0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan3 halaman
Sindrom Down disebabkan oleh kelainan kromosom 21 yang menyebabkan tambahan kromosom pada individu. Faktor risiko utama sindrom Down adalah usia ibu yang lebih tua saat kehamilan dan riwayat keluarga. Pencegahan melalui tes genetik selama kehamilan dapat mendeteksi sindrom Down, namun gangguan ini tidak dapat dicegah sepenuhnya. Meskipun menyebabkan keterbelakangan, anak sindrom Down dapat tumbuh dengan
Sindrom Down disebabkan oleh kelainan kromosom 21 yang menyebabkan tambahan kromosom pada individu. Faktor risiko utama sindrom Down adalah usia ibu yang lebih tua saat kehamilan dan riwayat keluarga. Pencegahan melalui tes genetik selama kehamilan dapat mendeteksi sindrom Down, namun gangguan ini tidak dapat dicegah sepenuhnya. Meskipun menyebabkan keterbelakangan, anak sindrom Down dapat tumbuh dengan
Sindrom Down disebabkan oleh kelainan kromosom 21 yang menyebabkan tambahan kromosom pada individu. Faktor risiko utama sindrom Down adalah usia ibu yang lebih tua saat kehamilan dan riwayat keluarga. Pencegahan melalui tes genetik selama kehamilan dapat mendeteksi sindrom Down, namun gangguan ini tidak dapat dicegah sepenuhnya. Meskipun menyebabkan keterbelakangan, anak sindrom Down dapat tumbuh dengan
Penyebab Down Syndrome Anak dengan sindrom down pada dasarnya memiliki potensi sama dengan anak-anak pada umumnya. Selain memberikan pelatihan untuk menstimulus perkembangan otak maupun fisiknya, penderita sindrom down juga memerlukan perhatian dari lingkungan sosialnya. Berteman dan berinteraksi dengan mereka dapat meningkatkan kepercayaan dirinya sehingga akan mendorong mereka untuk mandiri. Adapun penyebab nya : 1. Usia ibu saat hamil 2. Genetik turunan orang tua Sekitar 4% kasus sindrom down adalah hasil genetik warisan salah satu pihak orang tua. Baik pria dan wanita bisa menjadi pembawa sindrom down di dalam gen nya. pembawa genetik disebut sebagai carrier. Carrier bisa tidak menunjukkan tanda atau gejala sindrom down, tapi ia bisa menurunkan proses kelainan tersebut ke janinnya, yang menyebabkan tambahan kromosom 21. Resiko menurunkan sindrom down akan tergantung pada jenis kelamin dari orang tua pembawa kromosom 21 yang telah disusun ulang : Jika ayah adalah agen pembawa (carrier), resiko sindrom down sekitar 3% Jika ibu adalah agen pembawa (carrier), resiko sindrom down antara 10-15% 3. Pernah melahirkan bayi sindrom down sebelumnya Wanita yang pernah mengandung janin dengan sindrom down memiliki resiko 1:100 untuk memiliki bayi selanjutnya juga mengidap sindrom down. 4. Jumlah saudara kandung dan jarak lahirnya Resiko bayi lahir dengan sindrom down juga bergantung pada seberapa banyak saudara kandung dan seberapa besar jarak usia antar anak paling bungsu dengan bayi tersebut. Resiko memiliki bayi dengan sindrom down semakin tinggi pada ibu yang hamil untuk pertama kali nya di usia yang lebih tua. Resiko ini juga akan semakin meningkat bila jarak antar kehamilan semakin jauh. 5. Kekurangan asam folat Kerja metabolism tubuh yang kurang optimal untuk memecah asam folat bisa berpengaruh terhadap pengaturan epigenetik untuk membentuk kromosom. 6. Faktor Lingkungan Faktor resiko yang paling umum dan seringnya menyebabkan adalah paparan bahan kimia, dan zat asing yang ibu terima dari kehamilan. Rokok merupakan zat beracun yang dapat mempengaruhi pembentukan kromosom bayi semenjak dalam kandungan. Ibu yang merokok memiliki rantai kromosom yang lebih pendek dari pada normalnya. Selain meningkatkan resiko mengandung bayi sindrom down, merokok saat hamil juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan kelainan jantung dan otak.
Pencegahan Down Syndrome
Semua sindrom down mempunyai keterbelakangan yang berbeda skalanya, namun tidak tertutup kemungkinan akan timbulnya satu kekuatan atau kelebihan bakat pada setiap individu. Anak- anak sindrom down juga dapat belajar duduk, berjalan, berbicara, bermain dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya, namun tentu lebih lambat dari pada anak-anal yang bukan penyandang sindrom down. Anak sindrom down sesungguhnya memiliki potensi besar, karena yang memiliki kelainan hanyalah kromosomnya, bukan otaknya ataupun bagian badannya yang lain. Kekurangan- kekurangan yang dideritanya adalah sebagai akibat. Meskipun sikap dan perkembangannya lamban, namun bila ditangani sejak dini, maka potensinya dapat dimaksimalkan mendekati anak normal. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagk para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan sindrom down atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun perlu hati-hati memantau perkembangan janinnya karena memiliki resiko melahirkam anal dengan sindrom dowm lebih tinggi. Sindrom down tidak bisa dicegah, karena merupakan kelainan yang disebabkan oleh kelainan jumlah kromosom. Jumlah kromosom 21 yang seharusnya hanya 2 menjadi 2. Diagnosis dalam kandungan bisa dilakukan, diagnosis pasti dengan analisis kromosom dengan cara pengambilan CVS (mengambil sedikit bagian janin pada plasenta) pada kehamilan 10-12 minggu atau amniosentesis (pengambilan air ketuban) pada kehamilan 14-16 minggu. Untuk mendeteksi adanya kelainan pada kromosom, ada beberapa pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa ini, antara lain : Pemeriksaan fisik penderita Pemeriksaan kromosom Ultrasonografi (USG) Ekokardiogram (ECG) Pemeriksaan darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling) Sampai saat ini belum ditemukan metode pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi kelainan sindrom down. Pada tahap perkembangannya penderita sindrom down juga dapat mengalami kemunduran dari system penglihatan, pendengeran maupun kemampuan fisiknya mengingat tonus otot-otot yang lemah. Dengan demikian penderita harus mendapatkan dukungan maupun informasi yang cukup, serta kemudahan dalam menggunakan sarana atau fasilitas yang sesuai berkaitan dengan kemunduran perkembangan baik fisik maupun mentalnya. Sindrom down adalah gangguan genetika paling umum yang menyebabkan perbedaan kemampuan belajar dengan ciri-ciri fisik tertentu. Sindrom down tidak bisa disembuhkan, namun dengan dukungan dan perhatian yang maksimal anak-anak dengan sindrom down bisa tumbuh dengan bahagia. Diharapkan dengab kemajuan dalam bidang pengobatan, masalah-masalah kesehatan ini dapat teratasi dan usia penyandang sindrom down bisa mencapai 55 tahun.