PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Down Sindrom (mongoloid) adalah suatu kondisi di mana materi genetik tambahan
menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada
retardasi mental. Anak dengan down sindrom memiliki kelainan pada kromosom nomor 21
yang tidak terdiri dari 2 kromosom sebagaimana mestinya, melainkan tiga
kromosom (trisomi 21) sehingga informasi genetika menadi terganggu dan anak
uga mengalami penyimpangan fisik. Dahulu orang!orang dengan down sindrom ini
disebut sebagai penderita mongolisme atau mongol. "stilah ini muncul karena penderita ini
mirip dengan orang!orang Asia (oriental) karena matanya yang khas, tetapi sekarang istilah
ini sudah tidak digunakan lagi karena dapat menyinggung perasaan suatu bangsa.
#erkembangan yang lambat merupakan ciri utama pada anak down sindrom. $aik
perkembangan fisik maupun mental. %al ini yang menyebabkan keluarga sulit
untuk menerima keadaan anak dengan down sindrom. Setiap keluarga menunukkan
reaksi yang
berbeda!beda terhadap berita bahwa anggota keluarga mereka menderita down
sindrom, sebagian besar memiliki perasaan yang hampir sama yaitu& sedih, rasa tak
percaya, menolak, marah, perasaan tidak mampu dan uga perasaan bersalah (Selikowit',
21). ntuk dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak dengan Down
Sindrom, keluarga diharapkan untuk selalu memberikan dukungan sosial kepada anak
tersebut. Dukungan sosial
berfokus pada sifat interaksi yang berlangsung dalam berbagai hubungan sosial sebagaimana
yang die*aluasi oleh indi*idu.
Secara fisik dan psikologis anak! anak dengan sindrom ini mempunyai keistimewaan
yang bisa dikembangkan. Secara fisik anak!anak ini memiliki ligamen!ligamen
elastis
penyambung tulang lebih fleksibel, sehingga tubuh mereka lebih lentur dibandingkan
anak nor mal. Apabila dilatih menari, gerakan mereka terlihat indah. +endidik anak down
sindrom yang paling penting adalah fokus. $ila fokus pada satu bidang
tertentu, mereka akan mengerakannya dengan sepenuh hati. %anya saa dalam
menangani anak yang menderita down sindrom perlu kesabaran ekstra. ntuk itu dalam
hal ini sangat dibutuhkan dukungan sosial keluarga untuk membantu mengoptimalkan
perkembangan anak down sindrom (amelan, 2-).
1. 2 Tujuan
uuan umum
+elakukan asuhan keperawatan pada anak dengan "S#A dan melakukan
pendokumentasian dengan menggunakan asuhan keperawatan.
uuan khusus
1. +engetahui pengertian sindrom Down
3. Dapat melakukan pengkaian dan pengumpulan data pada anak dengan sindrom Down
1.3 Pelaksanaan
5egiatan praktik klinik dilakukan di #oli Anak SD Dr. Soetomo pada tanggal 13
Desember! 2- Desember 212
2. 2 E'i$emi%l%gi
Sindrom Down merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak teradi
pada manusia. Diperkirakan angka keadiannya terakhir adalah 1 dari 3 kelahiran
hidup. Angka keadian pada saat konsepsi lebih besar, tetapi lebih dari ? mengalami
abortus spontan dan setidaknya 2? lahir mati. Angka keadian meningkat dengan
meningkatnya usia ibu sehingga angka keadian pada usia kehamilan 1 minggu (waktu
tersering dilakukan amniosentesis) 1 dari / pada ibu berusia / tahun, meningkat
menadi 1 dari 22 bila usia ibu 0 tahun.
Sindrom down dapat teradi pada semua ras. Dikatakan bahwa angka keadiannya
pada bangsa kulit putih lebih tinggi daripada kulit hitam, tetapi perbedaan ini tidak bermakna.
Sedangkan angka keadian pada berbagai golongan sosial ekonomi adalah sama.
2. 3 Eti%l%gi
#enyebab dari Sindrom Down adalah adanya kelainan kromosom yaitu terletak pada
kromosom 21 dan 1, dengan kemungkinan!kemungkinan &
a. 9on Disunction sewaktu osteogenesis ( risomi )
b. ranslokasi kromosom 21 dan 1
c. #ost'ygotic non disunction ( +osaicism )
Selama satu abad sebelumnya banyak hipotesis tentang penyebab sondrom Down yang
dilaporkan. etapi semenak ditemukan adanya kelainan kromosom pada sindrom Down pada
tahun 144, maka sekarang perhatian lebih dipusatkan pada keadian ;non
disunctional< sebagai penyebabnya, yaitu&
1. @enetik
Diperkirakan terdapat predisposisi genetik terhadap ;non disunctional<. $ukti
yang mendukung teori ini adalah berdasarkan atas hasil penelitian
epidemiologi yang menyatakan adanya peningkatan resiko berulang bila dalam
keluarga terdapat anak dengan sindrom Down.
2. adiasi
adiasi dikatakan merupakan salah satu penyebab teradinya ;non disunctional< pada
sindrom Down ini. chida 14-1 (dikutip #ueschel dkk.) menyatakan bahwa sekitar
/? ibu yang melahirkan anak dengan sindrom Down, pernah mengalami radiasi di
daerah perut sebelum teradinya konsepsi. Sedangkan peneliti lain tidak mendapatkan
adanya hubungan antara radiasi dengan penyimpangan kromosom.
/. "nfeksi
"nfeksi uga dikatakan sebagai salah satu penyebab teradinya sindrom Down. Sampai
saat ini belum ada peneliti yang mampu memastikan bahwa *irus
dapat mengakibatkan teradinya ;non disunctional<.
0. Autoimun
aktor lain yang uga diperkirakan sebagai etiologi sindrom Down adalah autoimun.
erutama autoimun tiroid atau penyakit yang dikaitkan dengan tiroid. #enelitian
ialkow 14 (dikutip dari #ueschel dkk.) secara konsisten mendapatkan adanya
perbedaan autoantibodi tiroid pada ibu yang melahirkan anak dengan sindrom
Down dengan ibu kontrol yang umurnya sama.
. mur "bu
Apabila umur ibu di atas / tahun, diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang
dapat menyebabkan ;non disunction< pada kromosom. #erubahan endokrin, seperti
meningkatnya sekresi androgen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron, menurunnya
konsentrasi estradiol sistemik, perubahan konsentrasi reseptor hormon,
dan
peningkatan secara taam kadar 7% dan S% secara tiba! tiba sebelum dan
selama menopause, dapat meningkatkankan kemungkinan teradinya non disunction.
. mur Ayah
Selain pengaruh umur ibu terhadap sindrom Down, uga dilaporkan adanya pengaruh
dari umur ayah. #enelitian sitogenik pada orang tua dari anak dengan sindrom Down
mendapatkan bahwa 2!/? kasus ekstra kromosom 21 bersumber dari ayahnya.
etapi korelasinya tidak setinggi dengan umur ibu.
aktor lain seperti gangguan intragametik, organisasi nukleolus, bahan kimia dan
frekuensi koitus masih didiskusikan kemungkinan sebagai penyebab dari sindrom Down.
2. 4 Pat%#isi%l%gi
5romosom 21 yang lebih akan memberi efek ke semua sistem organ dan
menyebabkan perubahan sekuensi spektrum fenotip. %al ini dapat
menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa, dan perubahan proses hidup yang
signifikan secara klinis. Sindrom Down akan menurunkan sur*i*al prenatal dan
meningkatkan morbiditas
prenatal dan postnatal. Anak B anak yang terkena biasanya mengalami keterlambatan
pertumbuhan fisik, maturasi, pertumbuhan tulang dan pertumbuhan gigi yang lambat.
5elainan bawaan pada sindrom Down disebabkan karena gangguan keseimbangan
akibat kelainan aberasi kromosom. Aberasi numerik timbul karena teradinya
kegagalan
proses replikasi dan pemisahan sel anak saat proses meiosis yang disebut sebagai
non disunction. Sebagian besar kasus (4?) adalah trisomi 21, kemudian 1? kasus
dengan mosaik dan 0? translokasi.
7okus 21622./ pada proksimal lebihan kromosom 21 memberikan tampilan
fisik yang tipikal seperti retardasi mental, struktur fasial yang khas,
anomali pada ekstremitas atas, dan penyakit antung kongenital. %asil analisis
molekular menunukkan regio 216.22.1!622./ pada kromosom 21
bertanggungawab menimbulkan penyakit
antung kongenital pada penderita sindrom Down. Sementara gen yang baru dikenal,
yaitu DS81 yang diidentifikasi pada regio 21622.1!622.2, adalah sangat
terekspresi
pada otak dan antung dan menadi penyebab utama retardasi mental dan defek
antung (+ayo 8linic "nternal +edicine e*iew, 2-).
Abnormalitas fungsi fisiologis dapat mempengaruhi metabolisme thiroid
dan malabsorpsi intestinal. "nfeksi yang sering teradi dikatakan akibat dari respons
sistem imun yang lemah, dan meningkatnya insidensi teradi kondisi aotuimun,
termasuk hipothiroidism dan uga penyakit %ashimoto.
#enderita dengan sindrom Down sering kali menderita hipersensiti*itas terhadap
proses fisiologis tubuh, seperti hipersensiti*itas terhadap pilocarpine dan respons
lain yang abnormal. Sebagai contoh, anak B anak dengan sindrom Down yang
menderita leukemia sangat sensitif terhadap methotreCate. +enurunnya buffer
proses metabolik
menadi faktor predisposisi teradinya hiperurisemia dan meningkatnya
resistensi terhadap insulin. "ni adalah penyebab peningkatan kasus Diabetes
+ellitus pada
penderita Sindrom Down (8incinnati 8hildrens %ospital +edical 8enter, 2).
Anak B anak yang menderita sindrom Down lebih rentan menderita leukemia, seperti
ransient +yeloproliferati*e Disorder dan Acute +egakaryocytic 7eukemia.
%ampir keseluruhan anak yang menderita sindrom Down yang mendapat
leukemia teradi akibat mutasi hematopoietic transcription factor gene yaitu
@AA1. 7eukemia pada anak B anak dengan sindrom Down teradi akibat mutasi yaitu
trisomi 21, mutasi @AA1, dan mutasi ketiga yang berupa proses perubahan
genetik yang belum diketahui pasti (7ange $:,144-).
2. ( )ani#estasi *linis
@eala yang muncul akibat down syndrome dapat ber*ariasi mulai dari yang
tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas&
1. #enderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya
penampilan fisik yang menonol berupa bentuk kepala yang relatif kecil
dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar.
2. Sifat pada kepala, muka dan leher& penderita down syndrome mempunyai
paras muka yang hampir sama seperti muka orang +ongol.
/. #ada bagian waah biasanya tampak sela hidung yang datar. #angkal hidungnya
pendek. :arak diantara 2 mata auh dan berlebihan kulit di sudut dalam.
kuran mulut adalah kecil dan ukuran lidah yang besar menyebabkan
lidah selalu terulur. +ulut yang mengecil dan lidah yang menonol keluar
(macroglossia). #ertumbuhan gigi lambat dan tidak teratur. #aras telinga
adalah lebih rendah. 5epala biasanya lebih kecil dan agak lebar dari
bagian depan ke belakang. 7ehernya agak pendek.
0. Seringkali mata menadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk
lipatan (epicanthal folds) (-?), white $rushfield spots di sekililing lingkaran di
sekitar iris mata (?), medial epicanthal folds, keratoconus, strabismus,
katarak (2?), dan retinal detachment. @angguan penglihatan karena adanya
perubahan pada lensa dan kornea.
. +anifestasi mulut& gangguan mengunyah menelan dan bicara, scrotal
tongue, rahang atas kecil (hypoplasia maCilla), keterlambatan
pertumbuhan gigi, hypodontia, u*enile periodontitis, dan kadang timbul bibir
sumbing.
. %ypogenitalism (penis, scrotum, dan testes kecil), hypospadia,
cryptorchism, dan keterlambatan perkembangan pubertas.
3. +anifestasi kulit& kulit lembut, kering dan tipis, Eerosis (3?), atopic
dermatitis (?), palmoplantar hyperkeratosis (0!3?), dan seborrheic
dermatitis (/1?), #remature wrinkling of the skin, cutis marmorata, and
acrocyanosis, $acteria
infections, fungal infections (tinea), and ectoparasitism (scabies), =lastosis
perforans serpiginosa, Syringomas, Alopecia areata (!-.4?), Fitiligo,
Angular cheilitis.
-. anda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas
ari! arinya serta arak antara ari pertama dan kedua baik pada tangan
maupun kaki melebar.
4. Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics).
1. 5elainan kromosom ini uga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan
pada sistim organ yang lain. #ada bayi baru lahir kelainan dapat berupa
congenital heart disease. 5elainan ini yang biasanya berakibat fatal karena
bayi dapat meninggal dengan cepat. +asalah antung yang paling kerap berlaku
ialah antung
berlubang seperti Fentricular Septal Defect (FSD) yaitu antung berlubang di
antara bilik antung kiri dan kanan atau Atrial Septal Defect (ASD) yaitu
antung berlubang diantara atrium kiri dan kanan. +asalah lain adalah
termasuk saluran ateriosis yang berkekalan (#atent Ductus Ateriosis G #DA).
$agi kanak! kanak down syndrom boleh mengalami masalah antung
berlubang enis kebiruan (cynotic spell) dan susah bernafas.
11. #ada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada
esofagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia).
12. Saluran esofagus yang tidak terbuka (atresia) ataupun tiada saluran sama sekali
di
bagian tertentu esofagus. $iasanya ia dapat dekesan semasa berumur 1B2 hari dimana
bayi mengalami masalah menelan air liurnya. Saluran usus kecil
duodenum yang tidak terbuka penyempitan yang dinamakan ;%irshprung
Disease<. 5eadaan ini disebabkan sistem saraf yang tidak normal di bagian
rektum. $iasanya bayi akan mengalami masalah pada hari kedua dan
seterusnya selepas kelahiran di mana perut membuncit dan susah untuk
buang air besar. Saluran usus rectum atau bagian usus yang paling akhir
(dubur) yang tidak terbuka langsung atau
penyempitan yang dinamakan ;%irshprung Disease<. 5eadaan ini
disebabkan sistem saraf yang tidak normal di bagian rektum.
$iasanya bayi akan mengalami masalah pada hari kedua dan seterusnya
selepas kelahiran di mana
perut membuncit dan susah untuk buang air besar. Apabila anak sudah
mengalami sumbatan pada organ!organ tersebut biasanya akan diikuti
muntah!muntah. #encegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan!
bulan awal kehamilan.
erlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan sindrom
down atau mereka yang hamil di atas usia 0 tahun harus dengan
hati! hati memantau perkembangan aninnya karena mereka memiliki risiko
melahirkan anak dengan sindrom down lebih tinggi.
1/. Sifat pada tangan dan lengan& Sifat!sifat yang elas pada tangan adalah mereka
mempunyai ari!ari yang pendek dan ari kelingking membengkok ke dalam.
apak tangan mereka biasanya hanya terdapat satu garisan urat dinamakan
;simian crease<.
10. ampilan kaki& 5aki agak pendek dan arak di antara ibu ari kaki dan
ari kaki kedua agak auh terpisah dan tapak kaki.
1. ampilan klinis otot& mempunyai otot yang lemah menyebabkan mereka
menadi lembek dan menghadapi masalah dalam perkembangan motorik kasar.
+asalah! masalah yang berkaitan dengan masa kanak! kanak down
syndrom mungkin mengalami masalah kelainan organ! organ dalam terutama sekali
antung dan usus.
1. Down syndrom mungkin mengalami masalah %ipotiroidism yaitu kurang
hormon tiroid. +asalah ini berlaku di kalangan 1 ? kanak! kanak down syndrom.
13. Down syndrom mempunyai ketidakstabilan di tulang!tulang kecil di
bagian leher yang menyebabkan berlakunya penyakit lumpuh (atlantoaCial
instability) dimana ini
berlaku di kalangan 1 ? kanak!kanak down syndrom.
1-. Sebagian kecil mereka mempunyai risiko untuk mengalami kanker sel darah
putih yaitu leukimia.
14. #ada otak penderita sindrom Down, ditemukan peningkatan rasio A## (amyloid
precursor protein) seperti pada penderita Al'heimer.
2. +asalah #erkembangan $elaar
Down syndrom secara keseluruhannya mengalami keterbelakangan
perkembangan dan kelemahan kognitif. #ada pertumbuhan mengalami
masalah lambat dalam semua aspek perkembangan yaitu lambat untuk
beralan, perkembangan motorik halus dan berbicara. #erkembangan
sosial mereka agak menggalakkan menadikan mereka digemari oleh ahli
keluarga. +ereka uga mempunyai sifat
periang. #erkembangan motor kasar mereka lambat disebabkan otot!otot
yang lembek tetapi mereka akhirnya berhasil melakukan hampir semua
pergerakan kasar.
21. @angguan tiroid
22. @angguan pendengaran akibat infeksi telinga berulang dan otitis serosa
2/. sia / tahun menderita demensia (hilang ingatan, penurunan kecerdasan dan
perubahan kepribadian)
20. #enderita sindrom Down sering mengalami gangguan pada beberapa organ
tubuh seperti hidung, kulit dan saluran cerna yang berkaitan
dengan alergi. #enanganan alergi pada penderita sindrom Down dapat
mengoptimakan gangguan yang sudah ada.
2. Sebanyak 00 ? klien syndrom down hidup sampai tahun dan hanya
10 ? hidup sampai - tahun. ingginya angka keadian penyakit antung
bawaan pada
penderita ini yang mengakibatkan - ? kematian. +eningkatnya resiko
terkena leukimia pada syndrom down adalah 1 kali dari populasi normal.
#enyakit Al'heimer yang lebih dini akan menurunkan harapan hidup setelah umur
00 tahun.
2. / Penatalaksaan
1. #enanganan Secara +edis.
Anak dengan kelainan ini memerlukan perhatian dan penanganan medis yang sama
dengan anak yang normal. etapi terdapat beberapa keadaan dimana anak dengan
sindrom Down memerlukan perhatian khusus, yaitu dalam hal&
a. #endengarannya& sekitar 3!- ? anak syndrom down dilaporkan
terdapat gangguan pendengaran sehingga perlu dilakukan tes pendengaran seak
dini dan secar aberkala oleh ahli %.
b. #enyakit antung bawaan& /! 0? sindrom Down disertai dengan penyakit
antung bawaan yang memerlukan penanganan angka panang oleh ahli antung.
f. 7ain! lain& aspek medis lainnya yang memerlukan konsultasi dengan para
ahli, meliputi masalah imunologi, gangguan metabolisme atau kekacauan
biokimiawi.
2. #endidikan
a. "nter*ensi Dini
#rogram ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk
memberi lingkungan yang memadai bagi anak dengan syndrom down,
bertuuan untuk latihan motorik kasar dan halus serta petunuk agar
anak mampu berbahasa. Selain itu dengan mengaari anak agar menolong diri
sendiri seperti berpakaian, makan, belaar, $A$G$A5, mandi, akan
memberi anak kesempatan untuk mandiri. 5ualitas rangsangan lebih
penting daripada umlah rangsangan dalam membentuk perkembangan fisik
maupun mental anak. Ileh karena itu perlu dipergunakan stimuli! stimuli
yang spesifik.
b. aman $ermainG aman 5anak! 5anak
#eningkatan ketrampilan motorik kasar dan halus serta interaksi sosial
dapat meningkat melalui bermain dengan temannya. Dengan memberikan
kesempatan
bergaul dengan lingkungan di luar rumah, maka memungkinkan anak
berpartisipasi dalam dunia yang lebih luas.
c. #endidikan 5husus (S7$!8)
#engalaman yang diperoleh anak di sekolah akan membantu mereka mendapat
perasaan tentang identitas personal, harga diri dan kesenangan. Selain
itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan dan kemampuan sosial.
Sekolah hendaknya memberikan kesempatan anak untuk menalin hubungan
persahabatan dengan orang lain serta mempersiapkannya menadi penduduk
yang produktif.
2. 0 Pr%gn%sis
Sebanyak 00 ? penderita syndrom down hidup sampai tahun dan hanya 10 ?
hidup sampai - tahun. ingginya angka keadian penyakit antung bawaan pada penderita
ini yang mengakibatkan - ? kematian. +eningkatnya resiko terkena leukimia
pada
syndrom down adalah 1 kali dari populasi normal. #enyakit Al'heimer yang lebih dini akan
menurunkan harapan hidup setelah umur 00 tahun.
#rognosis penderita down syndrome sangat ber*ariasi, tergantung pada
enis komplikasi (cacat antung, kerentanan terhadap infeksi, pengembangan
leukemia) dari masing!masing bayi. 5eparahan dari keterbelakangan secara
signifikan uga dapat
ber*ariasi. etapi, kebanyakan anak!anak dengan down syndrome bertahan hidup
hingga dewasa. 9amun, prognosis untuk bayi yang baru lahir dengan down
syndrome lebih baik daripada sebelumnya. 5arena pengobatan medis yang
semakin modern, dengan menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi dan
pembedahan untuk mengobati cacat antung dan duodenum atresia, harapan hidup
mereka telah meningkat pesat.
+asyarakat dan dukungan keluarga memungkinkan penderita down syndrome
memiliki hubungan yang berarti, serta dengan adanya program! program
pendidikan, dapat membantu penderita down syndrome untuk lebih sur*i*e,
sehingga mereka pun dapat
bekera.
2. 1 Penegaan
5onseling genetik maupun amniosentesis pada kehamilan yang dicurigai akan sangat
membantu mengurangi angka keadian Sindrom Down. Selain itu dengan $iologi +olekuler,
misalnya dengan ;gene targeting; atau yang dikenal uga sebagai
;homologous recombination ; sebuah gen dapat dinonaktifkan.
Data !-ekti#
a. #emeriksaan umum
1) 5eadaan umum& $aik
2) 5esadaran& 8ompos +entis
/) $$ dan $ sekarang& untuk mengetahui pertumbuhan yang teradi pada anak.
0) %& pada sindrom Down dapat teradi kelainan pada antung. +asalah antung yang
paling kerap berlaku ialah antung berlubang seperti Fentricular Septal
Defect (FSD) yaitu antung berlubang diantara bilik antung kiri dan kanan
atau Atrial Septal Defect (ASD) yaitu antung berlubang diantara atria kiri
dan kanan.
+asalah lain adalah termasuk salur ateriosis yang berkekalan (#atent
Ductus Ateriosis G #DA). $agi kanak!kanak down syndrom boleh
mengalami masalah
antung berlubang enis kebiruan (cynotic spell) dan susah bernafas.
) & kelainan antung pada sindrom Down dapat mengakibatkan sukar bernapas.
) 75& bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian
anteroposterior kepala mendatar.
b. #emeriksaan isik
1) 5epala& bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan
bagian anteroposterior kepala mendatar, oksiput datar (brakisefali)
2) Haah& paras muka yang hampir sama seperti muka orang +ongol,
pangkal hidungnya pendekG pesek.
/) +ata& Seringkali mata menadi sipit dengan sudut bagian tengah
membentuk lipatan (epicanthal folds), fisura palbebra miring ke atas (upslanting
palpebral fissure) white $rushfield spots di sekililing lingkaran di sekitar iris mata,
medial epicanthal folds, keratoconus, strabismus, katarak, dan retinal
detachment. @angguan
penglihatan karena adanya perubahan pada lensa dan kornea. :arak
diantara 2 mata auh dan berlebihan kulit di sudut dalam.
0) +ulut dan @igi& +ulut yang mengecil dan lidah yang menonol
keluar (macroglossia). #ertumbuhan gigi lambat dan tidak teratur. Dapat teradi
gangguan mengunyah, menelan dan bicara.
) 5ulit& lapisan kulit biasanya tampak keriput, kulit lembut, keringdan tipis,
Eerosis, atopic dermatitis, palmoplantar hyperkeratosis, dan seborrheic
dermatitis, #remature wrinkling of the skin, cutis marmorata, and
acrocyanosis, $acteria infections, fungal infections (tinea), and
ectoparasitism (scabies), =lastosis
perforans serpiginosa, Syringomas, Alopecia areata, Fitiligo, Angular cheilitis
) Abdomen& #ada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan
pada esofagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia)
3) =kstremitas& tangan yang pendek termasuk ruas ari!arinya serta arak antara ari
pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar. apak tangan mereka
biasanya hanya terdapat satu garisan urat dinamakan ;simian crease< . Itot yan
glemah menyebabkan mereka menadi lembek dan menghadapi masalah dalam
perkembangan motorik kasar. :ari kelingking bengkok (klinodaktili)
-) @enitalia& %ypogenitalism (penis, scrotum, dan testes kecil),
hypospadia, cryptorchism, dan keterlambatan
perkembangan pubertas
2. Analisis Data
+enyatukan antara data subyektif dengan data obyektif dan dibandingkan dengan
teori yang nantinya akan di dapatkan masalah yang sebenarnya.
Diagn%sa *e'era&atan
3. Interensi *e'era&atan
Dalam menentukan inter*ensi keperawatan harus di tetapkan dahulu tuuan dan
kriteria hasil yang ingin dicapai setelah pemberian inter*ensi ini. Dalam pemberian
inter*ensi harus mengaitkan dengan rasionalisasinya
1. Diagnosa "
a. uuan& #emenuhan nutrisi pada klien akan terpenuhi dalam waktu 1 bulan
b. 5riteria hasil&
1) erdapat kenaikan berat badan
2) $erat badan berada pada batas normal
c. "nter*ensi&
#emantauan berat badan
G #emantauan berat badan yang teratur dapat menentukan perkembangan
perawatan selanutnya
+andiri
1) #eriksa kemampuan anak untuk menelan
G kemampuan anak untuk menelan mempengaruhi masuknya asupan nutrisi
untuk anak.
2) $eri informasi pada orang tua cara yang tepat dalam memberi makanan
G suasana yang menyenangkan selama makan dapat meningkatkan
nafsu makan anak
5olaborasi
5olaborasi dengan ahli gi'i dalam pemberian makan
G untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan nutrisi anak
d. =*aluasi
1) +empertahankan diet yang menunukkan masukan kalori yang adekuat
sesuai selera.
2) +enunukkan kemauan penambahan berat badan.
2. Diagnosa ""
a. uuan& klien akan mengalami kemauan pertumbuhan dan perkembangan
dalam waktu 1 bulan
b. 5riteria hasil&
1) Anak sudah dapat melakukan tugas! tugas perkembangan yang pada
pertemuan sebelumnya tidak dapat ia lakukan
2) Anak dapat melakukan kegiatan yang sesuai dengan usianya
c. "nter*ensi&
+andiri
1) $antu anak dalam memberikan respons yang bermakna pada lingkungan.
2) $erespon pada isyarat anak.
/) anggapi anak dengan semangat dan antusiasme.
0) Atur adwal kegiatan anak setiap hari meliputi 0! kali stimulus setiap hari.
) "dentifikasi tuuan perkembangan yang ingin dicapai secara spesifik.
) Aarkan orang tua pertumbuhan dan perkembangan anak.
3) Aarkan orang tua stimulasi yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan.
5olaborasi
5onsultasi pada ahli rehab medik danGatau terapi okopasi ika dibutuhkan.
=*aluasi
Anak menunukan tanda!tanda peningkatan perkembangan fisik dan emosional.
/. Diagnosa """
a. uuan& klien dapat berinteraksi dengan baik dengan orang lain dan
lingkungannya dalam waktu 1 bulan
b. 5riteria hasil&
1) Anak dapat berinteraksi dengan teman! temannya
2) Anak tidak rewel ketika berada di lingkungan baru
c. "nter*ensi&
+andiri
1) +oti*asi orang tua agar memberi kesempatan pada anak untuk
bermain dengan teman sebayanya
2) +emberi keleluasanG kebebasan pada anak untuk berekspresi
/) +enganurkan orang tua untuk mengikutsertakan anaknya di day care,
play group atau sekolah
=*aluasi
Anak mampu bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik sehingga anak dapat
menalin hubungan baik dengan orang lain
0. Diagnosa "F
a. uuan& orang tua klien lebih memahami mengenai sindrom Down
b. 5riteria hasil&
1) Irang tua memahami pengertian sindrom Down
2) Irang tua memahami mengenai cara mengantisipasi pertumbuhan dan
perkembangan anak dengan sindrom Down yang cenderung lambat
/) Irang tua memahami dan dapat waspada terhadap segala komplikasi yang
mungkin teradi
c. "nter*ensi&
+andiri
1) @ali pemahaman orang tua mengenai sindrom Down
2) $eri penelasan pada orang tua tentang keadaan anaknya saat ini.
/) $eri informasi pada orang tua tentang perawatan anak dengan sindrom Down
0) :elaskan pada orang tua mengenai berbagai kemungkinan komplikasi
yang dapat teradi pada anak dengan sindrom Down
=*aluasi
Irang tua lebih memahami mengenai perawatan dan kebutuhan anak
dengan sindrom Down.
. Diagnosa F
a. uuan& orang tua memberikan dukungan penuh terhadap anaknya.
b. 5riteria hasil&
1) Irang tua dapat bersifat terbuka dan menerima keadaan anaknya
2) Irang tua dapat tidak merasa malu terhadap anaknya
/) Irang tua menyadari sepenuhnya bahwa peranan mereka sangat besar terhadap
perkembangan anak
c. "nter*ensi&
+andiri
1) 5ai interaksi anak Borang tua.
2) Sadari bahwa orang tua mempunyai tekanan yang cukup besar di rumah dan
bahwa hal ini dipersulit oleh perawatan anak di rumah sakit.
/) :alin hubungan dengan anak, anurkan untuk saling mengutarakan
perasaan antara orang tua dan anak.
0) $eri kesempatan orang tua mendiskusikan stressor yang mereka alami dalam
kehidupan sekarang.
) Anurkan mereka terlibat dalam perawatan anak.
) "'inkan orang tua untuk berpertisipasi dalam perencanaan adwal
kegiatan anak.
3) $erikan informasi secara tertulis atau lisan pada orang tua
mengenai diet, tumbuh kembang anak dan stimulasi yang sesuai dengannya.
=*aluasi
Irang tua memperbaiki kemampuan koping mereka, mengidentifikasi dan
berespon dengan tepat pada kebutuhan anak mereka dan mengungkapkan perasaan
positif dengan anak.
. Diagnosa F"
a. uuan& komplikasi yang teradi dapat segera ditangani dengan baik
b. 5riteria hasil&
1) @angguan fungsi pendengaran dapat ditangani dengan baik
2) @angguan fungsi antung dapat ditangani dengan baik
/) @angguan fungsi penglihatan dapat ditangani dengan baik
0) 5elainan darah dapat ditangani dengan baik
c. "nter*ensi&
+andiri
1) #emantauan terhadap pertumbuhan anak
2) Dengarkan setiap keluhan orang tua mengenai pertumbuhan
anaknya 5olaborasi
5onsultasi dan penanganan lebih lanut oleh dokter ahli antung, mata, % dll.
=*aluasi
5omplikasi yang teradi dapat diatasi dengan baik
BAB III
TINAUAN *ASUS
1. Su-jekti#
a. "dentitas anak
9ama & An
mur & / tahun 1 bulan
:enis kelamin &
perempuan Status anak &
kandung Anak yang ke &
:umlah saudara& 0
5et.
? ? ? ?
& laki!laki
? ? ?
& perempuan
58th 45th
& klien
2. !-jekti#
a. #emeriksaan umum
5eadaan umum & $aik
5esadaran & 8ompos +entis
$$ &1 5g
$ & - cm
7ingkar 5epala & 0 cm
7ila & 1 cm
% & 11 CGm
& 2/ CGm
3. Analisis Data
Data Eti%l%gi )asala
DS8 7idah yang menulur dan @angguan
palatum yang tinggi pemenuhan nutrisi
D!8
$$ anak 1 kg, berada pada 5esulitan pemberian makanan
garis terbawah di grafik
@angguan pemenuhan nutrisi
DS8
ulang dan Itot yang @angguan
D!8 lemah, serta kelemahan pertumbuhan dan
Anak belum mampu kognitif perkembangan
melakukan kegiatan
sesuai usianya 5urangnya stimulasi
@angguan pertumbuhan
dan
perkembangan
DS8 5urangnya
Sikap protektif ortu
interaksi sosial
D!8
5esulitan adaptasi dengan
Anak cenderung sulit lingkungan baru
beradaptasi dengan
lingkungan baru
sedikit kesempatan untuk
berinteraksi dengan orang lain
4. Diagn%sa *e'era&atan
1. @angguan pemenuhan nutrisi yang berhubungan dengan penyapihan.
2. @angguan pertumbuhan dan perkembangan yang berhubungan dengan
kurangnya stimulasi di rumah dari pengasuh utama.
/. 5urangnya interaksi sosial anak berhubungan dengan keterbatasan fisik dan
mental yang mereka miliki.
(. Interensi *e'era&atan
1. Diagnosa "
a. uuan& #emenuhan nutrisi pada klien akan terpenuhi dalam waktu 1 bulan
b. 5riteria hasil&
1) erdapat kenaikan berat badan
2) $erat badan berada pada batas normal
c. "nter*ensi&
#emantauan berat badan
G #emantauan berat badan yang teratur dapat menentukan perkembangan
perawatan selanutnya
+andiri
1) #eriksa kemampuan anak untuk menelan
G kemampuan anak untuk menelan mempengaruhi masuknya asupan nutrisi
untuk anak.
2) $eri informasi pada orang tua cara yang tepat dalam memberi makanan
G suasana yang menyenangkan selama makan dapat meningkatkan
nafsu makan anak
5olaborasi
5olaborasi dengan ahli gi'i dalam pemberian makan
G untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan nutrisi anak
2. Diagnosa ""
a. uuan& klien akan mengalami kemauan pertumbuhan dan perkembangan
dalam waktu 1 bulan
b. 5riteria hasil&
1) Anak sudah dapat melakukan tugas! tugas perkembangan yang pada
pertemuan sebelumnya tidak dapat ia lakukan
2) Anak dapat melakukan kegiatan yang sesuai dengan usianya
c. "nter*ensi&
+andiri
1) $antu anak dalam memberikan respons yang bermakna pada lingkungan.
2) $erespon pada isyarat anak.
/) anggapi anak dengan semangat dan antusiasme.
0) Atur adwal kegiatan anak setiap hari meliputi 0! kali stimulus setiap hari.
) "dentifikasi tuuan perkembangan yang ingin dicapai secara spesifik.
) Aarkan orang tua pertumbuhan dan perkembangan anak.
3) Aarkan orang tua stimulasi yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan.
5olaborasi
5onsultasi pada ahli rehab medik danGatau terapi okopasi ika dibutuhkan.
/. Diagnosa """
a. uuan& klien dapat berinteraksi dengan baik dengan orang lain dan
lingkungannya dalam waktu 1 bulan
b. 5riteria hasil&
/) Anak dapat berinteraksi dengan teman! temannya
0) Anak tidak rewel ketika berada di lingkungan baru
c. "nter*ensi&
+andiri
1) +oti*asi orang tua agar memberi kesempatan pada anak untuk
bermain dengan teman sebayanya
2) +emberi keleluasanG kebebasan pada anak untuk berekspresi
/) +enganurkan orang tua untuk mengikutsertakan anaknya di day care,
play group atau sekolah
PELAKSANAAN
EVALUASI
6aktu S!AP
13
"bu mengungkapkan dapat memahami penelasan petugas
DesembIer
"bu mampu 212
menelaskan
am kembali apa yang telah dielaskan petugas sesuai dengan bahasa ibu sendiri.
11.0A
+asalah sudah teratasi sebagian
+enadwalkan kontrol ulang
"bu mengatakan memahami penelasan petugas dan akan melaksanakannya "bu dapat mengulang kembali penelasan petuga
+asalah belum teratasi
+enadwalkan kontrol ulang
"bu mengatakan memahami penelasan petugas dan akan melaksanakannya "bu mampu menelaskan kembali penelasan pet
+asalah belum teratasi
+enadwalkan kontrol ulang