T7 BK Kel
T7 BK Kel
Co-leader dapat pula menjadi model bagi para anggota dalam kelompok.
Jika co-leader dapat bekerja sama dengan baik maka akan menunjukkan
kemampuan interaksi dan kerja sama yang efektif Pemimpin memiliki
kesempatan untuk mendapatkan umpan balik (feedback) dari pemimpin lainnya,
dan mendapatkan pembelajaran seat melihat pemimpin lainnya mengatasi
berbagai situasi. Co-leader dapat mengambil tempat berseberangan dengan
pemimpin utama, hal ini bermaksud agar kontak mata dan bahasa nonverbal para
anggota selalu terjaga dan terpantau. Meskipun demikian, Dies (Jacobs, et. Al:
2012) menyatakan bahwa tidak ada bukti bahwa kehadiran dua terapis
meningkatkan kualitas dan efektivitas hasil terapi
Hal yang paling penting untuk diingat mengenai isu-isu hukum adalah
mengetahui hukum mengenai konseling, di negara tempat konseling akan
dilangsungkan, hak konseli, hak- hak orang tua dan anak-anak di bawah umur.
Selanjutnya, Corey Jacobs, et al: 2012) menegaskan bahwa konselor seyogianya
tidak melakukan pelatihan di luar tingkat pelatihan konselor itu sendiri, dan hal
yang penting adalah setiap saat seorang konselor harus mampu menunjukkan
kepedutian yang tinggi terhadap para anggota kelompoknya.
Corey (2008) menyatakan konsensus umum di antara para ahli adalah bahwa
pengetahuan saat ini mengarah pada pemberian treatment terhadap kelompok
tertentu yang sederhana dan menjadi yang terbaik. Para peneliti mengetahui
sedikit rentang bagaimana proses kelompok mensodiasikan perubahan peserta
bagaimana angga meniengaruhi proses kelompok, dan dimensi fungsi psikologis
apa yang paling mudah berubah dalam kelompok kecil. Meskipun ada banyak
artikel vang dipublikasikan dan mendorong ke arah penelitian kelompok, naman
masih kurangnya riset yang mengedepankan penelitian yang berkualitas baik ita
mengenai pelatihan pemimpin kelompok atau efektivitas kerja kelompok.
Jacobs menyatakan defisit besar lainnya dalam pelatihan yang telah kami
identifikasi bahwa peserta tidak melakukan latihan bagaimana menggunakan
keterampilan keterampilan khusus seperti memotong, menarik,
mempertahankan, menggeser fokus, memperdalam fokus, memperkenalkan,
serta bagaimana melakukan latihan-latihan. Banyak kenselor pemula
melaporkan bahwa kursus kelompok yang mereka masuki cenderung
menjadikan mereka sebagai anggota dari sebuah kelompok dan bukan sebagai
pemimpin. Sebagian dari waktu kelas dihabiskan untuk memproses kelompok.
Padahal menjadi anggota dari kelompok tidak dapa, dikatakan mempersiapkan
seseorang untuk memimpin kelompok.
Beberapa peserta awk melaporkan bahwa mereka memiliki program kursus
dengan komponen praktik dan mereka memimpin kelompok bersama dengan
rekan-rekannya. Hal ini jelas menguntungkan untuk berlatih, naman sayangnya
praktik semacam ini biasanya tidak secara akurat mensimulasikan apa yang akan
konselor lakukan dalam pengaturan kerja ketika mereka hulus, Pada umumnya,
siswa hanya dapat berlatih sekali atau dua kali selama satu semester, dan berlatih
dengan teman sekelas melakukan latihan berbentuk replying. Berbagai macam
jenis berbeda mengharuskan untuk mempersiapkan jenis kelompok yang akan
mereka pimpin ketika helak mereka lulus.
Terapis akan membutuhkan dan menuntut pelatihan yang lebih baik karena
mereka menjadi lebih sadar akan isu hukum dan etika di seputar kerja konseling
kelompok. Sebagai rekomendasi akhir, kiranya institusi penyelenggara
pendidikan konselor dan atau perguruan tinggi yang mempunyai Program Studi
atau Jurusan Bimbingan dan Konseling sudah saatnya untuk lebih
mengedepankan penyelenggaraan pendidikan, yang memberikan pembobotan
yang lebih pada mata kuliah keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA