Anda di halaman 1dari 3

 dengan jumlah penduduk lebih dari 237 juta jiwa, total konsumsi beras di

Indonesia mencapai 33 juta ton per tahun dan akan terus meningkat sejalan dengan
partumbuhan penduduk. Kekurangan pasokan beras berpotensi mengganggu
stabilitas sosial, ekonomi, dan politik negara, sehingga bisa menyebabkan
runtuhnya kekuasaan suatu rezim pemerintahan. Itulah alasan utama mengapa
peningkatan produksi beras masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan
pertanian Indonesia
 Teknologi pascapanen untuk menurunkan kehilangan hasil sudah berkembang
pesat. Namun demikian, penerapannya di tingkat lapangan masih belum memadai,
karena berbagai kendala
 Waktu (umur) panen berdasarkan umur tanaman sesuai dengan diskripsi varietas
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya varietas, iklim, dan tinggi tempat,
sehingga umur panennya berbeda berkisar antara 5-10 hari.
 kadar air, padi yang dipanen pada kadar air 21-26% memberikan hasil produksi
optimum dan menghasilkan beras bermutu baik
 Cara lain dalam penentuan umur panen yang cukup mudah dilaksanakan adalah
metode optimalisasi.Dengan metode optimalisasi, padi dipanen pada saat malai
berumur 30 – 35 hari setelah berbunga rata (HSB) sehingga dihasilkan gabah dan
beras bermutu tinggi
 kenampakan malai, yaitu 90 – 95 % gabah dari malai tampak kuning
 Penumpukan dan pengumpulan merupakan tahap penanganan pasca panen setelah
padi dipanen. Ketidak-tepatan dalam penumpukan dan pe-ngumpulan padi dapat
mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup tinggi.
 Perontokan merupakan tahap penanganan pasca panen setelah pemotongan,
penumpukan dan pengum-pulan padi. Pada tahap ini, kehilangan hasil akibat
ketidaktepatan dalam melakukan perontokan dapat mencapai lebih dari 5 %
o Perontokan padi dengan cara digebot. Gebotan merupakan alat perontok
padi tradisionil yang masih banyak digunakan petani
o Pedal thresher merupakan alat perontok padi dengan konstruksi sederhana
dan digerakan meng-gunakan tenaga manusia. Ke-lebihan alat ini
dibandingkan dengan alat gebot adalah mampu menghemat tenaga dan
waktu, mudah diperasikan dan mengurangi kehilangan hasil
o Perontokan padi dengan power thresher Power thresher merupakan mesin
perontok yang menggunakan sumber tenaga penggerak enjin. Kelebihan
mesin perontok ini dibandingkan dengan alat perontok lainnya adalah
kapasitas kerja lebih besar dan efisiensi kerja lebih tinggi.
 Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air gabah sampai mencapai nilai
tertentu sehingga siap untuk diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam
waktu yang lama.
o Penjemuran merupakan proses pengeringan gabah basah dengan
memanfaatkan panassinar matahari. Untuk mencegah bercampurnya
kotoran, kehilangan butiran gabah, memudahkan pe-ngumpulan gabah dan
meng-hasilkan penyebaran panas yang merata, maka penjemuran harus
dilakukan dengan menggunakan alas.
o Pengeringan buatan merupakan alternatif cara pengeringan padi bila
penjemuran dengan matahari tidak dapat dilakukan. Secara garis besar
pengeringan buatan dibagi atas 3 bentuk, yaitu tumpukan datar (Flat Bed),
Sirkulasi (Recirculation Batch) dan kontinyu (Continuous-Flow Dryer).

 aspek penting yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan gabah dengan karung
adalah :
o 1) Karung harus dapat melindungi produk dari kerusakan dalam
pengangkutan dan atau penyim-panan.
o 2) Karung tidak boleh meng-akibatkan kerusakan atau pen-
cemaran oleh bahan kemasan dan tidak membawa OPT.
o 3) Karung harus kuat, dapat menahan beban tumpukan dan
melindungi fisik dan tahan terhadap goncangan serta dapat
mempertahankan ke-seragaman. Karung harus diberi label
berupa tulisan yang dapat menjelaskan tentang produk yang
dikemas.
 Masalah utama dalam penanganan pascapanen padi yang dihadapi petani adalah
masih tingginya kehilangan hasil selama penanganan pascapanen dan rendahnya
mutu gabah dan beras yang dihasilkan
 Penanganan pasca panen harus dilihat dari segi berikut
o Lokasi bangunan tempat penanganan pasca panen harus
memenuhi persyaratan
o Bangunan untuk penanganan pasca panen harus dibuat
berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan
Kesehatan
o Bangunan untuk penanganan pasca panen harus dilengkapi
dengan fasilitas sanitasi yang dibuat berdasarkan perencanaan
yang memenuhi persyaratan teknik dan kesehatan. Bangunan
harus dilengkapi dengan sarana penyediaan air bersih. 2)
Bangunan harus dilengkapi dengan sarana pembuangan yang
memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku
o Alat dan mesin yang dipergunakan dalam penanganan pasca
panen harus dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi
persyaratan teknis, kesehatan, ekonomis dan ergonomis
o Wadah dan pembungkus yang digunakan dalam penanganan
pasca panen harus : 1) Dapat melindungi dan mempertahankan
mutu isinya terhadap pengaruh dari luar. 2) Dibuat dari bahan
yang tidak melepaskan bagian atau unsur yang dapat
mengganggu kesehatan atau mempengaruhi mutu produk. 3)
Tahan/tidak berubah selama pengangkutan dan peredaran. 4)
Sebelum digunakan wadah harus dibersihkan dan dikenakan
tindakan sanitasi. 5) Wadah dan bahan pengemas disimpan pada
ruangan yang kering dan ventilasi yang cukup dan dicek
kebersihan dan infestasi jasad pengganggu sebelum digunakan.
o

Anda mungkin juga menyukai