ABSTRAK
Unggas potong adalah setiap jenis burung yang diternakkan dan
dimanfaatkan untuk pangan, termasuk ayam, bebek, kalkun, angsa, burung dara, dan
burung puyuh. Tahap-tahap dalam proses penyembelihan unggas, yakni dimulai dari tahap
transport hingga shipping menjadi factor penentu kualitas karkas. Oleh karena itu, tahapan
proses penyembelihan ungags merupakan bagian terpenting untuk mejamin kualitas karkas
hingga sampai ke tangan konsumen. Lebih lanjut studi ini akan menjabarkan tentang proses
pemotongan (cutting) dan proses marinasi yang diterapkan di PT. Ciomas Adisatwa Maros.
Studi ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2021 di Rumah Potong Ayam (RPA) PT.
Ciomas Adisatwa Maros. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
PT. Ciomas Adisatwa menggunakan mesin dalam proses cut up ayam, selain untuk
mempercepat proses produksi, juga untuk meminimalisir komtaminasi silang yang dapat
ditimbulkan oleh pekerja. Proses marinasi yang dilakukan selain meningkatkan kualitas
karkas, tindakan marinasi juga dapat meningkatkan keamanan keamanan pangan sebagai
akibat menurunnya pertumbuhan bakteri.
ABSTRACT
Poultry is any type of bird that is bred and used for food, including chickens, ducks, turkeys, geese,
pigeons, and quail. The stages in the poultry slaughtering process, starting from the transport stage to
shipping, are the determining factors for carcass quality. Therefore, the stages of the poultry
slaughtering process are the most important part to ensure the quality of the carcass until it reaches
the consumer. Furthermore, this study will describe the cutting and marinating processes applied at
PT. Ciomas Adisatwa Maros. This study was conducted from May to June 2021 at the Chicken
Slaughterhouse of PT. Ciomas Adisatwa Maros. Based on the results of the study conducted, it can be
concluded that PT. Ciomas Adisatwa uses machines in the chicken cut-up process, in addition to
speeding up the production process, but also to minimize cross contamination that can be caused by
workers. The marination process carried out in addition to improving the quality of the carcass, the act
of marinating can also improve food safety as a result of decreased bacterial growth.
54
Jurnal Peternakan Lokal: Volume 3, No. 2, September 2021 ISSN 2685-7588
55
Jurnal Peternakan Lokal: Volume 3, No. 2, September 2021 ISSN 2685-7588
56
Jurnal Peternakan Lokal: Volume 3, No. 2, September 2021 ISSN 2685-7588
tumbler ada dua macam yaitu Alergen Untuk bumbu marinasi ada dua
dan Nonalergen. Dalam proses marinasi yaitu Allergen ( bahan tertentu
ada 3 aspek yang perlu diperhatikan: pada makanan yang bisa
- Karkas Ayam menyebabkan alergi) dan Non
Untuk karkas ayam yang ingin allergen.
di marinasi harus memenuhi Marinasi daging dapat
standar seperti tidak meningkatkan keamanan
patah,memar, berbau,dan pangan sebagai akibat
berubah warna. menurunnya pertumbuhan
- Air bakteri. Selain itu dapat
Air yang digunakan adalah meningkatkan nilai tambah
air sumur yang difilter karena dapat memperbaiki
menggunakan karbon aktif citarasa daging dan diharapkan
dengan tujuan mengadakan dapat meningkatkan daya
penyaringan untuk jenis-jenis terima konsumen.
material yang terdapat dalam Metode yang dilakukan PT
air, seperti bau, kekeruhan, serta Ciomas Adsatwa Maros untuk
warna-warna yang mungkin proses tumbling adalah
timbul pada air baku dan potongan ayam dari proses Cut
menyaring kotoran dengan Up dimasukkan kedalam mesin
ukuran antara 1 s/d 2 mm. tumbling sebanyak 1 Item
Proses Filtrasi sudah sesuai produk misalnya 1 keranjang
dengan permenkes 492 tentang berisi 45 ekor, kemudian
standar air minum . ditambahkan bumbu sesuai
Menurut peraturan menteri dengan bumbu item makanan
kesehatan nomor 492 tahun 2010 masing masing . Setelah bumbu
tentang persyaratan kualitas air masuk, kemudian mesin
minum menjelaskan bahwa air tumbling dututup, lalu mesin
minum adalah air yang melalui tumbling dinyalakan. Upaya
proses pengolahan atau tanpa pengendalian mutu yang
proses pengolahan yang dilakukan adalah mengukur
memenuhi syarat kesehatan dan suhu ayam sebelum dan
dapat langsung diminum sesudah proses tumbling.
(Keputusan Menteri Kesehatan - Packing
Republik Indonesia Nomor Setelah tahap tumbling
492/MENKES/PER/1V/2010, selesai, ayam berbumbu
n.d.). dikeluarkan dari mesin
- Bumbu tumbling kemudian dituang
Marinasi adalah proses pada bak penampung
pencampuran daging ayam sementara, lalu ayam berbumbu
dengan bumbu marinasi dikemas dengan plastik PE
menggunakan mesin tumbler polos berjenis LLDPE.
selama 6 menit. Penggunaan Masing-masing Brand Produk
bahan marinasi dengan bumbu makanan memiliki isi yang
ternyata juga dapat digunakan berbeda misalnya:
untuk menurunkan kandungan Brand A :1 Pcs berisi berisi
bakteri daging. Bumbu untuk 1 ekor ayam.
marinasi harus sesuai dengan Brand B :1 Pcs berisi berisi 2
standar ,yakni harus memiliki ekor ayam.
logo halal, tanggal produksi, Brand C :1 Pcs berisi berisi 3
kode batch dan expire date pada ekor ayam
kemasannya.
57
Jurnal Peternakan Lokal: Volume 3, No. 2, September 2021 ISSN 2685-7588
58