kualitas dan juga harga yang
sangat digandrungi oleh
merupakan jenis kue yang terjangkau dari harga pasaran
siapapun.
banyak disukai oleh individu pada biasanya.
terutama padaa saat moment
tertentu seperti lebaran dan
produk ini dipasarkan untuk
seluruh kalangan tanpa
memandang tingkat ekonomi.
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Memiliki harga yang variatif, sehingga bisa Harga dari kue yang dijual tidak tetap, cenderung
menjangkau berbagai macam kalangan di naik, sehingga hanya pelanggan setia yang
masyarakat. Tidak terlalu mahal bagi kalangan kemungkinan akan melakukan pemesanan
menengah ke bawah, dan tidak terlalu murah bagi kembali. Hal ini disebabkan harga bahan kue yang
kalangan menengah ke atas. terus naik seiring berjalannya waktu.
Adanya berbagai macam jenis kue yang dimiliki, Variasi kue yang ditawarkan terkadang terbatas,
sehingga memenuhi keinginan dan selera lebih sehingga banyak sekali pesaing di tengah
banyak orang. Selain itu, jenis kue yang dihasilkan lingkungan. Selain itu, orang-orang cenderung
juga mengikuti tren yang ada di masyarakat, memilih untuk membuatnya sendiri daripada
sehingga diminati banyak orang. membeli.
Pengemasan barang yang rapi, sehingga
menambah sisi elegan bagi pembeli, terutama
pembeli yang akan meneruskan kue tersebut
sebagai bingkisan kepada orang lain.
Opportunity (Kesempatan) Threat (Ancaman)

Menjelang hari raya agama (idul fitri, natal, imlek, Banyak usaha kering lainnya yang menawarkan
dan sebagainya), pemesanan kue kering akan produk yang sama, dengan harga yang lebih
meningkat drastis oleh para pembeli yang akan murah dan jumlah yang lebih banyak
mengadakan acara di kediamannya. Sejumlah produk dipasaran menggunakan
Makan kue kering sudah menjadi kebiasaan orang pengawet, sehingga pembeli memilih kue yang
Indonesia. Tidak hanya di saat acara besar, dalam tahan lama.
kegiatan sehari-hari, makan kue kering jadi hal Pembeli mulai jenuh dengan varian yang
yang tidak boleh dilewatkan sebagai teman minum ditawarkan.
kopi.
Acara arisan dan acara keluarga yang rutin
diadakan di lingkungan sekitar menjadikan
pesanan kue selalu ada setiap minggunya,
sehingga ada potensi memperluas pemasaran.
Diminati oleh anak-anak, sehingga banyak ibu
rumah tangga yang akhirnya memutuskan untuk
membeli kue kering secara rutin.
Analisis Ekonomi

Pengeluaran per produksi​= Rp. 3.300.000


Pendapatan per produksi ​= Rp. 4.240.000
Harga pokok produksi​= Rp. 62.000
Harga jual perproduk​= Rp. 80.000
Keuntungan per produksi ​= Rp. 940.000
Analisis Ekonomi
BEP Volume Produksi : Rp. 3.300.000 / Rp. 80.000 =
42
Maka modal akan kembali setelah diproduksinya 42
toples kue kering. Jadi, apabila dalam 1 kali produksi
dihasilkan 53 toples kue kering maka akan diperoleh
keuntungan sebanyak 11 toples kue kering.
BEP Harga Produksi : Rp. 3.300.000 / 53 kue kering =
Rp. 62.000
Jadi, harga untuk 1 toples kue kering sebesar Rp. 62.000
merupakan harga di mana biaya/modal produksi
kembali sehingga untuk mendapatkan keuntungan
harga per unit/ per kemasan harus di atas Rp. 62.000
Jadi, dengan harga Rp. 80.000/toples. Maka diperoleh
keuntungan sebesar Rp. 18.000/toples.
Analisis Ekonomi
B/C Ration
Keuntungan (B) yang diperoleh per produksi adalah Rp.
940.000 dan biaya produksi (C) per bulan adalah Rp
3.300.000 sehingga diperoleh B/C Ratio = 940.000 :
3.300.000 = 0,28
Jadi, dengan B/C Ratio 0,28 (di atas nol) maka usaha ini
dinyatakan layak dan keuntungan yang diperoleh adalah
28,48 % dari biaya produksi.
R/C Ration
Seluruh pemasukan/pendapatan per produksi (R) adalah
Rp. 4.240.000 dan biaya produksi per produksi (C) Rp.
3.300.000 sehingga diperoleh R/C Ratio = 4.240.000 :
3.300.000 = 1,28
Jadi, dengan R/C Ratio 1,28 (di atas 1) maka usaha ini
dinyatakan layak untuk didirikan.

Anda mungkin juga menyukai