Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS

CANDI PRAMBANAN

Disusun Oleh:

Nadia Enjelyna Egyta


25

SMA NEGERI 1 MINGGIR


SLEMAN
2021/ 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmatNya, sehingga kami bisa melaksanakan Karya Wisata dan dapat

menyelesaikan Laporan Karya Wisata yang berjudul “CANDI PRAMBANAN”

yang ditentukan.

Kami berharap dengan laporan karya wisata ini semakin menajamkan

ketrampilan berbahasa kami, khususnya ketrampilan menulis fenomena suatu

budaya dan wisata.

Kami berharap dengan terselesaikannya karya tulis ini dapat memberikan

manfaat dan wawasan kepada seluruh pembaca khususnya siswa-siswi SMA

Negeri 1 Minggir.

Akhirnya kami menyadari, bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna,

oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i

RIWAYAT PENULIS....................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2  Tujuan......................................................................................................................1

1.3  Manfaat....................................................................................................................1

1.4 Ruang Lingkup.........................................................................................................2

BAB II  LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Candi.......................................................................................................3

2.2 Lokasi Candi Prambanan..........................................................................................3

BAB III PEMBAHAAN

3.1Sejarah Singkat .........................................................................................................4

3.2  Deskripsi Baangunan ..............................................................................................5

3.3  Candi Utama............................................................................................................5

3.4 Candi Pendamping...................................................................................................7

       3.4.1 Candi Nandi....................................................................................................7

iii
       3.4.2 Angsa..............................................................................................................8

       3.4.3 Garuda.............................................................................................................8

3.4.4 Candi Apit.......................................................................................................8

3.4.5 Candi Kelir......................................................................................................9

3.4.6 Candi Sudut.....................................................................................................9

3.5 Perkembangan Pemugaran Candi Prambanan..........................................................9

3.6 Etika Di Candi Prambanan........................................................................................10

3.7 Fasilitas di Kompleks Candi Prambanan..................................................................10

3.8 Lokasi Candi Prambanan..........................................................................................10

BAB IV  PENUTUP

4.1 Kesimpulan...............................................................................................................12

4.2 Saran-saran................................................................................................................12

Daftar Pustaka

Lampiran

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Candi Prambanan adalah salah satu candi terbesar yang ada di Indonesia
dan merupakan salah satu situs kebanggaan yang dimiliki Indonesia baik sebagai
objek wisata maupun sarana keagamaan. Candi ini merupakan candi yang
bercorak Hindu sesuai dengan fakta sejarah yang ada. Candi ini terbilang cukup
unik dan menarik karena pada awalnya candi ini dibangun tidak menggunakan
semen atau perekat lainnya. Penulis merasa tertarik untuk mempelajari dan
akhirnya menyusunnya dalam bentuk sebuah karya tulis
Karya tulis ini ditulis berdasarkan hasil kunjungan ke Candi Prambanan
yang terletak di daerah Prambanan Sleman-Yogyakarta saat study tour.  Dalam
penulisan karya tulis ini, penulis memiliki beberapa alasan yaitu penulis secara
langsung mengamati bentuk fisik candi Prambanan di lapangan, mengemukakan
sebab-sebab mengapa masalah yang dipersoaalkan perlu diteliti dan ditulis.  

1.2  Tujuan
Karya tulis yang berjudul laporan study tour ke candi prambanan ini ditulis
bukanlah tanpa tujuan, adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperluas wawasan penulis dan pembaca mengenai situs
sejarah candi prambanan.
2. Memberikan gambaran umum mengenai candi prambanan serta
perkembangannya.
3. Penyebaran informasi tentang upaya pelestarian Candi Prambanan.
4. Mengetahui sejarah tentang asal mula dibangunnya candi prambanan dan
candi-candi disekitarnya
5. Menumbuhkan minat generasi muda terhadap sejarah melalui penelitian
benda-benda bersejarah.

1
13. Manfaat / Kegunaan
Manfaat atau kegunaan dari karya tulis ini kita bisa mengetahui latar
belakang candi prambanan, serta sejarah dan menabah wawasan kita agar lebih
paham mengenai Cagar Budaya yang dimiliki Indonesia salah satunya candi
prambanan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Candi


Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa
lampau yang berasal dari agama Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat
pemujaan dewa-dewa. Namun demikian, istilah 'candi' tidak hanya digunakan
oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs purbakala
lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana,
pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi. Candi
juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian
(Durga). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk
memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja
Anusapati. Sebuah candi tidaklah di bangin tanpa arti, melainkan terdapat
filosopi-filosopi yang menyertainya, seperti struktur, bentuk, dan lain sebagainya.
Suatu candi di masa lampau biasanya berfungsi dan digunakan masyarakat dari
latar belakang agamanya, yaitu Hindu-Saiwa, Budha Mahayana, Siwa
Buddha dan Rsi.
Pembangunan candi dibuat berdasarkan beberapa ketentuan yang terdapat
dalam suatu kitab Vastusastra atau Silpasastra yang dikerjakan oleh silpin yaitu
seniman yang membuat candi (arsitek zaman dahulu). Salah satu bagian dari kitab
Vastusastra adalah Manasara yang berasal dari India Selatan, yang tidak hanya
berisi patokan-patokan membuat kuil beserta seluruh komponennya saja,
melainkan juga arsitektur profan, bentuk kota, desa, benteng, penempatan kuil-
kuil di kompleks kota/desa, dan lain sebagainya. Beberapa ketentuan dari kitab
selain Manasara namun sangat penting di Indonesia adalah syarat bahwa
bangunan suci sebaiknya didirikan di dekat air, baik air sungai (terutama di dekat
pertemuan 2 buah sungai, danau, laut, bahkan kalau tidak ada harus dibuat kolam
buatan atau meletakkan sebuah jambangan berisi air di dekat pintu masuk
bangunan suci tersebut. Selain di dekat air, tempat terbaik mendirikan sebuah
candi yaitu di puncak bukit, di lereng gunung, di hutan, di lembah, dsb. Seperti

3
kita ketahui, candi-candi pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi
Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai Opak dan sungai Progo.

2.2 Lokasi Candi Prambanan


Candi Prambanan terletak di lingkungan Taman Wisata Prambanan,
kurang lebih 17 km ke arah timur dari Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan
Kecamatan Bokoharjo. Lokasinya hanya sekitar 100 m dari jalan raya Yogya-
Solo, sehingga tidak sulit untuk menemukannya. Sebagian dari kawasan wisata
yang yang terletak pada ketinggian 154 m di atas permukaan laut ini termasuk
dalam wilayah Kabupaten Sleman. sedangkan sebagian lagi masuk dalam wilayah
Klaten. Secara administratif kompleks candi ini berada di perbatasan Jawa Tengah
dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat menyebut candi ini dengan nama
candi Larajonggrang, suatu sebutan yang sebenarnya keliru. Rara dalam bahasa
Jawa untuk menyebut anak gadis. Dalam cerita rakyat, Rara Jonggrang dikenal
sebagai putri Prabhu Ratubaka yang namanya diabadikan sebagai nama
peninggalan kompleks bangunan di perbukitan Saragedug sebelah selatan Candi
Prambanan.
Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia.
Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah
siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan
abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu.
Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar
Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti
berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai
Pikatan.
Pemugaran Candi Prambanan memakan waktu yang sangat panjang,
seakan tak pernah selesai. Mulai dari awal ditemukannya hingga saat ini. Candi
prambanan merupakan tempat wisata yang memiliki fasilitas cukup lengkap. Hal
inilah yang menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Sejarah Singkat
Candi Prambanan merupakan candi hindu yang dibangun oleh raja-raja
dinasti Sanjaya pada abad IX, ditemukanya tulisan nama Pikatan pada candi ini
yang menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan
kemudian diselesaikan oleh raja Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka
tahun 856 M “Prasasti Siwargiha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan
kedudukan sebagai raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan
Mataram ke Jawa Timur berkaitan tidak terawatnya candi di daerah ini di tambah
terjadinya gempa bumi serta beberapa kali letusan gunung merapi menjadikan
candi prambanan runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan. Apalagi
ditambah dengan gempa pada tahun 2006, Usaha pemugaran pun mulai dilakukan.
Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran Candi induk Loro Jonggrang secara
resmi dinyatakan selesai oleh Dr. Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik
Indonesia Pertama.
Komplek percandian prambanan terdiri atas bawa, latar tengah dan latar
atas (Latar Pusat) Latar bawah tak berisi apapun. Didalam latar tengah terdapat
reruntuhan candi-candi parawa. Latar pusat adalah latar terpenting diatas berdiri 6
buah candi besar dan kecil. Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang paling
berhadapan.
Deret pertama yaitu candi Siwa, candi Wisnu, dan candi Brahma. Deret
kedua yaitu candi Nandi, candi Angsa dan candi Garuda. Pada ujung lorong yang
memisah kedua deretan candi tersebut terdapat candi apit secara keseluruhan
percandian ini terdiri atas 240 buah candi.

3.2  Deskripsi Bangunan
Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas
halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran
tengah) dan Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka

5
yang mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390
m2. Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang kini sudah tinggal
reruntuhan. Pelataran luar saat ini hanya merupakan pelataran kosong. Belum
diketahui apakah semula terdapat bangunan atau hiasan lain di pelataran ini.
Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah
yang berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah dahulu juga
dikelilingi pagar batu yang saat ini juga sudah runtuh. Pelataran ini terdiri atas
empat teras berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di teras pertama, yaitu teras
yang terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet berkeliling, terbagi dalam
empat baris oleh jalan penghubung antarpintu pelataran. Di teras kedua terdapat
60 candi, di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras keempat, atau teras teratas,
terdapat 44 candi. Seluruh candi di pelataran tengah ini mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama, yaitu luas denah dasar 6 m2 dan tinggi 14 m.  Hampir semua
candi di pelataran tengah tersebut saat ini dalam keadaan hancur. Yang tersisa
hanya reruntuhannya saja.
Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan
yang dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah persegi
empat seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan teras teratas
pelataran tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu. Di keempat
sisinya terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa. Saat ini hanya gapura di sisi
selatan yang masih utuh. Di depan masing-masing gerbang pelataran teratas
terdapat sepasang candi kecil, berdenah dasar bujur sangkar seluas 1, 5 m2 dengan
tinggi 4 meter. Di pelataran dalam terdapat 2 barisan candi yang membujur arah
utara selatan. Di barisan barat terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur.
Candi yang letaknya paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi
Syiwa, dan di selatan adalah Candi Brahma. Di barisan timur juga terdapat 3 buah
candi yang menghadap ke barat. Ketiga candi ini disebut candi wahana (wahana =
kendaraan), karena masing-masing candi diberi nama sesuai dengan binatang
yang merupakan tunggangan dewa yang candinya terletak di hadapannya.

6
Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda, yang
berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu), dan yang
berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan demikian,
keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma,
Angsa, Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu
berdenah dasar bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi 25 m. Di ujung utara
dan selatan lorong masing-masing terdapat sebuah candi kecil yang saling
berhadapan, yang disebut Candi Apit.

3.3  Candi  Utama
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi
Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam
kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama
memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk
Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.
Dalam filosopi hindu, Trimurti adalah tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang
Widhi, sebutan Tuhan dalam agama Hindu) dalam menciptakan, memelihara,
melebur alam beserta isinya. Trimurti terdiri dari 3 yaitu:
 Dewa Brahma yang berfungsi sebagai pencipta/Utpathi, Sakti: Dewi
Saraswati yang merupakan dewi ilmu pengetahuan, Senjata: Busur,
Simbol: A, Warna: Merah.
 Dewa Wisnu berfungsi sebagai Pemelihara / Sthiti. Dalam menjalankan
tugasnya beliau dibanti oleh Dewi Laksmi atau Sri. Atribut atau Senjata
dewa Wisnu adalah Cakram dengan Simbol aksara U,Warna Hitam
 Dewa SiwaBerfungsi sebagai Penghancur / Pralina yang memiliki
kekuatau atau Sakti Dewi Durga, Uma, dan Parwati. Dewa Siwa
bersenjatakan Trisula Dengan Simbol M dan Warna Panca Warna

7
Apabila simbol dari ketiga dewa tesebut digabungkan, maka akan menjadi AUM

yang dibaca "OM" ( ॐ ) yang merupakan simbol suci agama Hindu. Inilah yang
menjadi dasar candi prambanan.

3.4  Candi Pendamping
Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke
barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.
Selain tiga candi pendamping, juga terdapat candi penjaga. Berikut akan diulas
satu persatu.
3.4.1  Candi Nandi
Candi ini mempunyai satu tangga masuk yang menghadap ke barat, yaitu ke
Candi Syiwa. Nandi adalah lembu suci tunggangan Dewa Syiwa. Jika
dibandingkan dengan Candi Garuda dan Candi Angsa yang berada di sebelah
kanan dan kirinya, Candi Nandi mempunyai bentuk yang sama, hanya ukurannya
sedikit lebih besar dan lebih tinggi. Tubuh candi berdiri di atas batur setinggi
sekitar 2 meter. Seperti yang terdapat di Candi Siwa, pada dinding kaki terdapat
dua motif pahatan yang letaknya berselang-seling.
Yang pertama merupakan gambar singa yang berdiri di antara dua pohon
kalpataru dan yang kedua merupakan gambar sepasang binatang yang berteduh di
bawah pohon kalpataru. Di atas pohon bertengger dua ekor burung. Gambar-
gambar semacam ini terdapat juga pada candi wahana lainnya. Candi Nandi
memiliki satu ruangan dalam tubuhnya. Tangga dan pintu masuk ke ruangan
terletak di sisi barat. Dalam ruangan terdapat Arca Lembu Nandi, kendaraan
Syiwa, dalam posisi berbaring menghadap ke barat.
Dalam ruangan tersebut terdapat juga dua arca, yaitu Arca Surya (dewa
matahari) yang sedang berdiri di atas kereta yang ditarik oleh tujuh ekor kuda dan
Arca Candra (dewa bulan) yang sedang berdiri di atas kereta yang ditarik oleh
sepuluh ekor kuda. Dinding ruangan tidak dihias dan terdapat sebuah batu yang
menonjol pada tiap sisi dinding yang berfungsi sebagai tempat meletakkan lampu
minyak. Dinding lorong di sekeliling tubuhcandi juga polos tanpa hiasan pahatan.

8
3.4.2 Candi Angsa
Candi ini mempunyai satu ruangan yang tak berisi apapun. Luas dasarnya 13
m2 dan tingginya 22 m. mungkin ruangan ini hanya di pakai untuk kandang angsa
hewan yang biasa di kendarai oleh Brahma.
3.4.3 Candi Garuda
Di dalam satu-satunya ruangan yang ada, terdapat area kecil yang berwujud
seekor garuda diatas seekor naga, Garuda adalah kendaraan Wisnu.
3.4.4        Candi Apit
Candi Apit merupakan sepasang candi yang saling berhadapan. Letaknya,
masing-masing, di ujung selatan dan ujung utara lorong di antara kedua barisan
candi besar. Kedua candi ini berdenah bujur sangkar seluas 6 m2 dengan
ketinggian 16 m.  tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 2,5 m. Tidak
terdapat selasar di permukaan kaki candi. Masing-masing mempunyai satu tangga
menuju satu-satunya ruangan dalam tubuhnya. Hanya ada hal yang istimewa
tentang candi ini, ialah ketika candi ini sudah selesai di bangun kembali, kelihatan
sangat indah.
3.4.5        Candi Kelir
Luas dasarnya 1, 55 m2 dengan tinggi 4,10 m. Candi ini tidak mempunyai
tangga masuk. Fungsinya sebagai penolak bala.
3.4.6        Candi Sudut
Luas dasarnya 1,55 m2 dengan tinggi 4,10 m.

3.5      Perkembangan Pemugaran Candi Prambanan


Candi yang dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi ini mengalami
beberapa renovasi sejak tahun pembuatannya. Tidak lama setelah dibangun, candi
ini ditinggalkan dan mulai rusak. Renovasi candi ini dimulai pada tahun 1918, dan
sampai sekarang belum selesai. Bangunan utama baru diselesaikan pada tahun
1953. Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-
batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi
hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu,
banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya

9
saja. Sekarang, candi ini adalah sebuah situs warisan dunia yang dilindungi oleh
UNESCO mulai tahun 1991, berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki
status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan.
Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter
(sementara United States Geological Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2
pada skala Richter) menghantam daerah Bantul dan sekitarnya. Gempa ini
menyebabkan kerusakan hebat terhadap banyak bangunan dan kematian pada
penduduk di sana. Salah satu bangunan yang rusak parah adalah kompleks Candi
Prambanan, khususnya Candi Brahma,beberapa kerusakan akibat gempa 27 Mei
2006 lalu kini sedang diperbaiki. Sejak tanggal 18 September 2006, anda sudah
bisa memasuki zona 1 Candi Prambanan meski belum bisa masuk ke dalam candi.

3.6  Etika Di Candi Prambanan


Untuk menjaga kesakralran candi prambanan maka diterapkan aturan baru.
Aturan mewajibkan seluruh pengunjung candi prambanan memakai sarung batik
dan sandal bersol karet, terutama bagi yang bercelana pendek atau rok mini.
Aturan yang berlaku baik untuk wisatawan mancanegara maupun wisatawan
domestik mengenai sandal bersol karet untuk menjaga agar batu candi tidak aus
karena gesekan. Tahun ini pihak pengelola candi menggalakkan berbagai program
untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Pihak yang menggalakkan program
ini yaitu PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Ratu Boko (PT TWCBPRB) dan
bertujuan karena candi itu sejatinya adalah tempat ibadah, maka sebagai
pengunjung kesopanan harus dijaga. Bersikaplah yang sewajarnya dan jangan
berbuat yang melanggar etika beringkah laku seperti merusak areal percandian,
mencoret candi, menaiki candi, dan lain sebagainya.

3.7 Fasilitas Di Kompleks Candi Prambanan


Segala informasi yang berkenaan dengan Candi Prambanan, berikut
berbagai jenis cindera mata, hingga buku-buku kepariwisataan dan potensi tujuan
wisata sekitar DIY atau Jateng, bisa wisatawan dapatkan di Pusat Penerangan
Candi Prambanan. Dan demi memudahkan wisatawan menikmati segala

10
keindahan, disediakan sebuah rangkaian Kereta Mini yang akan mengelilingi
kawasan Taman Wisata Candi Prambanan hingga ke Candi Sewu.
Selain itu, kawasan Taman Wisata Candi Prambanan juga memiliki Arena
Bermain Anak-Anak yang sejuk dan nyaman, dimana sering digunakan sebagai
tempat lomba burung berkicau. Masyarakat umum juga dapat memanfaatkan
Bumi Perkemahan Rama Shinta yang tersedia di dalam kawasan untuk acara-
acara pertemuan, acara keluarga, ulang tahun, perpisahan sekolah maupun resepsi
pernikahan. Sebab di Bumi Perkemahan tersedia tempat parkir, pendopo, toilet,
kamar mandi dan lapangan olahraga yang dapat dimanfaatkan. Bahkan disini juga
tersdia penyewaan tenda, pengeras suara, meja, kursi, lampu penerangan dan
acara kesenian Reog.

3.8  Lokasi Candi Prambanan


Candi Prambanan terletak persis di perbatasan provinsi daerah istimewa
yogyakarta dan provinsi jawa tengah. Letaknya kurang lebih 17 km ke arah timur
dari Kota Yogyakarta. Cndi Prambanan masuk kedalam dua wilayah, yakni
kecamatan prambanan kabupaten sleman Privinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dan kecamatan prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Kompleks
Candi Prambanan berdiri 200 meter sebelah utara jalan Yogyakarta. Sedangkan
untuk pintu masuk taman wisata Candi Prambanan dari arah sebelah
timur.              

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas
rahmat dan karunianya penulis diberi kesempatan  menyelesaikan pembuatan
laporan karya tulis tentang Candi Prambanan tanpa halangan suatu apapun. Yang
terletak persis di perbatasan Propinsi Jawa Tengah + 17 Km kearah timur dari
kota Yogyakarta. Daerah ini merupakan daerah yang mempunyai banyak sejarah
sehingga tidak heran banyak wisatawan asing yang ingin mengunjungi tempat-
tempat wisata di daerah Istimewa Yogyakarta terutama di candi Prambanan yang
berdiri di sebelah timur sungai Opak + 200 m sebelah utara Yogya – Solo.

4.2 Saran-Saran
Setelah Penulis berkunjung ketempat rekreasi ini, penulis mempunyai sedikit
saran untuk tempat rekreasi yang menyenangkan antara lain :
1. Kunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di daerah Yogyakarta agar
dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejara-sejarah dan
seni budaya Indonesia.
2. Jagalah etika dalam berkunjung ke Candi Prambanan karena tempat
tersebut sejatinya adalah tempat ibadah
3. Lestarikan dan kembangkan potensi warisan budaya agar Candi
Prambanan yang sebagai peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya
ini mampu memaksimalkan potensi karena selain merupakan sumber
penghasilan untuk masyarakat sekitar Prambanan juga aset parawisata
nasional Indonesia penambah devisa Negara selain non-migas.
4. Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga dan
melestarikan Candi Borobudur tersebut tetap menjadi daya tarik terutama
dari segi kepariwisataan , arkeologi dan ilmu pengetahuan .
5. Penulis mengharapkan kerapihan dan kebersihan di Candi Prambanan
tetap terjaga.

12
DAFTAR PUSTAKA

Candi di Indonesia. Candi Prambanan. http://candi.pnri.go.id/jawa


_tengah_yogyakarta/prambanan/prambanan.htm. 29 januari 2012
Candi-candi di Jawa Tengah (2011). Candi Prambanan.
(http://candidiy .tripod.com/prambanan.htm. 29 januari 2012
Djogjakarta (2008). Candi
Prambanan. http://djogjakarta.blogdetik.com /hr/candi-prambanan/  29 januari
2012.
Fariable (2011). Kompleks candi prambanan-candi Roro
Jonggrang.http://fariable.blogspot.com/2011/01/kompleks-candi-prambanan-
candi-roro.html. 29 januari 2012
Google (2012). Hasil penelusuran Gambar. http:// google.com. 29 januari 2012.
Srandilmandalagiri.blogspot.com (2011), Laporan Hasil Karya Tulis Ke Candi
Prambanan. http://srandilmandalagiri.blogspot.com/2011/06/ laporan-hasil -
karya-tulis- ke-candi.html, 29 januari 2012.
Suara Pembaharuan (2011). Banyak Rusak, Pemugaran Candi Prambanan Butuh
waktu 8 Tahun.http://www.suarapembaruan.com/home/banyak-rusak-pemugaran-
candi-prambanan-butuh-waktu-8-tahun/5843. 29 january 2012
Wikipedia (2012. Wikipedia Indonesia. http://wikipedia-Indonesia.com. 29
januari 2012
Wisata Prambanan (2011) Candi Prambanan. Yogyakarta

13

Anda mungkin juga menyukai