Anda di halaman 1dari 8

Responsi Minggu 2

DERMATOFITOSIS

DEFINISI
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk yang disebabkan oleh jamur dermatofita.

SINONIM
Tinea, ringworm, kurap, teigne, herpes sirsinata

ETIOLOGI
Nama jamur : Dermatofita
Kelas : Fungi imperfecti
Genus : Microsporum, Thrichopyton, Epidermophyton
- Microsporum (17 spesies) : M. Gypseum, M. Canis
- Thrichopyton (21 spesies) : T. Tonsurans, T. Violaceum, T. Rubrum
- Epidermophyton (2 spesies) : Placosum

FAKTOR PREDISPOSISI

- Hygine yang kurang


- Imun yang menurun
- Kelembapan yang tinggi

SIFAT JAMUR DERMATOFITA

- Keratofilik : memakan keratin sehingga memberikan gambaran klinis “central healing” dan “lesi polisiklik”
 Central healing : lesi yang ditengah tampak sembuh, namun pinggirannya masih aktif yang ditandai
dengan papul-papul.
 Lesi polisiklik : lesi yang pinggirnya berkelok-kelok, tidak teratur yang diakibat faktor kecepatan
jamur memakan keratin yang tidak sama.
 Keratin berada di lapisan stratum korneum

KLASIFIKASI
1. Tinea kapitis (kulit kepala dan rambut)
2. Tinea barbae (kumis dan jenggot)
3. Tinea korporis (badan)
4. Tinea kruris (area genitokrural : anus, bokong, perut bagian bawah)
5. Tinea pedis et manus (kaki dan tangan)
6. Tinea unguium (kuku jari tangan dan kaki)

Anis Tasia Laia


Responsi Minggu 2
TINEA KAPITIS
Mempunyai 3 bentuk :
1. Gray patch ringworm
2. Kerion
3. Black dot ringworm

Gray Patch Ringworm (non- Black dot ringworm (non-inflamasi) Kerion (inflamasi)
inflamasi)
- Disebabkan oleh Microsporum dan - Disebabkan oleh Trichophyton - Disebabkan oleh Microsporum canis
microsporum audoini. tonsurans dan trichophyton violaceum. dan microsporum gypseum.
- Sering ditemukan pada anak-anak - Rambut yang terinfeksi patah, tepat - Peradangan berat berupa
- Keluhan : gatal pada muara folikel dan yang tertinggal pembengkakan (papul2 eritem) seperti
- Penyakit dimulai dengan papul adalah ujung rambut yang penuh sarang lebah dengan sebuah sel radang
merah kecil di sekitar rambut. Papul spora. yang padat disekitarnya.
ini melebar dan membentuk bercak - Black dot : ujung rambut yang hitam - saat sembuh menimbulkan jaringan
yang menjadi pucat dan bersisik. di dalam folikel parut (papul2) dan berakibat alopesia
- Warna rambut jadi abu2, tidak - ujung rambut yang patah kalau yang menetap.
berkilat, mudah patah, mudah tumbuh kadang2 masuk ke permukaan - alopesia irreveribel : karena ada
dicabut. kulit. jaringan parut (non adneksa)
- alopesia reversibel - alopesia reversibel

Diagnosis banding Tinea Capitis :

- Alopesia androgenik (tidak bersisik, rontok sampai akar, tidak patah)


- Dermatitis seboroik (tidak ada alopesia, rambut tampak berminyak, skuama kuning berminyak)
- Psoriasis vulgaris (skuama tebal, kasar, berlapis-lapis, berwarna putih mengkilat, rambut tidak rontok)

Anis Tasia Laia


Responsi Minggu 2
TINEA BARBAE
Gejala klinis sama dengan tinea capitis dijumpay gray patch ringworm, black dot ringworm dan kerion.

Tinea barbae
DD tinea barbae :

- Folikulitis profunda/sikosis barbae (tidak ada alopesia, infiltrat, bilateral)

sikosis barbae

TINEA KORPORIS
Dermatofitosis pada kulit tubuh tidak berambut (glabrous skin)

Gambaran Klinis :
- Gatal
- Makula eritem dengan pinggir aktif dan polisiklik
- Kadang-kadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan

Diagnosa banding tinea korporis :


- Dermatitis seboroik (skuama kuning berminyak)
- Psoriasis vulgaris (plak eritem, skuama kasar, tebal, dan belapis)
- Ptiriasis rosea (ada herald patch/lesi inisial/lesi yang pertama kali timbul ruam makula eritem, oval,
soliter, terletak di badan dengan ukuran 3-5cm. Baru diikuti lesi kecil-kecil berikutnya yang letaknya
mengikuti garis costa sehingga memberi gambaran seperti pohon cemara terbalik).

Anis Tasia Laia


Responsi Minggu 2

TINEA KRURIS
Sama gambarannya dengan tinea korporis, hanya lokasi yang berbeda.
Diagnosis banding tinea kruris :

- Candidiasis kutis intertriginosa (lesi satelit/lesi eritem besar dengan papul/vesikel disekitarnya, skuama
lembab/basah (maserasi), pseudohifa. Di DD karena lokasi sama.
- Eritrasma (lesi batas tegas, difus, fluoresensi merah bata dengan sinar wood)

TINEA MANUS et PEDIS


Mempunyai 3 bentuk :

- Interdigitalis
 diantara jari 4 dan 5 terlihat fisura yang dilingkari sisik halus dan tipis
 menyebar ke subdigitalis dan sela jari lain
 maserasi (karena lembab). Maserasi berupa kulit putih dan rapuh

Anis Tasia Laia


Responsi Minggu 2

- Moccasin foot
 Seluruh kaki menebal dan bersisik
 Atlet’s foot
 Eritema ringan dan terlihat pada bagian tepi lesi
 Kronik dan sering resisten

- Subakut vesikuler
 Terlihat vesikel / vesiko-pustul, terkadang bula
 Mulai dari jari dan menyebar ke punggung kaki atau telapak kaki

Diagnosis banding tinea manus :

- Dermatitis kontak (detergen) : mengenai semua tangan, skuama tidak tebal, kulit kering bersisik, kulit
mengkerut, relief kulit makin jelas

TINEA UNGUIUM
Ada 3 bentuk klinis :

- Subungual distalis
 Mulai dari tepi distal atau distolateral kuku
 Menjalar ke proksimal dan dibawah kuku terbentuk sisa kuku yang rapuh.
 Kronik : kuku bagian distal hancur yang terlihat kuku rapuh yang menyerupai kapur

- Leukokinia trikofita / leukokinia mikotika


 Keputihan di permukaan kuku yang dapat di kerok
 Disebabkan oleh Trichophyton mentagrophytes

Anis Tasia Laia


Responsi Minggu 2

- Subungual proksimalis
 Mulai dari pangkal kuku bagian proksimal
 Gambaran khas : kuku bagian distal terlihat utuh, sedangkan bagian proksimal rusak

Diagnosis banding tinea unguium :

- Psoriasis kuku : ada pitting nail/nail pit yaitu lekukan2 miliar, kuku keruh, tebal dan bagian distal
terangkat karena terdapat lapisan tanduk dibawahnya.
- Liken planus kuku : kuku berwarna kekuningan, kuku dapat terlepas

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bahan klinis : kerokan kulit, rambut, dan kuku.
Terlebih dahulu tempat yang terinfeksi dibersihkan dengan spritus 70%.
- Kulit tidak berambut (glabrous skin) : sisik kulit dikerok dari tepi lesi kearah luar dengan pisau tumpul steril
- Kulit berambut : cabut rambut di daerah lesi dan kulit di lesi di kerok.
- Kuku : kuku yang terifeksi diambil semua hingga lapisan bawahnya

1. Sediaan basah
KOH 10% untuk kulit
KOH 20% untuk kuku dan rambut (karena keratinnya lebih tebal)
KOH gunanya untuk melarukan keratin sehingga lebih mudah untuk melihat elemen jamurnya. Karena jika
tidak dilarutkan, jamurnya berada diantara keratin sehingga perlu dilisiskan. Akan nampak hifa dan spora.
Hifa : dua garis sejajar. Ada yang bersepta dan tidak bersepta
Spora : bulat-bulat.
Cara :

- Sediaan basah di buat dengan meletakan bahan diatas gelas kaca

Anis Tasia Laia


Responsi Minggu 2
- Teteskan larutan KOH sebanyak 1-2 tetes. Lalu diamkan selama 15-20 menit (pelarutan)
- Jika ingin proses pelarutan cepat, panaskan diatas api kecil hingga mulai keluar uap dari sediaan basah, segera
matikan api.
- Letakan sediaan basah di bawah mikroskop. Pembesaran 10x10, 10x45, 10x100
- Dapat ditambahkan tinta parker superchroom blue black untuk melihat elemen jamur lebih nyata
 Pada sediaan kulit dan kuku tampak hifa, sebagai 2 garis sejajar, terbagi oleh sekat dan bercabang maupun
spora (artospora) pada kelainan kulit lama/sudah diobati.
 Pada sediaan rambut tampak spora kecil atau besar. Kadang2 hifa
 Bentuk vegetatif : hifa
 Bentuk reproduksi : spora

2. Biakan (kultur)
Kultur > melihat spesies jamur. Namun untuk pengobatan bisa cukup KOH saja.

PENGOBATAN

 Topikal
- Asam salisilat 4% (bersifat keratolitik)
- Asam bensoaz 6-12%
- Sulfur 4-6%
- Vioform 3%
- Asam undesilinat 2-5%
- Tolnafat 2%
- Tisiklat, haloprogin, derivat imidazol, siklopiroksalamin, naftine (masing2 1%)
- Terbinafin cream, ketokonazole cream,

 Sistemik :
- Grisieofulvin minimal 4 minggu. Karena kerjanya melalui proses keratinisasi untuk sampai ke permukaan
kulit. Jadi orang yang makan griseofulvin akan di deposit di lapisan basal, lapisan basal melakukan mitosis
dan diferensiasi, jadi ketika sel basal mengalami mitosis, sudah ada griseofulvinnya dan itu akan ikut terus
sampai ke stratum korneum. Maka ketika sampai di stratum korneum, sudah ada antijamurnya. Jadi tahan
terhadap invasi jamur.
- Ketokonazole 14 hari . bisa dieksreksiakn melalui keringat. Jadi orang makan ketokonazole, bagusnya
olahraga setelah minum obat agar berkeringat, keringat jangan di lap. Biar kering sendiri karena keringat
mengandung jamur
- Itrakonazole 100mg 7-10 hari
- Terbinafin 7-10 hari

Tinea capitis : drug of choice Griesofulvin 6-8 minggu.


Tinea kruris, tinea kroporis : ketokonazole, itrakonazole

Edukasi :
Menghindari kelembapan
Jaga daya tahan tubuh
Jaga hygine

Anis Tasia Laia


Responsi Minggu 2
Tinea imbrikata adalah dermatofitosis kronis yang disebabkan oleh Trychophyton concentricum dengan gambaran
morfologis khas, berupa papulo skuamosa yang tersusun dalam lingkaran-lingkaran konsentris sehingga tampak
seperti atap genting.

Anis Tasia Laia

Anda mungkin juga menyukai