Anda di halaman 1dari 4

A.

Penilaian Terhadap Pelaksanaan PKR


Dalam melaksanakan penilaian kelas, guru perlu memperhatikan prinsip- prinsip sebagai berikut :
1. Valid
Penilaian kelas harus mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam
kurikulum (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan hasil belajar)
2. Edukatif
Penilaian kelas dilakukan untuk memotivasi murid dalam mencapai kompetensi
yang ditetapkan dalam kurikulum.
3. Obyektif
Penilaian kelas dilakukan untuk mengukur potensi murid yang sesungguh-nya sesuai dengan
kompetensi yang dibelajarkan. Penilaian kelas hendaknya tidak dipengaruhi oleh perbedaan latar
belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.
4. Transparan
Kriteria penilaian kelas dan proses pengambilan keputusan terhadap hasil belajar
murid bersifat transparan bagi semua pihak yang berkepentingan.
5. Berkesinambungan
Penilaian kelas dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran yang lengkap tentang perkembangan belajar murid.
6. Menyeluruh
Penilaian dilakukan dengan berbagai cara (teknik dan prosedur) untuk mem- peroleh informasi
yang utuh dan lengkap tentang perkembangan belajar murid baik yang mencakup aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotorik.
7. Bermakna
Hasil penilaian hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, bermanfaat, dan dapat
ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, murid, dan orang tua.
Pernahkah Anda sebagai guru melihat kembali atau mengkaji hal-hal yang dilaksanakan dalam
rangka PKR? Misalnya; Anda melaksanakan PKR di
kelas V dan VI untuk dua mata pelajaran atau satu mata pelajaran. Bila Anda pernah melakukan,
perhtikan hal-hal berikut ini dan beri tanda ya bila pernah dilakukan, dan tidak, bila tidak pernah
dilakukan.
1. Mengecek keterlaksanaan jadwal (.....)
2. Mengecek keterlaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas-kelas yang
dirangkap (.....)
3. Mencatat materi pelajaran yang tidak sempat diajarkan (.....)
4. Mencatat kegiatan yang masih tertunda (.....)
5. Mencatat tugas-tugas yang diberikan kepada murid Anda untuk hari atau
minggu berikutnya (.....)
6. Mencatat pertanyaan murid yang belum sempat Anda jawab (.....)
7. Mencatat murid-murid yang belum banyak terlibat dalam belajar aktif (.....)
8. Menuliskan hal-hal yang perlu Anda perbaiki dalam PKR yang akan
datang (.....)
9. Mencatat hal-hal yang Anda rasakan puas dan yang mengecewakan (.....)
10. Mencatat hal-hal yang menurut Anda perlu dibicarakan dengan guru lain (.....)
Sekarang marilah kita membahas mengapa ke sepuluh hal di atas sebaiknya
dilaksanakan oleh guru PKR.
1. Mengapa harus mengecek keterlaksanaan jadwal
PKR yang baik seharusnya terjadwal dengan baik. Artinya Anda sadar dan siap betul kapan, di
kelas mana, dan materi pelajaran mana yang akan di-ajarkan di kelas-kelas yang dirangkap PKR
yang baik tidak bisa dilaksanakan secara insidental artinya sewaktu-waktu karena situasi. Karena
itu jadwal harian dan mingguan sangat penting baik guru maupun murid. Bagaimanakah
pendapat Anda mengenai hal-hal tersebut?
2. Mengapa harus mengecek keterlaksanaan Pembelajaran di kelas-kelas yang dirangkap
Dalam rangka PKR tentunya guru sudah mempersiapkan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan
dikerjakan di kelas yang dirangkap, dan kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan oleh murid.
Bukankah kita sebagai guru sepakat bahwa pengajaran apa pun, di mana pun, dan kapan pun
dapat dianggap berhasil apabila dapat menghasilkan terjadinya kegiatan belajar murid. Karena itu
pengecekan terhadap kegiatan itu sangat penting. Setujukah Anda dengan pernyataan itu?
3. Mengapa harus mencatat materi pelajaran yang tidak sempat diajarkan
Pernahkah Anda mengalami hal tersebut? Dalam praktek bisa saja terjadi
di mana suatu materi pelajaran tidak sampai diajarkan karena situasi mendadak. Misalnya; Anda
mendadak mendapat tugas lain atau terjadi banjir atau kejadian lain. Hal tersebut harus Anda
catat, agar minggu yang akan datang materi tersebut tidak lupa diajarkan. Dengan demikian
murid-murid tidak merasa dirugikan. Apakah Anda sependapat dengan pernyataan tersebut?
4. Mengapa harus mencatat kegiatan yang tertunda
Hal itu bisa terjadi karena kehabisan waktu, atau tidak alat, atau kehabisan bahan, atau karena
gangguan lain. Pernahkah Anda mengalami hal tersebut? Tidaklah perlu dikhawatirkan asal kita
catat dan selanjutnya segera dikerjakan
lebih lanjut. Rencanakan kembali kapan kegiatan yang terpaksa tertunda itu
akan Anda lanjutkan. Dengan cara itu Anda telah memperbaiki rencana
pembelajaran sambil berjalan. Tapi janganlah lupa mengatur kembali, bila perlu jadwal
mingguannya. Menurut Anda perlukah murid diberitahu bahwa kegiatan yang tertunda itu
dilanjutkan? Ya, memang perlu agar murid-murid pada saatnya siap.
5. Mengapa harus mencatat tugas-tugas yang harus diberikan kepada murid hari / berikutnya.
Maksud untuk memberi tugas untuk hari atau minggu berikutnya yaitu; agar dapat memberi
pijakan atau dasar bagi materi yang akan datang atau
memberi tuntutan belajar lebih lanjut.
Proses ini akan sangat bermakna bagi murid apabila guru selalu memberi umpan balik atas
kegiatan belajar murid. Itu sebabnya tugas-tugas tersebut harus dicatat agar pada saatnya kita
dapat mengecek pekerjaan murid dan memberi perbaikan secara lebih khusus dan tepat.
6. Mengapa harus mencatat pertanyaan murid yang belum sempat terjawab
Setujukan Anda dengan pendapat bahwa munculnya pertanyaan dari murid mengenai materi
pelajaran yang diajarkan merupakan salah satu ciri bahwa murid
memang belajar? Pernyataan murid bisa berisi penjelasan ulang atau permintaan penegasan. Ya,
semua itu merupakan tanda-tanda telah terjadinya kegiatan mental murid. Apabila pertanyaan
tersebut belum terjawab Anda harus mencatat untuk dibahas dalam pertemuan berikutnya.
Pembelajaran yang berpi- jak pada atau bertolak dari pertanyaan murid merupakan salah satu ciri
prinsip belajar yang mengaktifkan murid. Pernahkah Anda melupakan pertanyaan mu-
rid? Mudah-mudahan tidak pernah, karena Anda biasa mencatat dan membahas pertanyaan
murid sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembela- jaran.
7. Mengapa harus mencatat murid-murid yang belum banyak terlibat secara aktif dalam belajar.
Pernahkah Anda menjumpai murid yang lebih banyak berbuat atau berbi-cara atau bertindak
atau lebih banyak diam? Bagaimana tindakan Anda terha-dap kedua tipe murid tersebut? Kepada
tipe mana perhatian Anda paling besar diberikan? Biasanya kepada anak yang lebih banyak
bicara, dan bertindak bu-kan? Yang lebih banyak diam sering terlupakan. Murid yang diam ada
ke-mungkinan disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya; rendah diri, pemalu, ren-dah
kemampuan, sakit, dan lambat mengerti. Dalam kelas-kelas PKR malah mungkin lebih banyak lagi
penyebabnya. Oleh karena itu, maka kita harus memberikan perhatian sama banyak kepada
murid yang aktif dan murid yang tidak aktif. Semua murid harus dapat melakukan proses belajar.
Dengan kata lain murid yang tidak aktif harus didorong agar ia menjadi murid yang aktif.
8. Mengapa harus menuliskan hal-hal yang perlu Anda perbaiki dalam PKR
Sesungguhnya PKR bisa terjadi di SD mana pun. Tapi yang tidak bisa dihindari tentunya di
Sekolah-sekolah dasar kecil atau Sekolah Dasar biasa yang
jumlah guru lebih kecil dari jumlah kelas.
Oleh karena itu, PKR harus diterima bukan sebagai keterpaksaan tetapi
sebagai suatu tugas profesional atau keahlian. Apabila hal itu kita terima seba-gai tugas
profesional kita harus menyempurnakan PKR. Ingatlah bahwa dalam pembelajaran tidak ada satu
cara pun yang dapat diterima sebagai satu-satunya cara yang ampuh. Mengajar merupakan seni
yang berwawasan keilmuan. Arti-nya guru PKR harus memahami ilmu dan seni pembelajaran
merangkap kelas.
9. Mengapa harus mencatat hal-hal yang memuaskan dan mengecewakan Anda sebagai guru
dalam pembelajaran kelas rangkap
Bekerja dalam bidang apapun, dimanapun dan kapanpun akan menga-lami rasa puas dan rasa
kecewa. Puas dan kecewa seperti dua sisi dari satu ma-ta uang. Artinya rasa puas dan kecewa
harus diterima sebagai sesuatu keadaan yang wajar dan tak dapat ditolak salah satunya. Yang
penting bagaimana memanfaatkan keduanya untuk mengorek diri kita. Demikian juga dalam
pem-belajaran kelas rangkap. Bahkan bila kita ingin selalu maju, kita harus selalu memiliki rasa
tidak puas. Artinya kita selalu ingin memperbaiki diri.
10. Mengapa harus mencatat hal-hal yang perlu dibicarakan dengan guru lain
Salah satu ciri guru yang profesional adalah memiliki rasa dan sikap kesejawatan atau kolegalisme
(rasa kesatuan dalam tugas) yang kuat. Artinya antara pribadi guru harus tercipta, terpelihara dan
terbina kesejawatan, rasa setugas, setanggung jawab, dan selangkah kerja. Lebih-lebih lagi Anda
yang mengajar di SD terpencil yang gurunya hanya 2 sampai 3 orang termasuk Anda.
Kesemua itu merupakan modal dasar bagi keberhasilan pelaksanaan pembela- jaran merangkap
kelas.
Kini kita sudah memiliki wawasan mengenai hal-hal yang melandasi penting-nya penilaian dalam
pembelajaran kelas rangkap. Selain 10 hal tersebut, Anda terbuka untuk menambah alasan
mengapa diperlukan penilaian atas pembe-lajaran kelas rangkap. Selanjutnya, bagaimana Anda
dapat melakukan minimal ke 10 hal tersebut di muka? Di mana, dan bagaimana cara, mohon
Anda bicarakan dalam kelompok belajar mengenai hal tersebut. Bila Anda selama ini mudah
memiliki agenda kegiatan, apakah ke 10 hal sudah termasuk ke dalam agenda itu ?
Depdiknas. 2017. Kurikulum 2013, Pedoman Penilaian Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Ditjen Dikdasmen.

Anda mungkin juga menyukai